Anda di halaman 1dari 11

JIK

JURNAL ILMIAH KESEHATAN


ISSN 1978-6743
Vol. 11, Nomer 1, Februari 2018

Ketua Penyunting:
Umi Hanik

Wakil Ketua Penyunting:


Wiwik Afridah

Mitra Bestari:
Dr. dr. Windhu Purnomo, M.S. (Universitas Airlangga)
Dr. Ah. Yusuf, S.Kp., M.Kes. (Universitas Airlangga)
Dr. Kusnanto., S.Kp., M.Kes. (Universitas Airlangga)
Dr. Ahsan, S.Kp., M.Kes. (Universitas Brawijaya)
Dr. Hilmi Yumni, S.Kp., M.Kep., Sp. Kep.Mat. (Poltekkes Kemenkes Surabaya)
Dr. Pipit Festi Wiliyanarti, S.KM., M.Kep. (Universitas Muhammadiyah Surabaya)

Penyunting Pelaksana:
Firdaus
Yanis Kartini
Yunik Windarti
Annif Munjidah
Kuswanto

Pelaksana Tata usaha:


Huda Wisnuanto
Munirul Huda
Luluk Khoiriyah

Alamat Penyunting dan Pelaksana Tata Usaha: Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Kampus A Jl. Smea 57 Surabaya.
Kampus B Jl. Jemursari 51 – 57 Surabaya. Website: http://unusa.ac.id/home. Email
jikunusa@gmail.com.
JIK
JURNAL ILMIAH KESEHATAN
ISSN 1978-6743
Vol. 11, Nomer 1, Februari 2018

Gambaran Spiritualitas Remaja Yang Tinggal Di Sekitar Eks-Lokalisasi, Ah. 1-10


Yusuf, Rr Dian Tristiana, Nina Agustina, (Universitas Airlangga, Kampus C
Jalan Mulyorejo Surabaya)

Efektifitas air kelapa hijau muda terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada 11-22
lansia di Posyandu usila Puskesmas Perak Timur Surabaya, Ninik Ambar Sari ,
Dya Sustrami (Stikes Hang Tuah Surabaya, Jl. Gadung No. 1 Surabaya)

Hubungan Jenis Kelamin Dan Peminatan Dengan Kelulusan Uji Kompetensi 23-27
Mahasiswa Ners STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Deby Zulkarnain
Rahadian Syah, Sujono Riyadi, (Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta)

Pengaruh Paritas Dan Media Konseling Masa Nifas Terhadap Kemampuan 28-32
Perawatan Mandiri Ibu Post Partum Di Bpm Vivi Surabaya, Yunik windarti, Uke
Maharani Dewi, (UNUSA, Jalan Smea no 57)

Tipe Gabungan Mendominasi Jenis Pre Menstrual Syndrome (PMS) pada 33-37
Mahasiswi Tingkat I dan II prodi DIII kebidanan UNUSA, Fauziyatun nisa’,
(UNUSA, Jalan Smea no 57)

Terapi Psikoreligi Dalam Meningkatkan Kesehatan Pasien, Nur Hidaayah 38-42


(UNUSA, Jalan Smea no 57)

Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lanjut Usia Di 43-50
UPTD Griya Werdha Surabaya, Farida umamah, Nazula Mufarrihah, (UNUSA,
Jalan Smea no 57)

Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Diet Pada Penderita Diabetes 51-57


Mellitus Di Posyandu Lansia Cempaka Kelurahan Tembok Dukuh Kecamatan
Bubutan Surabaya, Difran Nobel Bistara, Nur Ainiyah, (UNUSA, Jl. Smea 57
Surabaya)

Dukungan Kader Kesehatan Terhadap Kemandirian Fisik Pasien Tuberkulosis 58-66


Paru, Khoiroh Umah, Meidiana Dwidiyanti, Megah Andriany, (Universitas
Diponegoro)

Pengaruh Islamic Progressive Muscle Relaxation (IPMR) Terhadap Penurunan 67-71


Kadar Kortisol Pasien Pre Operasi Di Ruang Azzahra 2 RSI Jemursari Surabaya,
Chilyatiz Zahroh, Khamida, Nanang Rokhman Saleh, (UNUSA, Jl. Smea 57
Surabaya)

Komponen evaluasi lingkungan belajar klinik,supervisi dan dosen perawat 72-78


fahruddin kurdi, Pepin Nahariani, Ratna Puji Priyanti, (STIKES Pemkab
Jombang)

Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas Olahraga Terhadap Kejadian Dismenorea 79-84
Primer Pada Remaja Putri Di SMA Wachid Hasyim 2 Taman, Astrida Budiarti,
(Stikes Hang Tuah Surabaya, Jl. Gadung No. 1 Surabaya)

Gambaran Kemampuan Interaksi Sosial Pasien Isolasi Sosial Setelah Pemberian 85-91
Social Skills Therapy Di Rumah Sakit Jiwa, Sukma Ayu Candra Kirana (Stikes
Hang Tuah Surabaya, Jl. Gadung No. 1 Surabaya)

Hubungan Pendidikan Dengan Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Pap 92-96
Smear Di Pondok Pesantren Al Hidayah Kendal Ngawi, Erika Martining
Wardani, Eppysetiyowati, (UNUSA, Jl. Smea 57 Surabaya)
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DIET PADA
PENDERITA DIABETES MELLITUS DI POSYANDU LANSIA CEMPAKA
KELURAHAN TEMBOK DUKUH KECAMATAN BUBUTAN SURABAYA

Difran Nobel Bistara1, Nur Ainiyah2


Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
nobel@unusa.ac.id1, ainiyahanuri@unusa.ac.id2

ABSTRACT: Diabetes mellitus (DM) is a degenerative disease that can be controlled


with the four pillars of management. One of the pillars is compliance in the
implementation of the diet "3J". This study aims to determine the relationship of
knowledge with dietary compliance in patients with DM in Posyandu Lansia Cempaka,
Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya. The study design is analytic correlation with
approach cross sectional. Sample research is patients with DM in Posyandu Lansia
Cempaka the active come Posyandu Lansia of as many as 33 patients. The independent
variable is the knowledge of diet DM. The dependent variable is a dietary compliance in
patients with DM. Analysis of data using correlation coefficient with somers test. The
results showed that people with diabetes who have a good knowledge of most of the diet
compliance in the diet is also good. The results of the analysis test Somers obtained p-
value of 0.000 means that there is a relationship between knowledge and dietary
compliance in patients with DM, with level of closeness 0,154 (0,00 <| r | ≤ 0,20) with
significance of closeness that is very low or very weak. Recommendations on these
results in order to develop methods of collecting data through interviews and
observations to gain a more realistic picture of the data. Also developed variables that
affect the knowledge and compliance such as the characteristics of respondents and
family support.

ABSTRAK: Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang


dapat dikendalikan dengan empat pilar penatalaksanaan. Salah satu pilar adalah
kepatuhan dalam pelaksanaan diet “3J”. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan
pengetahuan dengan kepatuhan diet pada penderita DM di Posyandu Lansia Cempaka,
Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya. Rancangan penelitian secara analitik korelasi
dengan pendekatan cross sectional. Sample penelitian adalah penderita DM di Posyandu
Lansia Cempaka yang aktif datang kegiatan posyandu lansia sebanyak 33 penderita.
Variabel bebas adalah pengetahuan tentang diet DM. Variabel terikat adalah kepatuhan
diet pada penderita DM. Analisis data menggunakan koefisien korelasi dengan uji
somers. Hasil penelitian menunjukan bahwa penderita DM yang memiliki pengetahuan
diet baik sebagian besar kepatuhan dalam menjalankan diet juga baik. Hasil analisis uji
Somers didapatkan p-value sebesar 0,000 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan
dengan kepatuhan diet pada penderita DM, tingkat keeratan 0,154 (0,00< |ᵣ| ≤ 0,20)
dengan kemaknaan keeratan sangat rendah atau lemah sekali. Rekomendasi hasil
penelitian ini agar dikembangkan metode pengumpulan data melalui wawancara dan
observasi untuk mendapatkan gambaran data yang lebih nyata. Juga dikembangkan
variabel yang mempengaruhi pengetahuan dan kepatuhan seperti karakteristik responden
dan dukungan keluarga.

Kata kunci: Pengetahuan, Kepatuhan, Diet Diabetes Mellitus

51
Bistara, Ainiyah: Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Diet Pada Penderita 52
Diabetes Mellitus Di Posyandu Lansia Cempaka

PENDAHULUAN meningkatnya gula darah menjadi


Diabetes Melitus (DM) merupakan penyebab ketidakseimbangan jumlah
penyakit menahun yang ditandai dengan insulin (Niven, 2010).
kadar glukosa darah melebihi normal Hasil penelitian yang dilakukan
(International Diabetes Federation atau oleh Hassan dkk (2013) terhadap 36
IDF, 2015). Penyakit ini ditandai dengan penderita DM sebagian besar (55,6 %)
hiperglikemi akibat kelainan kerja pada tidak patuh terhadap diet. Penelitian lain
insulin, sehingga terjadi penumpukan yang dilakukan oleh Phitri (2013) pada
karbohidrat dalam bentuk glukosa yang 54 penderita DM di RSUD AM.
mengakibatkan peningkatan gula dalam Parikesit Kalimantan Timur didapatkan
darah (Smeltzer & Bare, 2010; hasil sebagian besar (57,4 %) tidak patuh
PERKENI 2011). terhadap diet. Hasil Penelitian tersebut di
Prevalensi DM di seluruh dunia, atas menunjukkan bahwa kepatuhan diet
tercatat sebesar 382 juta orang berumur penderita DM sebagian besar dalam
40–59 tahun dan diperkirakan akan terus kategori kurang. Oleh karena itu
meningkat setiap tahunnya (IDF, 2015). pentingnya pengetahuan tentang diet dan
Indonesia merupakan Negara ke tujuh motivasi terhadap kepatuhan penerapan
terbesar untuk prevalensi diabetes diet. Penderita DM yang patuh terhadap
melitus. Hasil survei World Health diet maka kadar gula darah dalam
Organization (WHO) tahun 2011 rentang normal, mengurangi dampak
menyatakan bahwa jumlah penderita komplikasi dan kualitas hidup lebih baik
DM di Indonesia adalah 8,5 juta jiwa (Purwitaningtyas et al, 2015).
setelah China (98,4 juta), India (65,1 Komplikasi yang sering dialami
juta), Amerika Serikat (24,4 juta), Brazil oleh penderita DM antara lain stroke
(11,9 juta), Russian (10,9 juta) dan dengan prevalensi 5,30%, ulkus kaki
Mexico (8,7 juta) dan diperkirakan tahun 8,70%, kebutaan 1-2%, penyakit ginjal
2035 prevalensi penyakit DM di 20%, gagal jantung 2,70%, neuropati
Indonesia meningkat menjadi 14,1 juta 54,00% dan bahkan 50% mengalami
jiwa (PERKENI, 2011; IDF, 2015). kematian (Kemenkes RI, 2013;
Penyakit DM ini dapat Smeltzer & Bare, 2010). Komplikasi
dikendalikan dengan pilar tersebut dapat dicegah bila penderita
penatalaksanaan DM melalui edukasi DM patuh menjalani diet. Penyebab
kepada penderita dan keluarga. Topik penderita tidak patuh dalam menjalani
edukasi seperti pemahaman tentang diet karena tidak memahami manfaat
pengertian DM, tanda dan gejala, cara diet (Reach, 2011). Oleh karena itu
mencegah komplikasi, latihan fisik pengetahuan tentang diet DM berperan
seperti olahraga (frekuensi, intensitas, penting dalam proses pembentukan
time dan tipe olah raga), minum obat perilaku berupa kepatuhan menjalankan
sesuai resep dokter dan kepatuhan dalam diet pada penderita DM (Kemenkes,
pelaksanaan diet “3J” meliputi jadual, 2013; Phitri, 2013).
jumlah dan jenis (Kemenkes RI, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk
Kepatuhan diet penderita DM mengetahui hubungan pengetahuan
menjadi salah satu hal penting dalam dengan kepatuhan penerapan diet pada
penatalaksanaan karena seringkali penderita DM di Posyandu Lansia
penderita tidak memperhatikan asupan Cempaka, Tembok Dukuh, Bubutan,
makanan yang seimbang. Diet yang tepat Surabaya.
dapat membantu mengontrol kadar gula
dalam darah, mengingat bahwa
53 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 13. No 1. Februari 2018, hal 51-57

METODE Tinggi
Penelitian jenis kuantitatif Total 30 100,0
menggunakan rancangan analitik Pekerjaan
korelasi dengan pendekatan cross PNS 6 20
sectional. Sampel penelitian ini adalah Tidak bekerja 8 26,7
penderita DM di Posyandu Lansia Wiraswasta 16 53,3
Cempaka berjumlah 33 orang. Tehnik Total 30 100,0
sampling adalah purposive sampling.
Variabel bebas adalah pengetahuan diet Tabel 1 menunjukkan bahwa
penderita DM. Variabel terikatnya sebanyak 40 % penderita DM berumur
adalah kepatuhan penerapan diet pada 36-45 tahun, sebagian besar (56,7 %)
penderita DM. Analisis data secara perempuan, berpendidikan SMA
deskriptif dan analitik menggunakan sejumlah 40%, dan sebagian besar (53,3
koefisien korelasi dengan uji somers. %) bekerja wiraswasta.

HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Pengetahuan Diet DM


1. Karakteristik Respoden Data pengetahuan diet DM pada
Karakteristik responden dalam penderita DM di Posyandu Lansia
penelitian ini meliputi umur, jenis Cempaka, Tembok Dukuh, Bubutan,
kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Surabaya dapat dilihat pada tabel 2.
Distribusi frekuensi responden hasil Tabel 2. Distribusi Frekuensi
penelitian dapat dilihat pada table Pengetahuan diet pada
berikut: penderita DM di Posyandu
Lansia “Cempaka” Tembok
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Dukuh Bubutan Surabaya,
Karakteristik Penderita DM di bulan Februari 2017 (n=30)
Posyandu Lansia “Cempaka” Kategori Frekuensi Persentase
Tembok Dukuh Bubutan Pengetahuan (f) (%)
Surabaya, bulan Februari 2017 Diet DM
(n=30) Baik 20 66,7
Kurang 10 33,3
Karakteristik Frekuensi Persentase Total 30 100,0
Responden (f) (%)
Umur Tabel 2 menunjukkan bahwa
30-45 12 40 sebagian besar (66,7 %) penderita DM
46-55 6 20 memiliki pengetahuan baik.
56-65 5 16,7
>65 7 23,3 3. Kepatuhan diet DM
Total 30 100,0 Data kepatuhan diet penderita DM
Jenis di Posyandu Lansia Cempaka, Tembok
Kelamin Dukuh, Bubutan, Surabaya dapat dilihat
Laki-laki 13 43,3 pada tabel 3.
Perempuan 17 56,7
Total 30 100,0 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kepatuhan
Pendidikan Diet penderita DM di
SD 4 13,3 Posyandu Lansia “Cempaka”
SMP 8 26,7 Tembok Dukuh Bubutan
SMA 12 40 Surabaya, bulan Februari 2017
Perguruan 6 20 (n=30)
Bistara, Ainiyah: Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Diet Pada Penderita 54
Diabetes Mellitus Di Posyandu Lansia Cempaka

Kategori Frekuensi Persentase Tabel 1 menunjukan bahwa dari 30


Kepatuhan (f) (%) penderita DM sebagian besar
Diet pengetahuannya baik tentang diet DM.
Penderita Pengetahuan tersebut berkaitan dengan
DM penatalaksanaan DM meliputi
Baik 16 53,3 keterlibatan dalam kegiatan penyuluhan,
Buruk 14 46,7 melakukan latihan fisik atau olah raga,
Total 30 100,0 pengobatan, dan diet “3J” yang terdiri
dari jenis makanan, jumlah dan jadwal
Tabel 3 menunjukkan bahwa makan serta komplikasi DM.
kepatuhan diet penderita DM sebagian Pengetahuan tersebut diharapkan dapat
besar (53,3 %) baik. diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari bagi penderita DM sehingga
4. Analisis Bivariat penderita DM dapat mengatasi bila ada
Analisis bivariat pada variabel gejala dan keluhan, mempertahankan
pengetahuan diet DM dengan kepatuhan rasa nyaman, pengendalian gula darah
diet DM menggunakan uji sommers. dan mencegah komplikasi.
Tabel 4. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan tentang
Pengetahuan dengan penatalaksanaan DM bagi penderita DM
Kepatuhan Diet Pada merupakan salah satu faktor penting
Penderita DM di Posyandu terbentuknya perilaku kepatuhan.
Lansia “Cempaka” Tembok Pengetahuan adalah seluruh konsep,
Dukuh Bubutan Surabaya, gagasan, ide, kemampuan yang dimiliki
bulan Februari 2017 (n=30) seseorang dan diungkapkan dalam
Penget Kepatuhan diet DM P bentuk jawaban baik lisan maupun
ahuan
Baik Kura Total tertulis (Gultom, 2012; Bloom, 1956).
diet Dengan memiliki ide, gagasan dan
ng
DM
F % F % F % r kemampuan maka penderita DM dapat
Baik 12 40 8 26 2 66 0,1 0,0 mengembangkan perilaku hidup sehat
,7 0 ,7 54 00 dan terbebas dari komplikasi penyakit
Buruk 4 13 6 20 1 33
DM (Magurova et al, 2012).
,3 0 ,3
Total 16 53 1 46 3 10 Hasil penelitian ini sejalan dengan
,3 4 ,7 0 0 penelitian yang dilakukan oleh Hassan
(2013), di RSUD Dr. Zainoel Abidin
Tabel 4 menunjukan bahwa Banda Aceh kepada 91 penderita DM
penderita DM yang memiliki didapatkan bahwa pengetahuan tentang
pengetahuan diet baik sebagian besar diet DM sebagian besar (73,6%) baik.
kepatuhan diet nya juga baik. Hasil Penelitian lain yang dilakukan oleh
analisis didapatkan p-value 0,000 artinya Reach (2011) di Desa Gonilan kepada 45
ada hubungan antara pengetahuan penderita DM didapatkan hasil sebagian
dengan kepatuhan diet pada penderita (42,2%) pengetahuannya baik.
DM, dengan tingkat keeratan 0,154
(0,00< |r| ≤ 0,20) yang menunjukkan 2. Kepatuhan diet pada penderita DM
sangat rendah atau lemah sekali. Tabel 2 menunjukan bahwa
kepatuhan penderita DM dalam
PEMBAHASAN menjalankan diet sebagian adalah baik.
1. Pengetahuan diet pada penderita Kepatuhan diet DM mengandung arti
DM bahwa penderita telah mengambil
55 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 13. No 1. Februari 2018, hal 51-57

keputusan, meyakini dan menjalankan dalam menjalankan rekomendasi dari


rekomendasi diet DM yang diberikan tenaga kesehatan.
oleh petugas kesehatan (Niven, 2010; Pengetahuan juga dipengaruhi oleh
Hassan, 2013). pengalaman, lingkungan dan sosial
Rekomendasi yang diberikan oleh budaya. Pengalaman diperoleh
petugas kesehatan dalam hal ini ahli gizi dipersepsikan, diyakini, sehingga
difokuskan pada pengaturan jenis menimbulkan motivasi, niat untuk
makanan, jumlah dan jadwal makan bertindak dan akhirnya menjadi perilaku
dalam rangka untuk menurunkan kadar (Hassan, 2013). Penderita diabetes yang
gula darah. memiliki pengetahuan baik serta
Hasil penelitian ini sejalan dengan memiliki sikap positif dapat mencegah
penelitian yang dilakukan oleh Lestari komplikasi penyakit DM (Garcia- Perez
(2012) di RSUP Fatmawati terhadap 100 et al, 2013). Oleh karena itu
penderita DM rawat jalan, didapatkan pengetahuan terhadap diet diabetes
sebagian penderita DM patuh sangat penting untuk kedisiplinan dalam
menjalankan diet (58%). Penelitian lain menjalankan pola hidup sehat dan
yang dilakukan oleh Reach (2011) di terbebas dari komplikasi (Gultom, 2012;
Desa Gonilan pada 45 penderita DM Magurova et al, 2012).
didapatkan sebagian patuh (48,9%). Penderita DM yang memiliki
pengetahuan kurang tentang diet DM
3. Hubungan pengetahuan dengan menjadi faktor penghambat menuju
kepatuhan diet pada penderita DM perilaku kepatuhan dan sulit mengikuti
Hasil penelitian ini menunjukan anjuran dari petugas kesehatan(Gultom,
bahwa penderita DM di Posyandu 2012). Odili et al (2011) menjelaskan
Lansia Cempaka yang memiliki bahwa pengetahuan mengenai
pengetahuan diet DM baik juga memiliki manajemen diabetes merupakan
kepatuhan yang baik, sebaliknya komponen yang dibutuhkan untuk
penderita DM yang memiliki memperoleh kesuksesan dalam
pengetahuan kurang cenderung pengelolaan diabetes. Demikian pula
kepatuhannya lebih rendah. Hasil yang dijelaskan oleh Bloom (1956)
analisis diperoleh p-value sebesar 0,000 bahwa pengetahuan menjadi mediator
yang menunjukkan bahwa ada hubungan bagi seseorang untuk melakukan
signifikan antara pengetahuan diet DM tindakan.
dengan kepatuhan diet DM. Kemaknaan Hasil penelitian ini sejalan dengan
keeratan sangat rendah atau lemah sekali penelitian yang dilakukan Odili (2011)
yang artinya apabila penderita DM di RS Stella Maris Makasar yang
mempunyai pengetahuan baik maka menjelaskan bahwa ada hubungan antara
akan mempengaruhi kepatuhan diet pengetahuan dengan kepatuhan dalam
penderita DM. Hal itu sesuai dengan menjalani diet dengan nilai keeratan
konsep perilaku yang menyatakan bahwa hubungan ditunjukan oleh p value
perilaku akan lebih menetap bila didasari sebesar 0,009 (<0,05).
oleh pengetahuan sehingga memiliki
kesadaran untuk bertindak (Hassan, SIMPULAN & SARAN
2013; Lestari, 2012; Gultom, 2012). Simpulan
Niven (2010) juga menjelaskan bahwa Hasil penelitian ini menunjukan
penderita yang mengidap suatu penyakit bahwa ada hubungan antara pengetahuan
dengan pengetahuan kurang akan dengan kepatuhan dalam menjalankan
menyebabkan penderita tidak patuh diet pada penderita DM di Posyandu
Lansia Cempaka Tembok Dukuh
Bistara, Ainiyah: Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Diet Pada Penderita 56
Diabetes Mellitus Di Posyandu Lansia Cempaka

Bubutan Surabaya. Hal itu berarti bahwa Patients In A Primary Care Clinic:
bila penderita DM memiliki pengetahuan A Qualitative Exploration. BMC
yang baik tentang pengelolaan diet DM Family Practice, 14:164. Diakses
maka diikuti dengan kepatuhan dalam tanggal 5 Desember 2015.
menjalankan diet. http://www.biomedcentral.com/14
71-2296/14/164
Saran Phitri, E. H., Widiyaningsih. (2013).
Rekomendasi dari hasil penelitian “Hubungan antara sikap
ini agar dikembangkan metode pengetahuan dan sikap penderita
pengumpulan data melalui wawancara Diabetes Mellitus dengan
dan observasi untuk mendapatkan kepatuhan diet Diabetes Mellitus
gambaran data yang lebih nyata. Di di RSUD AM. Parikesit
samping itu juga dapat dikembangkan Kalimantan Timur”. Diakses pada
faktor lain yang mempengaruhi 21 November
pengetahuan meliputi umur, jenis 2015.http://jurnal.unimus.ac.id/ind
kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Juga ex.php/JKMB/article/view/941/99
faktor dukungan keluarga yang 3
mempengaruhi kepatuhan. Purwitaningtyas, Y. Z., Putra, A. E. I.
W. G., Wirawan, D.N. (2015).
DAFTAR PUSTAKA “Faktor Risiko Kendali Glikemik
International Diabetes Federation, 2015. Buruk pada Penderita Diabetes
IDF Diabetes Atlas. Edisi keenam Mellitus Tipe 2 di puskesmas
diakses 24 Agustus 2016 dari Kembiritan Kabupaten
http/www.idf.org/diabetesatlas/5e/t Banyuwangi”. Diakses pada 10
he-global-burden. Januari 2016.
Smeltzer & Bare. (2010). Textbook of file:///C:/Users/M%20Comp/Down
medical surgical nursing. loads/16677-31503-1-
Philadelphia: Linppincott. SM%20(1).pdf
PERKENI. (2011). Konsensus Reach, Gerard. (2011). Obedience and
Pengelolaan dan Pencegahan DM Motivation as Mechanism for
Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB Aderenche to Medication: A Study
Perkeni in Obese Type 2 Diabetic Patient.
World Health Organization. (2011). Patient Preference and Aderenche
Definition, Diagnosis and 2011:5 523-531 diakses pada 24
Classification of Diabetes Mellitus Desember 2015 dari
and Its Complications. Report a http://www.ncbi.nlm.nih.gov/PMC
WHO Consultation, WHO, Geneva /articles/PMC3218113/pdf/ppa-5-
diakses 7 Agustus 2016 dari 523.pdf
https://www.idf.org Gultom, T. Y. (2012). Tingkat
Kementerian Kesehatan. (2013) Situasi Pengetahuan Penderita Diabetes
dan Analisis Diabetes Mellitus Tentang Manajemen
Niven, N. (2010). Psikologi Kesehatan. Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit
Jakarta : EGC Pusat Angkatan Darat Gatot
Hassan, H.A., Tohid, H., Amin, R.M., Soebroto Jakarta Pusat. Diakses
Bidin, M.B.L., Muthupalaniappen, pada 26 Desember 2015.
L., Omar, K. (2013). Factors http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2
Influencing Insulin Acceptance 0314370-S43834-
Among Type 2 Diabetes Mellitus Tingkat%20pengetahuan. FKUI
57 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 13. No 1. Februari 2018, hal 51-57

Garcı´a-Pe´rez, L.E., A´lvarez, M., Dilla,


T., Gil-Guille´n, V., Orozco-
Beltra´n, D. (2013). Adherence to
Therapies in Patients with Type 2
Diabetes. Diabetes Ther 4:175–
194. Diakses tanggal 24 Agustus
2016.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
articles/PMC3889324/pdf/13300_
2013_Article_34.pdf
Magurova, D., Majernikova, L., Hloch,
S., Tozan, H., Goztepe, K. (2012)
Knowledge of diabetes in patients
with type 2 diabetes on insulin
therapy from eastern Slovakia.
Diabetologia Croatica 41-3 2012.
Diakses tanggal 25 Februari 2016.
http://idb.hr
Lestari, S. T. (2012). Hubungan
psikososial dan penyuluhan gizi
dengan kepatuhan diet penderita
diabetes mellitus tipe 2 rawat jalan
di RSUP Fatmawati tahun 2012.
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
Odili Valentine, U., Isiboge Paul, D.,
Eregie Aihanuwa. (2011).
Patients’ Knowledge of Diabetes
mellitus in a Nigerian City.
Tropical Journal of Pharmaceutical
Research October 2011;10(5):
637-642. Diakses tanggal 22
Februari 2016.
http://www.bioline.org.br

Anda mungkin juga menyukai