Anda di halaman 1dari 2

Masalah 1

Menurut Padmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu melalui Kurikulum Terpadu dalam
Satu Disiplin Ilmu, mengatakan bahwa pembelajaran terpadu melalui kurikulum terpadu
fragmented terjadi jika seorang guru memiliki keinginan agar siswa setelah menempuh
pembelajaran satu kurun waktu tertentu memiliki kemampuan atau kecakapan tertentu.
Keuntungan pembelajaran model ini adalah siswa menguasai secara penuh satu kemampuan
tertentu untuk tiap mata pelajaran, ia ahli dan terampil dalam bidang tertentu. Sedangkan
kekurangannya adalah Ia belajar hanya pada tempat dan sumber belajar dan kurang mampu
membuat hubungan atau integrasi dengan konsep sejenis.

Masalah 2
1. Model PKR 221
Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas 6,
dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan. Langkah-langkah pembelajaran
pada model ini, dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu
Kelas V (IPS)
Kelas VI (IPS)
1. Pendahuluan(10’)
Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan; penjelasan skenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(20’)
Tugas Individual
Kerja Kelompok
3. Kegiatan Inti 2(20’)
Kerja Kelompok
Ceramah, Tanya jawab
4. kegiatan Inti 3(20’)
Ceramah, kerja kelompok
Diskusi, Tanya jawab
5. Penutup (10’)
Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut. Persiapan kegiatan belajar berikutnya.

Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.


a. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan pengantar
dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi
dua. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas 6. Ikuti langkah-
langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan.
b. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai dengan
tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar mengajar yang
sesuai.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak lanjut berupa tugas atau
apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin untuk hari berikutnya.

2. Model PKR 222


Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas 5
dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6. Topik
yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam dua
ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah-langkah pembelajaran dapat
diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu
Kelas V (Matematika)
Kelas VI (IPA)
1. Pendahuluan(10’)
Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara bersama dalam dua ruangan yang
berhubungan, penjelasan skenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(15’)
Penjelasan guru Kegiatan individual
Kegiatan individual
3. Kegiatan Inti 2(15’)
Tanya jawab
Kegiatan individual
4. kegiatan Inti 3(15’)
Kerja individual
Tanya jawab
5. kegiatan Inti 3(15’)
Kerja individual
Tanya jawab
5. Penutup (10’)
Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut, tugas. Persiapan kegiatan belajar berikutnya.

Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.


a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V dan kelas
VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan
umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa menyatukan murid
dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang
masing-masing tetapi guru berada di pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai
untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat guru
sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid ribut.
Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak
menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi dan kegiatan
belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah
itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk
jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid sedemikian
rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung.

Anda mungkin juga menyukai