Anda di halaman 1dari 3

.

‫ات‬ َ ‫ضائ ِِل ُي َع َّظ ُم فِ ْي َها األَجْ ُر‬


ُ ‫والح َس َن‬ َ ‫ض َف َخصَّ َبعْ ضُ ال ُّشه ُْو ِر َواألَي َِّام َوالَل َيالِي ِب َم َزا َيا َو َف‬ ٍ ْ‫ض ُه َعلَى َبع‬ َ ْ‫ض َل َبع‬ َّ ‫ان َو َف‬َ ‫الحمْ ُد هلِل ِ الَّذِيْ َخلَقَ ال ّز َم‬ َ
‫ِك‬َ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم علَى َع ْبد‬ َ ‫ اللّ ُه َّم‬.‫ْك لَ ُه َوأ ْش َه ُد أنَّ َسيِّدَ نا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ى ِب َق ْولِ ِه َوفِعْ لِ ِه إِلَى الرَّ َشا ِد‬ َ َ َ ‫أَ ْش َه ُد أَنْ الَ إِلَ َه إِالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬
‫الى فِي‬ َ ‫ َف َق ْد َقا َل هللاُ َت َع‬،ِ‫الطا َعات‬ َّ ‫ ف َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا هللاَ َت َعالَى ِبفِعْ ِل‬،ُ‫ أمَّا بعْ د‬.‫البالَ ِد‬ ِ ‫ك م َُح ّم ٍد َو َعلَى آلِه وأصْ َح ِاب ِه هُدَ ا ِة األَ َن ِام في أَ ْن َحا ِء‬ َ ِ‫َو َرس ُْول‬
‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َوالَ َتم ُْو ُتنَّ إِالَّ َواَ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن‬
َ ‫ا‬ ‫و‬ ْ ُ ‫ق‬ َّ
‫ت‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫و‬ْ ‫ن‬ُ ‫م‬َ ‫آ‬ ‫ْن‬
َ ‫ي‬ ‫ذ‬
ِ َّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫ه‬َ ‫ي‬
ُّ َ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ي‬
َ :‫ْم‬‫ي‬ ‫ر‬ ‫ك‬َ ْ
‫ال‬ ‫ه‬
ِ ‫اب‬
ِ ‫ت‬َ ‫ك‬
ِ Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
ِ ِ
Hari Jumat tergolong unik dalam Islam. Dari segi penamaan, pilihan nama “Jumat” berbeda dari nama-
nama hari lainnya. Kata “Jumat “ Qamus Al-Lughah Al-Arabiyah Al-Ma'ashir dapat dibaca dalam tiga
bentuk: Jumu'ah, Jum'ah, dan Juma'ah, yang berarti berkumpul. Sementara hari-hari lain memiliki
makna yang mirip dengan urutan angka hari dalam sepekan: Ahad (hari pertama), Isnain (hari kedua),
tsulatsa (hari ketiga), arbi’a (hari keempat) dan khamis (hari kelima), serta sabt yang berakar kata dari
sab’ah (hari ketujuh). Pada masa Arab Jahiliyah nama-nama hari terdiri dari Syiyar (Sabtu), Awwal
(Ahad), Ahwan (Senin), Jubar (Selasa), Dubar (Rabu), Mu’nis (Kamis), dan ‘Arubah (Jumat). Nama-nama
tersebut kemudian diubah dengan datangnya Islam. Rasulullah tidak hanya melakukan revolusi moral
