Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

E DENGAN MASALAH UTAMA


HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG 4 (DEWA RUCI) RSJD Dr. AMINO
GONDOHUTOMO SEMARANG
Disusun untuk memenuhi tugas asuhan keperawatan individu
Tugas Stase Jiwa
Pembimbing : Ns. Dwi Indah Iswanti, S.Kep, M.Kep

Oleh :
- Elyana Dhea Kurniasari 1908141

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2020

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA TN.E DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI PENDENGARAN DI
RUANG 4 (DEWA RUCI) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. E
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Semarang
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Tanggal dirawat : 13 November 2020
Tanggal pengkajian : 16 November 2020
Ruang Rawat : Ruang 4 (Dewa Ruci)
No. CM : 001.351.86
Diagnosa medis : Skizofrenia tak terinci
Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Hubungan dengan pasien : Ibu Pasien
Alamat : Semarang
B. ALASAN MASUK
Pasien jika dirumah sering mendengar suara-suara yang memerintah untuk
berbuat jahat dan jika ada barang-barang berharga yang bukan miliknya ada yang
membisikin untuk mengambilnya dan dibawa pergi. Suara datang ketika mau tidur,
saat pasien sendirian dan saat pasien mengelamun. Kemudian ibu nya membawa
pasien ke RS ini supaya cepat sembuh. 1 minggu yang lalu pasien berhenti bekerja
karna sering mendengar suara-suara ketika dia bekerja.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pasien pernah mengalami gangguan jiwa
Pasien mengatakan belum pernah mengalami gangguan jiwa
2. Pengobatan sebelumnya
Pasien pernah pengobatan dokter umum
3. Trauma
Pasien Tn.E pernah menjadi korban aniaya fisik ketika berumur 5 tahun oleh
temannya.
4. Adakah anggota keluarga yang gangguan jiwa?
Tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti penderita.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Pasien trauma pernah mengalami kecelakaan yaitu tabrakan motor waktu
sekolah SMA.

D. ASPEK FISIK/ BIOLOGIS


a. Tanda–tanda vital : TD : 110/90mmHg, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, S: 360 C
b. Ukur : BB : 68 kg, TB: 170` cm
c. Keluhan fisik: Klien tidak ada keluhan penyakit apapun yang dirasakan selama
klien dirawat di RSJD Amino Gondohutomo.

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
...... : Tinggal satu rumah

Dalam keluarga pasien tinggal bersama ayah ibu dan kakak


perempuannya. Menurut pasien orang tuanya sangat menyanyangi dan
mengasuhnya dengan baik sejak dirinya masih kecil. (pengambilan
keputusan, komunikasi)
2. Konsep diri
a. Citra/Gambaran tubuh:
Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukainya,
karena ini sudah ciptaan tuhan.
b. Identitas diri:
Pasien mengatakan bahwa ia adalah anak no dua dari dua bersaudara.
Pasien seorang laki-laki berusia 26 tahun status pendidikan SMA.
c. Peran:
Pasien pernah bekerja sebagai karyawan ditoko, namun 1minggu yang
lalu pasien sudah tidak bekerja.
d. Ideal diri:
Pasien bercerita bahwa cita-citanya ingin menjadi guru, namun karna
pasien hanya lulusan SMA pasien tidak bisa mencapai cita-cita tersebut.
e. Harga diri :
Pasien merasa tidak percaya diri, dan minder
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti:
Pasien mengatakan bahwa orang yang paling disenangi dalam keluarga
adalah kakaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Pasien jarang melakukan aktivitas dalam kegiatan kelompok/masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Pasien dirumah tidak bersosialisasi dengan teman maupun tetangganya
karena pasien merasa kurang percaya diri
Masalah keperawatan : isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan:
Pasien beragama islam, pasien dirumah sering melakukan ibadah.
b. Kegiatan beribadah:
Pasien saat dirumah sering melakukan ibadah, tetapi saat di RSJ jarang
beribadah

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan:
Pasien berpenampilan rapi, penggunaan pakaian sesuai dengan fungsinya,
selama di rumah sakit Pasien selalu memakai seragam rumah sakit.
2. Pembicaraan:
Pembicaraan pasien kurang jelas, pelan. Pasien tidak aktif dalam
pembicaraan saat dilakukan wawancara karna mendengar suara-suara yang
membisikinya, pasien tidak mampu memulai pembicaraan.
Masalah keperawatan :halusinasi, isos (bisa lebih dari 1 diagnosa)
3. Aktivitas Motorik:
Pasien tampak hipoaktif dan lesu sering ngantuk, pasien mampu melakukan
aktivitas sendiri seperti makan, merapikan alat makan. (Rumuskan MK)
4. Alam perasaan:
Pasien mengatakan khawatir karena keluarga belum ada yang menjenguk.
5. Afek:
Pasien mempunyai efek tumpul. Ketika diajak berbincang tidak ada
komunikasi 2 arah. Pasien hanya menjawab pertanyaan dengan singkat.
Masalah keperawatan :isolasi sosial
6. Interaksi selama wawancara:
Pasien ketika diajak berkomunikasi merasa tidak nyaman. Pasien kadang
mondar-mandir dan merasa tidak tenang.
Masalah keperawatan :halusinasi
7. Persepsi:
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan perasaan khawatir. Pasien
saat ditanya mengatakan mendengar suara-suara seperti sesok pria yang
mengajaknya bicara itu (isi, frekuensi, respon)
Masalah keperawatan :halusinasi
8. Proses pikir :
Tangensial yaitu pasien menceritakan muter-muter tetapi sampai tujuan.
9. Isi Pikir:
obsesi : Pasien tidak mempunyai pikiran yang aneh-aneh yang dirasakan.
10. Tingkat kesadaran:
Pasien tahu jika pasien sedang dirawat dirumah sakit jiwa. Pasien mengenali
dokter yang merawat dan mengenali teman sekamarnya.
11. Memori:
 jangka panjang : 3 bulan yang lalu pasien pergi kepantai bersama
keluarga nya
 jangka pendek : 2 hari yang lalu dia dijenguk oleh keluarga nya.
 saat ini : Pasien juga mampu mengingat tanggal lahirnya yaitu, 20-
11-1994.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung:
Pasien mampu berhitung angka-angka atau benda nyata dengan baik yaitu,
pasien mampu berhitung penjumlahan dan penguranagn sederhana. Pasien
dapat menjawab pertanyaan perhitungan 25+25= 50
13. Kemampuan penilaian:
Gangguan kemampuan ringan yaitu jika diberi penjelasan, pasien mampu
mengambil keputusan dengan tepat. Pasien juga mampu memutuskan
alternatif tindakan yang mau dilakukan lebih dulu, misalnya mau makan
dulu atau mandi dulu.
14. Daya tilik diri:
Pasien mengingkari penyakit yang dideritanya.

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan pasien mampu memenuhi kebutuhan:
a. Makan
Pasien makan 3 kali sehari, makan sendiri tanpa bantuan, pasien
mampu membereskan alat-alat makan setelah selesai makan.
b. Keamanan
Pasien mampu menjaga dirinya , jalan dengan hati-hati.
c. Perawatan Kesehatan
Pasien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit akan selalu
kontrol dan minum obat secara teratur agar penyakitnya tidak
kambuh lagi. Sistem pendukungnya adalah keluarga yang selalu
memperhatikan saat kapan dia harus kontrol dan minum obat.
d. Transportasi
Pasien mampu menggunakan alat transportasi seperti sepeda.
e. Tempat tinggal
Pasien mampu mengingat rumahnya dimana dan tinggal bersama
siapa.
f. Uang
Pasien masih bingung dengan jumlah uang.
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri
 Makan
Pasien makan 3 kali sehari, makan sendiri tanpa bantuan,
pasien mampu membereskan alat-alat makan setelah selesai
makan.
 Keamanan
Pasien mampu menjaga dirinya , jalan dengan hati-hati.
 Perawatan Kesehatan
Pasien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit akan selalu
kontrol dan minum obat secara teratur agar penyakitnya tidak
kambuh lagi. Sistem pendukungnya adalah keluarga yang selalu
memperhatikan saat kapan dia harus kontrol dan minum obat.
 Pakaian
Pasien mampu mengenakan pakaian sendiri, ganti pakaian
setelah mandi secara mandiri.
 Transportasi
Pasien mampu menggunakan alat transportasi seperti sepeda.
 Tempat tinggal
Pasien mampu mengingat rumahnya dimana dan tinggal
bersama siapa.
b. Nutrisi
 Apakah anda puas dengan pola makan anda?
Pasien puas dengan pola makannya.
 Apakah anda makan memisahkan diri?
Pasien mengatakan tidak
 Nafsu makan?
Pasien mengatakan nafsu makan baik dan senang.
 Berat Badan
BB 68 kg

H. MEKANISME KOPING.
Keluarga mengatakan pasien cenderung pendiam. Keluarga pasien mengatakan
bila mempunyai masalah pasien bercerita dengan kakaknya.

I. MASALAH PSIKOSOSIAL
- Masalah dengan dukungan kelompok: pasien tidak memiliki masalah dalam
kelompok
- Masalah berhubungan dengan lingkungan: merasa tidak percaya diri, minder.
- Masalah dengan pendidikan: pasien hanya selesai sekolah sampai SMA
- Masalah dengan pekerjaan: pasien tidak mempunyai masalah dalam
pekerjaannya
- Masalah dengan perumahan: pasien merasa tetangganya ada yang tidak suka
kepadanya
- Masalah ekonomi: tidak ada, karena pasien mendapatkan gaji dalam
pekerjaannya
- Masalah dengan pelayanan kesehatan: pasien tidak memiliki masalah dengan
pelayanan kesehatan

J. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Obat-obatan, pasien belum mengerti tentang obat-obatnya dan penyebab dia
sakit atau faktor predisposisi.

K. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : Skizofrenia tak terinci
Terapi medik : Risperidone 2x2 mg
Stelazine 2x5 mg
Hexymer 2x2 mg

L. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH TTD
1. DS : Halusinasi Dhea
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan pendengaran
mendengar suara-suara yang memerintah untuk
berbuat jahat dan jika ada barang-barang berharga
yang bukan miliknya ada yang membisikin untuk
mengambilnya dan dibawa pergi. Suara datang
ketika mau tidur, saat pasien sendirian dan saat
pasien mengelamun.
DO :

Pasien terkadang diam, bicara pelan sering gelisah


mondar mandir dan bicara sendiri
2. DS : - Isolasi sosial Dhea
DO : Menarik diri
Pasien kadang tampak melamun, kontak mata
kurang, selalu menunduk, tidak mampu memulai
pembicaraan kadang merasa malu dan bicara
tidak jelas. Saat dilakukan pengkajian pasien
bicara sepatah kata, banyak menghabiskan waktu
diam dikamar dan sering tidur, kadangkala
melamun

3. DS: - Resiko menciderai Dhea


DO: diri sendiri, orang
Saat mengalami halusinasi pasien merespon lain dan lingkungan
halusinasi tersebut dengan diam, mondar-mandir
seperti kebingungan, kadang marah-marah pasien
waktu kecil pernah menjadi korban aniaya

M. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran (inti)
2. Isolasi sosial : menarik diri (sebab)
3. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan (akibat)

N. POHON MASALAH

Resiko menciderai diri,


orang lain dan lingkungan

Gangguan Persepsi Sensori :


Halusinasi Dengar Core Problem

Isolasi sosial : menarik diri

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn.E Nama Mahasiswa : Elyana Dhea Kurniasari


Ruang : Dewa Ruci NIM : 1908141
No. RM : 001.351.86
No Diagnosa Dan Terapi Keperawatan Diagnosa Dan Terapi Medis
1 Halusinasi Diagnosa medik :
Terapi Keperawatan Skizofrenia tak terinci
SP Pasien Terapi medik : Risperidone
SP 1 2x2 mg
1. Identifikasi halusinasi : isi, frekuensi Stelazine 2x5 mg
waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, Clozapin 2x 50 mg
respon Hexymer 2x2 mg
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi :
menghardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan
3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik
SP 2
1. Evaluasi kegiatan menghardik. Berikan
pujian
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
obat (jelaskan 6 benar : jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik dan minum obat
SP 3
1. Evaluasi kegiatan menghardik dan obat.
Berikan pujian
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap
SP 4
1. Evaluasi kegiatan menghardik, obat dan
bercakap-cakap
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan harian (mulai 2
kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
melatih menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap
2 Isolasi Sosial
Terapi Keperawatan
SP Pasien
SP 1
1. Identifikasi penyebab isolasi social : siapa
yang serumah, siapa yang dekat, yang tidak
dekat, dan apa sebabnya
2. Keuntungan punya teman dan bercakap-
cakap
3. Kerugian tidak punya teman dan tidak
bercakap-cakap
4. Latih cara berkenalan dengan anggota
keluarga
5. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan
SP 2
1. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa
orang) berikan pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan
kegiatan harian (latih 2 kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan 2-3 orang tetangga atau
tamu, berbicara saat melakukan kegiatan
harian
SP 3
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan
(beberapa orang) & bicara saat melakukan
dua kegiatan harian. Berikan pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan
kegiatan harian (2 kegiatan baru)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan 4-5 orang, berbicara
saat melakukan 4 kegiatan harian
SP 4
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan bicara
saat melakukan empat kegiatan harian.
Berikan pujian
2. Latih cara berbicara social : belanja ke
warung, meminta sesuatu, menjawab
pertanyaan
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan >5 orang, berbicara saat
melakukan 4 kegiatan harian dan
sosialisasi

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn.E Nama Mahasiswa : Elyana Dhea Kurniasari


Ruang : Dewa Ruci NIM : 1908141
No. RM : 001.351.86

No Hari & tgl Implementasi Evaluasi ( SOAP )


1 Selasa, Ds : Nama saya E, sukanya di panggil E, saya S: “Saya mau untuk melakukan latihan
17/11/2020 dari Semarang, umur saya 26 tahun saya cara mengontrol halusinasi dengan
09.00 WIB lulusan SMA, perasaanya bingung, iya sus menghardik” (pasien menyatakan
saya denger suara-suara kayak di bisikin gitu, pasien mampu cara menghardik
suara itu tidak tentu berapa kali datangnya O: Pasien tampak kurang
hanya kalau saya sedang sendiri dan berkonsentrasi dan mampu melakukan
melamun, ya perasaan saya takut sus, trus latihan dengan menghardik
kadang saya marah terus sholat. Iya saya mau A: Halusinasi masih ada(+), pasien
sus di ajarkan cara mengontrol halusinasi mampu mengontrol halusinasi dengan
dengan menghardik biar suara2 bisikan itu bantuan perawat yaitu dengan cara
hilang sus menghardik.
Do: P: RTL Pasien
 Pasien kontak mata dengan lawan bicara - 1.anjurkan pasien untuk latihan
kurang. manghardik 2x dalam sehari
 Pasien tidak mampu jika diajak bicara jika suara itu muncul. Suara
terlalu lama dan biasanya pasien muncul disaat pasien ingin
memejamkan matanya dan senyum tidur dijam 20.00wib
sendiri
 Tampak bingung dan tidak terfokus
 Pasien belum mampu mengontrol
Halusinasi dengan menghardik
 Pasien mau untuk memasukkan jadwal
kegiatan untuk latihan menghardik
Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran
Tindakan Keperawatan (SP 1)
1. Membina hubungan saling percaya
dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik.
2. Mengidentifikasi waktu halusinasi
pasien
3. Mengidentifikasi jenis, isi dan
frekuensi halusinasi pasien
4. Menjelaskan cara-cara mengontrol
halusinasi
5. Melatih pasien cara control halusinasi
dengan menghardik
6. Memasukan jadwal kegiatan harian
pasien
RTL Perawat:
Evaluasi SP 1 dan melanjutkan SP 2
- Latihan cara mengontrol halusinasi
dengan obat

2 Rabu, Ds: “selamat pagi suster dhea, yang saya S: “Saya mau minum obat sesuai
18/11/2020 rasakan hari ini sedikit tenang sus, sudah saya petunjuk, obatnya ada dua macam
09.00 WIB lakukan kalo denger suara-suara tapi suara itu tetapi tidak tahu kegunaannya dan
masih ada sus, iya mau sus diajarin lagi yang namanya”
cara kedua” O:
Do: - Pasien kontak mata dengan lawan
- Pasien kontak mata dengan lawan bicara bicara masih kurang.
masih kurang. - Pasien tampak kurang focus
- Pasien belum paham nama obatnya - Pasien belum mampu melakukan
- Pasien mampu melakukan latihan cara latihan cara mengontrol halusinasi
mengontrol halusinasi dengan menghardik dengan minum obat karena masih
Diagnosa Keperawatan sering bingung obatnya ada apa
Halusinasi Pendengaran saja.
Tindakan Keperawatan (SP 2) - Pasien tampak memasukkan
1. Evaluasi kegiatan menghardik jadwal kegiatan cara mengontrol
2. Melatih cara mengontrol halusinasi halusinasi dengan menghardik dan
dengan minum obat dengan 5 benar (benar minum obat
pasien, benar obat, benar dosis, benar A: Halusinasi masih ada, minum obat
waktu pemberian, benar cara pemberian) dibantu oleh perawat
3. Memasukkan jadwal kegiatan P: RTL Pasien
RTL Perawat: Evaluasi SP 2 dan lanjutkan - Anjurkan pasien untuk minum obat
SP 3 dengan bimbingan perawat
- Latihan cara mengontrol halusinasi - Anjurkan pasien untuk melaporkan
dengan bercakap-cakap jika ada efek samping seperti
pusing, mual muntah kepada
perawat.
2 Kamis, Ds: “selamat pagi suster Dhea, yang saya S: “Saya mau melakukan teknik
19/11/2020 rasakan hari ini sedikit tenang sus, sudah saya menghardik dan berbincang dengan
09.00 WIB lakukan kalo denger suara-suara tapi suara itu orang lain”
masih ada sus dan saya juga sudah minum O:
obat dengan bimbingan tetapi saya tidak tau - Pasien kontak mata dengan lawan
nama obatnya apa, iya mau sus diajarin lagi bicara masih kurang.
yang cara ketiga” - Pasien tampak kurang focus
Do: - Pasien tampak memasukkan
- Pasien kontak mata dengan lawan bicara jadwal kegiatan cara mengontrol
masih kurang. halusinasi dengan menghardik,
- Pasien ketika diwawancarai sering minum obat dan bercakap-cakap
mondar-mandir A: Halusinasi masih ada (+), pasien
- Pasien mampu melakukan latihan cara masih belum mampu menjelaskan
mengontrol halusinasi dengan cara minum obat dengan 5 benar dan pasien
bercakap-cakap belum pandai berbincang dengan
Diagnosa Keperawatan orang lain. Pasien dibantu perawat
Halusinasi Pendengaran untuk memulai berbincang dengan
Tindakan Keperawatan (SP 3) teman satu ruangannya.
1.Validasi masalah dan latihan P: RTL Pasien
sebelumnya (menghardik dan berbincang - Anjurkan pasien untuk bercakap-
dengan orang lain) cakap ketika suara datang
2. Melatih pasien cara kontrol halusinasi - Anjurkan pasien untuk melaporkan
dengan kegiatan (yang biasa dilakukan jika ada efek samping seperti
klien). pusing, mual muntah kepada
3. Bimbing pasien memasukkan dalam perawat.
jadwal kegiatan harian
RTL Perawat: Evaluasi SP 3 dan lanjutkan
SP 4
- Latihan cara mengontrol halusinasi
dengan cara mengisi kegiatan
4 Jumat Ds: “selamat pagi suster Dhea, yang saya S : ”Saya sudah bisa melakukan teknik
20/11/2020 rasakan hari ini sedikit tenang sus, sudah saya mengontrol halusinasi (menghardik,
09.00 WIB lakukan kalo denger suara-suara tapi suara itu berbincang dengan orang lain,
masih ada sus dan saya juga sudah minum melakukan aktivitas terjadwal) dan
obat dengan bimbingan tetapi saya tidak tau saya sudah bisa minum obat secara
nama obatnya apa, dan saya sudah bercakap- teratur”
cakap dengan teman jika mendengar suara, “Saya bangun tidur sudah bisa
saya mau sus diajarin cara yang keempat” merapikan tempat tidurnya, mandi,
Do: melipat pakaian dan shalat”
- Pasien kontak mata dengan lawan bicara O :
masih kurang. - Pasien bisa menyebutkan lagi cara
- Pasien tampak kurang focus mengontrol halusinasi
- Pasien mampu melakukan latihan cara (menghardik, berbincang dengan
mengontrol halusinasi dengan cara orang lain) dan mempraktekkannya
melakukan kegiatan lagi dengan baik.
Diagnosa Keperawatan - Pasien bisa menyebutkan 5 benar
Halusinasi Pendengaran cara minum obat.
Tindakan Keperawatan (SP 4) A:
1. Melakukan validasi masalah dan Pasien bisa menyebutkan 5 benar cara
latihan sebelumnya. minum obat.
2. Menjelaskan cara kontrol halusinasi P:
dengan teratur minum obat (prinsip 5 Perawat : Evaluasi SP1-SP4.
benar minum obat). Klien : Motivasi klien untuk minum
3. Membimbing klien memasukkan obat sesuai prinsip 5 benar obat
dalam jadwal kegiatan harian
RTL Perawat: Evaluasi SP1-SP4.
- Latihan cara menghardik
- Latihan cara mengontrol halusinasi
dengan minum obat
- Latihan cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
- Latihan cara mengontrol halusinasi
dengan cara mengisi kegiatan

Anda mungkin juga menyukai