Anda di halaman 1dari 8

AKSK RPS 7

RPS 7: Audit Pembayaran Gaji dan Pegawai


Subpokok bahasan: Bab 20

BAB 20
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
Siklus penggajian dan personalia (payroll adn personal cycle) melibatkan pekerjaan dan pembayaran
kepada semua karyawan. Pertimbangan utamanya berfokus pada tenaga kerja. Audit siklus penggajian
dan personalia mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko pengendalian,
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis, dan pengujian atas
rincian saldo (sama kayak siklus penjualan dan penagihan). Perbedaan karakteristiknya :
 Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian. Karena penerimaan jasa dari karyawan dan
pembayaran jasa tsb melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang singkat.
 Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan daripada akun neraca terkait.
 Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua perusahaan, bahkan
perusahaan kecil sekalipun.

Akun dan Transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia


Tujuan keseluruhan audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk mengevaluasi apakah saldo
akun yang terpengaruh oleh siklus ini telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku.

T-akun digunakan untuk mengilustrasikan cara informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun
dalam siklus ini. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat jika karyawan telah benar-benar
dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi. Akrual untuk tenaga kerja dicatat dlaam ayat
jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tapi belum
dibayar.

Akses Materi: http://bit.ly/SupplyUntukmu Email: suppliermu@gmail.com


AKSK RPS 7

Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia, Serta Dokumen dan Catatan Terkait
Siklus ini dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan membayar jasa yang telah dilakukan
karyawan dan pemotongan pajak.
Fungsi bisnis (yang angka) dan catatan terkait (yang huruf) :
1. Sumber daya manusia
Departemen SDM menyediakan sumber yang independen untuk mewawancarai dan merekrut
personil yang memenuhi kualifikasi. Departemen SDM merupakan sumber catatan yang
independen bagi verifikasi internal atas informasi upah, termasuk penambahan dan penghapusan
gaji serta perubahan upah dan pengurangan.
a. Catatan sumber daya manusia
Meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi personil, tingkat pembayaran,
oengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja, dan tanggal berhenti bekerja.
b. Formulir otorisasi pengurangan
Digunakan untuk mengotorisasi pengurangan gaji, termasuk jumlah pembebasan untuk
pemotongan pajak penghasilan, 401 (K) dan program tabungan pensiun lainnya, obligasi
tabungan, serta iuran serikat pekerja
c. Formulir otorisasi tingkat pembayaran
Digunakan untuk mengotorisasi tingkat pembayaran. Sumber informasinya adalah kontrak
tenaga kerja, otorisasi oleh manajemen, atau otorisasi dari dewan direksi untuk pejabat
perusahaan.
2. Pencatatan waktu dan persiapan penggajian
Timekeeping dan persiapan penggajian mempengaruhi secara langsung ke beban penggajian
setiap periode. Untuk mencegah salah saji diperlukan pengendalian yang memadai dalam empat
aktivitas berikut :
- Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
- Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan, dan pembayaran bersih
- Pembayaran gaji
- Penyiapan catatan gaji
d. Kartu waktu
Adalah dokumen yang mengindikasikan waktu per jam karyawan mulai dan berhenti bekerja
setiap harinya serta jumlah jam kerja karyawan. Dapat berupa formulir kertas atau elektronik.
Biasanya diserahkan setiap minggu.
Karyawan yang menerima gaji tetap atau pembebasan hanya mengisi kartu waktu untuk
mengklaim upah lembur, cuti liburan, atau sakit.
e. Tiket waktu perjalanan
Adalah formulir yang menunjukan pekerjaan mana yang dikerjakan karyawan selama periode
waktu tertentu. Digunakan jika seorang karyawan melakukan pekerjaan berbeda/bekerja
dalam departmen yang berbeda.
f. File transaksi penggajian
File yang mencantumkan semua transaksi penggajian yang diproses oleh sistem akuntansi
selama suaru periode. Berisi semua informasi yang dimasukan kedalam sistem informasi
seperti nama karyawan dan nomor identifikasi, tanggal, pembayaran kotor dan bersih,
pemotongan pajak, dan klasifikasi akun.

Akses Materi: http://bit.ly/SupplyUntukmu Email: suppliermu@gmail.com


AKSK RPS 7

g. Jurnal atau daftar penggajian


Dibuat dari file transaksi penggajian. Transaksi yang sama dimasukkan dalam jurnal atau
diposting secara simultan ke buku besar umum dan file induk penggajian.
h. File induk penggajian
Payroll master file, digunakan untuk mencatat transaksi penggajian bagi setiap karyawan dan
mempertahankan total upah karyawan yang dibayar selama tahun tsb hingga saat ini.
3. Pembayaran penggajian
Untuk mencegah pencurian, pembayaran gaji diproses secara terpisah dari pengeluaran lainnya.
Pembayaran diserahkan kepada karyawan sebagai peertukaran jasa yang dilakukannya. Jumlah
yang dibayarkan merupakan pembayaran kotor dikurangi pajak dan pengurang lainnya.
i. Cek atau setoran langung gaji
Pembayaran dapat dilakukan dengan cek atau disetor langsung ke rekening bank karyawan.
j. Rekonsiliasi rekening bank penggajian
Digunakan untuk menemukan kesalahan atau kecurangan. Akun ini adalah akun penggajian
terpisah di mana saldo bernilai kecil dipertahankan. Jumlah gaji bersih yang ditransfer di cek
dari akun umum ke akun imprest segera sebelum distribusi penggajian.
4. Penyiapan SPT pajak penggajian dan pembayaran pajak
Penyiapan dan penyerahan SPT pajak penggajian harus dilakukan tepat waktu. sistem penggajian
yang terkomputerisasi menggunakan informasi tentang transaksi penggajian dan dile induk. Untuk
mencegah salah saji dan kewajiban pajak serta penalti yang potensial, individu yang kompeten
harus memverifikasi output scr independen.
k. Formulit W-2
Formulir yang dikirim ke tiap karyawan yang mengikhtisarkan penghasilan karyawan selama
tahun kalender. Informasi ini disiapkan dari file induk penggajian.
l. SPT pajak penggajian
Formuit yang diserahkan ke lembaga pemerintah untuk menunjukan pembayaran pajak yang
dipotong dan pajak perusahaan.
kelas transaksi akun fungsi bisnis dokumen dan catatan
penggajian  kas penggajian sumber daya manusia dan catatan sumber daya
 semua akun beban kesempatan kerja manusia
gaji formulir otorisasi
 semua akun pengurangan
pemotongan pajak formulir otorisasi
gaji tingkat pembayaran
 semua akun gaji pencatatan waktu dan kartu waktu
akrual persiapan penggajian tiket waktu kerja
file transaksi penggajian
jurnal atau daftar
penggajian
file induk penggajian
pembayaran gaji cek/setoran langsung
gaji
rekonsiliasi akun bank
penggajian
penyusunan SPT pajak gaji dan Formulir W-2
pembayaran pajak SPT pajak gaji

Akses Materi: http://bit.ly/SupplyUntukmu Email: suppliermu@gmail.com


AKSK RPS 7

Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
Metodologinya sama dengan untuk siklus penjualan dan penagihan (bab 14) serta siklus akuisisi dan
pembayaran (bab 18), yaitu memahami pengendalian internal, menilai risiko pengendalian yang
direncanakan, menentukan luas pengujian pengendalian, dan merancang pengujian pengendalian
serta pengujian substantif atas transaksi demi memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi.
Pengendalian internal bersifat terstruktur dan terkendali untuk mengelola pengeluaran kas,
meminimalkan keluhan dan ketidakpuasan karyawan, serta meminimalkan kecurangan. Program
pemrosesan penggajian harus dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan
pajak. Pengendalian internal tidak begitu sulit karna sebagian besar transaksi relatif homogen dan
berjumlah kecil. Sebagian salah saji moneter dikoreksi oleh pengendalian verifikasi internal atau ketika
merespon keluhan karyawan.
Prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penting untuk
memverifikasi saldo akun dalam siklus ini. Pengujian ditekankan karena tidak adanya bukti pihak
ketiga yang independen, seperti konfirmasi untuk memverifikasi upah akrual, pajak penghasilan yang
dipotong, pajak penggajian akrual, dan akun neraca lain. Pengujian dalam siklus ini biasanya tidak
bersifat ekstensif. Banyak audit menghadapi risiko salah saji yang rendah walaupun penggajian sering
menjadi bagian signifikan dari total beban. Alasannya :
1. karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada maajemen jika bayaran mereka
terlalu rendah
2. semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit
3. transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara bagian dan federal menyangkut
pemotongan pajak penghasilan, jaminan sosial, dan pajak pengangguran.
Untuk memahami pengendalian internal dalam siklus ini harus diperhatikan hal berikut :
 pengendalian internal bervariasi untuk tiap perusahaan, karenanya auditor harus mengidentifikasi
pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang material untuk tiap organisasi
 pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian risiko pengendalian
harus diuji dengan pengujian pengendalian
 jika auditor melaporkan tentang keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan,
tingkat pemahaman pengendalian dan luas pengujian pengendalian harus mencukupi untuk
menerbitkan opini tentang keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
 Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada risiko pengendalian yang dinilai dan
pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh penggajian terhadap persediaan
 Pengujian sebenarnya tidak dilaksanakan sesuai urutan. Pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi akan digabungkan jika memungkinkan dan dilaksanakan dengan cara
senyaman mungkin dengan menggunakan program audit format kinerja

Pengendalian kunci untuk menilai risiko pengendalian :


a. Pemisahan tugas yang memadai
Untuk mencegah pembayaran berlebih dan pembayaran kepada karyawan yang tidak ada (fiktif).
Fungsi penggajian harus tetap independen dari departemen SDM, yang mengendalikan aktivitas
penggajian kunci, seperti menambahkan dan menghapus karyawan. Pemrosesan penggajian harus
terpisah dari penerbitan pengeluaran gaji.

Akses Materi: http://bit.ly/SupplyUntukmu Email: suppliermu@gmail.com


AKSK RPS 7

b. Otorisasi yang tepat


Hanya departemen SDM yang boleh mengotorisasi untuk menambah dan menghapus karyawan
dari daftar penggajian atau mengubah tingkat upah serta potongan.
c. Dokumen dan catatan yang memadai
Bergantung pada sistem penggajian. Untuk karyawan yang dibayar berdasarkan tingkat potongan
atau sistem insentif lainnya diperlukan catatan yang berbeda. Catatan waktu harus memadai untuk
mengakumulasikan biaya penggajian menurut pekerjaan atau penugasan.
d. Pengendalian fisik terhadap aset dan catatan
Akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangani oleh
karyawan yang bertanggung jawab dan penggajian harus didistribusikan oleh seorang yang
independen dari fungsi penggajian dan pencatatan waktu. cek yang tidak diklaim/dicairkan harus
dikembalikan untuk disetor ulang.
e. Pengecekan yang independen atas kinerja
Perhitungan penggajian harus diverifikasi secara independen, termasuk perbandingan total batch
dengan laporan ikhtisar. Manajemen harus mereview output penggajian untuk melihat setiap salah
saji atau jumlah yang tidak biasa.

Formulir dan pembayaran pajak penggajian


a. Penyiapan formulir pajak penggajian
Auditor harus mereview pengisian atau penyiapan setidaknya salah satu jenis formulir pajak
penggajian yang merupakan tanggung jawab klien. Potensi kewajiban berupa pajak yang belum
dibayar, denda, atau bunga akan muncul jika klien lalai menyiapkan formulir pajak secara benar.
Rekonsiliasi yang terinci atas informasi yang ada pada formulir pajak dan catatan penggajian
mungkin diperlihatkan apabila auditor yakin bahwa SPT pajak telah disiapkan secara tidak benar.
b. Pembayaran potongan pajak penggajian dan pemotongan lainnya secara tepat waktu
Auditor harus menguji apakah klien telah memenuhi kewajiban hukumnya untuk menyerahkan
pembayaran semua pemotongan pajak sebagai bagian dari pengujia penggajian walaupun
pembayaran biasanya dilakukan dari pengeluaran kas umum.

Persediaan dan pertimbangan kecurangan penggajian


Auditor sering memperluas prosedur audit penggajiannya jika penggajian mempengaruhi secara
signifikan penilaian persediaan, atau jika auditor menduga kemungkinan adanya transaksi penggajian
yang curang secara material, seperti karyawan fiktif atau penipuan jam kerja.
a. Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan
Jika penggajian merupakan bagian signifikan dari persediaan, klasifikasi akun penggajian yang tidak
tepat dapat mempengaruhi penilaian aset secara material untuk akun-akun seperti WIP, barang
jadi, atau konstruksi dalam proses.
Jika tenaga kerja merupakan bagian yang material dari penilaian persediaan, auditor harus
menekankan pada penggajian pengendalian internal terhadap klasifikasi transaksi penggujian yang
tepat. Konsistensi dari periode ke periode penting bagi klasifikasi dan dapat diuji dengan
menelusuri tiket pekerjaan atau bukti lainnya bahwa karyawan telah mengerjakan suatu pekerjaan
atau proses ke catatan akuntansi yang mempengaruhi penilaian persediaan.
b. Pengujian atas karyawan yang tidak ada
Biasanya dilakukan oleh klerk penggajian, mandor, rekan karyawan, atau mantan karyawan. Untuk
mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan nama pada cek yang dibatalkan dengan

Akses Materi: http://bit.ly/SupplyUntukmu Email: suppliermu@gmail.com


AKSK RPS 7

kartu waktu dan catatan lainnya untuk mengetahui tanda tangan yang diotorisasi dan kelayakan
endorsement. Auditor juga memeriksa endorsement pada cek yang dibatalkan untuk melihat
jumlah yang tidak biasa tau adanya kemungkinan cek yang disalahgunakan.
Untuk menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang dicatat dalam
jurnal penggajian ke departemen SDM untuk menentukan apakah karyawan telah benar-benar
bekerja selama periode penggajian. Auditor mungkin akan meminta pembayaran gaji kejutan
kepada karyawan, yaitu semua karyawan harus mengambil dan menandatangani ceknya atau
catatan penggajian setoran langsung di depan seorang penyelia dan auditor.
c. Pengujian atas kecurangan waktu
Terjadi apabila seorang karyawan melaporkan waktu yang lebih banyak dari yang sebenarnya
dikerjakan. Sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu karena kurangnya bukti
yang tersedia. Salah satu prosedurnya adalah merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut
catatan penggajian dengan catatan jam kerja yang independen.
d. Laporan beban yang curang
Penggantian atas beban perjalanan dan hiburan adalah bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran,
auditor melaksanakan prosedur tambahan sbg bagian pengujian siklus ini. Pemalsuan laporan
beban oleh manajemen dapat menjadi indikator diabaikannya pengendalian internal dan potensi
kecurangan lainnya. Auditor harus memberikan perhatian pada laporan beban perjalanan dan
melakukan pengujian dengan verifikasi persetujuan yang tepat, memeriksa tanda terima
pendukung, dan menentukan apakah penggantian memang terjadi.

Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo


2 tahap audit pertama, auditor menilai risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian pengendalian
serta pengujian substantif atas transaksi. Setelah melakukan pengujian dan menilai kemungkinan
salah saii akun lapkeu dalam siklus ini, auditor akan mengikuti metodologi untuk merancang pengujian
atas rincian saldo.
1. Tahap 1
a. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi penggajian
Risiko bisnis klien yang signifikan mungkin terjadi pada kesepakatan kompensasi yang
kompleks, yang mencakup bonus dan rencana opsi saham serta kesepakatan kompensasi yang
ditangguhkan lainnya.
Contoh : perusahaan teknologi yang menyediakan opsi saham yang ekstensif sbg bagian dari
paket kompensasi untuk karyawan kunci yang secara signifikan mempengaruhi beban
kompensasi dan ekuitas pemegang saham.
b. Menetapkan materialitas kinerja dan menilai risiko inheren
Perusahaan memiliki transaksi dengan total nilai yang besar yang melibatkan penggajian, tapi
akun-akun neracanya tidak berjumlah signifikan kecuali tenaga kerja yang dibebankan ke
persediaan. Risiko inheren rendah bagi semua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Namun ada risiko inheren berupa kecurangan penggajian. Karenanya, auditor perlu
mempertimbangkan pentingnya tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, yaitu
keterjadian. Auditor dapat mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan penggajian
yang kompleks. Contoh : rencana kompensasi berdasarkan saham.
2. Tahap 2
c. Menilai risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian terkait
(udah dijelasin diatas  )

Akses Materi: http://bit.ly/SupplyUntukmu Email: suppliermu@gmail.com


AKSK RPS 7

3. Tahap 3
d. Melaksanakan prosedur analitis
Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin
Membandingkan saldi akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
tahun sebelumnya (disesuaikan dengan kenaikan
tingkat upah dan kenaikan volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung sbg Salah saji tenaga kerja langsung dan
presentase dari penjualan dgn tahun sebelumnya persediaan
Membandingkan beban komisi sbg presentase dari Salah saji beban komisi dan kewajiban
penjualan dgn tahun sebelumnya komisi
Membandingkan beban pajak penggajian sbg Salah saji beban pajak penggajian dan
presentase dari gaji & upah dgn tahun sebelumnya kewajiban pajak penggajian
(disesuaikan dgn perubahan tarif pajak)
Membandingkan akun pajak penggajian akrual dgn Salah saji pajak penggajian akrual dan
tahun sebelumnya beban pajak penggajian
e. Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan beban
Verifikasi akun kewajiban yg berkaitan dengan penggajian (beban penggajian akrual) bersifat
langsung jika pengendalian internal telah beroperasi secara efektif.
Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban penggajian :
- Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)
- Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang benar
(pisah batas)

Akun kewajiban yang utama dalam siklus penggajian dan personalia :


1. Jumlah potongan dari gaji karyawan
Pajak penggajian yang dipotong tapi belum disetor ke pemerintah dapat diuji dengan
membandingkan saldonya dengan jurnal penggajian, formulir pajak penggajian yang dibuat pada
periode selanjutnya, dan oengeluaran kas periode selanjutnya.
2. Gaji dan upah akrual
terjadi setiap kali karyawan belum menerima upah yang telah menjadi haknya selama beberapa
waktu. pisah batas dan keakuratan tergantung pada kebijakan perusahaan yan herus diikuti secara
konsisten dari tahun ke tahun.
Setelah auditor menentukan kebijakan pengakrualan perusahaan dan mengetahui bahwa hal tsb
konsisten, prosedur audit yang tepat untuk mengujinya adalah menghitung ulang akrual klein.
Salah saji yang mungkin adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah
dihasilkan tapi belum dibayar.
3. Komisi akrual
Umumnya lebih sulit diverifikasi karena perusahaan memiliki beberapa jenis perjanjian yang
berbeda dengan wiraniaga dan karyawan dengan komisi lainnya. Dalam verifikafi, pertama harus
menentukan sifat perjanjian kosisi dan menguji perhitungannya berdasarkan perjanjian tsb.
4. Bonus akrual
Bonus akhir tahun yang belum dibayar merupakan pos besar dan berpotensi ada kelalaian untuk
mencatatnya sehingga menimbulkan salah saji material. Verifikasi dilakukan dengan
membandingkan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan direksi.
5. Pembayaran cuti liburan, cuti sakit, dan tunjangan akrual lainnya

Akses Materi: http://bit.ly/SupplyUntukmu Email: suppliermu@gmail.com


AKSK RPS 7

Relatif konsisten dari tahun ke tahun dan merupakan pertimbangan penting dalam evaluasi
jumlahnya. Kebijakan perusahaan ditentukan pertama kali, kemudian jumlah yang tercatat harus
dihitung ulang.
6. Pajak penggajian akrual
Diverifikasi dengan memeriksa formulir pajak yang disiapkan pada periode selanjutnya untuk
menentukan jumlah yang sudah harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
7. Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban
Biaya dapat dipecah menurut dividi, produk, atau cabang. Auditor hanya perlu melakukan
pengujian tambahan terhadap akun-akun pada laporan laba rugi. Pengujian tambahan yang
ekstensif hanya diperlukan jika auditor mengungkapkan defisiensi yang signifikan dalam pengujian
kewajiban, atau varians utama yang belum dijelaskan dalam prosedur analitis. Pengujian kadang
dilakukan terhadap akun kompensasi pejabat, kimisi, beban pajak penggajian, total penggajian,
dan tenaga kerja kontrak.
8. Kompensasi pejabat
Verifikasi dilakukan terhadap total kompensasi pejabat dan jumlah yang diotorisasi oleh dewan
direksi. Pengujian audit yang biasa adalah memperoleh gaji setiap pejabat yang diotorisasi dari
risalah rapat dewan direksi dan membandingkannya dengan catatan pendapat yang berhubungan.
9. Komisi
Verifikasi dapat dilakukan dengan mudah jika tingkat komisi sama untuk setiap penjualan dan
informasi penjualan yang diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi. Beban komisi total dapat
diverifikasi dengan mengalikan tingkat komisi untuj setiap jenis penjualan dengan jumlah
penjualan dalam kategori ybs. Jika informasi tidak tersedia, pengujian dilakukan dengan
menelusuri total pembayaran komisi.
10.Beban pajak penggajian
Dapat diuji dengan merekonsiliasi total penggajian di setiap formulir pajak dengan total penggajian
untuk keseluruhan tahun. Kemudian dihitung ulang dengan mengalikan tingkat yang sesuai dengan
penggajian kena pajak. Audit biasanya memerlukan banyak biaya dan biasanya tidak diperlukan
kecuali prosedur analitis mengindikasikan bahwa terdapat masalag yang tidak dapat dipecahkan
melaui prosedur lainnya.
11.Total penggajian
Pengujian berupa rekonsiliasi total beban penggajian dalam buku besar umum dengan SPT dan
formulir W-2. Tujuan dari pengujian adalah untuk menentukan apakah transaksi penggajian
dibebankan ke akun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat di jurnal pengujian.
12.Tenaga kerja kontrak
Untuk mengurangi biaya penggajian, organisasi melakukan kontrak dengan organisasi luar untuk
menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan membandingkan
jumlahnya dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara perusahaan dean perusahaan
jasa luar.

Tujuan penyajian dan pengungkapan


Pengungkapan yang diperlukan tidak mendalam, tapi untuk transaki kompleks perlu pengungkapan
catatan kaki. Auditor dapat menggabungkan prosedur audit yang berhubungan dengan keempat
tujuan penyajian dan pengungkapan dengan pengujian atas rincian saldo akun kewajiban dan beban.

Akses Materi: http://bit.ly/SupplyUntukmu Email: suppliermu@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai