Anda di halaman 1dari 2

Korupsi dimasa pandemi ?

korupsi merupakan kejahatan Tindak Pidana yang sangat besar, bukan hanya
melibatkan beberapa Oknum hingga orang-orang di Kementrian, melainkan juga melibatkan
jumlah uang yang tidak kecil bila dihitung dengan jari. Dalam dinamika kehidupan uang
memang sangat menggiurkan, tentu saja apabila uang yang ditawarkan dalam jumlah besar,
siapapun yang ditawari dengan uang yang banyak tersebut dan tidak dapat menahan diri
untuk menghindari tawaran tadi, rela melakukan apa saja asalkan uang masuk ke dalam
kantongnya.

Contohnya, dalam kasus Menteri Kelautan dan Perikanan, yang tak lain adalah Bapak
Edhy Prabowo, belum berjalan satu setengah tahun masa jabatannya sebagai menteri, beliau
sudah terjerat kasus suap terkait ekspor benih lobster, sangat hal yang tidak masuk akal,
mengingat bahwa negara Indonesia yang dimana sangat kaya akan sumber daya hewani yang
dapat dijadikan sumber pendapatan negara bila benih-benih lobster tersebut tumbuh menjadi
lobster dewasa yang harga jualnya untuk satu lobster dapat mencapai ratusan ribu.

Dalam keterangan yang diberikan oleh Wakil Ketua KPK Nawawi "pada tanggal 5
November 2020, diduga terdapat transfer dari rekening pengurus PT. ACK ke rekening salah
satu bank atas nama AF (staff istri Menteri Edhy) sebesar 3,4 miliar yang diperuntukkan bagi
keperluan Menteri Edhy dan istrinya, serta ketua dan wakil ketua tim uji tuntas, Pada sekitar
bulan Mei 2020, Menteri Edhy diduga juga menerima sejumlah uang sebesar US$100.000
dari SJT melalui pengurus PT. ACK. KPK menyimpulkan adanya dugaan tindak pidana
korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara terkait perizinan
tambak, usaha dan pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun
2020" jelas Nawawi.

Tentu saja ini menjadi berita serta isu yang sangat panas mengingat dampaknya bagi
pemasukan negara yang akan membawa dampak besar apabila dibiarkan berlangsung lama,
dan tidak menutup kemungkinan juga bahwa ada orang lain yang ikut serta dalam kasus suap
ekspor benih lobster ini. Masalah korupsi di Indonesia memang sangat banyak, bukan hanya
sekali atau dua kali KPK melakukan OTT terhadap orang yang diduga melakukan korupsi,
bila hanya satu atau dua kali dalam 5 (lima) tahun mungkin penjara tidak akan penuh dengan
koruptor, akan tetapi dalam setahun bisa lebih dari dua kali terjadinya kasus korupsi di
Indonesia.
Lantas bagaimana hukuman yang akan dijatuhkan kepada orang-orang yang
melakukan tindak pidana korupsi tersebut, terlebih lagi di masa pandemi seperti sekarang ini?
Apakah akan dijatuhi hukuman yang berat atau hanya akan dijatuhi hukuman dibalik penjara
selama beberapa tahun kedepan? Jawaban seperti itu mungkin bila diberikan kepada
masyarakat, mereka akan memilih untuk memberikan hukuman yang berat, bisa jadi
hukumannya main hakim sendiri atau bersama-sama, karena jelas yang merasakan
kerugiannya bukan hanya negara, masyarakat pun juga ikut merasakannya.

Di penghujung akhir tahun 2020 ini kasus-kasus korupsi di Indonesia dengan cepat
terbongkar dan menyeret sejumlah nama-nama yang mungkin dikenal oleh masyarakat luas,
bukan karena disukai atau tidak disukai, melainkan karena keputusan dan perkataan yang
awalnya harusnya untuk menjauhi korupsi tetapi perbuatannya malah menanggapi tawaran
korupsi.

Referensi :
https://nasional.kompas.com/read/2020/11/26/07394681/kpk-selidiki-kasus-dugaan-korupsi-
edhy-prabowo-sejak-agustus-2020
https://www.cnbcindonesia.com/news/20201126010012-4-204719/modus-kronologi-
lengkap-dugaan-korupsi-edhy-prabowo-dkk

Anda mungkin juga menyukai