1 Latar Belakang
Sebenarnya metode bekam bukanlah hal yang baru bagi kalangan masyarakat
Indonesia. Metode ini telah digunakan ribuan tahun lalu mulai dari Timur Tengah
menggunakan metode ini untuk mengatasi penyakit yang dideritanya. Bekam adalah
metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau
oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit ari. Dalam istilah medis dikenal
dengan istilah Oxidant Release Therapy atau istilah yang lain lebih popular dengan
bekam seperti penyakit hipertensi, kolestrol, asam urat, stroke, anemia, radang paru-
paru, ginjal, diabetes melitus, asma, tumor, migrain, hepatitis dan lain-lain.
Abdu Ar-Razzaq menyebutkan dari Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Abdurrahman bin
Ka'ab bin Malik bahwa seorang wanita yahudi menghadiahkan seekor kambing yang
sudah dimasak di Khaibar kepada Nabi SAW. Maka Rasulullah SAW menyantap
sebagian daging tersebut. Para sahabat juga ikut menyantapnya. Namun Beliau
Nabi meminta para Sahabat untuk menghentikan makannya. Beliiau bertanya kepada
memberikan racun untuk mengetahui apakah Nabi Muhammad akan selamat dari
racun atau tidak. Akhirnya Rasulullah SAW meminta dibekam pada bagian
pundaknya di tiga titik, dan memerintahkan para sahabat untuk berbekam juga.
Namun sebagian di antara mereka meninggal dunia. Nabi berbekam pada bagian bahu
yang merupakan lokasi terdekat ke jantung, maka zat beracun dalam darah itu pun
keluar. Saat Allah sudah menghendaki untuk memberi kemuliaan mati syahid kepada
beliau, bekas dari racun yang tersembunyi dari racun tersebut pun mulai tampak untuk
merealisasikan takdir-Nya.
Terapi bekam dilaporkan dapat mengobati kondisi medis sebagai herpes zoster,
vitiligo, hipertensi, artritis reumatoid, sakit kepala dan migrain, meredakan nyeri
persisten dan nyeri akut artritis gout. Bekam dapat membuka penghalang kulit,
filtrasi di kedua ujung kapiler untuk membersihkan darah dari causative pathological
yang diberikan pada kulit selama lebih dari beberapa detik dapat terjadi fenomena
hiperemia reaktif yaitu ebih banyak darah ke sirkulasi kulit disaring dan dibersihkan
selama bekam. Terapi bekam kering mungkin kurang bermanfaat dibandingkan terapi
bekam basah karena kurangnya ekskresi CPS dalam terapi bekam kering, namun
terapi bekam basah yaitu demarkasi (menandai titik bekam dengan pena), sterilisasi,
puncturing (lanceting skin dalam kedalaman 2 mm), cupping (dengan manual pompa
hisap selama beberapa menit) dan sterilisasi. Metode ini disingkat menjadi metode PC
Langkah terapi bekam menurut lieratur Arab, metode bekam basah memiliki enam
langkah, yaitu demarkasi kulit, sterilisasi, bekam, tusukan, bekam dan sterilisasi. Cara
ini disingkat CPC (cupping, puncturing, and cupping). Metode bekam CPC memiliki
antioksidan serta fungsi mengekskresikan racun dari kulit melalui kelenjar keringat.
sementara cedera kulit mengganggu fungsi ekskresi kulit dengan retensi obat-obatan
dan endogen metabolit. Maka terapi bekam sangat bermanfaat membuka pori-pori
kulit dan meningkatkan peran ekskresi kulit, dimana tekanan hisap bekam bisa
meningkatkan cairan interstisial yang berada pada ujung kapiler yang berisi zat
berbahaya