Anda di halaman 1dari 48

TUGAS I

MATA KULIAH SEMINAR


(JURNAL NASIONAL)

DISUSUN OLEH:

ALFIAN RESTU NUGROHO

G2C1 19 020

KELAS B

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

PASCA SARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN PERBEDAAN PENDAPATAN USAHA
TERNAK AYAM RAS PEDAGING PADA POLA DAN SKALA USAHA
TERNAK YANG BERBEDA DI KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI
TENGGARA

Bahari, D. I.*, Z. Fanani**, B. A. Nugroho**


* Bagian Program Magister Ilmu Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
** Bagian Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik struktur biaya usaha ternak
ayam ras pedaging dan perbedaan tingkat pendapatan peternak antara pola usaha dan
skala yang berbeda. Penelitian dilakukan di Kota Kendari sulawesi tenggara pada
September-November 2011. Enam puluh tiga responden yang ditentukan dengan
metode sensus pada populasi peternak. Data penelitian diestimasi dengan (1) analisis
deskriptif dengan tambahan data kuantitatif sederhana seperti tabel distribusi frekuensi,
(2) tingkat pendapatan peternak dengan metode R/C ratio, (3) Uji-t Berbeda Mean.
Hasil analisis menunjukkan besar kecilnya skala menentukan tingkat biaya usaha
ternak. Skala yang lebih besar akan membutuhkan tingkat biaya produksi yang lebih
besar yang besar pula, namun dapat menurunkan biaya per satuan output produksi.
Secara keseluruhan tingkat R/C ratio peternak lebih dari 1 dengan rata-rata 1,14 namun
tingkat R/C ratio pada pola usaha mandiri lebih tinggi dari pola usaha kemitraan.
Tingkat pendapatan peternak pola usaha kemitraan sama dengan tingkat pendapatan
peternak pola usaha mandiri pada usaha ternak ayam ras pedaging di Kota Kendari,
namun baik pada pola usaha kemitraan dan pola usaha mandiri tingkat pendapatan
peternak skala besar lebih tinggi daripada tingkat pendapatan peternak skala kecil pada
usaha ternak ayam ras pedaging di Kota Kendari.

Kata kunci : Karakteristik Struktur Biaya, Tingkat Pendapatan, Pola Usaha


Kemitraan dan Mandiri

COST OF BROILER FARMS CHARATERISTIC AND INCOME


DIFFERENCES ANALYSIS OF BROILER FARM DIFFERENT OF PATTERN
AND SCALE FARM IN KOTA KENDARI SOUTH-EAST SULAWESI
PROVINCE

ABSTRACT

This research was aimed to analyze the cost of broiler farms charateristic and
difference of income rate between pattern of farm and farm scale. Research were
located in Kota Kendari Southeast Sulawesi while September to November 2011. Sixty

J. Ternak Tropika Vol. 13, No.1: 35-46, 2012 35


three respondents were determined with census method in farmer population. Research
data was estimated by : (1) discriptive analysis with additional quantitative data as
simple as a frequency distribution table, (2) income rate of farmers with the R / C
Ratio, (3) independet sample t-test. The result showed that size of scale determine cost
of broiler farms amount. Large scale would require more amount of production cost,
but it could reduce cost per unit of production output. Overall, The overall rate of R/C
ratio was more than 1 with an average of 1.14 but the independent farming rate of R/C
ratio was higher than partnerships farming. Income rate of partnership farming was
equal with income rate of independent farming, but both of partnerships farming and
independent farming, the income rate of large-scale farmer was higher than income
rate of small-scale farmer in broiler farm Kota Kendari.

Keywords : Cost of Broiler Farms Charateristic, Income Rate, Partnership And


Independent Pattern of Farm.

PENDAHULUAN kegiatan on-farm dan peternak untuk


Kontribusi PDB terbesar berasal mengembangkan produksinya.
dari komoditas daging unggas yaitu Permasalahan utama dalam
sebesar 64% yang didominasi oleh usaha ternak ayam ras pedaging yang
ayam ras pedaging sebesar 75% dari dilakukan oleh peternakan rakyat
total daging unggas. Subsektor adalah skala yang relatif kecil, sehingga
peternakan merupakan subsektor yang pendapatan layak sulit dicapai. Disisi
memiliki tingkat multiplier effect lain, sebagian besar peternak sangat
sebesar 7,23 untuk output bruto rentan terhadap gejolak perubahan
Indonesia dan 1,79 untuk pendapatan harga. Pada saat harga output turun,
rumah tangga (Ilham, 2007). Usaha biaya input produksi tidak otomatis
ternak ayam ras pedaging selain turun, sehingga pendapatan peternak
sebagai penyedia protein hewani juga rendah ataupun bahkan merugi maka
merupakan pertumbuhan ekonomi baru resiko usaha usaha ternak ayam ras
sebagai sumber mata pencaharian pedaging itu sangatlah besar (Deptan,
masyarakat masyarakat di seluruh 2005). Padahal, salah satu tolok ukur
indonesia dan tidak terkecuali pada keberhasilan dari usaha ternak ternak
Kota Kendari yang merupakan salah ayam ras pedaging secara mikro adalah
satu daerah potensial pemasaran hasil dengan melihat tingkat pendapatan
produksi ayam ras pedaging. Kondisi yang diterima peternak. Analisis
potensial tersebut disebabkan pendapatan ini mempunyai kegunaan
karakteristik perekonomian Kota yaitu selain dapat mengukur apakah
Kendari yang lebih didominasi oleh kegiatan usaha peternak pada saat ini
sektor perdagangan, hotel dan restoran berhasil atau tidak juga dapat serta
(BPS, 2010). Dengan begitu, terdapat dapat memberikan gambaran untuk
permintaan yang tinggi akan pasokan perencanaan dan tindakan lebih lanjut
produk ayam ras pedaging, maka dari pendapatan saat ini.
merupakan peluang bagi masyarakat Dalam menghadapi kondisi
Kota Kendari untuk ikut dalam tersebut maka terdapat pilihan usaha

36 Analisis struktur biaya dan perbedaanpendapatan usaha …........……. Bahari, dkk.


ternak yakni melalui bentuk pola usaha Penelitian ini menggunakan data primer
kemitraan. Manajemen pemeliharaan berupa data cross-section.
pola usaha ini mengikuti prosedur Pengumpulan data primer dilakukan
dalam hal kontrak produksi dan kontrak secara survey ke masing-masing
pemasaran yang berlaku. Dalam peternak melalui wawancara langsung
pelaksanaannya terdapat perbedaan dengan menggunakan daftar pertanyaan
antara pola usaha mandiri dan (questioner). Responden ditentukan
kemitraan yang akan berpengaruh pada secara sensus yaitu semua peternak
perbedaan tingkat pendapatan usaha ayam ras pedaging (populasi peternak)
ternak dalam hal manajemen produksi yang berada di wilayah Kota Kendari
yakni pada jenis dan jumlah faktor Provinsi Sulawesi Tenggara yang
produksi, standarisasi pemeliharaan berjumlah 63 peternak.
serta manajemen pemasaran dalam hal Analisis data primer dilakukan
harga jual dan satuan produk. dengan metode analisis deskriptif
Sebagaimana peternak merupakan dengan pada tabel distribusi struktur
seseorang yang memegang keputusan biaya usaha ternak, dan untuk analisis
dalam mengusahakan usaha ternaknya pendapatan dan uji beda dilakukan
akan memilih pola usaha ternak sesuai dengan analisis sebagai berikut :
dengan tujuan dan kemampuan
peternak dalam mengelola usaha 1.Analisis Pendapatan
ternak. Untuk menganalisis pendapatan,
Variasi Skala ternak ayam ras peternak dibedakan antara pola usaha
pedaging di Kota Kendari begitu besar, ternaknya dan skalanya yakni skala
kemudian pengembangan usaha ternak besar dan skala kecil yang berdasar
ayam ras pedaging dan usaha ternak rata-rata skala pada tiap pola usaha
lainnya sudah lama diperhadapkan pada ternak. Skala kecil merupakan peternak
pilihan terhadap ukuran/skala yang dengan skala dibawah rata-rata dan
mencapai tingkat pendapatan yang skala besar merupakan peternak dengan
layak, namun situasi ini akan skala diatas rata-rata. Rata-rata skala
berdampak pada biaya produksi yang pola usaha kemitraan yaitu 2.375 ekor
dihadapinya. Untuk itu maka penelitian dan rata-rata skala pola usaha mandiri
ini bertujuan memberikan yaitu 980 ekor. Berdasarkan kriteria
pertimbangan kepada peternak dalam tersebut maka peternak dibedakan
pemilihan pola usaha ternak dan tingkat dalam 4 kelompok yaitu strata skala
skala yang mampu memberikan kecil peternak mandiri yaitu strata skala
pendapatan yang tinggi maka perlunya < 980 ekor, strata skala besar peternak
dilakukan analisis pada karakteristik mandiri yakni skala > 980 ekor, strata
struktur biaya usaha ternak dan skala kecil peternak plasma yakni strata
perbedaan tingkat pendapatan peternak skala < 2.375 ekor serta strata skala
antara pola usaha dan skala yang besar peternak plasma yakni >2.375
berbeda. ekor.
Analisis pendapatan usaha
METODE PENELITIAN ternak ternak dilakukan dengan metode
Penelitian ini dilakukan pada analisis yang dikemukakan oleh
bulan September - November 2011.

J. Ternak Tropika Vol. 13, No.1: 35-46, 2012 37


Soekartawi (1993) yaitu sebagai berikut Analisis perbedaan tingkat
: pendapatan usahaternak ayam ras
pedaging pola usaha kemitraan dan
Pd = TR – TC mandiri pada skala yang berbeda
digunakan Uji-t Berbeda Mean
dimana : (Djarwanto dan Subagyo, 1998)
Pd = pendapatan usahaternak sebagai berikut :
TR = total penerimaan t hitung =
TC = total biaya ( ) ( )

Return/Cost (R/C) ratio adalah


merupakan perbandingan antara total Keterangan :
penerimaan dengan total biaya dengan X1 = rata-rata dari populasi peternak 1
rumusan sebagai berikut (Soekartawi, X2 = rata-rata dari populasi peternak 2
1993) : S1 = Standar Deviasi dari populasi
a = R/C peternak 1
R = Py x Y S2 = Standar Deviasi dari populasi
C = FC + VC peternak 2
a = Py x Y / (FC+VC) n1 = populasi peternak 1
n2 = populasi peternak 2
keterangan : Peternak 1 = peternak plasma ;
a = R / C ratio peternak skala besar
R = penerimaan Peternak 2 = peternak mandiri ;
(revenue) peternak skala kecil
C = biaya (cost)
Py = harga output Kriteria pengambilan
Y = output keputusannya adalah: apabila t hitung > t
FC = biaya tetap
tabel atau ―(t hitung) < ―(t tabel)
(fixed cost) maka berarti tingkat pendapatan
VC = biaya peternak 1 berbeda nyata secara
variable (variable statistik terhadap peternak 2 (μ1 ≠ μ2),
cost dan sebaliknya apabila ―(t tabel) ≤
thitung ≤ ttabel maka tingkat pendapatan
Kriteria keputusan: peternak 1 tidak berbeda nyata secara
R / C > 1, usahaternak untung statistik terhadap peternak 2 (μ1 =
R / C < 1, usahaternak rugi μ2).
R / C = 1, usahaternak impas (tidak
untung/tidak rugi)

Dari hasil tersebut dapat dikatakan


bahwa semakin besar R/C ratio maka
akan semakin besar pula keuntungan
yang diperoleh peternak.

2. Analisis uji beda pendapatan

38 Analisis struktur biaya dan perbedaanpendapatan usaha …........……. Bahari, dkk.


HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel
Struktur Biaya Usaha Ternak

Tabel 1. Biaya Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Di Kota Kendari Pada Pola Usaha
Ternak Dan Strata Yang Berbeda Dalam Satu Periode.

Mandiri Plasma
No Jenis Biaya Skala Skala Skala Skala
(%) (%) (%) (%)
Kecil Besar Kecil Besar
Biaya Variabel
1 Bibit DOC 2.815.294 29.93 10.895.385 30.37 10.363.750 32.67 15.541.176 28.33
2 Pakan 5.899.412 62.71 22.930.385 63.92 19.308.313 60.86 36.456.471 66.45
3 Vaksin 50.206 0.53 138.077 0.38 140.063 0.44 193.412 0.35
4 Obat 60.676 0.64 216.000 0.60 173.781 0.55 253.235 0.46
5 Vitamin 58.176 0.62 136.231 0.38 166.594 0.53 261.579 0.48
Bahan Bakar
6 32.221 0.34 263.436 0.73 354.281 1.12 519.324 0.95
Brooder
7 Listrik 78.824 0.84 77.308 0.22 81.563 0.26 87.059 0.16
Nilai Tenaga
8 204.706 2.18 546.154 1.52 467.500 1.47 670.588 1.22
kerja

Biaya Tetap
Penyusutan
9 125.959 1.34 420.240 1.17 355.651 1.12 430.545 0.78
Kandang
Biaya
Penyusutan
Tempat
10 21.582 0.23 96.952 0.27 130.114 0.41 217.127 0.40
Pakan,
Minum dan
Peralatan
Pemeliharaan
11 60.294 0.64 153.846 0.43 184.375 0.58 232.353 0.42
Kandang

Total Biaya Usaha


9.407.350 35.874.013 31.725.983 54.862.868
Ternak
Biaya Per Ekor 25504 22741 18057 20230
Biaya Per
17.434 16.894 15.997 14.719
Kilogram
Sumber : Data terolah (2011)

J. Ternak Tropika Vol. 13, No.1: 35-46, 2012 39


Berdasarkan Tabel 1. tersebut yang diusahakan pada kedua pola
dapat diketahui bahwa baik peternak usaha ternak tersebut. Rata-rata skala
pola usaha kemitraan dan pola usaha pola usaha kemitraan yaitu 2.375 ekor
mandiri memiliki persentase biaya dan rata-rata skala pola usaha mandiri
pakan dari total biaya usaha ternak yaitu 980 ekor. Dengan rincian setiap
yang berkisar antara 60-70 persen. strata yakni pada pola usaha mandiri
Besarnya persentase biaya pakan rata-rata skala kecilnya sebesar 424
tersebut terhadap total biaya usaha ekor dan skala besarnya 1707 ekor.
ternak di kota kendari sesuai dengan Sedangkan pada pola usaha kemitraan
yang dikemukakan oleh Fadhilah rata-rata skala kecilnya sebesar 1869
(2004) yakni biaya untuk pembelian ekor dan skala besarnya 2.852 ekor.
pakan dalam usaha ayam broiler yakni Dengan begitu, secara rata-rata biaya
60-70 persen dari modal. Adapun peternak plasma akan lebih besar dari
persentase biaya pakan pada peternak peternak mandiri.
plasma skala besar merupakan Pada pembandingan biaya per
persentase pakan terbesar jika ekor pada Tabel 1. terlihat bahwa biaya
dibandingkan dengan strata lain per ekor pada pola usaha kemitraan
disebabkan oleh peternak plasma skala lebih kecil dari biaya pada pola usaha
besar mendapatkan harga pakan yang ternak mandiri yang diindikasikan
lebih mahal jika dibandingkan dengan adanya tingkat penggunaan pakan yang
peternak pada strata lainnya. lebih besar pada peternak pola usaha
Untuk persentase biaya bibit mandiri jika dibandingkan pada pola
hampir tidak terlalu berbeda jauh antar usaha kemitraan, hal ini dapat dilihat
strata yakni berkisar 30 persen. dari umur panen yakni pada pola usaha
Persentase tertinggi untuk biaya DOC mandiri rata-rata umur panennya
sebesar 32,67 pada strata pola usaha selama 29 hari dan pola usaha
ternak plasma skala kecil. Besarnya kemitraan selama 26 hari dan dengan
persentase biaya DOC pada strata perbedaan rata-rata umur panen
tersebut disebabkan disebabkan tersebut juga menyebabkan terdapat
kecilnya persentase biaya pakan. perbedaan biaya per ekor antara skala
Besarnya biaya pakan akan dalam masing-masing pola usaha
mempengaruhi persentase biaya ternak. Pada pola usaha mandiri, skala
variabel dan biaya tetap lainnya, yakni kecil umur panennya selama 30 hari
semakin besar biaya pakan dapat dan skala besar umur panennya 29 hari.
meningkatkan persentase biaya pakan Adapun pada pola usaha kemitraan,
dan menurunkan persentase biaya yang skala kecil umur panennya selama 25
lain. Adapun biaya selain biaya pakan hari dan skala besar umur panennya 28
dan biaya DOC hanya mempunyai hari.
persentase dibawah 2,5 persen saja. Pada pembandingan biaya per
Biaya usaha ternak pola usaha kilogramnya pada Tabel 1. terlihat
kemitraan dengan rata-rata 43.769.686 bahwa biaya pada pola usaha kemitraan
lebih besar dibanding biaya usaha lebih kecil dari biaya pada pola usaha
ternak pola usaha mandiri dengan rata- ternak mandiri dan semakin besar skala
rata 20.972.237 yang merupakan akibat usaha maka biaya per kilogramnya
perbedaan dari besarnya jumlah ternak semakin kecil. Biaya usaha ternak per

40 Analisis struktur biaya dan perbedaanpendapatan usaha …........……. Bahari, dkk.


kilogramnya yang semakin kecil usaha mandiri dan pola usaha
merupakan konsekuensi dari pemilihan kemitraan akan menghasilkan
skala usaha ternak. Skala usaha ternak penerimaan yang lebih besar. Selain itu,
yang diusahakan di Kota kendari belum secara rata-rata pola usaha kemitraan
secara rata-rata belum mencapai skala menunjukkan penerimaan yang lebih
ekonomisnya sehingga biaya akan terus besar yakni Rp.47.865.015 jika
menurun hingga mencapai skala usaha dibandingkan dengan pola mandiri
ekonomis tersebut. Adapun skala sekitar Rp.24.910.066. Adapun
ekonomis itu sendiri menurut Salvatore perbedaan penerimaan antara strata
(2005) skala ekonomis merujuk pada pada Tabel 2. disebabkan oleh skala
suatu situasi dimana pertumbuhan usaha sehingga membedakan tingkat
output secara proporional lebih cepat produksi peternak dalam strata, hal ini
dibandingkan pertumbuhan input. sejalan yang dikemukakan oleh
Dengan harga input yang konstan maka Harnanto (1992) dalam Hoddi dkk
akan menyebabkan biaya per unit (2011) yang menyatakan bahwa
output akan menjadi lebih rendah. penerimaan setiap responden bervariasi
Penerimaan tergantung pada jumlah populasi
Berdasarkan Tabel 2. dapat ternak.
diketahui bahwa seiring dengan
peningkatan skala usaha baik pada polaTabel

Tabel 2. Penerimaan Usahaternak Ayam Ras Pedaging Di Kota Kendari Pada Pola
Usaha Ternak dan Strata yang Berbeda.

Mandiri Plasma
No Jenis Penerimaan Skala Skala Skala Skala
Kecil Besar Kecil Besar
1 Penerimaan Total 11.521.412 42.418.308 34.022.404 60.893.355
2 Penerimaan Per Ekor 30.766 26.692 19.271 22.312
Penerimaan Per
3 20.941 19.892 17.083 16.307
Kilogram
Sumber : Data terolah (2011)

Adapun perbedaan antara Perbedaan tersebut disebabkan karena


penerimaan per ekor dan penerimaan harga jual ayam yang diterima oleh
per kilogram antar strata merupakan peternak pola usaha mandiri
akibat dari perbedaan harga jual ayam berdasarkan harga pasar yang berlaku
yang diterima antara strata. Perbedaan sedangkan harga jual ayam yang
penerimaan per ekor pada Tabel 2. diterima oleh peternak pola usaha
antara peternak mandiri maupun pada kemitraan berdasarkan kesepakantan
peternak plasma yang disebabkan oleh dengan perusahaan inti yang secara
harga jual per ekor peternak mandiri rata-rata lebih rendah dari harga pasar,
yang lebih besar dari peternak plasma. hal ini sesuai dengan hasil penelitian

J. Ternak Tropika Vol. 13, No.1: 35-46, 2012 41


Sarwanto (2004). Adapun pada Rp.4.095.329 lebih tinggi daripada
peternak pola usaha mandiri skala kecil pendapatan peternak mandiri yang
menunjukkan perbedaan penerimaan sebesar Rp.3.931.163 , yang
per ekor dan penerimaan per disebabkan karena tingkat produksi
kilogramnya lebih besar dari skala peternak plasma yang lebih besar yakni
besar, perbedaan tersebut disebabkan dengan skala rata-rata 2375 ekor.
oleh harga jual per ekor ayam oleh Perbedaan pendapatan antara skala
pemasaran yang dilakukan peternak pada usaha ternak menunjukkan bahwa
skala kecil lebih fleksibel untuk semakin besar skala usaha akan
memilih tujuan pemasaran. semakin besar pula pendapatannya.
Pada peternak plasma Kemudian pada Tabel 3. tingkat
penerimaan per ekor pada peternak pendapatan peternak mandiri skala
skala kecil yang lebih besar dari kecil lebih tinggi dari tingkat
peternak skala besar, hal ini pendapatan peternak pola usaha
menunjukkan bahwa harga jual per kemitraan skala kecil serta tingkat
ekor yang diterima oleh peternak pendapatan peternak mandiri skala
plasma skala kecil lebih murah dari besar lebih tinggi dari tingkat
peternak plasma skala besar, yang pendapatan peternak pola usaha
disebabkan karena bobot ayam panen kemitraan skala besar. Perbedaan
setiap peternak, yakni semakin besar tersebut merupakan hal yang
bobot ayam panen peternak pola disebabkan penerimaan peternak
kemitraan semakin mahal hrga jual per mandiri yang besar yang sebabkan pada
kilogramnya. Adapun dalam harga jual yang diterimanya.
penerimaan per kilogramnya terdapat Peternak mandiri skala kecil
perbedaan antara peternak skala kecil menunjukkan pendapatan per ekor dan
dan peternak skala besar dikarenakan pendapatan per kilogram yang lebih
harga jual per kilogram yang diteapkan besar dari peternak dengan skala besar,
oleh perusahan inti akan semakin hal ini disebabkan perbedaan
menurun, hal ini sesuai dengan penerimaan yang disebabkan oleh
penelitian Sarwanto (2004). perbedaan harga jual per ekor ayam
yang karena fleksibilitas
Pendapatan Usaha Ternak pemasarannya.Peternak plasma skala
Secara umum keseluruhan usaha besar menunjukkan pendapatan
peternak mempunyai nilai R/C ratio per ekor dan pendapatan per kilogram
yang lebih dari 1 dengan rata-rata 1,14, yang lebih besar dari peternak dengan
maka dengan hasil analisis R/C ratio skala kecil, hal ini disebabkan
tersebut maka bahwa usaha ternak perbedaan penerimaan karena harga
ayam ras pedaging pada skala usaha jual serta bobot ayam panen peternak
ternak yang berbeda baik kemitraan plasma skala besar yang lebih besar
maupun mandiri dapat memberikan dari peternak plasma skala kecil.
pendapatan kepada peternak.
Pendapatan peternak pola usaha
kemitraan secara rata-rata sebesar Tabel

42 Analisis struktur biaya dan perbedaanpendapatan usaha …........……. Bahari, dkk.


Tabel 3. Pendapatan Usaha ternak Ayam Ras Pedaging Di Kota Kendari Pada Pola
Usaha Ternak dan Strata yang Berbeda dalam Satu Periode.

Mandiri Plasma
No Jenis Pendapatan Skala
Skala Besar Skala Kecil Skala Besar
Kecil
1 Pendapatan 2.039.061 6.405.449 2.166.734 5.910.478
Pendapatan Per 5.262 3.952 1.214 2.082
2
Ekor
Pendapatan Per 3.507 2.998 1.086 1.589
3
Kilogram
4 R/C Ratio 1.21 1.19 1.07 1.11
Sumber : Data terolah (2011)

Tabel
Pendapatan Peternak Per Tahun

Tabel 4. Pendapatan Per Tahun Usaha ternak Ayam Ras Pedaging Di Kota Kendari
Pada Pola Usaha Ternak dan Strata yang Berbeda Dalam Satu Periode.

Mandiri Plasma
No Uraian Skala Skala Skala
Skala Kecil
Besar Kecil Besar
Pendapatan Total Per
1 12.104.622 33.018.222 19.101.414 48.679.890
Tahun Tiap Kandang
Periode Per Tahun
2 5 5 8 8
Tiap Kandang
Sumber : Data terolah (2011)

Berdasarkan Tabel 4. dapat dikarenakan secara rata-rata periode


diketahui bahwa peternak plasma usaha ternak per tahun yang lebih
mempunyai pendapatan per tahun banyak dilakukan oleh peternak
untuk tiap kandangnya yang lebih besar plasma, yang dilihat pada Tabel 4.
dari peternak mandiri, hal ini Dengan interpretasi tersebut dapat

J. Ternak Tropika Vol. 13, No.1: 35-46, 2012 43


dilihat bahwa meskipun tingkat usaha ternak di Kota Kendari per
pendapatan peternak mandiri skala tahunnya lebih sedikit dari peternak
kecil lebih tinggi dari tingkat plasma disebabkan karena adanya
pendapatan peternak pola usaha ketidaklancaran pembayaran ayam
kemitraan skala kecil serta tingkat panen dari pedagang terhadap peternak
pendapatan peternak mandiri skala dan memilih-milih waktu yang tepat
besar lebih tinggi dari tingkat untuk beternak agar waktu panen
pendapatan peternak pola usaha mampu mendapatkan harga jual ayam
kemitraan skala besar dalam satu yang sesuai yang sesuai.
periodenya namun dalam pendapatan
per tahunnya lebih besar untuk peternak Analisis Uji Beda Tingkat Pendapatan
plasma. Salah satu kendala yang Tabel
menyebabkan peternak mandiri periode

Tabel 5. Hasil Analisis Uji Beda Antara Pola Kemitraan Dan Pola Mandiri Dan Antara
Skala Kecil Dan Skala Kecil Pada Masing-Masing Pola Usaha

TTabel Kriteria
Penilaian Uji Beda Mean THitung
(α=0,05) keputusan

Pendapatan Mandiri 3.931.163


Peternak Kota Kemitraan -0.19513 -1.99962 Terima Ho
Kendari 4.095.329

Pendapatan Pola Skala Kecil 2.039.061


-4.2019 2.0484 Tolak Ho
Usaha Mandiri Skala Besar 6.405.449

Pendapatan Pola Skala Kecil 2.166.734


-4.3173 2.0395 Tolak Ho
Usaha Kemitraan Skala Besar 5.910.478

Sumber : Data terolah (2011)


keputusan bahwa tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan antara peternak pola usaha kemitraan sama
peternak pola usaha kemitraan dan dengan tingkat keuntungan peternak
peternak mandiri yang menunjukkan pola usaha mandiri pada usaha ternak
secara nominal dari rata-ratanya ayam ras pedaging di Kota Kendari.
berbeda Hasil Uji-t Berbeda Mean pada Tingkat pendapatan sangat
Tabel 5. yang telah dilakukan yang ditentukan oleh besarnya penerimaan
ditunjukkan bahwa ―(t tabel) ≤ suatu suaha ternak dan penerimaan
thitung ≤ ttabel maka tingkat pendapatan usaha ternak sangat ditentukan oleh
peternak pola usaha kemitraan tidak jumlah produksi ayam dan harga
berbeda nyata secara statistik terhadap jualnya. Jumlah produksi ayam
peternak pola usaha mandiri (μ1 = μ2) mencerminkan skala usaha peternak
dengan begitu hal ini menghasilkan tersebut, sedangkan perbedaan

44 Analisis struktur biaya dan perbedaanpendapatan usaha …........……. Bahari, dkk.


besarnya harga jual merupakan salah Jika dilihat berdasarkan
satu cerminan dari pola usaha ternak. subsistemnya, tingkat pendapatan
Disatu sisi harga jual peternak mandiri terkait pada subsistem pemasaran,
lebih besar dari peternak plasma namun sehingga antara tingkat pendapatan
skala usaha yang diusahakan oleh akan berbeda sifat hubungan antara
peternak mandiri sebagian besar biaya per satuan output terhadap skala
dibawah 1000 ekor dengan rata-rata dalam suatu usaha ternak. Menurut
keseluruhan 980 ekor. Berbeda halnya Kusnadi , dkk (2009) yang
pada pola usaha ternak kemitraan yang mengemukakan perbedaan sifat
sebagian besar mempunyai skala usaha hubungan biaya per satuan output
yang besar yakni diatas 1000 ekor dengan skala usaha pada maing-masing
namun menerima harga jual yang lebih subsistem dari sistem agribisnis. Dalam
kecil dari peternak mandiri. Dengan subsistem pemasaran, pengolahan dan
begitu, secara rata-rata pendapatan pengadaan sprodi, skala besar lebih
antara pola usaha ternak mandiri dan efisien dari skala kecil karena sifat
pola usaha ternak kemitraan tidak hubungan biaya per satuan output
berbeda secara statistik. dengan skala usaha bersifat menurun
Meskipun menunjukkan rata- (decreasing return to scale). Dengan
rata berbeda secara nominal dan pada begitu, sebagaimana hal yang
pengujian tingkat pendapatan antara dikemukakan Kusnadi, dkk dapat
peternak pola skala besar dan peternak diketahui bahwa pendapatan sangat
skala kecil baik pada pola usaha ditentukan oleh skala usaha karena
kemitraan dan pola usaha mandiri sangat berhubungan dengan hasil
dengan Uji-t Berbeda Mean pada Tabel produksinya.
5. yang telah dilakukan yang
menunjukkan bahwa ―(t hitung) < ―(t KESIMPULAN
tabel) maka tingkat pendapatan peternak 1. Besarnya skala menentukan
skala besar berbeda nyata secara besarnya tingkat biaya usaha ternak.
statistik terhadap tingkat pendapatan Skala yang lebih besar akan
peternak skala kecil (μ1 ≠ μ2) dengan membutuhkan tingkat biaya
begitu hal ini menghasilkan keputusan produksi yang lebih besar yang
bahwa tingkat pendapatan peternak besar pula, namun dapat
skala besar berbeda dengan tingkat menurunkan biaya per satuan
pendapatan peternak skala kecil pada output produksi.
usaha ternak ayam ras pedaging di Kota 2. Secara keseluruhan tingkat R/C
Kendari, yang dimana tingkat ratio peternak lebih dari 1 dengan
pendapatan peternak skala besar lebih rata-rata 1,14 namun tingkat R/C
tinggi dibanding peternak skala kecil ratio pada pola usaha mandiri lebih
pada masing-masing pola usaha ternak. tinggi dari pola usaha kemitraan.
Dengan begitu, untuk meningkatkan 3. Tingkat pendapatan peternak pola
pendapatan baik pada peternak plasma usaha kemitraan sama dengan
maupun peternak mandiri dapat tingkat pendapatan peternak pola
dilakukan dengan peningkatan skala usaha mandiri pada usaha ternak
usaha diatas rata-rata skala pada pola ayam ras pedaging di Kota Kendari,
usaha ternak masing-masing. namun baik pada pola usaha

J. Ternak Tropika Vol. 13, No.1: 35-46, 2012 45


kemitraan dan pola usaha mandiri Fadilah, R. 2004. Panduan Mengelola
tingkat pendapatan peternak skala Peternakan Aam Broiler Komersial.
besar lebih tinggi daripada tingkat Agromedia Pustaka. Jakarta.
pendapatan peternak skala kecil Hoddi, A.H., M.B. Rombe dan Fahrul.
pada usaha ternak ayam ras 2011. Analisis Pendapatan
pedaging di Kota Kendari. Peternakan Sapi Potong Di
Kecamatan Tanete Rilau,
Saran Kabupaten Barru. Jurnal Agribisnis
Dalam pemilihan pola usaha ternak Vol. 10 Ed.3 September 2011 Hal.
untuk mengusahakan ternak ayam ras 98-109.
pedaging di Kota Kendari berdasarkan Ilham, N. 2007. Alternatif Kebijakan
pendapatan dalam satu periode baik pola Peningkatan Pertumbuhan Pdb
kemitraan ataupun pola usaha mandiri Subsektor Peternakan Di Indonesia.
dapat menghasilkan pendapatan dengan Analisis Kebijakan Pertanian.
tingkat yang sama. Adapun besarnya skala Desember 2007. Vol. 5 No. 4 Hal.
usaha yang akan diusahakan sebaiknya 335-357 .
memilih skala usaha yang berada diatas Kusnadi, N., A. Fariyanti, D.
rata-rata skala usaha pada masing-masing Rachmina, S. Jaroh. 2009. Bunga
pola usaha ternak, yakni pada pola Rampai Agribisnis Seri Pemasaran.
kemitraan sebesar 2.375 ekor dan pola IPB Press. Bogor-Jawa Barat.
mandiri 980 ekor. Pemilihan tersebut Salvatore, D. 2005. Ekonomi
disarankan karena dengan skala usaha Manajerial Dalam Perekonomian
yang besar dapat menghasilkan Global. Buku 1- Edisi Kelima.
pendapatan yang lebih tinggi serta mampu Salemba Empat. Jakarta.
meminimalkan biaya per kilogramnya. Sarwanto, C. 2004. Kemitraan,
Untuk pemilihan pola usaha ternak dan Produksi dan Pendapatan Peternak
skala usaha berdasarkan pendapatan per Ayam Ras Pedaging (Studi Kasus
tahun disarankan untuk memilih pola di Kabupaten Karanganyar dan
usaha kemitraan dengan skala besar karena Sukohardjo). Sekolah Pascasarjana
dapat memberikan pendapatan per tahun Institut Pertanian Bogor (IPB).
yang terbesar diantara strata lainnya. Tesis (Tidak Dipublikasikan).
Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar
DAFTAR PUSTAKA Ekonomi Pertanian. Teori dan
Deptan. 2005. Prospek dan Arah Aplikasi. Grafindo Persada. Jakarta.
pengembangan Agribisnis Unggas.
Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
Departemen Pertanian-Jakarta. .
Djarwanto dan P. Subagyo. 1998.
Statistik Induktif. BPFE.
Yogyakarta. .

46 Analisis struktur biaya dan perbedaanpendapatan usaha …........……. Bahari, dkk.


Yana Restu Winanda, Adil Mubarak| Implementasi Strategi Balai Latihan Kerja (BLK) Padang
dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP)


Volume 2 Nomor 2Tahun 2020
ISSN : 2684-818X (Online), ISSN : 2338-7378 (Print), http://jmiap.ppj.unp.ac.id

IMPLEMENTASI STRATEGI BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PADANG DALAM


MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA

Yana Restu Winanda1(a), Adil Mubarak2(b)


1
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
2
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
a)
yanarestuwinanda02@gmail.com, b)adilmubarak@fis.unp.ac.id

ABSTRACT – This study describes the implementation strategy of the Balai Latihan Kerja (BLK)
Padang in improving the quality of labor. For conduct Competency Based Training (PBK) in order to
improve the quality of the workforce, the strategies that have been set must be realized with good
implementation. This research was conducted using the method qualitative descriptive. The selection of
informants was carried out using a purposive technique sampling, test the validity of the data using
triangulation techniques. Data collection conducted by interview and documentation study. Data
analysis technique done by data reduction, data presentation, data verification. Results research shows
that the implementation of strategy Balai Latihan Kerja (BLK) Padang in improving the quality of labor
can be said to have already pretty well implemented. Implementation of this strategy when viewed from
theory Amir has been carried out starting from who carried out, how managing the program, the budget
needed, making procedures for ensure implementation and how to implement the strategy the. Although
in its implementation there are still shortcomings and obstacles encountered.
Keywords : Implementation, Strategy, Training, Labor
Corresponding author. Email. yanarestuwinanda02@gmail.com, adilmubarak@fis.unp.ac.id
How to cite this article. Winanda, Y. Restu & Mubarak, A. (2020). Implementasi Strategi Balai Latihan
Kerja (BLK) Padang dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja. Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi
Publik (JMIAP) Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang,
Volume 2 (2), Hal. 18-25.
http://jmiap.ppj.unp.ac.id
ISSN : 2684-818X (Online), ISSN : 2338-7378 (Print)
Copyright©2020. Published by Pusat Kajian-Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat (PK-P2M) FIS
UNP Padang

18 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 18-25)
Yana Restu Winanda, Adil Mubarak| Implementasi Strategi Balai Latihan Kerja (BLK) Padang
dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

PENDAHULUAN Tenaga kerja di Sumatera Barat yang


Indonesia kaya dengan sumber daya, terserap masih didominasi oleh penduduk
baik yang alam maupun manusia, tetapi saat berpendidikan rendah (SMP ke bawah)
ini jumlah sumber daya alam terus sebanyak 1,34 juta orang (52,75 %). BPS
berkurang dan terbatas berbeda dengan Sumbar menyatakan bahwa orang yang
sumber daya manusia yang senantiasa berpendidikan rendah cenderung mau
bertambah setiap tahunnya. Jumlah melakukan pekerjaan apa saja. Hal ini juga
penduduk Indonesia terbanyak di ASEAN. terlihat dari tingginya persentase pekerja
Tahun 2019, Indonesia diproyeksikan informal sebesar 62,29% dibandikan
jumlah penduduknya mencapai 266,91 juta pekerja formal sebesar 37,71%. Menurut
jiwa atau sama dengan sepertiga total kajian evaluasi pembangunan yang
penduduk di ASEAN. Jumlah penduduk dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
yang terus meningkat juga akan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
meningkatkan angkatan kerja. Pesatnya sektor informal memiliki karakteristik
perkembangan bisnis dan persaingan pasar seperti jumlah unit usaha banyak dalam
saat ini menjadi PR besar bagi pemerintah skala kecil, kepemilikan oleh individu dan
Indonesia untuk meningkatkan mutu hasil keluarga, rendahnya tingkat pendidikan
produksi serta jasa. Untuk itu Sumber Daya keterampilan dan produktivitas serta tingkat
Manusia yang berkualitas menjadi bekal upah yang relatif rendah dibandingkan
untuk menghadapi persaingan. sektor formal.
Data yang diperoleh dari Badan Pusat Untuk mewujudkan tenaga kerja
Statistik (BPS) Sumatera Barat pada kompeten dan berdaya saing di Sumatera
Februari 2019, jumlah angkatan kerja di Barat perlunya pelatihan keterampilan
Sumatera Barat sebanyak 2,69 juta orang dalam rangka meningkatkatkan kualitas
dengan penduduk yang bekerja berjumlah tenaga kerja sehingga lebih profesional dan
2,54 juta orang dan sebanyak 142,24 ribu mampu menciptakan lapangan pekerjaan
orang pengangguran. Meskipun angka sendiri. Menyikapi persoalan di atas,
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kementerian Ketenagakerjaan Republik
turun dari tahun sebelumnya sebesar 0,26% Indonesia mencari jalan keluar untuk
tapi angka ini masih terbilang cukup tinggi mengatasi persoalan tersebut melalui
dikarenakan setiap tahunnya jumlah lulusan pendidikan vokasi Balai Latihan Kerja
pendidikan sekolah terus meningkat. TPT (BLK) salah satunya Balai Latihan Kerja
pada Februari 2019 berdasarkan tingkat Padang (BLK) Padang. Sebagai bagian
pendidikan didominasi oleh lulusan utama dari unsur pemerintah maka ada tiga
Diploma I/II/III dan lulusan Sekolah fungsi hakiki yang harus dijalankan yaitu
Menengah Umum (SMA Umum) sebesar fungsi pelayanan, fungsi pemberdayaan dan
10,86 persen dan 7,80 persen. fungsi pembangunan (Adil Mubarak, 2014)
yang sejatinya jika program pelatihan di
Gambar 1. TPT Menurut Tingkat BLK untuk mewujudkan tenaga kerja
Pendidikan Tertinggi berkualitas ini efektif maka pemerintah
telah menjalankan fungsinya secara
menyeluruh. BLK ini menjadi tempat
penyelenggaraan proses pelatihan kerja
untuk memperoleh kompetensi kerja
tertentu sebagai bekal dalam memasuki
pasar kerja. Namun saat ini lulusan dari
Balai Latihan Kerja (BLK) Padang, dalam
database yang diperoleh di tahun 2019 dari
bulan Januari hingga Desember, dari 1.930
Sumber: BPS Sumbar siswa yang mengikuti pelatihan yang

19 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 18-25)
Yana Restu Winanda, Adil Mubarak| Implementasi Strategi Balai Latihan Kerja (BLK) Padang
dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

bekerja saat ini terdata hanya 132 orang atau ditetapkan dengan menggunakan sumber-
hanya 6,8% yang terserap pasar kerja.Dan sumber perusahaan (Terry, 2013). Hamel
masih adanya keluhan yang diterima oleh dan Prahalad dalam (Rangkuti, 2009)
bagian pemberdayaan BLK Padang terkait menyatakan bahwa strategi bersifat
siswanya yang kurang disiplin saat magang. incremental (senantiasa meningkat) dan
Kemudian kurangnya sumber daya dan terus-menerus dengan melihat apa yang
sarana prasarana yang dimiliki BLK dapat terjadi atau apa yang diharapkan
Padang. Dari permasalahan tersebut pelanggan di masa mendatang.
perlunya dilihat bagaimana implementasi Strategi dapat diartikan sebagai tindakan
strategi yang dilakukan oleh BLK Padang dalam menentukan cara paling efektif untuk
dalam memberikan pelatihan untuk mencapai tujuan dengan melihat apa yang
meningkatakan kualitas tenaga kerja dan dapat terjadi kedepannya dan
kendala yang dihadapi. memanfaatkan sumber-sumber yang ada.

TINJAUAN PUSTAKA Strategi Balai Latihan Kerja (BLK)


Konsep Implementasi Padang
Menurut Van Meter dan Van Horn Berdasarkan landasan kebijaksanaan
(Umar, 2017) merumuskan bahwa proses dalam Renstra BLK Padang tahun 2019-
implementasi sebagai “those actions by 2020, strategi pokok pengembangan
public or private individuals (or group) that pelatihan kerja dan produktivitas tenaga
are directed at the achievement of kerja melalui pelatihan guna meningkatkan
objectives set forth in prior policy daya saing tenaga kerja dalam rangka
decisions". Maknanya ialah bahwa mencapai tujuan pembangunan
implementasi mengandung pengertian ketenagakerjaan Indonesia adalah
tindakan yang dilakukan individu atau mewujudkan peningkatan pembinaan dan
pejabat maupun swasta yang mengarah pengembangan pelatihan. Strategi
pada tujuan yang ditetapkan. pembinaan pelatihan dan pengembangan
Dalam mencapai tujuan dan kesepakatan dirinci menjadi empat strategi yaitu:
program yang telah dirumuskan, a. Peningkatan kualitas sumber daya
Implementasi menjadi instrumen paling pelatihan dan pengembangan;
penting bagi pemerintah sebagai b. Penguatan sistem dan metode
implementator. Dengan kata lain pelatihan dan uji kompetensi;
keberhasilan program yang telah c. Penguatan sistem jejaring dan
dirumuskan tergantung kepada pendanaan pelatihan;
implementasinya dan efek yang didapatkan d. Revitalisasi kinerja kelembagaan
dari implementasi program tersebut. dan pengembangan SDM pelatihan.
(Mubarak, 2012).
Jadi dalam proses kebijakan, Konsep Implementasi Strategi
implementasi menjadi langkah atau aspek Implementasi strategi merupakan
yang sangat penting dalam mencapai tujuan serangkaian kegiatan untuk mengeksekusi
yang ditetapkan. Implementasi diarahkan perencanaan strategik dengan kata lain
pada realisasi program yang telah strategi yang dirumuskan diterapkan dalam
dirumuskan sebagai penentu keberhasilan berbagai program kerja, anggaran, dan
dan kegagalan serta peluang dan hambatan prosedur (Amir, 2012).
yang ada ketika sebuah organisasi Dalam mengimplementasikan strategi,
melaksanakan tugas dari program tersebut. melihat dari aspek-aspek sebagai
berikut(Amir, 2012).
Konsep Strategi a. Siapa yang mengimplementasikan?
Strategi berarti memilih cara yang paling Tentang siapa yang akan
efektif dalam mencapai tujuan yang mengimplementasikan strategi yang
sudah dirumuskan.
20 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 18-25)
Yana Restu Winanda, Adil Mubarak| Implementasi Strategi Balai Latihan Kerja (BLK) Padang
dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

b. Apa yang akan dilakukan (knowledge), keterampilan (skill), dan


Untuk mengimplementasikan abilities.
strategi, perusahaan memerlukan
rumusan program, anggaran yang METODE PENELITIAN
akan membiayai pelaksanaan Penelitian ini kualitatif yang bersifat
program, dan prosedur untuk deskriptif. Lokasi penelitian ini
memastikan program berjalan seperti dilaksanakan di Kantor BLK Padang.
yang diharapkan. Penentuan informan menggunakan metode
c. Bagaimana Strategi purposive sampling yaitu memilih informan
Diimplementasikan yang dianggap mengetahui informasi
Agar semua pekerjaan dalam masalah secara mendalam. Adapun
implementasi dapat berjalan mulus, informan dalam penelitian ini adalah
perusahaan perlu mengorganisasi Kepala Sub Bagian Tata Usaha BLK
semuanya dengan tepat. Padang, Kepala Seksi Program dan
Jadi, Implementasi strategi Evaluasi BLK Padang, Kepala Seksi
merupakan aktivitas yang menempatkan Penyelenggaraan BLK Padang, Kepala
strategi yang telah diformulasikan Seksi Pemberdayaan BLK Padang, dan staf
menjadi sebuah tindakan. Implementasi BLK Padang serta peserta lulusan pelatihan
strategi juga harus memperhatikan siapa BLK Padang. Pengumpulan data dilakukan
aktor yang akan melaksanakan dan dengan wawancara dan studi dokumentasi.
dalam strategi tersebut apa saja yang Teknik triangulasi digunakan untuk
harus dilakukan serta menetapkan cara menguji keabsahan data.
yang tepat untuk mengoordinasikan
antar tindakan yang dilaksanakan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Implementasi Strategi BLK Padang
Konsep Tenaga Kerja dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga
Tenaga kerja dalam UU No 13 Kerja
Tahun 2003 menjelaskan bahwa setiap Balai Latihan Kerja (BLK) Padang
orang yang mampu melakukan dalam menetapkan strategi berpegang
pekerjaan guna menghasilkan barang kepada dasar hukum Undang-Undang
dan/jasa baik untuk memenuhi Republik Indonesia No 13 Tahun 2003
kebutuhan sendiri maupun untuk tentang Ketenagakerjaan dan Peraturan
masyarakat. Menurut (Pujoalwanto, Menteri Ketenagakerjaan Republik
2014), tenaga kerja bermakna pada Indonesia Nomor 21 Tahun 2015 Tentang
kemampuan seseorang dalam Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana
melakukan aktivitas untuk memenuhi Teknis Bidang Pelatihan Kerja.
kebutuhannya. Jadi, dapat diartikan Konsep implementasi strategi menurut
bahwa tenaga kerja merupakan (Amir, 2012) memiliki aspek-aspek dalam
seseorang yang memenuhi kebutuhan pengimplementa-siannya, dimana
hidupnya dengan mengandalkan implementasi strategi merupakan
kemampuan bekerja yang dimilikinya serangkaian aktivitas yang dibutuhkan
untuk menghasilkan barang atau jasa. untuk mengeksekusi sebuah strategi yang
Tenaga kerja sebagai sumber daya telah ditetapkan. Implementasi strategi
manusia yang memiliki peran penting BLK Padang dalam meningkatkan kualitas
dalam mencapai tujuan organisasi harus tenaga kerja adalah sebagai berikut:
mempunyai kualitas yang baik untuk
mendapatkan kualitas kerja yang terbaik a. Siapa yang mengimplementasikan.
juga. Menurut Matutina dalam (Leuhery, Dalam mengimplementasikan strategi
2018), kualitas sumber daya manusia yang telah dirumuskan, Balai Latihan Kerja
mengacu pada pengetahuan (BLK) Padang bergantung dengan skala
organisasi dan struktur yang ada, sub bagian
21 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 18-25)
Yana Restu Winanda, Adil Mubarak| Implementasi Strategi Balai Latihan Kerja (BLK) Padang
dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

tata usaha peningkatan sumber daya yang Berbeda dengan program reguler,
ada di BLK Padang dan tiga seksi yang program MTU (Mobile Training Unit) yaitu
saling berkaitan yaitu seksi program dan program yang bekerjasama dengan nagari-
evaluasi yang mempunyai tugas untuk nagari di Sumatera Barat, pelaksanaan
melakukan penyusunan rencana, program, pelatihannya dilakukan di daerah-daerah
anggaran, penyusunan bahan berdasarkan yang jauh dari pusat kota. Program ini
standar yang di tetapkan oleh Kementerian memberikan kesempatan kepada
Ketenagakerjaan RI dan pelaksanaan masyarakat yang tidak memiliki akses
evaluasi dari kegiatan pelatihan yang telah terhadap pelatihan ke BLK. MTU ini
diadakan. Selanjutnya seksi pelatihannya langsung dilaku- kan ke nagari
penyelenggaraan, yang bertugas untuk yang diusulkan dan nagari setempat
melakukan pelaksanaan dari semua nantinya menyediakan tempat.
kegiatan pelatihan dan uji kompetensi. Dan 2) Penganggaran
selanjutnya seksi pemberdayaan, yang Balai Latihan Kerja (BLK) Padang untuk
bertugas untuk melakukan konsultasi, merealisasikan sebuah program
promosi dan kerjasama dengan membutuhkan anggaran. Anggaran
kelembagaan pelatihan. Serta instruktur kegiatan pelatihan di BLK Padang di biayai
sebagai tenaga pelatih yang memberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI yang
materi teori dan praktek kepada peserta sudah diatur di dalam Surat Edaran Ditjen
yang mengikuti pelatihan. Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan
RI tentang Standar Nomenklatur dan
b. Apa yang akan dilakukan Standar Biaya Masukan pada kegiatan
Balai Latihan Kerja Padang dalam pelatihan berbasis kompetensi. Semuanya
mengimplementasikan strategi sudah sudah diatur di dalam surat edaran tersebut.
memiliki program, anggaran dan prosedur Mulai dari biaya honor tim asesor, fasilitas
untuk memastikan strategi bisa berjalan peserta pelatihan dan anggaran bahan
dengan baik. pelatihan semua sudah diatur di dalamnya
1) Program dan BLK Padang menyesuaikan dengan
Strategi Balai Latihan Kerja (BLK) standar yang telah diberikan oleh pusat
Padang memiliki programdalam untuk kegiatan pelatihan.
pengimplemen- tasiannya, agar program 3) Prosedur
sesuai dengan pengembangan pasar atau Balai Latihan Kerja (BLK) Padang
kebutuhan industri, BLK Padang dalam pelaksanaan pelatihan ini
melakukan training need analysis (TNA) berpedoman kepada SOP yang telah
atau analisis kebutuhan pelatihan, apa yang ditetapkan. Untuk SOP Pendaftaran
menjadi kebutuhan masyarakat. Dalam pelatihan mendapat respon yang positif dari
meningkat- kan kualitas tenaga kerja, saat peserta pelatihan ketika mendaftar di BLK
ini program pelatihan yang ada di BLK Padang karena efektif dan tidak berbelit-
Padang untuk menambah keterampilan belit.
tenaga kerjayaitu Program Reguler dan
MTU (Mobile Training Unit). Program 4) Bagaimana Strategi Diimplemen-
reguler ini terdiri dari 12 kejuruan yaitu tasikan
pariwisata, teknik refrigeration, Bagaimana strategi diimplemen-
welding/las, tata kecantikan, teknik tasikan oleh Balai Latihan Kerja (BLK)
elektronika, teknologi informasi dan Padang agar dapat berjalan dengan mulus
komunikasi (TIK), teknik manufaktur, adalah sebagai berikut:
garmen apparel, bisnis manajemen, teknik 1) Peningkatan kualitas sumber daya
otomotif, teknik listrik dan teknik pelatihan dan pengembangan
konstruksi (bangunan).Program ini dibuka Program pelatihan berbasis komptensi
untuk masyarakat umum dan pelatihan yang ada di BLK Padang bertujuan untuk
dilaksanakan di BLK Padang.
22 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 18-25)
Yana Restu Winanda, Adil Mubarak| Implementasi Strategi Balai Latihan Kerja (BLK) Padang
dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

menambah kompetensi peserta pelatihan. praktek. Karena kegiatan pelatihan ini


Banyak peserta pelatihan sebelumnya tidak berbasis kompetensi maka pelatihannya
punya keterampilan akhirnya memiliki lebih banyak praktek terkait kejuruan yang
keterampilan baru setelah mengikuti diikuti peserta. Kemudian setelah peserta
pelatihan di BLK Padang. BLK Padang mengikuti kegiatan pelatihan di BLK
selalu mengembangkan pelatihan Padang atau off the job training, selanjutnya
berkenaan dengan kemajuan teknologi. Dan peserta melaksanakan on the job training
BLK Padang setiap tahunnya mengadakan (OJT) atau magang di tempat kerja. Namun
upgrading dalam rangka untuk kegiatan OJT ini hanya sampai bulan
meningkatkan kualitas instruktur September saja, bagi peserta pelatihan di
dibidangnya masing-masing. Syarat bulan Oktober, November, Desember tidak
seorang instruktur di BLK Padang harus mendapatkan OJT karena keterbatasan dana
bersertifikasi kompetensi dibidang teknis yang dianggarkan untuk OJT ini hanya
dan metodologi. Namun masih ada sampai bulan september.
beberapa instruktur di BLK Padang yang Terkait dengan uji kompetensi dilakukan
kurang dalam metodologinya, dalam jika peserta pelatihan mengikuti SOP
transfer ilmu kepada peserta pelatihan. Dan pelatihan hingga lulus, jika ada OJT atau
untuk peningkatan kualitas peralatan, BLK magang maka peserta pelatihan harus
Padang setiap tahun meng-upgrade menyelesaikan magangnya terlebih dahulu
peralatan yang disesuaikan dengan baru diperbolehkan untuk mengikuti uji
kebutuhan industri. Peralatan yang rusak kompetensi. Namun, jika OJT tidak ada
akan diperbaiki sesuai dengan anggaran maka langsung melakukan uji kompetensi.
yang ada. BLK Padang memiliki Lembaga Sertifikasi
Profesi Pihak Kedua (LSP-P2) yang
2) Penguatan sistem dan metode pelatihan bertanggung jawab melaksanakan uji
dan uji kompetensi. kompetensi dan sertifikasi kompetensi
Menurut Matutina (dalam Leuhery, profesi berdasarkan SK No: BNSP-LSP-
2018), kualitas sumber daya manusia 963-ID dengan mempunyai 122 asesor
mengacu pada 3 hal yaitu knowledge, skill, diberbagai bidang. Peserta pelatihan yang
abilities. Dalam meningkatkan kualitas lulus uji kompetensi akan diberikan
tenaga kerja, BLK Padang mempunyai 3 sertifikat kompetensi namun jika tidak lulus
unsur dalam memberikan pelatihan yaitu dalam uji kompetensi maka tidak diberikan
knowledge, skill, dan attitude. Untuk sertifikat kompetensi.
memperkuat sistem, BLK Padang
melakukan seleksi terhadap calon siswa 3) Penguatan sistem jejaring dan
pelatihan sebelum mengikuti pelatihan. pendanaan pelatihan
Seleksi tersebut terbagi 2 yaitu seleksi Penguatan sistem jejaring dan
tertulis dan wawancara dari konsultan pendanaan dalam implementasinya BLK
psikologi untuk melihat motivasi dari calon Padang berusaha menyalurkan tenaga kerja
siswa pelatihan. Metode pelatihannya, kepada jejaring Disnakertrans Prov.Sumbar
setiap hari pelatihan mengenai attitude, dan Disnaker Kota Padang serta
BLK Padang melakukan pembinaan sikap perusahaan-perusahaan atau industri. BLK
atau PBB dengan TNI/Polri mengenai sikap Padang memfasilitasi untuk penyaluran
mental dan disiplin. Kegiatan pembinaan tenaga kerja dengan mempertemukan antara
sikap ini sangat bagus untuk melatih perusahaan dengan pencari kerja. Saat ini
disiplin peserta pelatihan. Bagi peserta yang perusahaan mitra BLK Padang sudah
datang terlambat tidak diizinkan untuk berjumlah 195 perusahaan.
mengikuti pelatihan pada hari yang Terkait dengan pendanaan pelatihan di
bersangkutan. BLK Padang yang dibiayai oleh
Selanjutnya dalam memberikan materi Kementerian Ketenagakerjaan RI. Segala
pelatihan di dalam kelas 20% teori dan 80%
23 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 18-25)
Yana Restu Winanda, Adil Mubarak| Implementasi Strategi Balai Latihan Kerja (BLK) Padang
dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

fasilitas untuk pelatihan sudah diatur oleh Padahal menurut (Febriani, 2013) kualitas
Kemenaker. Kemudian BLK Padang yang tenaga kerja dilihat dari keahlian dan
menyusun pendanaan berdasar- kan standar keterampilan yang mampu bersaing dengan
yang diberikan oleh pusat. Dalam kegiatan tenaga kerja dari manapun.
pelatihan, peserta pelatihan tidak dipungut Kemudian sosialisasi ke masyarakat di
biaya apapun, peserta mendapatkan uang tingkat kecamatan dan kelurahan masih
transportasi pelatihan, uang transportasi kurang dikarenakan ketika dilakukan
magang, makan siang, baju, modul, dan pertemuan banyak diwakilkan ke staf lain
alat-alat pelatihan sesuai kejuruan yang sehingga setelah pertemuan tidak ada
diikuti. koordinasi dengan bagian pemberdayaan di
tingkat kecamatan dan kelurahan. Kendala
4) Revitalisasi kinerja kelembagaan dan lainnya yang dihadapi yaitu terkait dengan
pengembangan SDM pelatihan pendataan dari siswa pelatihan yang sudah
Strategi BLK Padang terkait revitalisasi bekerja. Dari 1.930 siswa pelatihan di tahun
kinerja kelembagaan dan pengembangan 2019 yang terdata bekerja hanya 132 orang.
SDM pelatihan dalam implementasinya Salah satu kendalanya adalah sulitnya untuk
melakukan revitalisasi sesuai dengan menghubungi siswa pelatihan yang sudah
kebutuhan masyarakat dan industri. Setiap lulus untuk mengkonfirmasi apakah siswa
tahunnya menambah alat-alat yang sifatnya yang bersangkutan sudah bekerja atau
terbaru. Gedung-gedung sejak 2013 mulai belum.
direnovasi yang kurang maksimal, dan saat
ini BLK Padang sedang membangun PENUTUP
gedung workshop Fashion Technology. Implementasi Strategi Balai Latihan
Untuk pengembangan SDM pada saat Kerja (BLK) Padang dalam meningkatkan
tertentu melakukan pelatihan untuk kualitas tenaga kerja sudah cukup baik.
peningkatan kompetensi (upgrading) Siapa yang mengimplementasikan sudah
instruktur dari Bina Intala yang merupakan berdasar- kan pada struktur organisasi yang
satuan kerja yang berada dibawah ada di BLK Padang. Strategi yang
Direktorat Jenderal Pelatihan dan dirumuskan diimplementasikan dengan
Produktivitas, Kemnaker. program pelatihan yang disesuaikan dengan
Setiap tahun BLK Padang juga kebutuhan masyarakat dan dibiayai
melakukan evaluasi terhadap keefektifan sepenuhnya oleh Kementerian
kegiatan pelatihan dengan cara Ketenagakerjaan RI. Setiap kegiatan sudah
menyebarkan kusioner evaluasi program dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang
pelatihan kepada peserta setiap selesai telah ditetapkandan cukup efektif bagi
pelatihan. Hal yang dievaluasi mulai dari calon siswa yang mendaftar. Bagaimana
instruktur, sarana prasarana dan strategi yang diimplementasikan sudah
pelayanannya. cukup baik, terbukti dari kepuasan siswa
pelatihan yang mendapatkan keterampilan
Kendala yang Dihadapi untuk baru untuk menjadi bekal mereka bersaing
Mengimplementasikan Strategi BLK di pasar kerja. Pelatihan yang diberikan
Padang dalam Meningkatkan Kualitas oleh BLK Padang sudah sesuai dengan
Tenaga Kerja unsur yang dibutuhkan untuk meningkatkan
Kendala yang dihadapi BLK Padang kualitas tenaga kerja sebagai sumber daya
dalam mengimplementasikan strategi BLK manusia yaitu knowledge, skill, dan
Padang adalah kesadaran masyarakat untuk attitude. Namun masih ada keluhan dari
merubah mindset masih kurang peduli. siswa pelatihan terkait dengan instruktur
Pemahaman masyarakat bahwa pentingnya yang masih kurang dalam penyampaian
sebuah kompetensi masih rendah karena materi dan masih ada peralatan yang kurang
dianggap belum menjadi sebuah kebutuhan. dibagian sub jurusan surveyor sehingga

24 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 18-25)
Yana Restu Winanda, Adil Mubarak| Implementasi Strategi Balai Latihan Kerja (BLK) Padang
dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

penggunaannya harus bergantian. Amir, T. M. (2012). Manajemen Strategik.


Kemudian kesempatan On The Job Rajawali Pers.
Training (OJT) yang tidak merata
didapatkan oleh siswa pelatihan. On TheJob Febriani. (2013, Desember). Kualitas
Training (OJT) hanya dilakukan sampai Pendidikan dan Keterampilan Tenaga
bulan September karena keterbatasan Kerja Indonesia, Menuju kesetaraan
anggaran sehingga siswa yang mengikuti Upah di Luar Negeri. Jurnal Ekonomi
pelatihan di akhir tahun tidak mendapatkan Pembangunan, Vol 14, No 2.
gambaran langsung bagaimana dinamika
dunia kerja terkait dengan keterampilan Leuhery, F. (2018). Pengaruh Kualitas
yang diikutinya. Sumber Daya Manusia, Disiplin Kerja,
Kendala yang dihadapi untuk dan Pengembangan Karir terhadap
mengimplementasikan strategi adalah Prestasi Kerja Pegawai Dinas
kurangnya kesadaran masyarakat bahwa Perhubungan Provinsi Maluku. Jurnal
kompetensi itu sangat dibutuhkan. Sosoq, Vol 6, No1.
Kemudian sosialisasi yang dilakukan di
tingkat kecamatan dan kelurahan kurang Mubarak, A. (2012). Model Impelementasi
terlaksana dengan baik karena ketika Program dalam Upaya Pencapaian
dilakukan pertemuan banyak yang Sasaran MDGs 2015 (Strategi Bagi
mewakilkan dengan staf lain sehingga Birokrasi Sebagai Ujung Tombak
sosialisasi tidak sampai kepada masyarakat. Implementasi 8 sasaran MDGs).
Dan kendala lainnya yaitu sulitnya Universitas Terbuka, 1–14.
menghubungi siswa pelatihan untuk
mendeteksi apakah sudah bekerja atau Pujoalwanto, B. (2014). Perekonomian
belum. Indonesia; Tinjauan Pustaka, Teoritis,
dan Empiris. Graha Ilmu.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Rangkuti, F. (2009). Analisis SWOT Teknik
Adil Mubarak. (2014). Peran Ormas dalam Membedah Kasus Bisnis. PT.
Menjalankan Fungsi Pemerintah Gramedia Pustaka Utama.
Bidang Pemberdayaan. Seminar Terry, G. R. (2013). Prinsip-prinsip
Nasional UT 2014, 23 Oktober 2014, Manajemen. PT. Bumi Aksara.
Universitas Terbuka Convention
Center (UTCC). Umar, Z. (2017). Analisis Implementasi
http://repository.ut.ac.id/5102/ Kebijakan Standar Pelayanan Mininal
untuk Peningkatan Kualitas Layanan
Publik di Daerah. Jurnal Analisis Dan
Kebijakan Publik, Vol 3, No.

25 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 18-25)
Kessy Deajeng Sudirman, Zikri Alhadi| Analisis Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Risiko
Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP)


Volume 2 Nomor 3Tahun 2020
ISSN : 2684-818X (Online), ISSN : 2338-7378 (Print), http://jmiap.ppj.unp.ac.id

ANALISIS KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI RISIKO BENCANA


GEMPA BUMI DAN TSUNAMI

Kessy Deajeng Sudirman1(a), Zikri Alhadi2(b)


1
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
2
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
a)
accydeajeng@gmail.com, b)zikrialhadi@fis.unp.ac.id

ABSTRACT – This study aimed to determine the preparedness of students in facing the risk of
earthquake and tsunami disasters at MTsN 1 Kota Pariaman. This study is motivated by the lack of
understanding of students in dealing with disaster risks, so that there are still many students who are
not ready. This study is descriptive quantitative. The population in this study were students of class vii
and viii MTsN 1 Kota Pariaman in the 2018/2019 academic year, totaling 489 students. Sampling in
this study amounted to 220 students with an error rate of 5% and the sampling technique used the
Random Sampling Test. The data was collected using a questionnaire with a Guttman scale
measurement. The results of the study in general the readiness of students were in the very ready
category, namely as many as 118 respondents or 53.6%. This proves that there has been an increase in
student preparedness
Keywords : Disaster Risk, Earthquake, Tsunami, Preparedness
Corresponding author. Email. accydeajeng@gmail.com
How to cite this article. Sudirman, K. Deajeng & Alhadi, Z. (2020). Analisis Kesiapsiagaan Siswa dalam
Menghadapi Risiko Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik
(JMIAP) Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Volume 2
(3), Hal. 117-124.
http://jmiap.ppj.unp.ac.id
ISSN : 2684-818X (Online), ISSN : 2338-7378 (Print)
Copyright©2020. Published by Labor Jurusan Ilmu Administrasi Negara FIS UNP, Padang

117 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 3| Tahun 2020 | (Hal. 117-124)
Kessy Deajeng Sudirman, Zikri Alhadi| Analisis Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Risiko
Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

PENDAHULUAN Menurut Badan Rehabilitasi dan


Secara geografis, negeri gugusan pulau Rekonstruksi (2009) “kesiapsiagaan
nan lempeng benua Asia, Australia, merupakan bagian serius dari aktivitas
samudra Hindia, dan samudra Pasifik ialah akibat tragedy yang lebih aktif sebelum
Indonesia. Di selatan dan timur ada gunung tragedy terjadi”. Komunitas sekolah
berapi mengulur dari pulau Sumatera-Jawa- merupakan komunitas bahaya tragedy.
NusaTenggara-Sulawesi, yang sisinya Menurut BNPB “mengenang banyaknya
terdiri tempo gunung berapi serta lautan. sekolah terdapat area bahaya gempabumi
Keadaan itu sangat bahaya tragedi seperti dan tsunami,maka kesiapsiagaan di sekolah
tanah longsor, letusan gunung berapi, sangat penting”. Hal ini menjadikan
banjir, gempabumi dan tsunami. (UU No 27 banyaknya korban apabila tidak dikerjakan
tahun 2007). Sejarah atau catatan peristiwa cara desklinasi akibat tragedi (BNPB,2012).
gempa bumi dan tsunami di Kepulauan MTsN 1 Kota Pariaman merupakan
Indonesia sangat banyak. Salah satunya salah satu sekolah yang berada dekat
peristiwa gempa bumi di Sumatera Barat 30 dengan bibir pantai Pariaman yang letaknya
September 2009 sebesar 7,6 SR dengan di Pasir Pauh Pariaman. Guru dan pegawai
kerugian yang sangat besar. Banyaknya serta siswa MTsN 1 Kota Pariaman
korban jiwa yang ditimbulkan akibat melaksanakan siaga bencana dalam rangka
bencana gempa bumi, salah satunya mengurangi banyaknya korban apabila akan
disebabkan kurangnya pengetahuan terjadi bencana gempa dan tsunami. Ketika
masyarakat dalam menghadapi kondisi terjadi gempa yang kuat yang dilakukan 3
gempa, terlebih lagi apabila terjadi tsunami. B, yakni: pertama, Berlutut.kedua,
Peristiwa bencana alam tidak dapat Berlindung dibawah meja sambil tangan
diprediksi dengan pasti kapan terjadinya, diatas kepala kita. ketiga, Bertahan disudut
tetapi dapat diupayakan menghindari dinding/segitiga tempat berpegang
jatuhnya korban jiwa melalui mitigasi. (Pariaman,Sitinjausumbar.com.2018).
Pemerintah Kota Pariaman dan Badan Dimana banyak siswa yang mengalami
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kecemasan akan bencana karena daerah
Kota Pariaman telah menyusun program MTsN 1 Kota Pariaman merupakan daerah
yang direncanakan untuk mitigasi bencana rawan bencana dan masih banyak siswa
tersebut, salah satunya adalah sosialisasi yang masih kurang mempersiapkan diri
tentang kesiapsiagaan komunitas sekolah dalam menghadapi bencana gempa bumi.
dalam mengantisipasi gempa bumi dan Untuk lebih paham dan terkoordinirnya
tsunami, khususnya sekolah-sekolah yang cara menghadapi bencana gempa bumi dan
berlokasi di zona merah. Zona merah adalah tsunami maka dilakukannya simulasi atau
zona awas tsunami yang berada pada pelatihan untuk meningkatkan
ketinggian 0-5 meter di atas permukaan kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko
laut. Program ini perlu dilaksanakan bencana.
mengingat banyaknya jumlah sekolah yang Berdasarkan uraian tersebut, penulis
berada dizona merah tsunami Kota tertarik untuk meneliti mengenai “Analisis
Pariaman.Pengalaman gempa Sumatera Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi
Barat menunjukkan betapa besarnya Risiko Bencana Gempa Bumi dan Tsunami
dampak kerusakan sekolah, khususnya di MTsN 1 Kota Pariaman”. Rumusan
ruangan kelas. Selain infrastruktur masalah yang ingin dibahas dalam riset ini
bangunan sekolah, tidak dapat dibayangkan adalah “Bagaimanakah kesiapsiagaan siswa
apabila kejadian bencana terjadi pada jam- dalam menghadapi risiko bencana gempa
jam sekolah. bumi dan tsunami di MTsN 1 Kota
Untuk mengurangi dampak bencana, Pariaman”. Berdasarkan rumusan masalah
maka dibutuhkan kesiapsiagaan ketika tersebut, diperoleh tujuan riset ini yaitu:
menghadapi gempa bumi dan tsunami. Memperoleh informasi kesiapsiagaan siswa

118 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 3| Tahun 2020 | (Hal. 117-124)
Kessy Deajeng Sudirman, Zikri Alhadi| Analisis Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Risiko
Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

dalam menghadapi risiko bencana gempa c. Mengembangkan pemahaman


bumi dan tsunami di MTsN 1 Kota mengenai risiko bencana, kerentanan
Pariaman. sosial, kerentanan fisik, dan kerentanan
prilaku dan motivasi.
TINJAUAN PUSTAKA d. Meningkatkan pengetahuan dan
Konsep Risiko Bencana keterampilan siswa dalam pencegahan
Menurut Badan Koordinasi Nasional dan pengurangan risiko bencana.
Penanggulangan Bencana (2007), pada e. Meningkatkan kemampuan tanggap
dasarnya risiko adalah suatu kapasitas darurat terhadap bencana pada siswa.
keesusahan yang terjadi oleh tragedi f. Menebarkan cara bimbingan pelatihan
diwilayah dan jangka waktu tertentu tentang PRB.
mengakibatkan kematian, luka, sakit, jiwa Substansi dasar aksi Hyogo yang
terancam, hilangnya rasa aman, kerusakan, diadopsi oleh Indonesia dalam pengurangan
atau kehilangan harta. Badan Nasional risiko bencana adalah sebagai berikut :
Penanggulangan Bencana (2015), a. Pelaksanaan pengurangan risiko
menjelaskan kejadian bencana yang bencana harus didukung oleh
berulang memberikan dampak khusus bagi kelembagaan yang kuat dengan cara
masyarakat, untuk itu perlu dilakukan meletakkan sebagai prioritas nasional
penanggulangan bencana yang meliputi maupun daerah.
tahap pencegahan, dan rekontruksi baik b. Menandai, meninjau dan melihat risiko
sebelum, sesaat, dan sesudah terjadinya bencana serta menerapkan sistem
bencana. peringatan dini.
Selain itu, salah satu kegiatan c. pengetahuan, inovasi dan pendidikan
penanggulangan bencana yang saat ini dimanfaatkan sebagai pembangun
sedang giat dilakukan pemrintah adalah kesadaran keselamatan diri dan
pembuatan dokumen pengurangan risiko ketahanan.
bencana diberbagai daerah, sebelum d. Meminimalisir faktor penyebab risiko
dokumen tersebut dibuatkan maka harus bencana.
dilakukan analisis risiko. Analisis risiko e. Memperkokoh kesiapan mengatasi
bencana yaitu analisis potensi kerugian bencana agar respon yang dikerjakan
yang ditimbulkan oleh bencana pada suatu sangat efektif (RAN-PRB 2006-2009)
wilayah pada kurun waktu tertentu, dimana BPBD membagi Strategi Pengurangan
pemenuhaan syarat analisis risiko bencana risiko bencana menjadi tiga macam, yaitu:
bersumber dari dokumen yang disahkan a. Pencegahan. Pencegahan yaitu
oleh pihak yang berkompenten. pengelolaan sumber bencana sehingga
tidak menimbulkan risiko, muncul
Konsep Pengurangan Risiko Bencana dengan perlakuan diharapkan perlu
(PRB) dicegah seperti gempabumi dan
Pengurangan risiko bencana merupakan cuacaekstrim.
upaya pengendalian tragedi dalam suasana b. Kesiapsiagaan. Kesiapsiagaan yaitu
tidak terjadi tragedi yang dimaksudkan upaya penyelamatan diri (berfokus
untuk menyusutkan efek jelek tampaknya kepada komunitas) saat terjadi bencana.
ditimbukan akibat tragedi (Efendi, 2009). c. Mitigasi. Mitigasi, yaitu membangun
Pada siswa sekolah menengah pertama penghalang (buffer) secara struktural
rencana PRB yang disusun sedemikian rupa ataupun non struktural yang mampu
bertujuan untuk : melindungi komunitas dari bencana
a. Menumbuhkan nilai dan yang mungkin terjadi.Secara umum
sikap kemanusiaan. mitigasi dapat dikelompokkan ke dalam
b. Menumbuhkan sikap dan kepedulian. 2 jenis yaitu mitigasi struktural dan non
struktural. Mitigasi struktural yaitu

119 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 3| Tahun 2020 | (Hal. 117-124)
Kessy Deajeng Sudirman, Zikri Alhadi| Analisis Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Risiko
Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

berhubungan dengan usaha-usaha 2) Jika berada di tempat tidur, ambil


konstruksi fisik. Sementara mitigasi non bantal dan Lindungilah kepala
struktural yaitu persiapan cara manfaat 3) cari tempat aman yang jauh dari
kapling yang cocok dengan kerentanan kemungkinan ambruknya bangunan,
wilayahnya dan memberlakukan pohon, dan kabel.
peraturan (law enforcement) 4) Jika berada di dalam mobil,
pembangunan. kemudikan mobil menuju tempat
aman dengan hati-hati. Keluar dari
Konsep Bencana Alam kendaraan dan kerjakan evakuasi.
Menurut UNDMTP (United Nations 5) Selesai gempa berhenti, karena
Disaster Management Training kemungkinan terjadinya gempa
Programme/ Program Pelatihan Manajemen susulan maka jangan lah masuk ke
Bencana PBB) (2010:10) “bencana ialah dalam bangunan dengan segera
suatu provokasi yakin berkenaan guna
bentuk kelompok yang mengakibatkan b. Tsunami
kematian yang melampaui kompetensi 1) Bersiaplah kemungkinan pesan
kelopok yang terdorong buat menangani darurat tsunami selesai terjadinya
dengan menggunakan sumber daya mereka gempa bumi.
sendiri”. Sedangkan menurut peraturan 2) Jangan berada di pantai setelah
kepala Badan Nasional Penanggulangan merasakan gempa bumi. Segera
Bencana (BNPB) nomor 2 tahun 2012 berlari ke tempat yang aman
“kejadian melagak dan menggangu 3) Gedung berlenggek yang tingginya
aktivitas atau pencaharian kelompok nan lebih dua lenggek yang berjarak
berdampak, bagus bagi aspek lingkungan lebih dari 500 m garis pantai
maupun tidak lingkungan yang
menyebabkan kererugian,usakan Konsep Kesiapsiagaan
lingkungan. Berdasarkan BNPB no 2 thn 2012
Maka bisa disimpulkan bahwa bencana kesiapsiagan ialah guna meredakan dan
alam yaitu tragedi nan mendatangkan bagi meluak tragedi untuk penanggulangan
seuntai kejadian bagi lingkungan dengan berbagai aktivitas yang dilakukan.
diantaranya gempabumi dan tsunami. Kesiapsiagaan dilaksukan guna menangkal
Dimana menurut Direktorat Vulkanologi kesempatan tragedy untuk menjauhi
dan Mitigasi Bencana Geologi, Departemen sasaran. Sehubungan dengan itu, UNISDR
Energi dan Sumber Daya Mineral (2006:5) menyatakan: "Kesiapsiagaan
“gempabumi yaitu berguncangan adalah pemahaman dan kinerja bagi
diakibatkan adanya benturan, patahan pemrintah, badaan ahli waris paham gawat
aktifativitas berapi”. Sedangkan menurut serta penyembuhan sehabis tragedy,
triatmadja (2010:1) “tsunami merupakan kelompok serta perseorangan bagi insiden
arus berjarak karena aksi dasar laut berupa ancaman maupun keadaan nan bisa
patahan”. Pengetahuan tentang berlangsung”.
kebencanaan memegang peranan penting Maka disimpulkan kesiapsiagaan ialah
dalam proses penyelamatan diri saat kesiapan seluruh lapisan masyarakat akan
terjadinya bencana. Pemahaman yang baik saat terjadinya, dan tindakan pemulihan
tentang bencana akan berdampak baik. setelah terjadinya bencana. Kesiapsiagaan
Berikut cara penyelamatan diri terhadap suatu komunitas dapat dpengaruhi oleh
gempabumi serta tsunami, faktor-faktor tertentu. Menurut LIPI-
a. Gempa Bumi UNESCO/ISDR (2006) “yang dapat
1) Bersembunyi, lindungi kepala dan mempengaruhi kesiapsiagaan antara lain
bertahan ditempat aman! Beranjak adalah: keadaan jasmani serta bentuk
menjauh dari jendela kemasyarakatan adat, dan lain-lain”.

120 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 3| Tahun 2020 | (Hal. 117-124)
Kessy Deajeng Sudirman, Zikri Alhadi| Analisis Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Risiko
Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

METODE PENELITIAN pertengaan adalah 14-16 tahun. Hasil


Jenis riset yang dikerjakan ialah riset penelitian ini sejalan dengan penelitian
analisis deskriptif. Analisis deskriptif yang di lakukan Salasa, dkk. (2017) di
adalah suatu cara untuk memperoleh dan Kecamatan Semarang tentang
menafsirkan data sehingga memberikan pemberdayaan pada kelompok remaja
gambaran yang jelas melalui pengumpulan melalui pendekatan contingency planning
data, penyusunan data, dan penganalisaan dalam meningkatkan kesiapsiagaan
data. Lokasi penelitian ini dilakukan di terhadap ancaman kematian akibat bencana
sekolah MTsN 1 Kota Pariaman, karena menyebutkan bahwa kelompok remaja
sekolah tersebut rentan terhadap bencana merupakan usia potensial dibandingkan
alam dan berada dizona merah kota pada usia lainnya dan sangat baik untuk
pariaman dekat dengan bibir pantai meningkatkan kesiapsiagaan terhadap
pariaman. ancaman kematian sehingga dapat
Populasi dalam penelitian ini adalah melakukan pendampingan terhadap
siswa kelas vii dan viii MTsN 1 Kota kelompok rentan.
Pariaman tahun ajaran 2018/2019 yang Hasil penelitian ini menggambarkan
sebanyak 489 siswa. Penarikan sampel kesesuaian dengan teori bahwa pada usia
dalam riset ini sebanyak 220 siswa dengan remaja individu akan lebih berperan aktif
tingkat kesalahan 5% dan teknik Uji dalam masyarakat dan kehidupan sosial
Random Sampling untuk sampel yang serta lebih banyak melakukan persiapan
diambil. Pengumpulan data dilakukan untuk menghadapi suatu kejadian-kejadian
dengan menggunakan angket dengan yang akan datang secara tiba-tiba.
pengukuran skala Guttman.
Gambar 2. Berdasarkan Jenis Kelamin
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden 150
Dalam penelitian ini jumlah responden 100
sebanyak 220 siwa di MTsN 1 Kota Laki-laki
Pariaman disajikan dalam diagram berikut 50 Perempuan
ini:
0
Gambar 1. Berdasarkan Usia Laki-laki Perempuan

13 Dapat dilihat bahwasanya besar jumlah


15 Tahun,
Tahun, respoonden yang berhenis kelamin laki-laki
64 13 Tahun
50 dan perempuan dalam penelitian ini hampir
14 Tahun seimbang yaitu dengan presentase laki-laki
15
Tahun, 15 Tahun sebesar 50,5%, sedangkan persentase
106 perempuan sebesar 49,5%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat sebagian besar responden berjenis kelamin
bahwa karakteristik berdasarkan usia laki-laki yaitu sebanyak 111 responden
responden terdiri dari 3 jenis yaitu usia 13 (50,5%). Dalam proses pembelajaran,
tahun sebesar 22,7%, usia 14 tahun sebesar terdapat beberapa perbedaan karakteristik
48,2% dan usia 15 tahun sebesar 29,1%. remaja dilihat dari jenis kelamin. Anak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan mempunyai sifat yang lebih
sebagian besar responden berada pada usia tenang dan emosi cendrung lebih stabil,
14 tahun, yaitu sebanyak 106 responden sehingga dalam hal pengetahuan anak
atau 48,2% (remaja pertengahan). Hurlock perempuan lebih unggul dibanding anak
(2011) menyatakan klasifikasi usia remaja laki-laki. Namun dalam hal keterampilan

121 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 3| Tahun 2020 | (Hal. 117-124)
Kessy Deajeng Sudirman, Zikri Alhadi| Analisis Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Risiko
Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

dan gerakan motorik kasar anak laki-laki LIPI-UNESCO (2006:14) bahwa


cenderung lebih aktif dan agresif dari anak pengetahuan terhadap bencana
perempuan, hal ini memungkinkan anak merupakan alasan utama seseorang
laki-laki lebih mudah gelisah dan bergerak untuk melakukan kegiatan perlindungan
dengan cepat jika terjadi suatu ancaman atau upaya kesiapsiagaan yang ada.
(Sugihartono, dkk, 2013). Pengetahuan yang dimiliki
mempengaruhi sikap dan kepedulian
Hasil Pengolahan Data siswa untuk siap dan siaga dalam
Berdasarkan hasil pengolahan data yang mengantisipasi bencana, terutama bagi
telah dilakukan tentang kesiapsiagaan siswa mereka yang bertempat tinggal di
dapat digambarkan dalam diagram berikut daerah yang rentan terhadap bencana
ini alam. Tingginya pengetahuan siswa
tentang bencana gempa bumi dan
Gambar 3. Kesiapsiagaan Siswa
tsunami disebabkan oleh berbagai
factor, diantaranya sudah terdapat buku
60
Sangat Siap bacaan tentang bencana alam
40 diperpustakaan sekolah, kemudian
20 Siap didukung oleh kemajuan teknologi yang
0 dimanfaatkan oleh kebanyakan siswa
Hampir Siap
Hampir Siap
Kurang siap
Siap
Sangat Siap

Belum Siap

dalam mengakses materi tentang


Kurang Siap kebencanaan melalui internet, serta
pemberian materi kebencanaan oleh
Belum Siap
guru kepada siswa dalam proses belajar
mengajar, dan dikarenakan juga adanya
Berdasarkan grafik tersebut dapat pemberian simulasi siaga bencana.
diketahui bahwa persentase kesiapsiagaan b) Kesiapsiagaan siswa MTsN 1 Kota
siswa pada kategori sangat siap sebesar Pariaman terkait tanggap darurat
53,6%, pada kategori siap sebesar 13,2%, bencana. Hal ini menggambarkan masih
pada kategori hampir siap sebesar 20,0%, terdapat siswa yang belum mengetahui
pada kategori kurang siap sebesar 6,8% dan tentang bencana gempa bumi dan
pada kategori belum siap sebesar 6,4%. tsunami. Diketahui bahwa seharusnya
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dilakukan sebelum dan saat terjadinya
umumnya tingkat kesiapsiagaan siswa bencana gempa bumi dan tsunami.
berada pada kategori sangat siap yaitu Berdasarkan Peraturan Kepala BNPB
sebesar 53,6%. nomor 10 tahun 2008 tentang pedoman
Kesiapsiagaan terhadap bencana diukur komando tanggap darurat bencana,
berdasarkan paremeter: pengetahuan dan “tanggap darurat bencana adalah
sikap, rencana tanggap darurat, sistem serangkaian kegiatan yang dilakukan
peringatan bencana, dan mobilisasi sumber dengan segera pada saat kejadian
daya. bencana untuk menangani dampak
a) Pengetahuan siswa MTsN 1 Kota buruk yang ditimbulkan”. Rencana
Pariaman tentang bencana gempa bumi tamggap darurat menjadi bagian yang
dan tsunami. Hal ini menggambarkan penting dalam suatu proses
masih terdapat siswa yang belum kesiapsiagaan, terutama yang terkait
mengetahui tentang bencana gempa dengan evakuasi, pertolongan, dan
bumi dan tsunami. Diketahui bahwa penyelamatan agar korban bencana
pengetahuan seseorang tentang dapat diminimalkan. Pengetahuan
kebencanaan dapat berakibat pada sikap tentang tanggap darurat bencana
dalam menghadapi bencana itu sendiri. tergolong tingggi dikarenakan sudah
Sebagaimana yang dikemukakan oleh efektifnya pelaksanaan pemberian

122 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 3| Tahun 2020 | (Hal. 117-124)
Kessy Deajeng Sudirman, Zikri Alhadi| Analisis Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Risiko
Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

simulasi siaga bencana kepada para PENUTUP


siswa. Kemudian bahan bacaan siswa Berdasarkan hasil penelitian yang telah
terkait tanggap darurat bencana, baik dilaksanakan tentang analisis kesiapsiagaan
cetak maupun elektronik. Hal ini juga, siswa dalam menghadapi risiko bencana
merupakan manfaat dari kegiatan dapat disimpulkan bahwa secara umum
penyuluhan dan simulasi di MTsN 1 kesiapan mahasiswa berada pada kategori
Kota Pariaman. Timgginya pemahaman sangat siap. Hal ini membuktikan bahwa
siswa terkait upaya yang harus telah terjadi peningkatan kesiapsiagaan
dilakukan saat terjadinya bencana siswa, dimana sebagian besar siswa sudah
diharapkan dapat meminimalisir berada pada kategori sangat siap.
jatuhnya korban. Mengingat banyak
jatuhnya korban anak sekolah pada DAFTAR KEPUSTAKAAN
bencana gempa bumi tahun 2009 silam
dikarenakan tidak mengetahui tindakan Anonim. 2012. Peraturan Kepala Badan
tepat yang harus dilakukan saat Nasional Penanggulangan Bencana
tejadinya bencana. (BNPB) nomor 2 tahun 2012 tentang
c) Kesiapsiagaan siswa MTsN 1 Kota Pedoman Umum Pengkajian Risiko
Pariaman terkait pengetahuan tentang Bencana.
sistem peringatan dini tsunami. Terlihat
masih terdapatnya siswa yang belum ______2007. Undang-Undang Republik
mengetahui tentang peringatan dini Indonesia nomor 27 tahun 2007 tentang
tsunami. Diketahui bahwa pengetahuan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
tentang sistem peringatan dini tsunami Pulau-Pulau Kecil.
akan mempengaruhi kesiapan individu
dalam mengenal tanda-tanda terjadinya ______2008. Peraturan Kepala Badan
bencana tsunami. Menurut LIPI- Nasional Penanggulangan Bencana
UNESCO/ISDR (2006:14), “peringatan (BNPB) nomor 4 tahun 2008 tentang
dini sebagai bagian dari pengurangan Pedoman Penyusunan Rencana
risiko bencana tidak hanya mengenai Penanggulangan Bencana.
peringatan yang akurat secara tekni,
tetapi juga harus membangun Ari.13 Oktober 2018. (Review) Simulasi
pemahaman risiko yang baik dari suatu Siaga Bencana di MTsN 1 Kota
peringatan”. Sistem yang baik adalah Pariaman.http://sitinjausumbar.com/be
sistem dimana masyarakat juga rita/detail/simulasi-siaga-bencana-di-
mengerti informasi yang akan diberikan mtsn-1-kota-pariaman.
oleh tanda peringatan dini tersebut atau
tahu apa yang harus dilaakukan jika LIPI-UNESCO/ISDR.2006.Kajian
suatu saat tanda peringatan dini bencana Kesiapsiagaan Masyarakat dalam
berbunyi/menyala. Sistem peringatan Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi
meliputi tanda peringatan dan distribusi dan Tsunami.
informasi jika akan terjadi bencana.
Pemahaman tentang peringatan dini Prager, Ellen J. 2009. Furious Earth
yang baik dapat mengurangi kerusakan (TheodorusWibisono.Terjemahan).
yang dialami oleh masyarakat, terutama Newyork: Miles Kelly. Buku asli
meminimalisir jatuhnya korban jiwa diterbitkan tahun 2006.
akibat bencana tsunami.
Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran:
Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.
Suhardjo, D. (2011). Arti Penting

123 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 3| Tahun 2020 | (Hal. 117-124)
Kessy Deajeng Sudirman, Zikri Alhadi| Analisis Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Risiko
Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

Pendidikan Mitigasi Bencana Dalam


Mengurangi Resiko Bencana.
Cakrawala Pendidikan, Juni, Th. XXX,
2.
Triamadja, Radianta. 2010. Tsunami.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
United Nations Disaster Management
Training Programme (UNDMTP).
2012. Pelantikan untuk Pelatih
mengenai Standar-standar Minimum
untuk Pendidikan dalam Situasi
Darurat. Bandung

124 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 3| Tahun 2020 | (Hal. 117-124)
Huzaifa Katarudin, Nora Eka Putri| Pengaruh Literasi Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih
Pemula pada Pemilukada Kota Pariaman Tahun 2018

Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP)


Volume 2 Nomor 2Tahun 2020
ISSN : 2684-818X (Online), ISSN : 2338-7378 (Print), http://jmiap.ppj.unp.ac.id

PENGARUH LITERASI POLITIK TERHADAP PARTISIPASI POLITIK PEMILIH


PEMULA PADA PEMILUKADA KOTA PARIAMAN TAHUN 2018

Huzaifa Katarudin1(a), Nora Eka Putri2(b)


1
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
2
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
a)
huzaifakatarudinumar@gmail.com, b)noraekaputri@fis.unp.ac.id

ABSTRACT – The aim of this study is to analyze the effect of political literacy on political participation
of Novice voters in the 2018 regional elections for Pariaman city. The not optimal participation of
Novice voters in regional elections and the relatively high level of apathy for first-time voters and
minimal knowledge of politics makes first-time voters vulnerable to mobilization, this is a reason for
researchers to make novice voters the object of research. The method used in this research uses a
quantitative approach with a survey method. The population in this study were adolescents or people
aged 17-23 years who were registered as voters by the KPU of Pariaman City. Determination of sample
using Simple Random Sampling technique resulted in 100 samples. Data collection uses a liker scale.
The data obtained were analyzed using simple regression. The results showed that the political literacy
variable simultaneously had a significant effect on the political participation of first-time voters in Kota
Pariaman in 2018.
Keywords : Political Literacy, Political Socialization, Political Understanding, Political Participation,
Novice Voters
Corresponding author. Email. huzaifakatarudinumar@gmail.com, noraekaputri@fis.unp.ac.id
How to cite this article. Katarudin, H & Putri, N. Eka. (2020). Pengaruh Literasi Politik terhadap
Partisipasi Politik Pemilih Pemula pada Pemilukada Kota Pariaman Tahun 2018. Jurnal Mahasiwa Ilmu
Administrasi Publik (JMIAP) Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Padang, Volume 2 (2), Hal. 70-79.
http://jmiap.ppj.unp.ac.id
ISSN : 2684-818X (Online), ISSN : 2338-7378 (Print)
Copyright©2020. Published by Pusat Kajian-Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat (PK-P2M) FIS
UNP Padang

70 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 70-79)
Huzaifa Katarudin, Nora Eka Putri| Pengaruh Literasi Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih
Pemula pada Pemilukada Kota Pariaman Tahun 2018

PENDAHULUAN dengan cara tindakan tindakan pribadi yang


Salah satu proses terpenting dikehidupan berasal dari seseorang atau dari kegiatan
bernegara di Indonesia pada era reformasi keluarga. Bentuk partisipasi ini bisa jadi
yakni penyelenggaraan pemilihan kepala bersifat perseorangan atau kelompok yang
daerah. Sistem demokrasi yang digunakan dilakukan dengan tersusun atau secara tidak
pada penyelenggaraan pemilu termasuk langsung tanpa ada kekerasan.
pemilu kada merupakan bentuk demokrasi Semakin tinggi tingkat keikut sertaan
yang tidak langsung (indirect democracy) politik rakyat memperlihatkan bahwa
yaitu Memperjuangkan kepentingan- rakyat mengerti dan ikut serta pada kegiatan
kepentingan rakyat dengan pemberian kenegaraan. Sebaliknya rendah nya
legistmasi oleh masyarakat kepada kepala partispasi politik secara umum
daerah untuk menjadi wakil rakyat. mencerminkan bahwa rakyat tidak
Sehingga melalui Pemilu yang di lakukan memberikan pemahaman dan hasrat pada
dan dipilih oleh masyarakat akan permasalahan pada aktivitas kenegaraan.
menghasilkan Kepala daerah yang menjadi Bagi rakyat yang tidak memilih itu
wakil rakyat dalam memperjuangkan hak– merupakan gambaran sikap golongan putih
hak masyarakat. (sutrisno, 2017). (Golput) dalam pemilu. Tingkat partisipasi
Dalam Rangka kegiatan Pemilu Kepala politik yang rendah dan tinggi menjadi
Daerah (Pemilu Kada) ini di harapkan indikator penting terhadap jalannya proses
masyarakat bisa memberikan peranannya demokrasi sehingga sangat menarik untuk
sebagai komponen terpenting dalam elemen di teliti.
sistem politik di Indonesia. Pemilu Kada Jadi dapat disimpulkan untuk
merupakan sarana memilih pemimpin mendapatkan hasil yang baik dalam
daerah yang bisa membawa daerahnya kontestasi pemilihan umum yang
relatif baik lagi kedepan dan mampu terstruktur, partisipasi politik merupakan
mencapai tujuan utama negara yaitu komponen utama agar bisa meningkatkan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. pemilihan umum yang memiliki partisipasi
Untuk mewujudkan itu negara harus politik yang berkualitas dan berkuantitas.
mampu mengayomi masyarakatnya untuk Tujuan dari partisipasi politik ini agar para
terjun langsung ke dalam proses pemilih bisa memahami dinamika-
pelaksanaan Pemilu Kada karena aspek dinamika politik yang sedang terjadi dan
terpenting dalam tatanan negara itu sendiri sedang berkembang. Pemahaman tentang
yaitu Partisipasi politik masyarakat, hal ini politik bagi partipasi politik ini sangat
disebabkan partisipasi politik memiliki peting. Salah satu bentuk upaya
pengaruh relatif besar dalam berdemokrasi oleh rakyat untuk
keberlangsungan jalannya sebuah roda menghasilkan pemimpin yang berkualitas
pemerintahan, karena masyarakat danbertanggung jawab untuk melaksanakan
mempunyai legitimasi dalam memilih tugasnya sebagai pelayan masyrakat yaitu
pemimpin untuk memimpin pemerintahan. dengan melakukan pemilihan umum yang
Ini bisa dikatakan bahwa partisipasi politik diharapakan mampu mewujudkan
dalam pilkada merupakan bentuk kontrol kesejahteraan bagi masyarakat itu sendiri.
masyarakat terhadap roda kepemimpinan Salah satu upaya yang bisa dilakukan
untuk pemerintahan yang berikutnya agar untuk meningkatkan partisipasi politik yaitu
tidak ada yang dirugikan atas keputusan dengan literasi politik . Menurut Bernard
dari pemerintah. Kemudian P. Huntington Crick (Putri, 2015) mendefinisikan literasi
dan Joan M Nelson mendefinisikan politik adalah mengimplementasikan
partisipasi politik (Budiarjo, 2012) senyawa pengetahuan, keterampilan dan
menjelaskan arti partisipasi politik secara sikap mengenai politik dari hal hal kecil
luas yakni mempengaruhi pembuatan seperti isu-isu politik serta mempengaruhi
keputusan yang dibuat oleh pemerintah diri sendiri dan oranglain dalam

71 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 70-79)
Huzaifa Katarudin, Nora Eka Putri| Pengaruh Literasi Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih
Pemula pada Pemilukada Kota Pariaman Tahun 2018

pengambilan keputusannya. Dengan adanya dari total peserta pemilih pemula yang
literasi politik ini para pemilih pemula bisa terdaftar di KPU Kota Pariaman tahun
mendapatkan pendidikan politik yang 2018. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
membantu para pemilih pemula untuk bisa Kota Pariaman memiliki partisipasi yang
berpartispasi dalam kegiatan politik yang relatif rendah di karenakan kurangnya
berhubungan dengan beberapa aspek seperti pengetahuan masyarakat khususnya
konsep Negara, kekuasaan, pengambilan pemilih pemula terhadap pilkada serta tidak
keputusan dan kebijakan umum. mengetahui betapa pentingnya pemimpin
Di antara pemilih terdapat kategori yang akan memimpin. Pemahaman politik
pemilih yang relative menarik untuk di bagi remaja di Kota Pariaman terbilang
amati yakni pemilih pemula. Pemilih relative rendah. Menurut hasil wawancara
pemula merupakan orang yang pertama kali penulis dengan Ibu Widya Hasan, S.Sos
memberikan suaranya dalam pemilu. selaku staff pengelolaan rumah pintar
Pemilihan umum merupakan bentuk pemilu KPU Kota Pariaman “Masyarakat di
kegiatan demokrasi dari perwujudan sini masih belum banyak menggunakan
kedaulatan rakyat yang dapat menghasilkan fasilitas yang kami sediakan terutama para
pemimpin yang berkualitas berdasarkan remaja yang masih sekolah, mereka sangat
keinginan masyarakat.. (Wardhani, 2018). minim sekali pengetahuan tentang politik
Warga Negara indonesia yang perdana dan terbukti rumah pintar pemilu KPU Kota
menggunakan hak pilih nya dalam aktivitas Pariaman sepi pengunjung dari kalangan
pemilu dan mereka yang genap berusia 17 pelajar”.
tahun atau belum berusia 17 tahun namun Maka penulis merasa tertarik untuk
sudah menikah dikategorikan Pemilih meneliti Pengaruh Literasi Politik terhadap
pemula menurut Modul I Komisi Pemilihan Partisipasi Politik Pemilih Pemula pada
Umum tahun 2013. Jadi dapat disimpulkan Pemilu Kada Kota Pariaman Tahun 2018
Pemilih pemula merupakan pemilih yang yangn berdasarkan dari latar belakang
melakukan pemilu pertama kali dalam masalah diatas.
menentukan pilihannya dalam pemilu.
Pemilih pemula sering kali mempunyai TINJAUAN PUSTAKA
orientasi yang dinamis terhadap politik dan Literasi Politik
selalu berubah ubah ini disebabkan karena Bernard Crick (Putri, 2017) Literasi
adanya indikator indikator yang Politik adalah literasi politik adalah
mempengaruhin seperti lingkungan tempat mengimplementasikan senyawa
tinggal, pendidikan, sosial budaya dan lain pengetahuan, keterampilan dan sikap
– lainnya. Kaum pemilih pemula yang mengenai politik dari hal hal kecil seperti
terdiri dari kalangan pelajar tingkat isu-isu politik serta mempengaruhi diri
SMA/Sederajat dan mahasiswa di sekisaran sendiri dan oranglain dalam pengambilan
umur 17 hingga 21 tahun biasanya menjadi keputusannya. Dengan adanya literasi
sasaran utama dalam pesta demokrasi. politik ini para pemilih pemula bisa
Jumlah pelajar dan mahasiswa yang banyak mendapatkan pendidikan politik yang
dijadikan sasaran tepat bagi para calon membantu para pemilih pemula untuk bisa
pemimpin dan partai partai politik untuk berpartispasi dalam kegiatan politik yang
mendapatkan suaranya dalam pemilihan. berhubungan dengan beberapa aspek seperti
Jika pelajar dan mahasiswa ini tidak konsep Negara, kekuasaan, pengambilan
memiliki pengetahuan dan wawasan yang keputusan dan kebijakan umum.
mendalam tentang Politik tentu akan sangat Melek politik atau Literasi Politik
mudah di pengaruhi. menurut Jenni S Bev Sebuah keterampilan
Pada pemilu kada Kota Pariaman Tahun dan pengetahuan bagi warga untuk
2018 persentase pemilih pemula yang berpartisipasi dalam pemerintah dan
memberikan pilihannya hanya sebesar 20% berkaitan dengan pelaksanaan tata Negara.

72 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 70-79)
Huzaifa Katarudin, Nora Eka Putri| Pengaruh Literasi Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih
Pemula pada Pemilukada Kota Pariaman Tahun 2018

Pada pelaksanaan pemilu melek politik Nelson (Budiarjo, 2012)menyatakan bahwa


dibedakan menjadi 2 jenis yakni Prosedural partisipasi politik adalah kegiatan yang
dan substansial. Melek substansial yakni dilakukan warga Negara sebagai individu
mengerti pentingnya urgensi partisipasi untuk mempengaruhi proses pembuatan
politik sedangkan procedural yaitu kebijakan oleh pemerintah yang bisa
memahami proses penyelenggaran dan bersifat perseorangan ataupun kelompok.
prosedur prosedurnya.( Rosalia, 2016). Dari
berbagai pengertian mengenai Literasi Pemilih Pemula
Politik dapat di simpulkan bahwa Literasi Menurut PKPU Nomor 11 Tahun 2018
politik adalah sebuah upaya pemberian tentang Penyusunan Daftar Pemilih dalam
pemahaman tentang Politik kepada negeri dalam penyelenggaraan pemilihan
masyarakat agar mampu mengikuti umum pasal 1 ayat 28 menjelaskan bahwa
kegiatan politik. Literasi Politik juga Warga Negara yang sudah genap berumur
merupakan upaya mengimpretasikan 17 tahun atau lebih atau sudah kawin atau
pengetahuan atau wawasan mengenai pernah kawin di sebut dengan pemilih.
politik dan isu – isu politik di kehidupan Kategori Pemilih pemula adalah Warga
sehari hari agar masyarakat memiliki Negara Indonesia pada saat pemilihan yang
pengetahuan mengenai politik, partisipasi genap berusia 17 tahun dan mempunyai hak
politik dan hal – hal yang mengenai politik pilih untuk memilih berdasarkan ketentuan
sehingga masyarakat bisa memilih keadaan undang-undang pemilu.
politik sesuai dengan pemahamannya.
METODE PENELITIAN
Partisipasi Politik Metode yang digunakan pada penelitian
Partipasi Politik menurut Sitepu ini adalah metode survey dengan
(Wardhani Nur, 2018) adalah Aktifitas yang pendekatan kuatitatif. Menurut Sugiyono
dilakukan secara individu maupun (Sugiyono, 2017) yang dimaksud
kelompok secara tidak langsung mengenai pendekatan kuantitatif adalah metode yang
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. menggunakan pengambilan sampel nya
Disisi lain dapat dipahami bahwa sebuah melalui analisis data yang bersifat statistik /
aktifitas aktifitas tersebut bisa dilakukan berupa angka angka dan di ambil secara
secara langsung atau pun tidak langsung, randome serta berlandaskan pada filsafat
baik dengan memilih calon pemimpin atau positivism. Tujuan penelitian ini bermaksud
mempengaruh kebijakan yang dibuat oleh untuk menguji hipotesis terhadap pengaruh
pemerintah secara tidak langsung. Literasi politik tentang Pilkada terhadap
Definisi Partisipasi politik oleh Verba partisipasinya dalam menggunakan hak
dan Nie (Putri, 2017) yakni Sebuah pilih pada pemilu kada Kota Pariaman
kegiatan untuk mempengaruhi pemilihan tahun 2018. Oleh karena pengumpulan data,
pemimpin secara langsung oleh individu proses, hingga analisis menggunakan data
atau warga negara yang bertujuan untuk numerik maka penulis memilih
kebersamaan dan kemakmuran masyarakat. menggunakan model analisis statistik untuk
Dan selanjutnya partisipasi Politik menurut penelitian ini. Populasi pada penelitian ini
Gaventa dan Valderama (Sahid, 2015) adalah pemilih pemula seluruh pemilih
menyatakan bahwa partisipasi politik pemula yang terdaftar sebagai pemilih di
adalah Tindakan-tindakan politik seperti Pemilu kada Kota Pariaman pada tahun
kampanye yang melibatkan oleh individu 2018. Berdasarkan sumber informasi yang
atau kelompok organisasi biasanya para diperoleh dari Kantor Komisi Pemilihan
partai politik dan negara dengan tujuan Umum Kota Pdigariaman diketahui bahwa
untuk meningkat partisipasi dalam kegiatan terdapat 717 pemilih pemula di pemilu kada
politik. Kemudian pendapat selanjutnya Kota Pariaman tahun 2018. Jenis teknis
adalah Samuel P. Huntington dan Joam M. analisis datanya adalah analisis deskriptif,

73 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 70-79)
Huzaifa Katarudin, Nora Eka Putri| Pengaruh Literasi Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih
Pemula pada Pemilukada Kota Pariaman Tahun 2018

yaitu menggambarkan karakteristik dari dengan metode simple random sampling


populasi atau fenomena yang sedang (sampling secara acak sederhana) agar bisa
diteliti. Analisis bertujuan untuk menentukan wilayah kelurahan yang
memprediksi atau mengestimasi keadaaan terpilih. Pengambilan sampel dilakukan
tertentu. Untuk menggambarkan secara acak dengan metode simple random
karakteristik dari sampel/populasi yang sampling tanpa memperhatikan strata yang
sedang diteliti, maka hanya dilihat ada pada populasi. Jumlah sampel ini
frekuensinya saja. ditentukan menggunakan rumus slovin
Teknik yang digunakan untuk memilih dengan tingkat kesalahan sebesar 10%. Ada
populasi sampel adalah Multistage Random dua variabel dan beberapa indikator yang
Sampling mengambil sampel dengan cara digunakan pada penelitian ini, adapun
bertahap dan pada setiap tahap dilakukan variabel dan indikator tersebut adalah:
Tabel 1. Variabel dan Indikator
Variabel Indikator
Literasi Politik - Kebutuhan terhadap informasi politik
- Strategi pencarian
- Gerakan komunikasi informasi
- Evaluasi produk dari proses akhir politik
Partisipasi Politik - Mengikuti diskusi Politik
- Mengikuti Kampanye
- Menggunakan Hak Pilih
Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2020
HASIL DAN PEMBAHASAN masalah pada artikel ini. Untuk itu dapat
Adapun hasil dari penelitian ini dilihat hasil analisis data oleh peneliti
digunakan untuk menjawab rumusan sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi Pengaruh Literasi Politik terhadap Partisipasi
Politik
Model Summary
R
Model R Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Square
1 .558a .312 .305 5.116
Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2020
Berdasarkan tabel 2 di atas, dari diteliti dalam penelitian ini. Selanjutnya
hasil pengujian menghasilkan nilai R nilai Adjusted R Square 0,305 atau sebesar
sebesar 0.558a dan nilai R Square sebesar 31% yang berarti kekuatan pengaruh literasi
0,312. Sementara nilai Adjusted R Square Politik mempengaruhi Partisipasi Politik
yang di hasilkan sebesar 0,305. Hasil berarti pemilih pemula. Hal tersebut berarti
kontribusi variable Pengaruh Literasi Pengaruh Literasi Politik mempengaruhi
Politik terhadap Partisipasi Politik adalah Partisipasi Politik Pemilih Pemula Pada
sebesar 31%, sedangkan sisanya 69% pemilu Kada Kota Pariaman Tahun 2018
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak sebesar 31%.

74 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 70-79)
Huzaifa Katarudin, Nora Eka Putri| Pengaruh Literasi Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih
Pemula pada Pemilukada Kota Pariaman Tahun 2018

Tabel 3. Hasil Uji t Pengaruh Variabel Literasi Politik terhadap Partisipasi Politik

Coefficientsa
Unstandardized
Standardized Coefficients
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 4.606 4.388 1.050 .296
1 Literasi
.803 .121 .558 6.659 .000
Politik(X)
a. Dependent Variable: Partisipasi Politik(Y)
Sumber : Diolah oleh peneliti, 2020
Hasil perhitungan pada tabel 3 di atas, politik seperti Kebutuhan terhadap
didapatkan ersamaan regresi antara Literasi Informasi, Strategi Pencarian, Komunikasi
Politik (X) terhadap Partisipasi Politik (Y) informasi, dan evaluasi produk dari proses
adalah Y=4,606+0,803 X dan dari hasil akhir politik.
perhitungan tersebut didapatkan nilai t
Kebutuhan terhadap Informasi
(hitung) 6,659 dan Sig. 0,000 < 0,05 hal ini
KPU Kota Pariaman telah
menunjukkan hipotesis yang diajukan
memanfaatkan Teknologi komunikasi dan
diterima dan menandakan bahwa Literasi informasi secara baik sehingga Pemilih
Politik berpengaruh terhadap Partisipasi pemula yang merupakan generas y dan z
Politik Pemilih Pemula. Berdasarkan pada yang akrab dengan perkembangan revolusi
temuan yang telah dipaparkan oleh peneliti 4.0 mendapatkan informasi melalui
tentang Pengaruh Literasi Politik terhadap kecanggihan teknologi informasi yakni
Partisipasi Politik Pemilih Pemula pada media online maupun media sosial. Ini
Pemilu kada Kota Pariaman tahun 2018. dibuktinya bahwa KPU Kota Pariaman
Setelah dilakukan penelitian dan telah memiliki website resmi yang berisikan
dilanjutkan menganalisis data, dari analisis informasi mengenai informasi polititik
data yang telah dilakukan hal ini maupun pemilu kada yang bebas di akses
membuktikan secara parsial, variabel oleh masyarakat atau pemilih pemula di
Kota Pariaman. Kemudian KPU Kota
literasi politik memiliki pengaruh terhadap
Pariaman juga memiliki facebook dan
partisipasi politik pemilih pemula dengan
instagram .
nilai signifikansi 0.00, berarti H0 di tolak Berdasarkan hasil observasi yang
dan Ha di terima. dilakukan di lapangan ini sangat membantu
Selanjutnya, variabel literasi politik pemilih pemula untuk mendapatkan
berpengaruh secara signifikan terhadap informasi politik hal ini sesuai dengan riset
kepuasan pengunjung karena nilai R 0.558 awal Campbell & Kwak (2011) yang
atau sebesar 31 % pada taraf signifikansi berisikan bahwa media sosial juga memiliki
0,000. Hal ini menunjukkan kekuatan pengaruh terhadap partisipasi politik karena
variabel Literasi Politik dalam adanya asosiasi secara online dapat
mempengaruhi Partisipasi Politik sebesar mendiskusikan politik dan masalah publik
31 %. Sehingga dapat dikatakan semakin dimanapun dan kapanpun menggunakan
besar kekuatan Pengaruh Literasi Politik akses internet.
maka semakin besar pula Partisipasi Politik Strategi Pencarian/Pemahaman Tentang
Pemilih Pemula pada pemilu Kada Kota Calon
Pariaman Tahun 2018. Adapun 31 % ini Berdasar hasil riset peneliti di antara
terdiri dari beberapa indikator literasi 31% yang mempengaruhi partisipasi politik
juga di pengaruhi oleh pengetahuan tentang
75 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 70-79)
Huzaifa Katarudin, Nora Eka Putri| Pengaruh Literasi Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih
Pemula pada Pemilukada Kota Pariaman Tahun 2018

calon atau kandidat. Masyarakat atau media online seperti portal-portal berita
khusus nya pemilih pemula mengetahui yang di posting diinternet untuk
pengetahuan tentang calon atau kandidat mempermudah akses informasi.
melalui media sosialisasi atau alat
kampanye yang dikeluarkan oleh KPU Kota Evaluasi Proses Politik
Pariaman seperti Spanduk, Pamflet dan Agar terciptanya pemilihan kepala
media cetak. Namun berdasarkan daerah yang aman dan berjalan lancar KPU
pertanyaan terbuka peneliti dan hasil Kota Pariaman juga bekerjasama dengan
observasi dilapangan bahwa pemilih Bawaslu Kota Pariaman untuk
pemula cenderung memilih mencari menyukseskan pemilihan ini melalui
informasi kandidat melalui media sosial berbagai cara salah satu Bawaslu memiliki
atau media online lainnya, ini membuktikan website resmi yang bisa diakses secara
bahwa pemberian pemahaman atau terbuka oleh siapa saja dan bisa melakukan
pengetahuan tentang calon/kandidat pelaporan online melalui Tools yang
melalui pamphlet, baliho dan media cetak tersedia dilaman website tersebut sehingga
tidak memiliki pengaruh yang signifikan. masyarakat dan khususnya pemilih pemula
Pemilih pemula cenderung menggunakan juga memiliki kesempatan untuk
sosial media. Salah satu contoh yaitu memberikan saran untuk evaluasi atau
Genius Umar menang dalam pemilu kada Memberi saran apakah sesorang kandidat
Kota Pariaman karena memiliki akun pantas pantas atau tidaknya. Penggunaan
instagram dengan 7.061 followers serta kotak saran atau pelaporan secara online ini
akun facebook dengan jumlah pengikut memudahkan masyarakat khususnya
5600 yang berisikan informasi mengenai pemilih pemula jika ingin melaporkan
dirinya maupun kampanye melalui media sesuatu tanpa harus datang ke kantor secara
sosial yang dimilikinya. langsung yang akan menyita waktu.
Dapat disimpulkan bahwa saat ini Namun berdasarkan hasil observasi
pemilih (Voters) tidak hanya ingin dilapangan literasi politik melalui
mengetahui tentang kampanye kandidat penggunaan teknologi informasi ini hanya
saja melainkan juga tentang kehidupan serta meningkatkan partisipasi untuk memilih
latar belakang keluarga kandidat melalui saja tidak untuk melihat evaluasi setelah
sosial media yang dimiliki kandidat. selesai pemilu kada. Ini terbukti bahwa
Sehingga melalui observasi berdasarkan pemilih pemula banyak tidak tau apakah
sosial media tersebut para pemilih semakin program kerja yang dikampanyekan oleh
yakin untuk memilih karena melalui sosial kandidat yang terpilih itu terlaksana atau
media mereka tidak hanya mendapatkan tidak terlaksana karena mereka hanya
informasi mengenai kampanye kandidat memilih dan tidak mengawal hasil dari
tetapi juga mendapatkan informasi proses pemilu kada tersebut sehingga
mengenai family background kandidat atau banyak yang tidak tau apa saja yang sudah
biasa disebut melihat bibit bobot bebet dijalankan oleh kandidat terpilih.
kandidat. Dari temuan khusus yang ditemukan
peneliti dapat disimpulkan bahwa Literasi
Mengkomunikasikan Informasi Politik memiliki pengaruh terhadap
Berdasarkan hasil riset dilapangan KPU partisipasi politik pemilih pemula terkhusus
Kota Pariaman juga telah memberikan literasi politik yang melalui penggunaan
informasi secara terbuka kepada seluruh teknologi informasi komunikasi baik secara
lapisan masyarakat. Ini terbukti dengan elektronik, media cetak maupun online.
KPU Kota Pariaman bekerjasama dengan Sementara literasi politik yang dilakukan
berbagai media massa di Kota Pariaman, secara konvensional tidak memiliki
sehingga informasi bisa didapatkan dengan pengaruh yang signifikan terhadap pemilih
mudah bisa melalui media cetak maupun pemula, inilah yang membedakan pemilih

76 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 70-79)
Huzaifa Katarudin, Nora Eka Putri| Pengaruh Literasi Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih
Pemula pada Pemilukada Kota Pariaman Tahun 2018

pemula dengan bukan pemilih pemula. terhadap partisipasi pemilih, hal ini
Walaupun terdapat pengaruh literasi politik disebabkan karena literasi politik
melalui sekolah dan keluarga namun tidak memberikan pemahaman dan pengetahuan
berpengaruh signifikan karena mereka mengenai pentingnya politik serta
adalah generasi yang akrab dengan mengenai hal-hal terkait dengan pemilu
penggunaan media (media literacy) kada itu sendiri seperti informasi pasangan
sehingga penggunaan gadget/tablet lebih calon, tata cara memilih, dan peran dalam
sering digunakan dibandingkan harus pemilu kada tersebut.
menerima informasi secara serius atau Selanjutnya penelitian yang dilakukan
terpaku dari ibu/bapak guru dalam oleh Agus Sutisna (2017) mengenai
memberikan informasi politik yang Peningkatan Literasi Politik Pemilih
membuatnya bosan dan stress. Pemula melalui Pendekatan Pembelajaran
Pemilih Pemula adalah generasi y dan z Kontekstual. Menyatakan melalui
yang akrab mengikuti perkembangan peningkatan literasi politik melalui
revolusi industri 4.0 mencoba melakukan pendidikan politik dapat mempengaruhi
segala sesuatu dengan memanfaatkan partisipasi politik pemilih pemula.
penggunaan teknologi informasi dan Pengetahuan mengenai politik merupakan
komunikasi secara efektif dan efisien. Hal salah satu elemen penting pendukung minat
ini sesuai dengan penelitian yang telah pemilih pemula yang baru mengikuti
dilakukan Ike Atikah Ratnamulyani dengan kegiatan pemilihan umum satu hingga dua
judul Peran Media Sosial Dalam kali, sehingga pengetahuan akan hal
Peningkatan Partisipasi Pemilih Pemula tersebut sangat di butuhkan oleh pemilih
Dikalangan Pelajar Di Kabupaten Bogor. pemula pada kegiatan politiknya baik
Penelitian ini menyimpulkan bahwa media pemilu kada maupun pemilu. Namun
sosial memiliki pengaruh yang cukup besar peneliti masih menemukan ada nya pemilih
terhadap partisipasi pemilih pemula namun pemula yang tidak mendapatkan
para politisi di Kota Bogor belum mampu pemahaman politik dari KPU maupun agen
mengoptimalkan pemanfaatannya. sosialisasi politik yang akhirnya dalam
Hasil penelitian ini memperkuat teori – pengisian angket sedikit mengalami
teori yang telah di jelaskan pada bab kajian kesulitan.
teori yang mengatakan bahwa literasi
politik memiliki pengaruh terhadap PENUTUP
partisipasi pemilih pemula yang belum Berdasarkan hasil temuan dan
memahami bagaimana peran dan fungsi pembahasan yang telah dijelaskan
mereka dalam kegiatan politik. Dari teori sebelumnya, maka dapat penulis simpulkan
yang di dapatkan dari Bernard Crick (Putri, bahwa: Literasi memiliki pengaruh
2017) bahwa Literasi Politik memiliki terhadap partisipasi politik pemilih pemula
pengaruh yang cukup signifikan terhadap terkhusus literasi politik yang melalui
partisipasi politik masyarakat terkhususnya penggunaan teknologi informasi
pemilih pemula. Literasi politik yang telah komunikasi baik secara elektronik, media
di lakukan oleh Komisi Pemilihan Umum cetak maupun online. Sementara literasi
Kota Pariaman memberikan dampak positif politik yang dilakukan secara konvensional
terhadap partisipasi politik pemilih pemula tidak memiliki pengaruh yang signifikan
pada pemilu kada Kota Pariaman. terhadap pemilih pemula. Bahwa hari ini
Sesuai dengan penelitian yang telah di pemilih pemula akan tertarik dengan politik
lakukan oleh Nora Eka Putri (2017) dengan sambil bersantai, walaupun terdapat
judul Dampak Literasi Politik terhadap pengaruh literasi politik melalui sekolah
partisipasi pemilih dalam pemilu. Penelitian dan keluarga namun tidak berpengaruh
tersebut menyimpulkan bahwa literasi signifikan karena mereka adalah generasi
politik memiliki pengaruh signifikan yang akrab dengan penggunaan media

77 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 70-79)
Huzaifa Katarudin, Nora Eka Putri| Pengaruh Literasi Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih
Pemula pada Pemilukada Kota Pariaman Tahun 2018

(media literacy) sehingga penggunaan friends: Exploring the impact of


gadget/tablet lebih sering digunakan political distance. Sociological Review,
dibandingkan harus menerima informasi 63(S2), 72–91.
secara serius atau terpaku dari ibu/bapak https://doi.org/10.1111/1467-
guru dalam memberikan informasi politik 954X.12263
yang membuatnya bosan dan stress. hal
terbukti dengan pertanyaan terbuka kepada Miaz, P. (2012). Partisipasi Politik ( Pola
responden. Perilaku Pemilih Pemilu Masa Orde
Baru dan Reformasi ). Padang: UNP
DAFTAR KEPUSTAKAAN Press.
Adnan, M. F. (2012). Perilaku Memilih PKPU No. 11 Tahun 2018. Tentang
pada Pemilihan Kepala Daerah Secara Penyusunan Daftar Pemilih Dalam
Langsung. Padang: UNP Press. Negeri Dalam Penyelenggaraan
Pemilihan Umum.
Alrafni, S. (1999). Pemahaman Politik dan
Identifikasi Kepartaian Perempuan Putri, N. E. (2015). Peningkatan Literasi
dalam Pemilu 1999 di Kota Padang. Politik Melalui Kebijakan Berbasis
(1996), 23–35. Gender Di Kabupaten Solok. Kafa`ah:
Journal of Gender Studies, 5(1), 77.
Budiarjo. (2012). Dasar-dasar Ilmu Politik.
https://doi.org/10.15548/jk.v5i1.115
Jakarta: CV. Prima Grafika.
Putri, N. E. (2017). Dampak Literasi Politik
Cucu, S. (2017). PARTISIPASI WARGA
terhadap Partisipasi Pemilih Pemula
NEGARA DALAM PILKADA. Jurnal
dalam Pemilu. 5, 1–115.
Pancasila Dan Kewarganegaraan,
2(2). Retrieved from Sahid, K. (2015). Memahami Sosiologi
http://journal.umpo.ac.id/index.php/JP Politik. Bogor: Ghalia Indonesia.
K/index
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Damsar. (2012). Pengatar Sosiologi Politik. Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi
Jakarta: Prenada Media Grup. (Mixed Methods) (Sutopo, ed.).
Bandung: CV. ALFABETA.
Hendriyadi, S. d. (2016). Metode Riset
Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Suryadi, B. (2007). Sosiologi Politik,
Grup. Sejarah, Definidi, dan Perkembangan
Konsep. Yogyakarta: IRCISOD.
Huntington, J. N. (1994). Partisipasi Politik
di Negara Berkembang. Rineka Cipta. Sutisna, A. (2017). Peningkatan literasi
politik pemilih pemula melalui
Ir. Sofyan Siregar, M. (2015). Metode
pendekatan pembelajaran kontekstual.
Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada
Prosiding Seminar Nasional
Media Grup.
Pendidikan Fkip Untirta 2017.
Kurniawan, R. C. (2013). Orientasi Politik
Syarbaini. (2002). Sosiologi dan Politik.
Pemilih Pemula Pada Pilkada
Bogor: Ghalia Indonesia.
Pringsewu 2011 (Studi Pada Siswa/i
SMUN di Kabupaten Pringsewu). Fiat Syarif, M. A. (2016). Pengaruh Sosialisasi
Justitia Jurnal Ilmu Hukum, 7(1). Politik dan Status Sosial Ekonomi
Terhadap Partisipasi Politik Pada
Levinsen, K., & Yndigegn, C. (2015).
Pemilihan Walikota 2015 di Kelurahan
Political discussions with family and

78 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 70-79)
Huzaifa Katarudin, Nora Eka Putri| Pengaruh Literasi Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih
Pemula pada Pemilukada Kota Pariaman Tahun 2018

Air Putih Kota Samarinda. E-Journal Undang-undang No. 10 Tahun 2008.


Pemerintahan Integratif, 4(4), 547– Tentang Pemilihan Umum Anggota
561. Retrieved from Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
https://goo.gl/YZtaVE Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
Undang Undang NO. 8 Tahun 2015.
Tentang perubahan atas undang- Wardhani Nur, P. S. (2018). Partisipasi
undang nomor 1 tahun 2015 tentang Politik Pemilih Pemula dalam
penetapan peraturan pemerintah Pemilihan Umum. Jupiis: Jurnal
pengganti undang-undang nomor 1 Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(1),
tahun 2014 tentang pemilihan 57.
gubernur, bupati, dan walikota https://doi.org/10.24114/jupiis.v10i1.8
menjadi undang-undang. 407

79 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 70-79)
Widi Puspa Sari, Adil Mubarak| Efektivitas Penertiban Penambangan Emas Ilegal di Kabupaten
Dharmasraya

Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP)


Volume 2 Nomor 2Tahun 2020
ISSN : 2684-818X (Online), ISSN : 2338-7378 (Print), http://jmiap.ppj.unp.ac.id

EFEKTIVITAS PENERTIBAN PENAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KABUPATEN


DHARMASRAYA

Widi Puspa Sari1(a), Adil Mubarak2(b)


1
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
2
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
a)
widipuspas8@gmail.com, b)adilmubarak@fis.unp.ac.id

ABSTRACT – This articles describes the effectiveness of procedure control of ilegal gold mining
activities in Dharmasraya distric. Researcher uses the theory according to Tangkilisan about an
indicator of the effectiveness. The research method used qualitative descriptive. Informan in this
research using purposive sampling technique. In the data collection uses by interview, observation, and
documentation technique. The result research explain that the effectiveness the ilegal gold mining
control in the Dharmasraya distric has not been implemented opportune and optimally. It shows there
are still many problems. Such as there are not clarity of the purpose and strategy, special program,
planning, policy are not written and supervision system has been not optimally. This causes the control
does not go as expexcted. The causative factors of ilegal gold mining control can include by internal
and external factors. Internal factors are lack of human resources, budget, and facilities. While
eksternal factors are low of community participation, location far away, and leakage information. That
is the reason why the effectiveness of the ilegal gold mining control in the Dharmasraya distric has not
gone well.
Keywords : Effectiveness, Control, Ilegal, Dharmasraya
Corresponding author. Email. widipuspas8@gmail.com, adilmubarak@fis.unp.ac.id
How to cite this article. Sari, W. Puspa & Mubarak, A. (2020). Efektivitas Penertiban Penambangan
Emas Ilegal di Kabupaten Dharmasraya. Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP) Jurusan
Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Volume 2 (2), Hal. 62-69.
http://jmiap.ppj.unp.ac.id
ISSN : 2684-818X (Online), ISSN : 2338-7378 (Print)
Copyright©2020. Published by Pusat Kajian-Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat (PK-P2M) FIS
UNP Padang

62 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 62-69)
Widi Puspa Sari, Adil Mubarak| Efektivitas Penertiban Penambangan Emas Ilegal di Kabupaten
Dharmasraya

PENDAHULUAN Gambar 1. Kerusakan Lahan Bekas


Bahan galian tambang merupakan salah Tambang di Kabupaten Dharmasraya
satu kekayaan yang dimiliki Indonesia.
Baik itu emas, batu bara, pasir, nikel,
tembaga dan lain sebagainya. Dewasa ini
kegiatan pertambangan menjadi kegiatan
yang cukup menjanjikan. Banyak
masyarakat yang menggantungkan
kehidupannya dalam sektor tambang
terutama emas. Termasuk juga daerah
Kabupaten Dharmasraya. Kabupaten
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup
Dharmasraya merupakan kabupaten hasil
Kabupaten Dharmasraya
pemekaran dari Kabupaten Sijunjung.
Kegiatan pertambangan di Kabupaten Saat ini aktivitas pertambangan di
Dharmasraya merupakan kegiatan yang Kabupaten Dharmasraya telah bergeser
sudah dilakukan sejak nenek moyang guna menjadi kegiatan yang ilegal. Selain
dahulu. Awalnya kegiatan itu hanya menggunakan mesin eksavator, dompeng,
dilakukan secara tradisional dengan cara kapal penyedot, para penambang juga
mengindang. Keberadaan bahan galian menggunakan zat-zat kimia seperti merkuri
tambang menjadi penghasilan yang cukup atau air raksa. Karena tergiur untuk
yang didapatkan oleh masyarakat sekitar mendapatkan hasil yang instan dan banyak,
selain sektor pertanian dan sektor para penambang justru tidak lagi
perkebunan. memperhatikan bahaya penggunaan zat-zat
Setelah Dharmasraya menjadi kimia dalam proses tambang. Buruknya
Kabupaten pemekaran tahun 2004, penggunaan zat-zat kimia dibuktikan
masyarakat sedikit demi sedikit mulai dengan telah mengeruhnya air sungai yang
beralih menggunakan alat-alat yang dulu sering digunakan warga setempat
canggih. Aktivitas penambangan mulai untuk mencuci, memasak, minum, dan
dilakukan dengan manggunakan mesin sebagainya. Kerusakan lahan bekas
modern seperti eksavator, mesin dompeng, tambang tersebut dapat menimbulkan
dan kapal penyedot. Selain itu kegiatan permasalahan baru seperti longsor, banjir,
tersebut juga dilakukan secara besar- krisis air bersih, wabah penyakit serta dapat
besaran yang mana tidak hanya sungai dan menghilangkan mata pencaharian
pinggir sungai yang menjadi sasarannya masyarakat apabila tidak segera dilakukan
tapi pemakaian lahan produktif pun turut perbaikan (Mubarak, 2019).
beralih fungsi menjadi area pertambangan. Kegiatan pertambangan ilegal bukan
Sehingga banyak terjadi kerusakan lahan perihal yang baru kita dengar. Dinas ESDM
akibat kegiatan pertambangan yang Provinsi Sumatera Barat menjelaskan
dilakukan oleh oknum-oknum tersebut. bahwa kegiatan pertambangan emas ilegal
Luas kerusakan lahan bekas tambang di Kabupaten Dharmasraya memang cukup
hingga Juli 2020 telah mencapai 1359,7 Ha marak. Titik-titik praktik tambang emas
dengan urutan yang paling tinggi terdapat di ilegal itu selalu ada dan tidak bisa
Pulau Punjung sebanyak 795,53 Ha, Asam diperkirakan. Wajar saja karena daerah
Jujuhan 139,84 Ha, dan Sitiung 135,86 Ha. Dharmasraya marupakan salah satu daerah
Ketiga daerah tersebut merupakan daerah yang berpotensi kaya akan bahan tambang.
yang banyak didapati kerusakan lahan Banyak para penambang yang tidak
bekas tambang. Berikut gambar kerusakan mengantongi izin dan tidak melakukan
lahan bekas tambang di Kabupaten kegiatan sesuai kaidah tambang. Selain
Dharmasraya. merusak lahan, dan mencemari lingkungan,
kegiatan ilegal tersebut justru juga

63 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 62-69)
Widi Puspa Sari, Adil Mubarak| Efektivitas Penertiban Penambangan Emas Ilegal di Kabupaten
Dharmasraya

merugikan pemerintah daerah karena para TINJAUAN PUSTAKA


penambang tidak membayar pajak kepada Konsep Efektivitas
pemerintah yang mana pajak tersebut juga Menurut (Handoko, 2000) efektivitas
digunakan pemerintah daerah untuk didefinisikan sebagai suatu usaha untuk
kemakmuran rakyat secara keseluruhan. melakukan tujuan yang tepat dengan
Aktivitas pertambangan ilegal ini mengandalkan peralatan yang ada dan
sebenarnya sudah dilakukan penertiban faktor pendukung lainnya demi
oleh pihak kepolisian dan Satpol PP. terwujudnya tujuan yang telah ditetapkan
Berikut tabel kegiatan PETI tahun 2020. sebelumnya.
Sedangkan menurut (Siagian, 2003)
Tabel 1. Kegiatan PETI Tahun 2020 efektivitas merupakan perwujudan sasaran
yang memperlihatkan sejauh mana sasaran
No Bulan Penambang yang
tersebut telah tercapai. Jadi efektivitas
Tertangkap
berkaitan erat dengan pencapaian tujuan
1 Maret Zahirman, yang telah ditetapkan yang mana efektivitas
2020 Eki Yandra tersebut dapat memprediksi mengenai
2 Juni Tidak ada penambang keberhasilan suatu organisasi dalam
2020 yang tertangkap karena melaksanakan suatu kegiatan.
penambang berhasil Pengukuran terhadap efektivitas dapat
melarikan diri dilihat dengan menggunakan beberapa
indikator tergantung dari sudut peneliti dan
bagian apa yang hendak diteliti. Untuk
3 Juni - Suroso, melihat efektivitas penertiban
2020 -Suparlan, penambangan emas ilegal di Kabupaten
-Sukamto, Dharmasraya, peneliti menggunakan teori
-M.Zainuri (Tangkilisan, 2005) yang mana indikator
4 Juli 2020 Satu orang Wali efektivitas tersebut yaitu :
Nagari Tiumang, 1) Kejelasan terhadap tujuan;
6 orang pekerjanya 2) Kejelasan strategi tercapainya
tujuan;
Sumber : Kapolres Dharmasraya 3) Proses analisa dan perumusan
kebijakan:
Berdasarkan tabel di atas dapat kita 4) Perencanaan yang matang;
ketahui bahwa masih banyaknya pelaku 5) Penyusunan program yang tepat;
PETI di daerah kabupaten Dharmasraya. 6) Tersedianya sarana dan prasarana
Meskipun sudah dilakukan penertiban oleh kerja;
pihak yang berwenang, namun kegiatan 7) Sistem pengawasan yang bersifat
pertambangan emas ilegal tetap saja masih mendidik.
berlangsung. Hari ini ditertibkan, aktivitas
itu akan kembali lagi terulang esok atau Konsep Penertiban
lusanya. Penertiban aktivitas pertambangan Menurut (Frinaldi, 2019) tertib
emas ilegal sepertinya belum mencapai titik didefinisikan sebagai refleksi suatu sikap
maksimal. Karena kegiatan itu masih terus disiplin, konsisten, efisien, teratur dan tidak
menjamur dan tak pernah ada habis- menimbulkan kegaduhan. Untuk
habisnya. menciptakan hal itu pemerintah harus turun
Dari permasalahan tersebut, penulis aktif dalam bidang kehidupan masyarakat,
ingin mengetahui bagaimana efektivitas khususnya sosial dan ekonomi. Sedangkan
penertiban penambangan emas ilegal di penertiban merupakan proses atau cara
Kabupaten Dharmasraya dan faktor yang yang digunakan untuk mangatur sesuatu
mempengaruhi efektivitas penertiban. yang tidak sesuai dengan aturan.

64 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 62-69)
Widi Puspa Sari, Adil Mubarak| Efektivitas Penertiban Penambangan Emas Ilegal di Kabupaten
Dharmasraya

Menurut (Soekanto, 2012) dengan dokumentasi dan metode wawancara.


dilakukannya penertiban akan terwujud Teknik triangulasi digunakan untuk
sikap : menguji keabsahan data yang menggunakan
1) Sadar terhadap hukum pihak luar untuk dijadikan pembanding
Untuk dapat menaati suatu peraturan sehingga bisa ditarik kesimpulan.
yang telah dibuat diperlukan
kesadaran atas hukum itu sendiri. HASIL DAN PEMBAHASAN
2) Pengendalian Sosial Efektivitas Penertiban Penambangan
Berhubungan dengan segala bentuk Emas Ilegal di Kabupaten Dharmasraya
proses, baik yang direncanakan, Penuntasan terhadap kegiatan
bersifat mendidik, atau mengajak pertambangan emas ilegal di Kabupaten
masyarakat yang mana keseluruhan Dharmasraya mengacu kepada Undang-
proses tersebut tidak mengandung Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
unsur kekerasan atau paksaan. Pertambangan Mineral dan Batu Bara,
kemudian Peraturan Daerah Nomor 3
Konsep Pertambangan Ilegal Tahun 2012 tentang Pengelolaan Usaha
Pertambangan merupakan tahapan Pertambangan Mineral dan Batu Bara dan
kegiatan dalam rangka penelitian, juga SK Bupati Dharmasraya Nomor :
pengolahan dan pengusahaan mineral atau 189.1/153/KPTS-BUP/2011 tentang
batu bara yang meliputi penyelidikan Pembentukan Tim Penertiban Kegiatan
umum, eksplorasi, studi kelayakan PETI.
konstruksi, penambangan, pengolahan dan Menurut (Tangkilisan, 2005) untuk
pemurnian, pengangkutan dan penjualan, mengukur suatu efektivitas digunakan
serta kegiatan pasca tambang (Undang- beberapa indikator yaitu : 1) Kejelasan
Undang Nomor 4 tahun 2009). terhadap tujuan 2) Kejelasan strategi
Sedangkan pertambangan ilegal tercapainya tujuan. 3)Proses analisa dan
dimaksudkan sebagai kegiatan yang perumusan kebijakan. 4)Perencanaan yang
dilakukan oleh badan hukum atau matang. 5) Penyusunan program yang tepat.
perseorangan yang mana kegiatannya tidak 6) Tersedianya sarana dan prasarana kerja.
memiliki izin dari pemerintah sesuai 7) Sistem pengawasan yang bersifat
peraturan perundangan yang berlaku mendidik.
(Sallim, 2005).
Kegiatan pertambangan ilegal atau yang Kejelasan terhadap Tujuan
biasa disebut pertambangan tanpa izin Menurut (Steers, 1985) tujuan
cenderung memiliki banyak dampak negatif merupakan bagian puncak dari usaha yang
seperti kerusakan lahan bekas tambang, hendak dilakukan. Upaya pencapaian
pencemaran lingkungan, dan juga tujuan dimaksudkan sebagai suatu proses
merugikan pemerintah. Pasalnya kegiatan untuk mengetahui apakah tujuan tersebut
tambang ilegal ini tidak melakukan berjalan dengan baik atau tidak.
kegiatan berdasarkan Standar Operasional Kejelasan terhadap tujuan merupakan
Prosedur yang berlaku atau tidak pondasi awal yang harus dibentuk dan
menerapkan kegiatan tersebut berdasarkan disepakati secara bersama. Untuk hal itu
kaidah-kaidah pertambangan secara benar. tentu harus dirumuskan tujuan yang jelas
yang tertuang dalam bentuk kebijakan,
METODE PENELITIAN peraturan bupati, peraturan daerah atau
Metode penelitian adalah kualitatif semacamnya. Sehingga para stakeholders
deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di yang memiliki tugas dan tanggung jawab
daerah Kabupaten Dharmasraya. Pemilihan terkait penertiban ini bisa memiliki tujuan
informan menggunakan teknik purposive yang sama dan terarah dalam melaksanakan
sampling. Data dikumpulkan melalui studi tugas. Namun kenyataannya tujuan utama

65 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 62-69)
Widi Puspa Sari, Adil Mubarak| Efektivitas Penertiban Penambangan Emas Ilegal di Kabupaten
Dharmasraya

dari kegiatan penertiban penambangan strategi yang tertuang dalam bentuk


emas ilegal di Kabupaten Dharmasraya Renstra.
belum tersusun dengan jelas karena
kegiatan tersebut tidak dirumuskan secara Proses Analisa dan Perumusan
komprehensif dan tidak terdokumentasi Kebijakan
secara tertulis. Padahal permasalahan Menurut Siagian dalam (Stephanus &
terkait penambangan emas ilegal ini dkk, 2017) kebijakan harus dapat
harusnya mendapatkan perhatian yang menghubungkan tujuan-tujuan dengan
cukup serius dari berbagai sektor lembaga. usaha pelaksanaan kegiatan. Kebijakan
Selanjutnya, karena tidak adanya merupakan pondasi dalam seluruh wujud
kejelasan tujuan yang terdokumentasi aksi.
secara tertulis, kegiatan penertiban yang Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
sifatnya lintas lembaga ini justru memiliki tentang Pertambangan Mineral dan Batu
tujuannya masing-masing dari lembaga Bara merupakan acuan dasar terkait
terkait. Alhasil tujuan kegiatannya tidak diadakannya penertiban terhadap
terkoordinir dengan baik. penambangan emas ilegal di Kabupaten
Dharmasraya. Tapi tidak ada kebijakan
Kejelasan Strategi Tercapainya Tujuan perda khusus yang membahas tentang
Dalam proses pencapaian tujuan juga penertiban yang dibentuk oleh pemerintah
sangat diperlukan sebuah strategi. Menurut daerah. Surat Keputusan yang dibentuk oleh
(Terry G. , 2013) strategi didefenisikan Bupati pun juga tidak membahas secara
sebagai cara terbaik yang dipilih dengan rinci mengenai tupoksi dari masing-masing
memanfaatkan sumber daya untuk lembaga yang terlibat di dalamnya serta
pencapaian tujuan. Berdasarkan penelitian Surat Keputusan juga tidak terdapat
yang telah dilakukan, kegiatan ini juga tidak pembaharuan sejak periode Kepala Daerah
memiliki strategi yang jelas sama halnya tahun 2011 lalu.
dengan kejelasan terhadap tujuan Kebijakan peraturan daerah yang
sebelumnya. Aturannya strategi menjadi hal mengatur tentang larangan kegiatan PETI
pendukung untuk pencapaian tujuan secara menjadi hal terpenting yang harus
efektif. Strategi juga harus dirancang dirumuskan oleh pemerintah daerah.
bersamaan dengan tujuan agar kegiatannya Ketiadaan peraturan daerah yang
bisa lebih terarah. Dalam pembentukan membahas tentang larangan tersebut
strategi, harus terrsusun secara konkrit membuat kegiatan penertiban di lapangan
tugas serta siapa saja lembaga yang akan tidak dapat dikendalikan secara optimal.
melaksanakan tugas itu.
Strategi yang digunakan tim penertiban Perencanaan yang Matang
hanya timbul dari keseharian tugas atau (Tangkilisan, 2005) menjelaskan bahwa
spontanitas saja. Strategi tersebut belum perencanaan juga termasuk bagian penting
bisa dikatakan efektif karena kenyataan di dalam mengukur efektivitas suatu
lapangan tim penertiban sering merasa organisasi. Tidak akan tercapai tujuan suatu
kecolongan ketikan melakukan razia. organisasi apabila tidak memiliki
Meskipun dari rentang tahun 2018-2020 perencanaan yang matang dan jelas.
pihak kepolisian berhasil menangkap Berdasarkan temuan di lapangan dapat
sebanyak 23 pelaku PETI di beberapa dilihat bahwa perencanaan yang dimaksud
daerah Dharmasraya. Tapi seiring sering oleh tim terkait penertiban yaitu
terjadinya kebocoran terhadap infromasi membentuk tim, melakukan razia,
razia juga menjadi catatan penting yang menangkap pelaku, menyita Barang Bukti
harus diperhatikan tim untuk segera (BB) kemudian memberikan sanksi pidana
meminimalisir hambatan tersebut dengan kepada para pelaku sesuai pasal 158
membentuk dan merancang kejelasan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009. Hal

66 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 62-69)
Widi Puspa Sari, Adil Mubarak| Efektivitas Penertiban Penambangan Emas Ilegal di Kabupaten
Dharmasraya

tersebut berhubungan dengan strategi yang ditempuh. Kalau lokasinya jauh dan
mereka gunakan ketika hendak melakukan memungkinkan untuk dimasuki mobil, tim
razia atau penertiban. akan menggunakan mobil. Tapi biasanya
Menurut peneliti perencanaan tersebut lokasi penambangan emas ilegal
juga tidak tersususn dengan jelas dan kebanyakan terdapat di pelosok-pelosok
matang. Perencanaan suatu kegiatan tidak daerah hingga ke daerah-daerah hutan.
hanya sekedar membahas secara umum, Bahkan untuk menuju lokasi tersebut tidak
tapi harus direncanakan secara detail dan bisa menggunakan kendaraan dan harus
menyeluruh. Perencanaan itu harusnya ditempuh dengan berjalan kaki.
dituliskan secara jelas agar memudahkan
pelaksanaan kegiatan. Biasanya di Sistem Pengawasan yang Bersifat
dalamnya memuat tujuan, strategi, pihak Mendidik
yang terlibat, anggaran yang dibutuhkan, Menurut (Tangkilisan, 2005) sistem
sarana dan prasraana yang diperlukan, pengawasan ini merupakan indikator
kemudian diimplementasikan dan terakhir yang dinilai untuk mengukur
dilakukan pengevaluasian. Pembentukan efektivitas suatu organisasi. Berdasarkan
perencanaan yang matang diharapkan dapat penelitian yang dilakukan, sistem
meminimalisir potensi terjadinya tumpang pengawasan terkait kegiatan penertiban
tindih serta implementasi setiap kegiatan penambangan emas ilegal di Kabupaten
memiliki sasaran dan tujuan yang jelas. Dharmasraya dilakukan berdasarkan ruang
lingkup aktivitas tambang dan kesepakatan
Penyusunan Program yang Tepat tim gabungan. Kegiatan penertiban tersebut
Penyusunan terhadap suatu program biasanya dimonitoring oleh Kapolda
dalam sebuah kegiatan perlu dilakukan agar Sumbar, Kapolres Dharmasraya, dan Kasat
kegiatan lebih fokus dilaksanakan dan Reskrim Dharmasraya. Jika penertiban
bernilai efektif. Namun sayangnya, tim tersebut bersifat gabungan, kegiatan
penertiban tidak memiliki program khusus penertiban akan diawasi langsung oleh
dan tersusun terkait penertiban Kapolda Sumbar. Kegiatan penertiban yang
penambangan emas ilegal di Kabupaten sifatnya tidak gabungan akan selalu diawasi
Dharmasraya. Padahal penjabaran terhadap oleh Kasat Reskrim Dharmasraya yaitu
program digunakan agar para pelaksana Bapak AKP. Suyanto, SH.
penertiban memiliki acuan dalam bertindak. Berdasarkan temuan tersebut dapat
Sehingga hal tersebut dapat mempermudah diketahui bahwa kegiatan penertiban
dalam proses pelaksanaan penertiban. penambangan emas ilegal sudah diawasi
secara efektif dan baik oleh pihak penegak
Tersedianya Sarana dan Prasarana hukum karena pihak penegak hukum
Kerja memiliki kewenangan yang cukup kuat
Sarana dan prasarana kerja digunakan untuk melakukan penindakan terkait
untuk meningkatkan kapasitas kerja yang penetiban. Akan tetapi pemerintah daerah
mendukung pelaksanaan penertiban. dan instansi lainnya tidak memiliki peran
Fasilitas sarana dan prasarana yang andil di dalamnya. Kegiatan penertiban
menunjang pelaksanaan penertiban sudah penambangan emas liar justru dilimpahkan
cukup lengkap, hanya saja kendaraan yang seluruhnya hanya kepada pihak kepolisian
bisa menembus buruknya jalan dan jauhnya dan Satpol PP. Pemerintah daerah hanya
medan masih tergolong minim contohnya sekedar menerima laporan terhadap hasil
seperti mobil double gardan, motor trail kegiatan penertiban yang dilakukan oleh
atau kendaraan roda 2 lainnya yang bisa tim penindakan.
dimasuki sampai ke TKP.
Sarana dan prasarana kerja yang
digunakan tergantung lokasi medan yang

67 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 62-69)
Widi Puspa Sari, Adil Mubarak| Efektivitas Penertiban Penambangan Emas Ilegal di Kabupaten
Dharmasraya

Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas 5) Penambangan emas ini telah dilakukan


Penertiban Penambangan Emas Ilegal di sejak dahulu oleh warga sehingga
Kabupaten Dharmasraya proses ini sangat sulit untuk dihentikan
Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi efektivitas penertiban PENUTUP
penambangan emas ilegal di Kabupaten Berdasarkan penelitian di atas dapat
Dharmasraya, yang mana peneliti disimpulkan :
membaginya menjadi faktor internal dan 1) Pelaksanaan penertiban penambangan
faktor eksternal. emas ilegal di Kabupaten Dharmasraya
a) Faktor Internal belum berjalan secara efektif. Kejelasan
1) Sumber Daya Manusia tujuan yang hendak dicapai tidak
Tenaga sumber daya manusia untuk tersusun dengan jelas dan tidak
mengamankan Barang Bukti yang terdokumentasi secara tertulis sehingga
digunakan para pelaku tambang masih bisa para sektor lembaga yang mempunyaii
dibilang minim. Para pelaku tambang tugas dan tanggung jawab terkait
menggunakan beberapa peralatan yang penertiban tidak memiliki tujuan yang
cukup berat dan lokasinya pun juga sama dan terarah. Kejelasan strategi
terpelosok. pencapaian tujuan serta bentuk
2) Biaya atau anggaran perancanaan masih dirasakan belum
Setiap pelaksanaan kerja tidak akan optimal karena masih banyak terjadi
terlepas dari yang namanya anggaran. kebocoran informasi mengenai razia
Dalam hal ini Tim penertiban tidak penertiban yang akan dilakukan.
memiliki dana khusus terkait penertiban Kebijakan yang digunakan pun hanya
PETI. Padahal kegiatan penuntasan berpatokan kepada UU Nomor 4 Tahun
terhadap pelaku tambang liar merupakan 2009 tentang Pertambangan Mineral
persoalan yang harusnya mendapat dan Batu Bara, tidak terdapatnya perda
perhatian lebih. atau perbup khusus yang dibentuk oleh
3) Sarana dan Prasarana pemerintah daerah terkait penuntasan
Sarana dan prasarana yang digunakan kegiatan tambang ilegal. Program
tim penertiban untuk menembus buruknya penertiban juga tidak dideskripsikan
jalan dan jauhnya medan yang ditempuh dengan jelas. Program hanya dijalankan
masih tergolong minim. Hal ini tentu akan berdasarkan tupoksinya saja. Fasilitas
menghambat tim penertiban dalam sarana dan prasarana yang menunjang
melaksanan tugasnya terkait penertiiban pelaksanaan penertiban juga kurang
tambang emas ilegal lengkap karena kendaraan yang bisa
menembus buruknya jalan dan jauhnya
b) faktor eksternal medan yang ditempuh masih tergolong
1) Partisipasi Masyarakat minim, serta pengawasan masih belum
Masih kurangnya kesadaran dan berjalan dengan efektif karena sistem
partisipasi masyarakat terhadap kegiatan pengawasan ketika melakukan
pertambangan juga menjadi salah satu penindakan penertiban hanya dilakukan
penghambat karena justru pelaku tambang oleh pihak kepolisian. Pemerintah
tersebut kebanyakan dari masyarakat daerah dan instansi terkait lainnya tidak
setempat. memiliki peran andil di dalamnya.
3) Jauhnya medan yang ditempuh saat 2) Faktor penghambat dari proses
menuju lokasi. penertiban yang dilakukan terbagi atas
4) Sering terjadinya kebocoran informasi faktor internal dan faktor eksternal.
mengenai razia penertiban Faktor internalnya adalah sumber daya
manusia yang tidak mencukupi,
anggaran khusus mengenai penertiban

68 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 62-69)
Widi Puspa Sari, Adil Mubarak| Efektivitas Penertiban Penambangan Emas Ilegal di Kabupaten
Dharmasraya

penambangan emas ilegal juga tidak Terpadu Kota Manado. Jurnal EMBA.
dianggarkan dengan jelas. Masih
minimnya jumlah sarana dan prasarana Tangkilisan. (2005). Manajemen Publik.
membuat pelaksanaan penertiban Jakarta: PT Grafindo Persada.
penambangan emas liar juga kurang Terry, G. (2013). Prinsip-Prinsip
optimal. Faktor eksternalnya yaitu
Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara.
masih kurangnya kesadaran dan
partisipasi masyarakat, jauhnya lokasi
medan yang ditempuh serta seringnya
terjadi kebocoran informasi razia yang
akan dilakukan dan kegiatan tambang
merupakan kegiatan yang sudah
dilakukan turun temurun sehingga
cukup sulit untuk dihentikan

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Frinaldi, A. (2019). Policy Management to


Development Tourism Work Culture
Consciousness and Increasing Visiting
People's Satisfaction. Jurnal Studi
Pemerintah.
Handoko. (2000). Manajemen Edisi 2.
Yoogyakarta: BPFE.
Mubarak, A. (2019). Peran Pemerintah
Kabupaten Dharmasraya dalam
Memperbaiki Kerusakan Lahan Bekas
Tambang. Jurnal Perspektif : Jurnal
Kajian Sosiologi dan Pendidikan,
Volume 2 Nomor 3.
Sallim, H. (2005). Hukum Pertambangan
di Indonesia. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Siagian. (2003). Administrasi
Pembangunan: KOnsep Dimensi dan
Strateginya. Jakarta: PT : Bumi
Aksara.
Soekanto. (2012). Pokok-Pokok Sosiologi
Hukum. Jakarta: Rajawali Press.
Steers. (1985). Efektivitas Organisasi.
Jakarta: Erlangga.
Stephanus, & dkk. (2017). Efektivitas
Pemungutan Retribusi Izin Trayek
pada Badan Pelayanan Perizinan

69 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 2| Tahun 2020 | (Hal. 62-69)
1. Perbedaan dari kelima jurnal Nasional yang disusun oleh penulis:

 Penelitian dalam jurnal pertama bertujuan untuk menganalisis karakteristik struktur biaya
usaha ternak ayam ras pedaging dan perbedaan tingkat pendapatan peternak antara pola
usaha dan skala yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dan tambahan data kuantitatif sederhana.
 Penelitian di jurnal kedua yaitu mendeskripsikan tentang strategi implementasi Balai
Latihan Kerja (BLK) Padang dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja. Untuk
menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) dalam rangka meningkatkan
kualitas tenaga kerja maka strategi yang telah ditetapkan harus direalisasikan dengan
penerapan yang baik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif.
 Penelitian dalam jurnal ketiga bertujuan untuk mengetahui kesiapan mahasiswa dalam
menghadapi resiko bencana gempa dan tsunami di MTsN 1 Kota Pariaman. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman siswa dalam menghadapi risiko bencana,
sehingga masih banyak siswa yang berada belum siap. Penelitian ini bersifat deskriptif
kuantitatif.
 Penelitian pada jurnal keempat ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi politik
terhadap partisipasi politik pemilih Pemula pada Pilkada Kota Pariaman 2018. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
survey.
 Penelitian pada jurnal kelima ini menjelaskan tentang efektivitas prosedur pengendalian
penambangan emas secara illegal kegiatan di kecamatan Dharmasraya. Peneliti
menggunakan teori menurut Tangkilisan tentang indikator efektivitas. Metode penelitian
yang digunakan deskriptif kualitatif.

2. Persamaan dari kelima jurnal Nasional yang disusun oleh penulis:

Persamaan dari kelima Jurnal Nasional tersebut adalah mempunyai tujuan menganalisis
dan mengetahui kendala – kendala apa saja yang ditempuh dalam menyelesaikan masalah
– masalah dalam penelitian tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian tersebut
juga sangat berpengaruh dalam menyimpulkan hasil penelitian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai