Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM PERLENGKAPAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)”

Disusun Oleh :
Abdul Hakim Azis
( 1310191009)

Dosen :
Putu Agus Mahadi Putra S.T, M.T

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2020/2021
PERCOBAAN 1
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

I. TUJUAN
 Mahasiswa mengetahui tentang Mesin Listrik
 Mahasiswa mengetahui Prinsip Kerja, Bagian-Bagian dari PLTA
 Mahasiswa mampu melakukan simulasi PLTA

II. DASAR TEORI

1. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)


Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Pada tahun 2015 tenaga air
menghasilkan 16.6% total listrik dunia dan 70% dari seluruh energi terbarukan, dan diperkirakan
akan naik 3.1% per tahun sampai 25 tahun ke depan.
Tenaga air dihasilkan di 150 negara, dan kawasan Asia-Pasifik menghasilkan 33% tenaga
air global tahun 2013. China adalah produsen tenaga air terbesar (920 TWh tahun 2013)
menyumbang 16,9% kebutuhan listrik domestik.
Ongkos listrik tenaga air relatif rendah, menjadikannya sumber yang kompetitif untuk
energi terbarukan. Pembangkitnya tidak menghabiskan air, tidak seperti pembangkit batu bara
atau gas. Ongkos listrik rata-rata untuk pembangkit berukuran lebih dari 10 megawatt adalah 3 -
5 sen dolar AS per kilowatt-jam. Dengan bendungan dan reservoir juga membuatnya sumber
listrik yang fleksibel karena listrik yang dihasilkan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai
kebutuhan. Ketika sebuah kompleks tenaga air dibangun, maka tidak menghasilkan limbah
langsung dan tingkat gas rumah kaca yang relatif lebih rendah daripada pembangkit listrik
berbahan bakar fosil.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan
ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik
tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga
meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti
tenaga ombak.
Di banyak bagian Kanada (provinsi British Columbia, Manitoba, Ontario, Quebec,
dan Newfoundland and Labrador) hidroelektrisitas digunakan secara luas. Pusat tenaga yang
dijalani oleh provinsi-provinsi ini disebut BC Hydro, Manitoba Hydro, Hydro One (dulunya
"Ontario Hydro"), Hydro-Québec, dan Newfoundland and Labrador Hydro. Hydro-Québec
merupakan perusahaan penghasil listrik hydro terbesar dunia, dengan total listrik terpasang
sebesar 31.512 MW (2005).
Tenaga air telah digunakan sejak zaman kuno untuk menggiling gandum dan melakukan
tugas lainnya. Pada pertengahan 1770-an, insinyur Prancis Bernard Forest de
Bélidor mempublikasikan Architecture Hydraulique yang menjelaskan mesin hidraulis sumbu-
vertikal dan horizontal. Di akhir abad ke-19, generator listrik dikembangkan dan saat ini dapat
dipasangkan dengan hidraulis. The growing demand for the Industrial Revolution would drive
development as well. Pada tahun 1878, pembangkit listrik air pertama dunia dikembangkan
di Cragside, Northumberland, Inggris oleh William George Armstrong. Pembangkit itu
digunakan untuk menyalakan sebuah lampu busur di galeri seninya. Pembangkit Listrik
Schoelkopf No. 1 dekat Air Terjun Niagara di Amerika Serikat mulai menghasilkan listrik tahun
1881. Pembangkit listrik pertama buatan Edison (Pembangkit Vulcan Street, mulai beroperasi 30
September 1882 di Appleton, Wisconsin, dengan keluaran sebesar 12.5 kilowatt.
Pembangkit listrik tenaga air terus berkembang pada abad ke-20. Tenaga air disebut-
sebut sebagai batu bara bersih karena hasil dan ketersediaannya. Bendungan Hoover dengan
pembangkit listrik 1.345 MW dulunya menjadi pembangkit listrik terbesar ketika dibuka tahun
1936, kemudian Bendungan Grand Coulee 6809 MW tahun 1942. Bendungan Itaipu dengan
kapasitas 14.000 MW yang dibuka tahun 1984 di Amerika Selatan menjadi yang terbesar sampai
tahun 2008, ketika dilewati oleh Bendungan Tiga Gorge di China berkapasitas 22.500 MW.
Tenaga air menjadi sumber listrik utama di berbagai negara, seperti Norwegia, Republik
Demokratik Kongo, Paraguay dan Brazil, hingga 85% kapasitas.

2. Generator
Generator adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi kinetik atau magnetik menjadi
energi listrik. Alat ini menghasilkan listrik dari energi gerak atau magnet lalu menyalurkannya ke
peralatan listrik lainnya. Generator menghasilkan energi listrik lewat induksi dengan memutar
kumparan antara celah kutub magnet yang terhubung menggunakan konektor.
Saat kumparan berputar, pergerakan antara magnetnya menghasilkan energi magnetik
yang ditransfer menjadi energi listrik. Hasil listrik yang didapat dari induksi antara kumparan
dan medan magnet ini kemudian disalurkan dengan aman ke luar generator. Cara kerja generator
AC ini cukup sederhana, hanya saja perlu pemahaman yang benar sebelum menelitinya lebih
lanjut.
Generator terbagi dua jenis sesuai dengan cara kerjanya. Pertama, generator arus bolak-
balik atau generator AC dan generator arus searah atau yang lebih dikenal dengan nama
generator DC. Kedua jenis generator ini dapat dibedakan dengan jumlah cincin yang ada dalam
mesin generator.
Cara kerja generator AC menggunakan dua buah cincin yang tiap ujungnya berhubungan
dengan ujung kumparan. Sedangkan generator arus searah hanya memiliki sebuah cincin yang
terbelah di tengahnya untuk melakukan induksi listrik. Jumlah cincin ini sangat berpengaruh
pada prinsip dan cara kerja masing-masing generator tersebut.
Generator umumnya bekerja menggunakan prinsip elektromagnetik sesuai dengan hukum
Faraday. Ada dua komponen utama dalam generator yang berperan penting dalam menghasilkan
listrik. Kedua komponen itu adalah stator komponen generator yang menghasilkan magnet dan
rotor yang merupakan komponen berputar berisi kumparan. Saat stator bergerak antara rotor,
maka arus listrik akan timbul yang selanjutnya dialirkan ke luar generator.

3. GGL induksi
Secara sederhana proses terjadinya induksi elektromagnetik ialah timbulnya gaya gerak
listrik dalam kumparan (konduktor) bila diberikan fluks magnetik (perubahan medan magnet)
pada kumparan tersebut secara terus menerus. Secara umum InduksiElektromagnetik atau
GGL induksi dapat ditulis sebagai berikut:
ε = B A ω N sin θ
Keterangan

 ε = GGL Induksi atau Induksi Elektromagnetik (Volt)


 B = induksi magnet (T)
 A = luas penampang (m2)
 ω = kecepatan sudut kumparan (rad/s)
 θ = sudut (0)

III. ALAT DAN BAHAN


Link Simulasi :
https://phet.colorado.edu/sims/cheerpj/faraday/latest/faraday.html?simulation=ge nerator
 Sumber air
 Magnet
 Kumparan
 Gauss Meter (Medan Magnet)
 Tachometer (RPM)
I. Langkah Percobaan
1. Buka browser untuk mengakses linksimulator:
https://phet.colorado.edu/sims/cheerpj/faraday/latest/faraday.html?simulation=generator
2. Sebelumnya, pastikan Show field, Show Compass, Show Field Mater sudah aktif
3. Atur nilai loop menjadi 1
4. Atur loop area ke 20%
5. Atur bar magnet strength ke 50%
6. Nyalakan sumber air hingga RPM menunjukkan nilai seperti pada table
7. Amati magnetic field dan catat nilai tertingginya pada tabel
8. Amati nyala lampu, lalu tulis keterangan pada tabel
9. Ulangi Langkah-langkah sebelumnya dengan merubah nilai loop menjadi 2 dan 3, serta
bar magnet strength ke 100%
DAFTAR PUSTAKA
https://vtconline.co.id/pengertian-dan-cara-kerja-generator-ac/1012/ (8 Maret 2021)
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_air (8 Maret 2021)
https://rumuspintar.com/induksi-elektromagnetik/#:~:text=%CE%B5%20%3D%20B%20A
%20%CF%89%20N%20sin%20%CE%B8&text=Dilihat%20dari%20persamaan%20umum
%20induksi,atau%20sin%20%CE%B8%20bernilai%201. (8 Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai