Progres Ke-3 Pbpam 2021
Progres Ke-3 Pbpam 2021
DOSEN PEMBIMBING:
PROF. DR. IR. MARY SELINTUNG, MSc.
NUR AN-NISA PUTRY MANGARENGI, ST, MSc
DOSEN ASISTEN:
ZARAH ARWIENY HANAMI, ST., MT.
KELOMPOK :
ANGELINA EKA PUTRI TONGLI D131181106
ASRISNAWANTI D131181306
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Tabel 2.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia (sekitar 73% zat pembentuk tubuh manusia)
dan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Air digunakan untuk berbagai
macam kebutuhan, seperti kebutuhan domestik, industri, pengairan, pembangkit
tenaga listrik, rumah tangga, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Ketergantungan manusia terhadap air semakin besar sejalan dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Makin banyak penduduk mengakibatkan
semakin banyaknya juga air yang akan digunakan. Salah satu masalah yang
dihadapi adalah Masyarakat di perkotaan belum semuanya mendapatkan
pelayanan air bersih dalam kuantitas dan kontinuitasnya. Hal ini karena jumlah
penduduk yang terus bertambah dan perkembangan kota yang semakin padat,
serta peningkatan derajat kehidupan warga, serta perluasan kawasan permukiman.
(Standar Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, 2002).
Tanpa air kemungkinan tidak akan ada kehidupan di dunia. Masalah
pengadaan air minum merupakan hal yang sangat krusial dan menjadi sangat
didambakan seluruh penduduk termasuk penduduk Kecamatan Mamajang,
Kelurahan Sambung Jawa. Kelurahan Sambung Jawa merupakan salah satu
bagian dari Kecamatan Mamajang di Kota Makassar. Menurut Badan Pusat
Statistika, jumlah penduduk Kelurahan Sambung Jawa pada tahun 2019 ialah
10.912 jiwa.
Masyarakat Sambung Jawa menggunakan pelayanan Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) untuk memperoleh air minum. Hal ini dikarenakan PDAM
merupakan salah satu lembaga publik dalam penyediaan air bersih. Namun,
wilayah cakupan PDAM Kota Makassar hanya mencapai 78% dan jaringan
instalasinya hanya mampu menjangkau tiga perempat wilayah kota sehingga dapat
dikatakan masih ada wilayah yang belum dapat terlayani.
Penduduk Sambung Jawa tergolong padat sehingga untuk memenuhi
kebutuhan air minum, maka diperlukan Unit Instalasi Pengolahan Air Minum.
Penyediaan air minum dengan air baku kolam penampung yang diperlukan dalam
unit-unit pengolahan terlebih dahulu untuk memenuhi baku mutu air minum yang
tertera pada PERMENKES No. 492 Tahun 2010.
Tindakan peningkatan kualitas air dilakukan melalui instalasi pengolahan
air minum dengan rekayasa teknologi dengan rujukan hasil penelitian (Priambodo,
2016) . Tujuan aktivitas tersebut adalah untuk menjamin kualitas air minum yang
dikonsumsi manusia. Faktor yang mempengaruhi pemilihan unit pengolahan salah
satunya karakteristik air baku, sehingga diperlukan analisis sumber air yang
dijadikan sebagai air baku. Pemilihan unit pengolahan yang tepat dan efisien
diharapkan mampu menyediakan kebutuhan air bersih penduduk Sambung Jawa
dan mengurangi biaya pengeluaran untuk penyediaan air minum.
1.3 Tujuan
Tujuan dari perencanaan bangunan pengolahan air minum adalah:
1. Menghitung prediksi jumlah penduduk pada perencanaan bangunan
pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
2. Menghitung kebutuhan air sesuai dengan tahun perencanaan (5, 10, 25,
20) tahun.
3. Merencanakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kelurahan Sambung
Jawa.
4. Menentukan dimensi bak Koagulasi dalam perencanaan bangunan
pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa
5. Menentukan dimensi bak Flokulasi yang dibutuhkan dalam perencanaan
bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
6. Menentukan dimensi bak sedimentasi yang dibutuhkan dalam perencanaan
bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
7. Menentukan jumlah bak Filtrasi dan dimensinya yang dibutuhkan dalam
perencanaan bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
8. Menentukan kebutuhan Koagulasi dan Disinfektan dalam perencanaan
bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
9. Menentukan Reservoir yang dibutuhkan dalam perencanaan bangunan
pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
10. Menentukan kebutuhan pompa (pompa distribusi dan pompa dosing) yang
digunakan dalam perencanaan bangunan pengolah air minum di Kelurahan
Sambung Jawa.
11. Melakukan pengolahan lumpur.
12. Menganalisis Detail Engineering Desain (DED).
13. Menentukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan dalam
perencanaan bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
Kelurahan Sambung Jawa merupakan salah satu kelurahan yang ada di
0,5 km2 dan berada pada ketinggian <500 meter dari permukaan laut.
Berdasarkan data BPS tahun 2019, jumlah penduduk kelurahan Sambung Jawa
adalah 10.912 jiwa. Kelurahan Sambung Jawa tergolong padat. Hal ini Dapat
dilihat pada Gambar 3.1 bahwa rumah-rumah warga berhimpitan satu sama lain.
Kelurahan Sambung Jawa tidak memiliki sumber air baku, sehingga harus
mengambil air baku dari sungai terdekat. Pada Gambar 1.2 merupakan peta citra
lokasi perencanaan sumber air baku yaitu Sungai Jeneberang yang berjarak 4 km.
Intake adalah bangunan atau konstruksi penangkap air yang dibangun pada
suatu lokasi sumber air yaitu sungai, mata air, dan air tanah dengan segala
lebih ekonomis untuk air sungai yang mempunyai perbedaan level muka
air pada musim hujan dan musim kemarau yang cukup tinggi (Reza Nuari
dkk, 2014).
bak filtrasi, dan unit desinfeksi. Dalam perencanaan, air dari intake disedot
ke BPAM.
2. Metode Geometrik
Laju Pertumbuhan Penduduk
Diketahui
P0 = 9.817
Pt = 10.912
t = 11 tahun
Penyelesaian:
P t 1t
r=
P0( ) −1
1
10.912
r= ( 9.817 ) −1
11
r =0,009659769
Proyeksi Pertambahan Penduduk
Diketahui:
P0 = 10.912
t = 11 tahun
r = 0,009659769
5 tahun (2024)
Pn = 10.912 (1 + 0,009659769)5
Pn = 11.404 jiwa
10 tahun (2029)
Pn = 10.912 (1 + 0,009659769)10
Pn =11.917 jiwa
15 tahun ()
Pn = 10.912 (1 + 0,009659769)15
Pn = 11.204 jiwa
20 tahun ()
Pn = 10.912 (1 + 0,009659769)20
Pn = 13.015 jiwa
3. Metode Eksponensial
Laju Pertumbuhan Penduduk
Diketahui:
P0 = 10.912
t = 11 tahun
e =2.7182818
Penyelesaian:
1 Pt
r = ln
t ( )
P0
1 10.912
r=
11 (
ln
9.817 )
r =0.00961
Proyeksi Pertambahan Penduduk
5 tahun ()
Pn = 10.912 (2,7182818)0.00961 x 5
Pn = 11.449 jiwa
10 tahun ()
Pn = 10.912 (2,7182818) 0.00961x 10
Pn = 12.013 jiwa
15 tahun ()
Pn = 10.912 (2,7182818) 0.00961x 15
Pn = 12.605 jiwa
20 tahun ()
Pn = 10.912 (2,7182818) 0.00961x 20
Pn = 13.225 jiwa
Tabel 4.1 Rekapitulasi Perhitungan Proyeksi Jumlah Perkembangan Penduduk
Tahun 2024, 2029, 2034 dan 2039
Tahun Ke- Periode Metode (Jiwa)
No
n (Tahun) Geometrik Aritmatik Eksponensial
2. Metode Geometri
Penyelesaian:
∆ P2
SD=
√ ( ∑ ∆ P )2− ∑
n−1
−2.0352
( n )
√ ( )
2
(−2.035 ) −
12
SD=
12−1
SD=587,4554
Menghitung Rasio
Diketahui:
n = 12
ƩX = 125.611
ƩY = 124.576
ƩX2 = 1.338.142.707
ƩY2 = 1.294.857.222
ƩXY = 1.131.200.105
Penyelesaian:
n∑ XY −∑ X ∑Y
r=
2 2 2 2
√ { n ∑ X −( ∑ X ) } {n ∑ Y −( ∑ Y ) }
( 12∙ 1.131.200 .105 )−( 126.611 ∙ 124.576 )
r=
2 2
√ ( 12 ∙1.338 .142.707−126.611 ) ∙ ( 12∙ 1.294 .857 .222−124.576 )
r =0.949368935
3. Metode Eksponensial
Menghitung Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun Sebelumnya
Diketahui:
P2019 = 10.912
r = 0,00961
e = 2,7182818
Penyelesaian:
Pt
P 0=
er ∆t
10.912
P2007 =
2,7182818 0,00961×11
P0=9.817 jiwa
Pendudu Proyeksi
No Tahun X^2 (Y^2) XY
k (X) (Y)
1 2008 9.817 9817.0 96373489.0 96373489.2 96373489.1
2 2009 9.960 9911.8 99201600.0 98244373.1 98721826.4
3 2010 10.109 10007.6 102191881.0 100151576.2 101166585.2
4 2011 10.326 10104.2 106626276.0 102095803.5 104336452.5
5 2012 10.424 10201.9 108659776.0 104077773.9 106344100.0
6 2013 10.356 10300.4 107246736.0 106098219.9 106670932.2
7 2014 10.742 10399.9 115390564.0 108157888.5 111715709.5
8 2015 11.324 10500.4 128232976.0 110257541.2 118906066.4
9 2016 10.840 10601.8 117505600.0 112397954.1 114923405.1
10 2017 10.889 10704.2 118570321.0 114579918.5 116558044.4
11 2018 10.912 10807.6 119071744.0 116804241.0 117932542.9
12 2019 10.912 10912.0 119071744.0 119071744.0 119071744.0
Jumlah 126.611 124.807 124268.8 1338142707.0 1288310523.0
Sumber: Hasil Perhitungan, 2021
∆ P2
SD=
√ n−1
(
( ∑ ∆ P )2− ∑
−2.3422
n )
SD=
√ (−2.342 )2 −
SD=520,9049795
12−1
12( )
Penyelesaian:
n∑ XY −∑ X ∑Y
r=
2 2 2 2
√ { n ∑ X −( ∑ X ) } {n ∑ Y −( ∑ Y ) }
( 12∙ 1.333.142 .707 . )−( 126.611 ∙ 124.265,8 )
r=
2 2
√ ( 12 ∙1.338 .142.707−126.611 ) ∙ ( 13∙ 1.288 .310 .523−124.268,8 )
r =0,974284763
4. Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan merupakan metode yang memiliki standar
deviasi terkecil dan koefisien korelasi yang paling mendekati angka 1.
Tabel 4.5. Rekapitulasi Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi dari setiap
Metode
Metode Standar Deviasi Koefisien Korelasi
SMP 0 0 0 0
Posyandu 14 14 15 16
Apotek 1 1 1 1
Tempat
Praktek
Dokter 4 5 5 5
Tempat
Praktek
Swasta 2 2 2 2
Masjid 4 4 5 5
Gereja 2 2 2 2
Kelompok
1 1 1 1
Pertokoan
Pasar 1 1 1 1
Bank 2 2 2 2
Rumah
Makan 7 8 8 8
Kedai
Makan 5 6 6 6
Kedai
Minum 2 2 2 2
Sumber: Hasil Perhitungan, 2021
2. Fasilitas Akomodasi Lainnya
Jumlah unit Bengkel Motor = 2 unit
P2019 = 10.912 jiwa
P2024 = 11.449 jiwa
Penyelesaian:
Jumlah Bengkel 2019
Jumlahunit Bengkel Motor 2024 = × P2024
P 2019
2
Jumlahunit Bengkel Motor 2024 = × 10.449
10.912
Jumlahunit Bengkel Motor 2024 =2unit
Bengkel Motor 2 2 2 2
Bengkel Las 2 2 2 2
Salon Kecantikan 2 2 2 2
SPA 1 1 1 1
Pangkas Rambut 1 1 1 1
Tukang Jahit 5 6 6 6
Pengobatan Alternatif 1 1 1 1
Advokat/LBH 1 1 1 1
Sarana Hiburan 4 4 5 5
2. Kesehatan
Perkembangan fasilitas kesehatan di Kelurahan Sambung Jawa mengalami
perkembangan signifikan seperti Puskesmas setiap tahunnya berkembang 1
unit, posyandu ada 12 unit, 13 unit dan 14unit, berdasarkan pada perhitungan
proyeksi fasilitas kesehatan.
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 2.000 lt/unit/hari
Jumlah Puskesmas Tahun 2024 = 1 unit
Jumlah Tempat Praktek Swasta Tahun 2024 = 2 unit
Jumlah Tempat Praktek Dokter Tahun 2024 = 4 unit
Standar Kebutuhan Air = 1.200 lt/unit/hari
Jumlah Tempat Posyandu Tahun 2024 = 14 unit
Jumlah Apotik Tahun 2024 = 1 unit
Penyelesaian :
Kebutuhan Air untuk Puskesma Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ Jumlah Puskesmas
= 2.000 lt/unit/hari ₓ 1 unit
= 0,023 liter/detik
Kebutuhan Air untuk Tempat Praktek Dokter Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ Tempat Praktek Dokter
= 2.000 lt/unit/hari ₓ 4 unit
= 0,093 liter/detik2
Kebutuhan Air untuk Tempat Praktek Swasta Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ Tempat Praktek Swasta
= 2.000 lt/unit/hari ₓ 2 unit
= 0,046 liter/detik
Kebutuhan Air untuk Posyandu Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ Posyandu
= 1.200 lt/unit/hari ₓ 14 unit
= 0,194 liter/detik
Kebutuhan Air untuk Apotik Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ Apotik
= 1.200 lt/unit/hari ₓ 1 unit
= 0,014 liter/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk fasilitas kesehatan pada tahun
prediksi 2023 hingga tahun 2038 dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Kesehatan
Puskesmas Konsumsi Jumlah Ebutuhan
No Tahun (Unit) (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
) n (L/Hari)
1 2024 1 2.000 2.000 0,023
2 2029 1 2.000 2.000 0,023
3 2034 1 2.000 2.000 0,023
4 2039 1 2.000 2.000 0,023
3. Rumah Ibadah
Perkiraan kebutuhan air bersih untuk fasilitas keagamaan lebih
difokuskan kepada jumlah masjid & Gereja yang ada di Kelurahan Sambung
Jawa karena pemakaian air untuk kegiatan ibadah sehingga untuk fasilitas
agama lain yang hanya memakainya untuk ibadah seminggu sekali sehingga
fasilitas agama lainnya diabaikan. Fasilitas keagamaan digunakan masyarakat
sebagai sarana menjalankan ibadah sehingga pertumbuhan jumlah
peribadatan diasumsikan sama dengan tingkat pertumbuhan penduduk
Kelurahan Sambung Jawa. Dalam Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan
Identifikasi Pola Fluktuasi Pemakaian Air (2018) didapat kebutuhan air
bersih untuk Masjid sebesar 3.000 liter/unit/hari.
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 3.000 lt/unit/hari
Jumlah Masjid Tahun 2024 = 4 unit
Standar Kebutuhan Air = 500 lt/unit/hari
Jumlah Gereja Tahun 2024 = 2 unit
Penyelesaian :
Kebutuhan Air untuk Masjid Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah Masjid
= 3.000 lt/unit/hari x 4 unit
= 12.000 lt/hari
= 0,139 lt/detik
Kebutuhan Air untuk Gereja Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah Masjid
= 500 lt/unit/hari x 2 unit
= 1.000 lt/hari
= 0,012 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk fasilitas peribadatan pada tahun
prediksi 2024 hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel 2(..).
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Peribadatan
Masjid Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun (Unit) (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
) n (L/Hari)
1 2024 4 3.000 12.000 0,139
2 2029 4 3.000 12.000 0,139
3 2034 5 3.000 15.000 0,174
4 2039 5 3.000 15.000 0,174
5. Tempat Pemasaran
Asumsi untuk proyeksi jumlah pegawai pemasaran yaitu 2 pegawai.
Jumlah pemasaran tahun 2018 yaitu 4 unit diperoleh dari BPS Kecamatan
Mamajang dalam Angka Tahun 2019. Kebutuhan air untuk pemasaran
sebesar 1.000 liter/pegawai/hari.
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 1.200 liter/jiwa/hari
Jumlah Pegawai Tahun 2024 = 2 jiwa
Penyelesaian :
Kebutuhan Air untuk Pertokoan Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian x jumlah pegawai
= 1.200 liter/jiwa/hari x 2 jiwa
= 24.000 lt/hari
= 0,278 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk fasilitas peribadatan pada tahun
prediksi 2024 hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (...)
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Pemasaran
Pegawai Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun (Jiwa) (l/unit/hari) Pemakaia Air (l/det)
n (L/Hari)
1 2024 2 1.200 24.000 0,278
2 2029 2 1.200 24.000 0,278
3 2034 2 1.200 24.000 0,278
4 2039 2 1.200 24.000 0,278
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk rumah makan dan kedai makan/minum
Kedai Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Makan (l/bed/hari) Pemakaia Air (l/det)
(unit) n (L/Hari)
1 2024 5 100 500 0,0058
2 2029 5 100 600 0,0069
3 2034 6 100 600 0,0069
4 2039 6 100 600 0,0069
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk rumah makan dan kedai makan/minum
Kedai Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Minum (l/bed/hari) Pemakaia Air (l/det)
(unit) n (L/Hari)
1 2024 2 100 200 0,0023
2 2029 2 100 200 0,0023
3 2034 2 100 200 0,0023
4 2039 2 100 200 0,0023
8.Lembaga Keuangan
Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan Identifikasi Pola Fluktuasi
Pemakaian Air (2018), diperoleh jumlah kebutuhan air untuk lembaga
keuangan atau kantor adalah 10 liter/pegawai/hari. Proyeksi dai tahun 2024
sampai dengan 2039 didaptkan 2 unit setiap tahunnya. Dengan asumsi 5
pegawai pada lembaga keuangan.
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 10 liter/bed/hari
Jumlah asumsi pegawai = 5 pegawai
Penyelesaian :
Kebutuhan Air untuk lembaga keuangan Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian x jumlah pegawai
= 10 liter/pegawai/hari x 5 pegawai
= 50 lt/hari
= 0,0006 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk lembaga keuangan Tahun 2024
hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (...)
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk lembaga keuangan
Jumlah Konsumsi Jumlah Kebutuha
N Tahu (pegawai (l/pegawai/hari Pemakaia n Air
o n ) ) n (L/Hari) (l/det)
1 2024 5 10 50 0,0006
2 2029 5 10 50 0,0006
3 2034 5 10 50 0,0006
4 2039 5 10 50 0,0006
9. Sarana Hiburan
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 30 liter/unit/hari
Jumlah Unit Saran Hiburan = 4 unit
Penyelesaian :
Kebutuhan Saran Hiburan Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 30 lt/unit/hari x 4 unit
= 120 lt/hari
= 0,0014 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk sarana hiburan pada tahun prediksi
2024 hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (..).
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas saran hiburan
Saran Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Hiburan (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 4 30 120 0,0014
2 2029 4 30 120 0,0014
3 2034 5 30 150 0,0017
4 2039 5 30 150 0,0017
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk sarana Unit Usaha pada tahun
prediksi 2024 hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (..).
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha
Bengkel Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Motor (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 2 500 1.000 0,0116
2 2029 2 500 1.000 0,0116
3 2034 2 500 1.000 0,0116
4 2039 2 500 1.000 0,0116
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha
Kendaraan Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Roda 4 (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 1 500 500 0,0058
2 2029 1 500 500 0,0058
3 2034 1 500 500 0,0058
4 2039 1 500 500 0,0058
1.II Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2008. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2009. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2010. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2011. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2012. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2013. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2014. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2015. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2016. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2017. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2018. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2019. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
KPUPR RI. (2018). Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan Identifikasi Pola
Fluktuasi Pemakaian Air (Online).
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/11/920dd_2._P
royeksi_Kebutuhan_Air_dan_Identifikasi_Pola_Fluktuasi_Pemakaian_Air
.docx.pdf. (Diakses 7 november 2019) .
Priambodo, Eko Ary. 2016. Perencangan Unit Bangunan Pengolahan Air Minum
Kampus Institusi Teknologi Sepuluh Nopember. ITS: Surabaya.
Peratturan Menteri Kesehatan 492. 2010. Persyaratan Kualitas Air Minum.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan
Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aua, dan
Pemandian Umum.
LAMPIRAN