Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KODE ETIK DAN ORGANISASI PROFESI

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Manajemen Informasi Kesehatan IV
Dosen Pengampu : RIA PUTRI ANGGRAENI, S.KEP., M.KES

Oleh :

Eva Khoirunnisa (19303360)

KELAS RMIK-R37/19
JURUSAN REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 01 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
a. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
c. Tujuan .................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2
I. Kode etik rekam medis ........................................................................................ 2
II. Organisasi profesi ................................................................................................ 4
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 6
a. Kesimpulan .......................................................................................................... 6
b. Saran..................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Rekam medis kesehatan adalah berkas catatan dan dokumen tentang


identitaspasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada
saranapelayanan kesehatan. Setiap sarana pelayanan wajib memiliki Rekam Medis baik
rawatjalan maupun rawat inap. Bahwa memajukan kesejahteraan umum adalah salah satu
tujuan nasionalyang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia.

Kesehatan merupakan salah satuwujud dari kesejahteraan nasional dan


mempunyai andil yang besar dalampembangunan sumber daya manusia berkualitas
yang dapat mendukungkelangsungan kehidupan bangsa dan terwujudnya cita-cita
nasional yaitumasyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Rekam Medis dan Informasi Kesehatan menyangkut kepentingankerahasiaan


pribadi pasien dan rahasia jabatan, maka Perekam Medis merasa perluuntuk merumuskan
pedoman sikap dan perilaku profesi, baik anggota PerhimpunanProfesional Perekam Medis
Indonesia (PORMIKI) maupun Perekam Medis lainnyadalam mempertanggungjawabkan
segala tindakan profesinya, baik kepada profesi,pasien maupun masyarakat luas.

Rekam medis kesehatan adalah berkas catatan dandokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainkepada pasien pada sarana pelayanan
kesehatan.Maka sama dengan profesi lainya rekam medis juga memiliki kode
etik/etikadalam menjalankan profesinya tersebut, agar para pelaksanannya (perekam
medis)dapat menjungjung tinggi standar dan mutu dari rekam medis itu sendiri.

b. Rumusan Masalah
1. Apa itu kode etik profesi?
2. Apa itu organisasi profesi?
3. Apa saja organisasi profesi?

c. Tujuan

 Sebagai wawasan mengetahui kode etik dan organisasi profesi.


 Sebagai wawasan pengetahuan perkembangan kode etik dan organisasi profesi.
 Memberikan pengetahuan baru bagi pembaca,khususnya bagi penulis tentang kode
etik dan organisasi profesi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. KODE ETIK REKAM MEDIS

Rekam Medis dan Informasi Kesehatan merupakan aspek penting untuk mendukung

keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu pengembangan sistem dan

penerapannya didukung oleh tenaga profesi yang berkualitas.

A. Kode Etik Perekam Medis

Maka berdasarkan pemikiran di atas, Kongres I PORMIKI menyepakati Kode Etik

Perekam Medis sebagai berikut:

Kewajiban Umum

1. Di dalam melaksanakan tugas profesi, tiap Perekam Medis selalu bertindak demi
kehormatan diri, profesi dan organisasi PORMIKI.
2. Perekam Medis selalu menjalankan tugas berdasarkan standar profesi tertinggi.
3. Perekam Medis lebih mengutamakan pelayanan daripada kepentingan pribadi dan
elalu berusaha memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan yang bermutu.
4. Perekam Medis wajib menyimpan dan menjaga data rekam medis serta informasi
yang terkandung di dalamnya sesuai dengan ketentuan prosedur
manajemen, ketetapan pimpinan institusi dan peraturan perundangan yang berlaku.
5. Perekam Medis selalu menjunjung tinggi doktrin kerahasiaan dan hak atas informasi
pasien yang terkait dengan identitas individu atau sosial.
6. Perekam Medis wajib melaksanakan tugas yang dipercaya pimpinan kepadanya
dengan penuh tanggungjawab, teliti dan akurat.

Peningkatan Pengetahuan Dan Kemampuan

Peningkatan pengetahuan dan kemampuan profesional, baik anggota maupun

organisasi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan profesi melalui

2
penerapan ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan perkembangan di bidang Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan.

Kewajiban Terhadap Profesi

1. Perekam Medis wajib mencegah terjadinya tindakan yang menyimpang dari Kode
Etik Profesi.
2. Perekam Medis wajib meningkatkan mutu rekam medis dan informasi kesehatan.
3. Perekam Medis wajib berpartisipasi aktif dan berupaya mengembangkan serta
meningkatkan citra profesi.
4. Perekam Medis wajib menghormati dan mentaati peraturan dan kebijakan organisasi
profesi.

Kewajiban Terhadap Diri Sendiri

1. Perekam Medis wajib menjaga kesehatan dirinya agar dapat bekerja dengan baik.
2. Perekam Medis wajib meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan
perkembangan IPTEK yang ada

Perbuatan/ tindakan yang bertentangan dengan kode etik :

1. Menerima ajakan kerjasama seseorang / orang untuk melakukan pekerjaan yang


menyimpang dari standar profesi yang berlaku.
2. Menyebarluaskan informasi yang terkandung dalam rekam medis yang dapat
merusak citra Perekam Medis.
3. Menerima imbalan jasa dalam bentuk apapun atas tindakan no.1 dan 2.

B. Pekerjaan Rekam Medis

Seorang rekam medis harus mempunyai semangat yang tinggi akan pekerjaan yang
digelutinya, kalau tidak begitu seorang rekam medis akan selalu malas akan tumpukan
berkas-berkas yang harus dia selesaikan.

Dengan semakin berkembangnya dunia kesehatan di Indonesia, rekam medik


mempunyai peranan tidak kalah pentingnya dalam menunjang pelaksanaan Sistem Kesehatan
Nasional (SKN). Rekam medik sangat penting selain untuk diagnosis, pengobatan juga untuk
evaluasi pelayanan kesehatan, peningkatan efisiensi kerja melalui penurunan mortalitas &
motilitas serta perawatan penderita yang lebih sempurna. Rekam medik harus berisi informasi

3
lengkap perihal proses pelayanan medis di masa lalu, masa kini & perkiraan terjadi di masa
yang akan datang.

Kepemilikan rekam medik sering menjadi perdebatan di kalangan kesehatan, karena


dokter beranggapan bahwa mereka berwenang penuh terhadap pasiennya akan tetapi petugas
rekam medik bersikeras mempertahankan berkas rekam medik di lingkungan kerjanya. Di
lain pihak, pasien sering memaksa untuk membawa atau membaca berkas yang memuat
riwayat penyakitnya. Hal ini menunjukan bahwa rekam medik sangat penting.

II. ORGANISASI PROFESI

Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang
menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-
fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu. Di
dalam perkembangannya, organisasi profesi guru/kependidikan telah banyak mengalami
diferensiasi dan diversifikasi. Hal ini sejalan dengan terjadinya diferensiasi dan diversifikasi
profesi kependidikan.

A. PORMIKI (Perhimpunan Profesional Perekam Medis Indonesia)

PORMIKI merupakan wadah bagi profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Tenaga Perekam Medis dan Informasi Kesehatan seharusnya menjadi anggota PORMIKI,
karena organisasi ini merupakan wadah komunikasi antar Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan dalam melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data medis
dan informasi kesehatan.

PORMIKI sebagai organisasi profesi juga telah menjadi anggota ke 15 dari


International Federation of Health Record Organization (IFHRO) yang merupakan wadah
profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan di seluruh dunia dikenal dengan nama
Indonesian Professionals On Medical Record And Health Information Organization.

4
Tujuan organisasi ini adalah :

 Untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan


Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan mengembangkan sistem rekam medis dan
informasi kesehatan.

 Mengembangkan ilmu rekam medis dan informasi kesehatan.


 Memperjuangkan kepentingan organisasi serta meningkatkan profesi anggota.

VISI PORMIKI

Pada Kongres IV PORMIKI tahun 2003 telah disahkan Visi PORMIKI adalah :

" Manajemen Informasi Kesehatan Yang Handal di Indonesia .

B. IFHIMA

Adalah organisasinirlabayang berafiliasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia(WHO)


sebagaisebuah organisasi non-pemerintah(LSM).
Ada perwakilan di WHO, bekerja sama dengan WHO pada proyek-proyek tertentu
dari perhatian atau kepentingan kepada WHO di bidang Rekam kesehatan dan sistem
informasi.
IFHIMA terdiri dari lima wilayah:
 Amerika
 Eropa
 Mediterania Timur
 Afrika
 Asia Tenggara dan Pasifik Barat

5
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

 Sebagai perekam medis kita tidak bisa melakukan segala sesuatu dengan
seenaknya yang menyangkut tentang data-data pasien, karena hal itu sudah diatur
dalam perundang-undangan yang mengatur tentang kode etik rekam medis atau
hukum-hukum rekam medis.
 Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang
menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk
melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam
kapasitas mereka seagai individu.

b. Saran

Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada saya. Apabila
ada terdapat kesalahan mohon dapat mema’afkan dan memakluminya, karena saya
adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.

6
7
DAFTAR PUSTAKA

Sumber internet

http://rekammedikherlin.blogspot.com/2009/02/kode-etik-rekam-medik.html
http://www.dakdem.com/artikel-bebas/19-artikel-bebas/46-standar-profesi-perekam-medis
http://www.pormiki.or.id/ 7
https://dokumen.tips/documents/kode-etik-rekam-medik-5590a73fba02d.html
https://docplayer.info/45769007-6-organisasi-profesi.html

Anda mungkin juga menyukai