PENDAHULUAN
Bahan restorasi resin komposit adalah suatu bahan matriks resin yang di
tiga komponen yaitu resin matriks, partikel bahan pengisi, dan bahan
coupling(McCabe, 2014).
Resin komposit mempunyai nilai estetik yang sangat baik dan paling
dengan gigi. Oleh karena itu resin komposit sering digunakan sebagai bahan
gigi, kini resin komposit dapat digunakan untuk gigi posterior dikarenakan
terhadap tekanan akibat penggunaan sudah bisa diatasi dan banyaknya pasien
yang lebih tertarik untuk merestorasi giginya sewarna dengan gigi dan alergi
utama yaitu matriks resin dan partikel pengisi anorganik. Disamping kedua bahan
ikatan antara bahan pengisi anorganik dan matriks resin, juga aktivator-aktivator
diperlukan untuk polimerisasi resin. Sejumlah kecil bahan tambahan lain
TUJUAN PRAKTIKUM
MANFAAT PRAKTKUM
baik.
METODE PENGAMATAN
1. Bahan :
a. Resin komposit
b. vaselin
2. Alat :
b. light curing
d. Eskavator
g. Lap putih
3. Prosedur Kerja
bagian bawah.
Gambar 2. Cetakan akrilik diolesi vaselin
sampai penuh.
dan 4 mm
4. Plat cetakan bagian atas diolesi tipis vaselin, plat cetakan akrilik atas
LED dengan arah sinar tegak lurus selama 20 detik, dengan jarak ±1
gores sonde tanpa ada tekanan sonde pada permukaan resin komposit
cetakan)
pengamata
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 HASIL
1. Ketebalan 2 mm √ √ √
2. Ketebalan 4 mm √ √ √
BAB IV
PEMBAHASAN
Bahan restorasi atau tumpatan gigi yang sering digunakan serta mampu
untuk mengembalikan fungsi gigi dan mengunyah maupun estetik adalah resin
komposit. Resin komposit dikembangkan dari resin sintetik karena sifatnya yang
tidak mudah larut, estetis, tidak mahal dan relatif mudah untuk dimanipulasi
(Budimulia, 2018). Suatu material komposit adalah produk yang terdiri dari paling
sedikit dua fasa tertentu yang umumnya dibentuk oleh pencampuran bersama dari
komponen yang memiliki struktur-struktur dan sifat yang berbeda. Tujuan dari
pencampuran ini adalah untuk mendapatkan suatu material yang memiliki sifat
yang tidak dapat diperoleh dari masing-masing komponen tersebut secara sendiri-
yang cukup tinggi pada suhu ruangan, oleh karena itu dapat
semakin baik.
metakriloksipropiltrimetoksi silane.
Sama halnya dengan bahan restorasi kedokteran gigi yang lain, resin
komposit juga memiliki sifat. Ada beberapa sifat – sifat yang terdapat pada resin
a. Warna
Resin komposit resisten terhadap perubahan warna yang disebabkan oleh
oksidasi tetapi sensitive pada penodaan. Untuk mencocokan dengan warna gigi,
komposit kedokteran gigi harus memiliki warna visual (shading) dan translusensi
b. Strength
Tensile dan compressive strength resin komposit ini lebih rendah dari amalgam,
pada pembuatan insisal. Nilai kekuatan dari masing-masing jenis bahan resin
komposit berbeda.
c. Setting
Dari aspek klinis setting komposit ini terjadi selama 20-60 detik sedikitnya waktu
yang diperlukan setelah penyinaran. Pencampuran dan setting bahan dengan light
cured dalam beberapa detik setelah aplikasi sinar. Sedangkan pada bahan yang
Apabila resin komposit telah mengeras tidak dapat dicarving dengan instrument
d. Adhesi
Adhesi terjadi apabila dua subtansi yang berbeda melekat sewaktu berkontak
Adhesi diperoleh dengan dua cara. Pertama dengan menciptakan ikatan fisik
antara resin dengan jaringan gigi melalui etsa. Pengetsaan pada email
yang cukup baik. Kedua dengan penggunaan lapisan yang diaplikasikan antara
dentin dan resin komposit dengan maksud menciptakan ikatan antara dentin
kurang sempurna, misalnya jarak antara sumber sinar dengan permukaan resin
komposit yang tidak ideal dapat berpengaruh terhadap kekuatan tumpatan ataupun
terjadi kebocoran mikro, seperti yang dapat ditemukan pada tumpatan resin
komposit. Jarak maksimal antara sumber sinar dengan permukaan komposit resin
adalah 4mm dengan ketebalan material 2mm. Jarak sumber sinar yang paling
ideal untuk mendapatkan hasil yang optimal adalah 1-2mm (Budimulia, 2018).
light cured composites adalah dapat dihindarinya porositas karena material dapat
diinsersi dan dikontur sebelum kuring terinisasi. Setelah kuring terinisiasi, waktu
tambahan sekitar 40 detik dibutuhkan untuk kuring lapisan setebal 2mm, dengan
perbandingan bbrapa menit untuk material aktivasi kimia. Keuntungan lain dari
sistem kuring cahaya adalah mereka tidak sensitif terhadap inhibisi oksigen
seperti, intensitas sinar, jarak penyinaran, ketebalan bahan, dan lama penyinaran.
Ketebalan dari resin komposit perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi
kekuatan dari resin komposit sebagai restorasi gigi. Idealnya resin komposit
diletakkan sebagai bahan restorasi sekitar 2-2,5mm, dengan demikian sinar dapat
menembus masuk sampai lapisan yang paling bawah. Apabila ketebalan dari resin
komposit melebihi 2,5 mm, maka resin komposit tidak dapat mengeras sempurna
pada saat penyinaran dan didapatkan hasil resin komposit yang lunak bagian
nanometer. Ujung alat sinar harus diletakkan sedekat mungkin tanpa menyentuh
resin komposit. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dispersi cahaya light
didapatkan pada sampel resin komposit sinar dengan ketebalan 2mm dan lama
fillernya yang tinggi dan padat berkisaran antara 44-65%. Penelitian kali
resin komposit yang tlah di masukan ke dalam kavitas dengan tehnik one
layer atau bulk filk akan melalui berbagaimacam prosedur kerja terlebih
uji kali ini adalah goresan yang tebal pada cetakan 4 mm dan jelasnya
PENUTUP
A. KESIMPULAN
sekitar kavitas.
.
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, AA. 2005. Pengaruh Ketebalan Bahan dan Lamanya Waktu Penyinaran
Budimulia, B. 2018. Kebocoran Mikro Tumpatan Resin Komposit Bulkfill Flowable pada