2, Oktober 2017
Abstrak
Kadmium (Cd) merupakan logam berat yang memiliki toksisitas yang tinggi. Kadar Cd
perlu diketahui secara pasti karena di lingkungan perairan dapat terakumulasi dan dapat
meracuni semua komponen biotik. Penentuan konsentrasi Cd dalam air limbah domestik
dapat ditentukan menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA) nyala. Verifikasi
metode SSA nyala diperlukan untuk membuktikan bahwa metode yang digunakan dapat
dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Parameter verifikasi metode
analisis yang diuji yaitu linearitas, akurasi, presisi (keterulangan), limit deteksi, dan limit
kuantitasi. Hasil verifikasi metode penentuan Cd dalam air limbah domestik dengan SSA
telah memenuhi syarat. Persamaan regresi dari kurva standar yang diperoleh yaitu y=
0.0011+0.0414x dengan r sebesar 0.9998, % recovery berkisar 115.20% - 119.20%
dengan rerata 116.91% dan % RSD yang sebesar 0.69%, lebih kecil dibandingkan
dengan 2/3 CV Horwitz yaitu 12.88%. Limit deteksi dan limit kuantitasi berturut-turut
sebesar 0.0045 ppm dan 0.0151 ppm. Metode penentuan cadmium dalam air limbah
domestik dapat diverifikasi dan digunakan untuk analisis sample rutin.
Abstract
Cadmium (Cd) is a heavy metal that has a high toxicity. Concentration of Cd in water need
to be measured exactly because it is bioaccumulative in water and poisons to the biota.
Determination of cadmium in domestic wastewater can be determined using flame atomic
absorption spectrophotometer (FAAS). Method verification is important to prove that the
method can be trusted and can be justified scientifically. Verification parameters of
analytical methods tested were linearity, accuracy, precision (repeatability), limit detection,
and limit of quantitation. Based on the verification, method of cadmium determination in
domestic waste water with AAS are qualified accepted. It was indicated by the regression
equation of the standard curve obtained, y = 0.0011 + 0.0414x with r = 0.9998. %recovery
obtained was at range 115.20% -119.20% with a mean of 116.91%, % RSD obtained from
the repeatability tent was 0.69%. Repeatability of the results obtained was smaller than
2/3 CV Horwitz, 12.88%. Limit of detection and limit of quantitation respectively obtained
by 0.0045 ppm and 0.0151 ppm. The method of cadmium determination (Cd) in domestic
wastewater are verified and can be used for routine sample analysis.
analisis langsung ikan segar dengan SSA Oliveira, 2004). Penentuan Cd dalam air
elektrotermal dapat diterapkan sebagai limbah domestik menggunakan SSA nyala
prosedur skrining cepat, yang memberikan didasarkan pada proses penyerapan energi
informasi untuk pengendalian kontaminasi radiasi oleh atom-atom yang berada pada
yang efektif. tingkat energi dasar. Dengan mengukur
Cd merupakan logam berat yang intensitas radiasi yang diteruskan atau
memiliki toksisitas yang tinggi setelah Hg. mengukur intensitas radiasi yang diserap,
Level maksimum Cd dalam air limbah yang maka konsentrasi unsur dalam sampel
diperbolehkan berdasarkan Keputusan dapat ditentukan.
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Penentuan Cd pada air limbah
KEP-51/MENLH/10/1995 tentang Baku domestik menggunakan SSA nyala telah
Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri dilakukan di berbagai laboratorium. Namun
adalah sebesar 0.05 ppm. Cd termasuk ke guna mengkonfirmasi metode yang telah
dalam logam berat tidak esensial, yakni digunakan untuk analisis rutin dalam
logam yang keberadaannya dalam tubuh laboratorium, maka perlu dilakukan verifikasi
masih belum diketahui manfaatnya bahkan metode secara berkala.
bersifat toksik, sehingga adanya logam Cd Verifikasi metode bertujuan untuk
perlu diketahui secara pasti dalam perairan memastikan bahwa analis dapat
sebab kadar yang terlalu tinggi dapat menerapkan metode analisis dengan baik
berdampak buruk bagi kesehatan. dan menjamin mutu hasil pengujian.
