Anda di halaman 1dari 12

Nama : Destiana

NPM : 1821160021
Mata Kuliah : Kemuhammadiyahan
Tugas : UTS “Resume Ortom dan Kepribadian Muhammadiyah”
Dosen Pengampu : 1. Dr. Amnah Qurniati, M.Pd.I
2. Dedy Novriadi, M.Pd.I

“Organisasi Otonom Muhammadiyah”


1. Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah
Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh
Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan
kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan
Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai
maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.
Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah sebagai badan yang mempunyai
otonomi dalam mengatur rumah tangga sendiri mempunyai jaringan struktur sebagaimana
halnya dengan Muhammadiyah, mulai dari tingka pusat, tingkat propinsi, tingkat
kabupaten, tingkat kecamatan, tingkat desa, dan kelompok-kelompok atau jama’ah–
jama’ah. Ortom Muhammmadiyah dibentuk di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah
jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Mempunyai fungsi khusus dalam Persyarikatan Muhammadiyah
b. Mampunyai Potensi dan ruang lingkup nasional
c. Merupakan kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah
Pembentukan Ortom Muhammadiyah ditetapkan oleh Tanwir Muhammadiyah (Lembaga
Permusyawaratan Tertinggi setelah Muktamar Muhammadiyah) dan dilaksanakan dengan
Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Adapun tujuan pembentukan Ortom
Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
a. Efisiensi dan efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah
b. Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah
c. Dinamika Persyarikatan Muhammadiyah
d. Kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah
2. Hak dan Kewajiban Organisasi Otonom Muhammadiyah
Dalam kedudukannya sebagai organisasi otonom yang mempunyai kewenangan
mengatur rumah tangga sendiri, Ortom Muhammadiyah mempunyai hak dan kewajiban
dalam Persyarikatan Muhammadiyah ialah sebagai berikut :
a. Melaksanakan Keputusan Persyarikatan Muhammadiyah
b. Menjaga nama baik Persyarikatan Muhammadiyah
c. Membina anggota-anggotanya menjadi warga dan anggota Persyarikatan
Muhammadiyah ynag baik
d. Membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan sesama ortom
e. Melaporkan kegiatan-kegiatannya kepada pimpinan Persyarikatan
Muhammadiyah
f. Menyalurkan anggota-anggotanya dalam kegiatan gerak dan amal usaha
Persyarikatan Muhammadiyah sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya
Adapun hak yang dimiliki oleh Ortom Muhammadiyah ialah sebgai berikut :
a. Mengelola urusan kepentingan, aktivitas dan amal usaha yang dilakukan
organisasi otonomnya
b. Berhubungan dengan organisasi/ Badan lain di luar Persyarikatan Muhammadiyah
c. Memberi saran kepada Persyarikatan Muhammadiyah baik diminta atau atas
kemauan sendiri
d. Mengusahakan dan mengelola keuangan sendiri
3. Macam-macam Organisasi Otonom Muhammadiyah
Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai karakteristik dan spesifikasi
bidang tertentu. Adapun Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah ada
ialah sebagai berikut:
1) Aisyiyah

[Logo Aisyiyah]
‘Aisyiyah adalah organisasi perempuan Persyarikatan Muhammadiyah, merupakan
gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid yang berasas Islam serta
bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Didirikan di Yogyakarta pada 27 Rajab
1335 H bertepatan dengan 19 Mei 1917 oleh Nyai Ahmad Dahlan.
Visi Ideal
Tegaknya agama Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Visi Pengembangan
Tercapainya usaha-usaha ‘Aisyiyah yang mengarah pada penguatan dan pengembangan
dakwah amar ma’ruf nahi munkar secara lebih berkualitas menuju masyarakat madani.
MISI
Misi ‘Aisyiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan, meliputi:
1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan
pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan.
2. Meningkatkan harkat dan martabat kaum perempuan sesuai dengan ajaran Islam.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengkajian terhadap ajaran Islam.
4. Memperteguh iman, memperkuat dan menggembirakan ibadah, serta mempertinggi
akhlak.
5. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah,
membangun dan memelihara tempat ibadah serta amal usaha yang lain.
6. Membina Angkatan Muda Muhammadiyah Puteri untuk menjadi pelopor, pelangsung,
dan penyempurna gerakan ‘Aisyiyah.
7. Meningkatkan pendidikan, mengembangkan kebudayaan, memperluas ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menggairahkan penelitian.
8. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang
berkualitas.
9. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan dalam bidang-bidang sosial,
kesejahteraan masyarakat, kesehatan, dan lingkungan hidup.
10. Meningkatkan dan mengupayakan penegakan hukum, keadilan dan kebenaran, serta
memupuk semangat kesatuan dan persatuan bangsa.
11. Meningkatkan komunikasi, ukhuwah, kerjasama di berbagai bidang dan kalangan
masyarakat baik dalam dan luar negeri.
12. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi.
2) Pemuda Muhammadiyah

[Logo Pemuda Muhammadiyah]

Awal berdirinya Pemuda Muhammadiyah secara kronologis dapat dikaitkan dengan


keberadaan Siswo Proyo Priyo (SPP), suatu gerakan yang sejak awal diharapkan KH.
Ahmad Dahlan dapat melakukan kegiatan pembinaan terhadap remaja atau pemuda Islam.
Dalam perkembangannya SPP mengalami kemajuan yang pesat, hingga pada Konggres
Muhammadiyah ke-21 di Makasar pada tahun 1932 diputuskan berdirinya
Muhammadiyah bagian pemuda, yang merupakan bagian dari organisasi dalam
Muhammadiyah yang secara khusus mengasuh dan mendidik para pemuda keluarga
Muhammadiyah. Keputusan Muhammadiyah tersebut mendapat sambutan luar biasa dari
kalangan pemuda keluarga Muhammadiyah, sehingga dalam waktu relatif singkat
Muhammadiyah Bagian Pemuda telah terbentuk di hampir semua ranting dan cabang
Muhammadiyah.
Dengan demikian pembinaan Pemuda Muhammadiyah menjadi tanggung jawab
pimpinan Muhammadiyah di masing-masing level. Misalnya, di tingkat Pimpinan Pusat
Muhammadiyah tanggung jawab mengasuh, mendidik dan membimbing Pemuda
Muhammadiyah diserahkan kepada Majelis Pemuda, yaitu lembaga yang menjadi
kepanjangan tangan dan pembantu Pimpinan Pusat yang memimpin gerakan pemuda.
Selanjutnya dengan persetujuan Majelis Tanwir, Muhammadiyah Bagian Pemuda
dijadikan suatu ortom yang mempunyai kewenangan mengurusi rumah tangga
organisasinya sendiri. Akhirnya pada 26 Dzulhijjah 1350 H bertepatan dengan 2 Mei 1932
secara resmi Pemuda Muhammadiyah berdiri sebagai ortom. Pemuda Muhammadiyah
adalah organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah yang merupakan gerakan
dakwah Islam amar ma'ruf nahi mungkar di kalangan pemuda, beraqidah Islam, dan
bersumber pada al-Quran dan Sunnah Rasul. Organisasi ini didirikan dengan maksud dan
tujuan untuk menghimpun, membina, dan menggerakkan potensi Pemuda Islam serta
meningkatkan perannya sebagai kader untuk mencapai tujuan Muhammadiyah.
3) Nasyiatul Aisyiyah

[Logo Nasyiatul Aisyiyah]


Susunan organisasi NA dibuat secara berjenjang dari tingkat Pimpinan Pusat,
Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan tingkat Ranting. Pimpinan
Pusat adalah kesatuan wilayah- wilayah dalam ruang lingkup nasional PimpinanWilayah
adalah kesatuan daerah-daerah dalam tingkat propinsi atau daerah tingkat I. Pimpinan
Daerah adalah kesatuan cabang-cabang dalam tingkat kabupaten atau kota. Sedangkan
Pimpinan Cabang adalah kesatuan ranting-ranting dalam satu kecamatan. Pimpinan
Ranting adalah kesatuan anggota-anggota dalam satu sekolah, desa atau kelurahan atau
tempat lainnya. Saat ini, Nasyiatul Aisyiyah telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Prinsip Gerakan NasyiatulAisyiyah, sering juga disebut Nasyiah, adatah organisasi
otonom dan kader Muhammadiyah yang merupakan gerakan putri Islam yang bergerak di
bidang keagamaan, kemasyarakatan dan keputrian. Tujuan organisasi ini ialah membentuk
pribadi putri Islam yang berarti bagi agama, keluarga dan bangsa menuju terwujudnya
masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhai oleh Allah.
Pencapaian tujuan tersebut dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Menanamkan Al-Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadis sesuai dengan jiwa
Muhammadiyah kepada anggota-anggotanya sebagai dasar pendidikan putri dan
sebagai pedoman berjuang.
2. Mendidik anggota-anggotanya agar memiliki kepribadian putri Islam.
3. Mendidik anggota-anggotanya untuk mengembangkan ketrampilan dan keaktifannya
sebagai seorang putri serta mengamalkannya sesuai dengan tuntunan Islam.
4. Mendidik dan membina kader-kader pimpinan untuk kepentingan agama, organisasi
dan masyarakat.
5. Mendidik anggota-anggotanya untuk menjadi mubalighat motivator yang baik.
6. Meningkatkan fungsi Nasyiah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal
usaha Muhammadiyah atau Aisyiyah.
7. Membina ukhuwah Islamiyah.
8. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan tujuan organisasi.
4) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

[Logo IMM]

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah gerakan mahasiswa Islam yang bergerak di


bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan. Tujuan IMM adatah
mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka
mencapai tujuan Muhammadiyah. Dalam mencapai tujuan tersebut, Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah melakukan beberapa upaya strategis sebagai berikut:
1. Membina para anggota menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah, kader umat, dan
kader bangsa, yang senantiasa setia terhadap keyakinan dan cita-citanya.
2. Membina para anggotanya untuk selalu tertib dalam ibadah, tekun dalam studi,
dan mengamalkan ilmu pengetahuannya untuk melaksanakan ketaqwaannya dan
pengab diannya kepada allah SWT.
3. Membantu para anggota khusus dan mahasiswa pada umumnya dalam menyelesaikan
kepentingannya.
4. Mempergiat, mengefektifkan dan menggembirakan dakwah Islam dan dakwah amar
ma'ruf nahi munkar kepada masyarakat khususnya masyarakat mahasiswa.
5. Segala usaha yang tidak menyalahi azas, gerakan dan tujuan organisasi dengan
mengindahkan segala hukum yang berlaku dalam Republik Indonesia.
Susunan organisasi IMM dibuat secara berjenjang dari tingkat Dewan Pimpinan
Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan Komisariat. Dewan Pimpinan
Pusat adatah tingkat pimpinan tertinggi di IMM yang menjangkau ruang lingkup nasional.
Dewan Pimpinan Daerah adatah pimpinan organisasi yang menjangkau suatu kesatuan
wilayah tertentu yang terdiri dari cabang-cabang IMM. Pimpinan Cabang adalah pimpinan
organisasi yang menjangkau satu kesatuan komisariat IMM. Komisariat IMM adatah
kesatuan anggota-anggota IMM dalam sebuah perguruan tinggi atau kelompok tertentu.
Saat ini, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Adapun maksud didirikannya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah antara lain adatah
sebagai berikut:
1. Turut memelihara martabat dan membela kejayaan bangsa
2. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
3. Sebagai upaya menopang, melangsungkan, dan meneruskan cita-cita pendirian
Muhammadiyah.
4. Sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah.
5. Membina, meningkatkan, dan memadukan iman dan ilmu serta amal dalam kehidupan
bangsa, ummat, dan persyarikatan.
5) Ikatan Pelajar Muhammadiyah

[Logo IPM]
Pada tahun 1960 pimpinan pusat muhammadiyah dalam konferensi pemuda
muhammadiyah tanggal 23-25 Muharram 1330 H/18-20 Juli 1960 M di Jakarta.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majlis Pendidikan dan Pengajaran menyarankan
konfrensi untuk membentuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) pada tanggal 4 Safar
1381 H/18 Juli 1961 M (Surakarta).Perkembangan IPM akhirnya bisa memperluas
jaringan sehingga bisa menjangkau seluruh sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di
Indonesia. ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi para pelajar yang terpanggil
pada misi Muhammadiyah dan ingin tampil sebagai pelopor, pelangsung dam
penyempurna perjuangan Muhammadiyah. Upaya dan keinginan pelajar. Muhammadiyah
untuk mendirikan organisasi pelajar Muhammadiyah telah dirintis sejak tahun 1919. Akan
tetapi selalu saja mendapat halangan dan rintangan dari berbagai pihak, termasuk oleh
Muhammadiyah sendiri.
Aktivitas pelajar Muhammadiyah untuk membentuk kader organisasi Muhammadiyah
di kalangan pelajar akhirnya mendapat titik –titik terang dan mulai menunjukkan
keberhasilannya, yaitu ketika pada tahun 1958, Konferensi Pemuda Muhammdiyah di
garut menempatkan organisasi pelajar Muhammmadiyah di bawah pengawasan Pemuda
Muhammadiyah. Maksud dan Tujuan IPM “Terbentuknya pelajar muslim yang berakhlaq
mulia,berilmu dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai
ajaran islam sehingga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya“ Semboyan
IPM “Nuun Walqolami Wamaa Yathurun” artinya demi qolam (pena) dan apa yang
mereka tulis (Q.S 68 : 1 Al- Qolam)Keputusan Konferensi Pemuda Muhammadiyah di
Garut tersebut diperkuat pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah II yang berlangsung
pada tanggal 24-28 Juli 1960 di Yogyakarta yakni dengan memutuskan untuk membentuk
IPM (Keputusan II/ no.4).
Keputusan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Muktamar meminta kepada PP Muhammdiyah Majelis Pendidikan bagian Pendidikan
dan pengajaran supaya memberi kesempatan dan mengerahkan Kompetensi
Pembentukan IPM kepada Pemuda Muhammadiyah.
2. Muktamar mengamanahkan kepada PP Pemuda Muhammadiyah untuk menyusun
konsepsi Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan untuk segera dilaksanakan setelah
mencapai persesuaian pendapat dengan PP Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan
Pegajaran.
Setelah ada kesepakatan antara PP Pemuda Muhammadiyah dan PP Muhammadiyah
Majelis Pendidikan dan Pengajaran pada tangggal 15 Juni 1961 ditandatanganilah
peraturan bersama tentang organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Rencana pendirian IPM tersebut dimatangkan lagi di dalam Konferensi Pemuda
Muhammadiyah di Surakarta tanggal 18-20 Juli 1961 dan secara nasional melalui forum
tersebut IPM dapat berdiri dengan Ketua Umum Herman Helmi farid Ma’ruf, Sekretaris
Umum Muhammmad Wirsyam Hasan. Ditetapkan pula pada tangggal 5 Shafar 1381
bertepatan tanggal 18 Juli 1961 M sebagai hari kelahiran Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
6) Tapak Suci Putera Muhammadiyah

[Logo Tapak Suci]


Tapak Suci Putera Muhammadiyah adalah organisasi otonom di lingkungan
Muhammadiyah yang beraqidah Islam, bersumber pada Al-Qur'an dan As-sunnah,
berjiwa persaudaraan, dan merupakan perkumputan dan perguruan seni bela diri. Maksud
dan tujuan Tapak Suci adatah sebagai berikut:
1. Mendidik serta membina ketangkasan dan ketrampilan pencak sitat sebagai seni
beladiri Indonesia.
2. Memelihara kemurnian pencak sitat sebagai seni beladiri Indonesia yang sesuai dan
tidak menyimpang dari ajaran Islam sebagai budaya bangsa yang luhur dan bermoral.
3. Mendidik dan membina anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah.
4. Melalui seni beladiri menggembirakan dan mengamalkan dakwah amar ma'ruf nahi
munkar dalam usaha mempertinggi ketahanan Nasional.
Pencapaian maksud dan tujuan Tapak Suci tersebut dilakukan dengan upaya-upaya
berikut:
1. Memperteguh iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah serta mempertinggi
akhlaq yang mulia sesuai dengan ajaran Islam.
2. Menyelenggarakan pembinaan dan pendidikan untuk melahirkan Kader
Muhammadiyah.
3. Menyelenggarakan pembinaan seni Beladiri Indonesia.
4. Mengadakan penggalian dan penelitian limu Seni Beladiri untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemajuan Seni Beladiri Indonesia.
5. Aktif datam lebaga olahraga dan seni baik yang diadakan oleh Pemerintah maupun
swasta yang tidak menyimpang dari maksud dan tujuan Tapak Suci.
6. Menggembirakan penyelenggaraan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar sesuai dengan
proporsi seni bela diri.
7. Menyelenggarakan pertandingan dan tomba serta pertemuanuntuk memperluas
pengalaman dan persaudaraan.
8. Menyelenggarakan usaha lain yang dapat mewujudkan tercapainya meksud dan
tujuan.
Susunan organisasi Tapak Suci dibuat secara berjenjang dari tingkat Pimpinan Pusat,
Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Cabang. Pimpinan Pusat Tapak Suci
adatah pimpinan tertinggi yang melaksanakan kepemimpinan dan bertanggung jawab
keluar dan ke dalam. Pimpinan Wilayah Tapak Suci berkedudukan di ibu kota propinsi
atau daerah tingkat I, bertindak sebagai Pimpinan Wilayah sekaligus Komisaris
Pimpinan Pusat yang melaksanakan koordinasi administrasi dan operasional daerah.
Pimpinan Daerah Tapak Suci berkedudukan di setiap kabupaten atau kota administrasi
sebagai pelaksana administrasi dan bertindak secara operasional. Untuk melancarkan
tugas operasional, Pimpinan Daerah dapat mendirikan cabang Tapak Suci di daerahnya.
Pimpinan Pusat juga dapat membentuk Perwakilan Wilayah di luar negeri sebagai
pelaksana administrasi dan bertindak secara operasional.
Keanggotaan Tapak Suci terdiri dari siswa, anggota penuh, dan anggota kehormatan.
Yang dapat diterima menjadi Siswa Tapak Suci adalah anak-anak, remaja, dewasa putra-
putri beragama Islam yang menyetujui anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Tapak Suci serta telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Anggota Penuh Tapak
Suci terdiri dari Kader, Pendekar dan Pimpinan Tapak Suci yang telah memenuhi
persyaratan keanggotaan yang diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga. Sedangkan
anggota kehormatan Tapak Suci adalah orang yang karena jabatannya, kedudukannya
dan atau keahliannya telah diangkat oleh Pimpinan Pusat Tapak Suci dengan surat
ketetapan.
7) Hizbul Wathan

[Logo HW]
Kepanduan Hizbul Wathan adalah organisasi otonom Persyarikatan Muhammadiyah
yang bergerak dalam bidang pendidikan kepanduan putra maupun putri, merupakan
gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi munkar, berakidah Islam dan
bersumberkan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk
mewujudkan masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah dengan jalan
menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam lewat jalur pendidikan kepanduan.
Pencapaian maksud dan tujuan HW dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Melalui jalur kepanduan ingin meningkatkan pendidikan angkatan muda putra
ataupun putri menurut ajaran Islam.
2. Mendidik angkatan muda putra dan putri agar menjadi manusia muslim yang
berakhlak mulia, berbudi luhur sehat jasmani dan rohani.
3. Mendidik angkatan muda putra dan putrid menjadi generasi yang taat beragama,
berorganisasi, cerdas dan trampil.
4. Mendidik generasi muda putra dan putri gemar beramal, amar makruf nahi munkar
dan berlomba dalam kebajikan.
5. Meningkatkan dan memajukan pendidikan dan pengajaran, kebudayaan serta
memperluas ilmu pengetahuan sesuai dengan ajaran agama Islam.
6. Membentuk karakter dan kepribadian sehingga diharapkan menjadi kader pimpinan
dan pelangsung amal usaha Muhammadiyah.
7. Memantapkan persatuan dan kesatuan serta penanaman rasa demokrasi serta ukhuwah
sehingga berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
8. Melaksanakan kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan organisasi.
Susunan organisasi Hizbul Wathan dibuat secara berjenjang dari tingkat Kwartir
Pusat, Kwartir Wilayah, Kwartir Daerah atau Kota, dan Kwartir Cabang. Kwartir Pusat
adalah kesatuan wilayah-wilayah dalam ruang lingkup nasional. Kwartir Wilayah adalah
kesatuan kwartir-kwartir daerah dalam satu propinsi. Kwartir Daerah atau Kota adalah
kesatuan kesatuan kwartir-kwartir Cabang dalam satu daerah atau kota. Sedangkan
Kwartir Cabang adatah kesatuan golongan-golongan (tempat pelatihan).

“Kepribadian Muhammadiyah”
1. Pengertian Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Maksud
gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada
dua bidang: perseorangan dan masyarakat . Dakwah dan Amar Ma’ruf nahi Munkar pada
bidang pertama terbagi kepada dua golongan: Kepada yang telah Islam bersifat
pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni;
dan yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk
agama Islam. Adapun dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar bidang kedua, ialah
kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu
dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata-mata. Dengan
melaksanakan dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar dengan caranya masing-
masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah
“Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”
2. Dasar dan Amal Usaha Muhammadiyah
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan mewujudkan masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan, dan kebahagiaan luas
merata. Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-
prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:
1) Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
2) Hidup manusia bermasyarakat.
3) Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakian bahwa ajaran Islam itu satu-
satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan
akhirat.
4) Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban
sebagai ibadah kepada Allah dam ihsan kepada kemanusiaan.
5) Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6) Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
3. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan
bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya,
harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak
membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh
jalan yang diridlai Allah”.
4. Sifat Muhammadiyah
Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin
di bawah ini:1
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar dan filsafah
negara yang sah.
6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh tauladan yang
baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan sesuai
dengan ajaran Islam.
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara
dan membangun negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang
diridlai Allah.
10. Bersifat adil dan korektif kedalam dan keluar dengan bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai