Kata “topik” dan “tema” berasal dari bahasa Yunani. Tema dari kata tithenai berarti
‘sesuatu yang telah diuraikan’ atau ‘sesuatu yang telah ditempatkan’, sedangkan topik dari topoi
artinya ’tempat’. Oleh karena itu, topik merupakan hal yang sangat sentral dalam menentukan
Predikat—Objek), contoh, Dengan Semangat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kita Sukseskan
Jika dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema berarti amanat utama yang
disampaikan penulis melalui karangannya. Amanat utama ini dapat diketahui bila seseorang
sudah selesai membaca, misalnya, sebuah novel. Setelah selesai membaca, tentunya akan
Topik bersifat umum dan belum terurai. Topik karangan ilmiah harus sesuatu yang nyata
atau tidak boleh abstrak karena topik merupakan hal yang akan digarap untuk dijadikan
karangan. Topik merupakan jawaban atas pertanyaan “Masalah apa yang akan ditulis untuk
dibahas” atau “Hendak menulis/membicarakan tentang apa. Itulah mengapa jika seseorang mulai
menulis dengan bertumpu pada tema, terutama pada karangan ilmiah, tentunya akan mengalami
kesulitan. Mengingat bahwa pada umumnya tema bersifat lebih abstrak daripada topik.
Memilih Topik:
1. Menarik perhatian penulis.
Membatas Topik:
4. Fauna (subtopik/topik)
6. Pembudidayaannya
1. Menurut Tempat
Negara tentu lebih khusus daripada dunia dan bagian dalam sebuah negara tersebut tentu
menjadi lebih khusus lagi. Contoh: Pulau Jawa Sebelum Indonesia Merdeka, menjadi
Contoh: Kebudayaan Indonesia dapat dikhususkan menjadi Seni Tari Jawa Modern, Seni
Ukir Zaman Kerajaan Majapahit, Seni Lukis Pasca kemerdekaan RI, dan Seni Pahat pada
Contoh: Pengaruh Siaran Televisi terhadap Masyarakat Jawa Timur, dapat dipersempit
menjadi Pengaruh Siaran Televisi terhadap Kaum Tani di Jawa Timur dan Pengaruh
Objek material ialah bahan yang dibicarakan, objek formal ialah sudut darimana bahan
Judul karangan pada dasarnya merupakan perincian atau penjabaran dari topik. Jika
dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik. Bahkan, sering kali telah menyiratkan sudut
Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan atau tulisannya akan bersifat
umum, sehingga ruang lingkupnya menjadi sangat luas. Judul karangan sedapat-dapatnya singkat
dan padat, menarik perhatian, serta menggambarkan garis besar atau inti pembahasan.
Untuk diketahui, sebenarnya proses pembuatan judul tetap berawal dari pemilihan topik.
Dalam hal ini, disiplin ilmu, jurusan, bidang spesifikasi/kajian yang diambil oleh mahasiswa/i
1. Kejelasan
Kejelasan dapat dilihat pertama kali melalui gagasan sentralnya. Apakah ada satu topik
dengan tujuan utama yang akan disampaikan kepada pembaca. Jika gagasan sentralnya
2. Kesatuan
Kesatuan dilihat semata-mata dari persoalan bahwa hanya ada satu gagasan sentral dalam
setiap tema. Tiap perincian hanya menunjang satu gagasan sentral tadi, dan tiap perincian
3. Perkembangan
Perkembangan tema dapat dilihat dari dua sudut yaitu pertama apakah gagasan sentral
yang lebih tinggi sudah diperinci secara maksimal, dan kedua, apakah perincian-perincian
4. Keaslian
Keaslian sebuah tema dapat dilihat dari beberapa sudut, yaitu mulai dari pilihan pokok
persoalannya, sudut pandang serta pendekatannya, dan dari rangkaian kalimat serta
pilihan katanya.
Kerangka Karangan
Melalui kerangka karangan, pengarang dapat melihat kekuatan dan kelemahan dalam
perencanaan karangannya. Selain itu, kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang
karangan juga akan menjamin penulis menyusun gagasan secara logis dan teratur.
Kerangka yang belum final disebut outline atau kerangka karangan, sedangkan yang
sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final atau kerangka mantap. Penyusunan
kerangka karangan sangat dianjurkan karena akan menghindarkan penulis dari kesalahan-
1. Kerangka karangan membantu penulis menyusun karangan secara teratur, dan tidak
membahas satu gagasan dua kali, serta dapat mencegah penulis keluar dari sasaran yang
memberi kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut. Hal ini akan membantu
penulis menciptakan suasana yang berbeda-beda, sesuai dengan variasi yang diinginkan.
Oleh karena itu, kerangka karangan akan memudahkan penulis menciptakan klimaks
yang berbeda-beda.
3. Sebuah kerangka karangan akan memperlihatkan kepada penulis bahan-bahan atau materi
4. Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih. Karena hal itu hanya
akan membawa efek yang tidak menguntungkan, misalnya, bila penulis tidak menyadari
betul akan pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda
dengan yang sedang ditulisnya, ternyata kedua topik yang sama tersebut menghasilkan
sebuah pertentangan.
5. Bila kerangka karangan telah rapi tersusun, berarti separuh karangan telah “selesai”
karena semua ide sudah terkumpul, terinci, dan teruntun dengan teratur. Pengarang hanya
karangan, pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur karangan secara menyeluruh.