Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN BENGKEL SEMESTER V

PRAKTIKUM CATU DAYA DAN TEGANGAN MENENGAH

GENERATOR SET (GENSET) DAN ATS/AMF

OLEH:

MUH MUHAJIR WILDAN SYAHRI

(321 18 040)

3-B D3 TEKNIK LISTRIK

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR

2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Mahasiswa yang


tersebut namanya di bawah ini benar telah menyelesaikan Praktik Bengkel
Semester V (lima) yaitu Praktikum Catu Daya dan Tegangan Menengah.

Nama : Muh Muhajir Wildan Syahri

NIM : 321 18 040

Kelas : 3B D3 LISTRIK

Judul : Praktikum pengoperasian Generator Set


(GENSET) dan ATS/AMF

Telah selesai melaksanakan praktik bengkel selama satu semester.


Adapun laporan ini dibuat sesuai dengan praktikum yang ada dan dinyatakan
diterima.

Makassar, Februari 2021


Penanggung Jawab,

Ahmad Rizal Sultan, S.T., Ph.D


NIP. 19760921 200003 1 001

ii
1 ABSTRAK
Dalam praktikum bengkel Catu Daya semester V (lima), praktikan
melaksanakan praktik bengkel yaitu “Praktikum Catu Daya dan Tegangan
Menengah” yang terbagi menjadi 3 job yaitu generator set, kubikel, dan
pemasangan dan pengoperasian sistem distribusi dimana setiap job tersebut
dikerjakan selama 4 kali pertemuan dan secara bergantian (rolling).
Metode yang digunakan dalam menyelesaikan laporan ini adalah
berdasarkan data yang diperoleh selama bengkel serta dari penjelasan para
pembimbing.
Tujuan dari bengkel semester V (lima) ini adalah agar praktikan
memahami sistem kerja dari ketiga job tersebut yang merupakan suatu kesatuan
(unit distribusi) yang saling berkaitan dalam operasinya untuk menyalurkan
tenaga listrik.
Para praktikan diberikan tenggat waktu dalam mendata dan menganalisis
setiap bagian – bagian dari peralatan job tersebut.

iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wrahmatullahi Wabarakatuh,
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat
dan pertolongan-Nyalah sehingga laporan bengkel semester V ini dapat
terselesaikan. Adapun praktek bengkel semester V ini membahas tentang praktek
Catu Daya dan Tegangan Menengah. Praktikum pada kesempatan ini lebih
ditekankan pada pengoperasian sistem yang terdiri dari 3 job, yaitu Pengoperasian
Genset dan ATS/AMF, Panel Tegangan Menengah (Cubicle) dan Transformator
Daya dan Sistem Distribusi dan Gardu Distribusi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
maka dalam praktek maupun pembuatan laporan ini tidak dapat terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak terkait, khususnya kepada dosen pembimbing (instruktur) dan rekan
kelompok.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kesalahan,
baik dari isi, penyusunan maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan maaf sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan dalam pembuatan laporan ke depannya.

iv
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan semoga
semua yang terlibat dalam penyusunan laporan ini mendapatkan balasan dari
Allah Subhanallahu Wata’ala.
Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, Desember 2020

Penulis

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era sekarang ini energi listrik sangat diperlukan baik untuk keperluan
industri maupun rumah tangga secara terus menerus selama 24 jam. Namun
sumber utama listrik dalam hal ini PLN (Perusahaan Listrik Negara) dapat
mengalami gangguan sewaktu-waktu sehingga diperlukan suplai cadangan
listrik sebagai backup agar aktifitas kerja tidak akan terhambat oleh adanya
pemadaman listrik. Karena sumber listrik ini sangat krusial, maka biasanya
setiap industri memiliki Generator Set (Genset) sebagai backup.
Genset merupakan adalah sebuah mesin listrik yang terdiri dari sebuah
generator dan motor yang digunakan untuk menggerakkan rotor generator
sehingga dapat menghasilkan listrik. Pembangkit ini sangat mahal bila
dibanding dengan sumber listrik dari PLN dan menghasilkan polusi terhadap
lingkungan sehingga Genset hanya digunakan sebagai backup. Perawatan
pada Genset juga diperlukan agar tetap tahan lama dan selalu dalam kondisi
yang stabil. Untuk perawatannya maka generator perlu dipanaskan dengan
jangka waktunya tergantung dari jenis generator.
Gangguan yang terjadi pada sumber utama PLN tidak diketahui kapan
terjadinya sehingga agar kontinuitas pelayanan tetap berjalan maka
dibutuhkan suatu alat yang disebut Automatic Transfer Switch (ATS) –
Automatic Main Failure (AMF) yang dapat bekerja secara otomatis
memindahkan sumber dari PLN ke Genset dan sebaliknya. ATS-AMF juga
bekerja untuk menjalankan dan mematikan generator tersebut sesuai
kebutuhan sistem. Untuk memahami cara kerja rangkaian kontrol ATS-AMF
ini maka harus dipahami terbih dahulu komponen-komponen yang terdapat
pada sistem ATS-AMF dan perannya masing-masing serta proteksinya
Praktikum kali ini membahas tentang sistem pembangkit listrik tenaga
Diesel dengan skala kecil (20 kVA) dengan panel kontrol ATS/AMF 30 kVA,
sesuai dengan Genset yang terpasang di Laboratorium Tegangan Menengah

1
Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri
Ujung Pandang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diperoleh rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Generator Set serta apa saja bagian-
bagiannya?
2. Bagaimana prinsip kerja Genset serta apa saja sistem pendukung yang
ada pada Genset?
3. Apa fungsi dari setiap peralatan/bahan pada ATS/AMF?
4. Bagaimana prinsip kerja dari panel control ATS/AMF?
5. Bagaimana cara mengoperasikan genset secara manual dan otomatis?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktik bengkel “Pengoperasian Genset
dan ATS/ AMF” pada semester V ini, adalah:
1. Menjelaskan pengertian serta bagian-bagian yang ada pada Genset;
2. Menjelaskan prinsip kerja dan sistem pendukung Genset;
3. Menjelaskan fungsi dari setiap peralatan/bahan pada ATS/AMF;
4. Menjelaskan prinsip kerja dari panel control ATS/AMF; dan
5. Menjelaskan pengoperasian genset secara manual dan otomatis.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat pembaca peroleh dari laporan ini adalah :
1. Mengetahui pengertian serta bagian-bagian yang ada pada Genset;
2. Mengetahui prinsip kerja Genset dan sistem pendukung yang ada pada
Genset;
3. Mengetahui fungsi dari setiap peralatan/bahan pada ATS/AMF;
4. Mengetahui prinsip kerja dari panel control ATS/AMF; dan
5. Mengetahui cara mengoperasikan genset secara manual dan otomatis.

2
2 BAB II
3 TEORI DASAR
2.1 Prinsip Kerja Generator Set (Genset)
Prinsip kerja genset ialah mengubah energi bahan bakar (solar atau
bensin) menjadi energi mekanik, kemudian energi mekanik tersebut diubah
atau dikonversi oleh generator sehingga menghasilkan daya listrik. Generator
memiliki dua tipe, yaitu generator AC atau yang biasa disebut alternator dan
generator DC. Generator AC (alternator) adalah generator yang dapat
menghasilkan arus listrik bolak-balik (AC), sedangkan generator DC adalah
genartor yang menghasilkan arus listrik searah (DC). Konstruksi generator
AC adalah sebagai berikut:
1. Rangka stator
Terbuat dari besi tuang, rangka stator merupakan rumah dari bagian-
bagian generator yang lain.
2. Stator
Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan
stator berfungsi sebagai tempat GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi.
3. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub
magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser
dan sikat-sikat.
4. Cincin geser
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang pada
poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-
sama dengan poros dan rotor.
5. Generator penguat
Generator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai
sumber arus.
2.1.1 Mesin Diesel / Prime Mover

Mesin diesel termasuk dalam kategori motor bakar yang berfungsi


sebagai sebuah sumber penggerak. Mesin diesel bekerja atau berputar
dengan memanfaatkan ledakan pada ruang pembakaran. Sedangkan

3
ledakan tersebut adalah hasil dari injeksi solar (pengkabutan),
perubahan suhu (kompresi), dan oksigen (02). Tanpa 3 hal tersebut,
ledakan tidak akan terjadi. Oleh sebab itu, mesin diesel mempunyai
power yang lebih besar dibandingkan mesin berbahan bakar bensin.
Untuk membangkitkan energi listrik maka mesin diesel digunakan
sebagai penggerak mula atau prime mover (memutar generator) atau
yang biasa dikenal dengan sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD).
Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi
menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor
generator.
Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover :
a. Design dan instalasi sederhana
b. Auxilary equipment sederhana
c. Waktu pembebanan relatif singkat
d. Konsumsi bahan bakar relatif murah dan hemat

Kekurangan pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover :


a. Berat mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta
kompresi yang tinggi.
b. Starting awal berat, karena kompresinya tinggi.
c. Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin
besar pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya
sangat besar.
2.1.2 Cara kerja mesin diesel

Gambar 2.1 Proses Kerja Mesin Diesel pada Generator Set

4
Adapun cara kerja mesin diesel yang terdapat pada generator set
adalah sebagai berikut :
1. Langkah yang pertama merupakan langkah pemasukan dan
penghisapan, di sini udara dan bahan bakar masuk sedangkan poros
engkol berputar ke bawah.
2. Langkah kedua merupakan langkah kompresi, poros engkol terus
berputar menyebabkan torak naik dan menekan bahan bakar
sehingga terjadi pembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk
proses pembakaran.
3. Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja, di sini
kedua katup yaitu katup isap dan buang tertutup sedangkan poros
engkol terus berputar dan menarik kembali torak ke bawah.
4. Langkah keempat merupakan langkah pembuangan, disini katup
buang terbuka dan menyebabkan gas akibat sisa pembakaran
terbuang keluar. Gas dapat keluar karena pada proses keempat ini
torak kembali bergerak naik ke atas dan menyebabkan gas dapat
keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4) termasuk proses
pembuangan.
5. Setelah keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan
mengulang kembali proses yang pertama, dimana udara dan bahan
bakar masuk kembali.
2.1.3 Tipe Mesin Diesel

Berdasarkan kecepatan proses diatas maka mesin diesel dapat


digolongkan menjadi 3 tipe yaitu :
a. Diesel kecepatan rendah (n < 400 rpm)
b. Diesel kecepatan menengah (400 - 1000 rpm)
c. Diesel kecepatan tinggi (n >1000 rpm)

Dalam menjalankan mesin diesel terdapat proses untuk


menghidupkan mesin diesel yang disebut dengan starting. Dalam
proses ini terdapat 3 cara yaitu :

a. Sistem start manual

5
Sistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya yang relatif
kecil yaitu < 30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada
sistem ini adalah dengan menggunakan penggerak engkol start pada
poros engkol atau poros hubung yang akan digerakkan oleh tenaga
manusia. Jadi sistem start ini sangat bergantung pada faktor manusia
sebagai operatornya.

b. Sistem start elektrik


Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang
yaitu < 500 PK. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai
listrik dari baterai/accu 12 atau 24 volt untuk menstart diesel.Saat
start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau accu dan
menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai
mencapai putaran tertentu.
c. Sistem start kompresi
Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar yaitu >
500 PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi
untuk start dari mesin diesel. Pada sistem start kompresi, mesin
diesel/engine terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya
berdasarkan udara murni yang dimampatkan di dalam silinder pada
tekanan yang tinggi, sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan
pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang
bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar
sehingga akan menyala secara otomatis.

2.1.4 Hubungan Generator dengan Penggerak Mula

Genarator dihubungkan satu poros dengan mesin diesel. Pada saat


akan start accu yang bertegangan 12 / 24 V siap mensuplai motor DC.
Motor DC ini akan menstarting. Diesel dan genearator mengikuti
putaran motor DC.

Pada diesel terjadi gerakan mekanik yang akan memutar generator,


sehingga generator mengeluarkan tegangan. Saat start, motor DC

6
mendapat suplai listrik dari accu dan menghasilkan torsi yang dipakai
untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Accu
yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa
diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar
maka dipakai dinamo yang berfungi sebagai generator DC. Terlihat
bahwa AMF mengontrol keadaan diesel melalui panel control yang
tersedia, termasuk keadaan gangguan seperti : low oil pressure, high
water temperature dan overspeed dapat dilihat pada AMF.

2.1.4 Pengoperasian Genset

Metode pengoperasian genset ini dapat dilakukan secara manual


dan otomatis. Secara manual dengan mengoperasikan langsung pada
panel yang tersedia. Yaitu seorang operator dapat langsung menge-set
pada panel genset. Bahwa pengoperasian akan dilakukan secara manual.
Dengan cara otomatis kita menge-set pada panel control yang
disediakan bahwa kerja genset akan dioperasikan secara otomatis.
Metode starting genset ini dapat dilakukan adalah dengan cara
metode quick starting, yaitu pada saat sumber PLN off, genset langsung
beroperasi tidak mengalami proses pemanasan terlebih dahulu.
2.2 Panel Kontrol (AMF)

ATS merupakan singkatan dari kata Automatic Transfer Swicth, jika


dipahami berdasarkan arti kata tersebut maka ATS adalah sakelar yang
bekerja otomatis, namun kerja otomatisnya berdasarkan memungkinan jika
sumber listrik dari PLN terputus atau mengalami pemadaman maka sakelar
akan berpindah kesumber listrik yang lainnya misalnya adalah Inverter.
Automatic Transfer switch merupakan rangkaian kontrol sakelar power
inverter dengan PLN yang sudah full automatic.Alat ini berguna untuk
menghidupkan dan menghubungkan power inverter ke beban secara otomatis
pada saat PLN padam. Pada saat PLN hidup kembali, alat ini akan
memindahkan sumber daya ke beban dari power inverter ke PLN.

2.2.1 Prinsip Kerja AMF dan ATS

7
Cara kerja AMF dan ATS adalah kombinasi untuk pertukaran
sumber baik dari genset ke sumber listrik utama ataupun sebaliknya.
Bilamana suatu saat sumber listrik utama (PLN) tibatiba padam,
maka AMF bertugas untuk menjalankan mesin diesel genset
sekaligus memberikan sistem proteksi pada genset.
Sistem proteksi yang dimaksud adalah sistem proteksi terhadap
unit mesin diesel maupun pada generatornya, seperti :
a. Rendahnya tekanan minyak pelumas;
b. temperature mesin;
c. pengaman beban lebih; dan
d. pengaman terhadap tegangan, frekuensi genset, dll

Apabila parameter yang diamankan melebihi batasan normal/seting


maka ATS akan memutuskan hubungan arus listrik kebeban sedangkan
AMF bertugas untuk menghentikan mesin.
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik,
selanjutnya ATS bertugas untuk memindahkan sambungan secara
otomatis yang sebelumnya dari sumber listrik utama ke sisi generator.
Apabila sumber listrik utama kembali normal, maka ATS akan
bertugas mengembalikan sambungan ke sisi sumber listrik utama
dan kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja
mesin diesel.
2.2.2 Keuntungan penggunaan AMF dan ATS

Adapun keuntungan penggunaan AMF/ATS yaitu:


1. Sistem perpindahan jalur dari sumber listrik utama ke
generator hanya perlu waktu yang sangat singkat, hanya dalam
hitungan detik setelah sumber listrik utama padam genset
langsung menyala sehingga listrik segera dapat dinikmati.
2. Meringankan tugas teknisi listrik bahkan seringkali banyak
gedung perkantoran tidak mempunyai teknisi listrik.

8
3. Memberikan perlindungan terhadap peralatan-peralatan yang
seringkali terjadi tegangan listrik dari sumber listrik utama
maupun Genset yang drop.

9
4 BAB III

5 ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat yang Digunakan


Table 3.1 Alat Generator Set & AMF
No. Nama Alat/ Bahan Jumlah Satuan

1. Generator Set (Genset) 1 Set

2. AMF/ATS 1 Set

3.2 Bahan/Peralatan
Table 3.2 Bahan Generator
No. Nama Alat/ Bahan Jumlah Satuan

1. Generator Set (Genset) 1 Set

2. AMF/ATS 1 Set

3.3 K3 (APD)

Tabel 3.3 K3

N Ju Satu
Nama Perlengkapan K3
o. mlah an
1 Bua
Safety Helmet 8
. h
2 Bua
Safety Shoes 8
. h
3 Bua
Wearpack (baju bengkel) 8
. h
4 Bua
Safety Glasses 1
. h
Bua
5. Masker 1
h

10
6 BAB IV

7 LANGKAH KERJA

4.1 Gambar Rangkaian Sistem Operasi

ATS/AMF Kubikel Gardu Distribusi

Gambar 4.1 Gambar sistem operasi

4.1.1 Gambar Rangkaian Generator Sinkron

A. Blok Diagram Generator Sinkron

Gambar 4.2 Blok diagram generator sinkron

11
B. Gambar Rangkaian Generator Sinkron

Gambar 4.3 gambar rangkaian generator sinkron

4.2 Pemeliharaan dan Pengujian Sistem

4.2.1 Pemeliharaan dan Pengujian Sistem Generator Sinkron

Genset yang standby dalam jangka waktu panjang harus


mampu starting dengan dari starting dalam keadaan dingin ke
operasi full dalam hitungan detik. Hal ini dapat menimbulkan beban
yang berat pada bagian- bagian mesin. Namun, pemanasan secara
teratur membuat bagian-bagian mesin yang dilumasi, mencegah
oksidasi pada kontak listrik, menggunakan bahan bakar sebelum
bahan bakar rusak (berubah sifat), dan secara umum, membantu
memberikan starting mesin yang handal.

Pemanasan genset setidaknya sebulan sekali selama


minimal 30 menit. Di-load tidak kurang dari sepertiga dari net
power genset sesuai yang tertera pada nameplate-nya. Periode
operasi tanpa load harus diminimalisir karena bahan bakar yang
tidak terbakar cenderung terakumulasi dalam sistem pembuangan.

12
Bila mungkin, ujilah system genset dengan load yang
sebenarnya dalam rangka untuk menguji transfer switch otomatis
dan memverifikasi kinerja dalam kondisi nyata. Jika
menghubungkan ke load “real” tidak nyaman untuk pengujian, bisa
menggunakan load bank setidaknya sepertiga dari net power genset
sesuai yang tertera pada nameplate-nya.
d.3 Pengoperasian Sistem

4.3.1 pengoperasian sistem Genset dan AMF


Berikut adalah prosedur pengoperasin Genset dan AMF secara
manual :
1. Meng“On”kan MCB yang ada pada panel AMF/ATS seperti
MCB Battery Charger untuk aki dan MCB-MCB control untuk
mengaktifkan AMF/ATS serta semua instrument alat ukur.
2. Selanjutnya, menyalakan MCB genset yaitu MCB yang
menghubungkan antara genset dan panel AMF/ATS.
3. Mengatur posisi selector switch pada panel saklar ATS/AMF ke
posisi “manual”

Gambar 4.19 Saklar pada panel ATS/AMF

4. Menyambungkan baterai ke Genset dalam hal ini mengubah


saklar di baterai ke posisi ON

13
Gambar 4.20 Saklar Baterai
5. Pada panel Genset, putar kunci ke posisi auto lalu tekan tombol
start berwana hijau

Gambar 4.21 Panel pada Genset


6. Setelah itu, tunggu 6-10 detik lalu Genset akan menyala
7. Periksa indikator Genset berikut:
 Level bahan bakar
 Tekanan oli tidak boleh lebih dari 6 bar
 Suhu maksimal 80oC
 Tegangan baterai tidak boleh kurang dari 1 2V

14
Gambar 4.22 Indikator Genset yang harus diperhatikan
8. Apabila ingin mematikan, ubah saklar pada panel Genset ke posisi 0

Gambar 4.23 Mematikan Genset


9. Mengubah saklar aki ke posisi OFF
Berikut adalah prosedur pengoperasian Genset AMF secara otomatis :

1. Meng“On”kan MCB yang ada pada panel AMF/ATS seperti MCB


Batterai Charger (aki) dan MCB-MCB control untuk mengaktifkan
AMF/ATS serta semua instrument alat ukur.

15
2. Selanjutnya, menyalakan MCB genset yaitu MCB yang
menghubungkan antara genset
3. Mengubah saklar bateri ke posisi ON

Gambar 4.24 Sakalar baterai


4. Memindahkan saklar di ATS/AMF ke posisi auto

Gambar 4.25 Saklar ke posisi Auto

5. Setelah 6-10 detik maka Genset akan menyala


6. Apabila ingin mematikan, ubah saklar pada ATS/AMF ke posisi off
7. Memindahkan saklar aki ke posisi OFF

16
BAB V

ANALISIS

5.1 Genset Dan AMF

Pada job ini, kami melakukan pengamatan dan mendata


bagian/komponen yang ada pada generator sertapada AMF untuk
selanjutnya mencari informasi lebih detail dari tiap bagian/komponen
tersebut.
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Alat ini
memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-
balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan
dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai
tersebut digunakan untuk beban prioritas.Berikut adalah data/spesifikasi
mengenai generator yang digunakan:

5.1.1 Spesifikasi ATS/AMF dan Genset

Tabel 5.1. Spesifikasi Genset

Generator

Merk : POWER LINK Product Id : 1000020900

Serial No : PL4316 / 13 Prime Power : 20KVA

Stanby Power : 22 KVA Voltage : 380 / 220 V

Frequency : 50 Hz Power Factor : 0,8

RPM : 1500 Phase :3

Amb. Temp : 45oC Ampere : 30 A

Weight :1018 Kg Dimension : 2.2 x 1,0 x 1,5 m


Date :2011/06/22

17
Gambar 5.1. Name Plate Generator

Excit. Value : 20,5 V /1,66 A

(Full Load) Protection : IP23 0,63 A

Gambar 5.2. Name Plate Alternator


Aki : 8002GL / 12V, 72 Ah 535 CCA

18
8 BAB VI

9 PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktik bengkel listrik, diperoleh kesimpulan bahwa:


1. Genset adalah suatu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda
yaitu mesin dan generator atau alternator yang berfungsi sebagai sumber
energi listrik cadangan dengan menggunakan bahan bakar sebagai sumber
energi penggerak mesin.
2. ATS/AMF merupakan perlatan kontrol untuk mengatur kerja Genset
secara otomatis maupun manual, dimana semua informasi diperoleh dari
dua arah yang akan diolah dan dikeluarkan dalam bentuk perintah.
6.2 Saran
1. Adapun saran yang ingin disampaikan penulis tentang praktikum ini
sebagai berikut.
2. Sebaiknya penanggung jawab lebih memperhatikan dan melakukan
tanggung jawabnya agar praktik bengkel dapat terlaksana dengan baik.
3. Kesediaan peralatan di bengkel sebaiknya lebih diperhatikan dan
dilakukan perawatan dan pengecekan secara berkala sehingga dapat
digunakan setiap waktu praktikum.

19

Anda mungkin juga menyukai