tapi juga revolusi bahasa. Kata-kata dianggap kurang tepat dimaknai ulang sehingga sesuai dengan nilai-
nilai Islam. Di kalangan masyarakat Arab Jahiliyah, ‘Arubah merupakan momentum untuk menampilkan
kepongahan, kebanggaan, berhias, dan semacamnya. Dalam Islam ‘Arubah berubah menjadi Jumu‘ah
yang mengandung arti berkumpul. Tentu saja lebih dari sekadar berkumpul, karena dalam syari’at,
Jumat mendapatkan julukan sayyidul ayyâm atau rajanya hari. Dengan kata lain, Jumat menduduki posisi
paling utama di antara hari-hari lainnya dalam sepekan. Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad
meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Ubadah sebuah hadits: ‫هللا َي ْو ُم ْال ُج ُم َع ِة َوه َُو أَعْ َظ ُم مِنْ َي ْو ِم ال َّن َح ِر َو َي ْو ُم ْالف ِْط ِر‬ ِ َ‫َس ِّي ُد اأْل َي َِّام عِ ْند‬
َ َ ‫اَّل‬
‫هللا َش ْي ًئا إِ أعْ طاهُ إِيَّاهُ َما لَ ْم‬ ْ َ ٌ َ ‫أْل‬ ْ َ ُ
َ ‫اعة اَل َيسْ أ ُل ال َع ْب ُد فِ ْي َها‬ َ ‫ض َوفِ ْي ِه ُتوُ ِّف َي َوفِ ْي ِه َس‬ ِ ْ‫ال فِ ْي ِه َخلَقَ هللاُ آدَ َم َوفِ ْي ِه أهْ ِبط م َِن ال َج َّن ِة إِلَى ا ر‬ ٍ ‫ِص‬ َ ‫َوفِ ْي ِه َخمْسُ خ‬
‫ْح َواَل َج َب ٍل َواَل َح َج ٍر إِاَّل َوه َُو ُم ْشف ٌِق مِنْ َي ْو ِم‬ ‫ي‬ ‫ر‬ ‫اَل‬ ‫و‬ ‫ض‬ ْ‫ر‬ َ ‫أ‬ ‫اَل‬ ‫و‬ ‫ء‬
J ‫ا‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫اَل‬ ‫و‬ ‫ب‬
ٍ َّ‫ر‬ ّ
‫ق‬ ‫م‬
ُ ٍ‫ك‬ َ ‫ل‬ ‫م‬ ْ‫ِن‬ ‫م‬ ‫ا‬‫م‬ ‫و‬ ُ
‫ة‬ ‫َّاع‬ ‫س‬‫ال‬ ‫م‬ ‫و‬ْ ُ ‫ق‬ َ
‫ت‬ ‫ه‬ِ ْ
‫ي‬ ‫ف‬
ِ ‫و‬ ‫ِم‬
‫ح‬ ‫ر‬ َ
‫ة‬ ‫ْع‬‫ي‬ ِ‫ط‬ َ
‫ق‬ ‫َيسْ أ َ ْل إِ ْثمًا أَ ْو‬
ٍ ِ َ ٍ َ ٍ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ ٍ َ َ
ْ
‫“ ال ُج ُم َع ِة‬Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari
raya Fithri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam
dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jumat
terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan
permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali shilaturrahim. Hari kiamat juga terjadi di
hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia
khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat.” Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Di antara kita
kadang lupa, tak merasakan, keutamaan hari Jumat karena tertimbun oleh rutinitas sehari-hari.
Kesibukan yang melingkupi kita tiap hari sering membuat kita lengah sehingga menyamakan hari Jumat
tak ubahnya hari-hari biasa lainnya. Padahal, di tiap tahun ada bulan-bulan utama, di tiap bulan ada hari-
hari utama, dan di tiap hari ada waktu-waktu utama. Masing-masing keutamaan memiliki kekhususan
sehingga menjadi momentum yang sangat baik untuk merenungi diri, berdoa, bermunajat, berdzikir,
dan meningkatkan ibadah kepada Allah ‫ﷻ‬. Keistimewaan hari Jumat bisa dilihat dari
disunnahkannya mandi Jumat. Dalam Al-Hawi Kabir karya al-Mawardi, Imam Syafi’i menjelaskan bahwa
kendati shalat Jumat dilaksanakan pada waktu shalat dhuhur, mandi Jumat boleh dilakukan semenjak
dini hari, setelah terbit fajar. Mandi adalah simbol kebersihan dan kesucian diri. Setelah mandi,
seseorang dianjurkan untuk memakai pakaian terbaik, terutama warna putih, sebelum berangkat
menuju shalat Jumat. Dalam hal ini, umat Islam diperingatkan untuk menyambut hari istimewa itu
dengan kesiapan dan penampilan yang juga istimewa. Dalam Bidâyatul Hidâyah, Imam Abu Hamid al-
Ghazali menyebut hari Jumat sebagai hari raya kaum mukmin (‘îdul mu’minîn). Imam al-Ghazali bahkan
menyarankan agar umat Islam mempersiapkan diri menyambut hari Jumat sejak hari Kamis, dimulai
dengan mencuci baju, lalu memperbanyak membaca tasbih dan istighfar pada Kamis petang karena
saat-saat tersebut sudah memasuki waktu keutamaan hari Jumat. Selanjutnya, kata Imam al-Ghazali,
berniatlah puasa hari Jumat sebagai rangkaian dari puasa tiga hari berturut-turut Kamis-Jumat-Sabtu,
sebab ada larangan puasa khusus hari Jumat saja. Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Hari Jumat
juga menjadi semacam konferensi mingguan bagi umat Islam, karena di hari Jumatlah ada shalat
berjamaah dan khutbah Jumat. Setiap umat Islam laki-laki yang tak memiliki uzur syar’I wajib ‘ain
melaksanakannya. Artinya, lebih dari sebatas berkumpul, Jumat adalah momen konsolidasi persatuan
umat sekaligus memupuk ketakwaan melalui nasihat-nasihat positif dari sang khatib. Tentu keutamaan
ini bersamaan dengan asumsi bahwa jamaah melaksanakan shalat Jumat dengan kesungguhan penuh,
menyimak khutbah secara baik, bukan cuma rutinitas sekali sepekan untuk sekadar menggugurkan
kewajiban. Amalan-amalan utama hari Jumat juga bertebaran. Di antaranya adalah memperbanyak
baca shalawat, memperbanyak doa, bersedekah; membaca Surat al-Kahfi, Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq,
dan Surat an-Nas, serta ibadah-ibadah lainnya. Masing-masing amalan memiliki fadhilah yang luar biasa.
Imam as-Suyuthi dalam kitabnya, ‘Amal Yaum wa Lailah, mengatakan: ‫ اإلخالص‬:‫ويقرأ بعد الجمعة قبل أن يتكلم‬
‫ويصلى راتبة الجمعة التي بعدها في‬.‫ ويكثر من الصالة على النبي صلى هللا عليه وسلم سوم الجمعة وليلة الجمعة‬.)‫والمعوذتين (سبعا سبعا‬
‫ وما ذا يفعل بعدها؟ ويمشى بعدها لزيارة أخ أو عيادة مريض أو حضور جنازة أو عقد نكاح‬.‫“ بيته ال في المسجد‬Nabi
‫ ﷺ‬membaca Surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas usai shalat Jumat sebanyak tujuh kali dan
beliau juga memperbanyak shalawat pada hari Jumat dan malamnya. Ia juga mengerjakan shalat sunah
setelah shalat Jumat di rumahnya, tidak di masjid. Setalah itu apa yang dilakukan Nabi SAW? Beliau
mengunjungi saudaranya, menjenguk orang sakit, menghadiri jenazah (bertakziah), atau menghadiri
akad nikah.” Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Dengan demikian, umat Islam seolah diajak untuk
menjadikan hari Jumat sebagai hari khusus untuk memperbanyak ibadah. Tidak jarang, Jumat dijadikan
oleh para ulama untuk mengistirahatkan diri sejenak dari hiruk-pikuk kesibukan duniawi, untuk
mengkhususkan diri beramal saleh di hari Jumat. Sebagaimana dilakukan Rasulullah, hari Jumat bukan
semata untuk meningkatkan ritual ibadah kepada Allah tapi juga berbuat baik kepada sesama, seperti
bersilaturahim, berempati kepada orang yang kena musibah, dan lain-lain. Karena itu pula dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Qadla’i dan ibnu Asakir dari Ibnu Abbas disebutkan: ‫الجمعة حج‬
‫“ الفقراء‬Jumat adalah hajinya orang-orang fakir.” Hadits tersebut adalah penegasan tentang betapa
istimewanya hari Jumat dibanding hari-hari biasa lainnya. Karena itu patut bagi kita untuk meluangkan
waktu sejenak untuk berkontemplasi (muhasabah), menaikkan kualitas ibadah kepada Allah,
memperbaiki hubungan sosial, serta memperbanyak amal-amal sunnah lainnya. Cukuplah enam hari kita
sibuk dan larut dalam kesibukan duniawi. Apa salahnya menyisihkan satu hari untuk menyegarkan
kondisi rohani kita agar tidak layu, kering, atau bahkan mati. Semoga khatib al-faqir dan jamaah sekalian
dapat melaksanakan anjuran ini dengan sungguh-sungguh dan penuh kesadaran diri. ‫ك هللا لِي َولَ ُك ْم فِى‬ َ ‫ار‬ َ ‫َب‬
ْ َ ْ‫أس‬ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ ْ َّ َ َ ُ ْ َّ َ َ ْ
َ‫ َوأقو ُل قولِي َهذا ف تغفِ ُر هللا‬،‫ َونف َعنِي َوإِيَّاك ْم ِب َمافِي ِه م آ َي ِة َوذِك ِر ال َح ِكي ِْم َوتق َّب َل هللاُ ِمنا َو ِمنك ْم ِتال َوت ُه َوإِن ُه ه َُو ال َّس ِمي ُع ال َعلِي ُم‬،‫آن ا َلعظِ ي ِْم‬ ْ ْ‫ِن‬ ْ ُ َ َ ْ ِ ُ‫ْالق‬ْ‫ر‬
‫ ال َعظِ ْي َم إِ َّن ُه ه َُو الغَ فُ ْو ُر الرَّ ِحيْم‬Khutbah II َ‫ َوأ ْش َه ُد أنْ الَ ِالَ َه إِالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ ال‬.‫لى َت ْوفِ ْيقِ ِه َواِمْ ِت َنا ِن ِه‬ َ َ َ ‫لى إِحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر لَ ُه َع‬ َ ‫هلل َع‬ ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد‬
‫ص ِّل َعلَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوأَصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا‬ َ ‫ الل ُه َّم‬.‫إلى ِرضْ َوا ِن ِه‬ َ ‫ْك لَ ُه َوأَ ْش َه ُد أنَّ َسيِّدَ َنا م َُحم ًَّدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ى‬ َ ‫َش ِري‬
َ َ
َ َّ‫هللا أ َم َر ُك ْم ِبأمْ ٍر َب َدأ فِ ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َوثـ َنى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ ِه َو َقا َل َتعاَلَى إِن‬
‫هللا‬ َ َ َ
َ َّ‫هللا فِ ْي َما أ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا َن َهى َواعْ لَم ُْوا أن‬ َ َ ‫أَمَّا َبعْ ُد َفيا َ اَ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتقُوا‬
َ ‫آل َس ِّيدِنا‬ ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى‬ َ ‫ص ِّل َعلَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد‬ َ ‫ الل ُه َّم‬.‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‬ َ ‫لى ال َّن ِبى يآ اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا‬ َ ‫ُصلُّ ْو َن َع‬ َ ‫َو َمآل ِئ َك َت ُه ي‬
ْ ْ َ
‫ض الل ُه َّم َع ِن الخل َفا ِء الرَّ اشِ ِدي َْن أ ِبى َبك ٍر َو ُع َمر َوعُث َمان َو َعلِى َو َعنْ َبقِ َّي ِة الص ََّحا َب ِة‬ َ ُ ْ ّ ْ
َ ْ‫ك َو ُر ُسل َِك َو َمآل ِئ َك ِة ال ُم َقرَّ ِبي َْن َوار‬ ْ َ
َ ‫م َُح َّم ٍد َو َعلى اَن ِبيآ ِئ‬
‫ت‬ ِ ‫اغفِرْ ل ِْلم ُْؤ ِم ِني َْن َو ْالم ُْؤ ِم َنا‬ ْ ‫ك َيا أَرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن اَلل ُه َّم‬ َ ‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َم ِت‬ َ ْ‫ْن َوار‬ ِ ‫ي‬ ِّ
‫د‬ ‫ال‬ ‫م‬
ِ ‫و‬ْ ‫ي‬
َ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ا‬
ِ ‫ان‬
ٍ ‫س‬ َ ْ‫ِح‬ ‫ا‬ ‫ب‬
ِ ‫م‬
ْ ‫ه‬
ُ َ ‫ل‬ ‫ْن‬
َ ‫ي‬ ‫ع‬
ِ ‫اب‬
ِ َّ
‫ت‬ ‫ال‬ ‫ِي‬ ‫َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِابع‬
ْ َ
ْ‫َك الم َُوحِّ ِد َّية َوانصُرْ َمن‬ ْ ْ ْ
َ ‫ك َوال ُمش ِر ِكي َْن َوانصُرْ عِ َباد‬ ْ ِّ َ ْ َ
َ ْ‫ت الل ُه َّم أعِ ز اإلِسْ ال َم َوالمُسْ لِ ِمي َْن َوأ ِذ َّل الشر‬ ْ َّ َ َ ْ
ِ ‫ت اَالحْ يآ ُء ِمن ُه ْم َواال ْم َوا‬ ْ َ ِ ‫َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما‬
‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء‬ َّ ‫ الل ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو‬.‫ْن‬ ِ ‫ِك إِلَى َي ْو َم ال ِّدي‬ َ ‫ْن َواعْ ِل َكلِ َمات‬ َ
ِ ‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو دَ مِّرْ أعْ دَ ا َء ال ِّدي‬ ْ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو‬ َ ‫َن‬
‫ َر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى‬.‫ان ْالمُسْ ِل ِمي َْن عآم ًَّة َيا َربَّ ْال َعالَ ِمي َْن‬ ِ َ‫د‬ ْ
‫ُل‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ْ
‫ا‬ ‫ِر‬‫ئ‬ ‫ا‬
ِ َ َ ‫س‬ ‫و‬ ً
‫َّة‬ ‫ص‬ ‫خآ‬ ‫َّا‬
‫ي‬ ِ‫ْال ِف ْت ِ َ َ َ َ َ َ ِ َ َ َ َ َ َ َ ِ ِ ِ ْس‬
‫ي‬ ‫ن‬ ‫ُو‬ ‫د‬ ْ
‫ن‬ ‫ا‬ ‫ا‬ َ
‫ن‬ ‫د‬َ ‫ل‬ ‫ب‬ ْ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ن‬ َ
‫ط‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ه‬ َ
‫ظ‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ن‬ ‫ِح‬ ‫م‬‫ل‬ ْ
‫ا‬ ‫و‬ ‫ة‬‫ن‬َ
ْ ْ ْ َ ‫ َر َّب َنا َظلَمْ َنا اَ ْنفُ َس َنا َواإنْ ل ْم َت ْغفِرْ ل َنا َو َترْ َح ْم َنا ل َنك ْو َننَّ م َِن ا‬.‫ار‬
ْ ُ َ َ َ َ ‫ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ‬
‫ان‬ ِ ‫إلحْ َس‬ ِ ‫هللا ! إِنَّ هللاَ َيأ ُم ُر ِبال َع ْد ِل َوا‬ ِ ‫ عِ َبا َد‬.‫لخاسِ ِري َْن‬ ِ ‫اب ال َّن‬
َ ‫هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع‬
‫لى ن َِع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َولَذ ِْك ُر‬ َ ‫ِظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا‬
ُ ‫ء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع‬Jِ ‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ‬
ِ َ ْ‫َوإِيْتآ ِء ذِي ْالقُر‬
ْ‫هللا أَ ْك َبر‬
ِ

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/101421/khutbah-jumat-keistimewaan-hari-jumat-yang-kerap-
dilupakan

Konten adalah milik dan hak cipta www.islam.nu.or.id

Anda mungkin juga menyukai