Anda di halaman 1dari 8

NAMA : TETI RAHMI

PRODI : D-III KEPERAWATAN BIMA

TUGAS: PSIKOLOGI

Tipe Kepribadian Manusia Menurut Carl Gustav Jung

seorang ahli psikologi asal Swiss bernama Carl Gustav Jung menggolongkan kepribadian
manusia dalam beberapa tipe, yakni introvert, ekstrovert, dan ambivert.

Ketiga tipe kepribadian manusia menurut Carl Jung inilah yang paling sering didengar dan sudah
banyak diketahui orang-orang sampai sekarang.

1. Introvert

Introvert adalah tipe kepribadian yang cenderung fokus pada diri sendiri. Bisa dibilang, tipe
introvert punya pikiran dan dunia sendiri.

Untuk karakteristik mereka, biasanya introvert lebih memilih tertutup dengan lingkungan
sekitarnya, sulit bersosialisasi, pemalu, dan sebisa mungkin melakukan sesuatu sendirian.

2. Ekstrovert

Kebalikan dari introvert, tipe kepribadian ekstrovert justru cenderung suka kehidupan ramai,
lebih terbuka, serta pandai beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru.

Mereka yang ektrovert juga suka bercerita, senang beraktivitas di luar ruangan, percaya diri
tinggi, serta mudah bekerja sama dalam kelompok.

Namun di sisi lain, ada kekurangan dari kepribadian ekstrovert, salah satunya mereka sering
mendahulukan tindakan daripada berpikir.
3. Ambivert

Nah, jika introvert dikenal sebagai si pendiam dan ekstrovert si banyak bicara, maka beda halnya
dengan kepribadian ambivert.

Tipe kepribadian ambivert berada di tengah-tengah, perpaduan antara introvert dan ekstrovert.
Orang tipe ambivert biasanya menjalani kehidupan lebih seimbang.

Tanpa pengaruh dari orang lain, mereka tau kapan harus menjadi ekstrovert dan kapan
menginginkan waktu untuk melakukan sesuatu sendirian.

4. Paranoid

paranoid adalah jenis gangguan kepribadian eksentrik di mana pengidapnya memiliki rasa
curiga dan tidak percaya yang tak ada hentinya terhadap orang lain.

Faktor Risiko Gangguan Kepribadian Paranoid

Terdapat beberapa faktor risiko yang bisa membuat seseorang megidap gangguan kepribadian
paranoid, antara lain:

• Jenis kelamin. Pria lebih berisiko dibandingkan wanita.

• Riwayat kesehatan mental keluarga. Gangguan keperibadian paranoid lebih sering


terjadi pada orang yang memiliki kerabat pengidap skizofrenia.

• Faktor lingkungan. Trauma fisik dan emosional pada pengalaman masa awal kanak-
kanak.
Penyebab Gangguan Kepribadian Paranoid

Penyebab utama gangguan kepribadian paranoid mucul belum diketahui secara pasti, tetapi
perkiraan faktor genetik mempunyai peran terhadap kemunculan akan gangguan kepribadian
tersebut. Misalnya, dikarenakan ada anggota keluarga yang mengidap gangguan skizofrenia.
Selain itu, pengalaman masa kanak-kanak yang kurang menyenangkan juga bisa menjadi
penyebab munculnya gangguan kepribadian paranoid, seperti keluarga yang mendidik anak-
anaknya dengan ancaman. Perilaku orangtua dengan kesehariannya yang kasar, berantakan,
dan merendahkan diri anak-anaknya, juga berperan dalam memengaruhi pembentukan
karakteristik gangguan kepribadian ini pada anak di masa mendatang.

Gejala Gangguan Kepribadian Paranoid

Gejala yang umum dari gangguan kepribadian paranoid, meliputi:

• Kekhawatiran bahwa orang lain memiliki motif tersembunyi;

• Ekspektasi bahwa mereka akan dieksploitasi (digunakan) oleh orang lain;

• Meragukan komitmen, kesetiaan, atau kepercayaan orang lain, yakin bahwa orang lain
menggunakan atau menipu mereka;

• Enggan untuk bercerita pada orang lain atau mengungkapkan informasi pribadi
dikarenakan oleh rasa takut bahwa informasi tersebut akan digunakan untuk melawan
mereka;

• Tidak dapat memaafkan dan menyimpan dendam;

• Hipersensitif dan menerima kritikan dengan dampak negatif;

• Tidak mampu untuk bekerja dengan orang lain;


5. skizoid

skizoid adalah suatu kondisi di mana penderita menghindari kegiatan sosial dan konsisten
menghindarkan diri dari interaksi dengan orang lain. Jika Anda memiliki gangguan
kepribadian skizofrenia, Anda dapat dilihat sebagai penyendiri, dan Anda mungkin merasa
seolah-olah Anda tidak tahu bagaimana membentuk hubungan pribadi.

