Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Obat merupakan salah satu komponen penting dalam upaya pelayanan kesehatan pada
masyarakat dalam rangka pencegahan maupun pengobatan terhadap suatu penyakit. Sediaan
obat terdapat dalam berbagai macam bentuk di antaranya tablet, kapsul, sirup, serbuk dan
salep. Keuntungan sediaan tablet diantaranya sediaan lebih kompak, biaya pembuatannya
lebih murah, dosisnya tepat, pengemasannya mudah, sehingga penggunaannya lebih praktis
jika dibandingkan dengan sediaan lain (Lachman et al, 1994).
Kerugian dari tablet yaitu beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat dan
kompak, tergantung pada keadaan amorfnya, fokulasi, atau rendahnya berat jenis. Selain itu,
obat yang sukar dibasahkan akan lambat melarut, dosisnya cukupan atau tinggi, absorbsi
optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau setiap kombinasi dari sifat diatas akan sukar
atau tidak mungkin diformulasikan dan diperbaiki dalam bentuk tablet yang masih
menghasilkan bioavailabilitas obat cukup. Kemudian obat yang rasanya pahit, obat dengan
bau yang tidak dapat dihilangkan, atau obat yang peka terhadap oksigen atau kelembapan
udara perlu pengapsulan atau penyelubungan sebelum dikempaa (bila mungkin) atau
memerlukan penyalutan dulu (Murtini&Yetri, 2018).
Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran mengenai evaluasi terhadap sediaan serbuk
agar dapat dipahami bagaimana kriteria sediaan serbuk yang memenuhi syarat untuk
digunakan sebagai obat yang memenuhi syarat Farmakope Indonesia.
1.2. Tujuan
Praktikum bertujuan untuk dapat memahami dan dapat melakukan evaluasi terhadap
produk tersebut sesuai dengan kaidah yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Lachman L., Lieberman H. A., Kanig J. L. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri
diterjemahkan oleh Suyatni S., Edisi II, UI Press. Jakarta.
Murtini, Gloria, Yetri Elisa. 2018. Teknologi Sediaan Solid.Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai