Anda di halaman 1dari 9

Materi Kelas Ibu Hamil pertemuan ke 3

Berikut ini beberapa jenis komplikasi kehamilan yang harus diwaspadai dan
paling sering terjadi pada ibu hamil.

1. Diabetes gestasional

Selama kehamilan maka gula darah dalam tubuh ibu hamil juga bisa menjadi
sangat tinggi. Perubahan ini bisa terjadi sangat cepat sehingga membuat ibu
hamil terkadang tidak mengenali gejala yang muncul. Diabetes gestasional
adalah jenis diabetes yang khusus menyerang ibu hamil, baik untuk ibu hamil
yang tidak pernah terkena diabetes maupun ibu hamil yang sebelumnya
sudah menderita diabetes. Pengaruh gula darah yang tinggi selama hamil bisa
menyebabkan dampak yang serius untuk kesehatan ibu. Pemeriksaan kadar
gula secara teratur sangat penting dilakukan untuk mencegah masalah
komplikasi yang lain.

Gejala diabetes gestasional

 Ibu hamil sering merasa haus secara berlebihan.


 Ibu hamil sering merasa lapar tapi berlebihan.(baca: ibu hamil muda
cepat lapar – mudah lapar tanda hamil)
 Ibu hamil akan sering merasa lelah dan lemah.
 Ibu hamil sering kencing tapi diluar kebiasaan. (baca: sering kencing
saat hamil)

Baca: tanda tanda diabetes pada ibu hamil

Perawatan diabetes gestasional

 Pemeriksaan rutin gula darah untuk memantau kondisi diabetes.


 Melakukan perubahan pola makan yang sehat sesuai nutrisi ibu hamil.
 Mengurangi semua makanan yang mengandung karbohidrat dan gula
yang tinggi dengan makanan pengganti karbohidrat untuk ibu hamil
 Suntikan insulin atau obat bisa diperlukan sesuai dengan resep dokter
yang merawat.

Komplikasi akibat diabetes gestasional


 Bayi kemungkinan lahir dengan asma (baca: gejala asma pada bayi)
 Proses persalinan caesar
 Bayi besar dalam kandungan
 Gula darah tinggi pada bayi
 Munculnya preeklampsia
 Persalinan prematur dengan resiko tinggi

Baca:  bahaya diabetes saat hamil – bahaya obesitas bagi ibu hamil – bahaya


kolestrol tinggi untuk ibu hamil

2. Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah sebuah kondisi morning sickness yang sangat


parah sehingga ibu bisa terkena bahaya morning sickness. Semenjak tanda
kehamilan  muncul maka ibu akan merasakan morning sickness. Beberapa
ibu yang mengalami kondisi ini bisa mengalami tahap yang lebih parah.
Kondisi ini disebabkan karena perubahan hormon HCG yang sangat tinggi
dalam tubuh. Selain itu hormon estrogen yang tinggi dalam tubuh juga bisa
membuat mual dan muntah yang parah pada ibu hamil.

Baca: makanan pencegah mual saat hamil – cara mengatasi mual saat hamil


muda tanpa obat)

Penyebab hiperemesis gravidarum

 Kehamilan pertama kali


 Obesitas pada ibu hamil
 Riwayat hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya.
 Hamil kembar (baca: tanda awal kehamilan kembar
 Kesehatan ibu hamil yang buruk (baca: gejala heartburn pada ibu
hamil)

Gejala hiperemesis gravidarum

 Muntah lebih dari lima kali dalam sehari


 Kehilangan berat badan dengan cepat
 Selalu merasa pusing saat bangun atau tidur (baca: penyebab sering
pusing saat hamil)
 Haus berlebihan
 Dehidrasi karena terlalu sering mual dan muntah (baca: bahaya
dehidrasi bagi ibu hamil – tanda tanda dehidrasi pada ibu hamil)

Perawatan hiperemesis gravidarum

 Mengkonsumsi makanan yang memiliki rasa netral seperti telur


(baca: pantangan ibu hamil muda)
 Mengatur porsi makanan lebih kecil namun sering makan
(baca: makanan bergizi untuk ibu hamil)
 Mengkonsumsi minuman yang mengandung elektrolit sesuai resep
dokter.
 Mendapatkan perawatan di rumah sakit untuk mendapatkan infus
sebagai pengganti cairan.
 Boleh minum obat untuk mengurangi mual seperti meclizine, phnergan,
dan dridol (harus sesuai resep dokter)

Komplikasi akibat hiperemesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum biasanya hanya terjadi pada trimester pertama


kehamilan. Namun kondisi ini akan sembuh setelah ibu hamil bisa melewati
trimester pertama. Komplikasi yang muncul berkaitan dengan nutrisi yang
buruk pada ibu hamil, dehidrasi dan juga ibu hamil yang kekurangan gizi.
Semua masalah ini bisa diatasi jika ibu hamil kembali mendapatkan nutrisi
penting selama trimester kedua dan ketiga.

Informasi makanan sehat ibu hamil:

 Makanan bergizi untuk ibu hamil


 Menu sahur untuk ibu hamil
 Menu buka puasa ibu hamil
 Makanan sehat untuk ibu hamil
 Makanan yang baik untuk otak janin dalam kandungan
 Makanan sehat awal kehamilan
 Makanan penguat kandungan
 makanan ibu hamil 7 bulan
 makanan ibu hamil 4 bulan
 makanan-ibu-hamil-6-bulan

3. Penyakit tekanan darah tinggi pada ibu hamil

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi dalam kehamilan bisa terjadi


pada ibu hamil disepanjang kehamilan. Darah tinggi pada ibu hamil bisa
menyerang semua ibu hamil, terlebih jika ibu hamil memiliki riwayat
penyakit tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi dinyatakan jika ukuran
tekanan darah ibu hamil lebih dari 140/90 mm Hg. Tekanan darah tinggi bisa
menjadi kasus komplikasi kehamilan yang serius karena berpotensi
menyebabkan kejang dan gagal fungsi organ. Selain itu juga bisa
menjadi penyebab varises pada ibu hamil.

Penyebab tekanan darah tinggi pada ibu hamil

 Ibu hamil sudah memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi


 Ibu hamil memiliki kolesterol tinggi
 Ibu hamil sudah pernah mengalami riwayat preklampsia pada
kehamilan sebelumnya.
 Obesitas pada ibu hamil
 Ibu hamil merokok (baca: bahaya asap rokok pada ibu hamil –  bahaya
merokok saat hamil)
 Ibu hamil minum alkohol (baca: bahaya alkohol saat hamil)
 Kehamilan pertama kali
 Ibu hamil kembar
 Hamil diatas 40 tahun (baca: resiko hamil di usia 40)
 Kehamilan dengan bayi tabung. (baca: proses bayi
tabung – kekurangan dan kelebihan bayi tabung)

Gejala tekanan darah tinggi

 Ibu sering merasa pusing dan kaku pada leher


 Pandangan mata menjadi kabur
 Adanya kadar protein dalam urin (ditemukan dengan pemeriksaan urin)
 Ibu hamil sering sakit perut yang parah
 Adanya pembengkakan pada leher, wajah , tangan dan kaki

Perawatan tekanan darah tinggi ibu hamil

 Pemeriksaan tekanan darah secara teratur untuk memantau kondisi ibu


hamil
 Pemberian obat khusus untuk ibu hamil (ibu hamil tidak boleh
menerima obat ACE inhibitor dan angiotensin receptor blocker.
 Konsumsi makanan yang sehat untuk ibu hamil
 Membuat tubuh tetap aktif namun tetap terjaga
 Hindari rokok, asap rokok, alkohol dan obat tanpa resep dokter
 Mengawasi berat badan agar tidak naik dengan cepat.

Baca: cara menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil – cara mencegah


hipertensi pada ibu hamil

Komplikasi tekanan darah tinggi

 Pertumbuhan bayi yang terhambat sehingga bayi lahir kurang berat


badan (baca: cara meningkatkan berat badan janin)
 Ibu hamil bisa terkena masalah pernafasan sepanjang kehamilan dan
saat persalinan
 Ibu bisa mengalami resiko plasenta abruption yaitu plasenta terlepas
dari janin sebelum persalinan.
 Efek samping obat yang bisa terjadi pada ibu dan janin.
 Persalinan harus caesar
 Resiko gagal ginjal dan kejang

4. Preeklampsia

Preeklampsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang sangat serius


sehingga ibu hamil membutuhkan perawatan yang lebih intensif. Kondisi ini
juga berhubungan dengan penyakit tekanan darah tinggi pada ibu hamil.
Gangguan ini bisa menyebabkan ibu hamil mengalami kerusakan organ yang
parah termasuk untuk organ otak dan ginjal. Preeklampsia juga merupakan
sebuah kondisi lanjutan tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang tidak
terkendali. Semua ibu hamil yang mengalami preeklamsia bisa memiliki
resiko terkena eklampsia yaitu kejang pada ibu hamil yang sering berakibat
fatal termasuk kematian ibu dan bayi.

Gejala preeklampsia

 Tekanan darah lebih dari 140/90 mm Hg.


 Proteinuria yaitu adanya protein dalam urin
 Sakit kepala yang sangat parah
 Mata menjadi sensitif terhadap cahaya dan pandangan kabur
 Nyeri perut dekat dengan tulang rusuk atas kanan (baca: ciri ciri
kontraksi akan melahirkan – tanda tanda akan melahirkan)
 Mual dan muntah berlebihan
 Trombosit dalam darah menurun
 Gangguan fungsi hati
 Sesak nafas karena ada cairan dalam paru-paru (baca: Dada sesak saat
hamil –  cara mengatasi sesak nafas saat hamil)
 Pembengkakan pada bagian wajah, kaki dan tangan.

Baca: gejala preeklampsia pada ibu hamil

Perawatan preeklampsia

 Pemeriksaan tekanan darah, tes darah dan USG lebih rutin untuk
memantau kondisi ibu dan bayi.
 Dokter biasanya akan memberikan obat untuk menurunkan tekanan
darah, obat kortikosteroid yang bisa menjaga fungsi hati, membuat kehamilan
lebih panjang, dan obat untuk mendukung fungsi parru-paru bayi.
 Jika preeklampsia sangat parah maka dokter akan memberikan obat
antikonvulsan seperti magnesium sulfat untuk mencegah kejang.
 Ibu harus bisa istirahat total sesuai kondisi, jika bergerak harus terbatas
untuk mencegah komplikasi lebih berat.
 Perawatan di rumah sakit diperlukan sesuai dengan kondisi ibu untuk
mencegah pecah air ketuban dan berkurangnya air ketuban yang berbahaya
untuk ibu dan bayi.
 Dokter biasanya akan menyarankan persalinan caesar jika sudah masuk
ke waktu melahirkan atau sesuai dengan kondisi ibu dan bayi.

Komplikasi akibat preeklampsia

 Bayi bisa kekurangan oksigen akibat aliran darah ke plasenta yang


berkurang.
 Bayi lahir prematur, berat badan rendah dan kurang nutrisi.
 Plasenta bisa terlepas dari janin sehingga bisa menyebabkan
pendarahan dan ancaman nyawa bayi.
 Ibu bisa terkena masalah hancurnya sel darah merah sehingga trombosit
terus menurun dan bisa menyebabkan kematian untuk ibu dan bayi.
 Ibu bisa terkena eklamsia yang akan menyebabkan kejang, masalah
gangguan pada mata, dan gangguan yang lebih serius. (baca: gejala
keracunan kehamilan)
 Ibu bisa terkena ancaman penyakit jantung. (baca: penyebab jantung
berdebar pada ibu hamil) 

5. Persalinan prematur

Ibu hamil biasanya akan diberitahu kapan waktu melahirkan yang tepat
sesuai dengan umur kehamilan atau dengan petunjuk cara menghitung usia
kehamilan. Kehamilan yang normal biasanya akan mencapai setidaknya usia
37 minggu. Ketika ibu melahirkan dengan usia bayi kurang dari 37 minggu
maka bisa dinamakan kelahiran prematur. Persalinan prematur menyebabkan
bayi bisa terkena kondisi khusus termasuk organ yang belum berfungsi
dengan baik. (baca: cara mencegah bayi lahir prematur)

Gejala persalinan prematur

 Nyeri punggung yang sangat tidak nyaman.


 Nyeri perut yang berkembang dari punggung.
 Kontraksi yang datang dengan cepat
 Tekanan pada bagian panggul dan perut
 Ibu hamil mengalami keputihan yang berat
 Cairan ketuban yang merembes atau pecah.
 ciri ciri bayi lahir prematur
Perawatan untuk persalinan prematur

Sesudah ibu mengalami berbagai gejala persalinan prematur maka ibu harus
segera pergi ke dokter. Dokter akan memeriksa melalui USG dan juga
memeriksa detak jantung bayi. Dokter akan memberikan evaluasi apakah
harus melahirkan secara caesar atau normal sesuai dengan kondisi ibu  dan
bayi.

Komplikasi akibat persalinan prematur

 Gangguan pernafasan pada bayi akibat paru-paru yang belum


sempurna. (baca: penyebab asfiksia pada bayi baru lahir)
 Bayi bisa terkena penyakit displasia bronkopulmoner yaitu penyakit
paru-paru kronis.
 Penyakit jantung untuk bayi. (baca:  Cara mendengarkan denyut
jantung bayi dalam kandungan –  kelainan jantung pada bayi baru lahir)
 Bayi bisa terkena penyakit yang berhubungan dengan otak termasuk
pendarahan otak yang menyebabkan cerebral palsy pada anak (baca: gejala
cerebral palsy pada bayi)
 Bayi bisa terkena gangguan suhu tubuh akibat suhu panas tubuh bayi
menurun dengan cepat.
 Bayi bisa mengalami hipotermia yang disebabkan karena masalah
pernafasan dan kadar gula yang rendah.
 Bayi bisa terkena gangguan pencernaan termasuk luka pada usus.
 Bayi bisa terkena masalah kelainan darah termasuk anemia dan
penyakit kuning. (baca:  penyebab kuning pada bayi – cara mengatasi bayi
kuning)
 Bayi prematur bisa terkena gangguan metabolisme yang akan
menyebabkan kadar gula sangat rendah.
 Bayi prematur sangat rentan masalah sistem kekebalan tubuh.
 Bayi bisa mengalami gangguan cerebral palsy dan juga masalah
perkembangan kognitif bayi.
 Bayi prematur rentan dengan masalah mata seperti retinopati
prematuritas. Penyakit ini bisa menyebabkan kebutaan pada bayi.
 Bayi prematur rentan dengan masalah pendengaran dan gangguan
kesehatan gigi.
 resiko bayi lahir prematur 7 bulan
6. Oligohidramnion (air ketuban sedikit)

Ketika ibu memiliki cairan ketuban yang lebih sedikit maka kondisi ini
disebut dengan oligohidramnion. Cairan ketuban sebenarnya sangat penting
untuk bayi karena cairan ini yang akan melindungi tubuh bayi dari goncangan
selama di dalam rahim. Kondisi ini paling sering terjadi di kehamilan yang
sudah mencapai trimester ketiga.

Anda mungkin juga menyukai