Anda di halaman 1dari 6

A.

Macam-macam tembang macapat


Tembang macapat menceritakan tentang alur kehidupan manusia dari ia
lahir sampai meninggal dunia. Tembang macapat terdiri dari 11 nama tembang
yang menggambarkan tahapan kehidupan manusia yang diawali dari
Maskumambang (Janin), Mijil (Terlahir), Sinom (Muda), Kinanthi (Dipandu)
Asmaradhana (Api Asmara), Gambuh (Sepaham/Cocok) Dhandang Gula
(Manisnya Kehidupan), Durma (Mundurnya tata krama), Pangkur (Menarik
diri), Megatruh (Sakaratul maut), Pucung (Kematian/dipocong). Tembang
macapat identik dengan guru gatra, lagu dan wilangan. Guru gatra adalah
banyaknya larik (baris) dalam satu bait. Guru lagu/dhong dhing adalah
jatuhnya suara vokal pada akhir kata dalam satu baris. Guru wilangan adalah
banyaknya suku kata dalam setiap baris.1
Berikut ini adalah macam-macam tembang macapat:
1. Maskumambang
Maskumambang tersusun dari kata mas dan kumambang yang berarti
emas terapung. Hal ini menggambarkan seorang anak yang masih dalam
kandungan (janin). Tembang maskumambang biasanya berisi tentang
nasihat untuk selalu menghormati dan berbakti kepada orang tua.
Tembang macapat maskumambang memiliki watak lagu susah, sedih,
terharu, prihatin. Tembang maskumambang memiliki susunan 12i 6a 8i 8a.
2

Contoh tembang maskumambang:


Dhuh anak mas sira wajib Wahai anak muda kamu wajib menghargai
angurmati,
marang yayah rena, Terhadap ayahmu
aja pisan kumawani, Jangan sekali-kali melawan da membantah
anyenyamah gawe susah. Karena akan menyebabkan kesusahan

2. Mijil
Asal kata mijil aalah wijil yang berarti keluar. Hal ini mneggambarkan
proses kelahiran manusia. Tembang macapat mijil memiliki watak lagu

1
Budi Anwari, Baboning Pepak Basa Jawa, Surabaya:Genta Group Production.2020.180.
2
Suwardi, Dasar-Dasar Pembelajaran Tembang, Yogyakarta: Fbs Uny, 2006, 12.
yang terharu, melayang jauh. Tembang mijil memiliki susunan 10i 6o 10e
10i 6i 6u.
Contoh tembang mijil:3
Poma kaki padha dipuneling, Cucuku ingatlah/perhatikalah
Ing pitutur ingong, Akan nasihatku/petunjukku
Sira uga satriya arane, Kalian juga seorang kesatria
Kudu anteng jatmika ing budi, Harus tenang dan santun dalam
perbuatan
Ruruh sarta wasis, Rendah hati serta cekatan/pintar
Samubarangipun. Dalam semua hal

3. Sinom
Sinom berarti daun muda (pupus), iseh enom (masih muda). Hal ini
menggambarkan tentang masa muda yang indah penuh cita-cita dan
harapan. Tembang macapat sinom memiliki watak lagu berwibawa,
gembira. Tembang sinom memiliki susunan 8a 8i 8a 8i 7i 8u 7a 8i 12a.
Contoh tembang sinom:
Bonggan kang tan mrelokena, Salah sendiri bagi yang tidak mengerti,
Mungguh ugering ngaurip, Terhadap aturan hidup,
Uripe lan tri prakara, Hidup dengan tiga perkara,
Wirya, arta, tri winasis, Kekuasaan, harta, dan (ketiga) ilmu
pengetahuan,
Kalamun kongsi sepi, Apabila tak satu pun dapat diraih,
Saka wilangan tetelu, Dari ketiga perkara itu,
Telas tilasing janma, Habis lah harga diri manusia,
Aji godhong jati aking, Lebih berharga daun jati kering,
Temah papa papariman Akhirnya menderita, jadi pengemis yang
ngulandara, terlunta.

4. Kinanthi
Kinanthi berasal dari kata kanthi yang diberi sisipan in yang memiliki
arti digandheng, ditemani, dibimbing. Hal ini menggambarkan seorang
anak yang perlu dituntun menuju jalan yang benar dalam pembentukan jati

3
Zahra haidar, macapat tembang jawa indah dan kaya makna,badan pengembangan dan
pembinaan bahasa jakarta 2018 20
diri dan meraih cita-cita.4 Tembang macapat kinanti memiliki watak lagu
senang, gembira, kasih sayang. Tembang kinanthi memiliki susunan 8u 8i
8a 8i 8a 8i.
Contoh tembang kinanthi:
Aywa mematuh nalutuh, Jangan membiasakan diri berbuat aib,
Tanpa tuwas tanpa kasil, Tidak ada gunanya tidak ada hasilnya,
Kasalibuk ing srabeda, Terjerat oleh rintangan/gangguan,
Marma dipunngati-ati, Oleh karena itu berhati-hatilah,
Urip keh rencananira, Hidup banyak rintangannya,
Sambekala den kaliling. Godaan harus dihindari.

5. Asmarandhana
Asal kata Asmarandhana adalah asmara dan dahana yang berarti cinta
dan saling memberi. Hal ini menggambarkan tentang masa-masa dilanda
asmara. Tembang macapat asmrandhana memiliki watak lagu sedih, rindu,
prihatin. Tambang aamarandhana memiliki susunan 8i 8a 8e 8a 7a 8u 8a.
Contoh tembang asmarandhana:
Gegaraning wong akrami, Modal dalam pernikahan
Dudu bandha dudu rupa, Bukan harta atau rupa
Amung ati pawitané, Hanya hati modal utamanya
Luput pisan kena pisan Sekali jadi, jadi selamanya
Yen ta gampang luwih gampang, Jika mudah, semakin gampang
Yen angèl angèl kalangkung, Jika sulit, sulitnya bukan main
Tan kena tinumbas arta. Tak bisa ditebus dengan harta

6. Gambuh
Gambuh memiliki arti jodoh atau cocok. Hal ini menggambarkan
tentang kesepakatan untuk menyatukan cinta dalam suatu pernikahan.
Tembang macapat gambuh memiliki watak lagu polos, jelas, apa adanya.
Tembang gambuh memiliki susunan 7u 10u 12i 8u 8o.
Contoh tembang gambuh:
Tutur bener puniku, Ucapan yang benar itu
Sayektine apantes tiniru, Sejatinya pantas untuk diikuti
4
Galang Surya Gemilang. Internalization Of Philosophical Value “Tembang
Macapat” In Guidance And Counseling , Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan
Konseling) Vol. 1 No.1 (Mei 2017) 64
Nadyan metu saking wong sudra Meskipun keluar dari orang yang
papeki, rendah derajatnya
Lamun becik nggone muruk, Jika baik dalam mengajarkan
Iku pantes sira anggo, Itu pantas engkau gunakan

7. Dhandhanggula
Dhandhanggula berasal dari kata dandhang dan gula yang memiliki
arti tempat sesuatu yang manis, yang menggambarkan kehidupan
pasangan baru yang berbahagia setelah menikah. Tembang macapat
dhandhanggula memiliki watak lagu manis, indah gembira. Tembang
dhandhanggula memiliki susunan 10i 10a 8e 7u 9i 7a 6u 8a 12i 7a.
Contoh tembang macapat dhandhanggula:
Nanging yen sira ngguguru kaki, Jika engkau berguru, Nak,
Amiliha manungsa kang nyata, Pilihlah guru yang sebenarnya,
Ingkang becik martabate, Yang baik martabatnya,
Sarta kang wruh ing kukum, Memahami hukum,
Kang ngibadah lan kang ngirangi, Dan rajin beribadah,
Sukur oleh wong tapa, Syukur-syukur jika menemukan
pertapa,
Ingkang wus amungkul, Yang sudah mumpuni,
Tan mikir pawewehing liyan, Tanpa mengharapkan imbalan,
Iku pantes sira guronana kaki, Dialah yang pantas kau jadikan guru,
Sartane kawruhana. Serta menimba pengetahuan

8. Durma
Asal kata Durma adalah dur dan ma yang memiliki arti munduring
tata krama (hilangnya tata krama). Hal ini menggambarkan tentang
manusia yang suka menggumbar hawa nafsu dan berbuat sesukanya.
Tembang ini memberikan nasihat untuk berhati-hati dalam menajalankan
hidup5. Tembang macapat durma memiliki watak yang bersemangat,
keras, galak. Tembang durma memiliki susunan 12a 8i 6a 7a 8i 5a 7i.
Contoh tembang durma:
Bener luput ala becik lawan Benar salah, baik buruk, dan untung
begja, rugi,
5
Suwardi, wawasan hidup jawa dalam tembang macapat.22
Cilaka mapan saking, Celaka itu ditentukan
Ing badan priyangga, Pada (oleh) diri sendiri,
Dudu saking wong liya, Bukan dari orang lain,
Pramila den ngati-ati, Karena itu berhati-hatilah,
Sakeh dirgama, Terhadap banyak tipu muslihat,
Singgahana den eling. Simpanlah agar selalu ingat.

9. Pangkur
Pangkur berasal dari kata mungkur yang artinya pergi atau
meninggalkan. Hal ini menggambarkan kehidupan manusia yang
menghindarkan diri dari hawa nafsu dan semua perbuatan yang bersifat
buruk.6 Tembang macapat pangkur memiliki watak lagu yang bergairah,
gagah, perkasa. Tembang pangkur memiliki susunan 8a 11i 8u 7a 12u 8a
8i.
Contoh tembang macapat:
Mangkono ilmu kang nyata, Begitulah ilmu yang benar
Sanyatane mung weh reseping Sejatinya hanya untuk menentramkan
ati, hati
Bungah ingaran cubluk, Senang jika dianggap bodoh
Sukeng tyas yen den ina, Senang di hati jika dihina
Nora kaya si punggung Tak seperti si bodoh yang haus pujian
anggung gumunggung,
Ugungan sadina dina, Ingin dipuji tiap hari
Aja mangkono wong urip. Jangan seperti itu manusia hidup

10. Megatruh
Megatruh berasal dari kata megat dan ruh yang berarti berpisahnya
ruh dari tubuh manusia. Hal ini menggambarkan tentang manusia yang
mengalami kematian. Mereka harus mempersiapkan diri menuju alam
yang abadi. Tembang macapat megatruh memiliki watak lagu yang
kecewa, sedih, prihatin. Tembang megatruh memiliki susunan 12u 8i 8u 8i
8o.
Contoh tembang megatruh:
Nalikane mripat iki wis Saat kita meninggal nanti,
6
Ignatia karina, interpretasi makna macapat dalam karya piano trio, jurnal Institut Seni
Indonesia Yogyakarta 2018. 7
katutup,
Nana sing isa nulungi, Tak ada lagi yang mampu menolong kita,
Kajaba laku kang luhur, Kecuali kelakuan (amal) yang baik,
Kang ditampi marang Gusti, Yang akan diterima oleh Tuhan,
Aja ngibadah kang awon. Karena itu janganlah beribadah asal-
asalan.

11. Pucung
Pucung merupakan tahapan terakhir kehidupan manusia. Kata pucung
atau pocong (dibungkus kain mori) diartikan sebagai orang meninggal
yang berada di liang lahat atau disebut kudhuping gegodhongan (kuncup
dedaunan). Hal ini menggambarkan manusia yang kembali ke tempanya
dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Tembang macapat
pucung memiliki watak lagu santai, seenaknya, gegabah.7 Tembang
pucung memiliki susunan 12u 6a 8i 12a.
Contoh tembang pucung:
Ngelmu iku kalakone Ilmu didapat melalui proses
kanthi laku,
Lekase lawan kas, Yang dimulai dari kemauan
Tegese kas nyantosani Maksudnya kemauan yang sungguh-sungguh
Setya budya pangekese Taat pada kesucian hati menjadi penakluk
dur angkara. kesengsaraan.

Refensi: X
Darusuprapta. macapat dan santiswara. Jurnal humaniora. 1989
Karina, Ignatia. Interpretasi Makna Macapat dalam Karya Piano Trio. jurnal. Institut Seni
Indonesia Yogyakarta, 2018.

Budi anwari, Baboning pepak basa jawa, surabaya:genta group production.2020.180.


Suwardi, dasar-dasar pembelajaran tembang, yogyakarta: fbs uny, 2006, 12.

7
Darusuprapta. Macapat dan santiswara Jurnal humaniora. 1989.15

Anda mungkin juga menyukai