FARMAKOTERAPI
Kelas : 3A / D3 FARMASI
Daftar Isi Terapi Non Farmakologi
Definisi....................................................................................................1
Etiologi....................................................................................................2
1. Latihan (excersise), olahraga
Klasifikasi................................................................................................3
2. Diet
Manifestasi Klinis.................................................................................4
3. Restriksi alkhol/rokok
Diagnosis...............................................................................................5
9
Lanjutan... Definisi Diabetes
Insulin
Mekanisme kerja insulin di sel adalah mengatur kadar glukosa adalah hepar, otot,
Diabetes melitus adalah suatu gangguan metabolik yang
dan adiposa. Peran utamanya adalah al uptake, utilisasi, dan penyimpanan nutrien
ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah
di sel, menstimulasi transport substart dan ion ke dalam sel, menginduksi
(hiperglikemia) akibat defek sekresi insulin, sensitivitas
translokasi protein, mengaktfkan dan menonaktifkan enzim spesifik, merubah
insulin atau keduanya (Smeltzer et al, 2013.Kowalak,
jumlah protein dengan mempengaruhi kecepatan transkripsi gen dan translasi
2011). DM adalah suatu gangguan pada metabolisme
mRNA spesifik.
karbohidrat, lipid dan protein dengan berbagai penyebab
Insulin mempercepat masuknya glukosa ke sel otot rangka dan adiposa
dan merupakan suatu penyakit kronik, yang berhubungan
(Farmakologi Terapi UI,Edisi 6. 2016). Insulin terbagi menjadi beberapa
abnormalitas metabolisme, karbohidrat, lemak, protein
golongan, yaitu :
8 1
Etiologi Diabetes Mellitus Terapi Farmakologi DM
Diabetes melitus menurut Kowalak, (2011), Wilkins, (2011), dan Andra, (2013)
mempunyai beberapa penyebab, yaitu: Dibagi menjadi dua, yaitu oral anti diabet dan insulin
a. Oral Anti Diabet
a. DM tipe I
- Autoimun .
- Infeksi virus
- Genetik-HLA Golongan Mekanisme kerja Zat aktif
deteksi : ICA-islet cell antibody Sulfonil urea Merangsang sekresi insulin dari granul- Glimepirid, gliklazid,
- IAA-Insulin Autoantibody granul sel-sel Langerhans pankreas. glibenklamid, glikuidon
c. Hereditas
Dpp-4 inhibitor Menghambat kerja DPP-4 sehingga Sitagliptin, vildagliptin,
Peningkatan kerentanan sel-sel beta pancreas dan perkembangan mencegah degradasi GLP-1. saxagliptin, alogliptin,
antibodi autoimun terhadap penghancuran sel-sel beta. linagliptin.
Biguanid Menurunkan produksi glukosa di hepar dan Metformin
d. Lingkungan (makanan, infeksi, toksin, stress) meningkatkan sensitivitas jaringan otot dan
adipose terhadap insulin, efek ini terjadi
Kekurangan protein kronik dapat mengakibatkan hipofungsi karena adanya aktivase kinase di sel (AMP-
pancreas. Infeksi virus coxsakie pada seseorang yang peka activated protein kinase).
secara genetic. Stress fisiologis dan emosional meningkatkan
kadar hormon stress (kortisol, epinefrin, glucagon, dan hormon Meglitinid Merangsang sekresi insulin di kelenjar Repaglinid, nateglinid
pertumbuhan), sehingga meningkatkan kadar glukosa darah. pankreas
Penghambat Menghambat kerja enzim-enzim pencenaan Akarbose
enzim alfa-
e. Perubahan gaya hidup glikosidase
yang mencerna karbohidrat, sehingga
Pada orang secara genetik rentan terkena DM karena perubahan memperlambat absorpsi glukosa ke dalam
gaya hidup, menjadikan seseorang kurang aktif sehingga
darah
menimbulkan kegemukan (obesitas) dan beresiko tinggi terkena
diabetes melitus. Penghambat Transporter glukosa yang berperan 90% Dapagliflozin,
SGLT2 reabsorbsi glukosa di tubulus proksimal empagliflozin,
ginjal, yang akan menurunkan gula darah canagliflozin.
f. Kekurangan krom Obat-obat kortekosteroid, duretik thiazida,dan karena ekskresi glukosa melalui urin
beta blocker.
2 7
Lanjutan... Klasifikasi Diabetes Mellitus
DATA LABORATORIUM
Klasifikasi diabetes melitus menurut Smeltzer et al, (2013) ada
1. Glukosa darah 3 yaitu:
2. HbA1C a. Tipe 1 (Diabetes melitus tergantung insulin)
3. Peptida C Ketidakmampuan produksi insulin karena kerusakan sel pankreas akibat autoimun
4. Eektrolit , Anion Kation Kap (Diabetes UK, 2014). Sekitar 5% sampai 10% pasien mengalami diabetes tipe 1.
5. BGA Diabetes melitus tipe 1 ditandai dengan destruksi sel-sel beta pankreas akibat faktor
genetik, imunologis, dan juga lingkungan. DM tipe 1 memerlukan injeksi insulin untuk
6. Profil Lipid
mengontrol kadar glukosa darah.
7. Complate Blood Cell
8. Fungsi Ginjal b. Tipe 2 (Diabetes melitus tak – tergantung
9. Urinalisis insulin) Sekitar 90% sampai 95% pasien mengalami
diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 disebabkan karena
adanya penurunan sensitivitas terhadap insulin
(resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah insulin
yang diproduksi.
Melibatkan beberapa patofisiologi termassuk
gangguan fungsi pulau langerhans &resistensi insulin
yg
Luka susah sembuh menghasilkan gangguan toleransi glukosa&produksi
Diagnosis glukosa hepatik puasa yg tinggi (WHO, 2010 )
6 3
Gambar d Gambar e Gambar f
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala diabetes melitus menurut Smeltzer et al, (2013)
dan Kowalak (2011), yaitu:
100–125
Pra-diabetes mg/dL ––