Anda di halaman 1dari 3

RESUME

BIDANG ILMU DAN KAJIAN DASAR-DASAR PENDIDIKAN

Mata Kuliah Landasan Ilmu Pendidikan

Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Syahrul R., M.Pd.

LARASATI

NIM. 20174043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PROGRAM MAGISTER FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
BIDANG ILMU DAN KAJIAN DASAR-DASAR PENDIDIKAN

A. Hakikat Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu,
masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan
realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan peranan dalam menentukan
sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat.
Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai suatu
proses transfer ilmu, transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian dengan segala
aspek yang dicakupnya. Dengan demikian pengajaran lebih berorientasi pada
pembentukan spesialis atau bidangbidang tertentu, oleh karena itu perhatian dan
minatnya lebih bersifat teknis.
Pendidikan merupakan suatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan
keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun masyarakat.
Penekanan pendidikan dibanding dengan pengajaran terletak pada pembentukan
kesadaran dan kepribadian individu atau masyarakat di samping transfer ilmu dan
keahlian. Dengan proses semacam ini suatu bangsa atau negara dapat mewariskan
nilai-nilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan keahlian kepada generasi
berikutnya, sehingga mereka betul-betul siap menyongsong masa depan kehidupan
bangsa dan negara yang lebih cerah.

B. Karakteristik Sosial Budaya Pendidikan


Pendidikan secara praktis tak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya.
Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses mantransfernya
yang paling efektif dengan cara pendidikan. Keduanya sangat erat sekali
hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satru sama lainnya.
Tujuan pendidikan pun adalah melestarikan dan selalu meningkatkan
kebudayaan itu sendiri, dengan adanya pendidikanlah kita bisa mentransfer
kebudayaan itu sendiri dari generasi ke generasi selanjutnya. Kita sebagai masyarakat
mencita-citakan terwujudnya masyarakat dan kebudayaan yang lebih baik ke
depannya, maka sudah dengan sendirinya pendidikan kitapun harus lebih baik lagi.
Karakteristik kebudayaan yang besifat universal menurut Murdock, antara
lain:
1. Kebudayaan dipelajari dan bukan bersifat instingtif, karena itu kebudayaan
tidak dapat dicari asal usulnya dari gen atau kromosom
2. Kebudayaan ditanamkan
3. Kebudayaan bersifat sosial dan dimiliki bersama oleh manusia dalam berbagai
masyarakat yang terorganisir
4. Kebudayaan bersifat gagasan
5. Kebudayaan sampai pada satu tingkat memuaskan individu-individu,
memuaskan kebutuhan-kebutuhan biologis
6. Kebudayaan bersifat integratif

C. Hubungan Sosial Budaya dengan Pendidikan


Menurut DR. Sahiq Sama’an dalam al-Syaibany (1979) pendidikan adalah
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik-pendidik dan filosofis untuk menerangkan,
menyelaraskan, mengecam dan merubah proses pendidikan dengan persoalan-
persoalan kebudayaan dan unsur-unsur yang bertentangan didalamnya.
Pendidikan adalah proses pembudayaan melalui masing-masing anak, yang
dilahirkan dengan potensi belajar yang lebih besar dari makhluk yang menyusui
lainnya, dibentuk menjadi anggota penuh dari suatu masyarakat, menghayati dan
mengamalkan bersama-sama anggota-anggota lainnya suatu kebudayaan tertentu.
Dilihat dari sudut pandang individu, pendidikan merupakan usaha untuk
menimbang dan menghubungkan potensi individu. Adapun dari sudut pandang
kemasyarakatan, pendidikan merupakan usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari
generasi tua kepada generasi muda, agar nilai-nilai budaya tersebut tetap terpelihara.
Maka sudah jelas bahwa pendidikan dan kebudayaan sangat erat sekali
hubugan karena keduanya berkesinambungan, keduanya saling mendukung satu sama
lainnya. Dalam konteks ini dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan tradisi
budaya serta kepribadian suatu masyarakat betapapun sederhananya masyarakat
tersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa tradisi sebagai muatan budaya senantiasa
terlestarikan dalam setiap masyarakat, dari generasi ke generasi. Hubungan ini
tentunya hanya akan mungkin terjadi bila para pendukung nilai tersebut dapat
menuliskannya kepada generasi mudanya sebagai generasi penerus.

Anda mungkin juga menyukai