K-13 e
l
a
s
Geografi XI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami pengertian barang tambang.
2. Memahami batu bara, minyak bumi, dan gas alam.
3. Memahami mineral logam dan bukan logam.
B. Batu Bara
1. Proses Pembentukan Batu Bara
Batu bara merupakan batuan sedimen yang dapat terbakar. Batu bara berasal dari
pembusukan tumbuhan rawa dengan unsur pembentuk berupa karbon, hidrogen, dan
oksigen. Proses dari pembentukannya terdiri atas dua tahap berikut.
Gambar gambut (peat) dan empat jenis batu bara. (Sumber: wikimedia.org; flickr.
com; lnwfile.com)
2
Gambar tahapan pembentukan batu bara.
b. Teori drift
Menurut teori ini, batu bara terbentuk di tempat yang bukan merupakan asal tumbuhan.
Tumbuhan yang mati mengalami pembusukan sampai menjadi gambut (peat) kemudian
mengalami transportasi (pengangkutan) oleh air dan terakumulasi (menumpuk) di
suatu tempat, lalu tertimbun oleh lapisan sedimen hingga mengalami pembatubaraan
(coalification). Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
1) Lapisan batu bara tipis.
2) Kualitas kurang bagus karena mengandung pasir dan debu pengotor.
3) Penyebarannya sempit tetapi terdapat di banyak tempat.
4) Daerah persebaran di delta-delta sungai Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, dan
Papua Barat.
Keterangan:
Time : waktu
Pressure : tekanan
Heat : suhu
Peat : tumbuhan yang membusuk
menjadi gambut.
Lignite : membentuk jaringan kayu.
Coal : membatu menjadi batu bara.
Gambar proses coalification menurut teori
drift. (ilustrasi ulang dari sumber ptba.co.id)
3
3. Manfaat Batu Bara
Berikut adalah manfaat dari batu bara.
a. Untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dari bahan batu bara lignit
(batu bara cokelat), batu bara subbitumen, dan batu bara bitumen.
b. Untuk industri baja diperoleh dari residu batu bara bitumen yang dibuat kokas
(bahan bakar).
c. Untuk pemanas ruangan dari batu bara antrasit yang mengandung karbon
hingga 98%.
d. Untuk bahan bakar lokomotif uap dan pemanas air dari arang batu bara (steam coal).
e. Untuk campuran pembuatan cat, kain, kertas, sabun, dan sampo dari tar (tir) batu bara.
f. Untuk bahan bakar industri semen, aluminium, dan dapat pula dibuat untuk bahan
bakar cair seperti di Afrika.
g. Untuk produk bahan metanol serta garam amonia yang dijadikan pupuk amonia
dan bahan kimia.
C. Minyak Bumi
1. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi berasal dari biota laut, yaitu hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Biota
laut yang mati mengendap di cekungan dasar laut dangkal, kemudian tertimbun oleh
endapan batu, kerikil, pasir, liat, dan lumpur laut yang membentuk batuan sedimen.
Sebagian dari bahan sedimen, yaitu batu kapur, koral, dan pasir merupakan bahan
reservoir (batuan sarang) yang berpori-pori. Seiring berjalannya waktu, biota laut yang
mati tersebut mengalami pembusukan oleh bakteri anaerob. Pengaruh waktu yang
sangat lama dengan suhu yang makin tinggi dan tekanan dari bahan sedimen yang
makin besar mengakibatkan fosil biota laut berubah menjadi cairan hidrokarbon yang
disebut minyak mentah.
Selanjutnya minyak mentah masuk ke pori-pori batuan sarang yang disebut dengan
batuan induk. Oleh karena berat jenis minyak mentah lebih ringan dari berat jenis air,
maka minyak mentah bergerak naik.
Bersamaan dengan proses pembentukan minyak tanah, dasar laut mengalami gerak
orogenesa sehingga melengkung membentuk antiklinal. Minyak mentah bergerak naik
menuju ke antiklinal dan terperangkap dalam cebakan antiklinal. Gas bumi yang lebih
ringan berada di atas dan minyak yang lebih berat berada di bawahnya. Gas bumi baru
terbentuk jika suhu yang mengenai cairan hidrokarbon bertambah tinggi.
4
Gambar proses pembentukan minyak bumi.
5
3. Kilang Minyak Bumi
Indonesia memiliki kilang minyak bumi di beberapa tempat, di antaranyasebagai berikut.
a. Kilang minyak Pangkalan Brandan (Sumatra Utara).
b. Kilang minyak Dumai/Sungai Pakning (Riau)
c. Kilang minyak Plaju (Sumatra Selatan)
d. Kilang minyak Balangon, Indramayu (Jawa Barat).
e. Kilang minyak Cilacap (Jawa Tengah)
f. Kilang minyak Balikpapan (Kalimantan Timur)
g. Kilang minyak Kasim, Sorong (Papua Barat)
D. Gas Alam
1. Proses Pembentukan Gas Alam
Gas alam adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terdapat di ladang gas bumi
(sumur gas) dan ladang minyak bumi (sumur minyak mentah). Gas alam bersifat tidak
berwarna, tidak berbau, korosif (berkarat), dan beracun. Gas alam terbentuk melalui dua
proses berikut.
a. Proses biologis
Gas alam terbentuk dari hasil dari dekomposisi zat organik oleh mikroba anaerob di dasar
teluk, danau, atau rawa. Gas alam merupakan hasil metabolisme dari bakteri sehingga
tidak terbentuk pada suhu yang tinggi. Metabolisme di sini artinya proses pembakaran
zat makanan menjadi energi.
Komponen utama dari gas alam adalah metana (gas tanpa warna dan bau yang
mudah terbakar). Gas alam biasanya ditemukan di ladang gas bumi (sumur gas) yang
sedikit atau tidak mengandung minyak mentah. Sumur gas yang dijadikan kilang gas
alam cair di wilayah Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
1) Kilang gas Arun (Aceh)
2) Kilang gas Natuna (Kepulauan Riau)
3) Kilang gas Badak, Bontang (Kalimantan Timur)
4) Kilang gas Lapangan Senoro, Banggai (Sulawesi Tengah)
5) Kilang gas Lapangan Tangguh, Teluk Bintuni (Papua Barat)
6
b. Proses termal
Gas alam terbentuk bersamaan dengan minyak bumi. Setelah terbentuk minyak bumi,
suhunya semakin tinggi sehingga terbentuklah gas alam. Gas alam biasanya ditemukan
di ladang minyak bumi (sumur minyak mentah).
Metana
Etana
Cracking hidrokarbon kompleks Propana
Butana
Petana +
7
3) bahan bakar kendaraan bermotor (BBG) yang ramah lingkungan;
4) gas kota untuk kebutuhan rumah tangga, hotel, apartemen, dan restoran
(untuk memasak, memanaskan, memproses air panas dan pengeringan).
b. Gas alam sebagai bahan baku
Gas alam dimanfaatkan sebagai:
1) bahan baku pabrik pupuk urea;
2) bahan baku industri petrokimia;
3) bahan baku industri metanol (zat alkohol beracun yang berfungsi sebagai zat
antibeku, zat pelarut, dan bahan bakar);
4) bahan baku industri plastik;
5) bahan baku dry ice (pendingin) untuk pengawet makanan;
6) bahan baku LPG.
Tabel jenis, persebaran, dan manfaat dari mineral logam yang ada di Indonesia.
8
3. Bauksit Pulau Bintan dan Badan pesawat dan kapal
Singkawang. laut, kaleng, kabel, dan
peralatan rumah tangga.
Tabel jenis, persebaran, dan manfaat dari mineral logam yang ada di Indonesia.
2. Batu granit Pulau Bangka, Pulau Bahan baku jalan dan bahan
Belitung, dan Pulau bangunan.
Karimunjawa
9
3. Intan Martapura Perhiasan dan mata bor
pada pengeboran minyak
bumi.
10