RINGKASAN
a. Kontrol
Pasien anak perempuan, usia 9 tahun, datang ke klinik orthodonsia RSGM UNEJ dengan
diagnosis maloklusi klas 1 Angle, Dewey tipe 1 (berdesakan anterior), Dewey tipe 2
(protrusi RA), dan Dewey tipe 6 (diastema central RA, gigitan dalam, dan pergeseran
garis median RB 2 mm ke kanan).
b. Model Studi
c. Diagnosa
Pasien anak perempuan, usia 9 tahun, datang ke klinik orthodonsia RSGM UNEJ
dengan diagnosis maloklusi klas 1 Angle, Dewey tipe 1 (berdesakan anterior), Dewey tipe
2 (protrusi RA), dan Dewey tipe 6 (diastema multiple RB, gigitan dalam, dan pergeseran
garis median RB 2 mm ke kanan).
Penjelasan diagnosa : diagnosa utama dari kasus ini adalah Maloklusi kelas I Angle.
Maloklusi Angle didasarkan dari relasi molar satu permanen rahang atas dan bawah. Molar
satu rahang atas dan bawah sebagai kunci oklusi/fixed anatomical points. Maloklusi kelas
I Angle menyatakan bahwa relasi dari cusp mesiobukal molar satu rahang atas beroklusi
pada bukal groove molar satu rahang bawah. Maloklusi kelas I Angle disebut juga dengan
netroklusi. Penegakkan diagnosa ini didukung oleh pemeriksaan foto sefalometri yang
menunjukkan sudut SNA pasien 830 dan SNB 790, sehingga didapatkan ANB pasien 40,
sehingga termasuk kedalam skeletal kelas I.
d. Diskrepansi
Diskrepansi adalah selisih anatra tempat yang tersedia dengan tempat yang
dibutuhkan. Tempat yang tersedia (available space) adalah panjang lengkung gigi yang
diukur dari mesial molar pertama permanen kiri sampai mesial molar pertama permanen
kanan untuk erupsi gigi permanen pengganti dalam lengkung yan dan inklinasi yang benar.
Tempat yang dibutuhkan (requirement space) adalah jumlah lebar mesiodistal gigi
permanen pengganti.
Tabel Diskrepansi
Diskrepansi Rahang atas Rahang bawah
Tempat yang tersedia 73 mm 70 mm
Pada kasus ini terdapat kekurangan tempat pada rahang atas sebesar 12,52 mm dan
rahang bawah 7,5 mm mm.
e. Tumpang Gigit
12 = 3 mm 11 = 4 mm 21= 4 mm, 22 = 3 mm
42 41 31 32
f. Jarak Gigit
12 = 5 mm 11 = 4 mm 21= 4 mm, 22 = 5 mm
42 41 31 32
g. Etiologi Maloklusi
Faktor umum : keturunan dari ayah pasien yang memiliki gigi protrusi dan berdesakan
Faktor lokal : Letak salah benih 11,12,21,22,31,41 dan Tanggal prematur gigi 72,82
h. Macam Perawatan
Macam perawatan adalah Ekstraksi, pada rahang atas dilakukan ekstraksi pada gigi
14 dan 24 dan pada rahang bawah dilakukan ekstraksi pada gigi 34.
i. Rencana Perawatan:
1. Ekstraksi 63, 73, 83
2. Koreksi berdesakan anterior dan koreksi pergeseran garis median RB yang bergeser 2
mm ke kanan
3. Koreksi gigitan dalam, koreksi protrusi RA dan diastema sentral RA
4. Fase evaluasi (RA: ekstraksi 14 dan 24, dilakukan saat gigi 13 dan 23 akan erupsi,
RB: ekstraksi 34, dilakukan saat gigi 33 akan erupsi)
5. Fase retensi
j. Alat yang digunakan : alat ortho lepasan rahang atas dan rahang bawah.
k. Prognosis : baik
Etiologi faktor dental
Pasien dalam fase pertumbuhan
Pasien kooperatif
Keluarga pasien kooperatif
1. DHE
2. Ekstraksi 63, dan 73, 83
3. Koreksi berdesakan anterior RA : kantilever tunggal pada gigi 22
4. Koreksi berdesakan anterior RB dan koreksi pergeseran garis median: kantilever
tunggal pada gigi, 31,32