Cd sering digunakan sebagai bahan Verifikasi perlu dilakukan oleh suatu
utama atau tambahan materi dalam industri, laboratorium analisis apabila terjadi
antara lain industri elektroplating, baterai pergantian instrumen yang digunakan untuk
nikel-kadmium, bahan coating, bahan analisis rutin. Instrumen dengan spesifikasi
stabilizers dalam industri plastik dan barang berbeda akan memiliki hasil analisis yang
sintetis lain. Cd membahayakan kesehatan berbeda pula. Metode yang telah digunakan
melalui rantai makanan. Hewan dengan dalam waktu yang cukup lama juga perlu
mudah menyerap Cd dari makanan dan dilakukan verifikasi. Parameter uji untuk
terakumulasi dalam jaringan seperti ginjal, verifikasi metode hampir sama dengan
hati, dan alat-alat reproduksi (Withgott dan parameter uji validasi. Namun, pada
Brennan, 2007). Cd bersifat bioakumulatif, percobaan hanya sebagian parameter yang
biomagnifikasi, toksik, dan karsinogenik, digunakan dalam verifikasi yaitu linearitas,
sehingga logam berat di lingkungan dapat akurasi, presisi, limit deteksi, dan limit
terakumulasi pada jaringan tubuh makhluk kuantitasi (Harmita 2004).
hidup yang berada di lingkungan tersebut,
sehingga apabila mencapai konsentrasi METODE
toksik dapat meracuni semua komponen Alat dan Bahan
biotik (hewan, tumbuhan, maupun manusia. Alat-alat yang digunakan adalah
Toksisitas Cd bisa merusak sistem konduktometer, pH meter, penangas air,
fisiologis, sistem respirasi, sistem sirkulasi labu Erlenmeyer 250 mL, pipet Mohr 10 mL
darah dan jantung, kerusakan sistem dan 1mL, bulb, gelas ukur 100 mL, gelas
reproduksi, sistem syaraf bahkan dapat piala 100 mL, labu takar 50 mL, labu takar
mengakibatkan kerapuhan tulang, 100 mL, pipet tetes, corong, botol sampel,
kerusakan ginjal dan menurunkan fungsi lemari asam, instrumen FAAS Hitachi tipe Z-
pulmo dalam tubuh (Widowati et al 2008). 2000, konduktometer, dan pH meter.
Di Indonesia, analisis logam berat Bahan-bahan yang digunakan adalah
banyak dilakukan dengan menggunakan sampel air limbah domestik, akuades, HNO3
SSA nyala. SSA nyala lebih popular 65%, larutan standar multielement 100 ppm,
daripada jenis SSA lain karena memiliki kertas saring, dan akuabides.
banyak keunggulan diantaranya adalah cara
operasional dan preparasi sampel Pengujian kualitas air limbah domestik
sederhana, sensitivitas tinggi, selektif, dan Sebelum sampel air limbah domestik
interferensi spektrum rendah (Correia dan diukur menggunakan SSA nyala (FAAS),
menambahkan asam kuat yaitu HNO3 65% kurva standar y = 0.0011+0.0414x dengan
kedalam sampel yang berfungsi untuk koefisien korelasi (r) sebesar 0.9998. Nilai
merombak bentuk logam organik menjadi tersebut telah memenuhi persyaratan yang
logam-logam anorganik sehingga menjadi telah ditentukan yaitu kurva dikatakan baik
bentuk ion bebas yang dapat dianalisis jika nilai koefisien korelasi > 0.995 (AOAC
menggunakan SSA pada panjang 2003).
gelombang 228.8 nm. Pemilihan instrumen
SSA dikarenakan pengerjaannya cepat, Tabel 2. Hasil uji linearitas
sensitif, spesifik untuk unsur yang Konsentrasi standar
Absorbansi
ditentukan, dan dapat digunakan untuk (ppm)
penentuan kadar unsur yang 0.05 0.0033
konsentrasinya sangat kecil tanpa harus
dipisahkan terlebih dahulu. 0.10 0.0049
0.30 0.0138
Verifikasi Metode
Verifikasi metode merupakan 0.50 0.0216
pengujian terhadap metode standar
(metode baku) atau metode yang telah 1.00 0.0425
divalidasi pada saat mulai digunakan Slope 0.0414
sampai pada waktu tertentu secara berkala.
Sementara validasi metode adalah Intersep 0.0011
konfirmasi pengujian dan pengadaan bukti Koefisien korelasi (r) 0.9998
yang objektif bahwa persyaratan tertentu
untuk suatu maksud khusus telah dipenuhi.
Kedua metode tersebut dilakukan sebelum Hal ini dapat dikatakan bahwa kisaran
menggunakan metode baru yang digunakan konsentrasi 0.05 sampai dengan 1 ppm
sebagai metode untuk analisis rutin. menghasilkan hubungan linear yang baik
Verifikasi metode penentuan Cd dalam air antara konsentrasi dengan absorbansi yang
limbah domestik dilakukan menggunakan terbaca. Kurva standar dapat dilihat pada
beberapa parameter yaitu linearitas, Gambar 1.
akurasi, presisi, limit deteksi, dan limit Berdasarkan Gambar 1, setiap titik
kuantitasi. mendekati garis lurus yang terbentuk
sehingga dapat dikatakan kurva standar
Linearitas yang dibuat telah linear. Kurva tidak harus
Linearitas merupakan metode analisis melewati titik (0.0), karena pada beberapa
uji untuk memastikan adanya hubungan kasus penambahan titik (0.0) sebagai kurva
yang linearitas antara konsentrasi analit dan standar akan membuat garis tidak linear.
sinyal atau respon detektor. Penentuan
linearitas memerlukan sedikitnya lima 0,05
konsentrasi standar yang berbeda-beda.
y = 0.0011+ 0.0414x
0,04 r = 0.9998
Pengukuran linearitas ditunjukkan dari hasil
Absorbansi
dilakukan pada hari yang sama dengan Limit Deteksi (LD) dan Limit Kuantitasi
pengukuran standar 0.3 ppm sebanyak (LK)
sepuluh kali ulangan. Presisi dinyatakan Limit deteksi merupakan jumlah
dalam % RSD. terkecil analit dalam sampel yang masih
dapat dideteksi. Limit kuantitasi merupakan
Tabel 5. Hasil uji presisi (keterulangan) jumlah terkecil analit dalam sampel yang
Konsentrasi masih dapat dikuantitasi secara tepat.
Ulangan Absorbansi
terukur (ppm) Berdasarkan pengertian tersebut,
1 0.285 0.0125 sebenarnya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara limit deteksi dan limit
2 0.289 0.0130 kuantitasi, sehingga prosedur analisis yang
dilakukan cukup satu metode, namun kedua
3 0.287 0.0126
metode dibedakan berdasarkan cara
4 0.283 0.0123 perhitungannya (Harmita 2004).
Penentuan LD dan LK dilakukan
5 0.287 0.0126 dengan pengukuran deret standar sebanyak
6 0.285 0.0124 7 serial standar yang diukur sebanyak 7 kali
ulangan. Data yang dibutuhkan yaitu nilai
7 0.286 0.0125 absorbansi dan slope persamaan garis yang
8 0.285 0.0124 digunakan. Hasil penentuan LD dan LK
dapat dilihat pada Tabel 6.
9 0.285 0.0124
Tabel 6. Hasil pengukuran untuk LD dan LK
10 0.285 0.0125
Hasil percobaan
Parameter
Rerata 0.286 0.0125 (ppm)
Standar Limit Deteksi (LD) 0.0045
0.002
deviasi
Limit Kuantitasi (LK) 0.0151
% RSD 0.69%
2/3 CV Berdasarkan Tabel 6, hasil
12.88%
Horwitz pengukuran limit deteksi metode untuk
penentuan logam kadmium menunjukkan
Hasil uji keterulangan menghasilkan konsentrasi terkecil yang masih dapat
rerata konsentrasi standar sebesar 0.286 terukur sebesar 0.0045 ppm. Berdasarkan
ppm, dengan standar deviasi sebesar hasil tersebut, dapat diketahui bahwa kadar
0.002, dan % RSD sebesar 0.69%. Hasil uji kadmium dalam limbah domestik > 0.0045
keterulangan dapat dilihat pada Tabel 5. ppm dapat terbaca sebagai sinyal analit
Menurut AOAC (2003) nilai % RSD <1 oleh SSA tipe Hitachi Z-2000, tetapi apabila
dapat dikatakan sangat teliti, sehingga hasil konsentrasi analit <0.0045 ppm sinyal yang
uji keterulangan yang dilakukan dapat dihasilkan tidak dapat dipercaya sebagai
dikatakan sangat teliti. Syarat keberterimaan analit melainkan noise. Jumlah terkecil
digunakan koefisien variasi Horwitz sesuai analit yang masih dapat dikuantitasi sebesar
dengan AOAC. Nilai % RSD yang diperoleh 0.0151 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa
untuk uji keterulangan harus lebih kecil dari kadar kadmium dalam limbah domestik
2/3 CV Horwitz (Novelina et al 2009). yang lebih besar dari 0.0151 ppm dapat
Berdasarkan Tabel 6, hasil perhitungan % dikuantitasi dengan baik, sedangkan apabila
RSD yang diperoleh lebih kecil kadar analit lebih kecil dari 0.0151 ppm tidak
dibandingkan nilai 2/3 CV Horwitz. Hal ini dapat dikuantitasi dengan baik. Nilai LD dan
membuktikan bahwa ketelitian analisis yang LK didapatkan dengan cara mengalikan
dilakukan baik karena telah memenuhi standar deviasi dengan k (tetapan) yaitu 3
syarat keberterimaan. untuk LD dan 10 untuk LK, lalu dibagi
dengan slope pada persamaan regresi
linear.
Jurnal Sains dan Teknologi| 235
P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 6, No. 2, Oktober 2017