Anda di halaman 1dari 72

TUGAS BESAR

PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM


KELURAHAN SAMBUNG JAWA

DOSEN PEMBIMBING:
PROF. DR. IR. MARY SELINTUNG, MSc.
NUR AN-NISA PUTRY MANGARENGI, ST, MSc
DOSEN ASISTEN:
ZARAH ARWIENY HANAMI, ST., MT.

KELOMPOK :
ANGELINA EKA PUTRI TONGLI D131181106
ASRISNAWANTI D131181306

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
LEMBAR ASISTENSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR ASISTENSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang         
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan 
1.4. Ruang Lingkup   
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN
2.1. Luas, Batas Wilayah Administrasi
2.2. Rencana Lokasi IPAM
2.3. Demografi
2.4. Fasilitas Umum
2.5. Proyeksi Penduduk
2.6. Proyeksi Fasilitas
2.7. Karateristik Air Baku
2.8. Standar Kualitas Air Minum   
BAB III LANDASAN TEORITIS
3.1. Air Bersih   
3.2. Sumber Air Bersih
3.3. Syarat kualitas Air Minum
3.4. Perhitungan Kebutuhan Air
3.5. Unit Instalasi Pengolahan Air Minum   
BAB IV PERENCANAAN BANGUNGAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH
4.1.     
4.2.   
BAB V DETAIL ENGINEERING DESIGN
5.1.  
5.2. 
BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA
6.1. 
6.2.    

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA    
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Tabel 2.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia (sekitar 73% zat pembentuk tubuh manusia)
dan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Air digunakan untuk berbagai
macam kebutuhan, seperti kebutuhan domestik, industri, pengairan, pembangkit
tenaga listrik, rumah tangga, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Ketergantungan manusia terhadap air semakin besar sejalan dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Makin banyak penduduk mengakibatkan
semakin banyaknya juga air yang akan digunakan. Salah satu masalah yang
dihadapi adalah Masyarakat di perkotaan belum semuanya mendapatkan
pelayanan air bersih dalam kuantitas dan kontinuitasnya. Hal ini karena jumlah
penduduk yang terus bertambah dan perkembangan kota yang semakin padat,
serta peningkatan derajat kehidupan warga, serta perluasan kawasan permukiman.
(Standar Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, 2002). 
 Tanpa air kemungkinan tidak akan ada kehidupan di dunia. Masalah
pengadaan air minum merupakan hal yang sangat krusial dan menjadi sangat
didambakan seluruh penduduk termasuk penduduk Kecamatan Mamajang,
Kelurahan Sambung Jawa. Kelurahan Sambung Jawa merupakan salah satu
bagian dari Kecamatan Mamajang di Kota Makassar. Menurut Badan Pusat
Statistika, jumlah penduduk Kelurahan Sambung Jawa pada tahun 2019 ialah
10.912 jiwa. 
Masyarakat Sambung Jawa menggunakan pelayanan Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM)  untuk memperoleh air minum. Hal ini dikarenakan PDAM
merupakan salah satu lembaga publik dalam penyediaan air bersih. Namun,
wilayah cakupan PDAM Kota Makassar hanya mencapai 78% dan jaringan
instalasinya hanya mampu menjangkau tiga perempat wilayah kota sehingga dapat
dikatakan masih ada wilayah yang belum dapat terlayani.
Penduduk Sambung Jawa tergolong padat sehingga untuk memenuhi
kebutuhan air minum, maka diperlukan Unit Instalasi Pengolahan Air Minum.
Penyediaan air minum dengan air baku kolam penampung yang diperlukan dalam
unit-unit pengolahan terlebih dahulu untuk memenuhi baku mutu air minum yang
tertera pada PERMENKES No. 492 Tahun 2010.
Tindakan peningkatan kualitas air dilakukan melalui instalasi pengolahan
air minum dengan rekayasa teknologi dengan rujukan hasil penelitian (Priambodo,
2016) . Tujuan aktivitas tersebut adalah untuk menjamin kualitas air minum yang
dikonsumsi manusia. Faktor yang mempengaruhi pemilihan unit pengolahan salah
satunya karakteristik air baku, sehingga diperlukan analisis sumber air yang
dijadikan sebagai air baku. Pemilihan unit pengolahan yang tepat dan efisien
diharapkan mampu menyediakan kebutuhan air bersih  penduduk Sambung Jawa
dan mengurangi biaya pengeluaran untuk penyediaan air minum.   

1.2    Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari perencanaan bangunan pengolahan air minum
adalah: 
1. Berapa prediksi jumlah penduduk dalam perencanaan bangunan pengolah
air minum di Kelurahan Sambung Jawa?
2. Berapa kebutuhan air bersih dalam perencanaan (5, 10, 25, 20) tahun
kedepannya?
3. Bagaimana perencanaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kelurahan
Sambung Jawa?
4. Berapa dimensi bak koagulasi yang dibutuhkan dalam perencanaan
bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa?
5. Berapa dimensi bak Flokulasi yang dibutuhkan dalam perencanaan
bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa?
6. Berapa dimensi bak sedimentasi yang dibutuhkan dalam perencanaan
bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa?
7. Berapa dimensi bak Filtrasi dan dimensinya yang dibutuhkan dalam
perencanaan bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa?
8. Berapa Filtrasi dan dimensinya yang dibutuhkan dalam perencanaan
bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa?
9. Berapa reservoir yang dibutuhkan dalam perencanaan bangunan pengolah
air minum di Kelurahan Sambung Jawa?
10. Berapa kebutuhan pompa (pompa distribusi dan pompa dosing) yang
digunakan dalam perencanaan bangunan pengolah air minum di Kelurahan
Sambung Jawa?
11. Bagaimana pengolahan lumpur yang dilakukan?
12. Analisis Detail Engineering Design (DED)!
13. Berapa Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan dalam
perencanaan bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa?

1.3    Tujuan
Tujuan dari perencanaan bangunan pengolahan air minum adalah:
1. Menghitung prediksi jumlah penduduk pada perencanaan bangunan
pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
2. Menghitung kebutuhan air sesuai dengan tahun perencanaan (5, 10, 25,
20) tahun.
3. Merencanakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kelurahan Sambung
Jawa.
4. Menentukan dimensi bak Koagulasi dalam perencanaan bangunan
pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa
5. Menentukan dimensi bak Flokulasi yang dibutuhkan dalam perencanaan
bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
6. Menentukan dimensi bak sedimentasi yang dibutuhkan dalam perencanaan
bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
7. Menentukan jumlah bak Filtrasi dan dimensinya yang dibutuhkan dalam
perencanaan bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
8. Menentukan kebutuhan Koagulasi dan Disinfektan dalam perencanaan
bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
9. Menentukan Reservoir yang dibutuhkan dalam perencanaan bangunan
pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.
10. Menentukan kebutuhan pompa (pompa distribusi dan pompa dosing) yang
digunakan dalam perencanaan bangunan pengolah air minum di Kelurahan
Sambung Jawa.
11. Melakukan pengolahan lumpur.
12. Menganalisis Detail Engineering Desain (DED).
13. Menentukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan dalam
perencanaan bangunan pengolah air minum di Kelurahan Sambung Jawa.

I.4    Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari perencanaan bangunan pengolahan air minum adalah:
1. Daerah perencanaan bangunan pengolahan air minum adalah Kelurahann
Sambung Jawa, Kecematan Mamajang, Kota Makassar dengan periode
desain rencana 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun.
2. Gambaran umum daerah perencanaan pengolahan air minum berupa data
kependudukan, kondisi dan karateristik daerah, sumber air dan
ketersediannya, serta perkembangan penduduk.
3. Proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air.
4. Perhitungan dimensi bak koagulasi, flokulasi, sedimentasi, dan bak filtrasi
dalam perencanaan bangunan pengolahan air minum.
5. Perhitungan kebutuhan koagulasi, disinfektan, reservoir, dan kebutuhan
pompa (baik pompa distribusi dan pompa dosing).
6. Merencanakan instalasi pengolahan air minum, Detail Engineering Desain
(DED), dan menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB).
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN

2.1.    Luas Batas, Wilayah, dan Administrasi

    Kelurahan Sambung Jawa merupakan salah satu kelurahan yang ada di

Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.Kelurahan Sambung Jawa memiliki luas

0,5 km2 dan berada pada ketinggian <500 meter dari permukaan laut.

Berdasarkan data BPS tahun 2019, jumlah penduduk kelurahan Sambung Jawa

adalah 10.912 jiwa. Kelurahan Sambung Jawa tergolong padat. Hal ini Dapat

dilihat pada Gambar 3.1 bahwa rumah-rumah warga berhimpitan satu sama lain.

Setiap tahun terjadi peningkatan penduduk.

Gambar 3.1Peta Citra Satelite Kelurahan Sambung Jawa


Batas-batas Kelurahan Sambung Jawa:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tamarunang Kecamatan

Mariso dan Kelurahan Tamparang Keke

 Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Maccini Sombala

Kecamatan Tamalate dan Kelurahan Balang Baru Kecamatan Tamalate

 Sebelah Timur berbeatasan dengan Kelurahan Karang Anyar

 Sebelah Barat berbatasan dengan Maccini Sombala Kecamatan Tamalate

2.2    Rencana Lokasi IPAM

Kelurahan Sambung Jawa tidak memiliki sumber air baku, sehingga harus

mengambil air baku dari sungai terdekat. Pada Gambar 1.2 merupakan peta citra

lokasi perencanaan sumber air baku yaitu Sungai Jeneberang yang berjarak 4 km.

Gambar 1.2 Lokasi Sumber Air Baku


   Di dalam BPAM terdapat unit instalasi yang terdiri dari unit operasi dan unit

proses yang memiliki fungsi tertentu seperti dipaparkan di bawah ini:

1. Bangunan Penyadap (Intake)

Intake adalah bangunan atau konstruksi penangkap air yang dibangun pada

suatu lokasi sumber air yaitu sungai, mata air, dan air tanah dengan segala

perlengkapannya dan dipergunakan sebagai tempat untuk mengambil air

tersebut guna penyediaan air minum (SNI 7829: 2012).River Intake

menggunakan pipa penyadap dalam berntuk sumur pengumpul. Intake ini

lebih ekonomis untuk air sungai yang mempunyai perbedaan level muka

air pada musim hujan dan musim kemarau yang cukup tinggi (Reza Nuari

dkk, 2014). 

2. Bangunan Pengolahan Air Minum (BPAM)

Bangunan pengolahan air minum biasanya terdiri dari bak pra-

sedimentasi, bak koagulasi, bak flokulasi, bak pengendapan (sedimentasi),

bak filtrasi, dan unit desinfeksi. Dalam perencanaan, air dari intake disedot

menggunakan pompa melalui pipa penghisap (suction) menuju sejauh m

ke BPAM.

2.3. Demografi (Kependudukan)

Kelurahan Sambung Jawa merupakan salah satu kelurahan yang ada di


Kecematan Mamajang Kota Makassar. Kelurahan Sambung Jawa memiliki luas
0,5 km2 dan berada pada ketinggian <500 meter dari permukaan laut. Masyarakat
Sambung Jawa harus menempuh jarak 1-2 km jika ingin menuju kepusat
kecamatan. Berdasarkan data BPS tahun 2019, jumlah penduduk Kelurahan
Mamajang Dalam adalah 10.912 jiwa.
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistiks (BPS) Kelurahan Sambung
Jawa, jumlah penduduk (jiwa) Kelurahan Sambung Jawa dari tahun 2007 hingga
2019 dapat dilihat pada tabel ().
Tabel (). Data Jumlah Penduduk Kelurahan Sambung Jawa
No Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)
1 2008 9.817
2 2009 9.960
3 2010 10.109
4 2011 10.326
5 2012 10.424
6 2013 10.356
7 2014 10.742
8 2015 11.324
9 2016 10.840
10 2017 10.889
11 2018 10.912
12 2019 10.912
Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS), Kecematan Mamajang
2.4. Fasilitas Umum
Adapun fasilitas umum di Kelurahan Sambung Jawa ialah sebagai berikut:
1. Pendidikan
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistika (BPS) Kecematan
Mamajang, jumlah sekolah, murid, dan guru pada masing-masing
tingkatan di Kelurahan Sambung Jawa dapat dilihat pada Tabel ().
Tabel (). Data Fasilitas Pendidikan Kelurahan Sambung Jawa
Jumlah
Unit Kelas Muri Guru
Jenis
d
Taman Kanak-Kanak 2 6 87 11
Sekolah Dasar Negeri 2 24 659 33
Sekolah Dasar Swasta - - - -
Sekolah Madrasah Ibtidayah - - - -
Sekolah Madrasah Pertama Negeri - - - -
Sekolah Madrasah Pertama Swasta - - - -
Sekolah Menengah Atas Negeri - - - -
Sekolah Menengah Atas Swasta - - - -
Sekolah Menengah Kejuruan Swasta 1 7 123 5
Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS), Kecematan Mamajang
2. Kesehatan
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistika (BPS) Kecematan
Mamajang, jumlah fasilitas kesehatan di Kelurahan Sambung Jawa dapat
dilihat pada Tabel ().
Tabel (). Data Fasilitas Kesehatan Kelurahan Sambung Jawa
Jumlah
Jenis Unit Dokter Bidan Apoteker Pengunjung
Pusesmas 1 4 6 - 75
Posyandu 13 - - - 15
Apotek 1 - 1 4 10-25
Tempat Praktek 4 4 - - 10-25
Dokter
Tempat Praktek 2 - 2 - 10-25
Swasta
Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS), Kecematan Mamajang
3. Rumah Ibadah
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistika (BPS) Kecematan
Mamajang, jumlah rumah ibadah di Kelurahan Sambung Jawa dapat
dilihat pada Tabel ().
Tabel (). Data Fasilitas Gereja Kelurahan Sambung Jawa
Nama/Jenis Luas Luas Kapasita Jumlah
Tana Bangun s Pendet Jemaa Majeli
h an a t s
Gereja Toraja
Jemaat 510 472 m2 500 2 400 20
2
Tanjung m
Marannu
Gereja Injili 60 m2 60 m2 100 1 70 5
Agape
Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS), Kecematan Mamajang
Tabel (). Data Fasilitas Masjid Kelurahan Sambung Jawa
Nama/Jenis Luas Luas Jumlah
Bangun Tana Ima Khati Muazi Rema Jamaa
an h m b n ja h
Masjid Al- 396 m2 500 2 1 1 15 >200
Fatah m2
Muhammadi
yah
Masjid Fitrah 100 m2 100 1 1 1 10 50-100
2
Sambung m
Jawa
Masjid Al- 204 m2 510 1 1 1 10 50-100
2
Habibu m
Masjid 144 m2 168 - - - - 50-100
2
Baiturrahim m
Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS), Kecematan Mamajang
4. Fasilitas Lapangan Olahraga
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistika (BPS) Kecematan
Mamajang, jumlah rumah ibadah di Kelurahan Sambung Jawa dapat
dilihat pada Tabel ().

Tabel (). Data Fasilitas Lapangan Olahraga Kelurahan Sambung Jawa


Jenis Jumlah
Unit Pemain Penonton
Volley 1 10-29 20-50
Bulutangkis 1 2-4 20-50
Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS), Kecematan Mamajang
5. Tempat Pemasaran
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistika (BPS) Kecematan
Mamajang, jumlah tempat pemasaran di Kelurahan Sambung Jawa dapat
dilihat pada Tabel ().
Tabel (). Data Fasilitas Tempat Temasaran Kelurahan Sambung Jawa
Jenis Jumlah Pengunjung
Kelompok Petokoan 1000
Pasar 1500
Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS), Kecematan Mamajang
6. Hotel dan Akomodasi Lainnya
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistika (BPS) Kecematan
Mamajang, jumlah hotel dan akomodasi lainnya di Kelurahan Sambung
Jawa dapat dilihat pada Tabel ().
Tabel (). Data Fasilitas hotel dan akomodasi lainnya Kelurahan
Sambung Jawa
Jenis Unit Kamar
Hotel 1 68
Akomodasi lainnya 2 38
Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS), Kecematan Mamajang
7. Rumah Makan dan Kedai Makan/Minum
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistika (BPS) Kecematan
Mamajang, jumlah Rumah Makan dan Kedai Makan/Minum di Kelurahan
Sambung Jawa dapat dilihat pada Tabel ().
Tabel (). Data Fasilitas Rumah Makan dan Kedai Makan/Minum
Kelurahan Sambung Jawa
Nama Rumah Jumlah
Makan Unit Pengunjung
Rumah Makan 7 30-50
Kedai Makan 5 30-50
Kedai Minum 2 20-30
Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS), Kecematan Mamajang
8. Lembaga Keuangan
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistika (BPS) Kecematan
Mamajang, jumlah lembaga keuangan di Kelurahan Sambung Jawa dapat
dilihat pada Tabel ().
Tabel (). Data Fasilitas Lembaga Keuangan Kelurahan Sambung Jawa
Jenis Luas Tanah Jumlah Pengunjung
Panin Bank 27 m2 100-150
2
Westem Union 98 m 100-150
Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS), Kecematan Mamajang
9. Sarana Hiburan
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistika (BPS) Kecematan
Mamajang, jumlah saran hiburan di Kelurahan Sambung Jawa dapat
dilihat pada Tabel ().
Tabel (). Data Fasilitas Saran Hiburan Kelurahan Sambung Jawa
Jenis Unit Jumlah Pegunjung
Playstation 4 20-30
Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS), Kecematan Mamajang
10. Unit Usaha
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistika (BPS) Kecematan
Mamajang, jumlah unit usaha di Kelurahan Sambung Jawa dapat dilihat
pada Tabel ().
Tabel (). Data Fasilitas Unit Usaha Kelurahan Sambung Jawa
Jenis Jumlah
Unit Pengunjung
Bengkel Motor 2 35-50
Cuci Kendaraan Roda 4 1 10-25
Bengkel Las 2 10-25
Salon Kecantikan 2 20-30
SPA 1 10-25
Pangkas Rambut 1 20-30
Tukang Jahit 5 5-10
Pengobatan Alternatif 1 5-10
Persewaan Alat Pesta 1 5-10
Advokat/LBH 1 10-25
Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS), Kecematan Mamajang

2.7. Karateristik Air Baku


2.8. Standar Kualitas Air
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1.    Air Bersih
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 dinyatakan
bahwa yang dimaksud dengan air adalah standar baku mutu kesehatan lingkungan
untuk media air untuk keperluan higiene sanitasi meliputi parameter fisik, biologi,
dan kimia yang dapat berupa parameter wajib dan parameter tambahan air untuk
keperluan higiene sanitasi tersebut digunakan untuk memelihara kebersihan
perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta untuk keperluan cuci bahan pangan,
peralatan makan, dan pakaian. Selain itu, air untuk keperluan higiene sanitasi
dapat digunakan sebagai air baku air minum.

3.2.    Sumber Air


    Baku Mutu Air ?
    Pompa ?
3.3.    Syarat Kualitas Air Minum
3.4.    Perhitungan Kebutuhan Air
3.5.    Unit Instalasi Air Minum
3.5.1.    Intake
3.5.2.    Koagulasi
3.5.3.    Flokulasi
3.5.4.    Sedimentasi
3.5.5.    Filtrasi
3.5.6.    Desinfeksi
3.5.7.    Unit Pengolahan Lumpur
BAB IV
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
4.1. Proyeksi Penduduk
4.1.1 Proyeksi pada Tahun 2024, 2029, 2034, 2039 dan 2044.
Terdapat 10.912 penduduk pada keluarahan Sambung Jawa, Kecamatan
Mamajang, Kota Makassar tahun 2019. Berikut merupakan proyeksi jumlah
penduduk dan jumlah fasilitas umum untuk 5, 10, 15, dan 20 tahun ke depannya.
4.1.1 Proyeksi Jumlah Penduduk
Ada 3 metode yang dapat digunakan dalam memproyeksikan jumlah
penduduk, yaitu metode geometrik, metode aritmatika dan metode eksponensial.
Berikut merupakan proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2024, 2029, 2034, 2039
dan 2044 menggunakan metode geometrik, aritmatika serta eksponensial.
1. Metode Aritmatika
Laju Pertumbuhan Penduduk
Diketahui
P0 =
Pt = 10.912
t = 12 tahun
Penyelesaian:
1 Pt
r= (
t P0
−1 )
1 10.912
r= (
11 9.817
−1 )
r =0,01014019

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk


 5 tahun (2024)
Pn = 10.912 ( 1 + (0,01014019x 5))
Pn = 11.465 jiwa
 10 tahun
Pn = 10.912 ( 1 + (0,01014019x 10))
Pn = 12.018 jiwa
 15 tahun
Pn = 10.912 ( 1 + (0,01014019x 15))
Pn = 12.571 jiwa
 20 tahun
Pn = 10.912 ( 1 + (0,01014019x 20))
Pn = 13.125 jiwa

