Berikut ini beberapa jenis komplikasi kehamilan yang harus diwaspadai dan
paling sering terjadi pada ibu hamil.
1. Diabetes gestasional
Selama kehamilan maka gula darah dalam tubuh ibu hamil juga bisa menjadi
sangat tinggi. Perubahan ini bisa terjadi sangat cepat sehingga membuat ibu
hamil terkadang tidak mengenali gejala yang muncul. Diabetes gestasional
adalah jenis diabetes yang khusus menyerang ibu hamil, baik untuk ibu hamil
yang tidak pernah terkena diabetes maupun ibu hamil yang sebelumnya
sudah menderita diabetes. Pengaruh gula darah yang tinggi selama hamil bisa
menyebabkan dampak yang serius untuk kesehatan ibu. Pemeriksaan kadar
gula secara teratur sangat penting dilakukan untuk mencegah masalah
komplikasi yang lain.
2. Hiperemesis Gravidarum
4. Preeklampsia
Gejala preeklampsia
Perawatan preeklampsia
Pemeriksaan tekanan darah, tes darah dan USG lebih rutin untuk
memantau kondisi ibu dan bayi.
Dokter biasanya akan memberikan obat untuk menurunkan tekanan
darah, obat kortikosteroid yang bisa menjaga fungsi hati, membuat kehamilan
lebih panjang, dan obat untuk mendukung fungsi parru-paru bayi.
Jika preeklampsia sangat parah maka dokter akan memberikan obat
antikonvulsan seperti magnesium sulfat untuk mencegah kejang.
Ibu harus bisa istirahat total sesuai kondisi, jika bergerak harus terbatas
untuk mencegah komplikasi lebih berat.
Perawatan di rumah sakit diperlukan sesuai dengan kondisi ibu untuk
mencegah pecah air ketuban dan berkurangnya air ketuban yang berbahaya
untuk ibu dan bayi.
Dokter biasanya akan menyarankan persalinan caesar jika sudah masuk
ke waktu melahirkan atau sesuai dengan kondisi ibu dan bayi.
5. Persalinan prematur
Ibu hamil biasanya akan diberitahu kapan waktu melahirkan yang tepat
sesuai dengan umur kehamilan atau dengan petunjuk cara menghitung usia
kehamilan. Kehamilan yang normal biasanya akan mencapai setidaknya usia
37 minggu. Ketika ibu melahirkan dengan usia bayi kurang dari 37 minggu
maka bisa dinamakan kelahiran prematur. Persalinan prematur menyebabkan
bayi bisa terkena kondisi khusus termasuk organ yang belum berfungsi
dengan baik. (baca: cara mencegah bayi lahir prematur)
Sesudah ibu mengalami berbagai gejala persalinan prematur maka ibu harus
segera pergi ke dokter. Dokter akan memeriksa melalui USG dan juga
memeriksa detak jantung bayi. Dokter akan memberikan evaluasi apakah
harus melahirkan secara caesar atau normal sesuai dengan kondisi ibu dan
bayi.
Ketika ibu memiliki cairan ketuban yang lebih sedikit maka kondisi ini
disebut dengan oligohidramnion. Cairan ketuban sebenarnya sangat penting
untuk bayi karena cairan ini yang akan melindungi tubuh bayi dari goncangan
selama di dalam rahim. Kondisi ini paling sering terjadi di kehamilan yang
sudah mencapai trimester ketiga.