OLEH:
(321 18 040)
MAKASSAR
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Kelas : 3B D3 LISTRIK
ii
1 ABSTRAK
Dalam praktikum bengkel Catu Daya semester V (lima), praktikan
melaksanakan praktik bengkel yaitu “Praktikum Catu Daya dan Tegangan
Menengah” yang terbagi menjadi 3 job yaitu generator set, kubikel, dan
pemasangan dan pengoperasian sistem distribusi dimana setiap job tersebut
dikerjakan selama 4 kali pertemuan dan secara bergantian (rolling).
Metode yang digunakan dalam menyelesaikan laporan ini adalah
berdasarkan data yang diperoleh selama bengkel serta dari penjelasan para
pembimbing.
Tujuan dari bengkel semester V (lima) ini adalah agar praktikan
memahami sistem kerja dari ketiga job tersebut yang merupakan suatu kesatuan
(unit distribusi) yang saling berkaitan dalam operasinya untuk menyalurkan
tenaga listrik.
Para praktikan diberikan tenggat waktu dalam mendata dan menganalisis
setiap bagian – bagian dari peralatan job tersebut.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wrahmatullahi Wabarakatuh,
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat
dan pertolongan-Nyalah sehingga laporan bengkel semester V ini dapat
terselesaikan. Adapun praktek bengkel semester V ini membahas tentang praktek
Catu Daya dan Tegangan Menengah. Praktikum pada kesempatan ini lebih
ditekankan pada pengoperasian sistem yang terdiri dari 3 job, yaitu Pengoperasian
Genset dan ATS/AMF, Panel Tegangan Menengah (Cubicle) dan Transformator
Daya dan Sistem Distribusi dan Gardu Distribusi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
maka dalam praktek maupun pembuatan laporan ini tidak dapat terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak terkait, khususnya kepada dosen pembimbing (instruktur) dan rekan
kelompok.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kesalahan,
baik dari isi, penyusunan maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan maaf sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan dalam pembuatan laporan ke depannya.
iv
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan semoga
semua yang terlibat dalam penyusunan laporan ini mendapatkan balasan dari
Allah Subhanallahu Wata’ala.
Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, Desember 2020
Penulis
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era sekarang ini energi listrik sangat diperlukan baik untuk keperluan
industri maupun rumah tangga secara terus menerus selama 24 jam. Namun
sumber utama listrik dalam hal ini PLN (Perusahaan Listrik Negara) dapat
mengalami gangguan sewaktu-waktu sehingga diperlukan suplai cadangan
listrik sebagai backup agar aktifitas kerja tidak akan terhambat oleh adanya
pemadaman listrik. Karena sumber listrik ini sangat krusial, maka biasanya
setiap industri memiliki Generator Set (Genset) sebagai backup.
Genset merupakan adalah sebuah mesin listrik yang terdiri dari sebuah
generator dan motor yang digunakan untuk menggerakkan rotor generator
sehingga dapat menghasilkan listrik. Pembangkit ini sangat mahal bila
dibanding dengan sumber listrik dari PLN dan menghasilkan polusi terhadap
lingkungan sehingga Genset hanya digunakan sebagai backup. Perawatan
pada Genset juga diperlukan agar tetap tahan lama dan selalu dalam kondisi
yang stabil. Untuk perawatannya maka generator perlu dipanaskan dengan
jangka waktunya tergantung dari jenis generator.
Gangguan yang terjadi pada sumber utama PLN tidak diketahui kapan
terjadinya sehingga agar kontinuitas pelayanan tetap berjalan maka
dibutuhkan suatu alat yang disebut Automatic Transfer Switch (ATS) –
Automatic Main Failure (AMF) yang dapat bekerja secara otomatis
memindahkan sumber dari PLN ke Genset dan sebaliknya. ATS-AMF juga
bekerja untuk menjalankan dan mematikan generator tersebut sesuai
kebutuhan sistem. Untuk memahami cara kerja rangkaian kontrol ATS-AMF
ini maka harus dipahami terbih dahulu komponen-komponen yang terdapat
pada sistem ATS-AMF dan perannya masing-masing serta proteksinya
Praktikum kali ini membahas tentang sistem pembangkit listrik tenaga
Diesel dengan skala kecil (20 kVA) dengan panel kontrol ATS/AMF 30 kVA,
sesuai dengan Genset yang terpasang di Laboratorium Tegangan Menengah
1
Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri
Ujung Pandang.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat pembaca peroleh dari laporan ini adalah :
1. Mengetahui pengertian serta bagian-bagian yang ada pada Genset;
2. Mengetahui prinsip kerja Genset dan sistem pendukung yang ada pada
Genset;
3. Mengetahui fungsi dari setiap peralatan/bahan pada ATS/AMF;
4. Mengetahui prinsip kerja dari panel control ATS/AMF; dan
5. Mengetahui cara mengoperasikan genset secara manual dan otomatis.
2
2 BAB II
3 TEORI DASAR
2.1 Prinsip Kerja Generator Set (Genset)
Prinsip kerja genset ialah mengubah energi bahan bakar (solar atau
bensin) menjadi energi mekanik, kemudian energi mekanik tersebut diubah
atau dikonversi oleh generator sehingga menghasilkan daya listrik. Generator
memiliki dua tipe, yaitu generator AC atau yang biasa disebut alternator dan
generator DC. Generator AC (alternator) adalah generator yang dapat
menghasilkan arus listrik bolak-balik (AC), sedangkan generator DC adalah
genartor yang menghasilkan arus listrik searah (DC). Konstruksi generator
AC adalah sebagai berikut:
1. Rangka stator
Terbuat dari besi tuang, rangka stator merupakan rumah dari bagian-
bagian generator yang lain.
2. Stator
Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan
stator berfungsi sebagai tempat GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi.
3. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub
magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser
dan sikat-sikat.
4. Cincin geser
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang pada
poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-
sama dengan poros dan rotor.
5. Generator penguat
Generator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai
sumber arus.
2.1.1 Mesin Diesel / Prime Mover
3
ledakan tersebut adalah hasil dari injeksi solar (pengkabutan),
perubahan suhu (kompresi), dan oksigen (02). Tanpa 3 hal tersebut,
ledakan tidak akan terjadi. Oleh sebab itu, mesin diesel mempunyai
power yang lebih besar dibandingkan mesin berbahan bakar bensin.
Untuk membangkitkan energi listrik maka mesin diesel digunakan
sebagai penggerak mula atau prime mover (memutar generator) atau
yang biasa dikenal dengan sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD).
Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi
menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor
generator.
Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover :
a. Design dan instalasi sederhana
b. Auxilary equipment sederhana
c. Waktu pembebanan relatif singkat
d. Konsumsi bahan bakar relatif murah dan hemat
4
Adapun cara kerja mesin diesel yang terdapat pada generator set
adalah sebagai berikut :
1. Langkah yang pertama merupakan langkah pemasukan dan
penghisapan, di sini udara dan bahan bakar masuk sedangkan poros
engkol berputar ke bawah.
2. Langkah kedua merupakan langkah kompresi, poros engkol terus
berputar menyebabkan torak naik dan menekan bahan bakar
sehingga terjadi pembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk
proses pembakaran.
3. Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja, di sini
kedua katup yaitu katup isap dan buang tertutup sedangkan poros
engkol terus berputar dan menarik kembali torak ke bawah.
4. Langkah keempat merupakan langkah pembuangan, disini katup
buang terbuka dan menyebabkan gas akibat sisa pembakaran
terbuang keluar. Gas dapat keluar karena pada proses keempat ini
torak kembali bergerak naik ke atas dan menyebabkan gas dapat
keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4) termasuk proses
pembuangan.
5. Setelah keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan
mengulang kembali proses yang pertama, dimana udara dan bahan
bakar masuk kembali.
2.1.3 Tipe Mesin Diesel
5
Sistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya yang relatif
kecil yaitu < 30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada
sistem ini adalah dengan menggunakan penggerak engkol start pada
poros engkol atau poros hubung yang akan digerakkan oleh tenaga
manusia. Jadi sistem start ini sangat bergantung pada faktor manusia
sebagai operatornya.
6
mendapat suplai listrik dari accu dan menghasilkan torsi yang dipakai
untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Accu
yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa
diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar
maka dipakai dinamo yang berfungi sebagai generator DC. Terlihat
bahwa AMF mengontrol keadaan diesel melalui panel control yang
tersedia, termasuk keadaan gangguan seperti : low oil pressure, high
water temperature dan overspeed dapat dilihat pada AMF.
7
Cara kerja AMF dan ATS adalah kombinasi untuk pertukaran
sumber baik dari genset ke sumber listrik utama ataupun sebaliknya.
Bilamana suatu saat sumber listrik utama (PLN) tibatiba padam,
maka AMF bertugas untuk menjalankan mesin diesel genset
sekaligus memberikan sistem proteksi pada genset.
Sistem proteksi yang dimaksud adalah sistem proteksi terhadap
unit mesin diesel maupun pada generatornya, seperti :
a. Rendahnya tekanan minyak pelumas;
b. temperature mesin;
c. pengaman beban lebih; dan
d. pengaman terhadap tegangan, frekuensi genset, dll
8
3. Memberikan perlindungan terhadap peralatan-peralatan yang
seringkali terjadi tegangan listrik dari sumber listrik utama
maupun Genset yang drop.
9
4 BAB III
2. AMF/ATS 1 Set
3.2 Bahan/Peralatan
Table 3.2 Bahan Generator
No. Nama Alat/ Bahan Jumlah Satuan
2. AMF/ATS 1 Set
3.3 K3 (APD)
Tabel 3.3 K3
N Ju Satu
Nama Perlengkapan K3
o. mlah an
1 Bua
Safety Helmet 8
. h
2 Bua
Safety Shoes 8
. h
3 Bua
Wearpack (baju bengkel) 8
. h
4 Bua
Safety Glasses 1
. h
Bua
5. Masker 1
h
10
6 BAB IV
7 LANGKAH KERJA
11
B. Gambar Rangkaian Generator Sinkron
12
Bila mungkin, ujilah system genset dengan load yang
sebenarnya dalam rangka untuk menguji transfer switch otomatis
dan memverifikasi kinerja dalam kondisi nyata. Jika
menghubungkan ke load “real” tidak nyaman untuk pengujian, bisa
menggunakan load bank setidaknya sepertiga dari net power genset
sesuai yang tertera pada nameplate-nya.
d.3 Pengoperasian Sistem
13
Gambar 4.20 Saklar Baterai
5. Pada panel Genset, putar kunci ke posisi auto lalu tekan tombol
start berwana hijau
14
Gambar 4.22 Indikator Genset yang harus diperhatikan
8. Apabila ingin mematikan, ubah saklar pada panel Genset ke posisi 0
15
2. Selanjutnya, menyalakan MCB genset yaitu MCB yang
menghubungkan antara genset
3. Mengubah saklar bateri ke posisi ON
16
BAB V
ANALISIS
Generator
17
Gambar 5.1. Name Plate Generator
18
8 BAB VI
9 PENUTUP
6.1 Kesimpulan
19