Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH GEOMETRI DAN PENGUKURAN

“SISTEM KOORDINAT”

Oleh:

Kelompok 10
Kelas : Indralaya
1. Fitria Rohma (06131182025014) / 13
2. Dwi Lucyulita Hendly (06131282025023) / 22
3. Tri Oktariana (06131282025024) / 23
4. Dewi Kurnia (06131282025025) / 24
5. Firda Romadhona (06131282025051) / 48
6. Riska Angel Panjaitan (06131282025054) / 51

Dosen Pengampu :
Dra. Toybah, M.Pd
Dra. Siti Hawa, M.Pd
Vina Amilia Suganda M, S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmat dan izin-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah Geometri dan Pengukuran dengan Judul “Sistem
Koordinat”.

Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi semesta
alam Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, kami dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan kesalahan di dalam makalah ini. Untuk itu kami berharap
adanya kritik dan saran yang membangun guna keberhasilan penulisan yang akan datang.

Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga selesainya makalah ini semoga segala upaya yang telah dicurahkan
mendapat berkah dari Allah SWT. Aamiin.

Indralaya, 21 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar
Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Sistem Koordinat...............................................................................................................2

1. Menentukan Letak Titik..............................................................................................2

B. Sistem Koordinat Bangun


Datar........................................................................................4

1. Bangun Datar Persegi..................................................................................................5


2. Bangun Datar Persegi
Panjang.....................................................................................8
3. Bangun Datar
Segitiga...............................................................................................12
4. Bangun Datar Belah
Ketupat.....................................................................................15
5. Bangun Datar Layang-
layang....................................................................................21
6. Bangun Datar Jajar
Genjang......................................................................................28

ii
7. Bangun Datar
Trapesium...........................................................................................34

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................................41

B. Saran...............................................................................................................................41

Daftar Pustaka......................................................................................................................42

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini membahas mengenai mengenai sistem koordinat pada bangun datar
yang merupakan pembahasan lanjutan dari materi dasar yaitu titik, garis, sinar dan sudut.
Dalam geometri, sistem koordinat adalah suatu sistem yang menggunakan satu atau lebih
bilangan, atau koordinat, untuk secara unik menentukan posisi suatu titik atau unsur
geometris lain pada manifold seperti ruang Euklides. Penggunaan sistem koordinat
memungkinkan masalah dalam geometri untuk diterjemahkan ke dalam masalah-masalah
tentang angka dan sebaliknya. Pada makalah ini kami akan membahas lebih dalam tentang
sitem koordinat pada bidang datar untuk membantu mempermudah dalam memahami
tentang sistem koordinat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara menetukan letak titik pada sistem koordinat ?

2. Bagaimana sistem koordinat pada bangun datar ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui bagaimana cara menetukan letak titik pada sistem koordinat.

2. Mengetahui bagaimana sistem koordinat pada bangun datar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

NAMA : TRI OKTARIANA

NIM : 06131282025024

NO. ABSEN : 23

A. SISTEM KOORDINAT
Sistem koordinat dalam geometri adalah suatu sistem yang menggunakan satu atau
lebih bilangan atau koordinat untuk menentukkan suatu titik atau unsur geometris lain pada
manifold seperti ruang euklides. Bangun datar merupakan sebutan untuk bangun-bangun
dua dimensi yang dibatasi oleh garis lurus ataupun garis lengkung. Bangun ruang
didefinisikan sebagai suatu bangun tiga dimensi yag memiliki ruang dan dibatasi oleh sisi-
sisinya.
Posisi atau kedudukan seseorang atau suatu benda dapat dinyatakan dengan
koordinat (baik dua dimensi atau tiga dimensi) yang mengacu pada sistem koordinat
tertentu. Sistem koordinat adalah suatu sistem (termasuk di dalamnya teori, konsep,
deskripsi fisis serta standar dan parameter) yang digunakan dalam pendefinisian koordinat
dari suatu atau beberapa titik dalam ruang. Sistem koordinat memudahkan pendeskripsian,
perhitungan, dan analisa, baik yang sifatnya geometrik maupun dinamik.
Y
4

1
X

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

-1

-2 2

-3
Sumbu koordinat adalah garis lurus yang di dalamnya tertulis bilangan-bilangan.
Garis mendatar/horizontal atau sumbu absis adalah sumbu x. Garis tegak/vertikal atau
sumbu ordinat adalah sumbu y. Titik pusat koordinat kartesius ditunjukan oleh titik O (0,0).
Pada sumbu x :
Dari titik 0 ke kanan dan seterusnya merupakan bilangan positif
Dari titik 0 ke kiri dan seterusnya merupakan bilangan negatif

Pada sumbu y :
Dari titik 0 ke atas merupakan bilangan positif
Dari titik 0 ke bawah merupakan bilangan negatif

Menentukan Letak Titik pada Sistem Koordinat


Garis tegak lurus pada bidang kartesius, membagi bidang menjadi empat bagian,
yang dinamakan kuadran.

Kuadran II Kuadran I

(-x,y) (x,y)
X

Kuadran III Kuadran IV

(-x,-y) (x,-y)

3
Secara umum, keempat daerah kuadran tersebut diurutkan mulai dari yang kanan
atas [kuadran I], melingkar melawan arah jarum jam.
Perhatikan tabel di bawah ini.
Kuadran Nilai Nilai

I Bernilai positif [ ˃ 0 ] Bernilai positif [ ˃ 0 ]

II Bernilai negatif [ ˂ 0 ] Bernilai positif [ ˃ 0 ]

III Bernilai negatif [ ˂ 0 ] Bernilai negatif [ ˂ 0 ]

IV Bernilai positif [ ˃ 0 ] Bernilai negatif [ ˂ 0 ]

Alat bantu untuk menentukan titik koordinat adalah dua garis bilangan yaitu garis
bilangan x biasa disebut sumbu x dan garis bilangan y biasa disebut sumbu y
Langkah-langkah menggambar titik-titik pada koordinat:
1. Membuat atau sediakan bidang koordinat
2. Tarik garis secara tegak lurus dengan absis untuk nilai x
3. Tarik garis secara tegak lurus dengan ordinat untuk nilai y
4. Titik pertemuan antara x dan y adalah titik koordinat

B. SISTEM KOORDINAT BANGUN DATAR


Menggambar bangun datar pada bidang koordinat tidak jauh berbeda dengan
menentukan letak titik pada bidang koordinat. Namun ada langkah lanjutan setelah
menentukan titik tersebut, yaitu menghubungkan titik tersebut dengan titik lainnya
menggunakan garis sehingga membentuk bidang datar yang dikehendaki.

4
Letak sebuah titik pada bidang koordinat kartesius ditulis dalam bentuk pasangan
berurutan (x,y), dimana x merupakan angka sumbu mendatar (absis) dan y adalah angka
sumbu tegak (ordinat).
Berikut cara menggambar beberapa bangun datar dan cara menentukan keliling
serta luasnya:
1) Bangun Datar Persegi
a. Pengertian
Persegi merupakan bangun datar yang memiliki empat sisi yang sama dan memiliki
empat buah sudut siku-siku.

b. Rumus persegi :
Keliling = s + s + s + s
=4×s

Luas = s × s

C. MENENTUKAN TITIK DAN KELILING SERTA LUAS PERSEGI


PADA BIDANG KOORDINAT
1. Pada sebuah bidang koordinat, buatlah gambar titik titik Tentukan titik-titik P(-2,-3),
Q(3,-3), R(3,2) dan S(-2,2) pada bidang koordinat. Hubungkan titik-titik tersebut.
a. Bangun apakah yang terbentuk?
b. Berapa satuan panjang PQ, QR, RS, dan PS?
c. Berapa satuan kelilingnya?
d. Berapa satuan luasnya?

Jawab :
a. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
 Hubungkan titik P ke Q, titik Q ke R, titik R ke S dan titik S ke P

5
Y
4

S 3 R

1
X

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

-1

P -2 Q
-3

-4

Bangun datar yang terbentuk adalah persegi PQRS.

b. Panjang PQ = 5 satuan, QR = 5 satuan dan PS = 5 satuan

c. Keliling persegi = 4 × Panjang sisi


=4×5
= 20 satuan

d. Luas persegi = sisi × sisi


=5×5
= 25 satuan

6
D. CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Jumlah <A dan <B adalah 90 derajat. Jika besar <A = (5x + 5) derajat dan besar <B =
(2x + 15) derajat, besar <A adalah...
Pembahasan:
<A + <B = 90
(5x + 5) + (2x + 15) = 90
7x + 20    = 90
7x    = 90 – 20
7x    = 70
x    = 70 : 7
x    = 10
<A = 5x + 5 = 5 . 10 + 5 = 550

2. Jumlah <A dan <B adalah 180 derajat. Jika besar <A = (2x + 30) derajat dan <B = (5x
+ 10) derajat, besar <B adalah...
Pembahasan:
<A + <B = 180
(2x + 30) + (5x + 10) = 180
7x + 40 = 180
7x = 180 – 40
7x = 140
X = 140 : 7
X = 20
<B = 5x + 10 = 5 . 20 + 10 = 1100

3. Besar suatu sudut adalah 2/3 dari penyikunya. Besar sudut itu adalah...

Pembahasan:
Misal penyikunya = A
Sudut tersebut = 2/3A

7
A + 2/3A = 90 (samakan penyebutnya)
3/3 A + 2/3 A = 90
5/3 A = 90
A = 90 : 5/3
A = 90 . 3/5
A= 54
Besar sudut tersebut = 2/3 A
= 2/3 . 54
= 36

NAMA :RISKA ANGEL PANJAITAN


NIM : 06141282025054
NO. ABSEN : 51

2) Bangun Datar Persegi Panjang


A.Pengertian

Persegi panjang merupakan bangun geometri yang disusun dari empat titik yang
tidak segaris dan dihubungkan antara yang satu dengan yang lain serta sisi yang
berhadapan sama panjang.

B. Rumus Persegi Panjang

Keliling = panjang + panjang + lebar + lebar

= 2P + 2L

8
= 2 × (P + L )

Luas = Panjang × Lebar

=P×L

C.Menentukan Titik dan Keliling serta Luas Persegi Panjang pada


Bidang Koordinat

Contoh Soal :

Pada sebuah bidang koordinat, buatlah gambar titik titik. Tentukan titik-titik A(-4,3),
B(3,3), C(3,-2) dan D(-4,-2) pada bidang koordinat. Hubungkan titik-titik tersebut dan
tentukanlah :

a. Bangun apakah yang terbentuk ?

b. Berapa satuan panjang AB, BC, CD, dan AD ?

c. Tentukan kelilingnya dan luasnya ?

Penyelesaian :

a. Membuat titik koordinat

Langkah-langkahnya, yaitu :

 Letakkan titik A(-4,3), B(3,3), C(3,-2) dan D(-4,-2) pada bidang koordinat.

9
5
4
A 3 B
2
1

0
-5 -4 -3 -2 -1 -1 1 2 3 4 5

D -2 C
-3
-4
-5

 Hubungkan titik A ke B, titik B ke C, titik C ke D dan titik D ke A

10
5
4
A 3 B
A
2
1

0
-5 -4 -3 -2 -1 -1 1 2 3 4 5

D -2 C
A -3 A
-4
-5

Bangun datar yang terbentuk adalah persegi panjang ABCD

b. Panjang AB = 7 satuan panjang

Panjang BC = 5 satuan panjang

Panjang CD = 7 satuan panjang

Panjang AD = 5 satuan panjang

c. Diketahui : P = AB = CD = 7 satuan panjang

L = BC = AD = 5 satuan panjang

Ditanya : Keliling dan luas persegi panjang ABCD ..?

Jawab :

 Keliling = 2 (P + L)

11
= 2 (7 + 5)

= 2 (12)

= 24 satuan panjang

 Luas = P × L

=7×5

= 35 satuan panjang

3) Bangun Datar Segitiga


A.Pengertian

Segitiga merupakan suatu bangun yang dibentuk oleh tiga titik yang tidak segaris
dan dihubungkan dengan tiga ruas garis.

B. Rumus segitiga

Keliling = a + b + c

1
Luas = ×a×t
2

C.Menentukan Titik dan Keliling serta Luas Segitiga pada Bidang


Koordinat

Contoh Soal

Diketahui segitiga ABC pada koordinat letak titik A (-2, -3), B (4, -3), C (4, 5).

12
Maka, tentukanlah :

a. Hitunglah luas segitiga ABC!

b. Hitunglah keliling segitiga ABC!

Penyelesaian :

Pertama kita gambar titik koordinat segitiganya terlebih dahulu yaitu:

 Letakkan titik-titik A (-2, -3), B (4, -3), C (4, 5) pada bidang koordinat

5 C
4
3
2
1

0
-5 -4 -3 -2 -1 -1 1 2 3 4 5

-2
A -3 B
-4
-5

 Kemudian hubungkan titik A ke B, titik B ke C dan titik C ke A

13
5 C
4
3
2
1

0
-5 -4 -3 -2 -1 -1 1 2 3 4 5

-2
A -3 B
-4
-5

a. Diketahui : a = AB = 6 satuan

t = BC = 8 satuan

Ditanya : Luas segitiga ABC?

1
Jawab : Luas = ×a×t
2

1
= ×6×8
2

1
= × 48
2

= 24 satuan panjang

14
b. Diketahui : a = AB = 6 satuan

t = BC = 8 satuan

Ditanya : Keliling segitiga ABC?

Jawab :

Keliling = AB + BC + AC

AC = √ AB 2 + BC 2

= √ 62 +82

= √ 36+64

= √ 100

= 10

Keliling = AB + BC + AC

= 6 + 8 + 10

= 24 satuan panjang

NAMA : DEWI KURNIA

NIM : 06131282025025

NO. ABSEN : 24

15
4) Bangun Datar Belah Ketupat
a. Pengertian

Belah ketupat adalah bangun datar segi empat, yang memiliki empat sisi yng

berhadapan sama besar.

b. Rumus belah ketupat:

Keliling = s × 4

Luas L = ½ × d1 × d2

c. Menentukan titik dan keliling serta luas belah ketupat pada bidang koordinat

1. Belah ketupat ABCD mempunyai diagonal AC dan BD yang berpotongan di titik T.


Koordinat A(-8,-2), B(-4,5), dan T(-4,-2). Tentukan koordinat titik C dan D

Jawab : Langkah-langkah nya sebagai berikut :

• Letakkan titik A, B, dan T pada sistem koordinat: y

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3

T -1

A -2

-3

-4

B -5

16
-6

• Kita cari terlebih dahulu titik C dan D dengan langkah sebagai berikut

➢ Diagonal BD dan AC saling berpotongan tegak lurus dan membagi dua sama panjang di
titik T (-4,-2), dengan demikian , AT = TC = 4 satuan

➢ Kemudian BT = TD = 3 satuan sehingga letak koordinat titik C ke kanan 4 satuan dari


T, sedangkan koordinat titik D ke atas 3 satuan dari T.

➢ Diperoleh koordinat titik C (0,-2) dan D (-4,1)

• Letakkan titik C(0,-2) dan D(-4,1) pada bidang koordinat

D 1

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3

-1 C

A -2

-3

B -4

-5

-6

17
• Hubungkan A ke B, titik B ke C, titik C ke D dan titik D ke A

D 1

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3

-1 C

A -2

-3

B -4

-5

-6

2. Pada sebuah bidang koordinat, buatlah gambar titik titik Tentukan titik-titik P (- 1,1),

Q (3,-2), R(7,1), dan S(3,4). Pada bidang koordinat. Hubungkan titik-titik tersebut.

a. Bangun apakah yang terbentuk?

b. Berapa satuan panjangnya?

c. Berapa satuan luasnya?

d. Berapa satuan kelilingnya?

18
Jawab :

a. Langkah-langkah nya sebagai berikut :


• Letakkan titik P, Q, R, dan S pada sistem koordinat

4 S

P 1 R

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

-1

-2 Q

-3

-4

-5

-6

-7

• Hubungkan titik P ke Q, Q ke R, R ke S, dan S ke P pada sistem koordinat

4 S

19
2

P 1 R

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

-1

-2 Q

-3

-4

-5

-6

-7

Bangun datar yang terbentuk adalah belah ketupat

b. Diketahui : Belah ketupat PQRS titik P (-1,1), Q(3,-2), R(7,1), dan S(3,4)
Ditanya : Satuan panjang diagonal?
Penyelesaian :
= jarak titik P ke sumbu y + jarak titik R ke sumbu y
= 1 satuan + 7 satuan
= 8 satuan

= jarak titik Q ke sumbu + jarak titik S ke sumbu


= 2 satuan + 4 satuan
= 6 satuan
Jadi panjang diagonal-diagonalnya adalah 8 satuan dan 6 satuan

c. Diketahui : Belah ketupat PQRS titik P (-1,1), Q(3,-2), R(7,1), dan S(3,4)
Ditanya : luas ?
Penyelesaian :
Luas = ½ x d₁ x d₂

20
L = ½ x 8 satuan x 6 satuan
L = 24 satuan
Jadi luas belah ketupat tersebut adalah 24 satuan luas.

NAMA : FITRIA ROHMA


NIM : 06131182025014
NO. ABSEN : 13

5) Bangun Datar Layang-layang


a. Pengertian
Layang-layang merupakan bangun datar segi empat,yang memiliki dua diagonal
yang saling tegak lurus.

b. Rumus Layang-layang

Keliling = a + b+ c+d
= 2 × (a+b)

1
Luas = × d 1 × d2
2

c. Menentukan titik dan keliling serta luas layang-layang pada bidang koordinat

1. Pada sebuah bidang koordinat, buatlah gambar titik-titik layang-layang. Tentukan


titik-titik O (-1,1), A (-4,-1), B(-1,-5) dan C (6,1). Pada bidang koordinat hubungkan
titik-titik tersebut.

a. Tentukan koordinat titik D


b. Luas ABCD

21
Jawab:
a. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
 Letakkan titik A,B dan C pada bidang koordinat.
y

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

A O -1 C

-2

-3

-4
B -5

-6

 Lihat bidang koordinat diatas,


Panjang AC= 6- (-4) = 10 satuan
Panjang BO = -1 – (-5) = 4 satuan
Panjang BD = 2 × panjang BO
= 2×4
= 8 satuan
D = y- (-1)
4=y+1
y=4–1
y=3
jadi koordinat titik D ( -1,3)

22
 Dapat di gambarkan titik D pada bidang koordinat sebagai berikut:

D 3

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

A O -1 C

-2

-3

-4

B -5

-6

 Hubungan titik A ke B, titik B ke C, titik C ke D dan titik D ke A

23
4

D 3

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

A O -1 C

-2

-3

-4

B -5

-6

b. Diketahui:
Layang-layang titik A (-4,-1), B(-1,-5), C (6,1) dan D(-1,3)
Ditanya: luas?
Penyelesaian:
1
Luas = ×d 1 ×d 2
2
1
L = × AC × BD
2
1
L = ׿
2
1
L = ×10 ×8
2
L = 40 satuan
Jadi luas layang-layang tersebut adalah 40 satuan luas.

2. Pada sebuah bidang koordinat, buatlah gambar dan tentukan titik-titik A (-2,6),B
(2,4) C(-2,-5) dan D (-6,-4). Pada bidang koordinat. Hubungkan titik-titik
tersebut.
a. Bangun datar apakah yang terbentuk
b. Tentukan panjang jarak setiap titik A,B,C dan D terhadap sumbu x
c. Tentukan panjang jarak setiap titik A,B,C dan D terhadap sumbu y

24
d. Tentukan luas ABCD

Jawab:
a. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
 Letakkan titik A (-2,6), B(2,4), C (-2,-5) dan D (-6,4) pada bidang
koordinat

A 6

D 4 B

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

-1

-2

-3

-4

C -5

-6

 Hubungkan titik A ke B, B ke C, C ke D dan D ke A pada bidang


koordinat sebagai berikut:

25
A 6

D 4 B

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

-1

-2

-3

-4

C -5

-6

Bangun datar yang terbentuk adalah laying-layang

b. Panjang jarak setiap titik terhadap sumbu x


 Titik A(-2,6) = 6 satuan panjang
 Titik B (2,4) = 4 satuan panjang
 Titik C (-2,-5) = 5 satuan panjang
 Titik D (-6,4) = satuan panjang
c. Panjang jarak setiap titik terhadap sumbu y
 Titik A (-2,6) = 2 satuan panjang
 Titik B (2,4) = 2 satuan panjang
 Titik C (-2,-5) = 2 satuan panjang
 Titik D (-6,4) = 4 satuan panjang
d. Diketahui:
Layang-layang titik A(-2,6), B(2,4), C(-2,-5) dan D(-6,4)
= AC= 11 satuan
= BD= 8 satuan

26
Ditanya: luas ?

Penyelesaian:

1
Luas = ×d 1 ×d 2
2
1
L = × AC × BD
2
1
L= ×11 × 8
2
1
L= ×88
2
L= 44 satuan

Jadi luas layang-layang tersebut adalah 44 satuan luas.

e. Contoh soal
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
D
9 cm

A C

12 cm

Gambar diatas merupakan sebuah laying-layang dengan panjang sisi


yang berdekatan berturut-turut adalah 9 cm dan 12 cm. hitunglah
keliling laying-layang tersebut!

Penyelesaian:
Keliling layang-layang dapat dicari dengan menjumlahkan seluruh
sisi laying-layang.

Keliling = 2 (BC+CD)
Keliling = 2 (12cm+ 9 cm)
Keliling = 2 (21 cm)

27
Keliling = 42 cm

NAMA : FIRDA ROMADHONA


NIM : 06131282025051
NO. ABSEN : 48

6) Bangun Datar Jajar Genjang


a. Pengertian

Jajaran genjang adalah bangun datar segi empat dengan sisinya yang berhadapan
sejajar dan sama panjang.

b. Rumus jajaran genjang

Keliling = 2 × (p + l)

Luas =ɑ×t

c. Menentukan titik dan keliling serta luas jajaran genjang pada bidang koordinat

1. Pada sebuah bidang koordinat, buatlah gambar dan tentukan titik A(-3,3), B(-1,-2),
C(3,-2) dan D(1,3). Pada bidang koordinat. Hubungkan titik-titik tersebut.

a. Bangun datar apakah yang terbentuk

b. Tentukan Luas ABCD

Jawab :

a. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

 Letakkan titik A(-3,3), B(-1,-2), C(3,-2) dan D(1,3). Pada bidang koordinat.
6 5 4
- - -

28
3
-
2
-

D
1
2
-
5
-
4
-3
-

5
3
4
0
2

1
1

C
3
-1

4
B

5
6

 Hubungkan titik A ke B, B ke C, C ke D dan D ke A pada bidang koordinat


sebagai berikut:

5
4
D C
3
2
1
x
- - - - - - -0 2
1 29 3 4 5 6
6 5 4 3 2 1 1
-
2 A B
-
4-
5

Bangun datar yang terbentuk adalah jajar genjang

b. Diketahui :

Jajar genjang titik A(-2,6), B(2,4), C(-2,-5) dan D(-6,4)

6 5 4
y - - -
5
3
-
2
-

D
1
- 0
5
-4
-

2 A
-
3
-

5
3
2 4
1

1
2

C
4

x
3

-1
4
B

5
6

Jadi :

BC = 4 satuan

t = 5 satuan

Ditanya : luas ?

Penyelesaian :

Luas = ɑ × t

L=4×5

30
L = 20 satuan

Jadi luas jajar genjang tersebut adalah 20 satuan luas.

2. Pada sebuah bidang koordinat, buatlah gambar titik titik jajargenjang. Tentukan
titik- titik B(-1,3), C(3,3) dan D(1,1). Pada bidang koordinat.

Hubungkan titik-titik tersebut.

a. Tentukan koordinat titik A

b. Tentukan luas ABCD

Jawab :

a. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

 Letakkan titik B(-1,3), C(3,3) dan D(1,1) pada bidang koordinat.


6 5 4
- - -

B C
y
3
-
2
-

D
1
- 0
5
-4
-3

2
-
-

5
3
4

2
1

1
2

x
3

-1
4
5


6

Kemudian mencari titik koordinat A dengan cara:

Berdasarkan titik tersebut karena ruas garis BC sejajar dengan ruas garis AD,
maka:

31
BC sejajar dengan AD sehingga:

B–A=C–D

(-1,3) – (x,y) = (3,3) – (1,1)

(-1 – x)(3 – y) = (3 – 1 )(3 – 1)

(-1 – x)(3 – y) = (2) (2)

Jadi :
3–y=2
-1 – x = 2
–y=2–3
-x=2+1
–y=-1
-x=3

x = -3

Maka koordinat titik A adalah (-3,1)

 Letakkan titik A (-3,1), B(-1,3), C(3,3) dan D(1,1) pada bidang koordinat dan
hubungkan titik A ke B, B ke C, C ke D dan D ke A pada bidang koordinat
-6 -5 -4

sebagai berikut.
-3 -2
A

B
-1 0
-5
-4

-2
-1
-3

5
1
2
3
4

y
D
1
2

C
3
4
5
6
x

32
b. Diketahui :

Jajar genjang titik A ( -3,1), B(-1,3), C(3,3) dan D(1,1).

