Anda di halaman 1dari 9

BAB II

ANATOMI GAYA MENGAJAR


Prinsip penyatuan tunggal (axiom) yang menentukan struktur teoritis dari
spektrum “Gaya Mengajar” menyatakan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian
pengambilan keputusan. Setiap tindakan dalam mengajar merupakan suatu hasil dari
keputusan yang telah diambil sebelumnya dan setiap keputusan berpengaruh pada orang
yang terlibat di dalamnya. Keputusan mempengaruhi pemikiran, perasaan dan tingkah
laku mereka.
Memahami suatu keputusan, siapa yang membuatnya, bagaimana keputusan itu
dibuat, dan untuk tujuan apa, memberikan suatu wawasan kepada kita tentang struktur
hubungan yang mungkin ada antara guru dan siswa dan akibat dari adanya hubungan itu.
Anatomi dari tiap gaya (Tabel 2 – 1) merupaka suatu model yang melukiskan
kategori keputusan yang harus dibuat (dan akan dibuat) dalam tiap hubungan belajar
mengajar. Keputusan tersebut diperkenalkan dan diatur menjadi 3 set :
1. Kelompok Pre – Impact
Kelompok ini mencakup semua keputusan yang harus dibuat sebelum transaksi
tatap muka. Keputusan ini menegaskan maksud.
2. Kelompok Impact
Meliputi semua keputusan yang berhubungan dengan transaksi yang
sesungguhnya dan penampilan dari tugas – tugas. Keputusan ini melukiskan
aksi/tindakan.
3. Kelompok Post – Impact
Mencakup keputusan – keputusan mengenai evaluasi penampilan selama
kelompok impact dan kesesuaian antara maksud dan aksi.
Ketiga set tersebut merupakan anatomi dari setiap gaya. Sekarang mari kita
menetapkan kategori keputusan yang spesifik dalam setiap kelompok.

SET PRE – IMPACT


1. Tujuan episode
Keputusan menunjukkan tujuan episode. Ini menjawab pertanyaan guru : Akan
kemana saya? Akan kemana para siswa? Apa yang menjadi harapan khusus untuk
episode ini? ( O – T – L ).
Tabel 2 – 1 ANATOMI DARI TIAP GAYA

Kel. Keputusan Kategori Keputusan

Pre – Impact 1. Tujuan episode


(Isi : Persiapan) 2. Seleksi gaya mengajar
3. Gaya belajar yang diharapakan
4. Siapa yang akan diajar
5. Pokok bahasan
6. Kapan waktu mengajar
a. Waktu mulai d. Waktu berhenti
b. Langkah dan irama e. Interval
c. Durasi f. Akhir
7. Mode/cara komunikasi
8. Cara menangani pertanyaan
9. Persiapan/rencana yang teratur
10. Dimana akan mengajar (tempat)
11. Sikap
12. Pakaian dan penampilan
13. Parameter
14. Suasana kelas
15. Prosedur dan materi yang evaluatif
16. Lain – lain.

Impact 1. Melaksanakan dan mengikuti pada keputusan pre –


(Isi : Pelaksanaan dan impact (1 – 14)
Penampilan) 2. Penyesuaian keputusan
3. Lainnya.

Post – Impact 1. Mengumpulkan informasi tentang penampilan di


(Isi : Evaluasi) dalam set impact (dengan mengamati,
mendengarkan, meraba, dan membau, dsb)
2. Menilai informasi yang berlawanan dengan kriteria
(instrumentasi, prosedur, materi, norma – norma,
nilai – nilai, dsb)
3. Mempersiapkan umpan balik bagi siswa

Tentang pokok bahasan A. Pernyataan nilai Tentang aturan - aturan


B. Pernyataan korektif
C. Pernyataan netral
D. Pernyataan berarti - dua Tertunda
Segera

4. Penanganan pertanyaan
5. Penilaian gaya mengajar yang diseleksi
6. Penilaian gaya mengajar yang diharapkan
7. Penyesuaian keputusan
8. Lainnya.

2. Seleksi gaya mengajar


Keputusan ini mengidentifikasi tingkah laku mengajar yang akan membangkitkan
tingkah laku belajar yang membimbing siswa ke tujuan – tujuan episode ( T – L –
O ).
3. Gaya belajar yang diharapkan
Keputusan ini dapat didekati dari 2 cara :
a. Apabila seleksi gaya mengajar menjadi titik masuk untuk pelaksanaan
episode maka gaya belajar yang diharapkan merupakan refleksi gaya
belajar di dalam operasinya.
b. Apabila kebutuhan siswa pada waktu yang diberikan yang menjadi titik
masuk, kebutuhan ini menentukan seleksi gaya mengajar. ( L – T – O ).
Pendekatan ganda berarti bahwa, pada waktu itu, para siswa diajak untuk
menyesuaikan dengan gaya mengajar. Pendekatan ini berdasar pada
pondasi “non versus” dari spektrum – yakni tidak ada gaya yang paling
baik ataupun paling efektif bila dibandingkan dengan gaya – gaya yang
lain. Setiap gaya punya nilai dan kekurangan sendiri – sendiri; tujuannya
untuk para guru dan murid untuk mampu berpindah dari satu gaya ke gaya
yang lain sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dalam setiap episode.
Disini asumsinya adalah bahwa setiap siswa harus mempunyai kesempatan
untuk berpartisipasi dalam berbagai variasi tingkah laku. Dalam konteks
spektrum, suatu gaya belajar dipahami sebagai kemampuan siswa dalam
mengambil keputusan. Oleh karena itu, dalam episode yang diberikan
apabila guru menggunakan gaya X maka siswa juga menggunakan gaya X.
Pada saat yang lain, gaya belajar siswa membuat guru menyeleksi gaya
mengajar yang sesuai dengan “dimana siswa berada”. Keadaan saling
mempengaruhi diantara 2 pendekatan ini dimana setiap pendekatan
digunakan sebagai titik masuk sebuah episode, menunjukkan keputusan
yang paling penting yang menentukan keberhasilan episode tersebut
(untuk pembahasan lebih mendalam tentang masalah ini, lihat “menyeleksi
suatu gaya” di dalam bab 16).
4. Siapa yang akan diajar
Suatu keputusan harus diambil berdasar peserta yang terdapat dalam suatu
episode. Di dalam kelas yang diberikan, guru dapat menunjukkan ke seluruh
kelas, sebagian ataupun secara individual. ( keputusan ini berbeda dengan
keputusan institusional mengenai siapa yang harus hadir?, berapa banyak yang
akan mengikuti kelas yang ada?, dsb ).
5. Pokok bahasan
Kategori ini meliputi keputusan tenang apa yang akan diajarkan dan apa yang
tidak. Hal ini mencakup keputusan tentang :
a. Jenis pokok bahasan
Keputusan ini mengingat akan alasan – filosofis ataupun praktis – untuk
digunakan dalam pokok bahasan atau tugas yang diberikan. Hal ini
menjawab pertanyaan : apakah pokok bahasan ini cocok untuk siswa?
Relevan? Sesuai dengan tujuannya?
b. Kuantitas tugas
Tidak ada aktivitas manusia yang tidak mempunyai kuantitas, oleh karena
itu keputusan yang berkuantitas harus dibuat yang menjawab pertanyaan :
berapa besar? Berapa banyak?
c. Kualitas pengambilan
Keputusan ini menjawab pertanyaan : bagaimana baiknya ? Penampilan
yang bagaimana yang diharapkan dalam tugas yang diberikan? (lihat bab 9
untuk pembahasan tentang kualitas dan kuantitas pokok bahasan yang
lebih mendalam).
d. Urutan penampilan
Keputusan ini menjawab pertanyaan : Dalam urutan bagaimana – secara
berurutan atau sebagian dari tugas tersebut akan ditampilakan.
6. Kapan saat mengajar
Keputusan waktu harus diambil berdasarkan :
a. Waktu memulai dari tiap tugas yang khusus
b. Langkah dan irama kegiatan – kecepatan dalam melaksanakan tugas
c. Durasi – lamanya waktu tiap tugas
d. Waktu berakhirnya tiap tugas
e. Interval – waktu antara dua tugas, bagian dari tugas ataupun episode (lihat
Gb. 2 – 1)
f. Akhir dari seluruh episode ataupun pelajaran
7. Mode komunikasi
Keputusan ini berkenaan dengan mode komunikasi yang akan digunakan dalam
episode mengajar.
8. Penanganan pertanyaan
Dalam situasi yang berbeda – beda, orang menanyakan berbagai pertanyaan yang
berbeda dan pertanyaan bisa dihadapkan/diberikan dengan berbagai macam cara.
Oleh karena itu, keputusan harus diambil untuk mejawab bagaimana mengatasi
pertanyaan – pertanyaan tersebut.
9. Persiapan yang teratur
Keputusan ini tentang berbagai keperluan logistik dan manajemen kelas.
10. Dimana akan mengajar
Keputusan ini mengidentifikasi tempat yang nyata dimana tugas akan
dilaksanakan.
11. Postur / sikap
Keputusan ini mengacu pada hubungan antara posisi bagian – bagian tubuh
selama penampilan tugas.
12. Pakaian dan penampilan
Keputusan juga harus diambil mengenai cara berpakaian, penataan rambut, make
up, menggunakan/memakai kaca mata untuk keamanan, dsb.
13. Parameter
Keputusan ini mengacu pada pembatasan khususnya yang berhubungan dengan
kategori lokasi, waktu, sikap, pakaian dan penampilan.
14. Suasana kelas
Suasana kelas mengacu pada kondisi efektif dari sosial yang berkembang di dalam
kelas. Kondisi ini merupakan hasil jumlah keseluruhan dari keputusan dalam
kategori 1 – 13.
15. Evaluasi prosedur dan materi
Keputusan juga harus dibuat sehubungan dengan evaluasi yang akan terjadi dalam
set post impact. Jenis evaluasi yang bagaimana? Bagaimana semua itu bisa
berhubungan dengan tujuan? Apa yang menjadi kualitas penampilan?.
16. Lain – lain.
Anatomi ini adalah struktur yang open ended. Apabila kategori exclussive lainnya
teridentifikasi dapat dimasukkan disini.

SET IMPACT
1. Melakukan dan mengikuti keputusan dalam pre impact.
Kategori ini meliputi tentang bagaimana melaksanakan keputusan dalam kategori
1 – 14.
2. Penyesuaian keputusan
Karena perencanaan tidak pernah sempurna demikian juga penampilan tidak bisa
sempurna setiap saat kecelakaan bisa terjadi. Apabila hal itu terjadi, penyesuaian
keputusan harus diambil. Ada dua pilihan :
a. Cari keputusan yang menyebabkan masalah, betulkan dan lanjutkan
mengajar.
b. Apabila masalahnya demikian besar, akhiri kegiatan dan gantilah dengan
aktivitas lainnya.
3. Lain – lain.
Modelnya open – ended.
SET POST IMPACT
Set post impact meliputi keputusan yang berhubungan dengan pengevaluasian
penampilan tugas yang dilaksanakan dalam set impact dan menyeleksi umpan balik yang
cocok untuk ditawarkan kepada siswa. Set ini juga mencakup keputusan tentang evaluasi
kesesuaian antara set pre impact dan impact ( maksud dan tindakan ). Evaluasi ini
menentukan apakah diperlukan penyesuaian dalam episode selanjutnya. Keputusan ini
dibuat dalam urutan berikut, suatu urutan yang hakiki untuk setiap prosedur yang
evaluatif.
1. Mengumpulkan informasi tentang penampilan pada set impact. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara mengamati, mendengarkan, menyentuh, membau
(mencium), dan sebagainya.
2. Menilai informasi yang berlawanan dengan kriteria. Keputusan diambil selama
membandingkan dan membedakan penampilan yang berlawanan dengan kriteria,
standar atau model.
3. Mempersiapkan umpan balik bagi siswa. Keputusan harus diambil tentang
bagaimana mempersiapkan umpan balik yang merupakan informasi ataupun
panilaian yang diberikan pada siswa tentang penampilan tugas dan tentang
peranan siswa dalam pembuatan keputusan dan sebagainya. Umpan balik bisa
segera diberikan, bisa ditunda dan juga bisa diberikan menggunakan isyarat,
simbol ataupun tingkah laku verbal. Tanpa memperhatikan model komunikasi,
semua umpan balik disajikan satu dari empat bentuk :
a. Pernyataan nilai
Bentuk umpan balik ini selalu mencakup satu kata (sebagai simbol) yang
memproyeksikan suatu nilai atau perasaan tentang penampilan. Misalnya
“kau menulis puisi yang indah”, “tugas ini kurang baik
mengerjakannya”, “percobaan ini dilakukan dengan sangat baik”.

b. Pernyataan korektif
Bentuk umpan balik ini disajikan kapan saja apabila terjadi kesalahan dan
respon siswa tidak benar. Umpan balik korektif ini mencakup salah satu
atau kedua hal berikut ini :
i. Suatu pernyataan yang menunjukkan kesalahan.
ii. Suatu pernyataan tentang bagaimana membetulkannya.
Misalnya : “kata kedua dan kelima pada kolom ini keliru ejaannya”, “5 x
7 bukan 36 tetapi 35”.
c. Pernyataan netral
Bentuk umpan balik ini bersifat deskriptif dan factual. Feed back ini tidak
mengoreksi atau menilai penampilan, tetapi menyatakan apa yang telah
dilakukan oleh siswa. Misalnya : “saya lihat anda telah menyelesaikan
tugas ini”, “anda telah mengikuti kriteria dalam menulis……”.
d. Pernyatan berarti ganda
Frase seperti “tidak buruk”, “sangat bagus”. Atau “lakukan/kerjakan
lagi” dapat digunakan sebagai feed back. Kata – kata tersebut tidak
menyampaikan informasi yang tepat tentang penampilan kepada siswa
terlalu banyak menduga. Jenis umpan balik ini bermakna ganda.
Lagipula untuk lebih memperhatikan keempat bentuk umpan balik ini dan
artinya, seseorang harus memperhatikan konotasi nada dan juga
kecenderungan kultural dan keistimewaan orang – orang yang memberi
dan menerima feed back. (untuk analisa struktur feed back dan
pengaruhnya terhadap tingkah laku belajar mengajar yang lebih
mendalam, lihat BAB 10.
4. Menangani pertanyaan
Disini dibuat keputusan tentang bagaimana menangani pertanyaan.
5. Menilai gaya mengajar yang diseleksi
Keputusan diambil mengenai efektivitas gaya mengajar yang digunakan di dalam
episode yang lengkap dan pengaruhnya pada siswa.
6. Menilai gaya belajar yang diharapkan
Sehubungan dengan keputusan yang dibuat pada kategori sebelumnya (5),
keputusan dibuat untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai tujuan dari
episode tersebut. Secara bersama – sama kategori 5 dan 6 memberikan informasi
yang berkenaan dengan kesesuaian antara maksud dan tindakan.
7. Penyesuaian
Berdasarkan pada penilaian pada episode, keputusan harus dibuat mengenai
penyesuaian yang diperlukan untuk episode berikutnya.
8. Lain – lain.
Modelnya open endeed.
Untuk mengulangi pernyataan, ketiga set keputusan ini set pre impact, impact dan
post impact terdiri dari anatomi setiap gaya. Hal ini merupakan keputusan yang selalu
diambil dalam setiap hubungan belajar mengajar dan yang mengembangkan operasi dari
setiap pengajaran. Pada suatu saat keputusan ini dengan sengaja, disaat lain keputusan
tersebut menunjukkan kebiasaan, dan disaat yang lain lagi beberapa keputusan
dihilangkan atau dibuat karena lalai. Tanpa memperhatikan kondisi, tingkah laku utama
di dalam mengajar merupakan tindakan pengambilan keputusan dengan ketiga set
anatomi yang berurutan. Oleh karena itu, anatomi tiap gaya merupakan model universal
yang merupakan dasar dari semua pengajaran. Anatomi tiap gaya menggambarkan
keputusan apa yang harus diambil dalam setiap model pengajaran, strategi ataupun
permainan edukatif.
Sekarang muncul beberapa pertanyan dasar : Dari anatomi ini bagaimana kita
mengidentifikasi gaya yang spesifik? Ada beberapa gaya yang ada? Bagaimana kita
membedakan satu gaya dengan gaya yang lainnya? Dan Bagaimana gaya – gaya tersebut
saling berhubungan satu dengan yang lain untuk membentuk suatu kerangka
komprehensif untuk semua pengajaran?.

Anda mungkin juga menyukai