Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Latar Belakang

Pengobatan alternatif/pengobatan tradisional semakin banyak diminati oleh

masyarakat. Selain di Indonesia, pengobatan alternatif juga banyak diminati oleh

masyarakat di dunia. Jenis pengobatan alternatif ini pun beragam, seperti

mengonsumsi obat- obatan herbal, akupuntur, pijat, dan salah satunya adalah bekam. 

Sebenarnya metode bekam bukanlah hal yang baru bagi kalangan masyarakat

Indonesia. Metode ini telah digunakan ribuan tahun lalu mulai dari Timur Tengah

hingga ke Daratan Cina. Bahkan, menurut riwayatnya dahulu Rasulullah telah

menggunakan metode ini untuk mengatasi penyakit yang dideritanya. Bekam adalah

metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau

oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit ari. Dalam istilah medis dikenal

dengan istilah Oxidant Release Therapy atau istilah yang lain lebih popular dengan

detoksifikasi. Banyak penyakit yang dikatakan dapat disembuhkan dengan terapi

bekam seperti penyakit hipertensi, kolestrol, asam urat, stroke, anemia, radang paru-

paru, ginjal, diabetes melitus, asma, tumor, migrain, hepatitis dan lain-lain.

1.2.1 Sejarah Bekam

Abdu Ar-Razzaq menyebutkan dari Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Abdurrahman bin

Ka'ab bin Malik bahwa seorang wanita yahudi menghadiahkan seekor kambing yang

sudah dimasak di Khaibar kepada Nabi SAW. Maka Rasulullah SAW menyantap

sebagian daging tersebut. Para sahabat juga ikut menyantapnya. Namun Beliau

mendengar tulang kambing itu mengucapkan bahwa makanan beracun, kemudian

Nabi meminta para Sahabat untuk menghentikan makannya. Beliiau bertanya kepada

wanita tersebut apakah makanannya diracun. Sang wanita akhirnya mengakui

memberikan racun untuk mengetahui apakah Nabi Muhammad akan selamat dari
racun atau tidak. Akhirnya Rasulullah SAW meminta dibekam pada bagian

pundaknya di tiga titik, dan memerintahkan para sahabat untuk berbekam juga.

Namun sebagian di antara mereka meninggal dunia. Nabi berbekam pada bagian bahu

yang merupakan lokasi terdekat ke jantung, maka zat beracun dalam darah itu pun

keluar. Saat Allah sudah menghendaki untuk memberi kemuliaan mati syahid kepada

beliau, bekas dari racun yang tersembunyi dari racun tersebut pun mulai tampak untuk

merealisasikan takdir-Nya.

2.1 Terapi Bekam untuk Kondisi Medis

Terapi bekam dilaporkan dapat mengobati kondisi medis sebagai herpes zoster,

vitiligo, hipertensi, artritis reumatoid, sakit kepala dan migrain, meredakan nyeri

dismenorea, neuralgia trigeminal akut, osteoartritis kronis, carpal tunnel syndrome,

fibrositis, firomyalgia, spondylosis serviks, herniasi lumbal, brachialgia paraesthetica

nocturna, nyeri leher non-spesifik kronis, nyeri punggung bawah non-spesifik

persisten dan nyeri akut artritis gout. Bekam dapat membuka penghalang kulit,

meningkatkan fungsi ekskresi alami kulit, meningkatkan kekebalan dan meningkatkan

filtrasi di kedua ujung kapiler untuk membersihkan darah dari causative pathological

subtances (CPS) untuk memulihkan fisiologi dan homeostasis. Tekanan kompresi

yang diberikan pada kulit selama lebih dari beberapa detik dapat terjadi fenomena

hiperemia reaktif yaitu ebih banyak darah ke sirkulasi kulit disaring dan dibersihkan

selama bekam. Terapi bekam kering mungkin kurang bermanfaat dibandingkan terapi

bekam basah karena kurangnya ekskresi CPS dalam terapi bekam kering, namun

terapi bekam basah membutuhkan pembahasan dan pembelajaran metodologi untuk

mengoptimalkan hasil terapeutiknya.

2.2 Metode Teknis yang Digunakan untuk Melakukan Bekam


Langkah terapi bekam basah persis seperti dilakukan di Cina, terdapat lima langkah

terapi bekam basah yaitu demarkasi (menandai titik bekam dengan pena), sterilisasi,

puncturing (lanceting skin dalam kedalaman 2 mm), cupping (dengan manual pompa

hisap selama beberapa menit) dan sterilisasi. Metode ini disingkat menjadi metode PC

(puncturing and cupping).

Langkah terapi bekam menurut lieratur Arab, metode bekam basah memiliki enam

langkah, yaitu demarkasi kulit, sterilisasi, bekam, tusukan, bekam dan sterilisasi. Cara

ini disingkat CPC (cupping, puncturing, and cupping). Metode bekam CPC memiliki

prosedur yang aman dalam mengobati penyakit.

2.3 Penerapan Sebelum Terapi Bekam Basah

Kulit memiliki fungsi metabolisme obat, fungsi biotransformasi obat , fungsi

antioksidan serta fungsi mengekskresikan racun dari kulit melalui kelenjar keringat.

Kulit mempunyai pengahalang yang memperlambat ekskresi racun yang terkumpul,

sementara cedera kulit mengganggu fungsi ekskresi kulit dengan retensi obat-obatan

dan endogen metabolit. Maka terapi bekam sangat bermanfaat membuka pori-pori

kulit dan meningkatkan peran ekskresi kulit, dimana tekanan hisap bekam bisa

meningkatkan cairan interstisial yang berada pada ujung kapiler yang berisi zat

berbahaya

Anda mungkin juga menyukai