Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks

IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 331-337, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
IRFANDI ZULMI

ANALISIS KEGAGALAN DINDING PENAHAN TANAH PADA


PROYEK X DI SURABAYA

ANALYSIS OF RETAINING WALL FAILURES IN PROJECT X


IN SURABAYA

Irfandi Zulmi*1, Hendro Yassin2


1,2
Jurusan Teknik Sipil,Universitas Trisakti, Kota Jakarta
*e-mail: 1irfandizulmi@gmail.com

ABSTRAK
Dinding penahan tanah yang digunakan pada proyek ini berjenis contiguous pile dengan sistem
perkuatan ground anchor. Pada saat pekerjaan galian berlangsung, terjadi kegagalan pada dinding
penahan tanah di salah satu sisi yang dekat dengan jalan di kota Surabaya. Karena hal tersebut
perlu dilakukan analisa mengenai penyebab terjadinya kasus tersebut. Program yang akan
digunakan untuk menganalisa adalah BMCOLPY/G yang dimana dari program tersebut kita dapat
mengetahui defleksi, momen, geser dan gaya-gaya angkur yang terjadi pada saat penggalian. Dari
hasil perhitungan, menunjukkan bahwa angkur pada layer 1 melebihi dari batas ultimate kabel
prestress, sehingga menyebabkan kerusakan atau kehilangan kekuatan untuk menahan dinding
penahan tanah. Dengan mengetahui penyebab dari kasus, para perancang akan lebih
memperhatikan dalam hal mendesain dinding penahan tanah.

Kata kunci : contiguous pile, kegagalan, angkur.

ABSTRACT

The retaining wall used in this project is a contiguous pile type with a reinforcement system
ground anchor. At the time of excavation work in progress, there was a failure on the retaining
wall in one side close to the road in the city of Surabaya. Because it needs to be analyzed
regarding the cause of the case. The program that will be used to analyze is BMCOLPY/G from
which program we can find deflection, moment, shear and anchor force that occurs during
excavation. From the calculation results, the anchor on layer 1 exceeds the ultimate limit of the
pressure cable, thereby causing damage or losing the strength to hold the retaining wall. By
knowing the cause of the case, the designers will pay more attention in designing the retaining
wall.

Keywords : contiguous pile, failure, anchor

A. PENDAHULUAN tanah, perhitungan stabilitas merupakan salah


Bangunan dinding penahan tanah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan,
merupakan suatu elemen struktur yang penting karena sangat mempengaruhi umur dinding
dalam suatu konstruksi. Bangunan ini sering penahan tanah, kondisi tanah pada bagian
digunakan pada proyek-proyek seperti: tersebut, serta keamanan bangunan dinding
bangunan ruang bawah tanah (basement), penahan tanah. Besar dan distribusi tekanan
pangkal jembatan (abutment), selain berfungsi tanah pada dinding penahan tanah sangat
sebagai struktur bawah bangunan ini dapat juga bergantung pada tekanan arah lateral tanah
digunakan untuk penahan tanah disekitar terhadap dinding.
konstruksi. Pada bangunan dinding penahan
331
Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks
IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 331-337, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
IRFANDI ZULMI

