Anda di halaman 1dari 10

1.

Jelaskan maksud Akuntansi Anggaran sebagai Bagian dari akuntansi sector


public
Jawab:
 Maksud akuntansi anggaran sebagai bagian dari ASP yaitu sebagai sistem
akuntansi yang melaksanakan dan melaporkan anggaran. Dimana dalam hal ini
anggaran merupakan objek dari akuntansi sektor publik. Sehingga akuntansi
anggaran ini menjadi bagian utama dari ASP. Mengapa demikian, karena dalam
sektor publik yang seringkali merujuk pada organisasi pemerintahan, segala
aktivitas pemerintah tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan yang
mana nantinya menjadi pedoman dalam menyusun aktivitas keuangan
pemerintah. Aktivitas keuangan ini direncanakan untuk dilakukan oleh
pemerintah selama periode tertentu yang akan dituangkan dalam rancangan
anggaran. Rancangan anggaran ini dihasilkan oleh sebuah sistem yaitu sistem
penganggaran publik. Sistem ini merupakan satu kesatuan sistem dari mulai
merancang anggaran publik sampai dengan sistem pelaporan dan
pertanggungjawaban anggaran publik. Dan setiap tahapan ini menuntut adanya
akuntabilitas dan transparansi kepada publik sebagai bentuk pengendalian dan
pengawasan. Karena ini merupakan sebuah kesatuan sistem , maka penyusunan
lapkeu pemerintah terkait erat dan tidak dapat terpisahkan dari penganggaran.
Oleh karena itu, laporan anggaran organisasi pemerintahan merupakan bagian
dari lapkeu pemerintah untuk pihak esternal dan perlu diatur dalam standar
akuntansi pemerintah. Dan sistem yang melaksanakan dan melaporkan
anggaran ini disebut akuntansi anggaran.
 Akuntansi anggaran merupakan Teknik akuntansi yang paling banyak digunakan
dan paling berkembang di organisasi sector public,terutama pemerintah
 Akuntansi anggaran mencatat dan menyajikan akun realisasi kegiatan dalam
format yang sama dan sejajar dengan anggarannya.Jumlah akun belanja yang
dianggarkan dikreditkan dengan akun yang sesuai kemudian apabila belanja
tersebut direalisasikan makaakun tersebut didebit Kembali
 Teknik akuntansi anggaran dapat membandingkan secara sistematis dan
continue jumlah anggaran dengan realisasi anggaran.

2. perbedaan cash basis dan accrual basis dalam akuntansi sector public dilihat dari
aspek Operasionalisasi, Hubungannya dengan system pendapatan dan anggaran
tradisional, cakupan transaksi, waktu,audit dan pengendalian!
Jawab:
KARAKTERISTIK AKUNTANSI KAS AKUNTANSI AKRUAL
Operasionalisasi Relatif sederhana Relatif rumit/kompleks
Hubungannya dengan system Relatif kuat Relatif lemah
pendapatan dan anggaran
tradisional
Cakupan transaksi Mencatatat hanya transaksi Mencatat transaksi nonkas yang
yang menghasilkan kas diestimasi dengan baik
Waktu Mencatat hanya transaksi yang Mencatat pengaruh estimasi
terjadi pada periode akuntansi dimasa mendatang dari
yang relevan transaksi saat ini dan
perubahan kebijakan
Audit dan pengendalian Relatif sederhana Relatif harus dilakukan
3. kendala yang dihadapi pemerintah dalam penerapan system accrual basis ?
Jawab:
Dalam melakukan penerapan sistem akuntansi berbasis akrual oleh pemerintah,
diperlukan kondisi-kondisi yang mendukung, yang mana ini sekaligus menjadi
permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam penerapan system accrual basis,
diantaranya yaitu:

1. Perlu adanya dukungan SDM yang berkompeten dan profesional dalam


pengelolaan keuangan.
2. Perlu adanya dukungan dari pemeriksa lapkeu, karena perubahan basis
akuntansi akan mengubah cara pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa.
Perubahan-perubahan yg terjadi ini harus melalui pertimbangan dari BPK. Untuk
itu, proses baku penyusunan di dalam penyusunan suatu standar akuntansi,
termasuk untuk menerapkan basis akuntansi, harus dilaksanakan dengan baik
dan meliabatkan semua pihak yang berkepentingan, agar standar yang
dihasilkan lebih berkualitas.
3. Diperlukan ketersediaan sistem teknologi informasi yang mampu
mengakomodasi persyaratan-persyaratan dalam penerapan akuntansi berbasis
akrual.
4. Diperlukan adanya sistem penganggaran yang berbasis akrual, karena jika
anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang masih berbasis
kassedangkan dalam realisasinya berbasis akrual maka antara anggaran dan
realisasinya tidak dapat diperbandingkan.
5. Harus ada komitmen dan dukungan politik dari para pengambil keputusan
dalam pemerintahan, karena upaya penerapan akuntansi berbasis akrual
memerlukan dana yang besar dan waktu yang panjang, bahkan lebih panjang
daripada masa periode jabatan presiden, gubernur, bupati, walikota, dan
anggota DPR/DPRD.

4. karakteristik pelayanan sector public! Sebutkan jenis pelayanan public dan


berikan contohnya!
Jawab:
 karakteristik pelayanan sector public
a. Layanan pemerintah berupa barang dan jasa.
Contoh: pelayanan sertifikat, informasikeamanan, ketertiban, kebersihan,
transportasi
b. Terintegrasi pelayanan satu dan yang lain
Contoh: pelayanan bus kota bergabung dengan pelayanan mikrolet
c. Pelanggan internal cukup menonjol
d. Efisiensi dan efektivitas pelayanan akan meningkat seiring peningkatan mutu
pelayanan
e. Masyarakat keseluruhan diperlakukan sebagai pelanggan tidak langsung
yang sangat berpengaruh kepada upaya pengembangan pelayanan
f. Tujuan akhirnya untuk terciptanya tatanan kehidupan masyarakat
 jenis pelayanan public
1. Pelayanan Administratif
Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk
dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status
kewarganegaraan, serrtifikat kompetensi, kepemilikan atau penguasaan
terhadap suatu barang dan sebagainya. Dokumen-dokumen ini antara lain
kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Pernikahan, Akte kelahiran, Akte
Kematian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Ijin Mengemudi
(SIM), Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB), Paspor, Sertifikat Kepemilikan / Penguasaan Tanah dan sebagainya.
2. Pelayanan Barang
Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk /
jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon,
penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya.
3. Pelayanan Jasa
Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa
yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan,
penyelenggaraan transportasi, pos, dan lain sebagainya.

5. Dalam hal penyediaan pelayanan public, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh
pemerintah !
Jawab:
Dalam hal penyediaan pelayanan public, yang perlu diperhatikan adalah :
1) Identifikasi barang/jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat (apakah barang
public atau privat)
2) Siapa yang lebih berkompeten (lebih efisien) untuk menyediakan kebutuhan
public tersebut (pemerintah atau swasta)
3) Dapatkah penyediaan pelayanan public tertentu diserahkan kepada sektor
swasta dan sektor ketiga
4) Pelayanan public apa saja yang tidak harus dilakukan oleh pemerintah namun
dapat ditangani oleh swasta.

6. Jelaskan hubungan antara anggaran,realisasi anggaran dan capaian kinerja


dalam organisasi sector public !
Jawab:
Penganggaran sector public terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi
dana untuk setiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Anggaran sector
public dapat menggambarkan perubahan prioriatas kebutuhan dan keinginan
masyarakat serta dapat menentukan penerimaan dan pengeluaran pemerintah
pusat dan daerah.
Anggaran berbasis kinerja merupakan sebuah sistem perencanaan program yang
akan dilakukan pemerintah dengan menetapkan tolok ukur kinerja sebagai
pembanding dalam mencapai tujuan. Anggaran berbasis kinerja ini disusun untuk
membantu pemerintah dalam melakukan koordinasi setiap kegiatan. Anggaran
berbasis kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam
sistem anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebakan oleh tidak adanya
tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan
dan sasaran pelayanan publik.
Dengan adanya anggaran yang sudah ditentukan dapat membuat
Laporan Realisasi Anggaran yang menyajikan informasi realisasi pendapatan,
belanja, transfer, surplus/defisit, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang
pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan
dengan anggarannya dalam satu periode dan dengan begitu dapat mengukur tolak
ukur yang digunakan untuk mengukur capaian kinerja dalam pencapaian tujuan
dan sasaran pelayanan publik

7. Jelaskan implementasi strategi pada organisasi sector public !


Jawab:
Terdapat 5 proses manajemen strategis untuk mengimplementasikan strategi pada
organisasi sektor public:
1. Menetapkan arah dan misi organisasi
Dengan mempunyai visi, misi, dan tujuan tanpa ada hal-hal tersebut
organisasi akan mudah dipengaruhi oleh situasi eksternal
2. Memahami Lingkungan Internal dan Eksternal (Menetapkan Lingkungan)
Manajemen dapat melakukan reaksi terhadap perubahan dan dapat
merespon isu kritis yang pengaruhnya kuat terhadap organisasi
a) Lingkungan Eksternal
Memiliki dua variable yakni peluang dan ancaman dan terdiri dari atas
dua bagian(lingkungan tugas dan umum)
b) Lingkungan Internal
Memiliki dua variable yakni kekuatan dan kelemahan mencakup semua
unsur organisasional yang ada dalam suatu organisasi seperti struktur
organisasi, budaya organisasi, dan sumber daya.
3. Memformulasikan Strategis
Melibatkan penerapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai
tujuan organisasi, meliputi pengembangan misi organisasi, analisis SWOT dan
menentukan tujuan jangka panjang
4. Mengimplementasikan Strategi
Menetapkan atau merumuskan tujuan organisasi tahunan, memikirkan dan
merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber
daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan
5. Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi
Mencakup 3 hal, yaitu:
a. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi
yang sedang berlangsung, menentukan apa yang dikendalikan dan
menetapkan standar
b. Mengukur kinerja yang telah dilakukan dan membandingkan kinerja
dengan standar
c. Mengambil beberapa tindakan evaluasi strategi sangat diperlukan sebab
keberhasilan organisasi dewasa ini tidak menjadi jaminan keberhasilan
dimasa yang akan datang
8. Jelaskan konsep Pusat Pertanggungjawaban di Organisasi Sektor Publik dan
berikan contohnya
Jawab:
Pusat Pertanggungjawaban pada organisasi sektor publik dibedakan menjadi empat
oleh Mardiasmo (2009) adalah sebagai berikut.
a. Pusat biaya
Pusat biaya merupakan jenis pusat pertanggungjawaban dimana prestasi
manajernya dinilai berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Suatu unit
organisasi disebut sebagai pusat biaya apabila ukuran kinerja dinilai berdasarkan
biaya yang telah digunakan (bukan nilai output yang dihasilkan). Contoh pusat
biaya adalah di Pemerintah Pusat: Kementerian Pendidikan Nasional,
Kementerian Kesehatan. Di Pemerintah Daerah: Dinas Pendidikan, Dinas
Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum.

b. Pusat pendapatan
Pusat pendapatan merupakan jenis pusat pertanggungjawaban dimana Prestasi
manajer dinilai berdasarkan pendapatan yang dihasilkan sebagaimana pada
organisasi perusahaan manajer pusat pendapatan hanya bertanggung jawab
terhadap penjualan. Contoh pusat pendapatan adalah di Pemerintah Pusat:
Kementerian Keuangan ( Dirjen Pajak, dan Dirjen Bea Cukai). Di Pemerintah
Daerah: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu.

c. Pusat laba
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang menandingkan input
(expense) dengan output (revenue) dalam satuan moneter. Kinerja manajer
dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan. Contoh: BUMN dan BUMD, obyek
parawisata milik PEMDA, bandara, dan pelabuhan.

d. Pusat investasi
Pusat investasi merupakan jenis pusat pertanggungjawaban dimana pretasi
manajernya dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi
yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Contoh Pusat Investasi adalah Departemen Riset dan Pengembangan dan
Balitbang. Misal, Pemda memutuskan untuk membangun pasar dan kios yang
ada di pasar tersebut disewakan atau dijual dengan cara kredit kepada pedagang
yang memanfaatkan pasar tersebut.

9. Jelaskan konsep value for money dalam pengukuran kinerja sector public dan
berikan contohnya!
Jawab:
Konsep value for money merupakan konsep untuk mengukur ekonomi, efektivitas,
dan efisiensi kinerja program, kegiatan, dan organisasi. Untuk mengimplementasikan
konsep value for money pada pengukuran kinerja diperlukan pengembangan
indicator kinerja. Indicator kinerja harus seimbang, diantaranya:
 Indikator keuangan: menekankan pada input dan output yang terbatas pada
anggaran dan realisasinya. Input merupakan sumber daya yang digunakan
untuk pelaksanaan suatu kebijakan, program, dan aktivitas. Contoh input
adalah dokter di rumah sakit, tanah untuk jalan baru, guru di sekolah, dan
sebagainya. input dapat dinyatakan secara kuantitatif, misalnya jumlah
dokter, luas tanah, jumlah guru, dan sebagainya. Input dapat pula dinyatakan
dengan nilai uang, misalnya biaya dokter, harga tanah, gaji guru, dan
sebagainya. Mengukur output lebih sulit dilakukan terutama untuk pelayanan
sosial, seperti pendidikan, keamanan atau kesehatan. Sebagai contoh, output
yang dihasilkan polisi adalah tegaknya hukum dan peraturan atau rasa aman
masyarakat. 
 Indicator non keuangan: menekankan pada outcome Outcome merupakan
dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu, outcome seringkali
dikaitkan dengan tujuan (objectives) atau target yang dikehendaki.
Contohnya, kepuasan pelanggan, kualitas layanan, cakupan layanan.
 Indicator ekonomi: dalam konteks organisasi pemerintahan, ukuran ekonomi
berupa berapa anggaran yang dialokasikan untuk membiayai aktivitas
tertentu. Apabila sumber daya yang dikeluarkan berada dibawah anggaran
maka terjadi penghematan, sedangkan sebaliknya, apabila di atas anggaran
maka terjadi pemborosan.
 Indicator Efisiensi: pencapaian output yang maksimum dengan input
tertentu atas penggunaan input yang terendah untuk mencapai output
tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output input yang dikaitkan
dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.
 Indicator Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang
ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome
dengan output.

10. Jelaskan Karakteristik Organisasi Sektor Publik dilihat dari tujuan,


aktivitas,sumber pembiayaan, pola pertanggungjawaban,kultur,penyusun
anggaran dan stakeholder!
Jawab:
KARAKTERISITIK ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Organisasi sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut :
A.    Tujuan
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan
dasar dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani.
B.    Aktivitas
Pelayanan publik (public services) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan,
keamanan, penegakan hukum, transportasi publik dan penyediaan pangan.
C.    Sumber Pembiayaan
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba
perusahaan negara, peminjaman pemerintah, serta pendapatan lain-lain yang
sah dan tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku.
D.    Pola Pertanggungjawaban
Bertanggungjawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat
seperti dalam organisasi pemerintah yang meliputi DPR, DPD, DPRD, Majelis
Syuro Partai, Dewan Pengurus LSM, atau Dewan Pengurus Yayasan.
E.    Kultur Organisasi
Bersifat birokratis, formal dan berjenjang.
F.    Penyusunan Anggaran
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan
anggaran program publik dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh
masyarakat, dan akhirnya disahkan oleh wakil masyarakat di DPR, DPD, DPRD,
Majelis Syuro Partai, Dewan Pengurus LSM, atau Dewan Pengurus Yayasan.
G.    Stakeholder
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para
kreditor, para investor, lembaga-lembaga internasional termasuk lembaga donor
internasional seperti Bank Dunia, IMF (International Monetary Fund), ADP (Asian
Development Bank), PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), UNDP (United Nation
Development Program), USAID, dan Pemerintah luar negeri.

11. komponen penyusun laporan keuangan berdasar PP No 71 tahun 2010 !


(BAB18)
Jawab:
KOMPONEN PENYUSUN LAPKEU
1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan realisasi anggaran adalah laporan yang menyajikan sumber,alokasi
dan penggunaan sumberdaya ekonomi yang dikelola pemerintah pusat atau
daerah dalam satu periode laporan. LRA menggambarkan perbandingan
antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode laporan. LRA
mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusat atau daerah yang
menunjukkan ketaatan terhadap APBN/ APBD. LRA sekurang-kurangnya
memuat :
a. pendapatan- LRA
b. belanja
c. transfer
d. surplus/desfisi- LRA
e. pembiayaaan
f. sisa lebih/kurang pembiyaan anggaran
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
Laporan perubahan SAL baru ada dan wajib disajikan oleh entitas pemerintah
pusat dann entitas pelapor lainnya yang menyelenggarakan laporan
keuangan konsolidasian. Laporan perubahan SAL menyajikan secara
komparatif dengan periode sebelumnya pos posnya sebagai berikut :
a. SAL awal
b. Penggunaan SAL
c. SiLPA/SiKPAa tahun berjalan
d. koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya
e. Lain-lain
f. SAL akhir
3. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai
aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai
sumber penggunaan perubahan kas dan setara kas selama satu periode
akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Laporan arus
kas terdiri atas arus kas masuk dan arus kas keluar dengan klasifikasi
berdasarkan:
a. aktivitas operasi
b. aktivitas investasi
c. aktivitas pendanaan
d. aktivitas transitoris
5. Laporan Operasinal
Laporan operasional merupakan konsekuensi penerapan basis akrual yang
setidanya menyajikan pos pos :
a. pendapatan LO dari kegiatan operasional
b. beban dari kegiatan operasional
c. surplus/ defisit dari kegiatan non-operasional ,bila ada
d. pos luar biasa, bila ada
e. surplus/defisit-LO
6. Laporan Perubahan Ekuitas
LPE Merupakan laporan yang menghubungkan antara LO dengan necera,
sehingga penyusunan LO,LPE dan neraca mempunyai keterkaitan yang dapat
dipertanggungjawabkan. LPE sekurang-kurangnya menyajikan pos :
a. ekuitas awal
b. Suplus/defisit-LOp pada periode bersangkutan
c. koreksi-koreksi yang langsung menambah atau mengurangi Ekuitas d.
d. Ekuitas akhir
7. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan Meliputi penjelasan atau daftar terperinci
atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam komponen laporan
keuangan sebelumnya ( LRA,SAL,neraca, LAK, LO, LPE). Bagian kebijakan
Akutansi pada catatan atas laporan keuangan setidak-tidaknya menjelaskan
dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan,
kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh suatu entitas pelaporan dan
kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan
keuangan.

12. perbandingan komponen laporan keuangan berdasar SAP,PSAK no 45 dan


IPSAS! (bab 18)
Jawab:
SAP(paragraf 14 pada PSAK No.45 IPSAS
SAP Berbasis Kas Menuju
Akrual)
1. Laporan Realisasi 1. Neraca terbagi atas 1. Neraca
Anggaran aktiva,kewajiban
dan aktiva bersih
2. Neraca terbagi atas 2. Laporan Aktivitas 2. Laporan Arus Kas
aktiva,kewajban dan
modal.
3. Laporan Arus Kas 3. Laporan Arus Kas 3. Laporan Kinerja
Keuangan
4. Catatan atas laporan 4. Laporan Perubahan 4. Laporan
Keuangan Ekuitas Perubahan Ekuitas
5. Catatan atas 5. Kebijakan
Laporan Keuangan Akuntansi dan
Catatan atas
Laporan Keuangan

13. perbedaan karakteristik organisasi sector public dan organisasi privat! (BAB 1)
Jawab:
Variabel Organisasi Sektor Publik Sektor Privat
Tujuan Motif nonlaba Motif laba
Karakteristik Sangat kompleks, domain Lebih spesifik, pembagian
luas, multifungsional dan fungsi lebih jelas,
ketidakpastian tinggi controllabel uncertainty
Struktur Birokratis,kaku, hierarkis Fleksibel
Proses Penuh nuansa politis Nuansa politis lebih tidak
sebesar sektor pubik
Sumber Dna Publik Pemilik,kreditur, investor
(stakedolders)

Organisasi sektor publik diliputi ketidakpastian yang tinggi karena adanya


benturan kepentingan dengan interaksi sosial di lingkungan organisasi. Kekhasan
bagi organisasi publik adalah bahwa mereka pada umumnya memiliki tujuan yang
kompleks dan ingin memprioritaskan berbagai masalah dan aktivitas secara
bersamaan. Karakteristik organisasi publik yang multifungsional dikarena organisasi
publik bergerak dalam berbagai aspek meliputi lingkungan, ekonomi, politik,budaya
dan demografi. Atas kompleksitas dan kerumitan struktur organisasi publik ,
dibutuhkan sebuah mekanisme yang terkoordinasi untuk mengontrol pencapaian
tujuan dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan publik.

14. akuntansi anggaran dan akuntansi surplus/defisit-LRA menurut SAP!


Jawab:
A. Akuntansi Anggaran
Akutansi anggaran merupakan teknik pertangungjawaban dan pengendalian
manajemen yang digunakan untuk membangun pengelolaan pendapatan,
belanja, transfer, dan pembiayaan dengan membandingkan secara sistematis
dan kontinu mengenai jumlah anggaran dan realisasinya . Tujuan utama teknik
ini adalah menekankan peran anggaran dalam siklus perencanaan pengendalian
dan akuntabilitas. Akutansi anggaran diselenggarakan pada saat :
1)Anggaran disahkan yang ditandai dengan terbitnya Perda APBD yang
dilakukandi HUD
2)Anggaran dialokasikan , alokasi anggaran di tuangkan dalam DPA ( dokumen
peaksanaaan anggaran) SKPD ( satuan kerja perangkat daerah)
3)Anggaran direalisasikan , setelah proses alokasi , SKPD mempunyai hak
untuknmenggunakan dana maksimal sebesar anggaran belanja yang
dialokasikan dan Mempunyai kewajiban untuk menyetorkan pendapatan ke
BUD sebesar alokasi Estimasi pendapatan yang dituangkan di DPA SKPD
B. Akuntansi Surplus/Defisit-LRA
 Surplus LRA : selisih lebih antara pendapatan LRA dan belanja selama satu
periode pelaporan
 Defisit LRA : selisih kurang antara pendapatan LRA dan belanja selama satu
periode laporan.
Selisih tersebut dicatat dalam pos suruh Pulus atau defisit LRA Yang
perhitungannya dilakukan di tingkat pemerintah pusat atau daerah (BUN/BUD)
melalui jurnal penutup pada saat dilakukan proses penggabungan atau
konsolidasian di BUN/BUD. Namun di tingkat SKPD atau entitas akuntansi tidak
dilakukan Penandingan antara pendapatan dan belanja sehingga tidak ada
surplus/defisit-LRA.

15. akuntansi SILPA/SIKPA dalam laporan keuangan pemerintah! (BAB 19)


Jawab:
Selisih lebih atau kurang pembiayaan anggaran ( SiLPA/SikPA) adalah selisih lebih
atau kurang antara :
a. realisasi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode
pelaporan
b. realisasi pendapatan LRA- dan belanja selama satu periode pelaporan.
PencatatanSiLPA/SiKPA diperoleh dari penutupan akun surplus/defisit dan
pembiayaan neto pada akhir tahun anggaran untuk selanjutnya dipindahkan ke
laporan perubahan saldo anggaran lebih

Anda mungkin juga menyukai