Anda di halaman 1dari 39

JASA EKOSISTEM

DALAM PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
jasa ekosistem, hubungan ekosistem dan kegiatan manusia, tipe-tipe jasa
ekosistem, bagaimana jasa ekosistem digunakan dalam pengelolaan
sumber daya alam
Sejarah Lahirnya Jasa Lingkungan
• Padaakhir 1960-an: meningkatnya keprihatinan
tentang degradasi lingkungan dan pengakuan
manfaat sosial (ekonomi) yang diberikan oleh
lingkungan alam (Odum, Daly, Hueting)
Apa itu jasa lingkungan?
• Jasa lingkungan ialah manfaat yang diperoleh masyarakat dari hubungan timbal-balik
yang dinamis yang terjadi di dalam lingkungan hidup, antara tumbuhan, binatang, dan
jasa renik dan lingkungan non-hayati.
• Dalam definisi yang lebih lugas dapat dijelaskan bahwa Jasa lingkungan adalah produk
sumberdaya alam hayati dan ekosistem berupa manfaat langsung (tangible) dan manfaat
tidak langsung (intangible) yang meliputi antara lain jasa wisata alam/rekreasi, jasa
perlindungan tata air/hidrologi, kesuburan tanah, pengendalian erosi dan banjir,
keindahan, keunikan, keanekaragaman hayati, penyerapan dan penyimpanan karbon.
• Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, disebutkan bahwa
pemanfaatan jasa lingkungan adalah kegiatan untuk memanfaatkan potensi jasa
lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan kehidupan manusia.
Jasa Ekosistem Menurut Millenium
Ecosystem (MA, 2003)
Jasa ekosistem adalah 'manfaat yang diberikan oleh ekosistem
kepada masyarakat' (barang atau jasa) (MA, 2003).
• Sering dilihat sebagai 'Manfaat ekonomi‘
• Arus (aktual, potensial)
• Tergantung pada pasokan (dari ekosistem) dan permintaan (dari
masyarakat)
• Misalnya. panen kayu bakar sebagai fungsi produksi dan
permintaan kayu
Hubungan Ekosistem dan Kegiatan
Manusia
Ekosistem & Biodiversitas Kegiatan Manusia

Manfaat Nilai
Struktur Fungsi Jasa
Biofisik
atau Contoh: Contoh:
proses Contoh: Persediaan Nilai dari kayu
Contoh: Pemanenan kayu untuk yang
Contoh: Pertumbu Kayu mebel/perabot digunakan
Photosinte han dari untuk
sis biomassa mebel/perabot
Tipe-Tipe Jasa Ekosistem
Jasa Ekosistem = Manfaat yang disediakan oleh
ekosistem untuk manusia
 Jasa Lingkungan Penyedia (Provisioning)
Jasa Lingkungan Pengaturan (Regulating)
 Jasa Lingkungan Budaya (Cultural)
Jasa Lingkungan Penyedia (Provisioning)
Adalah produk yang diperoleh dari layanan ekosistem seperti;
penyediaan pangan, penyediaan air, penyediaan bahan bakar
dan material lain serta penyediaan sumberdaya genetik.
Jasa Lingkungan Pengaturan (Regulating)

Manfaat yang diperoleh dari pengaturan proses layanan


ekosistem; Pengaturan kualitas udara, Pengaturan iklim,
Pencegahan dan Perlindungan terhadap bencana alam
(banjir, longsor, kebakaran, dan tsunami), Pengaturan
air, Pemurnian air dan pengolahan limbah, Pengaturan
penyerbukan alami Pengendalian Hama.
Jasa Lingkungan Pengaturan (Regulating
Service)

• Penangkapan karbon
• Pengaturan iklim melalui pengendalian curah hujan
• Pengendalian erosi dan sedimentasi
• Penyerbukan
• Layanan pembibitan: pengaturan reproduksi
spesies
Jasa Lingkungan Budaya (Cultural)
Manfaat nonmaterial yang diperoleh dari ekosistem;
Budaya estetika: apresiasi pemandangan alam, Budaya
rekreasi: peluang untuk kegiatan pariwisata dan
rekreasi, Budaya warisan budaya dan Identitas: rasa
tempat dan milik.
Jasa Lingkungan Pendukung (Supporting)
• Layanan yang diperlukan untuk produksi semua layanan
ekosistem lainnya; Habitat dan Keanekaragaman hayati,
Pembentukan dan regenerasi tanah, Produksi primer,
dan Siklus hara.
Ada beberapa klasifikasi untuk jasa
ekosistem
• Millennium Ecosystem Assessment (MA, 2003)
• The Economics of Ecosystems and Biodiversity Project (TEEB,
2010)
• UK National Ecosystem Assessment (2011)
• CICES (Common International Classification for Ecosystem
Services) – 2012-present
Tipe2 Jasa Ekosistem (MA vs TEEB)
Jasa Lingkungan Jasa Lingkungan Jasa Lingkungan Jasa Lingkungan
Penyedia Pengaturan Budaya Pendukung
MA Hasil panen kayu Pengaturan laju Rekreasi Formasi tanah
aliran air

Jasa Lingkungan Jasa Lingkungan Jasa Lingkungan Habitat


Penyedia Pengaturan Budaya
TEEB Jasa pembibitan
Apa yang perlu kalian highlight pada
pembelajaran ini?
• Apakah jasa ekosistem itu?
• Contoh layanan disediakan oleh jenis ekosistem tertentu
• Berbagai kategori jasa ekosistem
• Perbedaan pendekatan antara MA dan TEEB
Contoh Kasus di De Winden Belanda

Jasa Ekosistem
Apa yang
disuplai oleh De
Wieden?

Source: Wageningen
University & Research
Source: Wageningen
University & Research
Jasa ekosistem penghitungan biofisik De
Wieden
• Perikanan: jenis dan jumlah ikan yang ditangkap
• Pemotongan buluh: jumlah potongan buluh
• Rekreasi: jumlah pengunjung dan aktivitasnya
• Konservasi alam: jumlah spesies daftar merah
Source: Wageningen University & Research
Bagaimana bisa jasa ekosistem digunakan
dalam pengelolaan sumber daya
alam/lingkungan?
A. Peningkatan kesadaran
B. Mengungkap kepentingan pemangku kepentingan
C. Menganalisis biaya dan manfaat dari pilihan pengelolaan ekosistem
D. Perencanaan penggunaan lahan
E.Pembayaran untuk jasa ekosistem (PES)
A. Peningkatan kesadaran
Sampai saat ini masih terjadi berbagai kerusakan, pencemaran, dan bencana alam akibat
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang mengesampingkan keberlanjutan
fungsi lingkungan hidup. Hal ini menjadi tantangan dalam meningkatkan fungsi lingkungan
hidup sebagai penyediaan sumber daya alam untuk pembangunan nasional.
Peran serta masyarakat memiliki makna yang amat luas, dalam bahasan ini peran serta
masyarakat selalu dikaitkan dengan partisipasi, yang oleh beberapa kalangan diartikan
sebagai sesuatu yang pada hakekatnya bertitik tolak dari sikap dan perilaku meski
batasannya tidak jelas, akan tetapi mudah dirasakan, dihayati dan diamalkan namun sulit
untuk dirumuskan. Peran Serta masyarakat atau partisipasi dapat diartikan sebagai
keterlibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu. Dengan
pengertian itu, seseorang bisa berpartisipasi bila ia menemukan dirinya dengan atau dalam
kelompok, melalui berbagai proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi,
perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggung jawab bersama.
Peningkatan kesadaran
Penguatan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian sumber daya alam memiliki tujuan
untuk:
a. Meningkatkan kesadaran penduduk terhadap pentingnya kelestarian lingkungan hidup
dan sumber daya alam
b. Perubahan sikap penduduk dalam memanfaatkan sumber daya alam
Adapun strategi yang dapat dilakukan yaitu:
a. Memberikan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) lewat jalur formal dan
nonformal
b. Penambahan sarana pendukung penyadaran masyarakat
c. Penggunaan pusat informasi untuk pusat pendidikan lingkungan hidup
masyarakat.
Dalam perkembangan selanjutnya diharapkan bahwa program ini hendaknya
dibangun secara luas dalam suatu jaringan interpretasi termasuk semua
institusi agar

• Mengembangkan persepsi dan pola pikir mernbangun tanpa merusak dengan


memadukan kepentingan ekonomi dan kepentingan ekologi secara berimbang dan secara
tepat sesuai dengan kemampuan surnber daya alam serta lingkungannya.
• Mampu melakukan koordinasi dan rnelakukan komunikasi berbagai sebab dan akibat
terjadinya permasalahan lingkungan hidup, untuk kemudian membangun persepsi yang
sama disertai dengan respon dan kerja sama yang positif dari berbagai stakehoIder untuk
rnengimplimentasikan pembangunan berwawasan lingkungan.
• Melakukan peningkatan kemampuan sumber daya manusia untuk membangun institusi
pengelolaan lingkungan hidup seperti yang telah dikemukakan terdahulu dengan
menyiapakan sumber daya manusia sebagai tenaga interpeter yang tepat dari berbagai
kalangan maupun lapisan masyarakat. Merekapun harus dipersiapkan secara tepat pula,
karena interpretasi merupakan suatu bidang yang terbatas tetapi dapat mempengaruhi
sikap publik terhadap lingkungan.
• Melaksanakan law enforcement. Permasalahannya adalah bahwa pelaksanaan
ataupun penegakan hukum (hukum lingkungan) terhadap mereka yang
rnelakukan pengrusakkan sumber daya alam dan lingkungan di daerah ini masih
sangat lemah. Tindakan yang diambil adalah melakukan koordinasi yang efektif
dengan instansi terkait penyamaan visi dan persepsi secara terus menerus,
khususnya dengan instansi penegak hukum di daerah ini.
• Membentuk forum komunikasi lingkungan hidup, dalam rangka percepatan
penguatan kemampuan pengelolaan lingkungan hidup, maka perlu
dikembangkannya forum komunikasi dan konsultasi untuk menyadarkan
masyarakat agar tidak merusak sumber daya alam dan lingkungannya. Forum ini
sebagai wahana yang berfungsi untuk membantu pemerintah daerah dengan cara
melakukan konsolidasi dan pembahasan permasalahan lingkungan yang dihadapi
oleh pemerintah daerah ini, juga agar diperoleh cara-cara pemecahannya secara
tepat dengan melibatkan seluruh stakeholder dan kalangan akademisi.
B. Analisis Stakeholder (Pemangku
Kepentingan)
Stakeholder adalah keseluruhan aktor atau kelompok yang mempengaruhi dan atau
dipengaruhi oleh kebijakan, keputusan, dan penerapan sebuah proyek (Groenendijk 2003).
Metode analisis stakeholder digunakan untuk mengetahui keterlibatan stakeholder meliputi
identifikasi, peranan, fungsi dan pengaruh stakeholder. Analisis stakeholder adalah sebuah
proses untuk :
1) menjelaskan aspek sosial dan fenomena alam yang dipengaruhi oleh suatu keputusan
atau kegiatan,
2) mengidentifikasi individu, kelompok dan organisasi yang dipengaruhi atau dapat
dipengaruhi oleh bagian dari fenomena tersebut (bisa termasuk bukan manusia atau
kesatuan yang tidak hidup dan generasi mendatang),
3) Untuk mengetahui prioritas individu atau kelompok dalam keterlibatan untuk mengambil
keputusan dan kebijakan (Reed et al, 2009).
Reed et al membagi stakeholder berdasarkan
kepentingan dan pengaruhnya menjadi:
1. Key Player, merupakan stakeholder yang paling aktif dalam pengelolaan karena
memiliki kepentingan dan pengaruh yang besar
2. Subject, memiliki kepentingan yang besar tetapi pengaruhnya kecil. Stakeholder
ini mungkin memberikan dukungan tetapi memiliki kapasitas yang kecil untuk
mengubah keadaan. Stakeholder ini dimungkinkan akan memiliki pengaruh yang
jauh lebih besar jika bekerjasama dengan stakeholder lain
3. Context Setter, memberikan pengaruh yang besar, tetapi memiliki kepentingan
yang kecil. Stakeholder kategori ini mungkin akan memberikan gangguan yang
signifikan terhadap suatu sistem pengelolaan. Sehingga dalam suatu pengelolaan,
stakeholder ini harus selalu dipantau dan harus selalu diatur
4. Crowd, merupakan stakeholder dengan kepentingan dan pengaruh yang kecil.
stakeholder ini akan memperhatikan segala kegiatan yang dilakukan.
C. Menganalisis biaya dan manfaat dari
pilihan pengelolaan ekosistem
Misalnya:
• Konversi penggunaan lahan (contoh 1)
• Pengendalian polusi (contoh 2)
Kasus 1: Penebangan kayu versus pengelolaan
hutan lestari di Palawan, Filipina
• Yang dipertaruhkan: penebangan di perbukitan dari Teluk Bacuit
di Palawan (sekitar 120 km2; 15-20 km2 terumbu karang)
(Sumber: Hodgson dan Dixon, 1988).
• Penebangan dan hilangnya tutupan hutan akan menyebabkan
peningkatan sedimentasi di Teluk, yang menyebabkan hilangnya
terumbu karang.
• Terumbu karang itu penting
• untuk perikanan dan pariwisata
Kasus 1: Penebangan kayu versus pengelolaan
hutan lestari di Palawan, Filipina
• Dampak penebangan: sebagian besar tanah yang terkikis akan
berakhir di Teluk Bacuit
• Halini akan menyebabkan hilangnya sekitar 50% terumbu
karang secara bertahap
• Hilangnya terumbu karang akan menyebabkan hilangnya 50%
perikanan lokal, dan
• Karena daya tarik penyelam secara bertahap akan berkurang,
kehilangan 83% pendapatan pariwisata lokal
Kasus 1: Penebangan kayu versus pengelolaan
hutan lestari di Palawan, Filipina
Pelarangan Penebangan Penebangan secara kontinyu
(US $ juta) (US $ juta)

Pariwisata 25.5 6.3

Perikanan 17.2 9.1

Penebangan 0 9.8

Total 42.7 25.2


Kasus 2: Pengendalian polusi di lahan basah
De Wieden
• Pencemaran hara (eutrofikasi) adalah masalah utama di
De Weiden, tetapi mengurangi polusi itu mahal.
• Bagaimana analisis jasa ekosistem dapat membantu?
Penerapan kontrol pengendalian dan pengelolaan
eutrofikasi akan memberikan dampak terhadap
penurunan beban phosphorus yang berakumulasi
pada penurunan konsentrasi fospor (P). Akibat dari
penurunan konsentrasi P, hal ini akan menghambat
pertumbuhan alga yang menyebabkan turbitas pada
air menurun dan cukup untuk tumbuhan air tumbuh
karena oksigen terlarut tidak lagi haling oleh turbitas
yang tinggi akibat banyak P dalam air.

Hasil dari penerapan control eutrofikasi


menyebabkan jernih dan beningnya air danau yang
menyebabka tumbuhan dan ikan dapat tumbuh
dengan baik karena oksigen terlarut terpenuhi

Manfaat dari penerapan kontrol adalah rekreasi dan


perikanan yang akan di share keuntungannya untuk
penerapan kontrol atau maintenance

Source: Wageningen University & Research


D. Perencanaan Penggunaan Lahan (Land
Use Planning)
• Perencanaan Penggunaan Lahan (Land Use Planning) merupakan Pemahaman
dasar yang telah dibuat oleh Kelompok Kerja Terpadu Perencanaan Penggunaan
Lahan dinyatakan sebagai berikut: Perencanaan penggunaan Lahan merupakan
suatu proses berulang-ulang yang didasarkan pada dialog antara semua yang
mempunyai kepentingan yang bertujuan untuk menenegosiasi dan hasil dari
keputusannya digunakan untuk penggunaan lahan secara berkelanjutan hal ini
dilakukan pada daerah pedesaan yang meliputi: memulai dan memantau
pelaksanaannya.
• Menurut FAO (1985) perencanaan penggunaan lahan merupakan penilaian yang
sistematik terhadap lahan untuk mendapatkan alternatif penggunaan lahan dan
memperoleh opsi yang terbaik dalam memanfaatkan lahan agar terpenuhi
kebutuhan manusia dengan tetap menjaga agar lahan tetap dapat digunakan
pada masa yang akan datang. Sedangkan evaluasi
Konsep Dasar dan Perkembangan
Evaluasi Lahan
• Dent and Young (1987) menyatakan bahwa evaluasi lahan suatu proses untuk
memprakirakan potensi lahan untuk penggunaan tertentu termasuk didalamnya
penggunaan lahan untuk tanaman pangan, perkebunan, daerah turis, pemukiman dan
daerah konservasi. Dengan demikian dalam mengevaluasi lahan diperlukan banyak ahli
dalam bidangnya masing-masing, sebagai contoh dalam evaluasi lahan untuk pertanian
memerlukan ahli dalam bidang tanah, agronomi, hidrologi, biologi dan ekologi yang
dibentuk menjadi satu tim yang akan mengambil keputusan dalam menentukan
kesesuaian lahan (Nasution, 2003).
• Hasil dari evaluasi lahan merupakan dasar bagi pengambil keputusan untuk menetapkan
penggunaan lahan dan pengelolaan (management) yang dperlukan.
• Kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu biasanya dievaluasi dengan menggunakan
karakteristik lahan atau kualitas lahan. Karakteristik lahan merupakan kelengkapan lahan
itu sendiri, yang dapat dihitung atau diperkirakan seperti curah hujan, tekstur tanah dan
ketersediaan air, sedangkan kualitas lahan lebih merupakan sifat tanah yang lebih
kompleks, seperti kesesuaian kelembaban tanah, ketahanan terhadap erosi dan bahaya
banjir (FAO, 1977).
Prinsip-prinsip Evaluasi Lahan
• Dasar prinsip dari kerangka kerja evalusi lahan adalah :
1) Kesesuaian lahan dinilai dan diklasifikasikan sesuai dengan penggunaan lahan
yang direncanakan,
2) Evaluasi memerlukan suatu perbandingan antara keuntungan yang akan
diperoleh dan masukan yang diberikan terhadap lahan,
3) Pendekatan multi disiplin
4) Evalusi dilaksanakan dengan pertimbangan berbagai faktor fisik, kimia tanah,
ekonomi dan sosial,
5) Kesesuaian telah memperhitungkan keberlanjutan penggunaan lahan
6) Evaluasi meliputi berbagai pilihan penggunaan lahan.
E. Pembayaran untuk jasa ekosistem
(PES)
• Pemanfaatan Jasa Lingkungan dikenal dengan istilah Payment for Ecosystem
Services disingkat PES. PES merupakan pemberian insentif kepada masyarakat
atau pemilik tanah untuk mengelola tanah dan sumber daya alam mereka dengan
cara yang dapat menghasilkan jasa ekologis yang berkelanjutan.
• Jasa ekosistem adalah ‘keuntungan dari alam’ untuk perseorangan, keluarga,
masyarakat dan ekonomi. PES merupakan transaksi sukarela untuk jasa
lingkungan yang telah didefinisikan secara jelas (atau penggunaan lahan yang
dapat menjamin jasa tersebut.
• Dalam sebuah transaksi PES, pemanfaat dari jasa lingkungan membayar atau
menyediakan bentuk lain imbalan kepada pemilik lahan atau orang yang berhak
menggunakan lingkungan tersebut (lahan atau air tawar, laut), untuk mengelola
lingkungan sedemikian rupa sehingga menjamin jasa lingkungan.
Konsep jasa lingkungan menunjang
penyusunan strategi pengelolaan sumberdaya
alam (SDA)
• Konsep jasa lingkungan menunjang penyusunan strategi pengelolaan sumberdaya
alam (SDA) yang jelas menguntungkan ekonomi dan masyarakat. PES
memungkinkan biaya jasa lingkungan yang tidak terbayarkan tercermin dalam
ekonomi sehingga membangun ekonomi yang efisien secara lingkungan.
• Kebijakan yang mendukung PES juga mengakibatkan jumlah pemangku
kepentingan berlipat ganda, yang dapat menjadi investor dalam hal modal alam,
dan memperbesar pembiayaan yang tersedia untuk pengelolaan jasa lingkungan
yang penting.
• Dengan demikian, PES selaras dengan pendekatan “pertumbuhan hijau” bagi
pembangunan berkelanjutan, yang memadukan kelebihan pertumbuhan ekonomi
dan perlindungan terhadap lingkungan. Dengan cara ini, dapat muncul lebih
banyak pola berkelanjutan dan adil dalam pertumbuhan ekonomi.
Contoh Penerapan Payments for
Environmental Services yang ada di Indonesia
• Salah satu kasus yang dapat ditinjau mengenai Payments for Environmental
Services (PES) di Indonesia adalah studi kasus di Kabupaten Lombok Barat dan
Kota Mataram mengenai bagaimana mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan
untuk penyediaan sumber daya air yang ada di wilayah tersebut. Kedua wilayah itu
termasuk ke dalam wilayah DAS Jangkok. DAS Jangkok merupakan DAS yang
sangat penting di pulau Lombok. DAS ini berbentuk bulu burung yang mengalir
dari hulu Gunung Rinjani dan bermuara di Selat Lombok dengan aliran perenial.
Panjang sungai utama DAS Jangkok mencapai 47,22 km, dengan luas mencapai
176,06 Km2. Luas tersebut melewati empat wilayah administratif yakni Kabupaten
Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram serta sebagian
kecil wilayah Kabupaten Lombok Utara (SCBFWM, 2010).
Mekanisme PJL di Kabupaten
Lombok Barat dan Kota Mataram
muncul dikarenakan kebutuhan
masyarakat untuk ketersediaan
air. Pada kasus ini, PJL dijalankan
dengan asumsi bahwa dengan
kondisi hutan atau tutupan lahan
yang baik maka fungsi DAS juga
baik. DAS yang berfungsi baik
akan terus mensuplai air bersih
yang dibutuhkan masyarakat.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai