PENDIDIKAN SOSIOLOGI
KELAS XI IPS 1
SMA NEGERI 3 BANDA ACEH
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN
A. Jenis konflik
B. Penyebab konflik
C. Kronologi konflik
D. Dampak konflik
E. Penyelesaian konflik
BAB III :
F. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA….
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KONFLIK AMBON.
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu Murni yang telah membantu kami baik secara moral maupun
materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan
dan peningkatan ilmu pengetahuan.
A. Jenis konflik
Konflik berasal dari bahasa latin Conflictus yang berarti pertentangan, Menurut
Maswadi Rauf, konflik adalah setiap pertentangan atau perbedaan pendapat antara paling
tidak dua orang atau kelompok. Konflik ini disebut konflik non fisik atau lisan. Meskipun
pada umumnya para teoritisi konflik memahami bahwa setiap bentuk perbedaan atau
pertentangan ide, pendapat, paham, dan kepentingan diantara dua pihak atau lebih. Bisa
saja pertentangan tersebut berwujud non fisik tanpa kekerasan dan dapat juga
berkembang menjadi benturan fisik dengan kekerasan. Konflik di Ambon (Maluku)
merupakan suatu contoh yang paling kuat mengesankan adanya konflik antar agama,
Konflik antar agama adalah pertikaian antar agama baik antar sesama agama itu sendiri
atau agama lain.
Masyarakat Ambon dan Maluku memang mengalami semacam segregasi wilayah
berdasarkan agama (Kristen dan Muslim) yang merupakan warisan sistem kolonialisme
pemerintah Belanda. Konflik antar agama sering muncul secara sporadis, namun sejak
kemerdekaan RI, tidak pernah meluas seperti sekarang. Konflik antar agama adalah
pertikaian antar agama baik antar sesama agama itu sendiri atau agama lain.
BAB II
KEJADIAN KONFLIK AMBON
Kerugian materiil – Pertikaian yang merusak rumah dan tempat – tempat usaha
sudah tentu membebani rakyat dengan kerugian materiil dan keadaan
perekonomian yang merosot. Kedua pihak yang bertikai semakin merugi karena
aksi saling serang dan balas yang terus berlangsung terhadap properti kedua
pihak. Begitu pula kegiatan perekonomian yang lumpuh karena banyak orang
takut beraktivitas di luar rumah.
2. Menegakkan supremasi hukum secara adil dan tidak memihak. Karena itu, aparat harus
bertindak profesional dalam menjalankan tugasnya.
4. Sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka bagi semua orang
berhak untuk berada dan berusaha di wilayah Maluku dengan memperhatikan budaya
setempat.
5. Segala bentuk organisasi, satuan kelompok atau laskar bersenjata tanpa ijin di Maluku
dilarang dan harus menyerahkan senjata atau dilucuti dan diambil tindakan sesuai hukum
yang berlaku. Bagi pihak-pihak luar yang mengacaukan Maluku, wajib meninggalkan
Maluku.
6. Untuk melaksanakan seluruh ketentuan hukum, maka perlu dibentuk tim investigasi
independen nasional untuk mengusut tuntas peristiwa 19 Januari 1999, Front Kedaulatan
Maluku, Kristen RMS, Laskar Jihad, Laskar Kristus, dan pengalihan agama secara paksa.
10. Untuk menjaga hubungan dan harmonisasi seluruh masyarakat, pemeluk agama Islam
dan Kristen maka segala upaya dan usaha dakwah harus tetap menjunjung tinggi undang-
undang dan ketentuan lain tanpa pemaksaan.
F. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Perbedaan agama dan etnis cukup memberi peluang akan timbulnya konflik,
namun kerentanan dari dalam masyarakat itu sendiri tidak mungkin sampai pada
situasi yang menghancurkan diri sendiri tanpa mengalami tekanan yang cukup
kuat dari luar.
2. Simbol agama dipakai untuk membangkitkan sentimen agama dan etnis
3. strategi pengelolaan konflik di ambon dengan penandatanganan Perjanjian
Perdamaian Malino II
DAFTAR PUSTAKA