5
4
B 3 C
2
1 2

D x
A
- - - - - 4- 0 1 2 3 4 5 6
-1
6 5 4 3 2 1
-
2
-
-3
4
-
5
Jadi :

AC = BD = 4 satuan

t = 2 satuan

Ditanya : luas ?

Penyelesaian :

Luas = ɑ × t

L=4×2

33
L = 8 satuan

Jadi luas jajar genjang tersebut adalah 8 satuan luas.

NAMA : DWI LUCYULITA HENDLY

NIM : 06131282025023

NO. ABSEN : 22

7) Bangun Datar Trapesium

a. Pengertian

Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya yang
berhadapan sejajar.

b. Rumus trapesium

Keliling = AB + BC + CD + DA

1
Luas = × jumlah sisi sejajar × t
2

c. Menentukan titik dan keliling serta luas trapesium pada bidang koordinat

1. Diketahui koordinat titik A (4,3), B(-2,1), C(-2,-3), dan D(4,-3). Apabila koordinat
titik A, B, C, dan D dihubungkan,

a) Bangun apakah yang terbentuk

b) Berapa satuan luasnya?

34
c) Berapa satuan kelilingnya?

Jawab:

a. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

 Letakkan titik A, B, C, dan D pada bidang koordinat.

4
3
3

2
1
1

X 0
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-1

-2
-3 -3
-3

-4
Y

35
 Hubungkan titik A ke B, titik B ke C, titik C ke D dan titik D ke A

3 3

2
1
1

X 0
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-1

-2
-3
-3 -3

-4
Y

Setelah titik A, B, C dan D dihubungkan dengan garis, maka akan terlihat bangun datar
yang terbentuk adalah trapesium siku-siku.

b. Diketahui:

Titik A(4,3), B(-2,1), C(-2,-3), dan D(4,-3)

36
4

3 3

2
1
1

X 0
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-1

-2
-3
-3 -3

-4
Y

Diketahui: s = AD = 6 satuan

t = CD = 6 satuan

s = BC = 4 satuan

Ditanya: Luas?

Penyelesaian:

1
L= × jumlah sisi sejajar × t
2

(a+ b)
L= ×t
2

(4+6)
L= ×6
2

60
L=
2

L = 30 satuan

37
Jadi, luas trapesium tersebut adalah 30 satuan luas.

2. Perhatikan gambar berikut

5
4 4
4

X 0
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
-1
-2 -2
-2

-3

-4

-5
Y

a) Tuliskan koordinat titik-titik sudut dari trspesium ABCD!

b) Hitunglah luas trapesium ABCD tersebut

Jawab:

a) Cara menuliskan koordinat titik pada bidang koordinat cukup dengan


mencari nilai x dan y dari masing-masing titik sesuai grafik, kemudian
ditulis dalam bentuk (x,y), sehingga :

 Titik A = (-3,4)

 Titik B = (-3,-1)

 Titik C = (4,-1)

 Titik D = (6,4)

38
b) Diketahui

A (-3,4), B(-3,-1), C(4,-1), dan D(6,4)

5
4 4
4

X 0
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
-1
-2 -2
-2

-3

-4

-5
Y

Diketahui: s = BC = 4 satuan

t = AB = 6 satuan

s = AD = 9 satuan

Ditanya: Luas?

Penyelesaian:

39
1
L= × jumlah sisi sejajar × t
2

(a+ b)
L= ×t
2

(4+9)
L= ×6
2

79
L=
2

L = 39 satuan

Jadi, luas trapesium tersebut adalah 39 satuan luas.

40
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam geometri, sistem koordinat adalah suatu sistem yang menggunakan satu atau
lebih bilangan, atau koordinat, untuk secara unik menentukan posisi suatu titik atau unsur
geometris lain pada manifold seperti ruang Euklides. Penggunaan sistem koordinat
memungkinkan masalah dalam geometri untuk diterjemahkan ke dalam masalah-masalah
tentang angka dan sebaliknya.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
kami membutuhkan masukan yang membangun agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

41
DAFTAR PUSTAKA
Hawa. Siti, Toybah., Vina Amalia. S. 2020. Buku Ajar Geometri dan Pengukuran
Berbasis Pendekatan Saintifik. Palembang: Bening.

42

Anda mungkin juga menyukai