Berikut ini kriteria gangguan kepribadian Skizoid dalam DSM IV-TR

Terdapat empat atau lebih dari ciri-ciri berikut ini dan tidak muncul secara eksklusif dalam
perjalanan penyakit skizofrenia, depresi psikotik, atau sebagai bagian lain dari gangguan
perkembangan pervasif, juga tidak disebabkan oleh kondisi media umum

6. Dissosial

Pengertian Kepribadian Berdasarkan Ahli

• Stern, kepribadian merupakan kehidupan dari individu secara keseluruhan. Kehidupan


tersebut dapat dilihat dari usaha mencapai tujuan, unik, kemampuan mendapatkan
pengalaman, kemampuan bertahan hidup serta membuka diri. (Baca juga: Psikologi
Keperawatan)
• Mandy dan Burt, kepribadian merupakan seperangkat kecenderungan yang stabil, dimana
menentukan perbedaan tingkah laku psikologis dari individu dalam jangka panjang yang
tidak dapat dipahami dengan sederhana. Kepribadian adalah hasil dari tekanan biologis dan
tekanan sosial pada saat itu. (Baca juga : tipe anak yang suka berbohong )
• Lindzey dan Hall, teori kepribadian merupakan sekumpulan konsep yang membahas
terkait tingkah laku manusia dan saling berkaitan satu sama lain.
• Murray, kepribadian merupakan lembaga yang mengatur tubuh sejak individu lahir hingga
meninggal, dimana ia tidak pernah berhenti untuk terlibat dalam kegiatan fungsional.
• Hilgard dan Marquis, kepribadian merupakan nilai yang dijadikan stimulus sosial, serta
kemampuan menampilkan diri dari seseorang secara mengesankan. (Baca juga : tipe
prasangka dalam psikologi sosial )
• Guilford, kepribadian merupakan suatu pola traik unik seseorang.
• Allport, kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dalam sistem psikofisis seseorang
yang menentukan model penyesuaian unik dengan lingkungannya.
• Phares, kepribadian merupakan suatu pola yang khas dari perasaan, pikiran, tingkah laku
yang dapat membedakan individu dan cenderung tidak berubah dalam lintasan situasi atau
waktu.
• Pervin, kepribadian merupakan keseluruhan karakteristik individu atau sifat umum dari
banyak orang yang berakibat pada munculnya pola yang cenderung tetap dalam merespon
situasi.

10 Jenis Gangguan Kepribadian yang Perlu Diketahui

Gangguan kepribadian merupakan kondisi-kondisi kesehatan mental yang memengaruhi


kehidupan sehari-hari dan hubungan seseorang.

Gangguan-gangguan kepribadian ini memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasa,


atau bertindak.

Penderita gangguan-gangguan ini bisa kesulitan dengan perubahan, dan bahkan menjadi
impulsif atau curiga.

Seseorang dengan gangguan kepribadian dapat melakukan atau mengatakan sesuatu yang
dianggap aneh atau menjengkelkan oleh kebanyakan orang, sehingga membuat diri mereka
kesulitan untuk nyambung dengan orang lain.
Pola-pola jangka panjang ini dapat merusak hubungan personal, pekerjaan, dan kesehatan
mental penderitanya. Selain itu, tidak semuanya menyadari jika mereka menderita salah satu
gangguan ini.

Sumber dan penyebab gangguan kepribadian

Pasien dengan gangguan kepribadian biasanya mengalami perubahan di lobus frontal,


temporal, dan parietal otak.

Perubahan ini dapat terjadi akibat cedera di kepala, trauma, atau akibat penyakit turunan.
Ganguan kepribadian juga bisa muncul akibat rendahnya kadar monoamin oksidase (MAO)
dan serotonin.

Sumber gangguan kepribadian sebenarnya hingga sekarang masih menjadi sebuah


kontroversi.

Pola pikir tradisional menyebutkan bahwa pola gangguan ini adalah bentuk dari kegagalan
berfungsi di lingkungan yang menghambat perubahan kemampuan adaptasi yang melingkupi
kemampuan persepsi, respon, dan perlindungan.

7. eksplosif

eksplosif intermitten yaitu suatu tindakan yang melibatkan sesuatu yang berulang dari
perilaku bersifat kekerasan impulsif sampai ke arah agresif. Biasanya dilakukan dengan
marah yang meledak – ledak secara lisan dan juga tindakan. Contoh kasus yang terjadi pada
kemarahan, kekerasan dalam rumah tangga, dengan cara melempar atau merusak benda di
sekitar, atau amarah lain yang mungkin terjadi dari tanda-tanda dari gangguan eksplosif
intermiten.

Berikut gejala eksplosif yang perlu di waspadai :

• Mudah dan lekas marah

• Adanya peningkatan energi

• Kemarahan meninggi
• Pengalaman yang kacau

• Rasa kesemutan

• Terjadi tremor

• Palpitasi

• Dada terasa sesak

• Merasa adanya tekanan di kepala

Ciri-Ciri Gangguan Eksplosif

Beberapa ciri yang bisa diketahui apabila terjadi gangguan eksplosif intermitten pada diri
seseorang.

• Sering gelisah

• Mudah sekali marah dan emosi

• Adanya gerakan pada anggota tubuh tertentu karena amarah tinggi.

• Nafas terasa terengah – engah

• Jantung terasa berdebar kencang

• Secara fisik penderita terlihat buruk

• Penderita sering mengeluh sakit kepala berat

cara mencegah terjadinya gejala eksplosif intermitten, berikut ini contohnya :

• Lakukan proses perawatan secara rutin seperti terapi emosi.

• Lakukan teknik relaksasi.

• Berpikir dengan cara rasional, harapan dan masuk akal.

• Gunakan solusi untuk memecahkan suatu masalah.

• belajar mengenai cara untuk meningkatkan gaya komunikasi Anda.


• Hindari lingkungan atau situasi yang membuat Anda menjadi marah atau emosian.

• Jauhi alkohol dan penggunaan obat terlarang.

Anda mungkin juga menyukai