Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Borneo Cendekia Vol. 2 No.

2 Desember 2018 206

Pengaruh Pemberian Sediaan Emulgel Ekstrak Daun Kersen (Muntingia


Calabura L.) Dan Emulgel Ekstrak Umbi Kentang (Solanum Tuberosum L.)
Dengan Kitosan Sebagai Gelling Agent Terhadap Penyembuhan Luka Bakar
Pada Kelinci

Brillyanti Monica Dita Anggraini1 Dan Herliyani2


12
STIKes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun
1
Email : brillyantimonica@yahoo.co.id

ABSTRAK

Tanaman kersen (Muntingia calabura L.) banyak tumbuh secara liar diantara
semak-semak belukar. Daun kersen mengandung flavonoid, tanin, dan saponin
yang berpotensi sebagai pengobatan luka bakar. Bahan alam yang dapat digunakan
salah satunya adalah kentang untuk kasus luka bakar. Kentang mengandung
senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yaitu vitamin C dan flavonoid sebagai
antibakteri. Adakah terdapat pengaruh pemberian sediaan emulgel ekstrak daun
kersen (Muntingia calabura L.) dan sediaan emulgel ekstrak umbi kentang
(solanum tuberosum l.) dengan kitosan sebagai gelling agent terhadap
penyembuhan luka bakar pada kelinci. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah experimental murni dengan rancangan pre-posttest control
group design. Hasil analisis data didapat dengan mengamati pengecilan diameter
luka bakar menggunakan uji ANOVA. Sediaan emulgel-kitosan ekstrak kentang
dan Sediaan emulgel ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan kitosan
sebagai gelling agent efektif dalam proses penyembuhan luka bakar.

Kata Kunci : tanaman kersen, penyembuhan luka bakar

Effect of Giving Emulgel Preparation of Kersen Leaf Extract (Muntingia


calabura L.) and Potato Bulbs Emulgel Extract (Solanum tuberosum L.) with
Chitosan as a Gelling Agent for Healing Burns in Rabbits

ABSTRACT

Cherry plants (Muntingia calabura L.) often grow wild among shrubs. Cherry
leaves contain flavonoids, tannins, and saponins that have the potential as a
treatment for burns. One of the natural ingredients that can be used is potatoes for
burns. Potatoes contain compounds that have antioxidant activity, namely vitamin
C and flavonoids as antibacterial. Is there any effect on the administration of cherry
leaf extract (Muntingia calabura L.) emulgel and potato tuber (solanum tuberosum
L.) emulgel preparation with chitosan as a gelling agent for healing burns in
rabbits. This type of research used in this study is purely experimental with a pre-
posttest control group design. The results of data analysis were obtained by
observing the reduction in burn diameter using the ANOVA test. Potato emulgel-
chitosan preparations and Cherry leaf extract (Muntingia calabura L.) emulgel
with chitosan as an effective gelling agent in the process of healing burns
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 2 No. 2 Desember 2018 207

Keywords: cherry plant, burn healing

penyembuhan luka (Yenti et al.,


2014).
PENDAHULUAN Sediaan emulgel diperlukan
penambahan gelling agent untuk
Kulit merupakan organ yang
mendapatkan stabilitas sistem yang
essensial dan vital serta merupakan
baik. Pemilihan gelling agent sangat
cermin kesehatan dan kehidupan.
menentukan hasil akhir sediaan, salah
Kulit juga sangat kompleks, elastis dan
satunya yang memiliki golongan
peka. Penyakit kulit yang sering
polimer alam adalah kitosan. Kitosan
dijumpai yaitu disebabkan oleh jamur,
adalah biopolimer alami yang berasal
virus, bakteri, reaksi alergi, dan dapat
dari kitin, komponen utama dari
juga karena benda panas yang
kultikula (lobster, udang, kepiting).
menyebabkan terjadinya luka bakar
Beberapa penelitian menyatakan
(Handayani et al., 2015).
kitosan efektif dalam mempercepat
Penanganan pada penyembuhan luka
penyembuhan luka karena mempunyai
bakar dapat dilakukan dengan cara
sifat spesifik yaitu adanya sifat
mencegah infeksi sekunder, memacu
bioaktif, biokompatibel, anti bakteri,
pembentukan jaringan kolagen dan
anti jamur dan dapat terbiodegradasi
mengupayakan agar sisa-sisa sel epitel
(Putri dan Tasminatun, 2012).
dapat berkembang sehingga dapat
Tanaman kersen (Muntingia
menutup permukaan luka. Proses
calabura L.) banyak tumbuh secara
penyembuhan pada luka bakar dibagi
liar diantara semak-semak belukar.
dalam tiga fase, yaitu fase inflamasi,
Mudahnya tanaman kersen untuk
proliferasi dan maturasi (Nazir et al.,
tumbuh menyebabkan tanaman ini
2015).
menjadi tumbuhan yang kadang tidak
Sediaan farmasi yang sering
mempunyai nilai di masyarakat,
digunakan untuk formulasi obat luka
padahal tanaman kersen merupakan
bakar ada berbagai macam bentuk
salah satu tumbuhan yang
sediaan topikal, salah satunya emulgel.
menghasilkan suatu senyawa organik.
Sediaan topikal dalam bentuk emulgel
Kandungan senyawa organik tanaman
dipilih karena mengandung fase
kersen terdapat pada kulit batang, buah
minyak yang menyebabkan emulgel
hingga daun. Bagian dari tanaman
lebih unggul dari sediaan lain,
kersen yang paling banyak
sehingga obat akan melekat cukup
kandungannya terdapat pada bagian
lama dikulit, memiliki daya sebar yang
daun. Daun kersen mengandung
baik, mudah dioleskan serta
flavonoid, tanin, dan saponin yang
memberikan rasa nyaman pada kulit
berpotensi sebagai pengobatan luka
(Sari et al., 2015). Emulgel juga
bakar. Pada penelitian Handayani dan
terdapat fase minyak yang berfungsi
Sentat (2016) ekstrak etanol daun
sebagai emolien atau occlusive yang
kersen dalam sediaan salep dosis 10,4
akan mencegah penguapan sehingga
mg paling efektif terhadap
kandungan air di dalam kulit dapat
penyembuhan luka bakar dengan
dipertahankan, oleh karena itu adanya
persentase kesembuhan 93,3% dan
sistem emulsi dalam bentuk sediaan
sebagai pengobatan analgetik dan
emulgel akan memberikan penetrasi
antiinflamasi.
tinggi dikulit sehingga diharapkan
dapat membantu mempercepat proses Bahan alam yang dapat
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 2 No. 2 Desember 2018 208

digunakan salah satunya adalah posttest control group design. Teknik


kentang untuk kasus luka bakar. pengambilan sampel kentang
Kentang mengandung senyawa yang dilakukan dengan cara simple random
memiliki aktivitas antioksidan yaitu sampling. Hewan uji digunakan
vitamin C dan flavonoid sebagai sebanyak 8 ekor kelinci. Setiap hewan
antibakteri . Antioksidan seperti uji di berikan perlakuan pemberian
vitamin C merupakan senyawa yang sediaan (konsentrasi 10%, 20%),
dapat memproduksi kolagen pada kelompok kontrol negatif dan
tubuh jadi sangat berperan aktif kelompok kontrol positif
menjaga kekencangan kulit dan (Bioplacenton). Sampel pada
didalam proses penyembuhan luka penelitian ini adalah tanaman kersen
bakar dibutuhkan senyawa yang dan kentang yang ada di kotawaringin
dapat pembentukan kolagen dengan barat. Hasil analisis data didapat
cara memicu proliferasi sehingga dengan mengamati pengecilan
terdapat peningkatan jumlah diameter luka bakar menggunakan uji
fibroblas. Peningkatan jumlah ANOVA.
fibroblas akan mempercepat
penyembuhan luka bakar dengan cara Hasil dan Pembahasan
mengurangi ukuran luka yaitu tepi-
Penelitian ini bertujuan untuk
tepi luka akan tertarik sehingga
mengetahui tentang pengaruh
menutupi daerah yang terluka
pemberian sediaan emulgel ekstrak
(Napanggala, 2014; Hayyu, 2013).
daun kersen (Muntiniga calabura L.)
Flavonoid sebagai antibakteri dengan
dan sediaan emulgel ekstrak kentang
cara merusak dinding sel bakteri
dengan kitosan sebagai gelling agent
(Istiana S, 2016). Pada penelitian
terhadap penyembuhan luka bakar
Inkanesia Novaritasari (2014)
pada kelinci. Penelitian ini mengamati
perasan umbi kentang dalam sediaan
ada atau tidaknya efek dari bahan
gel dengan konsentrasi 2%, 4%,8 %
tersebut untuk penyembuhan luka
dimana konsentrasi 8 % paling
bakar.
efektif mampu mempercepat
penyembuhan luka bakar. Hasil uji efektivitas ekstrak daun
Berdasarkan uraian diatas kersen (Muntingia calabura L.) luka
maka akan dilakukan penelitian bakar pada kelinci
tentang pengaruh pemberian sediaan Hasil efektivitas penyembuhan
emulgel ekstrak daun kersen luka bakar pada kelinci yang diberi
(muntingia calabura l.) dan emulgel sediaan emulgel ekstrak daun kersen
ekstrak umbi kentang (solanum (Muntingia calabura L.) dengan
tuberosum l.) dengan kitosan sebagai kitosan sebagai gelling agant diuji
gelling agent terhadap penyembuhan berdasarkan luka bakar pada
luka bakar pada kelinci. punggung kelinci yang dibuat 4 luka
dengan menggunakan logam panas,
masing-masing luka diberi perlakuan
yang berbeda yaitu kontrol positif
METODE PENELITIAN (K+) yang digunakan adalah
Bioplacenton®, emulgel tanpa ekstrak
Jenis penelitian yang
sebagai kontrol negatif (K-), emulgel
digunakan dalam penelitian ini adalah
ekstrak daun kersen (Muntingia
experimental murni (true
calabura L.) 10% dengan kitosan
experimental) dengan rancangan pre-
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 2 No. 2 Desember 2018 209

sebagai gelling agent (F1), dan pengamatan luka bakar dari hari kehari
emulgel ekstrak daun kersen setelah perlakuan dilakukan.
(Muntingia calabura L.) 20% dengan Hasil uji efektivitas luka bakar
kitosan sebagai gelling agent (F2), pada kelinci dapat dilihat rata-rata
sebelum dibuat luka hewan uji persentase penurunan diameter luka
diadaptasikan 7 hari dengan tujuan bakar untuk setiap kelompok
menurut penelitian Ramdaniah (2014) perlakuan yaitu kelompok perlakuan
agar hewan uji mampu menyesuaikan K+ (Bioplacenton®), kelompok
diri dalam kondisi lingkungan yang perlakuan K- (emulgel tanpa ekstrak),
baru sebelum pengujian dimulai. kelompok perlakuan F1 (Emulgel
Hewan uji disimpan pada kandang ekstrak daun kersen (Muntingia
yang berbeda. Masing-masing hewan calabura L.) konsentrasi 10%), dan
uji dicukur pada daerah punggung, hal kelompok perlakuan F2 (Emulgel
ini bertujuan untuk membuat luka ekstrak daun kersen (Muntingia
bakar dan memudahkan dalam calabura L.) konsentrasi 20%) dapat
dilihat pada gambar 5.1.
Tabel 5.5. Rata-rata persentase 3 30,41 4,863 84,00855

penyembuhan luka bakar Ket : K+ : Kontrol positif


Rata-rata
diameter hari
Rata-
K-: Kontrol negatif
K ke P%
rata F : Formula
Kelompok
Perlakuan d1 d23 d1 : Rata-rata diameter luka
bakar hari ke-1
Kontrol 1
Positif d23 : Rata-rata diameter luka
K+ 30,45 4,663 84,68637 bakar hari ke-23
2 84,18 P% : Persentase
± Penyembuhan Luka bakar
32,36 6,158 80,97033 2,99b

3 31,06 4,073 86,88667

Kontrol
negatif K- 1 28,09 10,42 62,90495

2 57,22 Hasil pengujian Efektivitas


± Sediaan Emulgel Kitosan-Ekstrak
29,87 12,63 57,71677 5,96a
Kentang
3 29,26 14,33 51,02529 Tabel Persen Penyembuhan
LukaBakar
Kontrol
Positif F1 1 29,90 8,935 70,11706 Diameter Luka Bakar
Kelompo Harike- P% Rata-rata
2 68,38 k Kelinci (cm)
±
30,78 9,455 69,28200 2,33ab dx1 dx23
Kontrol Positif
3 29,15 9,988 65,73585
K+ 27,5 7,7 71,78
K+ 24,25 91,42 80,71
6
2,0
Kontrol
8
Positif F2 1 31,18 6,185 80,16357
K+ 25,5 5,37 78,94
2 79,37 Kontrol
± Negatif
30,52 7,95 73,95151 5,07b K- 25,75 12, 50,87
K- 23,75 54,05
65 57,89
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 2 No. 2 Desember 2018 210

10 Ket : K+ : kontrol positif


K- 18,5 8,62 53,40
K- : Kontrol negatif
Emulgel F : Formula
kentang 10 % d1 : Rata-rata diameter
F3 17,5 6,1 64,85
F3 26 5 75,11
69,15 luka bakar hari ke-1
6,4 d23 : Rata-rata diameter
7
F3 21,92 7,12 67,51 luka bakar hari ke-23
Emulgel P% : Persentase
kentang 20 %
F4 20,15 4,5 77,32 Penyembuhan Luka bakar
80,50
F4 20,55 7 72,74
5,6
F4 22,25 1,9 91,46
Dari tabel rata-rata kemudian diikuti penetrasi
penurunan luka bakar didapatkan senyawa fenolik ke dalam sel yang
bahwa emulgel kitosan-ekstrak selanjutnya mengalami denaturasi
kentang 20% dan kontrol positif protein membran sel sehingga
memiliki hasil penurunan membran sel rusak dikarenakan
diameter luka bakar tertinggi. perubahan permeabilitas sehingga
Emulgel kitosan-ekstrak kentang lisisnya membran sel bakteri.
dengan konsentrasi 20% diduga Selain sebagai antibakteri,
memiliki efektifitas yang sama flavonoid juga berperan sebagai
denga kontrol positif, ini antioksidan dengan mekanisme
dikarenakan didalam ekstrak kerja menangkal radikal bebas
kentang terdapat kandungan kimia saat proses penyembuhan luka dan
berupa flavonoid. Flavonoid aktivitas antioksidan membantu
termaksud senyawa fenolik yang dalam penyembuhan luka karena
memiliki gugus fungsi hidroksil saat penyembuhan luka fibriblast
sehingga lebih muda masuk ke sel berproliferasi dan memproduksi
dan membentuk kompleks dengan matriks kolagen untuk
protein membran sel ,dimana memperbaiki jaringan yang rusak,
terjadi interaksi dengan produksi matriks kolagen dapat
melibatkan ikatan hidrogen yang menurun karena peningkatan
terikat pada bagian hidrofilik radikal bebas sehingga
membran sel menyebabkan diperluakan adanya antioksidan
terjadinya peruraian dan sebagai penetrasi radikal bebas.
3 efektivitas sediaan 68,38
emulgel ekstrak
A. Perbandinganpengujian daun kersen 10%
Efektivitas Sediaan Emulgel 4 efektivitas sediaan 79,37
emulgel ekstrak
Kitosan-Ekstrak Kentang dan daun kersen 20%
efektivitas sediaan emulgel
ekstrak daun kersen (Muntingia
calabura L.)
No Formula Rata-rata
Persentase
penyembuhan
luka bakar (%)
1 Sediaan Emulgel 69,15
Kitosan-Ekstrak
Kentang 10 %
2 Sediaan Emulgel 80,50
Kitosan-Ekstrak
Kentang 20%
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 2 No. 2 Desember 2018 211

Dari hasil diatas rata-rata Pembelajaran Kooperatif


persentase penyumbuhan luka bakar Tipe Rotating Trio
untuk sediaan Emulgel Kitosan-Ekstrak Exchange (RTE) Pada
Kentang 10 % adalah 69,15 %, Sediaan Siswa Kelas XI SMAN 4
Emulgel Kitosan-Ekstrak Kentang 20% Bantimurung. Jurnal
adalah 80,50%, efektivitas sediaan Dinamika. Vol. 8. No.1.
emulgel ekstrak daun kersen 10% adalah Hlm. 11-17. P-ISSN :
68,38, efektivitas sediaan emulgel 2087-889. E-ISSN: 2503-
ekstrak daun kersen 10% adalah 79,37 4863.
Kesimpulan
Angel L, 2012. Aktivitas Antioksidan
Berdasarkan hasil penelitian dari dan Stabilitas Fisik Gel
pengaruh pemberian sediaan emulgel Anti-Aging yang
kitosan- Mengandung Ekstrak Air
ekstrakkentang(SolanumtuberosumL.) Kentang Kuning (Solanum
terhadappenyembuhanlukabakar pada tuberosum
kelinci dapat disimpulkan sebagai L.).Skripsi.Fakultas
berikut: Matematika dan Ilmu
1. Sediaan emulgel-kitosan ekstrak Pengetahuan Alam Studi
kentang dan Sediaan emulgel Farmsi Depok.
ekstrak daun kersen (Muntingia
calabura L.) dengan kitosan Balqis.U.,dkk.2016.EfikasiMentimun(
sebagai gelling agent efektif CucumissativusL.)Terhad
dalam proses penyembuhan luka apPercepatan
bakar dilihat dari pengecilan PenyembuhanLukaBakar(
diameter luas lukabakar. Vulnuscombustion)Deraja
2. Perbandingan efektifitas tIIBPadaTikus Putih
penyembuhan antara sediaan (Rattus norvegicus). Jurnal
emulgel-kitosan ekstrak kentang Medika Veterinaria. Vol.
dan sediaan emulgel ekstrak 10.No.2.
daun kersen (Muntingia
calabura L.) dapat dilihat dari Dewi, Rismala. 2014. Tata Laksana
diameter penyembuhan dan Luka Bakar Pada
paling besar dalam Anak.Current Evidences in
penyembuhannya adalah sediaan Pediatric Emergencies
emulgel-kitosan ekstrak kentang Management. Pendidikan
20% yaitu 80,50%. Kedokteran Berkelanjutan
LXVIII. Fakultas
Daftar pustaka Kedokteran Universitas
Abdurahmat. A., 2014. Luka, Indonesia.
Peradangan dan Dzulfikar. 2012. Penanganan Luka
Pemulihan. Jurnal Entropi. Bakar Di Ruang Perawat
Vol. 9. No. 1. Hlm. 721- Intensif
840. ISSN. 1907-1965. Anak.MajalahKedokteran
Terapi Intensif. Vol. 2,No.
Amaliah. R., 2017. Hasil Belajar
Biologi Materi Sistem
Gerak Dengan
Menerapkan Model

Anda mungkin juga menyukai