Anda di halaman 1dari 20

ILMU TERNAK POTONG

Pengaruh
Manajemen thdp
Pertumbuhan
Terak FAKULTAS PETERNAKAN
Pertemuan 10 UNIVERSITAS HALUOLEO
Nur Santy Asminaya
01 Seleksi Bibit
02 Pakan
Pengaruh
03 Kandang Manajemen thdp
04 Pertumbuhan
Perkawinan
Terak
05
Pemeliharaan
01 SELEKSI BIBIT
Pejantan
- Kesehatan Fisik : Mata bersih dan bersinar, buu
bersih, halus dan mengkilap, tidak ada leleran di
hidung, mulut bau rumput, bentuk kaki simetri dan
konsistensi feses normal
- Kualitas semen baik, dapat dilihat dari
keturunannya atau diperiksa langsung dgn
mikroskop
- Kapasitas servis yaitu kemampuan dapat melayani
betina ➔ 1 ekor jantan mengawini 10 ekor betina

Betina
Seleksi menyangkut kondisi fisik dan kesehatan,
kemiringan vulva tidak terlalu ke atas, bentuk ambing
relative besar dgn bentuk yg simetris
02 PAKAN
Pakan berfungsi memenuhi kebutuhan hidup
pokok, pertumbuhan, produksi dan
reproduksi serta memelihara daya tahan
tubuh terhadap penyakit

Hal yang perlu diperhatikan :


- Palatabilitas pakan
- Kandungan Gizi/Kualitas pakan
- Harga pakan
- Tidak beracun
- Tersedia setiap saat (Kontinue)
- Jumlahnya mencukupi kebutuhan
02 PAKAN
Pakan dapat berupa Hijauan (rumput, legume, dan
limbah pertanian), konsentrat (dedak padi, onggok,
ampas tahu) dan makanan tambahan (vit, mineral,
urea)

Jumlah makanan yang diberikan:


- Hijauan 10% dari BB atau 30-50 kg/ekor/hari (dewasa) atau
bervariasi menurut BB dan besar ternak. Pemberian 2 x sehari
(pagi & sore)
- Konsentrat 2-5 kg/ekor
- Pakan tambahan diberikan bersam konsentrat yaitu sebanyak
30-50 gram/ekor/hari atau disesuaikan dengan tujuan produksi
- Pemberian air minum adlibitum, bersih dan tidak tercemar
03 KANDANG

Kandang dapat dibuat tunggal atau ganda,


tergantung jumlah ternak yang dimiliki.
Pada tipe kendang tunggal, penempatan
sapi dilakukan pada satu baris atau jajaran,
sementara pada kendang ganda,
penempatan pada dua jajaran yg saling
berhadapan atau saling bertolak belakang.
Diantara jajaran tersebut digunakan untuk
jalan.
03 KANDANG
Syarat Kandang yang baik agar produksi optimal :
- Ada sumber air atau sumur yang cukup
- Ada Gudang makanan atau rumut/hijauan
- Letak kandang terpisah dari rumah
- Terdapat lahan yang luas untuk bangunan
- Sirkulasi udara baik
- Drainase baik
- Bahan kandang dari kayu atau bamboo yg kuat
- Lantai dari semen/tanah yg dipadatkan dan lebih tinggi
dari pada sekitarnya agar tidak tergenang
03 KANDANG
Syarat Khusus :
Ukuran Kandang :
- Sapi jantan dewasa 1,5 x 2 m atau 2,5 x 2 m
- Sapi betina dewasa 1,8 x 2 m
- Anak Sapi 1,5 x 1 m per ekor dengan tinggi 2-2,5 m dari
permukan tanah
Bentuk Kandang
- Tipe tungga : 1 baris
- Tipe Ganda : 2 baris
Ukuran Bak Pakan
- Panjang x lebar 60x50 cm (bersih)
03 KANDANG
Syarat Khusus :
Ukuran bak minum
- Panjang x lebar 40x50 cm (bersih)
Tinggi Bak Pakan
- Bagian dalam 40 cm (tidak melebihi tinggi (tidak melebihi
persendian siku sapi) dan bagian luar 80 cm
Tinggi Penghalang kepala sapi
- 100 cm dari lantai kendang
Lantai Kandang
- Lantai kandang jgn terlalu kasar dan terlalu licin, dibuat
miring (3 cm), bersih, padat dan dialasi jerami jika terbuat
dari tanah
03 KANDANG

Syarat Khusus :
Selokan
- Selokan bagian dalam kendang untuk pembuangan
kotoran, feses, urine dan air bekas mandi : lebar x dalam
selokan : 35 x 15 cm
- Selokan bagian luar kendang untuk pembuangan beas air
cucian bak pakan dan minum : lebar x dalam : 10 x 15 cm
Tinggi tiang kandang
- Sekurang-kurangnya 200 cm dari lantai kandang
Atap Kandang
- Genteng
03 KANDANG
Syarat Khusus :
Letak Kandang
- Lebih rendah dari sumber air dan lebih tinggi dari lokasi
kebun rumput. Lokasi pemeliharaan pada dataran rendah
(100-500 mdpl) hingga dataran tinggi (> 500 mdpl).
Temperatur disekitar kendang 24-40 oC (rata2 30 oC) dan
kelembaban 75%
Peralatan
- Seluruh bagian kandang dan peralatan harus disuci
hamakan terlebih dahulu dgn desinfektan
04 PERKAWINAN
Hand Matting:
Kawin Alam
- Kawina lam ygg diatur, dimana sapi betina berahi dibawa
ke tempat pejantan untuk dikawinkan sesuai tujuan
pemeliharaan
Kawin Suntik
- Ternak betina dikawinkan dgn cara inseminasi yaitu
spermatozoa jantan yg telah diawetkan disuntikkan ke
dalam alat kelamin betina oleh inseminator

Pasture Matting:
- Perkawinan antara ternak jantan dan betina di padang
penggembalaan secara alami tanpa peran manusia
04 PERKAWINAN
Hal yg perlu diketahui sebelum mengawinkan sapi
Mengetahui tanda2 berahi
- Gelisah, mencoba menaiki sapi lain, vulva membesar dan
kemerahan serta keluar cairan lender, nafsu makan
menurun
Mengetahui tanda2 melahirkan
- Urat daging disekitar vulva mengendor, bengkak dan
berwarna kemerahan, keluar lender dan bila diraba terasa
hangat
- Di kiri pangkal ekor kelihatan legok
- Ambing membesar dan tampak tegang
- Selalu gelisah dan menaiki ternak lain
- Nafsu makan menurun
04 PERKAWINAN

Hal yg perlu diketahui sebelum mengawinkan sapi


Rencana perkawinan di atur agar sapi tidak terlalu
lama atau cepat dikawinkan pertama kali dan
perkawinan ulang setelah melahirkan tidak terlalu
cepat atau lambat
04 PERKAWINAN

Tabel 1. Data Reproduksi Sapi


Tahap Umur/
Reproduksil Lama Waktu
Berahi pertama Umur 1,5 – 2 tahun
Siklus berahi 21 hari
Lama berahi 17 jam
Ovulasi 10-12 jam sampai saat berahi terakhir
Dikawinkan pertama Umur 2-2,5 tahun
Lama bunting pertama 280-285 hari
Menyusul berahi 3 bulan
Kembali dikawinkan 5-8 minggu
Kembali dikawinkan 2-3 bulan setelah melahirkan
04 PERKAWINAN
Tabel 2. Waktu yang baik untuk mengawinkan ternak
Tanda berahi Waktu yang tepat Waktu yang tidak
terlihat pada untuk tepat / sudah
jam mengawinkan terlambat
Sebelum jam 9.00 Siang hari sesudah Hari berikutnya
pagi jam 12.00
Jam 9.00 -12.00 Sore sesudah jam 17.00 Hari berikut
Sore hari Pagi keesokan harinya Sesudah jam 15.00
04 PERKAWINAN

Hal yg Harus diperhatikan agar produksi ternak optimal :

- Mengawinkan ulang sebaiknya jgn terlalu cepat, paling baik adalah


2-3 bulan setelah melahirkan
- Pada akhir bunting dan awal aktasi diberikan pakan yang berkualitas
- Hindari perlakuan kasar dan sebaiknya jgn mempekerjakan sapi yg
sedang bunting muda, tua maupun yg baru melahirkan
- Segera berikan pertolongan pada sapi yg kesulitan melahirkan
- Pada umur 8 tahun ke atas sebaiknya di culling/afkir/dikeluarkan
karena sudah tidak produktif lagi
- Agar dapat memperoleh keturunan yang baik maka pejantan muda
yang digunakan berumur 1,5 tahun dan jgn gunakan pejantan yg
terlalu sering jadi pemacek, yg ideal, seekor jantan mengawini 10
ekor betina
05 KESEHATAN

Tindakan pencegahan :
- Hindari kontak dengan ternak yang sakit
- Segera pisahkan atau isolasi ternak yang sakit atau diduga sakit agar
tidak cepat menular ke ternak lain
- Kandang selalu bersih dan kering
- Mengadakan tes kesehatan khususnya Brucellosis dan Tubercullosis
- Desinfeksi kendang dan peralatan secara teratur
- Vaksinasi dan pemberian obat cacing secara teratur
- Karantina ternak yang baru masuk untuk diperiksa kesehatannya
06 PEMELIHARAAN

Tata laksana pemeliharaan dibagi berdasarkan


tujuan pemeliharaan :
- Tujuan menghasilkan anak : induk dan anak dipelihara bersama
sampai anak disapih umur 6-8 bulan dan kemudian anak dijual
- Tujuan untuk menambah atau memperbaiki kualitas daging :
penggemukan dapat dilakukan di kendang atau padang
penggembalaan. Lama penggemukan tergantung umur sapi. Bila
umur 1-2 tahun dibutuhkan waktu 6 bulan. Bila umur sapi 2-3 tahun
dibutuhkan waktu 4 bulan
- Tujuan untuk bibit : dipelihara sapi2 jantan dan betina dari betina
jenis unggul
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai