ASUHAN KEPERAWATAN
BAYI BARU LAHIR PADA BAYI Ny.K I
OLEH
Kepala bayi melewati Perubahan suhu tubuh dari Pemotongan tali pusat Adaptasi psikologis
ibu jalan lahir suhu intra uterin yang stabil
o
(35-37 C) Perubahan peran
Adanya luka terbuka
Banyaknya cairan Suhu ruangan Cemas
Amnion di jalan lahir
Kontaminasi pada luka
Koordinasi reflek menelan Penghilangan suhu tubuh Sekresi oksitosin
Menghisap belum sempurna (konveksi, radiasi, evaporasi) terhambat
Resti infeksi
Akumulasi cairan amnion Perubahan drastis suhu tubuh Pressure the ejection
Pada jalan napas of breast feeding
Vaksinasi hepatitis B
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1) Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma
saat tidur, meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata
cepat, tidur sehari rata-rata 20 jam.
2) Pernapasan dan peredaran darah
Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat
digunakan metode APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat dari
frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh
tubuh, frekwensi denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140 kali/menit
(12 jam pertama setelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100 kali/menit
(tidur) sampai 180 kali/menit (menangis).
Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna ekstremitas,
wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan. Tekanan darah sistolik bayi
baru lahir 78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda dari hari
ke hari selama bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering
menurun (sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis
dan bergerak biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.
3) Suhu Tubuh
0 0
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,5 C-37 C. Pengukuran
suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
4) Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan
sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan.
Kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwara putih kekuningan terutama di
daerah lipatan dan bahu yang disebut verniks kaseosa.
5) Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah
atau tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai
ujung kaki juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
6) Tali Pusat
Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan tali
pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan disekitarnya.
7) Refleks
Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
a. Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang mengagetkan
akan terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.
b. Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang akan
memberi reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak kaki
dirangsang akan memberi reaksi.
c. Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang
atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.
d. Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya
ke sisi yang disentuh itu mencari puting susu.
e. Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut bayi
akan membuat gerakan menghisap.
8) Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis. Namun
harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Berat
badan lahir normal adalah 2500 sampai 4000 gram.
9) Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap
hitam kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam
pertama.
10) Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas
dan panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala fronto-
occipitalis 34cm, suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis 35cm.
Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas normal 10-11 cm. Panjang
badan normal 48-50 cm.
11) Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda
vagina/himen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas berdarah
sedikit mungkin ada. Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan
rugae, fimosis biasa terjadi.
3. Intervensi keperawatan
1) Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan refleks hisap tidak adekuat.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam perubahan
nutrisi tidak terjadi.
Kriteria hasil :
Penurunan BB tidak lebih dari 10% BB lahir.
Intake dan output makanan seimbang.
Tidak ada tanda-tanda hipoglikemi.
Rencana tindakan :
1. Pantau intake dan out put cairan
2. Kaji payudara ibu tentang kondisi putting
3. Lakukan breast care pada ibu secara teratur
4. Lakukan pemberian makan oral awal dengan 5-15 ml air steril kemudian
dextrosa dan PASI
5. Intruksikan ibu cara dan posisi menyusui yang tepat secara mandiri
6. Instruksikan pada ibu agar mengkonsumsi susu ibu menyusui
7. Pantau warna, konsentrasi, dan frekuensi berkemih
Rasional :
1. Pada janin cukup bulan mengandung (80-100 ml). Masukan cairan adekuat
untuk metabolisme tubuh yang tinggi
2. Kondisi puting ibu sangat menentukan dalam proses menyusui, kondisi
puting inverted menggangu proses laktasi
3. Perawatan breast care untuk melancarkan dan merangsang produksi air
susu pada ibu menyusui
4. Pemberian makan awal membantu memenuhi kebutuhan kalori dan cairan,
khususnya pada bayi yang menggunakan 100-120 kal/kg dari BB setiap 24
jam
5. Cara dan posisi ibu dalam menyusui sangat mempengaruhi proses laktasi,
sehingga proses laktasi harus dilakukan dengan benar
6. Untuk meningkatkan produksi susu ibu sehingga proses laktasi menjadi
adekuat
7. Kehilangan cairan dan kurangnya masukan oral dengan cepat menghabiskan
cairan ekstraseluler dan mengakibatkan penurunan haluaran urin
i. IDENTITAS UMUM
Nama Bayi : By. Ny. K I Nama Ibu/Ayah : Ibu Katarina Iwa
Umur : 2 Hari Umur Ibu/Ayah : 26 Tahun
Suku/ Bangsa : Timor Suku/Bangsa : Timor
Agama : Kristen Katolik Agama : Katolik
Alamat : Sikumana Alamat : Sikumana
Status Perkawinan : Menikah
55
4) Penilaian APGAR :
Nilai Jumlah
Tanda
0 1 2
Denyut Jantung Tidak ada < 100 > 100
2
Usaha Napas Tidak ada Lambat Menangis kuat
2
Tonus Otot Lumpuh Ekstremitas fleksi Gerakan aktif
2
Sedikit
Iritabilitas refleks Tidak bereaksi Gerakan sedikit Reaksi melawan
2
Warna Biru/pucat Tubuh kemerahan Kemerahan
tangan dan kaki 2
biru
5) Tindakan resusitasi: -
6) Plasenta: berat 500 gram, panjang tali pusat: 40 cm diameter 20 cm
7) Jumlah pembuluh darah di plasenta ...........................................................
Keadaan mata :
Posisi : simetris
Punggung:
Kotoran Tidak ada
Perdarahan Tidak ada Keadaan punggung:
Simetris
Keadaan mulut: Asimetris
Lain-lain .....................................
Simetris
Palatum mole
Palatum durum
Genitalia:
gigi
Laki-laki:
keadaan hidung:
lubang hidung Hipospadius
keluaran Epispadius
pernapasan cuping hidung Testis : Normal
Perempuan:
Mekonium .............................................
TUBUH
Warna kulit:
pink
pucat Ekstremitas
sianosis
Jari tangan .................................................
kuning
Jari kaki .....................................................
Lanugo ..............................................
Pergerakan:
Verniks .............................................
STATUS NEUROLOGI
Dada:
Refleks rooting : Ada/Tidak
Simetris
57
Asimetris
Retraksi
Sesaw
Catatan: usia bayi baru lahir yang anda kaji adalah ≤ 24 jam.
(Inriani Djafar)
Asuhan Keperawatan BBL pada Bayi Ny. K
A. Analisa data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : ibu bayi mengatakan bahwa ia - Risisko ketidak
hanya memberikan asi pada saat seimbangan suhu
bayinya bangun. tubuh.
DO : tampak ibu bayi tersebut jarang
memberi asi kepada bayinya, dan
kondisi ruangan yang panas.
B. Diagnose keperawatan
1. Risiko ketidak seimbangan suhu tubuh, yang ditandai dengan , ibu bayi mengatakan bahwa ia
hanya membarikan asi pada saat bayinya bangun tidur. Tampak ibu bayi jarang membarikan ASI
pada bayinya, dan kondisi ruangan yang panas.
C. Intervensi keperawatan
No.Dx NOC NIC
1. Selama ddalam masa perawatan Manajemen lingkungan: kenyamanan
pasien akan jauh dari risisko ketidak (6482)
seimbangan suhu tubuh. Dengan 1. Sesuaikan suhu ruangan yang paling
criteria hasil : menyamankan individu.
Termoregulasi : Baru Lahir (0801) 2. Hindari paparan yang terlalu panas
1. Suhu tubuh stabil Manajemen cairan (4120)
2. Tidak ada hipertermia 1.Berikan cairan dengan tepat (ASI)
3. Tidak ada dehidrasi 2.Dukung pasien dan keluara untuk
4. Tidak ada hiperbilirubinemia membantu dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi bayi.
D. Implementasi keperawatan
TGL/JAM No.Dx Implementasi Evaluasi
26/2/2021 1 S : ibu bayi mengatakan bahwa ia
08.30 1. Menyesuaikan suhu memberi ASI pada saat bayinya
ruangan yang paling sudah bangun tidur.
menyamankan untuk
individu (bayi). O : bayi tampak jarang diberi ASI
08.35 2. Menghindari paparan oleh ibunya, dan ruangan yang
yang terlalu panas panas.
08.40 3. Memberikan cairan
dengan tepat (ASI) A : masalah belum teratasi
08.45 4. Mendukung keluarga
untuk membantu dalam P : intervensi dilanjutkan
memenuhi kebutuhan
nutrisi bayi. I : menyesuaikan suhu tubuh,
menghindari paparan terlalu
panas, memberikan ASI,
mendukung keluarga/ibunya untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.