Anda di halaman 1dari 2

BADAN SILATURRAHIM ULAMA PESANTREN MADURA (BASSRA)

KORDA SUMENEP

PERNYATAAN PENOLAKAN
RUU TENTANG PENGAHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS

‫الحمد هلل رب العالمين والصالة والسالم على سيدنا محمد واله وصحبه ومن تبعه بالهدى واإلحسان‬
‫ فاستمسك بال ذى أوحى إليك أنك على ص راط‬:‫ فقد ق ال اهلل تع الى فى كتابه الك ريم‬.‫إلى ي وم ال دين‬
)44-43 :‫ (الزخرف‬.‫ وإنه لذكر لك ولقومك وسوف تسئلون‬.‫مسبقيم‬
Artinya: Maka sesungguhnya berpegangteguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan
kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di jalan yang lurus. Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah
suatu kemuliaan bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban. (Qs.
Az-Zukhruf: 43-44)

Menelaah dan mengkaji tentang RUU TENTANG PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS


DAN ETNIS yang disiapkan oleh DPR RI bahkam PANSUS-nya telah terbentuk.

Maka kami para ulama’ baik yang tergabung dalam Badan Silaturrahim Ulama’ Pesantren
Madura (BASSRA) maupun masyarakat Madura pada umumnya, menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Menolak RUU tersebut karena bertentangan dengan tekad dan jiwa, prinsip-prinsip,
nilai-nilai, Undang-undang dan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu:
a. Sila pertama PANCASILA: Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menegaskan bahwa
bangsa Indonesia adalah bangsa yang agamis, taat dan patuh kepada ajaran agamanya
masing-masing.
b. UUD 1945 yang menjamin kebebasan bagi setiap warga negara Indonesia utnuk
melaksanakan syiar dan ajaran agamanya masing-masing tanpa adanya gangguan dan
tekanan.
c. Undang-undang yang telah berlaku seperti UU Perkawinan No. 1/74 dan PP
Pelaksanaannya No. 9/75 UU Peradilan Agama No. 7/89 dan sebagainya.
d. Undang-undang pengahapusan dikriminasi Ras dan Etnis, sama sekali tidak diperlukan,
karena telah tercakup dalam UU HAM dan undang-undang yang telah benar-benar
mengacu kepada prinsip non-diskrimatif Ras dan Etnis (dalam pengertian aslinya tanpa
memasukkan agama kepercayaan ke dalamnya).

Demikianlah PERNYATAAN SIKAP ini kami sampaikan, semoga mendapat perhatian


sepenuhnya dan tanggapan positif dari pihak-pihak terkait. Sehingga bangsa Indonesia tercinta ini
dijauhkan oleh Allah SWT dari segala bencana, krisis dan konflik berkepanjangan menuju terciptanya
negara yang aman sejahtera lahir bathin dan diridloi oleh Allah SWT. Amien.....
BADAN SILATURRAHIM ULAMA PESANTREN MADURA (BASSRA)
KORDA SUMENEP

PERNYATAAN SIKAP (BASSRA) TENTANG


UNDANG-UNDANG ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI

.‫ وعلى آله وصحبه و من وااله‬،‫ والصالة والسالم على رسول اهلل سيدنا محمد بن عبد اهلل‬،‫الحمد هلل‬
‫ وقل للمؤمن ات يغضضن من أبص ارهن ويحفطن ف روجهن وال يب دين‬:‫ فقد ق ال اهلل تع الى‬.‫أما بع د‬
)31 :‫زينتهن إال ما ظهر منها (النور‬
Artinya: “Katakanlah kepada wanitan yang beriman: “Hendakalah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa)
nampak darinya”. (An-Nuur: 31)

Kita menyadari sepenuhnya bahwa Bangsa Indonesia telah bersepakat menjadikan Pancasila
sebagai Dasar Negara, dengan Sila Pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, yang di dalamnya
terdiri dari beberapa Agama. Dan kami meyakini tidak ada satu agamapun mentoleransi segala bentuk
Pornografi dan Poroaksi. Sehingga umat-umat beragama janganlah mengingkari ajaran agama masing-
masing dan tunduk menyerah kepada penetrasi budaya global yang negatif, walaupun atas nama
Demokrasi, karena Demokrasi bukanlah suatu yang bebas mutlak tanpa niali dan menghalalkan
tindakan destruktif yan justru dapat merendahkan martabat manusia itu sendiri.

Maka dengan ini kami Badan Silaturrahim Ulama’ Pesantren Madura (BASSRA) bersama
dengan kaum muslimin se-Madura menyatakan sikap:
1. Menolak praktek-praktek Pornografi dan Pornoaksi dalam segala bentuk penampilan.
2. Mengajak seluruh kaum muslimin untuk menghindari dan memerangi Pornografi dan
Pornoaksi, dimulai dari diri sendiri (ibda’ binafsika, Keluarga (lihat Qs: 66:6) juga
mengajak kaum muslimin, non muslimin, serta kaum nasionalis yang punya kepedulian
terhadap kepentingan nasionalnya untuk melakukan langkah-langkah budaya bersama
menjamin integritas dan identitas serta martabat bangsa Indonesia tercinta.
3. Penertiban Pornografi dan Pornoaksi guna mengawal dan melestarikan kepribadian
nasionaladalah merupakan kewajiban negara (Pemerintah), semua aparatnya dan juga
kewajiban kita yangmesti dipandang sebagai sebuah regulasi dan tanggung jawab bersama,
bukan merupakan suatu tekanan dan paksaan, serta tidak mengandung diskrimisani baik
Ras, Etis maupun Gender.
4. Mendesak agar RUU APP segera ditetapkan sebagai Undang-undang tanpa adanya
pengurangan dan reduksi terhadap substansinya yang menggambarkan penolakan mayoritas
mutak bangsa Indonesiaterhadap segala bentuk Pornografi dan Pornoaksi yang jelas-jelas
merusak moral bangsa dan mendesak Pemerintah agar segera memberlakukannya dengan
mengeluarkan PP-nya.

Demikian PERNYATAAN SIKAP terhapa UU APP ini kami sampaikan dengan penuh
tanggung jawab di hadapan Allah SWT, umat dan Bangasa Indonesia. Semoga mendpat perhatian
penuh dan tanggapan positif dari pihak terkait, sehingga Negara dan Bangsa Indonesia kita tercinta
dijauhi dari segala musibah,krisis yang terjadi akibat oleh sebagian kita dan terciptalah Baldatun
Thoyyibatun dan Robbun Ghofur dengan Taufiq, Hidayah, Ma’unah dan Ridlo Allah SWT. Amin ya
Rabbal ‘Alamin.

Anda mungkin juga menyukai