Anda di halaman 1dari 3

Struktur Teori Akuntansi

Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa mendatang tergantung pada pemaham
teknik akuntansi maupun struktur teori akuntansi di mana teknik diturunkan. Pengembangan struktur teori
akuntansi untuk memberikan justifikasi yang lebih baik pada aturan-aturan dan teknik-teknik yang telah
ada dimulai dengan pengujian yang dilakukan oleh Paton tentang pondasi dasar akuntansi.

SIFAT STRUKTUR TEORI AKUNTANSI


Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan dalam penyusunan teori akuntansi (deduktif,
induktif, normatif, atau deskriptif), rerangka acuan yang dihasilkan didasarkan pada serangkaian elemen
dan hubungan yang mengatur perkembangan teknik akuntansi. 

SIFAT POSTULAT-POSTULAT AKUNTANSI, KONSEP-KONSEP TEORITIS DAN PRINSIP-PRINSIP


Postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma, berterima
umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporang keuangan, menggambarkan lingkungan
ekonomi, politik, sosiologi, dan hukum tempat akuntansi beroperasi.
Konsep teoritis akuntansi juga adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma, juga
berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan
sifat entitas akuntansi yang beroperasi dalam ekonomi bebas yang dikarakteristikkan oleh kepemilikan
pribadi atas kekayaan.
Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan dan konsep teoritis
akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.
Teknik akuntansi adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip akuntansi untuk memperlakukan
transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi.

POSTULAT-POSTULAT AKUNTANSI
1. Postulat Entitas
Postulan Entitas menyatakan bahwa setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah dan
berbeda dari pemiliknya dan perusahaan lain. Postulat ini memungkinkan akuntan membedakan antara
transaksi bisnis dan individu : akuntan melaporkan transaksi perusahaan, bukan transaksi pemilik
perusahaan.
2. Postulat Kelangsungan Usaha
Postulat Kelangsungan Usaha menyatakan bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk
melaksanakan projek, komitmen, dan aktivitas yang sedang berjalan. Postulat mengasumsikan bahwa
perusahaan tidak diharapkan untuk dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dan
sekarang atau bahwa entitas akan terus beroperasi untuk periode waktu yang tidak tertentu.
3. Postulat Unit Pengukur
Postulat unit pengukur menyatakan bahwa akuntansi adalah pengukuran dan proses
mengkomunikasikan aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan moneter.
4. Postulat Periode Akuntansi
Postulat ini menyatakan bahwa laporan keungan yang menggambarkan perubahan dalam kesejahteraan
perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik. 

KONSEP TEORITIS AKUNTANSI


1. Teori Proprietary
Teori ini memandang entitas sebagai agen, perwakilan atau susunan melalui wirausahawan ondividual
atau pengoperasi pemegang saham. 
2. Teori Entitas
Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang
menyediakan modal pada entitas. Teori entitas sangat tepat diterapkan pada perusahaan bisnis bentuk
korporat yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya. 
3. Teori Dana
Dalam teori dana, dasar akuntansi merupaka kelompok aset dan kewajiban dan restriksi terkait, disebut
dana, yang mengatur penggunaan aset. Teori dana berguna untuk pemerintah dan organisasi nirlaba,
namun relevan untuk organisasi laba yang menggunakan dana untuk aktivitas yang bermacam-macam
seperti dana pelunasan (sinking funds), akuntansi untuk kebangkrutan dan perkebunan dan perwalian,
akuntansi cabang atau divisional, pemisahan aset lancar atau aset tetap, dan konsolidasi.

PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
1. Prinsip Kos
Kos pemerolehan atau kos historis merupakan dasar penilaian yang memadai untuk mengakui
pemerolehan semua barang dan jasa, expenses, kos, dan ekuitas.
2. Prinsip Revenue
Prinsip revenue menspesifikasi sifat komponen-komponen revenue, pengakuan revenue, dan waktu
pengakuan revenue. Revenue diinterpreatsikan sebagai aliran masuk aset bersih yang berasal dari
penjualan barang atau jasa, aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan, dan
produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan selama periode
waktu tertentu. 
3. Prinsip Penandingan
Prinsip ini menyatakan bahwa expenses harus diakui pada periode yang sama dengan revenue, yaitu
revenue diakui dalam periode tertentu sesuai dengan prinsip revenue, dan expenses yang terkait
kemudian diakui.
4. Prinsip Objektivitas
Prinsip objektivitas menyatakan bahwa teori akuntansi bebas dari bias personal pengukurnya,
pengukurannya merupakan pengukuran variabel dan didasarkan pada bukti, merupakan konsensus di
antara kelompok pengamat atau pengukur tertentu, digunaka sebagai indikator tingkat objektivitas suatu
sistem pengukuran.
5. Prinsip Konsistensi
Prinsip ini menyatakan bahwa peristiwa ekonomi yang serupa seharusnya dicatat dan dilaporkan secara
konsisten dari periode ke periode. Penerapan ini membuat laporan keuangan menjadi lebih komparabel
dan berguna.
6. Prinsip Pengungkapan Penuh
Prinsip ini menyatakan bahwa tidak ada informasi penting atau kepentingan bagi rata-rata investor yang
disembunyikan.
7. Prinsip Konservatisme
Prinsip konservatisme menyatakan bahwa ketika memilih di antara dua atau lebih teknik akuntansi yang
dapat diterima maka preferensinya adalah memilih yang paling kecil dampaknya terhadap ekuitas
pemegang saham.
8. Prinsip Materialitas
Prinsip ini menyatakan bahwa transaksi dan peristiwa yang tidak memiliki dampak ekonomi signifikan
dapat diatasi dengan cara yang paling tepat. 
9. Prinsip Keragaman dan Komparabel
Prinsip ini bertujuan melindungi pengguna dan menyajikan data yang bermanfaat bagi pengguna.
Keseragaman tidak mendorong komparabilitas, sebagai tujuan yang tidak layak. Fleksibilitas terbukti
telah mendorong munculnya kebingungan dan ketidakpercayaan.

Anda mungkin juga menyukai