2. Metode Geometrik
Laju Pertumbuhan Penduduk
Diketahui
P0 = 9.817
Pt = 10.912
t = 11 tahun
Penyelesaian:
P t 1t
r=
P0( ) −1

1
10.912
r= ( 9.817 ) −1
11

r =0,009659769
Proyeksi Pertambahan Penduduk
Diketahui:
P0 = 10.912
t = 11 tahun
r = 0,009659769
 5 tahun (2024)
Pn = 10.912 (1 + 0,009659769)5
Pn = 11.404 jiwa
 10 tahun (2029)
Pn = 10.912 (1 + 0,009659769)10
Pn =11.917 jiwa
 15 tahun ()
Pn = 10.912 (1 + 0,009659769)15
Pn = 11.204 jiwa
 20 tahun ()
Pn = 10.912 (1 + 0,009659769)20
Pn = 13.015 jiwa
3. Metode Eksponensial
Laju Pertumbuhan Penduduk
Diketahui:
P0 = 10.912
t = 11 tahun
e =2.7182818
Penyelesaian:
1 Pt
r = ln
t ( )
P0

1 10.912
r=
11 (
ln
9.817 )
r =0.00961
Proyeksi Pertambahan Penduduk
 5 tahun ()
Pn = 10.912 (2,7182818)0.00961 x 5
Pn = 11.449 jiwa
 10 tahun ()
Pn = 10.912 (2,7182818) 0.00961x 10
Pn = 12.013 jiwa
 15 tahun ()
Pn = 10.912 (2,7182818) 0.00961x 15
Pn = 12.605 jiwa
 20 tahun ()
Pn = 10.912 (2,7182818) 0.00961x 20
Pn = 13.225 jiwa
Tabel 4.1 Rekapitulasi Perhitungan Proyeksi Jumlah Perkembangan Penduduk
Tahun 2024, 2029, 2034 dan 2039
Tahun Ke- Periode Metode (Jiwa)
No
n (Tahun) Geometrik Aritmatik Eksponensial

1 2024 5 11.404 11.465 11.449

2 2029 10 12.013 12.018 12.013

3 2034 15 12.605 12.571 12.605

4 2039 20 13.225 13.125 13.225

Sumber: Hasil Perhitungan, 2021

4.1.2 Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi


Dalam menentukan metode yang layak digunakan dalam memproyeksikan
jumlah penduduk ke depannya digunakan standar deviasi dan koefisien korelasi.
Metode yang layak digunakan dalam memproyeksikan jumlah penduduk pada 5,
10, 15, dan 20 tahun ke depan memiliki nilai standar deviasi terkecil dan koefisien
korelasi yang paling mendekati angka 1.
Metode Aritmatika
1. Metode Aritmatika
Menghitung Koefisien
Diketahui:
P2008 = 9.817
P2019 = 10.912
Penyelesaian:
P2019 −P2008
K=
2019−2008
10.912−9.817
K=
11
K=99,5455
Menghitung Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun Sebelumnya
Diketahui:
P2019 = 10.912
r =
Penyelesaian:
P0=Pt −K ( t t−t 0 )
P2008 =10.912−99,5455 ( 2019−2008 )
P0=9.817 jiwa
Pendudu Proyeksi
No Tahun X^2 (Y^2) XY
k (X) (Y)
1 2008 9.817 9817 96373489 96373489 96373489
2 2009 9.960 9917 99201600 98337874 98768793
3 2010 10.109 10016 102191881 100322077 101252663
4 2011 10.326 10116 106626276 102326099 104454061
5 2012 10.424 10215 108659776 104349940 106483055
6 2013 10.356 10315 107246736 106393599 106819316
7 2014 10.742 10414 115390564 108457076 111870118
8 2015 11.324 10514 128232976 110540373 119058477
9 2016 10.840 10613 117505600 112643488 115048862
10 2017 10.889 10713 118570321 114766421 116652867
11 2018 10.912 10812 119071744 116909173 117985504
12 2019 10.912 10912 119071744 119071744 119071744
Jumlah 126.611 124.374 124374 1338142707 1290491353
Sumber: Hasil Perhitungan, 2021

2. Metode Geometri

Menghitung Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun Sebelumnya


Diketahui:
P2007 = 9.871
r = 0,0096569769
Penyelesaian:
Pt
P 0=
( 1+r )∆ t
9.817
P2007 =
(1+0,0096569769 )11
P0=9.817 jiwa
Tabel 4.3. Rekapitulasi Perhitungan Metode Geometrik
N Pendudu Proyeksi
Tahun X^2 (Y^2) XY
o k (X) (Y)
1 2008 9.817 9817 96373489 96373489 96373489
2 2009 9.960 9912 99201600 98244373 98721826
3 2010 10.109 10008 102191881 100151576 101166585
4 2011 10.326 10104 106626276 102095803 104336452
5 2012 10.424 10202 108659776 104077774 106344100
6 2013 10.356 10300 107246736 106098220 106670932
7 2014 10.742 10400 115390564 108157888 111715709
8 2015 11.324 10808 128232976 116804241 122385275
9 2016 10.840 10602 117505600 112397954 114923405
10 2017 10.889 10704 118570321 114579918 116558044
11 2018 10.912 10808 119071744 116804241 117932543
12 2019 10.912 10912 119071744 119071744 119071744
Jumlah 126.611 125089 124576 1338142707 1294857222

Sumber: Hasil Perhitungan, 2021

Menghitung Standar Deviasi


Diketahui:
ΔP = -2.035 jiwa
n = 11

Penyelesaian:

∆ P2

SD=
√ ( ∑ ∆ P )2− ∑

n−1

−2.0352
( n )

√ ( )
2
(−2.035 ) −
12
SD=
12−1
SD=587,4554

Menghitung Rasio
Diketahui:
n = 12
ƩX = 125.611
ƩY = 124.576
ƩX2 = 1.338.142.707
ƩY2 = 1.294.857.222
ƩXY = 1.131.200.105
Penyelesaian:
n∑ XY −∑ X ∑Y
r=
2 2 2 2
√ { n ∑ X −( ∑ X ) } {n ∑ Y −( ∑ Y ) }
( 12∙ 1.131.200 .105 )−( 126.611 ∙ 124.576 )
r=
2 2
√ ( 12 ∙1.338 .142.707−126.611 ) ∙ ( 12∙ 1.294 .857 .222−124.576 )
r =0.949368935

3. Metode Eksponensial
Menghitung Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun Sebelumnya
Diketahui:
P2019 = 10.912
r = 0,00961

e = 2,7182818
Penyelesaian:
Pt
P 0=
er ∆t
10.912
P2007 =
2,7182818 0,00961×11
P0=9.817 jiwa

Pendudu Proyeksi
No Tahun X^2 (Y^2) XY
k (X) (Y)
1 2008 9.817 9817.0 96373489.0 96373489.2 96373489.1
2 2009 9.960 9911.8 99201600.0 98244373.1 98721826.4
3 2010 10.109 10007.6 102191881.0 100151576.2 101166585.2
4 2011 10.326 10104.2 106626276.0 102095803.5 104336452.5
5 2012 10.424 10201.9 108659776.0 104077773.9 106344100.0
6 2013 10.356 10300.4 107246736.0 106098219.9 106670932.2
7 2014 10.742 10399.9 115390564.0 108157888.5 111715709.5
8 2015 11.324 10500.4 128232976.0 110257541.2 118906066.4
9 2016 10.840 10601.8 117505600.0 112397954.1 114923405.1
10 2017 10.889 10704.2 118570321.0 114579918.5 116558044.4
11 2018 10.912 10807.6 119071744.0 116804241.0 117932542.9
12 2019 10.912 10912.0 119071744.0 119071744.0 119071744.0
Jumlah 126.611 124.807 124268.8 1338142707.0 1288310523.0
Sumber: Hasil Perhitungan, 2021

Menghitung Standar Deviasi


Diketahui:
ΔP = -2.342 jiwa
n = 12
Penyelesaian:

∆ P2

SD=
√ n−1
(
( ∑ ∆ P )2− ∑

−2.3422
n )

SD=
√ (−2.342 )2 −

SD=520,9049795
12−1
12( )

Menghitung Koefisien Korelasi


Diketahui:
n = 12
ƩX = 126.611
ƩY = 124.268,2
ƩX2 = 1.333.142.707
ƩY2 = 1.288.310.523
ƩXY = 1.312.272.897,7

Penyelesaian:
n∑ XY −∑ X ∑Y
r=
2 2 2 2
√ { n ∑ X −( ∑ X ) } {n ∑ Y −( ∑ Y ) }
( 12∙ 1.333.142 .707 . )−( 126.611 ∙ 124.265,8 )
r=
2 2
√ ( 12 ∙1.338 .142.707−126.611 ) ∙ ( 13∙ 1.288 .310 .523−124.268,8 )
r =0,974284763
4. Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan merupakan metode yang memiliki standar
deviasi terkecil dan koefisien korelasi yang paling mendekati angka 1.

Tabel 4.5. Rekapitulasi Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi dari setiap
Metode
Metode Standar Deviasi Koefisien Korelasi

Geometrik 587,455 0,949

Aritmatika 645,766 0,878

Eksponensial 676,148 0,874

Sumber: Hasil Perhitungan, 2021


Dilihat dari hasil di atas dapat diketahui metode yang akan digunakan
merupakan metode Geometrik yang memiliki standar deviasi hanya
sebesar 587,455 dan koefisien korelasi 0,949 yang mana yang paling
mendekati angka 1 dibandingkan dengan koefisien korelasi dari metode
lainnya.Terdapat 8 fasilitas umum pada Kelurahan Sambung Jawa,
Kecamatan Mamajang, Kota Makassar. Proyeksi fasilitas dapat diketahui
dengan membandingkan jumlah unit fasilitas yang ada dengan jumlah
penduduk yang diketahui lalu mengkalikannya dengan proyeksi jumlah
penduduk 5, 10, 15, dan 20 tahun ke depannya.
4.1.3 Proyeksi Fasilitas
1. Fasilitas Pendidikan
Diketahui:
Jumlah warga TK2019 = 92 jiwa
P2019 = 10.912 jiwa
P2024 = 11.449 jiwa
Penyelesaian:
Jumlah warga TK 2019
Jumlah warga TK 2024 = × P2024
P2019
98
Jumlah warga TK 2024 = × 11.449
10.912
Jumlah warga TK 2024 =103 jiwa
Tabel 4.6. Proyeksi Jumlah Warga
Proyeksi
Fasilitas
PendidikanXTing 2024 2029 2034 2039
kat Pendidikan

TK 103 108 113 119

SD 705 740 776 814

SMP 0 0 0 0

SMA 145 152 159 167

Sumber: Hasil Perhitungan, 2021


2. Fasilitas Kesehatan
Diketahui:
Jumlah unit posyandu2019 = 1 unit
P2019 = 10.912 jiwa
P2024 = 11.449 jiwa
Penyelesaian:
Jumlah unit posyandu2019
Jumlahunit posyandu2024 = × P2024
P2019
13
Jumlahunit posyandu2024 = ×11.449
10.912
Jumlahunit posyandu2024 =14 unit

Tabel 4.7. Proyeksi Fasilitas Kesehatan


Fasilitas Proyeksi Fasilitas (Unit)

2024 2029 2034 2039


Puskesma
s 1 1 1 1

Posyandu 14 14 15 16

Apotek 1 1 1 1

Tempat
Praktek
Dokter 4 5 5 5

Tempat
Praktek
Swasta 2 2 2 2

Sumber: Hasil Perhitungan, 2021


3. Fasilitas Peribadahan
Diketahui:
Jumlah unit masjid2019 = 2 unit
P2019 = 10.912 jiwa
P2024 = 11.449 jiwa
Penyelesaian:
Jumlahunit masjid 2019
Jumlahunit masjid 2024= × P2024
P2019
4
Jumlahunit masjid 2024= ×11.449
1 0.912
Jumlahunit masjid 2024=4 unit
Tabel 4.8. Proyeksi Fasilitas Peribadahan
Proyeksi Fasilitas (unit)
Fasilitas
2024 2029 2034 2039

Masjid 4 4 5 5

Gereja 2 2 2 2

Sumber: Hasil Perhitungan, 2021


4. Fasilitas Pemasaran
Diketahui:
Jumlah unit minimarket2019 = 1 unit
P2019 = 10.912 jiwa
P2024 = 11.449 jiwa
Penyelesaian:
Jumlah unit Pasar 2019
Jumlahunit minimarket 2024 = × P2024
P2019
1
Jumlahunit minimarket 2024 = × 11.449
10.912
Jumlahunit minimarket 2024 =1unit
Tabel 4.9. Proyeksi Fasilitas Pemasaran
Proyeksi Fasilitas (unit)
Fasilitas
2024 2029 2034 2039

Kelompok
1 1 1 1
Pertokoan

Pasar 1 1 1 1

Sumber: Hasil Perhitungan, 2021


5. Fasilitas Akomodasi
Diketahui:
Jumlah unit hotel2019 = 3 unit
P2019 = 10.912 jiwa
P2024 = 11.449 jiwa
Penyelesaian:
Jumlahunit hotel2019
Jumlahunit hotel2024 = × P2024
P2019
3
Jumlahunit hotel2024 = ×11.449
10.912
Jumlahunit hotel2024 =3 unit

Tabel 4.10. Proyeksi Fasilitas Akomodasi


Proyeksi Fasilitas (unit)
Fasilitas
2024 2029 2034 2039
Hotel 3 3 3 4

Sumber: Hasil Perhitungan, 2021


6. Fasilitas Lembaga Keuangan
Diketahui:
Jumlah unit Bank2019 = 2 unit
P2019 = 10.912 jiwa
P2024 = 11.449 jiwa
Penyelesaian:
Jumlah unit Bank 2019
JumlahunitBank 2024 = × P2024
P 2019
2
Jumlahunit koperasi2024 = ×11.449
10.912
Jumlahunit koperasi2024 =2 unit

Tabel 4.11. Proyeksi Fasilitas Lembaga Keuangan


Proyeksi Fasilitas (unit)
Fasilitas
2024 2029 2034 2039

Bank 2 2 2 2

Sumber: Hasil Perhitungan, 2021


1. Fasilitas
Jumlah unit Rumah Makan2019 = 7 unit
P2019 = 10.912 jiwa
P2024 = 11.449 jiwa
Penyelesaian:
Jumlah R M 2019
Jumlahunit Rumah Makan2024 = × P2024
P2019
7
Jumlahunit Rumah Makan2024 = ×11.449
10.912
Jumlahunit Rumah Makan2024 =7 unit

Tabel 4.12. Proyeksi Fasilitas


Fasilitas Proyeksi Fasilitas (unit)
2024 2029 2034 2039

Rumah
Makan 7 8 8 8
Kedai
Makan 5 6 6 6
Kedai
Minum 2 2 2 2
Sumber: Hasil Perhitungan, 2021
2. Fasilitas Akomodasi Lainnya
Jumlah unit Bengkel Motor = 2 unit
P2019 = 10.912 jiwa
P2024 = 11.449 jiwa
Penyelesaian:
Jumlah Bengkel 2019
Jumlahunit Bengkel Motor 2024 = × P2024
P 2019
2
Jumlahunit Bengkel Motor 2024 = × 10.449
10.912
Jumlahunit Bengkel Motor 2024 =2unit

Tabel 4.13. Proyeksi Fasilitas Akomodasi Lainnya


Proyeksi Fasilitas (unit)
Fasilitas
2024 2029 2034 2039

Bengkel Motor 2 2 2 2

Cuci Kendaraan Roda 4 1 1 1 1

Bengkel Las  2 2 2 2

Salon Kecantikan 2 2 2 2

SPA 1 1 1 1

Pangkas Rambut 1 1 1 1

Tukang Jahit 5 6 6 6
Pengobatan Alternatif 1 1 1 1

Persewaan Alat Pesta 1 1 1 1

Advokat/LBH 1 1 1 1

Sarana Hiburan 4 4 5 5

Sumber: Hasil Perhitungan, 2021

4.2 Analisa Kebutuhan Air


Pada Perencanaan dan perancangan Unit Instalasi Pengolahan Air Minum
harus memperhatikan tiga prinsip yaitu, kualitas, kuantitas dan kontinuitas dari
sumber air. Perhitungan kebutuhan air berdasarkan pada kebutuhan air perkapita,
pertumbuhan penduduk, dan pengklasifikasian jenis kebutuhan air
4.1.1 Penentuan Kebutuhan Air Domestik
Standar Penyediaan Air domestik ditentuka oleh jumlah konsumen
domestik yang dapat diketahui dari data penduduk yang ada. Standar
penyediaan kebutuhan domestik ini meliputi minum, mandi, masak, dan lain-
lain. Kecenderungan meningkatnya kebutuhan dasar air ditentukan oleh
kebiasaan pola hidup masyarakat setempat dan didukung oleh kondisi sosial
ekonomi (Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan Identifikasi Pola Fluktuasi
Pemakaian Air,2018).
Proyeksi Kebutuhan air dilakukan pada Kelurahan Sambung Jawa yang
sebelumnya telah dilakukan perhitungan proyeksi penduduk pada tahun 2024,
2029, 2034, dan 2039. Pemenuhan kebutuhan air domestik dilakukan dengan
cara Sambungan Rumah dan Hidran Umum.  Berdasarkan pada jumlah
penduduk yang dilayani untuk Sambungan Rumah diperkirakan sebesar 70%
dan untuk Hidran Umum diperkirakan sebesar 30% dari penduduk terlayani
sampai akhir masa perencanaan. Maka, untuk menghitung proyeksi kebutuhan
air domestik pada kelurahan Sambung Jawa dapat dilihat pada Tabel (..)
Tabel(...) Cakupan Pelayanan untuk Kebutuhan Domestik
No Tahun Jumlah Cakupan SR HU
Proyeksi Pelayanan
Pendudu % (jiwa) % (Jiwa % (Jiwa)
k )
1 2024 11449 70 8014 70 5.610 30 1.030
2 2029 12013 70 8409 70 5.886 30 1.081
3 2034 12605 70 8824 70 6.176 30 1.134
4 2039 13225 70 9258 70 6.480 30 1,190
Sumber : Data Perhitungan 2021

Perhitungan jumlah penduduk yang terlayani untuk kebutuhan domestic


berupa sambungan rumah dan hidran umum pada tahun 2024.
Diketahui :
Jumlah Penduduk Tahun 2024 : 11.449 jiwa
% Cakupan Pelayanan : 70%
% Cakupan untuk Sambungan Rumah (SR) : 70%
% Pelayanan untuk Hidran Umum (HU) : 30%
Penyelesaian :
 Cakupan Pelayanan (Jiwa)
= % Pelayanan ₓ Jumlah Penduduk 2024
= 70% ₓ 11.449 jiwa
= 8.014 jiwa
 Sambungan Rumah (Jiwa)
= % Pelayanan ₓ Jumlah Penduduk 2024 yang terlayani
= 70% ₓ 11.449 jiwa
= 5.610 jiwa
 Hidran Umum
= % Pelayanan ₓ Jumlah Penduduk 2024 yang terlayani
= 30% ₓ 11.449 jiwa
= 1.030 jiwa
Perhitungan kebutuhan air untuk sambungan rumah Konsumsi
kebutuhan air bersih sesuai dengan Kriteria Perencanaan Dirjen Cipta
Karya Dinas PU, 2002 diasumsikan, konsumsi air bersih untuk sambungan
rumah/sambungan langsung sebanyak 100 lt/orang/hari.
Diketahui :
Konsumsi pemakaian air SR 2024 = 100 lt/jiwa/hari
Jumlah Penduduk Dilayani 2024 = 11.449 jiwa
Penyelesaian :
Kebutuhan Air SR Tahun 2024
= Konsmsi pemakai ₓ SR yang terlayani
= 100 lt/jiwa/hari ₓ 5.610 jiwa
= 561.001 lt/hari
261.001
=❑
❑ 86400
= 6,493 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk sambungan rumah di
Kelurahan Rappokalling pada tahun prediksi 2024, tahun 2029, tahun
2034 dan tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (..).
Tabel (..). Kebutuhan Air Untuk Sambungan Rumah (SR)
Jumlah Konsumsi Jumlah Jumlah
No Tahun Dilayani Rata-Rata Pemakaian Kebutuhan
(Jiwa) (lt/jiwa/hari) (lt/hari) Air (lt/detik)
1 2024 11.404 100 561.001 6,493
2 2029 11.917 100 588.637 6,813
3 2034 11.204 100 617.645 7,149
4 2039 13.015 100 648.025 7,500
Sumber : Data Perhitungan 2021
Perhitungan kebutuhan air untuk Hidran Umum menggunakan
konsumsi air bersih untuk sambungan tak langsung sebanyak 30
lt/orang/hari.
Diketahui :
Konsumsi pemakaian air HU 2024 = 40 lt/jiwa/hari
Jumlah Penduduk dilayani 2024 = 1.026 jiwa
Penyelesaian :
Kebutuhan Air SR Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ HU yang terlayani
= 40 lt/jiwa/hari ₓ 1.030 jiwa
= 41.054 lt/hari
41.216<¿ hari
=
86400 detik
= 0,477 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk sambungan tidak langsung
(hidran umum) di Kelurahan Rappokalling pada tahun prediksi 2024
hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (..)
Tabel (..). Kebutuhan Air unutk HIdran Umum (HU)
Jumlah Konsumsi Jumlah Jumlah
No Tahun Dilayani Rata-Rata Pemakaian Kebutuhan
(Jiwa) (lt/jiwa/hari) (lt/hari) Air (lt/detik)
1 2024 1.026 40 41.216 0,477
2 2029 1.073 40 43.247 0,501
3 2034 1.008 40 45.378 0,525
4 2039 1.171 40 47.610 0,551
Sumber : Data Perhitungan 2021

4.1.1 Penentuan Kebutuhan Air Non Domestik


1. Pendidikan
Sarana pendidikan umumnya mencakup semua fasilitas yang secara
langsng dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, seperti: Gedung,
ruangan belajar atau kelas, alat-alat atau media pendidikan, meja, kursi, dan
sebagainya. Fasilitas pendidikan berfungsi untuk melayani masyarakat
sehingga pertumbuhan pelajar diasumsikan sama atau seiring dengan angka
pertumbuhan penduduk Kelurahan Sambung jawa. Dari Ditjen Cipta Karya
PU (1996) dalam Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan Identifikasi Pola
Fluktuasi Pemakaian Air (2018) faktor yang diperhitungkan adalah jumlah
murid dengan kebutuhan air 10 liter/orang/hari.
Diketahui :
Standar kebutuhan air untuk TK = 10 liter/murid/hari
Standar kebutuhan air untuk SD = 40 liter/murid/hari
Standar kebutuhan air untuk SMK = 80 liter/murid/hari
Jumlah murid TK yang terlayani tahun 2024 =103 murid
Jumlah murid SD yang terlayani tahun 2024 = 705 murid
Jumlah murid SMK yang terlayani tahun 2024 = 145 murid
Perhitungan :
Kebutuhan air untuk TK tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ jumlah murid TK tahun 2024
= 10 liter/murid/hari ₓ 103 murid
= 0,0119 liter/detik
Kebutuhan air untuk SD tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ jumlah murid SD tahun 2024
= 40 liter/murid/hari ₓ 705 murid
= 0,326 liter/detik
Kebutuhan air untuk SMK tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ jumlah murid SMK tahun 2024
= 80 liter/murid/hari ₓ 144 murid
= 0,134 liter/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk fasilitas pendidikan di Kelurahan
Sambung Jawa pada tahun prediksi 2024, tahun 2029, tahun 2034 dan tahun
2039 dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Pendidikan TK
No Tahun Jumlah Konsumsi Air Jumlah Kebutuhan
Murid Rata-Rata Pemakaian Air
(l/murid/hari) (l/hari) (l/detik)
1 2024 103 10 1.030 0,0119
2 2029 108 10 1.080 0,0125
3 2034 113 10 1.130 0,0131
4 2039 119 10 1.190 0,0138

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Pendidikan SD


No Tahun Jumlah Konsumsi Air Jumlah Kebutuhan
Murid Rata-Rata Pemakaian Air
(l/murid/hari) (l/hari) (l/detik)
1 2024 705 40 28.200 0,3264
2 2029 740 40 29.600 0,3426
3 2034 776 40 31.040 0,3593
4 2039 814 40 32.560 0,3769

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Pendidikan SMK


No Tahun Jumlah Konsumsi Air Jumlah Kebutuhan
Murid Rata-Rata Pemakaian Air
(l/murid/hari) (l/hari) (l/detik)
1 2024 145 80 11.600 0,1343
2 2029 152 80 12.160 0,1407
3 2034 159 80 12.720 0,1472
4 2039 167 80 13.360 0,1546

2. Kesehatan
Perkembangan fasilitas kesehatan di Kelurahan Sambung Jawa mengalami
perkembangan signifikan seperti Puskesmas setiap tahunnya berkembang 1
unit, posyandu ada 12 unit, 13 unit dan 14unit, berdasarkan pada perhitungan
proyeksi fasilitas kesehatan.
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 2.000 lt/unit/hari
Jumlah Puskesmas Tahun 2024 = 1 unit
Jumlah Tempat Praktek Swasta Tahun 2024 = 2 unit
Jumlah Tempat Praktek Dokter Tahun 2024 = 4 unit
Standar Kebutuhan Air = 1.200 lt/unit/hari
Jumlah Tempat Posyandu Tahun 2024 = 14 unit
Jumlah Apotik Tahun 2024 = 1 unit
Penyelesaian :
 Kebutuhan Air untuk Puskesma Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ Jumlah Puskesmas
= 2.000 lt/unit/hari ₓ 1 unit
= 0,023 liter/detik
 Kebutuhan Air untuk Tempat Praktek Dokter Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ Tempat Praktek Dokter
= 2.000 lt/unit/hari ₓ 4 unit
= 0,093 liter/detik2
 Kebutuhan Air untuk Tempat Praktek Swasta Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ Tempat Praktek Swasta
= 2.000 lt/unit/hari ₓ 2 unit
= 0,046 liter/detik
 Kebutuhan Air untuk Posyandu Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ Posyandu
= 1.200 lt/unit/hari ₓ 14 unit
= 0,194 liter/detik
 Kebutuhan Air untuk Apotik Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian ₓ Apotik
= 1.200 lt/unit/hari ₓ 1 unit
= 0,014 liter/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk fasilitas kesehatan pada tahun
prediksi 2023 hingga tahun 2038 dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Kesehatan
Puskesmas Konsumsi Jumlah Ebutuhan
No Tahun (Unit) (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
) n (L/Hari)
1 2024 1 2.000 2.000 0,023
2 2029 1 2.000 2.000 0,023
3 2034 1 2.000 2.000 0,023
4 2039 1 2.000 2.000 0,023

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Kesehatan


Praktek Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Dokter (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 4 2.000 8000 0,0926
2 2029 4 2.000 10.000 0,1157
3 2034 4 2.000 10.000 0,1157
4 2039 5 2.000 10.000 0,1157
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Kesehatan
No Tahun Praktek Konsumsi Jumlah Kebutuhan
Swasta (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 2 2.000 4.000 0,0463
2 2029 2 2.000 4.000 0,0463
3 2034 2 2.000 4.000 0,0463
4 2039 2 2.000 4.000 0,0463

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Kesehatan


Posyandu Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun (Unit) (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
) n (L/Hari)
1 2024 14 1.200 16.800 0,194
2 2029 14 1.200 16.800 0,194
3 2034 13 1.200 18.000 0,208
4 2039 16 1.200 19.200 0,222

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Kesehatan


Apotik Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun (Unit) (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
) n (L/Hari)
1 2024 1 1.200 1.200 0,014
2 2029 1 1.200 1.200 0,014
3 2034 1 1.200 1.200 0,014
4 2039 1 1.200 1.200 0,014

3. Rumah Ibadah
Perkiraan kebutuhan air bersih untuk fasilitas keagamaan lebih
difokuskan kepada jumlah masjid & Gereja yang ada di Kelurahan Sambung
Jawa karena pemakaian air untuk kegiatan ibadah sehingga untuk fasilitas
agama lain yang hanya memakainya untuk ibadah seminggu sekali sehingga
fasilitas agama lainnya diabaikan. Fasilitas keagamaan digunakan masyarakat
sebagai sarana menjalankan ibadah sehingga pertumbuhan jumlah
peribadatan diasumsikan sama dengan tingkat pertumbuhan penduduk
Kelurahan Sambung Jawa. Dalam Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan
Identifikasi Pola Fluktuasi Pemakaian Air (2018) didapat kebutuhan air
bersih untuk Masjid sebesar 3.000 liter/unit/hari.
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 3.000 lt/unit/hari
Jumlah Masjid Tahun 2024 = 4 unit
Standar Kebutuhan Air = 500 lt/unit/hari
Jumlah Gereja Tahun 2024 = 2 unit
Penyelesaian :
 Kebutuhan Air untuk Masjid Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah Masjid
= 3.000 lt/unit/hari x 4 unit
= 12.000 lt/hari
= 0,139 lt/detik
 Kebutuhan Air untuk Gereja Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah Masjid
= 500 lt/unit/hari x 2 unit
= 1.000 lt/hari
= 0,012 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk fasilitas peribadatan pada tahun
prediksi 2024 hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel 2(..).
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Peribadatan
Masjid Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun (Unit) (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
) n (L/Hari)
1 2024 4 3.000 12.000 0,139
2 2029 4 3.000 12.000 0,139
3 2034 5 3.000 15.000 0,174
4 2039 5 3.000 15.000 0,174

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Peribadatan


Gereja Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun (Unit) (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
) n (L/Hari)
1 2024 2 500 1.000 0,012
2 2029 2 500 1.000 0,012
3 2034 2 500 1.000 0,012
4 2039 2 500 1.000 0,012

4. Fasilitas Lapangan Olahraga


Fasilitas Lapangan olahraga di Kelurahan Sambung Jawa prediksi
setiap tahunnya ada 2 unit dari tahun prediksi 2024 sampai dengan 2039.
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 500 liter/unit/hari
Jumlah Unit Lapangan Olahraga = 2 unit
Penyelesaian :
Kebutuhan Air untuk Lapngan Olahraga Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah Lapangan
= 500 lt/unit/hari x 2 unit
= 1.000 lt/hari
= 0,0116 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk fasilitas lapangan olahraga pada
tahun prediksi 2024 hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (..).
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Peribadatan
Lapangan Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Olahraga (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 2 500 1.000 0,0116
2 2029 2 500 1.000 0,0116
3 2034 2 500 1.000 0,0116
4 2039 2 500 1.000 0,0116

5. Tempat Pemasaran
Asumsi untuk proyeksi jumlah pegawai pemasaran yaitu 2 pegawai.
Jumlah pemasaran tahun 2018 yaitu 4 unit diperoleh dari BPS Kecamatan
Mamajang dalam Angka Tahun 2019. Kebutuhan air untuk pemasaran
sebesar 1.000 liter/pegawai/hari.
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 1.200 liter/jiwa/hari
Jumlah Pegawai Tahun 2024 = 2 jiwa
Penyelesaian :
Kebutuhan Air untuk Pertokoan Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian x jumlah pegawai
= 1.200 liter/jiwa/hari x 2 jiwa
= 24.000 lt/hari
= 0,278 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk fasilitas peribadatan pada tahun
prediksi 2024 hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (...)
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Pemasaran
Pegawai Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun (Jiwa) (l/unit/hari) Pemakaia Air (l/det)
n (L/Hari)
1 2024 2 1.200 24.000 0,278
2 2029 2 1.200 24.000 0,278
3 2034 2 1.200 24.000 0,278
4 2039 2 1.200 24.000 0,278

6. Hotel dan Akomodasi Lainnya


Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan Identifikasi Pola Fluktuasi
Pemakaian Air (2018), diperoleh jumlah kebutuhan air untuk sektor hotel dan
akomodasi lainnya adalah 150 liter/bed/hari. Proyeksi dai tahun 2024 sampai
dengan 2039 didaptkan 3 unit setiap tahunnya.
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 150 liter/bed/hari
Jumlah Unit Tahun 2024 = 3 unit atau bed
Penyelesaian :
Kebutuhan Air untuk Hotel dan Akomodasi Lainnya Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian x jumlah pegawai
= 150 liter/bed/hari x 3 jiwa
= 450 lt/hari
= 0,0052 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk Hotel dan Akomodasi Lainnya
Tahun 2024 hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (...)
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Hotel dan Akomodasi Lainnya
Jumlah Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun (unit) (l/bed/hari) Pemakaia Air (l/det)
n (L/Hari)
1 2024 3 150 450 0,0052
2 2029 3 150 450 0,0052
3 2034 3 150 450 0,0052
4 2039 4 150 600 0,0069

7. Rumah Makan dan Kedai Makan/Minum


Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan Identifikasi Pola Fluktuasi
Pemakaian Air (2018), diperoleh jumlah kebutuhan air untuk sektor rumah
makan dan kedai makan/minum adalah 500 liter/unit/hari. Proyeksi dai tahun
2024 sampai dengan 2039 didaptkan 3 unit setiap tahunnya.
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 100 liter/unithari
Jumlah Rumah Makan Tahun 2024 = 7 unit
Jumlah Kedai Makan Tahun 2024 = 5 unit
Jumlah Kedai Minum Tahun 2024 = 2 unit
Penyelesaian :
 Kebutuhan Air untuk rumah makan Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian x jumlah pegawai
= 100 liter/unit/hari x 7 unit
= 700 lt/hari
= 0,0081 lt/detik
 Kebutuhan Air untuk kedai makan Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian x jumlah pegawai
= 100 liter/unit/hari x 5 unit
= 500 lt/hari
= 0,0058 lt/detik
 Kebutuhan Air untuk Kedai Minum Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian x jumlah pegawai
= 100 liter/unit/hari x 2 unit
= 500 lt/hari
= 0,0023 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk sektor rumah makan dan kedai
makan/minum Tahun 2024 hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (...)
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk rumah makan dan kedai makan/minum
Rumah Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Makan (l/bed/hari) Pemakaia Air (l/det)
(unit) n (L/Hari)
1 2024 7 100 700 0,0081
2 2029 7 100 800 0,0081
3 2034 8 100 800 0,0093
4 2039 8 100 800 0,0093

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk rumah makan dan kedai makan/minum
Kedai Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Makan (l/bed/hari) Pemakaia Air (l/det)
(unit) n (L/Hari)
1 2024 5 100 500 0,0058
2 2029 5 100 600 0,0069
3 2034 6 100 600 0,0069
4 2039 6 100 600 0,0069

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk rumah makan dan kedai makan/minum
Kedai Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Minum (l/bed/hari) Pemakaia Air (l/det)
(unit) n (L/Hari)
1 2024 2 100 200 0,0023
2 2029 2 100 200 0,0023
3 2034 2 100 200 0,0023
4 2039 2 100 200 0,0023

8.Lembaga Keuangan
Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan Identifikasi Pola Fluktuasi
Pemakaian Air (2018), diperoleh jumlah kebutuhan air untuk lembaga
keuangan atau kantor adalah 10 liter/pegawai/hari. Proyeksi dai tahun 2024
sampai dengan 2039 didaptkan 2 unit setiap tahunnya. Dengan asumsi 5
pegawai pada lembaga keuangan.
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 10 liter/bed/hari
Jumlah asumsi pegawai = 5 pegawai
Penyelesaian :
Kebutuhan Air untuk lembaga keuangan Tahun 2024
= Konsumsi pemakaian x jumlah pegawai
= 10 liter/pegawai/hari x 5 pegawai
= 50 lt/hari
= 0,0006 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk lembaga keuangan Tahun 2024
hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (...)
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk lembaga keuangan
Jumlah Konsumsi Jumlah Kebutuha
N Tahu (pegawai (l/pegawai/hari Pemakaia n Air
o n ) ) n (L/Hari) (l/det)
1 2024 5 10 50 0,0006
2 2029 5 10 50 0,0006
3 2034 5 10 50 0,0006
4 2039 5 10 50 0,0006

9. Sarana Hiburan
Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 30 liter/unit/hari
Jumlah Unit Saran Hiburan = 4 unit
Penyelesaian :
Kebutuhan Saran Hiburan Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 30 lt/unit/hari x 4 unit
= 120 lt/hari
= 0,0014 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk sarana hiburan pada tahun prediksi
2024 hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (..).
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas saran hiburan
Saran Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Hiburan (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 4 30 120 0,0014
2 2029 4 30 120 0,0014
3 2034 5 30 150 0,0017
4 2039 5 30 150 0,0017

10. Unit Usaha


Diketahui :
Standar Kebutuhan Air = 500 liter/unit/hari
Jumlah Unit Bengkel Motor = 2 unit
Jumlah Unit Cuci Kendaraan Roda 4 = 1 unit
Jumlah Unit Bengkel Las = 2 unit
Standar Kebutuhan Air = 150 liter/unit/hari
Jumlah Unit Salon Kecatikan = 2 unit
Jumlah Unit SPA = 1 unit
Standar Kebutuhan Air = 100 liter/unit/hari
Jumlah Unit Pengobatan Alternatif = 1 unit
Jumlah Unit Persewaan Alat Pesta = 1 unit
Jumlah Unit Advokat/LBH = 1 unit
Standar Kebutuhan Air = 40 liter/unit/hari
Jumlah Unit Pangkas Rambu t = 1 unit
Standar Kebutuhan Air = 30 liter/unit/hari
Jumlah Unit Tukang Jahit = 5 unit
Jumlah Unit Sarana Hiburan = 4 unit
Penyelesaian :
 Kebutuhan Unit Bengkel Motor Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 500 lt/unit/hari x 2 unit
= 1.000 lt/hari
= 0,0116 lt/detik
 Kebutuhan Unit Cuci kendaraan roda 4 Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 500 lt/unit/hari x 1 unit
= 500 lt/hari
= 0,0058 lt/detik
 Kebutuhan Unit Bengkel Las Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 500 lt/unit/hari x 2 unit
= 1.000 lt/hari
= 0,0116 lt/detik
 Kebutuhan Unit Salon Kecantikan Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 150 lt/unit/hari x 2 unit
= 300 lt/hari
= 0,0035 lt/detik
 Kebutuhan Unit SPA Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 150 lt/unit/hari x 1 unit
= 150 lt/hari
= 0,0017 lt/detik
 Kebutuhan Unit Pengobatan Alternatif Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 100 lt/unit/hari x 1 unit
= 100 lt/hari
= 0,0012 lt/detik
 Kebutuhan Unit Persewaan Alat Pesta Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 100 lt/unit/hari x 1 unit
= 100 lt/hari
= 0,0012 lt/detik
 Kebutuhan Unit Advokat/LBH Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 100 lt/unit/hari x 1 unit
= 100 lt/hari
= 0,0012 lt/detik
 Kebutuhan Unit Pangkas Rambut Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 40 lt/unit/hari x 1 unit
= 40 lt/hari
= 0,0005 lt/detik
 Kebutuhan Unit Tukang Jahit Tahun 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 30 lt/unit/hari x 5 unit
= 150 lt/hari
= 0,0017 lt/detik
 Kebutuhan Unit Sarana Hiburan 2024
= Konsumsi Pemakaian x Jumlah unit
= 30 lt/unit/hari x 4 unit
= 120 lt/hari
= 0,0014 lt/detik

Hasil perhitungan kebutuhan air untuk sarana Unit Usaha pada tahun
prediksi 2024 hingga tahun 2039 dapat dilihat pada Tabel (..).
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha
Bengkel Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Motor (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 2 500 1.000 0,0116
2 2029 2 500 1.000 0,0116
3 2034 2 500 1.000 0,0116
4 2039 2 500 1.000 0,0116
Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha
Kendaraan Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Roda 4 (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 1 500 500 0,0058
2 2029 1 500 500 0,0058
3 2034 1 500 500 0,0058
4 2039 1 500 500 0,0058

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha


Bengkel Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Las (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 2 500 1.000 0,0116
2 2029 2 500 1.000 0,0116
3 2034 2 500 1.000 0,0116
4 2039 2 500 1.000 0,0116

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha


Salon Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Kecantikan (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 2 150 300 0,0035
2 2029 2 150 300 0,0035
3 2034 2 150 300 0,0035
4 2039 2 150 300 0,0035

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha


SPA Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun (Unit) (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
) n (L/Hari)
1 2024 1 150 500 0,0017
2 2029 1 150 500 0,0017
3 2034 1 150 500 0,0017
4 2039 1 150 500 0,0017

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha


Pengobatan Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Alternatif (l/unit/hari) Pemakaian Air (l/det)
(Unit) (L/Hari)
1 2024 1 100 100 0,0012
2 2029 1 100 100 0,0012
3 2034 1 100 100 0,0012
4 2039 1 100 100 0,0012

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha


Persewaan Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Alat Pesta (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 1 100 100 0,0012
2 2029 1 100 100 0,0012
3 2034 1 100 100 0,0012
4 2039 1 100 100 0,0012

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha


Advokat/ Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun LBH (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 1 100 100 0,0012
2 2029 1 100 100 0,0012
3 2034 1 100 100 0,0012
4 2039 1 100 100 0,0012

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha


Pangkas Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Rambut (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 1 40 40 0,0005
2 2029 1 40 40 0,0005
3 2034 1 40 40 0,0005
4 2039 1 40 40 0,0005

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha


Tukang Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Jahit (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 5 30 150 0,0017
2 2029 6 500 3000 0,0347
3 2034 6 500 3000 0,0347
4 2039 6 500 3000 0,0347

Tabel (..). Kebutuhan Air Bersih untuk Unit Usaha


Sarana Konsumsi Jumlah Kebutuhan
No Tahun Hiburan (l/unit/hari Pemakaia Air (l/det)
(Unit) ) n (L/Hari)
1 2024 4 30 120 0.0014
2 2029 4 30 120 0.0014
3 2034 5 30 150 0,0017
4 2039 5 30 150 0,0017

4.1.2 Rekapitulasi Kebutuhan Air Domestik dan Non Domestik


Dari perhitungan kebutuhan air yang telah dilakukan sebelumnya,
jumlah kebutuhan air minum pada daerah perencanaan bangunan pengolahan
air minum, yaitu Kelurahan Rappokalling secara keseluruhan dapat dilihat pada
Tabel (..)
Tabel (..). Rekapitulasi Kebutuhan Air Domestik dan Non Domestik
Kebutuhan (lt/detik)
No Fasilitas 2024 2029 2034 2039
Domestik
1 Sambungan Rumah (SR) 6,493 6,813 7,149 7,500
Hidran Umum (HU) 0,477 0,502 0,525 0,551
Jumlah (lt/detik) 6,970 7,313 7,674 8,051
Non Domestik
2 Fasilitas Pendidikan
 TK 0,0119 0,0125 0,0131 0,0138
 SD 0,326 0,342 0,359 0,3769
 SMK 0,1343 0,1407 0,1472 0,1546
3 Fasilitas Kesehatan
 Puskesmas 0,023 0,023 0,023 0,023
 Posyandu 0,194 0,194 0,208 0,222
 Apotik 0,014 0,014 0,014 0,014
 Tempat Praktek 0,093 0,1157 0,1157 0,1157
Dokter
 Tempat Praktek 0,046 0,046 0,046 0,046
Swasta
4 Fasilitas Lapangan 0,0116 0,0116 0,0116 0,0116
5 Fasilitas Pemasaran 0,2778 0,2778 0,2778 0,2778
6 Fasilitas Hotel 0,0052 0,0052 0,0052 0,0069
7 Fasilitas Rumah Makan
dan Kedai
Makan/Minum 0,0081 0,0081 0,0093 0,0093
 Rumah Makan 0,0058 0,0058 0,0069 0,0069
 Kedai Makan 0,0023 0,0023 0,0023 0,0023
 Kedai Minum
8 Fasilitas Ibadah
 Masjid 0,139 0,139 0,174 0,174
 Gereja 0,012 0,012 0,012 0,012
9 Fasilitas Keuangan 0,0006 0,0007 0,0007 0,0007
10 Sarana Hiburan 0,0014 0,0014 0,0017 0,0017
10 Fasilitas Usaha
 Bengkel Motor 0,0116 0,0116 0,0116 0,0116
 Cuci Kendaraan 0,0058 0,0058 0,0058 0,0058
Roda 4
 Bengkel Las 0,0116 0,0116 0,0116 0,0116
 Salon Kecantikan 0,0035 0,0035 0,0035 0,0035
 SPA 0,0017 0,0017 0,0017 0,0017
 Pangkas Rambut 0,0005 0,0005 0,0005 0,0005
0,0289 0,0347 0,0347 0,0347
 Tukang Jahit
0,0012 0,0012 0,0012 0,0012
 Pengobatan
0,0012 0,0012 0,0012 0,0012
Herbal
 Persewaan Alat 0,0012 0,0012 0,0012 0,0012
Pesta
 Advokat/LBH
Jumlah (lt/detik) 1,373 1,428 1,292 1,542
Jumlah Total (lt/detik) 8,286 8,621 7,962 9,424
Sumber :Data Perhitungan 2021

4.1.3. Kehilangan Air


Dalam suatu sistem penyediaan air bersih akan terjadi kehilangan air.
Kehilangan air diasumsikan sebesar 20% dari total kebutuhan air bersih,
perkiraan kehilangan jumlah air ini disebabkan adanya sambungan pipa yang
bocor, pipa yang retak dan akibat kurang sempurnanya waktu pemasangan,
pencucian pipa, kerusakan water meter, pelimpah air di menara air dan lain –
lain (Tambingon, 2016).
Diketahui :
Total Kebutuhan Air (Q) Tahuan 2024 = 8,34333 lt/detik
% kebocoran = 20%
Penyelesaian :
Kebocoran Air = Q ₓ % kebocoran
= 8,34333 lt/detik ₓ 20%
= 1,6687 lt/detik
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk kehilangan air pada tahun prediksi 2024
hingga 2039 dapat dilihat pada Tabel (..).
Tabel (..). Kehilangan Air
No Tahun Q (lt/det) %Kehilangan Q (lt/det)
1 2024 8.3433 20 1.6687
2 2029 8.7401 20 1.7480
3 2034 8.9660 20 1.7932
4 2039 9.5931 20 1.9186
Sumber : Data Perhitungan 2021

4.1.4. Kebutuhan Air Rata-Rata


Selain mengetahui jumlah kebutuhan air bersih, juga perlu dihitung
kebutuhan rata-rata per hari. Kebutuhan rata-rata perhari merupakan total dari
kebutuhan air domestik, non domestik, dan kebocoran air. Berdasarkan hasil
perhitungan proyeksi kebutuhan air untuk fasilitas domestik maupun non
domestik diketahui bahwa kebutuhan ait untuk Kelurahan Sambung Jawadari tahu
2024 sampai dengan akhir tahun perencanaan (2039) dapat dilihat pada Tabel (..).
Tabel 33. Kebutuhan Air Rata-Rata
Q Domestik Q Non Q Q Total
No Tahun (lt/det) Domestik Kehilangan (lt/det)
(lt/det) (lt/det)
1 2024 6,901 1,3731 1,6687 10,0119
2 2029 7,3135 1,4266 1,7480 10,4881
3 2034 7,6739 1,2921 1,7932 10,7592
4 2039 8,0513 1,5418 1,9186 11,5117
Sumber : Data Perhitungan 2021

4.1.5. Kebutuhan Maksimum Harian


Faktor maksimum hari (fmd) 1,05 – 1,15 (Dinas Pekerjaan Umum, 1996).
Diketahui :
Total Kebutuhan Air (Q) Tahun 2024 = 10,4975 lt/det
find = 1,15
Penyelesaian :
Q air maksimum = Q ₓ find
= 9,9431 lt/det ₓ 1,15
= 11,4345 lt/det
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk kebutuhan maksimum harian pada
tahun prediksi 2024 hingga 2039 dapat dilihat pada Tabel (..).
Tabel (..). Kebutuhan Maksimum Harian
No Tahun Q Total (lt/det) Find Q max.(lt/det)
1 2024 9,9431 1,15 11,4345
2 2029 10,3455 1,15 11,8973
3 2034 9,5546 1,15 10,9878
4 2039 11,3090 1,15 13,0054
Sumber : Data Perhitungan 2021

4.1.6. Kebutuhan pada Jam Puncak


Pemakaian air pada waktu jam puncak adalah pemakaian air tertinggi pada
jam – jam tertentu dalam satu hari. Kebutuhan air pada waktu jam puncak
digunakan untuk mengetahui beberapa kapasitas distribusi dari besarnya diameter
pipa dan dihitung berdasarkan kebutuhan air rata – rata. Faktor jam puncak (fp)
mempunyai nilai yang berbanding terbalik dengan jumlah penduduk. Semakin
tinggi jumlah penduduk maka besarnya faktor jam puncak akan semakin kecil.
Hal ini terjadi karena dengan bertambahnya jumlah penduduk maka aktivitas
penduduk tersebut pun akan semakin beragam sehingga fluktuasi pemakaian akan
semakin kecil pula. Kapasitas dari bangunan pengolahan air dihitung berdasarkan
pada faktor maksimum hari, dimana faktor jam maksimum (fjm) sebesar 1,5
(Dinas Pekerejaan Umum, 1996).
Diketahui :
Total Kebutuhan Air (Qmd) Tahun 2024 = 10,4975 lt/det
fjm = 1,5
Penyelesaian :
Q air maksimum = Qmd ₓ fjm
= 9,9431 lt/det ₓ 1,5
= 14,9146 lt/det
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk kebutuhan pada jam puncak pada
tahun prediksi 2024 hingga 2039 dapat dilihat pada Tabel (..).
Tabel (..). Kebutuhan pada Jam puncak
No Tahun Q Total (lt/det) Fjm Q Jam Puncak
(lt/det)
1 2024 10,0119 1,5 15,0179
2 2029 10,4881 1,5 15,7322
3 2034 10,7592 1,5 16,1388
4 2039 11,5117 1,5 17,2676
Sumber : Data Perhitungan 2021

4.1.7. Kebutuhan Air Baku


Diketahui :
Kecepatan aliran rata-rata = 0,26 m/det (Latif, 2012)
Luas Penampang = 77,679 m2 (Latif, 2012)
Penyelesaian :
Q = Vₓ A
Q = 0,26 m/det ₓ 77,679 m2
Q = 20,20 m3/det

Karakteristik Air Baku


Penyediaan air bersih, selain kuantitasnya maka kualitasnya pun harus
memenuhi standar yang berlaku. Dalam hal air bersih, sudah merupakan praktek
pada umumnya bahwa dalam menetapkan kualitas dan karakteristik untuk
mendapatkan air baku dengan mutu tertentu (standar kualitas air). Maka untuk
mendapatkan gambaran yang nyata tentan karakteristik air baku, maka kita
memerlukan pengukuran sifat-sifat air yang disebut parameter kualitas air
(Slamet, 1994 dalam Rizky Franchitika dkk, 2020)

Berikut adalah macam-macam sumber air yang dapat dimanfaatkan


sebagai sumber air bersih sebagai menurut Martheana Kencanawati dan
Mustakim, 2017
1. Air laut.
2. Air hujan.
3. Air Permukaan.
a. Air rawa/danau.
b. Air sungai.
c. Air tanah.
No Sumber Karakteristik
.
1 Air Tanah Dapat dipercaya, suhu konstan, polusi rendah, terbatas
2 Sumur Bor Lebih dalam, lebih dapat diharapkan kurang terkontaminasi,
tidak terlalu mahal.
3 Air Sering kali tak dapat dipercaya, suhu bervariasi, sering
Permukaan terpolusi
4 Sungai Sering kali keruh dan terpolusi.
5 Danau Kekeruhan rendah, jarang tersedia.
6 Reservoar Mahal, kualitasnya bervariasi, pertumbuhan ganggan
menjadi masalah.
7 Air Hujan Airnya lunak, tak terkontaminasi, tak dapat dipercaya, sulit
penyimpanannya.
8 Penampunga penyimpanan air hujan Dapat terpolusi oleh aliran air hujan
n permukaan tanah
(Sumber: Al-Layla, 1978 dalam Martheana Kencanawati dan Mustakim, 2017)
1. Standar Kualitas Air Minum
Standar Kualitas Air Minum Persyaratan yang harus dipenuhi dalam sistem
penyediaan air bersih. adalah persyaratan kualitatif, yang meliputi syarat fisik,
kimia, dan biologis. Syarat kualitatif adalah persyaratan yang menggambarkan
kualitas dari air baku (air bersih). Persyaratan ini meliputi :
1. Standar Kualitas Fisik Air Bersih
Satuan yang paling umum digunakan untuk menetapkan
konsentrasi pencemar yang terdapat dalam air adalah miligram per liter
(mg/l), yang sama dengan gram permeter kubik (gr/m3 ). Dalam hal ini
kelima unsur tersebut besar sekali pengaruhnya terhadap kesehatan
masyarakat yang memakainya (Kencanawati, 2017).
a. Suhu.
b. Warna.
c. Bau dan rasa.
d. Kekeruhan(turbidity).
2. Standar Kualitas Kimia Air Bersih
Dari daftar standar kualitas air bersih dapat dilihat bahwa adanya
unsur-unsur yang tercantum dalam standar kualitas kimia dari air bersih.
Dalam peraturan menteri kesehatan R.I. No.492/MENKES/PER/IV/2010,
tercantum dalam bermacam-macam unsur standar kualitas kimia air bersih.
Adapun tinjauan secara rinci terdapat setiap unsur yang tercantum
persyaratan kualitas kimia air minum dibawah ini akan memberikan
gambaran yang sedikit lebih jelas tentang sifat pengaruh unsur-unsur
tersebut didalam air, sumber dari unsur dan akibat yang dapat ditimbulkan
apabila konsentrasi adanya unsur-unsur tersebut dalam air melebihi
standar yang telah ditetapkan, seperti (Kencanawati, 2017) :
a. Derajat Keasaman (pH).
b. Jumlah Zat Padat (Total Solid).
c. Zat Organik.
d. CO2 Agresi.
e. Kesadahan Total (Total Hardness).
f. Calcium (Ca).
3. Standar Kualitas Bakteriologis Air Bersih Parameter bakteriologi yang
terpenting dalam air adalah kandungan koliform. Air yang memenuhi
syarat untuk diminum adalah jika tidak mengandung koliform tersebut.
Jika nilai BOD tinggi, keadaan seperti ini merupakan indikasi tingginya
zat organik yang dapat diuraikan oleh bakteri dalam air (Kencanawati,
2017).
a. Coli : Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit
(patogen) sama sekali tidak boleh mengandung bakteri coli melebihi
batas-batas yang telah ditentukan yaitu 1 coli/100 ml air. (Sutrisno,
1991 dalam Kencanawati, 2017 ).
b. COD (Chemical Oxygen Demand) yaitu suatu uji yang menentukan
jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan misalnya kalium
dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat
dalam air. (Nurdijanto, 2000 dalam Kencanawati, 2017)
c. BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah jumlah zat terlarut yang
dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah bahanbahan
buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 dalam Kencanawati, 2017).

Semakin tercemarnya air harga COD dan BOD semakin tinggi,


sebaliknya bila nilai COD dan BOD rendah maka kandungan zat organik
dalam air rendah. Jadi jika pada pemeriksaan air minum tersebut tidak
terdapat bakteri ecoli maka air dapat digunakan sebagai air bersih
(Kencanawati, 2017)
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum, air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan
fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif yang dimuat dalam
parameter wajib dan parameter tambahan. (Permenkes RI No. 492, 2010)
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001
mengenai Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas, yaitu:
a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut. 8
b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan tersebut.
c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan air yang
sama dengan kegunaan tersebut.
d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut.

Syarat-syarat tersebut berdasarkan permenkes


No.416/MENKES/PER/IX/1990 tentang persyaratan kualitas air bersih
adalah sebagai sebagi berikut:
1. Syarat – syarat fisik Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau
dan tidak berasa. Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama
dengan suhu udara atau kurang lebih 25o c, dan apabila terjadi
perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25o ± 3o c
a. Bau Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas air. Air yang
berbau tidak akan disukai oleh masyarakat.
b. Rasa Air ang bersih biasanya tidak memberi rasa/tawar. Air yang
tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat
membahayakan kesehatan;
c. Warna Air sebaiknya tidak berwarna dan untuk mencegah
keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang
berwarna. Warna dapat disebabkan adanya taannin dan asam
humat yang terdapat secara alamiah di air rawa, berwarna kuning
muda menyerupai urin,oleh karenannya orang tidak mau
menggunakannya. Selain itu, zat organik ini bila terkena khlor
dapat membentuk senyawa-senyawa khloroform yang beracun.
Warna pun dapat berasal dari buangan industri.
d. Suhu Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar
tidak terjadi perlarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa yang
dapat membahayakan kesehatan, menghambat reaksi-reaksi
biokimia di dalam saluran/pipa, mikro organisme patogen tidak
mudah berkembang biak dan bila diminum air dapat
menghilangkan dahaga.
e. Jumlah zat padat terlarut Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS)
biasanya terdiri atas zat oorganik, garam anorganik, dan gas
terlarut. Bila TDS bertambah maka keadaan akan naik pula. 13
f. Kekeruhan Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang
tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun yang organik.
Zat organik, biasanya berasal dari lapukan batuan dan logam,
sedangkan yang organik dapat berasal dari lapukan tanaman atau
hewan. Buangan industri dapat juga merupakan sumber
kekeruhan.

2. Syarat – syarat kimia


Kandungan zat kimia dalam air bersih yang digunakan
sehari-hari hendaknya tidak melebihi kadar maksimum yang
diperbolehkan seperti tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990. Penggunaan air
yang mengandung bahan kimia beracun dan zat-zat kimai lainnya
yang melebihi ambang batas berakibat tidak baik bagi kesehatan
dan material yang digunakan manusia, contohnya antara lain
sebagai berikut :
a. Besi (Fe) Kadar besi (Fe) yang melebihi ambang batas (1,0 mg/l)
menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru dan menimbulkan
rasa, warna (kuning), pengendapan pada dinding pipa,
pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan.
b. pH air sebaiknya tidak memiliki keasaman dan tidak basa untuk
mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jarinagn
distribusi air. pH yang dianjurkan untuk air bersih adalah 6,5 – 9.
c. Tembaga (Cu) Tembaga (Cu) sebenarnya diperlukan pada
perkembangan tubuh manusia. Tetapi untuk dosis tinggi dapat
menyebabkan gejala ginjal, hati, muntaber, pusing kepala, lemah,
anemia,dan lainnya bahkan dapat meninggal dunia.
d. Klorida Klorida adalah senyawa halogen klor (Cl), dalam jumlah
yang banyak klor (Cl) akan menimbulkan rasa asin, korosi pada
pipa sistem penyediaan air panas. Sebagai desinfektan, residu klor
(Cl) dalam penyediaan air 14 sengaja dipelihara tetapi (Cl) ini
dapat terikat pada senyawa organik dan membentuk halogen –
hidrokarbon (Cl – HC) banyak diantarannya dikenal sebagai
senyawa-senyawa karsinogenik. Kadar maksimum klorida yang
diperbolehkan dalam air bersih adalah 600 mg/l.
e. Seng (Zn) Seng (Zn) dapat menimbulkan warna air menjadi
opalascent dan bila dimasak akan timbul endapan seperti pasir.
Kadar maksimum seng (Zn) yang diperbolehkan di dalam air
bersih adalah 15 mg/l f. Mangan (Mn) Mangan (Mn) merupakan
metal kelabu-kemerahan keracunan seringkali bersifat khronis
sebagai akibat inhalasi debu dan uap logam.

3. Syarat – syarat mikrobiologis


Pada umumnya sumber – sumber air yang terdapat di alam bumi
ini mengandung bakteri. Jumlah dan jenis bakteri bermacam–macam
dan berbedabeda sesuai dengan tempat dan kondisi yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu, air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari haruslah bebas dari bakteri patogen. Bakteri
golongan coli tidak merupakan bakteri golongan patogen, namun
bakteri ini merupakan indikator dari pencemaran air oleh bakteri
patogen.
4. Syarat – syarat radiokativitas Apapun bentuk radioaktivitas efeknya
adalah sama dilihat dari segi parameternya, yakni dapat
menimbulkan kerusakan pada sel-sel yang terpapar. Kerusakan dapat
berupa kematian, dan juga perubahan komposisi genetik. Kematian
sel dapat diganti kembali apabila tidak seluruh sel mati. Perubahan
genetis dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker dan
mutasi.

5. Syarat – syarat bakteriologis Air minum tidak boleh mengandung


bakteri-baktrei penyakit dan juga tidak boleh mengandung bakteri-
bakteri penyakit dan juga tidak boleh mengandung bakteri-bakteri
coli yang telah melebihi batas tertentu yaitu 1 coliper 100 ml air.
Bakteri golongan ini berasal dari usus besar dan tanah. Bakteri
patogen yang mungkin terdapat didalam air, misalnya :
a. Bakteri Typosium
b. Vibrio Colerae
c. Bakteri Dysentriae
d. Entamoeba Hystolotica
e. Bakteri Enteristis (penyakit perut)
Persyaratan air bersih secara rinci tertuang dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air Minum. Tercantum dalam pasal 2
mengenai ruang lingkup dan persyaratan air minum. Persyaratan
Kualitas Air Minum, yaitu:
a. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan
rumah tangga
b. Air yang didistribusikan melalui tangki air
c. Air kemasan
d. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan
minuman yang disajikan kepada masyarakat harus
memenuhi syarat kesehatan air minum.
BAB V
DETAIL EBGINEERING DESIGN
BAB VI
RENCANA ANGGARAN BIAYA
KESIMPULAN DAN SARAN
I.I Kesimpulan

1.II Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2008. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2009. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2010. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2011. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2012. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2013. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2014. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2015. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2016. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2017. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2018. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
Anonim. 2019. Kecamatan Mamajang dalam Angka 2010. BPS Kota Makassar :
Makassar.
KPUPR RI. (2018). Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan Identifikasi Pola
Fluktuasi Pemakaian Air (Online).
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/11/920dd_2._P
royeksi_Kebutuhan_Air_dan_Identifikasi_Pola_Fluktuasi_Pemakaian_Air
.docx.pdf. (Diakses 7 november 2019) .
Priambodo, Eko Ary. 2016. Perencangan Unit Bangunan Pengolahan Air Minum
Kampus Institusi Teknologi Sepuluh Nopember. ITS: Surabaya.
Peratturan Menteri Kesehatan 492. 2010. Persyaratan Kualitas Air Minum. 
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan
Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aua, dan
Pemandian Umum.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai