Anda di halaman 1dari 10

DESAIN PENELITIAN DILIHAT DARI BERBAGAI SUDUT

PANDANG

NAMA : SITI MUNAWIRA MAHULAUW


NIM : 201948021
KELAS : A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang telah memberi kekuatan
kepada penyusun untuk menyelesaikan makalah ini.

Dalam rangka untuk menyelesaikan tugas makalah ini saya berusaha


menyusunnya dengan sebaik-baiknya dan bertujuan untuk memberikan
penjelasan kepada saya dan mahasiswa yang lain agar mengetahui tentang
desain penelitian.

Dengan disusunnya makalah ini kami harapkan para mahasiswa dapat


menambah pengetahuannya tentang desain penelitian tersebut serta dapat
mengambil hikmah dari makalah ini sehingga dapat diajarkan kepada orang
yang belum tahu.
.
Kekurangan dan kelemahan manusia pasti ada. Oleh karena itu saya mohon
kemakluman dan saya harap Bapak Dosen dapat membimbing saya lebih
baik lagi agar di kemudian hari bisa lebih baik dari sekarang.

Demikian dari saya apabila ada kekurangannya saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Sekian dan terima kasih.

Ambon, 14 Maret 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

Latar bekang

Rumusan Masalah

tujuan

BAB II : PEMBAHASAN

1. Pengertian desain Penelitian

2. Pengelompokan Desain Penelitian dari Berbagai Sudut Pandang

BAB III : PENUTUP

KESIMPULAN
BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Perkembangan zaman yang begitu pesat seperti saat ini diikuti pula dengan pesatnya
perkembangan intelektual manusia. Banyak sekali pengetahuan yang perlu untuk dikembangkan
lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan
manusia. Berbagai cara digunakan untuk mengembangkan pengetahuan ataupun mencari ilmu
pengetahuan baru. Salah satu cara untuk mengembangkan pengetahuan tersebut adalah
penelitian.

Penelitian sendiri tidak dapat dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia,
khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya suatu penelitian dan
hubungannya dengan berbagai hal dalam kehidupan mengakibatkan penelitian harus
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika kebenaran. Sehingga setiap
pedoman yang sistematis menjadi perhatian utama agar penelitian yang mandiri, subjekif, dan
kritis dapat dilaksanakan dengan baik.

Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat desain penelitian.
Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah
berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian
dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas. Manfaat
desain penelitian akan dirasakan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena
dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian.

Rumusan masalah

1. Apa pengertian desain penelitian ?


2. Bagaimana pengelompokan desain penelitian apabila dilihat dari berbagai sudut
pandang?

Tujuan

1. Mengetahui pengertian desain penelitian


2. Mengetahui pengelompokan desain penelitian apabila dilihat dari berbagai sudut
pandang.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Desain Penelitian

Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat berarti pula pola,
potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud (Echols dan Hassan Shadily, 1976:177). Sedangkan
Lincoln dan Guba (1985:226) mendefinisikan rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan
kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan
dikerjakan dalam hubungan dengan unsur masing-masing. Desain penelitian menurut Mc Millan
dalam Ibnu Hadjar (1999:102) adalah rencana dan struktur  penyelidikan yang digunakan untuk
memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian (Suchman, 1967: 307), dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya
mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Namun demikian desain penelitian juga bermakna
proses-proses penelitian yang dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu:

(1) Perencanaan penelitian. Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan
serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan
kepustakaan yang ada.

(2) Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian. (Moh Nazir, 1983: 84-85).

Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para peneliti mengenai pengertian desain
penelitian, maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa definisi desain penelitian adalah sebuah
kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman
dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Kegiatan pengumpulan dan analisis data tersebut
untuk menggali penyelesaian sebuah permasalahan yang muncul. Rencana perlu dibuat agar
pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, sehingga penelitian tersebut
juga dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi peneliti.

