BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
glukosa darah diatas normal. Kadar glukosa darah diatur tingkatnya oleh hormon
insulin yang diproduksi oleh pankreas (1). Diabetes melitus juga dapat ditandai
Apabila hal ini tidak terkendali maka akan terjadi komplikasi metabolik akut
maupun komplikasi vaskular jangka panjang (2). Pemicu diabetes melitus adalah
faktor keturunan, faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti
WHO memperkirakan bahwa 422 juta orang dewasa berusia lebih dari 18
tahun menderita Diabetes Melitus (4). Pada tahun 2015, 415 juta orang dewasa
dengan diabetes, kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta di 1980an. Pada tahun 2040
diperkirakan jumlahnya akan menjadi 642 juta (5). Prevalensi penderita diabetes
pada tahun 2007 (1,1%). Angka tertinggi prevalensi diabetes melitus terdapat di
provinsi D.I Yogyakarta dengan angka prevalensi 2,6%, yang kemudian diikuti
oleh Jakarta dengan 2,5% dan Sulawesi Utara 2,4% (6). Tipe diabetes melitus
yang paling banyak diderita dan prevalensi terus meningkat adalah diabetes
melitus tipe II dengan kasus terbanyak yaitu 90 % dari seluruh kasus diabetes
melitus di dunia (7)
melitus tipe II dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang
rencana diet, latihan fisik dan pengaturan aktifitas fisik, agen-agen hipoglikemia
diabetes dan perawatan diri. Pasien dengan DM tipe II terdapat resistensi insulin
(10). Pola diet pada penderita DM tipe II dimaksudkan untuk mengatur jumlah
kalori dan karbohidrat yang di konsumsi setiap hari (10) Prinsip diet DM adalah
kebiasaan makan dan olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih
baik dengan cara mempertahankan kadar glukosa darah tetap mendekati normal
dengan insulin, dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik, mencapai
dan mempertahankan kadar lipid serum normal, memberi cukup energi untuk
komplikasi jangaka pendek, dan jangka lama serta masalah yang berhubungan
cukup dan kurangnya pengetahuan seseorang bisa dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikan, pengalaman, sosial ekonomi, kultur atau budaya agama (13). Oleh
sebab itu pengetahuan akan mempengaruhi perilaku pasien DM. Penelitian yang
diabetes mellitus tentang diet diabetes mellitus di Ruang Interna RSUD dr. H.
pendidikan dasar (SD, SMP) yaitu sebanyak 52 (86,7%). Hal ini dikarenakan
responden yang memiliki latar belakang pendidikan yang kurang akan mengalami
kesulitan untuk menerima informasi baru karena proses berpikir yang telah
tertanam dalam dirinya hanyalah bersifat sementara karena tidak adanya proses
nalar yang cukup dari penderita diabetes melitus itu sendiri yang dikarenakan latar
tahun 2016 terdapat 1.769 pasien, sedangkan pada tahun 2017 terdapat kunjungan
baru sebanyak 123 pasien diabetes melitus. Berdasarkan studi pendahuluan yang
Desember 2017.
penelitian adalah apakah ada hubungan pengetahuan tentang pola diet dengan
kejadian diabetes melitus pada pasien diabetes melitus di Puskesmas Depok III
Sleman
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum:
tentang pola diet dengan kejadian diabetes melitus pada pasien diabetes
2. Tujuan Khusus:
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
b. Bagi Peneliti
diabetes melitus.
mengetahui pola makan atau diet diabetes melitus dan keluarga dapat
d. Bagi Puskesmas
E. Keaslian Penelitian
Penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan berhubungan dengan penelitian ini adalah:
4. Hubungan antara pola makan, Sudaryanto, Kuantitatif bersifat Tedapat hubungan pola makan, Perbedaan : rancangan,
genetic dan kebiasaan olahraga Setiyadi dan analitis dengan genetic dan kebiasaan olahraga variabel, metodologi
terhadap kejadian diabetes Frankilawati metode kasus terhadap kejadian diabetes penelitian, tempat dan
mellitus tipe 2 di wilaya kerja (2013) kontrol mellitus tipe 2 di wilaya kerja waktu penelitian
puskesmas nusuk
Hubungan Pola an, banjarsDan
Makan ari Kunthi (2012) Observasional puskesmada
Tidak as nusuk an, banjantara
hubungan arsari Perbedaan : rancangan,
5. Aktifitas Fisik Dengan rancangan Cross pola makan menkonsumsi variabel, metodologi
Kejadian Diabetes Mellitus Sectional karbohidrat, konsumsi protein penelitian, tempat dan
Tipe 2 Di RSUD DR. MOEW hewani, konsumsi buah- waktu penelitian
Ardi Surakarta buahan, konsumsi makanan
jajanan, konsumsi fast food
dengan kejadian diabetes
mellitus tipe 2 sedangkan,
variable yang berhubungan
dengan kejadian diabetes
mellitus tipe 2 aktifitas fisik.
8
3