Anda di halaman 1dari 55

MEDIUM BIAKAN MIKROBA

Medium atau media berfungsi untuk :


1. Menumbuhkan mikroba 5. Perhitungan jumlah mikroba
2. Isolasi mikroba
*Proses pembuatannya harus disterilisasi dan
3. Memperbanyak jumlah
menerapkan metode aseptis untuk menghindari
4. Menguji sifatfisiologi
kontaminasi pada media.

Kelompok Medium Bakteri


1. Medium Kultur(Cultural media) 5. Medium Transportasi(Transport media)
2. Medium Minimal (Minimal media) 6. Medium Indikator(Indicator media)
3. Medium Selektif(Selective media) 7. Media yang diperkaya(Enrich media)
4. Medium Diferensial(Differential media)

MEDIUM KULTUR
 Media kultur mengandung semua elemen yang paling dibutuhkan bakteri untuk pertumbuhan dan tidak
selektif, sehingga digunakan untuk budidaya umum dan pemeliharaan bakteri yang disimpan dalam
koleksi kultur laboratorium.
 Media tidak terdefinisi(dikenal sebagai media basal atau kompleks) berisi:
1. Sumber karbon seperti Glukosa, 4. sumber asam amino dan nitrogen (mis.,
2. air, daging sapi, ekstrak ragi)
3. berbaga imacam garam,
 Ini adalah media yang tidak terdefinisi karena sumber asam amino mengandung berbagai senyawa
dengan komposisi yang tepat tidak diketahui.
 Media yang didefinisikan(juga dikenal sebagai media yang didefinisikan secara kimia atau media
sintetis) adalah media di mana semua bahan kimia yang digunakan dikenal tidak ada ragi, hewan, atau
jaringan tanaman yang ada
 Contoh Media Kultur
MUELLER HINTON BROTH
1. Digunakan untuk budidaya berbagai mikroorganisme karena bukan media selektifmaupun diferensial
2. Digunakan untuk pengujian sensibilitas mikroba
BISA untuk perbiakan berbagai jenis mikroba
• Acid hidrolisate of casein dan beef extract menyuplai asam amino dan zat nitrogen lainnya, vitamin,
karbon, dan nutrisi lain untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme.
• Starch bertindak sebagai koloid pelindung terhadap zat beracun yang mungkindikeluarkan bakteri
• Hidrolisis starch selama autoclaving membentuk dektrosa sebagai sumber energi
Staphylococcus aurues

TSB
• Mikroorganisme

• Prinsip dan kegunaan

• Komposisi

• Cara pembuatan

• Hasil Uji
Beef extract agar
• Mikroorganisme

• Prinsip dan kegunaan


untuk budidaya dan pemeliharaan
berbagai organisme mikro. Direkomendasikan untuk kultur
mikroorganisme dari susu dan air.
• Komposisi

• Cara pembuatan
1. Tambahkan 1 L aquadest ke dalam komponen.
2. Aduk sampairata.
3. Panaskan campuran sampaimendidih.
4. Pindahkan campuran ke dalam labu.
5. Autoclave elama 15 menit pada tekanan 1 psi temperatur -121 ° C.
6. Tuangkan campuran ke dalam cawan petri.
7. Media sia untuk digunakan.
• Hasil Uji

PDA
• Mikroorganisme

• Prinsip dan kegunaan

• Komposisi

• Cara pembuatan
• Hasil Uji

PCA
• Mikroorganisme

• Prinsip dan kegunaan


digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas permukaan
untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba) karena di dalamnya mengandung
komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan
asam amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta
ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks
• Komposisi
 Komposisi Plate Count Agar (PCA) dapat bervariasi, tetapi biasanya mengandung : 0,5% trypton,
0,25% ekstrak ragi, 0,1% glukosa, 1,5%agar-agar. Plate Count Agar (PCA) mengandung glukosa dan
ekstrak ragi yang digunakan untuk menumbuhkan semua jenis bakteri.
 Plate Count Agar (PCA) mengandung nutrisi yang disediakan oleh trypton, vitamin dari ekstrak ragi,
dan glukosa yang digunakan sebagai sumber energi bagi mikroorganisme sehingga mendukung
pertumbuhan dari bakteri. Plate Count Agar (PCA) bukan merupakan media selektif karena media
ini tidak hanya ditumbuhi oleh satu jenis mikroorganisme tertentu
• Cara pembuatan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Bubuk media Plate Count Agar Oxoid CM 325 ditimbang sebanyak 17,5 gram kemudian
dimasukkan ke dalam botol kaca
3. Dilarutkan dengan 1000 ml aquadest pH 7(Netral) kemudian dihomogenkan
4. Media yang telah larut dicek pHnya denganpH stick
5. Botol kaca yang berisi media ditutup dengantutup botol yang dilapisi alumunium foil dan diikat
dengan benang
6. Media disterilisasi dengan autoclave pada suhu 121ºC selama 15 menit
7. Media yang telah steril didinginkan hingga mencapai suhu 45-50ºC
8. Media dituang ke dalam plate
9. Tunggu hingga padat
10. Setelah beku media siap digunakan

• Hasil Uji

NUTRIENT BROTH
Terbagi menjadi tiga jenis yaitu: meat infusion broth, Meat extract broth, Digest broth
•Medium untuk mikroba yang tidak rewel
•Memiliki pH 6,9 +- 0,2 pada suhu
25 derajat celcius
Keterangan Nutrien Broth
•Formula NB terdiri atas air pepton dan ekstrak daging
•Nutrient broth berbentuk liquid(cairan)
•Digunakan untuk budidaya rutin
•Digunakan sebagai medium kompleks
•Dijadikan sebagai bahan dasar media kultur lain
•Mendukung banyak organisme untuk tumbuhNutrient Agar

NUTRIENT AGAR
• Mikroorganisme

• Prinsip dan kegunaan

• Komposisi

• Cara pembuatan
1. Media NA dibuat dari 3 g ekstrak daging, 5 g pepton, 1000 ml air, dan 15 g agar-agar. Ekstrak
daging dapat digantikan dengan air kaldu yang dibuat dari 1 kg daging segar bebas lemak yang
direbus dengan air sampai diperoleh air kaldu 2000 ml,
2. Kemudian ditambah 0.5% natrium klorida
3. Masukkan beef extract, peptone, agar-agar dan aquades ke dalam beaker glass 1000 ml
4. Panaskan di atas kompor pemanas, aduk hingga homogen atauhampir mendidih
5. Masukkan kedalam tabung reaksi masing-masing 10 ml untuk media tegak dan 5-7 ml untuk media
miring
6. Semua tabung medium ditutup dengan dengan kapas yang telah dibungkus dengan kain kasa
7. Sterilkan dengan autoklaf
8. Setelah disterilkan untuk media tegak biarkan tabung dalam keadaan berdiri dan untuk media miring
tabung miringkan dengan catatan media tidak sampai menyentuh tutup tabung

• Hasil Uji

pertumbuhan e.coli pada medium NA

Wort agar
• Mikroorganisme
1. Saccharomyces pastorianus 3. Aspergillus brasiliensis.
2. Saccharomyces cerevisiae. 4. Penicillum roquefortii.

• Prinsip dan kegunaan


Media yang digunakan untuk isolasi, budidaya dan enumerasi (Teknik perhitungan) mikroorganisme
dalam bahan baku, minuman, konsentrat gula, makanan dan produk lainnya.
Komposisi nutrisi dari wort meningkatkan pertumbuhan ragi dan kapang. Nilai pH rendah (4,8)
mendukung pertumbuhan mereka dan secara bersamaan menghambat flora bakteri yang menyertainya.
• Komposisi
• Cara pembuatan
1. Timbang 350 g sukrosa dan 100 g glukosa ke dalam wadah pengukur dan tambahkan air
secukupnya hingga 1 liter
2. Hangatkan agar larut.
3. Tambahkan 50g Wort Agar ke dalam sirup untuk
4. Memastikan bubuk larut
5. Sterilkan dengan cara autoklaf pada suhu 110 ° C selama 20 menit.
6. Pindahkan 1mL sampel (contohnya mentega dan beer) yangtelah diencerkan ke cawan Petri yang
terpisah
7. Tambahkan 15ml Wort Agar yang dilelehkan
8. Didinginkan hingga 45-48 ° C
9. Aduk dengan gerakan memutar di bidang horizontal
10. Cawan petri harus terlindung dari cahaya
11. Pada suhu 27 ° C selama 30-50 menit.
12. Inkubasi dalam posisi terbalik, misalnya. selama 5 hari pada 25 ° C
13. Hitung jumlah ragi dan koloni kapang yang berkembang
• Hasil Uji

TSA

• Mikroorganisme
1. Jenis mikroorganisme fastidious yaitu Neisseria, Listeria, dan Brucella
2. Mikroorganisme nonfastidious seperti Bacillussubtilis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli,
Candida albicans, dan sebagainya
• Prinsip dan kegunaan
 Tryptic Soy Agar merupakan media pertumbuhan umum juga termasuk media non-selektif yang
mengandung soybean meal, kasein dan nutrisi yang cukup untuk memungkinkan berbagai
mikroorganisme tumbuh. Media universal yang mendukung pertumbuhan berbagai mikroorganisme
(baik bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif tumbuh di media ini).
 Digunakan dalam
1. Budidaya, 6. Isolasi kultur murni, atau hanya
2. Penyimpanan, kultur umum
3. Pemeliharaan, 7. Juga digunakan untuk mengisolasi
4. Transportasi kultur mikroorganisme dan per tumbuhan mikroorganisme
murni yang fastidious (bersifat pemilih) dan
5. enghitungan sel nonfastidous
• Komposisi
1. Agar 15 g
2. Pancreatic digest of casein 15 g
3. Peptic digest of soybean meal 5 g
4. Sodium cholird 5 g
• Cara pembuatan
1. Sebanyak 40 g bubuk TSA dilarutkan dalam 1 liter
2. akuades dalam tabung Erlenmeyer
3. Setelah homogen media disterilisasi dalam autocla
4. ve pada suhu 121˚C selama 15 menit
5. Media dituang pada piring petri

• Hasil Uji

Staphylococcus aureus colonies igmented Candida albicans colonies


shiny round colonies

Bacillus subtilis colonies (flat, large irreguler


colonies)
Escherichia coli colonies (shiny round
colonies)

 Media Nutrisi:
Plate Count agar
Nutrient Agar
Trypticase soy agar

MEDIUM MINIMAL
 Media Minimal adalah media yang memiliki bahan yang cukup untuk mendukung pertumbuhan koloni,
umumnya tanpa kehadiran asam amino.
 Umumnya mengandung karbon, berbagai garam dan air.
 Jumlah bahan yang harus ditambahkan ke media minimal sangat bervariasi tergantung pada
mikroorganisme mana yang sedangtumbuh.
•Media minimal adalahyang mengandungnutrisiminimum yang mungkinuntukpertumbuhankoloni,
umumnyatanpakehadiranasamamino, danseringkali
digunakanolehahlimikrobiologidangenetikauntukmenumbuhkanmikroorganisme"tipeliar". Media minimal
jugadapatdigunakanuntukmemilihuntukataumelawanrekombinan
Contoh

M9
M8

 Mikroorganisme :
-Scenedesmus sp. (strain 18B) - Chlorella sp. (strain 15)

 Prinsip dan kegunaan:


Media M8 yang tidak dimodifikasi diformulasikan untuk memaksimalkan kapasitas biomassa dan
berfungsi sebagai kontrol eksperimental yang lengkap nutrisi.
 Komposisi:
1. Na2HPO4.7H2O 64 g/L 3. NaCl 2,5 g/L
2. KH2PO4 15 g/L 4. CaCl (optional) 5,0 g/L
**Formula disesuaikan, distandarkan untuk sesuai dengan parameter kinerja

 Cara Pembuatan

 Hasil Uji
MINIMAL MEDIUM FOR PENICILLIUM INTERPSESIFIC
HYBRIDS
• Mikroorganisme
• Prinsip dan kegunaan
Untuk mengembangbiakkan varian genetik dari spesies penicillium yang termausk dalam filum
ascomycota
• Komposisi

• Cara pembuatan

• Hasil Uji

Garam Minyak Bumi


• Mikroorganisme
Profil bakteri pendegradasi hidrokarbon.
a) Serratia marcescens;
b) Acinetobacter baumannii;
c) Pseudomonas sp.
• Prinsip dan kegunaan
adalah medium yang mengandung senyawa mineral untuk menumbuhkan bakteri tanah
Medium garam minimal ini disuplementasi dari sumber C jenis poli hidrokarbon aromatik (PAH) atau
senyawa xenobiotik sebagai substrat selektif dari minyak bumi untuk menunjukkan zona jernih sekitar
koloni.
Pertumbuhan mikroba yang baik dipengaruhi perubahan nilai pH pada kisaran 7.0-8.5 dan nilai pH ini
berpengaruh pada kerja enzim bakteri karena degradasi minyak dilakukan oleh enzim yang terdapat
pada bakteri.
Kegunaan medium ini untuk mengaktifkan mikroba yang berada dalam lingkungan dengan kondisi
stres
Mikroba yang dikembangbiakan adalah Mikroba pendegradasi polutan contohnya Pseudomonas,
Nocardia, Serratia marcescens,Acinetobacter baumannii , dan Arthrobacter
• Komposisi
• Cara pembuatan
1. Larutkan secara berurutan 3,0 g NH4NO3; 2,2 g Na2HPO4; 0,8 g KH2PO4; 0,01 g MgSO4.7H2O;
0,005 g FeCl3.6H2O; 0,005 g CaCl2.2H2O dengan akuades 1.000 ml.
2. Sesuaikan pH larutan menjadi pH 7,5 dengan menambah NaOH 0,1 N
3. lalu tambahkan 15 g agar dan Sterilisasi medium pada suhu 121°C, tekanan 0,1 MPa selama 20
menit.
4. Dinginkan medium lalu tambahkan substrat PAH (fenantrena, antrakena, fluorena, atau
dibenzotiofena yang dilarutkan dengan dimetil sulfoksida (DMSO), lalu sterilisasi menggunakan
penyaring mikro 0.22 μm)dengan konsentrasi akhir 100 mg L-1.
• Hasil Uji
Untuk perlakuan mikroba pendegradasi PAH, hasil positif akan berubah warna menjadi kuning atau
coklat yang disebabkan akumulasi produk oksidasi sebagian substrat aromatik.

Bakteri pendegradasi fenantrena ditunjukkan oleh zona jernih

BASAL MEDIUM
didefinisikan sebagai media yang mengandung bahan minimal absolut untuk pertumbuhan bakteri,
memaksa populasi bakteri untuk menggunakan senyawa yang sedang dievaluasi sebagai sumber nutrisi,
seperti C, P, N atau unsur lainnya. Salah satu contohnya adalah Basal medium 2 (BM2) dengan mikroba
yang biasanya digunakan adalah Pseudomonas Aeruginosa (Baker, et al., 2016)
BM2 broth juga mampu mendukung pertumbuhan planktonik yang baik

NEIDHARDT MOPS Minnimal Media


• Mikroorganisme
Jenis Bakteri yang dapat dikembangkan pada
medium ini adalah Enterobacteria yang
merupakan salah satu jenis bakteri gram negatif.
• Prinsip dan kegunaan
Untuk membiakkan bakteri dari family Enterobacteriaceae salah satunya adalah Eschericiacoli.
• Komposisi • Cara pembuatan

• Hasil Uji

MOPS Minnimal Media


• Mikroorganisme
• Prinsip dan kegunaan
• Komposisi
• Cara pembuatan
• Hasil Uji

Edinburgh Minnimal Media

• Mikroorganisme
Scizosaccharomyces
• Prinsip dan kegunaan
 Media EMM dapat memperpanjang masa hidup dari Schizosaccharomyces pombe dibandingkan
dengan media lain.Media ini merubah sistem S. pombe lebih tahan terhadap faktorinternal atau
eksternal penyebab penuaan
 Fungsi:
1. Untuk mengembang biakkan Schizosaccharomyces pombe
2. digunakan sebagai media perkembang biakkan untuk pertumbuhan logaritmik serta pemilihan
berbagai penanda auksotrofik pada vektor eksogen atau fragmen DNA terintegrasi.
3. Digunakan juga sebagai perkembang biakkan vegetatif dan menyaring strain untuk defisiensi
dan penanda prototrofik
 Modifikasi

• Komposisi

• Cara pembuatan

• Hasil Uji

Glucose/ Salt Minnimal Medium


• Mikroorganisme
• Prinsip dan kegunaan
• Komposisi
• Cara pembuatan
• Hasil Uji
MEDIUM SELEKTIF
•Media selektif digunakan untuk pertumbuhan hanya mikroorganisme terpilih.

•Misalnya, jika mikroorganisme resisten terhadap antibiotik tertentu, seperti ampisilin atau tetrasiklin,
maka antibiotik tersebut dapat ditambahkan kemedium untuk mencegah sel-sellain, yang tidak memiliki
resistensi, untukt umbuh.

Media yang kekurangan asam amino seperti prolin dalam hubunganny adengan E. coli yang Tidak dapat
mensintesisnya biasanya digunakan oleh para ahli genetika sebelum kemunculan genomik untuk
memetakan kromosom bakteri.

Contoh

Xylose Lysine Deoxycholate Agar

 XLD Agar adalah media selektif dan diferensial.


 Mengandung ekstrak ragi sebagai sumber nutrisi dan vitamin.
 Medium ini menggunakan natrium deoksikolat sebagai agen selektif sehingga menghambat
mikroorganisme gram positif.
 Xylose dimasukkan ke dalam medium karena difermentasi olehhampir semua bakteri kecuali untuk
Shigella dan sifat ini memungkinkan diferensiasi spesies Shigella.
 Lisin dimasukkan untuk memungkinkan kelompok Salmonella untuk dibedakan dari non patogen
karena tanpa lisin, Salmonella dengan cepat akan memfermentasi xilosa dan tidak dapat dibedakan
dari spesies non-patogen. Setelah salmonell mengeluarkan pasokan xilosa, lisin diserang melalui
enzim lisin dekarboksilase, dengan pembalikan ke pH basa yang meniru reaksi Shigella.
 Kegunaan : sebagai media diferensial selektif untuk isolasi patogen enterik Gram-negatif dari
spesimen tinja dan bahan klinis lainnya,
 sangat cocok untuk isolasi spesies Shigella dan Salmonella, danuntuk pengujian mikrobiologis
makanan, air dan produk susu.
 Biakan XLD merupakan media yang paling sensitif untuk isolasi higella Flexneri dan Shigella
Sonnei.
 Morfologi kolonial khas pada Agar XLD adalah sebagai berikut:
1. Salmonella Typhimurium - Koloni Merah, Pusat Hitam
2. Shigella flexneri - Koloni Merah
Degradasi xilosa, laktosa ❑ Produksi hidrogen fermentasi karbohidrat.
dan sulfida dalam
❑ Dekarboksilasi lisin
sukrosa menghasilkan kondisi basa menyebabkan tanpa
produk koloni
adanya fermentasi laktosa
asam, menyebabkan mengembangkan pusat-
perubahan dan sukrosa menyebabkan
pusat
warna dalam medium dari pengembalian ke kondisi
hitam. Reaksi ini dihambat
basa
merah menjadi kuning. oleh
dan warna media berubah
Karakteristik koloni kondisi asam yang
menyertai kembali menjadi merah.

Bismuth Sulfite Agar


Merupakan medium selektif untuk salmonella typhi. Medium ini dapat menghambat pertumbuhan gram
positif dan sebagian besar bakteri gram negatif enteric
Cara pembuatan:
1. Timbang bahan BSA sesuai komposisi dan kebutuhan, masukkan ke dalam beaker glass
2. pencampuran dan pelarutan bahan dengan penambahan aquadest
3. pemanasan dengan menggunakan penangas air sambil diaduk hingga larut sempurna
4. Dinginkan pada suhu 45-50 ℃
5. mendistribusi media ke dalam cawan petri dan biarkan kering dengan membuka sedikit tutup cawan
6. penggunaan media dilakukan pada hari yang sama

Mannitol Salt Agar


• Mikroorganisme
Staphylococcus aureus (Koloni kuning medium dengan zona kuning), memfermentasi mannitol
-Staphylococci selain S. aureus (co: Staphylococcus epidermidis ) (Koloni tidak berwarna atau merah
dengan zona merah), tidak memfermentasi mannitol
-Micrococci (Putih hingga kuning; besar), pertumbuhan (+), tidak memfermentasi mannitol
• Prinsip dan kegunaan
 digunakan sebagai media selektif (Hanya untuk mikroorganisme terpilih) dan diferensial untuk
isolasi dan identifikasi Staphylococcus aureus dari spesimen klinis dan non-klinis.
 Ini mendorong pertumbuhan sekelompok bakteri tertentu sambil menghambat pertumbuhan
bakteri lain. Ini adalah media selektif yang disiapkan sesuai dengan rekomendasi Chapman untuk
isolasi dugaan pathogen Staphylococcus.
1. Untuk isolasi selektif dan diferensiasi Staphylococcus aureus dari sampel klinis.
2. Untuk penghitungan Staphylococcus dalam makanan dan produk susu.
3. Termasuk dalam Bacteriological Analytical Manual untuk pengujian kosmetik.
4. Digunakan dalam pemeriksaan bakteriologis air kolam renang, spa dan air minum menggunakan
filtrasi membran

• Komposisi

• Cara pembuatan
1. Buat suspensi dari 111,025 gm media MRS dalam 1000 ml air suling
2. Rebus hingga media melarut seluruhnya
3. Autoclave pada 121 ° C selama 15-20 menit
4. Dinginkan hingga 45-50 ° C dan tuang ke dalam cawan petri

• Hasil Uji

Pseudomonas Selective Agar: Cetrimide Agar


• Mikroorganisme
• Prinsip dan kegunaan
untuk mengeliminasi (mengurangi) besarnya jumlah bakteri yang tidak relevan dalam spesimen
 Basis medium selektif adalah kombinasi agen penghambat yang secara spesifik mencegah
pertumbuhan bakteri yang tidak relevan.
 PSA digunakan sebagai media selektif untuk isolasi Pseudomonas aeruginosa dari nanah, dahak,
saluran air dll.
 Untuk mengisolasi dan identifikasi Pseudomonas aeruginosa menggunakan media PSA, karena
media PSA mampu menentukan kemampuan suatu organisme menghasilkan pigmen fluorosen dan
piosianin sesuai dengan pigmen yang dibentuk oleh Pseudomonas aeruginosa.
 Media PSA mengandung Cetrimide (cetyltrimethylammonium bromide) yang merupakan senyawa
amonium kuaterner yang dapat menghambat pertumbuhan sejumlah bakteri besar selain
Pseudomonas aeruginosa. Adanya asam pada media PSA mampu membantu menghambat
pertumbuhan flora lain yang menyertainya
• Komposisi

• Cara pembuatan
1. Campur 45,3 gram Pseudomonas Cetrimide Agar dalam 1 liter air suling
2. Tambahkan 10 mL gliserol dan didihkan hingga larut sepenuhnya
3. Sterilkan dengan autoclaving pada 121°C selama 15 menit
4. Dinginkan media hingga sekitar 50°C dan tuangkan ke dalam cawan petri steril
• Hasil Uji

Violet Red Bile Agar


• Mikroorganisme
Bakteri Enterobacteriaceae
• Prinsip dan kegunaan
untuk perhitungan kelompok bakteri Enterobactericeae.
VRBA mengandung violetkristal yang bersifat basa, sedangkan sel mikroba bersifatasam. Bila kondisi
terlalu basa maka sel akan mati. Dengan VRBA dapat dihitung jumlah bakteri E.coli.
• Komposisi
• Cara pembuatan
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat VRBA adalah yeast
1. ekstrak, pepton, NaCl, empedu, glukosa, neutral red, kristal violet,agar)
2. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dengan 1 liter air yang telahdidestilasi
3. Panaskan hingga mendidih sampai larut sempurna
4. Dinginkan hingga 50-60°C
5. Pindahkan dalam tabung sesuai kebutuhan
pH akhir adalah 7,4

• Hasil Uji

McConkey Agar

• Mikroorganisme
1. the family Enterobacteriaceae 2. the genus Pseudomonas
• Prinsip dan kegunaan
 MacConkey agar is used for the isolation of gram-negative enteric bacteria and the differentiation of
lactose fermenting from lactose non-fermenting gram-negative bacteria
 Fungsi:
1. It is used for the isolation of gram-negative enteric bacteria.
2. It is used in the differentiation of lactose fermenting from lactose non-fermenting gram-
negativebacteria.
3. It is used for the isolation of coliforms and intestinal pathogens in water, dairy products and
biological specimens.
4. for the isolation and differentiation of non-fastidious gram-negative rods, particularly members of
the family Enterobacteriaceae and the genus Pseudomonas
• Komposisi
• Cara pembuatan
1.Timbang 50 gram bubuk Media MacConkey, larutkan dengan aquadest sebanyak 1 liter.
2.Panaskan sampai mendidih untuk melarutkan media.
3.Sterilkan dalamautoclave padasuhu 121°C selama 15 menit.
4.Tunggu suhu sampai hangat-hangat kuku (45°C-50°C).
5.Homogenkan, tuang ke dalam cawan petri.
• Hasil Uji
kiri : koloni bakteri yang dapat
memfermentasi laktosa ; kanan : koloni
bakteri yang tidak dapat memfermentasi
laktosa

Salmonella Shigela Agar


• Mikroorganisme

• Prinsip dan kegunaan

• Komposisi
• Cara pembuatan

• Hasil Uji

HEKTOEN ENTERIC AGAR


• Mikroorganisme
1. Salmonella spp. : memberikan warna koloni hijau atau biru hijau transparan dengan atau tanpa inti
hitam, atau berwarna hitam
2. Shigella spp. : memberikan warna kolonihijau transparan
• Prinsip dan kegunaan
 medium selektif dan diferensial untuk mengisolasi patogen enteric seperti salmonella dan shigella
spp.
 Menghambat pertumbuhan organisme gram positif, juga memperlambat pertumbuhan bakteri gram
negatif basil enteric nonpatogen
Mengandung garam empedu untuk inhibisi selektif, indikator bromtimol biru dan asam fuchsin
untuk indicator penguraian karbohidrat, sodium thiosulfate dan ferri ammonium sulfat sebagai
indicator pembentukan hydrogen sulfat
 Shigella spp. Dapat tumbuh dengan baik karena penambahan pepton dan karbohidrat
• Komposisi

• Cara pembuatan
1. Larutkan komponen dalam air
2. Rebus medium untuk beberapa detik hingga setiap
3. komponen larut ( jangan terlalu panas )
4. Dinginkan higga suhu 47℃
5. Tuangkan ke dalam cawan petri ( pH akhir :7.5 + 0.2)
• Hasil Uji

PEA agar
• Mikroorganisme
Untuk isolasi bakteri gram positif streptococcus dan staphylococcus
• Prinsip dan kegunaan
 agar-agar PEA digunakan untuk menghambat kontaminan umum seperti spesies Escherichia coli dan
Proteus.
 Agar PEA adalah media selektif yang memungkinkan pertumbuhan cocci gram positif sambil
menghambat sebagian besar organisme gram negatif.
 PEA bekerja pada bakteri gram negatif dengan mengubah permeabilitas membrannya,
memungkinkan masuknya molekul-molekul yang tersumbat, dan memungkinkan kebocoran
sejumlah besar kalium seluler yang pada akhirnya menyebabkan gangguan atau penghambatan
sintesis DNA.
 Agar PEA digunakan untuk spesimen purulen dan ketika diduga infeksi campuran
• Komposisi
PEA agar typical composition (g/liter) PEA agar with 5% sheep blood typical
Pancreatic digest of casein 15 g composition (g/liter)
Papaic digest of soybean meal 5 g Pancreatic digest of casein 15 g
Sodium chloride 5 g Papaic digest of soybean meal 5 g
β-Phenylethyl alcohol 2.5 g Sodium chloride 5 g
Agar 15 g β-Phenylethyl alcohol 2.5 g
Distilled water 1.0 liter Sterile defibrinated sheep blood 50 ml
Agar 15 g
Distilled water 1.0 liter

• Cara pembuatan
PEA agar typical
1. Suspensikan lima bahan pertama dalam 1 liter air suling.
2. Aduk sampai rata.
3. Panaskan sambil diaduk.
4. Didihkan selama 1 menit agar larut sepenuhnya.
5. Autoclave medium pada 121 oC selama 15 menit pada 15 psi. PH akhir medium harus 7. 3 ± 0,2
pada 25 oC.
6. Setelah sterilisasi, tuangkan media yang dicairkan ke dalam cawan petri yang disterilkan (sekitar 20
hingga 30 ml per cawan petri) dan biarkan membeku sebelum digunakan.
7. Media olahan bening hingga agak kabur dan kuning pucat. Cawan petri olahan dapat disimpan dalam
lemari es hingga 4 minggu sebelum digunakan. Biarkan media sampai suhu kamar sebelum inokulasi.
PEA agar with 5% sheep blood
1. Suspensikan semua bahan kecuali darah domba dalam 1 liter air suling dan aduk hingga rata.
2. Panaskan sambil diaduk.
3. didihkan selama 1 menit agar larut sepenuhnya.
4. Autoclave medium pada 121 oC selama 15 menit pada 15 psi. PH akhir medium harus 7,3 ± 0,2 pada
25 oC.
5. Dinginkan hingga 45 oC dan tambahkan 5% darah defibrinasi steril dan aduk rata.
6. Cepat tuangkan media yang meleleh ke dalam cawan petri yang disterilkan (sekitar 20 hingga 30 ml
per cawan petri) dan biarkan membeku sebelum digunakan.
7. Media olahan tampak keras, buram, dan berwarna merah. Cawan petri yang sudah disiapkan dapat
disimpan dalam lemari es hingga 1 minggu sebelum digunakan.
8. Biarkan media sampai suhu kamar sebelum inokulasi
• Hasil Uji
Gram reaction Organism Growth response Swarming inhibition
Gram negative Escherichia coli Inhibited N/A
Gram negative Proteus mirabilis Markedly inhibited Yes, no spreading
Gram negative Pseudomonas aeruginosa Partially inhibited N/A
Gram negative Salmonella enteritidis Inhibited N/A
Gram negative Enterobacter aerogenes Inhibited N/A
Gram positive Staphylococcus aureus Good N/A
Gram positive Streptococcus pyogene Good N/A
Gram positive Streptococcus pnuemoniae Good N/A
Gram positive Clostridium perfringens Partially inhibited N/A
Gram positive Enterococcus faecalis Good N/A
Gram positive Bacillus sp. Good N/A
Gram positive Micrococcus luteus Good N/A

A B C

Cawan petri agar PEA dengan darah domba 5%:

(a) cawan petri agar PEA tidak diinokulasi dengan darah domba 5%, (b) cawan petri agar PEA dengan darah domba
5% diinokulasi dengan Escherichia coli, bakteri gram negatif, diinkubasi di bawah 5% CO 2 selama 48 jam pada 35
oC ± 2 oC (terhambat pertumbuhan), dan (c) cawan petri agar PEA dengan 5% darah domba diinokulasi dengan
Staphylococcus aureus, bakteri gram positif, diinkubasi di bawah 5% CO 2 selama 48 jam pada 35 oC ± 2 oC
(pertumbuhan dipamerkan).
TCBS
• Mikroorganisme
Agar TCBS sangat selektif untuk isolasi Vibrio cholera dan Vibrio parahaemolyticus dan semua
patogen Vibrio spp kecuali Vibrio hollisae
• Prinsip dan kegunaan
media selektif yang digunakan untuk isolasi spesies Vibrio dari spesimen tinja yang memiliki biota
campuran.
Media TCBS agar tidak melalui sterilisasi pada autoklaf karena kandungan thiosulphate yang berfungsi
untuk menghambat bakteri lainnya yang tumbuh akan terpecah dan tidak dapat memproteksi bakteri
vibrio spp. yang tumbuh.
• Komposisi
• Cara pembuatan
1. Menimbang bubuk agar TCBS
2. Aquades dimasukkan dalam erlenmeyer untuk di sterilisasi dalam autoklaf dengan suhu 121̊
selama 15 menit.
3. Sterilisasi pada alat dan bahan
4. Erlenmeyer yang sudah disterilisasi dalam oven, dimasukkan TCBS agar menggunakan spatel
yang sudah difiksasi
5. Menuangkan aquades sterill kedalam erlenmeyer yang berisi TCBS agar lalu diaduh dengan
batang pengaduk hingga homogen.
6. Jika ada endapan merah bata pada dasar labu erlenmeyer, dipanaskan sambil diaduk hingga
muncul sedikit gelembung pada dasar erlenmeyer, dinginkan pada 50̊
7. Mengecek pH larutan dengan pH stik, pH media yang sesuai = pH 8,6 ± 0,2. Erlenmeyer difiksasi
lalu dituangkan kedalam plate
• Hasil Uji

MEDIUM DIFERENSIAL
•Media diferensial berfungsi untuk membedakan satu jenis mikroorganisme dari jenis mikroorganisme
lainnya yang tumbuh pada media yang sama.
•Jenis media ini menggunakan karakteristik biokimia dari mikroorganisme yang tumbuh dengan adanya
nutrisi atau indikator spesifik(sepertimerahnetral, fenolmerah, eosin y, ataubirumetilen) yang ditambahka
nke media untuk secara nyata menunjukkan karakteristik yang menentukan mikroorganisme.
Media ini digunakan untuk mendeteksi mikroorganisme dan oleh ahli biologi molekuler untuk mendetek
sistrain bakterirekombinan.
Contoh

SULFIDE INDOLE MOLITY

• Mikroorganisme
1. bakteri gram negatif suku 3. bakteri salmonella
enterbacteriaceae, 4. bakteri shigella.
2. bakteri enterik,

• Prinsip dan kegunaan


 Media SIM adalah media diferensial semisolid agar yang membantu membedakan bakteri gram
negatif suku enterbacteriaceae, bakteri enterik, bakteri salmonella dan shigella.
 Fungsi:
1. Uji Sulfur, untuk mengetahui kemampuan bakteri menguraikan asam amino menjadi sulfur.
Bakteri dapat mereduksi sulfur menjadihidrogen sulfida dan hidrogen sulfida bereaksi dengan
zat besi menjadi ferric sulfida yang mengendap berwarna hitam.
2. Uji indol, produksi indol dari triptofan untuk mengidentifikasi bakteri enterobacteriaceae.
Terbentuk lapisan berwarna merah ceri untuk mendeteksi indol.
3. Uji motilitas, mengidentifikasi bakteri berdasarkan penyebaran koloni. Kandungan nutrien agar
semisolid memungkinkan bakteri dengan flagel bergerak dalam media.

• Komposisi

• Cara pembuatan
• Hasil Uji

TSIA

• Mikroorganisme
kelas enterobacteriaceae yang bersifat gram negatif
Contoh:Salmonella, E. coli, Yersinia pestis, Klebsiella, Shigella, Proteus, Enterobacter, Serratia, dan
Citrobacter
• Prinsip dan kegunaan
 mengidentifikasi bakteri yang berasal dari kelas enterobacteriaceae yang bersifat gram negatif
Contoh:Salmonella, E. coli, Yersinia pestis, Klebsiella, Shigella, Proteus, Enterobacter, Serratia, dan
Citrobacter
 Bila mikroorganisme hanya dapat memfermentasikan glukosa maka bagian butt media akan
berwarna kuning (bersifat asam) dan bagian slant-nya akan berwarna merah (bersifat basa). Bila
mikroorganisme dapat memfermentasikan laktosa atau sukrosa atau keduanya, maka bagian slant dan
butt media akan berwarna kuning (bersifat asam) serta bagian butt media kadang kala terpecah akibat
pembentukan gas seperti H2 dan CO2.
 untuk memeriksa kemampuan organisme untuk memfermentasi gula (laktosa, sukrosa, glukos ) dan
kemampuannya untuk menghasilkan gas H2S dengan indikator fenol merah dan FeSO4
• Komposisi
Bahan: beef extract, yeast extract, peptone, glucose, lactose, sucrose,FeSO4, NaCl, sodium thiosufate,
phenol red, agar, aquadest
• Cara pembuatan
1. Campurkan bahan , sesuaikan pH ke 7,3
2. Rebus agar-agar,supaya larut lalu pindahkan ke dalam tabung
3. Sterilkan dengan autoclave pada suhu 121C selama 15 menit
4. Dinginkan dengan posisi miring untuk dasar 2,5 cm dan lereng 3,8 cm
• Hasil Uji

Lactobacillus Streptococcus Differential agar


• Mikroorganisme :
Lactobacillus dan Streptococcus
• Prinsip dan kegunaan
Proses diferensiasi ini didasarkan pada pengurangan triphenyltetrazolium chloride, sehubungan dengan
reaksi kasein yang memungkinkan terjadi diferensiasi antara lactobacillus dan streptococcus melalui
perubahan
morfologi koloni.

• Komposisi
1. Casein enzymic hydrolysate
2. L-sistein
3. Hidroklorida
4. papaic digest of soybean meal
5. ekstrak daging sapi dan ekstrak ragi (sebagai sumber karbon, nitrogen, vitamin dan mineral)
6. dextrose
7. sodium
8. klorida untuk membantu menjaga keseimbangan osmotik, dan agar.

LSD dipersiapkan sesuai dengan formulasi eloy dan lacrosse


• Cara pembuatan
1. Suspend 65,3 g dalam 1 liter air suling
2. Didihkan hingga medium larut sempurna.
3. Sterilkan pada penyimpanan otomatis pada suhu 121°C Selama 15 menit.
4. Dinginkan dan jaga suhu ketika mencapai 50°C, sebelum digunakan:
○ 100 ml 10% (b/v) larutan susu bubuk yang telah disterilkan pada suhu 121°C selama 15 menit.
○ 10 mL larutan TTC., kemudian aduk rata lalu tuangkan pada cawan petri yang telah disterilkan.
[3]

• Hasil Uji
Karakteristik yang dapat diamati adalah dengan menambahkan susu bubuk skim bebas antibiotik dan
1% T.T.C., setelah inkubasi pada suhu 43-45 ° C selama 48 jam.
1. Spesies Lactobacillus tampak sebagai koloni merah tidak beraturan dan dapat dilihat secara visual
dari hasil reaks kasein yang dikelilingi oleh zona putih buram.
2. Spesies Streptococcus tampak bulat, koloni merah dan dikelilingi oleh zona bening sebagai hasil
visual dari reaksi kasein yang terjadi.

Eosin Metilen Blue Agar


• Mikroorganisme
• Prinsip dan kegunaan
MEDIUM EOSIN METILEN BLUE (EMB) merupakan
Pewarnaan bakteri gram negatif dengan campuran
eosin dan metilen biru 6:1 dengan bahan medium
yang mendukung pertumbuhan bakteri gram
negatif dan menghambat pertumbuhan bakteri
gram positif .
Indikator warna yang membedakan adalah bakteri
yang memfermentasi laktosa seperti Eschericia coli,
Eterobacter akan berkoloni dan membentuk warna
hijau metalik. Bakteri gram negatif akan terhambat
pertumbuhannya karena keberadaan eosin dan
metilen blue.
• Komposisi
• Cara pembuatan
• Hasil Uji
 Interpretasi hasil bahwa bakteri Eschericia coli akan berwarna hijau metalik dengan
diameter 2-3 mm . Hal ini disebabkan karena bakteri tersebut memfermentasi laktosa
sehingga kadar asam meningkat dan mengubah indikator pH. Sementara bakteri lain
yang tumbuh akan berwarna gelap karena tidak mengubah indikator pH.

MEDIUM TRANSPORTASI
•Penyimpanansementaraspesimendiangkutkelaboratoriumuntukditanami

•Pertahankankelangsunganhidupsemuaorganismedalamspesimentanpamengubahkonsentrasimereka
•Hanyamengandungbuffer dangaram

•Kurangnyakarbon, nitrogen, danfaktorpertumbuhanorganiksehinggamencegahperkalianmikroba


•Media transportasiyang digunakandalamisolasianaerobharusbebasdarioksigenmolekuler

Contoh

Thioglycollate Broth
• Mikroorganisme
• Prinsip dan kegunaan
• Komposisi

• Cara pembuatan
• Hasil Uji

Stuart
• Mikroorganisme
1. Haemophilusinfluenzae 3. Streptococcus
2. Pneumococcus 4. Trichomonas

• Prinsip dan kegunaan


 Merupakan gel agar lembut nonnutrisi yang mengandung zat pereduksi yang digunakan untuk
mencegah oksidasi, dan arang untuk menetralisir.
 Media stuart merupakan media transport untuk bakteri gram positif dan negatif.
• Komposisi
1. Sodium glycerophosphate 10g/L 4. Methylene blue 0,002g/L
2. Sodium thioglycollate 1g/L 5. Agar 3g/L
3. Calcium choride 0,1g/L Final pH (at 25℃) 7,4±0,2

• Cara pembuatan
1. Menunda 14,1 g media dalam 1 liter air murni
2. Aduk rata hingga larut dengan cara dipanaskan
3. Didihkan selama satu menit hingga larutan larut sempurna
4. Membuang dalam tabung dengan sekrup tertutup dan disterilkan dengan cara autoklaf pada suhu
121℃ selama 15 menit
5. Dinginkan tabung dengan posisi tegak dan air harus bebas dari klorin
• Hasil Uji

Cary and Blair

• Mikroorganisme
1. Salmonellasp. 3. Vibriocholera
2. Shigellasp. 4. Escherichiacoli

• Prinsip dan kegunaan


 Cary-blair Transport Medium adalah modifikasi dari Stuart's Medium yang terdiri dari sistem
penyangga yang ditingkatkan dengan mengganti natrium gliserofosfat dengan fosfat anorganik.
 Cary-Blair Transport Medium adalah media sederhana, semi-padat, non-nutrisi yang digunakan
untuk:
Pengumpulan da npelestarian spesime nmikrobiologis. Nutrisi minimal dalam medium
memfasilitasi kelangsunga nhidup organisme tanpa multiplikasi.
• Komposisi
1.Disodium Hydrogen Posphate 1,1 g/L 4.Calcium Chloride 0,1 g/L
2.Sodium Thioglycollate 1,5 g/L 5.Agar 5,0 g/L
3.Sodium Chloride 5,0 g/L pH 8,4 ±0,2

• Cara pembuatan
1. Tangguhkan 13,3 g dalam 1 liter air suling dan didihkan perlahan hingga agar melarut
2. Buang medium dalam jumlah 7 ml pada botol dengan kapasitas 9 ml (botol Bijou ukuran besar)
3. Sterilkan dengan mengukus dengan tutup longgar(jangan diautoklaf) pada 100 °C selama 15 menit
4. Biarkan dingin dan kencangkan tutup sekrup untuk mencegah kehilangan air dan memberikan label
pada botol
5. Simpan di tempat gelap yang dingin dengan tutup botol yang dikencangkan dengan erat

• Hasil Uji

BUFFERED GLYCEROL SALINE TRANSPORT MEDIUM


• Mikroorganisme
Shigella sp.
Organisme yang dapat tumbuh dengan baikdi medium ini antara lain, Neisseria
meningitidis ATCC, Staphylococcus aureus,Staphylococcus epidermidis, Streptococcus pneumonia,
Streptococcus pyogenes

• Prinsip dan kegunaan


digunakan untuk mengangkut feses dari pasien yang diduga menderita penyakit disentri basiler.
• Komposisi

• Cara pembuatan
1. Melarutkan bahan kimia, Natrium Klorida (NaCl), Dipotassium phosphate, dan Monopotassium
phosphate dalam air, dan sesuaikan dengan pH 7.2
2. Menambahkan larutan fenol merah dan gliserol, campurkan hingga merata (panaskan jika
diperlukan), kemudian masukkan ke dalam tabung sekrup maupun wadah yang sesuai
3. Disterilkan dengan cara autoklaf (tidak ditutup terlalu rapat) pada suhu 121°C selama 15 menit.
4. Tutup botol dikencangkan setelah media dingin
5. Simpan di tempat gelap dan dingin dalam keadaan tutup botol yang rapat untuk mencegah perubahan
pH
6. Beri label pada botol, seperti kapan dibuat, dan tanggal kadaluwarsa (biasanya dapat disimpan
selama 2 tahun setelah pembuatan

• Hasil Uji
Amies
• Mikroorganisme
a.With Charcoal : Bacteroides fragilis, Haemophilus influenzae, Neisseria gonorrhoeae, Streptococcus
pyogenes.
b.Without Charcoal : Bacteroides fragilis & Streptococcus pyogenes.
• Prinsip dan kegunaan
Sebagai media semisolid yang digunakan secara kualitatif untuk pengangkutan specimen swab klinis ke
laboratorium
• Komposisi
1. Natrium klorida 3 g, 7. natrium thioglycollate 1 g ,
2. kalium klorida 2 g, 8. agar 4 g,
3. kalsium klorida 0.1 g final pH ( at 25°C) 7.2±0.2.
4. magnesium klorida 0.1g, Bisa ditambahkan Charcoal untuk
5. mono potassium fosfat 0.2 g, penetralisir toksisitas dan meningkatkan hasil
6. disodium hidrogen fosfat 1.15 g , kultur

• Cara pembuatan
1. Tangguhkan 20g dalam 1 liter air suling.
2. Didihkan hingga larut agar-agar sepenuhnya.
3. Distribusikan ke dalam botol-botol kecil, aduk beberapa saat untukmenjaga agar arang tetap merata.
4. Pasang tutup dengan kuat pada botol yang terisi penuh.
5. Sterilkan dengan autoclaving pada 121 ° C selama 15 menit. Balik botolsambil mendinginkan untuk
mendistribusikan arang secara seragam
6. Simpan di tempat yang dingin sampai digunakan.
7. Gunakan penyeka yang steril dan berujung kapas pada tongkat kayu untukmengumpulkan
spesimen.
8. Dorong usap ke bawah sepertiga dari kedalaman sedang dan potongtongkat sehingga ketika
tutupnya dikeringkan, swab dimasukkan ke bagianbawah media.
9. Pastikan tutup terpasang dengan kencang pada botol dan tetap dinginselama periode transportasi.
• Hasil Uji

VENKATRAMAN RAMAKRISHAN MEDIUM


Fungsinya untuk mengangkut feses dari pasien yang diduga karena kolera (vibrio cholera)
Pembuatan
sf

MEDIUM INDIKATOR
•DisebutjugaMedium Diferensial(Differential media)
•Memilikifungsiuntukmembedakansatujenismikroorganismedarijenismikroorganismelainnyayang
tumbuhpadamedia yang sama.
SubtopikMedium Indikator,
MasukkeMedium Diferensial

MEDIUM YANG DIPERKAYA


Media yang diperkaya mengandungn utrisi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan berbagai
organisme, termasuk beberapa yang lebih rewel. Mereka umumnya digunakan untuk memanen berbagai
jenis mikroba yang ada dalam spesimen.

Contoh

Yeast extract agar


• Mikroorganisme
1. Escherichia coli ATCC® 25922 * WDCM00013 Pertumbuhan yang baik;koloni berwarna krem.
2. Bacillus subtilis ATCC® 6633 WDCM00003 Pertumbuhan yang bagus, koloni jerami
• Prinsip dan kegunaan
 Agar Ragi Ekstrak diformulasikan sesuai dengan rumus yang dijelaskan oleh Windle Taylor (5)
untuk jumlah pelat mikroorganisme dalam air. Air dapat mengandung sejumlah besar
mikroorganisme, terutama yang berasal dari bumi dan vegetasi.
 untuk menghitung bakteri heterotrofik dalam air
• Komposisi
1. Peptone 5.000
2. Ekstrak ragi 3.000
3. Agar 15.000
PH akhir (pada 25 ° C) 7,2 ± 0,2
• Cara pembuatan
1. Tangguhkan 23g dalam 1 liter air suling.
2. Didihkan hingga larut sepenuhnya.
3. Sterilkan dengan autoclaving pada 121 ° C selama 15 menit.Dinginkan hingga
4. 45-50 ° C. Aduk rata dan tuang ke piring Petri steril.

• Hasil Uji

Chocolate agar

• Mikroorganisme
1. Neisseria gonorrhoeae 2. Haemophilus influenzae

• Prinsip dan kegunaan


 Untuk mengukultur patogen bakteri yang sulit tumbuh pada medium sederhana, seperti Neisseria
gonorrhoeae dan Haemophilus influenzae

• Prinsip dan kegunaan


• Komposisi
1. Proteose pepton 15 gram 5. Pati jagung 1 gram
2. NaCl 5 gram 6. Hemoglobin, bovine 10 gram
3. Dipottasium fosfat 4 gram 7. Perkaya koenzim 10 ml
4. Monopotassium fosfat 1 gram 8. Agar 10 gram
9.

• Cara pembuatan
1. Masukkan NA 4gram ke erlenmeyer 6. Keluarkan dari autoklaf, lalu campurkan
2. Tamabahkan aquadest 200 ml dengan 10 ml darah O
3. Panaskan NA di penangas air, aduk 7. Homogenkan, lalu panaskan kembali
hingga larut selama 5-15 menit
4. Turunkan dari penangas air, tutup mulut 8. Setelah menjadi warna coklat, tuangkan
erlenmeyer dengan kapas kering ke cawan petri,dinginkan
5. Sterilkan dalam autoklaf dengan suhu 9. Isolasi dan masukkan ke lemari
121oC 15 menit pendingin

• Hasil Uji

Blood agar
• Mikroorganisme
1. Haemophilus influenzae, 3. spesies Neisseria
2. Streptococcus pneumoniae

• Prinsip dan kegunaan


 Agar Plate (BAP) membedakan bakteri hemolitik dan nonhemolitik yaitu berdasarkan kemampuan
mereka untuk melisiskan sel-sel darah merah seperti spesies Streptococcus (α, β, γ).
 Medium ini juga merupakan medium diferensiasi yang dapat mendeteksi hemolisis dari sekresi
sitolitik toxins oleh beberapa bakteri Bacillus, Streptococcus, Enterococcus, Staphylococcus, dan
Aerococcus.
• Komposisi
1. Heart infusion 10 g, 5. Air suling
2. NaCl 5 g, 6. Selain itu diperlukan
3. Meat peptone 10 g, 7. 5% darah domba
4. Agar 15 g, #pH rentang 7,2-7,6

• Cara pembuatan
1. Larutkan 40 gram media base agar darah dalam 1 L air suling
2. Panaskan sambil diaduk perlahan agar semua larut secara homogen
3. Sterilkan menggunakan autoclave selama 15 menit pada suhu 121°C
4. Dinginkan pada suhu kamar sampai media mencapai suhu 45-50°C
5. Tambahkan 5-10% darah domba steril
6. Campur secara merata dan tuangkan dalam cawan petri sebanyak 15-20 mL. Hindari terbentuknya
gelembung
• Hasil Uji
1. β-Hemolisis Streptococcus pyogenes.
Koloni dikelilingi oleh zona yang jelas
dan lisis darah merah yang sempurna.

2. α-Hemolisis Streptococcus spesies


“Viridans group”. Hemolisis sebagian
reduksi hemoglobin menjadi 3. γ-Hemolisis Enterococcus faecalis. Tidak
methemoglobin yang mengelilingi koloni terjadi hemolisis atau hemolisis yang
dengan warna hijau atau coklat sedikit (pada gambar).

Loeffler’s serum
• Mikroorganisme
• Prinsip dan kegunaan
 adalah media padat yang direkomendasikan untuk digunakan dalam prosedur kualitatif untuk
budidaya Corynebacterium diphtheriae dari spesimen klinis.
 Kegunaan dalam investigasi mikrobiologis:
1. Nilai utama dari Medium Loeffler adalah dalam pertumbuhan dan karakterisasi morfologis
anggota genus, Corynebacterium. Formulasi ini meningkatkan pembentukan butiran
metakromatik di dalam sel-sel organisme.
2. Karena kandungan serumnya, Loeffler Medium dapat digunakan untuk penentuan aktivitas
proteolitik mikroorganisme.
3. Permukaan media berwarna abu-abu putih memberikan latar belakang yang sangat baik untuk
deteksi dan pengamatan colonial pigmentasi.
4. Jika semua kelembaban asing dihapus secara aseptik dari slant dan bagian atas slant dipanaskan
sampai slant pecah, media ini dapat digunakan untuk mendeteksi ascospora.
• Komposisi
Casein Peptone.............................................................10,0 g
Sodium Chloride...........................................................5,0 g
Yeast Extract..................................................................5,0 g
Dextrose........................................................................2,5 g
Beef Heart Infusion........................................................2,0 g
Horse Serum .................................................................750,0 ml
Agar..............................................................................15,0 g
Demineralized Water.....................................................250,0 ml

pH 7.6 + 0.2 @ 25°C


• Cara pembuatan
• Hasil Uji
Koloni subkultur yang memperlihatkan morfologi khas pada lempeng agar darah untuk pengujian
tambahan. Uji budaya, biokimia, dan toksineginitas lebih lanjut harus dilakukan untuk diferensiasi dan
identifikasi Corynebacterium spp. Konsultasikan referensi yang sesuai untuk instruksi lebih lanjut.

Selenite Broth
• Mikroorganisme
Salmonella sp.
Beberapa spesia shigella
• Prinsip dan kegunaan
 Untuk mengisolasi bakteri salmonella dari feses, urin, air, makanan dan bahan patologis lain

• Komposisi
1. Kasein 5 g/L
2. Laktosa 4 g/L
3. Sodium hidrogen selenite 4 g/L
4. Sodium fosfat 10 g/L
pH: 7,1 pada suhu 25+oC

• Cara pembuatan

• Hasil Uji

BRAIN HEART INFFUSION


• Mikroorganisme
Contoh mikroba yang dapat dibiakkan:
Candida albicans, Trichophyton mentagrophytes, Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis,
Aspergillus brasiliensis, dan Saccharomyces cerevisiae
• Prinsip dan kegunaan
salah satu media diperkaya non-selektif yang digunakan untuk budidaya berbagai mikroorganisme dan
salah satunya adalah jamur.
ormulasi BHI Agar ini dilengkapi dengan darah atau agen selektif. BHI Agar memperoleh nutrisi dari
brain heart infusion (jaringan otak), pepton, dan glukosa yang menyediakan nitrogen, vitamin, mineral,
dan asam amino yang mendukung pertumbuhan berbagai mikroorganisme.
digunakan dalam pengujian makanan dan pengujian air.
• Komposisi
• Cara pembuatan
Tambahkan seluruh komponen untuk membuat medium ke dalam
1 liter air suling.
2. Aduk secara rata dan larutkan dengan cara memanaskannya
sambil di aduk.
3. Rebus selama satu menit sampai larut sempurna.
4. Sterilkan dalam autoclave pada 121°C selama 15 menit.
5. Medium yang telah siap harus disimpan pada suhu 8-15°C.
6. Warnanya kuning jernih, sedikit terdapat variasi warna lainnya.
• Hasil Uji

MEDIUM UNTUK JAMUR


Contohnya

•Sabouraudagar
• Mikroorganisme
• Prinsip dan kegunaan
• Komposisi
• Cara pembuatan
• Hasil Uji

Czapek Dox Agar


• Mikroorganisme
Spesies Actinoplanes, Amorphosporangium auranticolor, spesies Ampullariella, Spirilospora albida,
dan Streptomyces armeniacus. (Atlas, 2004)
Aspergillus, Penicillium, Paecilomyces, and beberapa fungi dengan kesamaan fisiologis lainnya.
(APHA, 2005)
• Prinsip dan kegunaan
• Komposisi
Komposisi (per liter) :
Sukrosa............................... 30 g
Agar........................................ 15 g
NaNO3.................................... 3 g
K2HPO4.................................. 1 g
MgSO4.7H2O................. 0.5 g
KCl......................................... 0.5 g
FeSO4.7H2O................ 0.01 g
pH 7.3 ± 0.2 pada 25
• Cara pembuatan

• Hasil Uji

•Potato dextrose agar


• Mikroorganisme
PDA cocok untuk pertumbuhan S. sclerotiorum.
Namun, ketika piring dengan PDA diekspos di luar
ruangan, Mucor spp ., Rhizopus spp., Aspergillus spp.
,dan jamur lain berkembang pada medium tersebut,
sehingga mengganggu pertumbuhan dan penghitungan
koloni S. sclerotiorum yang berasal dari ascopores
• Prinsip dan kegunaan
Potato dextrose agar (PDA) adalah media basal tujuan
umum untuk identifikasi, budidaya dan penghitungan
ragi dan jamur dalam makanan dan produk susu
• Komposisi
• Cara pembuatan
• Hasil Uji
3. PDA + asam tartarat = pemeriksaan
mikroba makanan dan produk susu.
4. PDA + chlortetracycline = enumerasi
mikroba ragi dan jamur dari kosmetik.
5. PDA + kloramfenikol = penanaman selektif
jamur dari sampel campuran

Hasil dari PDA ini adalah jamur akan tumbuh seperti krim untuk koloni putih. Molds akan tumbuh
sebagai koloni berserabut dari berbagai warna

•Agar ekstrak malt (Malt extract agar)


• Mikroorganisme
• Prinsip dan kegunaan
• Komposisi
• Cara pembuatan
• Hasil Uji

Corn meal agar


• Mikroorganisme
Mikrobiologi yang dapat dibiakkan diantaranya Candida albicans, Candida stellatoides dan Candida
tropicalis
• Prinsip dan kegunaan
adalah media mikologi mapan yang digunakan untuk budidaya jamur dan untuk mempelajari produksi
klamidospora spesies Candida
Corn meal infusion menyediakan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan spesies jamur. Polisorbat 80
adalah campuran ester oleat yang bila ditambahkan ke tepung jagung dapat merangsang produksi
klamidospora.
Dikarenakan Candida albicans, Candida stellatoidea dan Candida tropicalis mampu membentuk
klamidospora dalam Corn Meal dengan polisorbat 80; media ini tidak boleh digunakan sendiri untuk
identifikasi Candida albicans
• Komposisi
• Cara pembuatan
Larutkan 17 gram dalam 1000 ml air murni / suling. Panaskan sampai mendidih untuk melarutkan
media sepenuhnya. Jika diinginkan tambahkan 1% polisorbat 80. Sterilkan dengan autoklaf pada
tekanan 15 lbs (121 ° C) selama 15 menit. Dinginkan hingga 45-50 ° C. Aduk rata dan tuang ke cawan
petri steril.
• Hasil Uji

Mycobiotic agar
• Mikroorganisme

• Prinsip dan kegunaan

• Komposisi • Cara pembuatan

• Hasil Uji
Tauge agar
• Mikroorganisme
• Prinsip dan kegunaan
• Komposisi
• Cara pembuatan
• Hasil Uji

MEDIUM RAGI
sering digunakan sebagai media pertumbuhan umum untuk ragi seperti Saccharomyces cerevisiae dan
Candida albicans
Contoh:

•Media YEPD

• Mikroorganisme
• Prinsip dan kegunaan
adalah media kompleks yang sering digunakan untuk menumbuhkan Saccharomyces cerevisiae. Media
ini terdiri dari ekstrak ragi (untuk vitamin dan nutrisi lainnya), pepton (protein terpecah), dan glukosa
(sumber energi untuk ragi).
• Komposisi
• Cara pembuatan
1. Pada labu autoklaf tambahkan Bacto agar, bacto pepton, yeast extract, water
2. Sterilkan campuran dengan autoklad pada suhu 121oC selama 15 menit
3. Untuk media liquid
 Tambahkan 50 mL glukosa steril 40% (w/v)
 Aduk campuran
 Biarkan dingin sebelum digunakan
Media agar
 Selagi mengaduk campuran yang diautoklaf pada piring aduk magnetik, tambahkan 50mL
glukosa 40% steril perliter media
 Tuangkan media kedalam cawan petri plastik saatmasih hangat
 Biarkan campuran agar menjadi dingin dan mengeras
• Hasil Uji

•Media sporulasi
• Mikroorganisme

• Prinsip dan kegunaan


 Adalah media yang digunakan ketika spora harusdibentuk.
 Ini juga dapat digunakan ketika bekerja dengan jamur atau bakteri tergantung padakemampuan
strain empentuk Spora
 untuk membedakan spora dari berbagai basil yang terbawa tanah
 untuk mendeteksi spora bakteri di hadapan matriks mineral tanah liat yang berfungsi sebagai
pengganti sederhana untuk tanah

• Komposisi
1. Appoximate Formula (g/l) 5. Beef Extrac 1.5 g
2. Gelatin 6.0 g 6. Dextrose 1.0 g
3. Casein 4.0 g 7. Agar 15.0 g
4. Ekstrak Ragi 3.0 g 8. Manganous sulfate 0.3

• Cara pembuatan
1. Suspend 30,8 g serbuk dalam 1 L air murni.
2. Aduk sampai rata.
3. Panaskan dengan agitasi dan didihkan selama 1 menit untuk sepenuhnya melarutkan bubuk.
4. Buang dan autoklaf pada 121 ° C selama 15 menit.
Final pH 6.6 ± 0.2

• Hasil Uji

adalah media yang digunaka nketika spora harus dibentuk. Ini juga dapat digunakan ketika bekerja dengan
jamur atau bakteri tergantung pada apakah strain mampu membentuk spora.

YNB
• Mikroorganisme
1. Candida 3. Saccharomyces
2. Pichia 4. Zygosaccharomyces

• Prinsip dan kegunaan


 untuk budidaya ragi.
 mengklasifikasikan ragi berdasarkan asam amino dan kebutuhan karbon.
 untuk pembiakkan Candida, Pichia, Saccharomyces & Zygosaccharomyces
 YNB dengan asam amino dapat digunakan untuk pengujian kerentanan jamur. Kehadiran asam
amino dapat mencegah pemanfaatan marker (penanda) yang dipilih. Oleh karena itu, media ini
diformulasikan tanpa asam amino dan dapat berguna untuk kloning dan manipulasi kromosom
buatan ragi
• Komposisi

• Cara pembuatan
1. Siapkan larutan stok dengan 10x konsentrasi media.
 YNB ‒ Larutkan 6,7 gram bahan dasar dan 5 gram dextrose atau jumlah yang sebanding
dengan karbohidrat lain dalam 100 mL air yang dimurnikan.
 YNB tanpa Asam Amino ‒ Larutkan 6,7 g bahan dasar, 5 g dextrose atau jumlah yang
sebanding dengan karbohidrat lain, dan 5-10 mg% asam amino yang diinginkan dalam 100 mL
air murni
 YNB tanpa Asam Amino dan Ammonium Sulfat ‒ Larutkan 1,7 g bahan dasar dan nitrogen
serta sumber karbon dalam 100 mL air yang dimurnikan.
2. Panaskan untuk meningkatkan pelarutan. Lalu campurkan sampai merata.
3. Filter sterilisasi. Kemudian simpan pada suhu 2-8 ° C
4. Siapkan medium akhir secara aseptik dengan memipet 0,5 mL larutan stok 10x konsentrasi ke
dalam 4,5 mL air yang dimurnikan, campurkan hingga merata.
5. Uji sampel dari medium yang dihasilkan dengan kontrol kultur yang stabil
• Hasil Uji

SD Growth Medium
• Mikroorganisme
1. Saccharomyces cereviceae
• Prinsip dan kegunaan
 SD Growth Medium dikenal sebagai Yeast Nitrogen Base Media untuk pertumbuhan sel-sel ragi.
 SD Growth Medium tanpa asam amino HIS-LEU-TRP-URA adalah media sintetis untuk
pertumbuhan selektif Saccharomyces cerevisiae.
 SD Growth Medium dilengkapi dengan berbagai asam amino kecuali histidin, leusin, dan triptofan
dan urasil. Kondisi ini membuatnya menjadi media dropout growth sel-sel ragi. Strain mutan
histidin, leusin, triptofan, dan urasil bersifat auksotropik bagi sehingga ragi tidak dapat tumbuh
pada media ini. Histidin, leusin, triptofan, dan urasil memiliki mutasi pada gen HIS3, LEU2, TRP1
dan URA3. Saccharomyces cerevisiae. akan tumbuh dalam medium ini jika histidin, leucine,
tryptophan dan uracil dipasok dari luar misalnya dari plasmid yang mengandung gen HIS3, LEU2,
TRP1 dan URA3.
 Berfungsi sebagai :
1. medium budidaya ragi auksotrofik
2. Skrining dua-hibrida ragi
3. Skrining satu ragi hibrida
• Komposisi


Terdiri atas:
1. basa nitrogen ragi
2. amonium sulfat
3. sumber karbohidrat (glukosa, galaktosa) yang membuatnya menjadi media pertumbuhan untuk sel-
sel ragi.
• Cara pembuatan
1. Menyiapkan 1,7 gr Yeast Nitrogen Base, Ammonium Sulfat 5 gr, dan Dextrose 20 gr /liter
2. Ketiga Sampel digabungkan, lalu digiling menjadi serbuk.
3. Sampel digunakan untuk menyiapkan media pelat cair dengan menambahkan 43,7 g bubuk DOB
dan 0,79 g CSM (Medium serbuk bersifat higroskopis; tutup rapat untuk meminimalkan
kontaminasi air.
4. Diautoklaf pada 121 ° C selama 25 menit, autoklaf mengandung glukosa yang menghasilkan
Warna coklat
5. Dimasukkan ke dalam 1 liter aquades, dicampur selama 1 menit untuk melarutkan dekstrosa
6. Setelah pendinginan hingga 50 ° C, pelat dituang
• Hasil Uji

LACTOSE BROTH
• Mikroorganisme
1. Salmonella sp. 2. E Coli 3. Caliform bacteri

• Prinsip dan kegunaan


• Komposisi
1. Laktosa 5000 gms/l
2. Pepton 5000 gms/l
3. HM Peptone B 5000 gms/l
• Cara pembuatan
1. Tangguhkan 13 g medium dalam 100 ml air demineral
2. Hangatkan seidkit agar larut seperlunya
3. Keluarkan sesuai kebutuhan ke tabung reaksi yang berisi botol fermentasi terbail
4. Sterilkan pada 121oC selama 15 menit

• Hasil Uji

MEDIUM LURIA BERTANI


1. Medium luria bertani digunakan dalam aplikasi mikrobiologi molekuler untuk persiapan DNA plasmid dan
protein rekombinan.
2. Medium ini menjadi media optimum untuk mengisolat bakteri. Hal ini dikarenakan medium LB mempunyai
kandungan sumber karbon dan sumber nitrogen. Sumber nitrogen medium ini didapat dari ekstrak ragi.
3. Bakteri yang bisa ditumbuhkan dalam media ini, seperti bakteri resisten antibotik (contohnya Eschericia
coli), shigella, salmonella, dan sebagainya.
NaCl -> Ion natrium berperan untuk transportasi dan keseimbangan osmotik.
Pepton -> digunakan untuk menyediakan asam amino esensial untuk bakteri yang sedang tumbuh.
Ekstrak ragi -> digunakan untuk menyediakan sejumlah besar senyawa organik yang membantu pertumbuhan
bakteri. Senyawasenyawa ini termasuk vitamin dan elemen pelacak tertentu.
(Zhaopeng and Kessler, 2011)
MEDIUM BIAKAN MIKROBA

Berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, memperbanyak jumlah, menguji sifat mikroba, dan perhitungan jumlah
mikroba, di mana proses pembuatannya harus disterilisasi dan mengggunakan metode aseptis untuk menghindari
kontaminasi pada media.

 MEDIUM BIAKAN BAKTERI


Dikelompokan menjadi :
o Medium kultur
 Mengandung semua elemen yang dibutuhkan bakteri untuk pertumbuhan dan tidak
selektif.
 Digunakan untuk budidaya umum dan pemeliharaan bakteri yang disimpan dalam koleksi
kultur laboratorium.

 Media tidak terdefinisi ( media basal atau kompleks )


Berisi sumber karbon seperti glukosa, air, berbagai macam garam, sumber asam
amino ,dan nitrogen ( mis daging sapi, ekstrak ragi). Termasuk media tidak terdefinisi
karena sumber asam amino mengandung berbagai macam senyawa yang tidak diketahui
dengan tepat komposisinya.
 Media yang didefinisikan ( media yang didefinisikan secara kimia atau media sintesis)
Media yang semua bahan kimia yang digunakan tidak terdapat ragi, hewan, atau
jaringan tanaman.
 Contoh media nutrisi :
1. Plate count agar
2. Nutrient agar
3. Trypticase soy agar
4. Corn Meal
5. Mueller hinton broth
6. PDA
7. Wort agar
8. Beef extract agar
9. Mac conkey agar

o Medium minimal
 Memiliki bahan yang minimum untuk mendukung pertumbuhan koloni, umumnya tidak
mengandung asam amino. Jumlah bahan bervariasi tergantung mikroorganisme yang
sedang tumbuh.
 Sering kali digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme “ tipe liar “ dan dapat juga
digunakan untuk memilih atau melawan rekombinan.
1. M9
2. M8
3. M63
4. MOPS
5. Edinburgh
6. Davis
7. Glucose/salt
8. Basal medium 2
9. Garm minyak bumi
o Medium selektif
 Hanya digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme terpilih/tertentu.
 Misalnya jiga suatu organisme resisten terhadap antibiotik tertentu, kedalam medium
ditambahkan antibiotik tersebut sehingga sel – sel lain yang tidak memiliki resistensi tidak
dapat tumbuh
1. Tellurite ( Manito salt agar )
2. MCA
3. SSA
4. HE/ Hektoen Enterik Agar
• Mikroorganisme
1. Salmonella spp. : memberikan warna koloni hijau atau biru hijau transparan dengan atau tanpa
inti hitam, atau berwarna hitam
2. Shigella spp. : memberikan warna kolonihijau transparan
• Prinsip dan kegunaan
 medium selektif dan diferensial untuk mengisolasi patogen enteric seperti salmonella dan
shigella spp.
 Menghambat pertumbuhan organisme gram positif, juga memperlambat pertumbuhan bakteri
gram negatif basil enteric nonpatogen
Mengandung garam empedu untuk inhibisi selektif, indikator bromtimol biru dan asam
fuchsin untuk indicator penguraian karbohidrat, sodium thiosulfate dan ferri ammonium
sulfat sebagai indicator pembentukan hydrogen sulfat
 Shigella spp. Dapat tumbuh dengan baik karena penambahan pepton dan karbohidrat
• Hasil Uji
5. TCBS
• Mikroorganisme
Agar TCBS sangat selektif untuk isolasi Vibrio cholera dan Vibrio parahaemolyticus
dan semua patogen Vibrio spp kecuali Vibrio hollisae
• Prinsip dan kegunaan
media selektif yang digunakan untuk isolasi spesies Vibrio dari spesimen tinja
yang memiliki biota campuran.
Media TCBS agar tidak melalui sterilisasi pada autoklaf karena kandungan
thiosulphate yang berfungsi untuk menghambat bakteri lainnya yang tumbuh
akan terpecah dan tidak dapat memproteksi bakteri vibrio spp. yang tumbuh.
• Hasil Uji

6. Pseudomonas ( citrimide agar )


7. Iuria bertani
8. Violet red bile agar
9. BSA
10. Bile esculine agar
11. Cystine tellurite blood agar
12. XLD agar
• Kegunaan : sebagai media diferensial selektif untuk isolasi patogen enterik
Gram-negatif dari spesimen tinja dan bahan klinis lainnya, sangat cocok untuk
isolasi spesies Shigella dan Salmonella, danuntuk pengujian mikrobiologis
makanan, air dan produk susu.
• Biakan XLD merupakan media yang paling sensitif untuk isolasi higella Flexneri
dan Shigella Sonnei.
• Morfologi kolonial khas pada Agar XLD adalah sebagai berikut:
1. Salmonella Typhimurium - Koloni Merah, Pusat Hitam
2. Shigella flexneri - Koloni Merah
13. Phenylethy alcohol agar
o Isolasi spesies staphylococcus gram positif dan streptococcus
14. Colistin nadix agar
o untuk pertumbuhan bakteri gram positif dan menghalangi bakteri gram
negatif
15. Rose bengal agar
o buat ragi dan molds
16. Burhholdenia cepacia sel agar
o isolasi sampel Burkholderia cepacia
o Medium diferensial / indicator (Indikator untuk membedakan beberapa mikroba yang memiliki
tempat hidup yang sama)
 Membedakan satu jenis mikroorganisme dari mikroorganisme lainnya yang tubuh pada
media yang sama. Digunakan untuk mendeteksi mikroorganisme dan oleh ahli biologi
molekuler digunakan untuk mendeteksi strain bakteri rekobinan
 Menggunakan karakteristik biokimia dari mikroorganisme yang tumbuh dengan adanya
nutrisi atau indikator spesifik ( merah netral, fenol merah, eosin y, atau metilen blue ) yang
ditambahkan pada media sehingga secara nyata menunjukan karakteristik yang
menentukan mikroorganisme ( membedakan mikroorganisme satu dengan lainnya ).
1. SIM/ Sulfide Indole Molity
• Mikroorganisme :
a. bakteri gram negatif suku enterbacteriaceae,
b. bakteri enterik,
c. bakteri salmonella
d. bakteri shigella.
• Untuk membantu membedakan bakteri gram negatif suku enterbacteriaceae,
bakteri enterik, bakteri salmonella dan shigella.
• Fungsi:
a. Uji Sulfur, untuk mengetahui kemampuan bakteri menguraikan asam amino
menjadi sulfur. Bakteri dapat mereduksi sulfur menjadi hidrogen sulfida dan
hidrogen sulfida bereaksi dengan zat besi menjadi ferric sulfida yang
mengendap berwarna hitam.
b. Uji indol, produksi indol dari triptofan untuk mengidentifikasi bakteri
enterobacteriaceae. Terbentuk lapisan berwarna merah ceri untuk mendeteksi
indol.
c. Uji motilitas, mengidentifikasi bakteri berdasarkan penyebaran koloni.
Kandungan nutrien agar semisolid memungkinkan bakteri dengan flagel
bergerak dalam media
2. TSIA
3. TCSB
4. LSD agar/ Lactobacillus Streptococcus Agar
• Mikroorganisme : Lactobacillus dan Streptococcus
• Proses diferensiasi ini didasarkan pada pengurangan triphenyltetrazolium
chloride, sehubungan dengan reaksi kasein yang memungkinkan terjadi
diferensiasi antara lactobacillus dan streptococcus melalui perubahan morfologi
koloni.
• Hasil Uji
1. Spesies Lactobacillus tampak sebagai koloni merah tidak beraturan dan
dapat dilihat secara visual dari hasil reaks kasein yang dikelilingi oleh zona
putih buram.
2. Spesies Streptococcus tampak bulat, koloni merah dan dikelilingi oleh zona
bening sebagai hasil visual dari reaksi kasein yang terjadi.
5. Eosin metilen blue agar
• bahan medium yang mendukung pertumbuhan bakteri gram negatif dan
menghambat pertumbuhan bakteri gram positif .
• Indikator warna yang membedakan adalah bakteri yang memfermentasi
laktosa seperti Eschericia coli, Eterobacter akan berkoloni dan membentuk
warna hijau metalik.
• Bakteri gram negatif akan terhambat pertumbuhannya karena keberadaan eosin
dan metilen blue
• Hasil Uji
 Interpretasi hasil bahwa bakteri Eschericia coli akan berwarna hijau metalik
dengan
diameter 2-3 mm . Hal ini disebabkan karena bakteri tersebut memfermentasi
laktosa
sehingga kadar asam meningkat dan mengubah indikator pH. Sementara bakteri
lain
yang tumbuh akan berwarna gelap karena tidak mengubah indikator pH.
6. Blood agar plate
• Mikroorganisme
1. Haemophilus influenzae,
2. Streptococcus pneumoniae
3. spesies Neisseria
 Agar Plate (BAP) membedakan bakteri hemolitik dan nonhemolitik yaitu
berdasarkan kemampuan mereka untuk melisiskan sel-sel darah merah seperti
spesies Streptococcus (α, β, γ).
 Medium ini juga merupakan medium diferensiasi yang dapat mendeteksi
hemolisis dari sekresi sitolitik toxins oleh beberapa bakteri Bacillus, Streptococcus,
Enterococcus, Staphylococcus, dan Aerococcus.
• Hasil Uji
1. β-Hemolisis Streptococcus pyogenes. Koloni dikelilingi oleh zona yang jelas
dan lisis darah merah yang sempurna.
2. α-Hemolisis Streptococcus spesies “Viridans group”. Hemolisis sebagian
reduksi hemoglobin menjadi methemoglobin yang mengelilingi koloni dengan
warna hijau atau coklat
3. γ-Hemolisis Enterococcus faecalis. Tidak terjadi hemolisis atau hemolisis
yang sedikit (pada gambar).

7. Mac conkey
8. SSA
9. Mannitol Salt agar
10. Bile Esculin Agar ( BEA )
11. Simmons Citrate agar

o Untuk membedakan enterobakteria dan bakteri gram negatif berdasarkan


kemampuan organisme memanfaatkan sitrat dan mengubahnya menjadi
piruvat ( pada proses ini garam amonium diubah menjadi amonia pH
menjadi di atas 7.6 )
o Ingredients per liter of deionized water:

Sodium Chloride (NaCl) 5.0 gm


Sodium 2.0 gm
Citrate (dehydrate)
Ammonium Dihydrogen 1.0 gm
Phosphate
Dipotassium Phosphate 1.0 gm
Magnesium 0.2 gm
Sulfate (heptahydrate)
Bromothymol Blue 0.08 gm
Agar 15.0 gm

Deionized water = 1,000 ml


Final pH 6.9 +/- 0.2 at 25 degrees C.

12. Acetate differential agar


o Mengetest kemampuan organisme untuk menggunakan asetat sebagai
sumber karbon.
o Mengandung campuran garam dan sodium asetat sebagai sumber karbon
yang akan menyebabkan produksi produk basa.
o Kandungan bromtimol biru menyebabkan perunahan warna ketika terjadi
perubahan pH ( oleh Esscherichia coli dan bakteri gram negatif )
o Komposisi ( g/l )

Bromthymol blue 0,08


Magnesium sulfat 0,1
Sodium asetat 2
Pottassium Hydrogen Phosphate 1
Bacteriological agar 20
Monoammonium phosphate 1
Sodium Chloride 5

o Preparasi
Larutkan 29 gram medium dalam 1 liter air distilasi. Campur dan larutkan
dengan memanaskan disertai agigasi (Pengadukan ?). Rebus selama 1
menit hingga seluruhnya larut. Sterilisasi dengan autoclave pada suhu 121
℃ selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu 50 ℃ . Campur dan masukan
pada wadah / container yang sesuai. Hasil akhir warna hijau , pH 6,7 + 0,2

o Medium transportasi
 Hanya mengandung buffer dan garam
 Digunakan untuk penyimpanan sememtara spesimen ketika diangkut ke laboratorium
untuk ditanam
 Mempertahankan kelangsungan hidup semua organisme dalam spesimen tanpa mengubah
konsentrasi
 Kurangnya karbon, nitrogen, dan faktor pertumbuhan organik sehingga mencegah
perkalian mikroba.
 Media transportasi untuk isolasi anaerob harus bebas dari oksigen molekuler
1. Stuart
• Mikroorganisme
1. Haemophilusinfluenzae
2. Pneumococcus
3. Streptococcus
4. Trichomonas
• Prinsip dan kegunaan
 Merupakan gel agar lembut nonnutrisi yang mengandung zat pereduksi yang digunakan
untuk mencegah oksidasi, dan arang untuk menetralisir.
 Media stuart merupakan media transport untuk bakteri gram positif dan negatif.
2. Cary & Blair
• Mikroorganisme
1. Salmonellasp.
2. Shigellasp.
3. Vibriocholera
4. Escherichiacoli
• Prinsip dan kegunaan
Pengumpulan dan pelestarian specimen mikrobiologis. Nutrisi minimal dalam medium
memfasilitasi kelangsunga nhidup organisme tanpa multiplikasi.
3. Alkali pepton
4. Amies
a.With Charcoal : Bacteroides fragilis, Haemophilus influenzae, Neisseria gonorrhoeae,
Streptococcus pyogenes.
b.Without Charcoal : Bacteroides fragilis & Streptococcus pyogenes.
• Prinsip dan kegunaan
Sebagai media semisolid yang digunakan secara kualitatif untuk pengangkutan specimen swab
klinis ke laboratorium
5. VR Medium
Fungsinya untuk mengangkut feses dari pasien yang diduga karena kolera (vibrio cholera)ami
6. Buffered glycerol saline
 Mikroorganisme Shigella sp.
Organisme yang dapat tumbuh dengan baikdi medium ini antara lain, Neisseria
meningitidis ATCC, Staphylococcus aureus,Staphylococcus epidermidis, Streptococcus
pneumonia, Streptococcus pyogenes

 digunakan untuk mengangkut feses dari pasien yang diduga menderita penyakit disentri
basiler.
 Hasil Uji

o Medium yang diperkaya


 Mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan berbagai organisme, termasuk
beberapa yang lebih rewel.
 Umumnya digunakan untuk memanen berbagai jenis mikroba yang ada dalam spesimen
1. Yeast extract agar
• Mikroorganisme
1. Escherichia coli -> Pertumbuhan yang baik;koloni berwarna krem.
2. Bacillus subtilis  Pertumbuhan yang bagus, koloni jerami
• Prinsip dan kegunaan
 Agar Ragi Ekstrak diformulasikan sesuai dengan rumus yang dijelaskan oleh
Windle Taylor (5) untuk jumlah pelat mikroorganisme dalam air. Air dapat
mengandung sejumlah besar mikroorganisme, terutama yang berasal dari
bumi dan vegetasi.
 untuk menghitung bakteri heterotrofik dalam air
2. Chocolate agar

• Mikroorganisme
1. Neisseria gonorrhoeae
2. Haemophilus influenzae
• Prinsip dan kegunaan
 Untuk mengukultur patogen bakteri yang sulit tumbuh pada medium
sederhana, seperti Neisseria gonorrhoeae dan Haemophilus influenzae
3. Blood agar
4. Loeffler’s serum
Corynebacterium diphtheriae dari spesimen klinis.
 Kegunaan dalam investigasi mikrobiologis:
1. Nilai utama dari Medium Loeffler adalah dalam pertumbuhan dan
karakterisasi morfologis anggota genus, Corynebacterium. Formulasi ini
meningkatkan pembentukan butiran metakromatik di dalam sel-sel organisme.
2. Karena kandungan serumnya, Loeffler Medium dapat digunakan untuk
penentuan aktivitas proteolitik mikroorganisme.
3. Permukaan media berwarna abu-abu putih memberikan latar belakang yang
sangat baik untuk deteksi dan pengamatan colonial pigmentasi.
4. Jika semua kelembaban asing dihapus secara aseptik dari slant dan bagian
atas slant dipanaskan sampai slant pecah, media ini dapat digunakan untuk
mendeteksi ascospora.
5. Selenite broth
Salmonella sp. Dan Beberapa spesia shigella
• Prinsip dan kegunaan
 Untuk mengisolasi bakteri salmonella dari feses, urin, air, makanan dan
bahan patologis lain
6. Brain heart inffusion (?)
 Medium untuk jamur
1. Sabouraud agar
2. Potato dextrose agar
 PDA cocok untuk pertumbuhan S. sclerotiorum.
 Namun, ketika piring dengan PDA diekspos di luar ruangan, Mucor spp ., Rhizopus spp.,
Aspergillus spp. ,dan jamur lain berkembang pada medium tersebut, sehingga
mengganggu pertumbuhan dan penghitungan koloni S. sclerotiorum yang berasal dari
ascopores
• Prinsip dan kegunaan
 Potato dextrose agar (PDA) adalah media basal tujuan umum untuk identifikasi, budidaya
dan penghitungan ragi dan jamur dalam makanan dan produk susu
• Hasil Uji
a. PDA + asam tartarat = pemeriksaan mikroba makanan dan produk susu.
b. PDA + chlortetracycline = enumerasi mikroba ragi dan jamur dari kosmetik.
c. PDA + kloramfenikol = penanaman selektif jamur dari sampel campuran

• Hasil dari PDA ini adalah jamur akan tumbuh seperti krim untuk koloni putih.
• Molds akan tumbuh sebagai koloni berserabut dari berbagai warna
3. Agar ekstrak malt
4. Mycobiotic agar

 Pseudomonas sp, penicillum sp, aspergillus brasilien, E.Coli, staphylococcus aureus,


Trichophyto mentagrophytes.
 Untuk isolasi jamur patogen, baik dermatofita ataupun sistemik.
 Untuk menghambar bakteri dan jamur saprobik
 Cyclcoheximide dan chloramphenicol mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur
saproptik

5. Tauge agar
6. Corn meal agar
 Mikroorganisme yang dapat dibiakkan diantaranya Candida albicans, Candida stellatoides
dan Candida tropicalis
 adalah media mikologi mapan yang digunakan untuk budidaya jamur dan untuk
mempelajari produksi klamidospora spesies Candida
 Corn meal infusion menyediakan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan spesies jamur.
Polisorbat 80 adalah campuran ester oleat yang bila ditambahkan ke tepung jagung dapat
merangsang produksi klamidospora.
 Dikarenakan Candida albicans, Candida stellatoidea dan Candida tropicalis mampu
membentuk klamidospora dalam Corn Meal dengan polisorbat 80; media ini tidak boleh
digunakan sendiri untuk identifikasi Candida albicans
 Hasil Uji
7. Brain heart infusion
 Contoh mikroba yang dapat dibiakkan:
Candida albicans, Trichophyton mentagrophytes, Histoplasma capsulatum, Coccidioides
immitis, Aspergillus brasiliensis, dan Saccharomyces cerevisiae
 Prinsip dan kegunaan
1. salah satu media diperkaya non-selektif yang digunakan untuk budidaya berbagai
mikroorganisme dan salah satunya adalah jamur.
2. digunakan dalam pengujian makanan dan pengujian air.
 Media ragi
1. YEPD
o Sering digunakan sebagai media pertumbuhan umum intuk ragi seperti Saccharomyces
cerevisiae dan Candida albicans.
o Kluyveromyces lactis : Tumbuh subur
o Saccharomyces cerevisiae : Tumbuh subur; koloni halus, lemab dan berkilau
o Candida albicans : Tumbuh subur

2. Media Sporulasi
o Digunakan ketika spora harus dibentik. Dapat juga digunakan untuk jamur atau bakteri jika
strain mampu membentuk spora.
o untuk mendeteksi spora bakteri di hadapan matriks mineral tanah liat yang berfungsi sebagai
pengganti sederhana untuk tana
3. YNB
• Mikroorganisme
1. Candida
2. Pichia
3. Saccharomyces
4. Zygosaccharomyces
• Prinsip dan kegunaan
1.untuk budidaya ragi.
2.mengklasifikasikan ragi berdasarkan asam amino dan kebutuhan karbon.
3.untuk pembiakkan Candida, Pichia, Saccharomyces & Zygosaccharomyces
• YNB dengan asam amino dapat digunakan untuk pengujian kerentanan jamur. Kehadiran
asam amino dapat mencegah pemanfaatan marker (penanda) yang dipilih. Oleh karena
itu, media ini diformulasikan tanpa asam amino dan dapat berguna untuk kloning dan
manipulasi kromosom buatan ragi
4. LB ( Lactose Broth )
1. Salmonella sp.
2. E Coli
3. Caliform bacteri
5. MYGP cooper agar
6. Nitrogen base w/o amino acid
7. Nitrogen base w/ amino acid
• YNB dengan asam amino dapat digunakan untuk pengujian kerentanan jamur. Kehadiran
asam amino dapat mencegah pemanfaatan marker (penanda) yang dipilih. Oleh karena
itu, media ini diformulasikan tanpa asam amino dan dapat berguna untuk kloning dan
manipulasi kromosom buatan ragi
8. Glucose Yeast Agar
9. Yeast manitol agar
10. Peptone dextrose
11. Starch agar
12. Extract hi veg agar

Anda mungkin juga menyukai