Pada kesempatan ini akan membahas 1. Tekanan tanah aktif dengan kohesi nol (c =
kegagalan dinding penahan tanah pada proyek 0)
di kota Surabaya yang mengakibatkan salah Tekanan tanah horisontal tanah:
satu jalan di kota tersebut ikut mengalami Pa =0.5H2 γKa (2.2)
keruntuhan dan beberapa bangunan disekitar Untuk nilai Ka pada permukaan datar:
proyek tersebut mengalami penurunan dan 1- sin ∅ ∅
Ka = 1+ sin ∅
=tan2 (45°- 2 ) (2.3)
pergeseran tanah, sehingga bangunan tersebut
Untuk nilai Ka pada kondisi tanah dengan
tidak aman untuk ditinggali karena
kemungkinan besar dapat ambruk. Untuk lebih permukaan miring:
cos β-√cos2 β-cos2 ∅
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Pada Ka = cos β (2.4)
cos β+√cos2 β-cos2 ∅
proyek ini dinding penahan tanah yang
2. Tekanan tanah aktif berkohesi
digunakan berjenis contiguous pile dengan
Pa =Ka γz-2c√Ka (2.5)
sistem perkuatan ground anchor.
B.3 Tekanan Tanah Pasif
Kondisi tekanan tanah pasif adalah suatu
dinding penahan tanah terdorong perlahan-
lahan masuk ke arah yang ditahan. Gaya ini
berlawanan dengan arah tekanan tanah aktif.
Pada tekanan tanah pasif memiliki koefisien
sebesar Kp.
1. Tekanan tanah pasif dengan kohesi nol (c=0)
Gambar 1. Kegagalan dinding penahan tanah Tekanan tanah horisontal tanah:
(Sumber: detik.com)
Pp =0.5H2 γKp (2.6)
Untuk nilai Kp pada permukaan datar:
B. STUDI PUSTAKA
1+ sin ∅ ∅
B.1 Tekanan Tanah Lateral Kp = =tan2 (45°+ ) (2.7)
1- sin ∅ 2
Dalam teori rankine dipertimbangkan Untuk nilai Kp pada kondisi tanah dengan
mengenai keadaan tegangan pada massa tanah permukaan miring:
ketika kondisi kesetimbangan plastisnya telah cos β+√cos2 β-cos2 ∅
tercapai, yaitu ketika keruntuhan gesernya pada Kp = cos β (2.8)
cos β-√cos2 β-cos2 ∅
suatu titik terjadi pada seluruh tanah. Tegangan 2. Tekanan tanah pasif berkohesi
merupakan tekanan overburden akibat beban Pp =Kp γz+2c√Kp (2.9)
tanah di atasnya dengan kedalaman sembarang.
Dapat dinyatakan oleh persamaan:
B.4 Program BMCOLPY/G
σ = γz (2.1) Program BMCOLPY/G merupakan program
Dimana: γ = berat volume tanah (kN/m ) 3
yang dibuat di University of Texas, di Austin,
z = kedalaman (m) Texas. Program ini telah dikembangkan
B.2 Tekanan Tanah Aktif kedalam bentuk penggunaan PC oleh
Kondisi tekanan tanah aktif adalah suatu GEOSOFT. GEOSOFT telah menambahkan
kondisi dimana dinding penahan tanah bergerak kemampuan untuk menghitung kurva p-y dari
relatif ke arah depan terhadap sisi tegaknya data input. Dalam kurva p-y, tekanan tanah P
akibat tekanan tanah lateral. Pada suatu saat, dalam bentuk satuan (kN/m) dan defleksi y
gerakan dinding mengakibatkan terjadinya dalam bentuk satuan (meter). Program ini
keruntuhan geser tanah dan tekanan tanah pada digunakan untuk menghitung kasus pada kolom
dinding menjadi konstan pada tekanan balok linear elastis dengan berbagai bentuk
minimumnya. beban menerus ataupun terbagi rata. Beban
332
Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks
IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 331-337, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
IRFANDI ZULMI

transversal yang terjadi bisa linear ataupun


nonlinier tergantung defleksi yang terjadi.
Kegunaan lain dari program ini adalah dapat
memecahkan kasus mengenai balok pada
fondasi elastis, dinding penahan tanah, sheet
pile dengan perkuatan tieback dan lain-lain.

C. METODE
Metode yang dilakukan dimulai dari
pengumpulan data berupa data-data tanah
maupun koefisien untuk di input kedalam
program BMCOLPY/G. Data-data tersebut
berupa data tanah, desain dinding penahan
tanah, dan sistem perkuatan yang digunakan.
Setelah data cukup lengkap baru dilakukan
analisis data dengan bantuan program
BMCOLPY/G. Dari program BMCOLPY/G
dapat diperoleh output berupa deflection, Gambar 3. Permodelan lapisan tanah
bending moment, shear dan besarnya gaya Dari permodelan lapisan tanah yang ada
angkur yang terjadi. Untuk permodelan yang pada Gambar 3 dilakukan perhitungan untuk
akan dilakukan yaitu saat galian mengalami mendapatkan tekanan total aktif yang terjadi
keruntuhan dengan terpasangnya 2 angkur dan pada dinding penahan tanah tersebut. Tekanan
tanpa angkur. Berikut bagan alir penelitian total aktif ini berguna untuk data input ke
dapat dilihat pada Gambar 2. program BMCOLPY/G. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Grafik tekanan total aktif

D.2 Persyaratan kemampuan kabel prestress


Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan
didapatkan gaya ultimate pada 1 strand sebesar
18,4 ton. Berdasarkan SNI 8460:2017 mengenai
faktor keamanan minimum dalam pekerjaan
Gambar 2. Bagan alir penelitian
angkur, untuk angkur sementara yang memiliki
D. HASIL STUDI/PEMBAHASAN
umur layan tidak lebih dari 2 tahun digunakan
D.1 Permodelan Lapisan Tanah
333
Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks
IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 331-337, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
IRFANDI ZULMI

faktor keamanan minimum tendon sebesar 1.6. angkur yaitu layer 1 dan layer 2. Berikut data
Jadi gaya yang diizinkan bekerja pada tendon input pada program BMCOLPY/G.
setiap strand adalah
18,4 Tabel 2. Data input tekanan total aktif
= 1,6
= 11,5 ton
Lapisan Kedalaman (m) Tekanan Total (kN/m²) Input BMCOLPY/G (kN/m²)
-1.5 6.557 3.278
D.3 Pengecekan penarikan pada angkur 1 74.227 37.114
-6
96.000 48.000
Tabel 1. Data Angkur 156.000 78.000
2 -10
Anchor Force Jarak Sudut 106.950 53.475
Layer Elevasi Jumlah Strand
(ton) Horisontal Pemasangan 3 -12 130.744 65.372
1 -3.5 7 Strand Ø 1/2'' 75 3.6 45
2 -10 7 Strand Ø 1/2'' 84 3.6 45
3 -13.5 5 Strand Ø 1/2'' 82 2.4 45
Tabel 3. Data input angkur
(Sumber: Konsultan konstruksi di Jakarta) Layer Spring Support (kN/m) Gaya Angkur (kN)
Pengecekan pada saat penarikan anchor force: 1 3307.82 -147.314
75 2 3780.37 -164.992
Layer 1 = 7 =10,71 < 11,5 ton (diizinkan)
84
2. Data output
Layer 2 = =12 >11,5 ton (tidak diizinkan) Hasil output program BMCOLPY/G untuk
7
82 galian pada area runtuh berupa grafik defleksi,
Layer 3 = 5
=16,4 >11,5 ton (tidak diizinkan)
momen, dan geser pada galian:
Dari hasil pengecekan diatas dapat dikatakan
bahwa kondisi strand pada saat penarikan layer
1 sudah mendekati batas yang diizinkan,
sedangkan layer 2 dan layer 3 sudah melebihi
dari batas yang diizinkan. Sehingga jika
penggalian tetap dilaksanakan gaya yang terjadi
pada strand akan semakin besar.
D.4 Perhitungan Modulus Elastisitas Inersia

Gambar 6. Grafik defleksi galian pada area runtuh

Gambar 5. Detail Dinding Penahan Tanah


Dari Gambar 5, diketahui diameter dinding
penahan tanah adalah 800 mm dengan jarak
antar pile 1,2 meter. Setelah dilakukan
perhitungan didapat nilai modulus elastisitas
sebesar 393746.279 kN.m². Nilai ini
merupakan data yang akan di input pada
program BMCOLPY/G.
D.5 Permodelan galian pada area runtuh Gambar 7. Grafik momen galian pada area runtuh
1. Data input
Pada kasus ini keruntuhan terjadi pada
kedalaman -12 meter dengan yang terpasang 2

334
Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks
IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 331-337, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
IRFANDI ZULMI

Pada permodelan ini, data tekanan tanah


total yang di input sama seperti permodelan
sebelumnya, hanya saja gaya angkur ditiadakan.
2. Data output
Hasil output program BMCOLPY/G untuk
galian pada area runtuh (tanpa angkur) berupa
grafik defleksi, momen, dan geser pada galian:

Gambar 8. Grafik geser galian pada area runtuh


Dari hasil output program BMCOLPY/G,
gaya angkur yang terjadi pada layer 1 sebesar
261 kN dan layer 2 sebesar 238 kN.
Selanjutnya dilakukan perhitungan agar
diketahui gaya yang bekerja pada 1 strand, lalu
dibandingkan dengan syarat izin yaitu dengan
cara:
Gaya yang bekerja pada 1 strand Gambar 9. Grafik geser galian pada area runtuh
Gaya yang bekerja x Jarak horisontal (tanpa angkur)
= Sudut pemasangan x Jumlah Strand
Layer 1
261 x 3.6
= cos 45° x 7
= 189,83 kN
=18,9 ton >11,5 ton (tidak diizinkan)
Layer 2
238 x 3.6
= cos 45° x 7
= 173,1 kN
= 17,3 ton >11,5 ton (tidak diizinkan)
Berdasarkan hasil dari pengecekan gaya
angkur diatas, dapat disimpulkan bahwa gaya
angkur yang terjadi pada layer 1 sudah melebihi
batas izin dan kemampuan ultimate strand. Gambar 10. Grafik geser galian pada area runtuh
(tanpa angkur)
Sehingga dapat mengakibatkan kerusakan
ataupun hilangnya kekuatan pada kabel
prestress untuk menahan dinding penahan
tanah. Jika angkur layer 1 rusak, otomatis layer
2 juga mengalami kerusakan karena tidak kuat
menahan beban-beban yang terjadi.
D.6 Permodelan galian pada area runtuh
(tanpa angkur)
1. Data input

335
Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks
IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 331-337, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
IRFANDI ZULMI

Gambar 13. Data Output (Diagram Interaksi)


Dari hasil pengecekan yang dilakukan
menunjukkan bahwa penulangan contiguous
pile berada jauh diluar diagram interaksi
sehingga dinding sudah tidak dapat menahan
beban yang ada. Akibatnya dinding tersebut
dapat mengalami patahan atau retakan.

E. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dijabarkan
dapat disimpulkan bahwa pada desain awal
dinding penahan tanah dengan permodelan
Gambar 11. Grafik geser galian pada area runtuh
(tanpa angkur) galian pada area runtuh, gaya angkur yang
D.7 Cek Penulangan Terhadap Beban P dan terjadi pada layer 1 sebesar 18,9 ton dimana
Momen Max nilai tersebut telah melebihi batas ultimate yang
Pengecekan penulangan ini menggunakan dapat mengakibatkan kerusakan atau hilangnya
bantuan program PCACOL. Pada kasus ini kekuatan angkur pada dinding penahan tanah
permodelan yang akan di cek adalah Galian tersebut. Karena layer 1 telah rusak, angkur
Pada Runtuhnya Dinding Penahan Tanah yang ada pada layer 2 ikut mengalami
(Tanpa Angkur). Pada permodelan tersebut kerusakan karena tidak kuat menahan beban-
terjadi gaya momen sebesar 4250 kNm pada beban yang terjadi, maka terjadi keruntuhan
kedalaman 11,5 meter. Berikut data yang di dinding penahan tanah tersebut. Setelah
input pada program PCACOL : dilakukan pengecekan menggunakan PCACOL
Tabel 4. Data Input PCACOL pada permodelan galian pada area runtuh (tanpa
Material Properties Reinforcement angkur), gaya momen yang terjadi berada diluar
Strength (fc') 25 Mpa Circular 800 mm diagram interaksi sehingga dinding tersebut
Elasticity (Ec) 23500 Mpa No. of bars 18 dapat mengalami patahan atau retakan.
Max Stress (fc) 21.25 MPa Bar Size #25
Sebaiknya dalam hal mendesain dilakukan
Beta 0.85 Clear Cover 75 mm
Ultimate Strain 0.003 Factored Loads
pengecekan berulang-berulang agar tidak terjadi
Strength (fy) 400 Mpa Load P 0 kesalahan dalam mendesain yang akan
Elasticity (Es) 200000 Mpa Momen X 4250 kNm menyebabkan masalah pada saat pelaksanaan.

REFERENSI
GEOSOFT. (1998). BMCOLPY/G Beam
Column Analysis with Nonlinear Supports,
Engineering Analysis Program for
Geotechnical Engineers. United States of
Gambar 12. Profil Contiguous Pile America.
Hardiyatmo, H. C. (2002). Analisis dan
Perancangan Fondasi 1 (3rd ed.).
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Lestari, N. A. (2019). Analisis pengaruh
tahapan penggalian basement
menggunakan aplikasi BMCOLPY/G dan
Plaxix 2d. Jakarta: Universitas Trisakti,
336
Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks
IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 331-337, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
IRFANDI ZULMI

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.

337

Anda mungkin juga menyukai