2. Pengelompokan Desain Penelitian dari Berbagai Sudut Pandang

1.Desain Penelitian dilihat dari Perumusan Masalahnya.


a. Penelitian Eksploraktif

Penelitian eksploratif adalah salah satu jenis penelitian sosial yang tujuannya untuk memberikan
sedikit definisi atau penjelasan mengenai konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti belum memiliki gambaran akan definisi atau konsep penelitian.
Peneliti akan mengajukan what untuk menggali informasi lebih jauh. Sifat dari penelitian ini
adalah kreatif, fleksibel, terbuka, dan semua sumber dianggap penting sebagai sumber informasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjadikan topik baru lebih dikenal oleh masyarakat
luas, memberikan gambaran dasar mengenai topik bahasan, menggeneralisasi gagasan dan
mengembangkan teori yang bersifat tentatif, membuka kemungkinan akan diadakannya
penelitian lanjutan terhadap topik yang dibahas, serta menentukan teknik dan arah yang akan
digunakan dalam penelitian berikutnya.

b. Penelitian Uji Hipotesis

Penelitian Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis
data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam
statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak
mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah
ditentukan sebelumnya.

Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisis data". Keputusan dari uji hipotesis hampir
selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini adalah pengujian untuk menjawab
pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol adalah benar

2. desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data

1. Penelitian Pengamatan ( Observasi )

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan,
dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran.Menurut
Nana Sudjana observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-
gejala yang diteliti.Teknik observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis
fenomena-fenomena yang diselidiki.
Dalam arti yang luas, observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang
dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung.Sedangkan menurut Sutrisno Hadi
metode observasi diartikan sebagai pengamatan, pencatatan dnga sistematis fenomena-
fenomena yang diselidiki.Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data dimana
penelitian atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan
selama penelitian.Dari pengertian di atas metode observasi dapat dimaksudkan suatu cara
pengambilan data melalui pengamatan langsung terhadap situasi atau peristiwa yang ada
dilapangan.
Adapun jenis-jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a.Observasi non partisipan,artinya: penulis tidak ambil bagian/ tidak terlihat langsung dalam
kegiatan orang-orang yang di observasi;
b.Observasi yang berstruktur, artinya: dalam melakukan observasi penulis mengacu pada
pedoman yaag telah disiapkan terlebih dahulu oleh penulis.
2. Penelitian Survai
Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan
cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden dalam berbentuk sample dari
sebuah populasi.Dalam penelitian survei, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab
akibat antar variabel tanpa adanya intervensi peneliti

Terdapat enam langkah dasar dalam melakukan sebuah penelitian survei, yakni:

1. Langkah pertama, yaitu dengan membentuk hipotesis awal, menentukan jenis survei yang
akan dilakukan akankah melalui surel (e-mail), wawancara (interview), atau telepon,
membuat pertanyaan-pertanyaan, menentukan kategori dari responden, dan menentukan
setting penelitian.
2. Langkah kedua, yaitu merencanakan cara untuk merekam data dan melakukan pengujian
awal terhadap instrumen survei.
3. Langkah ketiga, yaitu menentukan target populasi responden yang akan di survei,
membuat kerangka sampel survei, menentukan besarnya sampel, dan memilih sampel.
4. Langkah keempat, yaitu menentukan lokasi responden, melakukan wawancara
(interview), dan mengumpulkan data.[
5. Langkah kelima, yaitu memasukkan data ke komputer, mengecek ulang data yang telah
dimasukkan, dan membuat analisis statistik data.
6. Langkah keenam, yaitu menjelaskan metode yang digunakan dan menjabarkan hasil
penemuan untuk mendapatkan kritik, serta melakukan evaluasi

3.Desain Penelitian dilihat dari Pengendalian variable – variable oleh


Peneliti

1. penelitian Eksperimental

Penelitian eksperimen atau eksperimental adalah penelitian yang berusaha mencari


pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat (Sedarmayanti dan
Syarifudin, 2002).

Menurut Yatim Riyanto (dalam Zuriah, 2006) penelitian eksperimen merupakan


penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi.

Sugiyono (2012) menambahkan penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode


penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan
Krakteristik Penelitian eksperimen menurut Faraenkel (2006) eksperimen formal memuat dua
kondisi dasar, yakni :

 Setidaknya dua (sering lebih) kondisi atau metode yang dibandingkan untuk diuji efek-
efek dari kondisi tertentu atau “treatment”( variabel bebas).

 Variabel bebas langsung dimanipulasi oleh peneliti. Berikut beberapa kareakteristik


penting dari penelitian eksperimen.

Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Kedua kelompok tersebut sedapat mungkin sama (homogen) atau mendekati sama
karakteristiknya. Pada kelompok eksperimen diberikan pengaruh atau treatment tertentu,
sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan. Selanjutnya proses penelitian berjalan dan
diobservasi untuk menentukan perbedaan atau perubahan yang terjadi pada kelompok
eksperimen. Tentunya perbedaan tersebut merupakan hasil bandingan keduanya.

2. Penelitian Ex post Facto

Definisi ex post facto adalah sesudah fakta, yaitu penelitian yang dilakukan setelah suatu
kejadian itu terjadi. Penelitian ex post factobertujuan menemukan penyebab yang
memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa,
perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang
menyebabkan perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah terjadi

Penelitian ex post factodapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:


1.Causal research (penelitian korelasi) adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih. Penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti
yang hendak menggunakannya, yaitu:
(a)Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan penelitian tidak mungkin melakukan
manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen;
(b)Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting(lingkungan) nyata;dan
(c)Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.

2.Causal compararative research (penelitian kausal komparatif) adalah pendekatan dasar kausal
komparatif melibatkan kegiatan peneliti yang diawali denganmengidentifikasi pengaruh variabel
satu terhadap variabel lainnya, kemudian dia berusaha mencari kemungkinan variabel
penyebabnya. Atau dengan kata lain dalam penelitian kausal komparatif peneliti berusaha
mencermati pertanyaan penelitian what is the effect of X? Sebagai contoh, apa pengaruh yang
terjadi, jika seorang anak tanpa 4mengikuti sekolah taman kanak-kanak, kemudian langsung
masuk kelas satu sekolah dasar? Dalamkasus pendidikan apa yang terjadi bila mahasiswa baru
yang berasal dari SMU, tanpa melalui kuliah matrikulasi langsung mengambil mata kuliahteknik,
sebagaihalnya mahasiswa dari SMK?
4. Desain Penelitian Menurut Tujuan
1. Penelitian Deskriptif

penelitian deskriptif pada umumnya menggunakan data sekali tembak atau cross section.
Ditinjau dari tujuannya, penelitian deskriptif dibedakan dalam :

1. Deskriptif  korelasional, untuk melihat signifikansi hubungan antar variabel.


2. Deskriptif Kausal, untuk melihat signifikansi sebab akibat antar variabel.
3. Deskriptif komparatif, untuk melihat signifikansi perbedaan antar obyek atau variabel
yang dicermati.

Dalam prakteknya, penelitian deskriptif dapat dilakukan menggunakan dua teknik yaitu :

1. Teknik Survei, yang melibatkan obyek penelitian dengan populasi yang relatif besar
dengan memanfaatkan data sekali tembak.
2. Teknik Kasus, yang bertujuan melakukan kajian yang mendalam terhadap obyek yang
terbatas.

2. Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif merupakan jenis penelitian deskriptif yang berusaha mencari


jawaban secara mendasar mengenai sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor
penyebab terjadinya maupun munculnya suatu fenomena atau kejadian tertentu.

Penelitian komparatif merupakan penelitian yang sifatnya membandingkan, yang


dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan 2 atau lebih sifat-sifat dan fakta-
fakta objek yang diteliti berdasarkan suatu kerangka pemikiran tertentu. Penelitian
komparatif biasanya digunakan untuk membandingkan antara 2 kelompok atau lebih dalam
suatu variabel tertentu.

3. Penelitian Asosiatif

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan


dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang
dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat berarti pula pola,
potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud (Echols dan Hassan Shadily, 1976:177).
Kita dapat mengelompokan desain penelitian dilihat dari berbgai sudut pandang , desan
penelitian dilihat dari perumusan masalahnya ada 2 yaitu : penelitian eksploratif (penjelasan
atau pola umum penelitian ) dan penelitian ujihipotesis ( jawaban sementra peneliti ) , desain
penelitian berdasarkan metode pengumpulan data ada 2 yaitu penelitin pengamatan
( observasi ) dan penelitian survai ( pengumpulan Informasi ) . Desain penelitian dilihat dari
perkembangan variable oleh peneliti ada 2 yaitu penelitian eksperimental ( percobaan yang
dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan hipotesis atau mengenali hubungan sebab
akibat gejala ) dan penelitian ex post facto ( penelitian yang dilakukan setelah kejadian
terjadi untuk melihat perubahan perilaku ) . desain penelitian merutu tujuannya terbagai
menjadi 3 yaitu penelitian Deskritif ( gambaran lengkap) , penelitian komparatif
( membandingkan ) , penelitian asosiatif ( mengetahui hubungan dua variable atau lebih ) .

Anda mungkin juga menyukai