LP & LK KMB (Hipertensi) Chika Yuliana Nisardi
LP & LK KMB (Hipertensi) Chika Yuliana Nisardi
A. PENGERTIAN
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah
di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatknya
resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan
ginjal. (Wahyu Rahayu, 2015)
Hipertensi dapat didefiniskan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.
Hipertensi diakatakan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95-104 mmHg,
hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg dan
hipertensi beraat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini
berdasarkan peningkatan tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari
peningkatan sistolik (Padila, 2013).
B. ETIOLOGI
disebabkan oleh penyakit lain. Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90%
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
hipertensi.
2. Ciri perseorangan
daripada perempuan) dan ras (ras kulit hitam lebih banyak daripada kulit
putih)
3. Kebiasaan hidup
konsumsi garam yang tinggi (melebihi sari 30 gr), kegemukan atau makan
berlebihan, stress dan pengaruh lain misanya merokok. Minum akohol, minum
C. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : (Menurut, Padila, 2013)
Tidak ada gejala yang soesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteru oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, pendarahan dari hidung, pusing,
wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita
hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sebagai
berikut :
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual
d. Muntah
e. Sesak nafas
f. Gelisah
g. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
Obesitas Merokok Stress Konsumsi Alkohol Kurang olah Usia di atas 50 Kelainan fungsi
ginjal Feokromositoma
garam berlebih raga tahun
HIPERTENSI
Retensi
natrium
Oedem
Gangguan
keseimbangan
volume cairan
1. Jantung koroner
2. Gagal jantung
3. Stroke
4. Gagal ginjal kronik
5. retinopati
6. PENATALAKSANAAN
c. Berhenti merokok
Penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok
diketahui menurunkan aliran darah keberbagai organ dan dapat meningkatkan
kerja jantung.
b. Beta Bloker
Bekerja dengan menurunkan daya pompa jantung sehingga pada gilirannya
menurunkan tekanan darah. Contoh: propanolol 10 mg (inderal, farmadral),
atenolol 50, 100 mg (tenormin, farnormin), atau bisoprolol 2,5 & 5 mg
(concor).
c. Vasodilator
Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan merelaksasi otot pembuluh
darah.
e. Calsium Antagonis
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat
kontraksi jantung (kontraktilitas). Contohnya: nifedipin 5 & 10 mg (adalat,
codalat, farmalat, nifedin), diltiazem 30,60,90 mg (herbesser, farmabes).
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-5.
Jakarta: EGC.
Muttaqin, A. (2012). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
Sudoyo, A. W; Bambang, S & Idrus, A, et al. (2013). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Wahyu, Rahayu. 2015. “Mengenal dan Mencegah Penyakit Diabetes, Hipertensi, Jantung dan
Stroke Untuk Hidup Lebih Berkualitas”. Yogyakarta: Media Ilmu
LAPORAN KASUS PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI
Oleh :
Nama : Ny.B
A. IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : Ny.B
Umur : 47 Thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia / Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : Ds. Jagan salak Kec. Ceper Klaten
Catatan Masuk
Tanggal : 23 Maret 2021
Jam : 09.00 WIB
Dikirim Oleh : Keluarga
Diagnosa : Hipertensi
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama :
Pasien menagatakan pusing susah tidur dan sakit di bagian kepala belakang
menjaar ke leher.
2. Riayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakanpusing sudah 3 hari sulit tidur sejak dua hari yang lalu dan
nyeri skala 5 di bagian belakang kepala sampai ke leher.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan bahwa memiliki riwayat hipertensi.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Pasien mengatakan bahwa Almarhumah orangtuanya juga mengidap hipertensi.
Genogram :
Keterangan :
c. Pola eliminasi
1) BAB
2) BAK
6. Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan umum : Kondisi pasien sedang tampak lemah dengan keadaan
Composmentis.
b. Pemeriksaan TTV : TD : 150/100 mm/hg, N : 94x/menit, RR : 20x/menit, S :
37,5◦c.
c. Pemeriksaan kepala : bentuk kepala pasien simetris tidak ada bekas luka,
pertumbuhan rambut merata dan bersih.
Mulut : mukosa mulut kering, tidak ada stomatitis
Gigi : gigi lengkap, graham belakang pasien bolong dan terdapat karies gigi.
Lidah : lidah pasien bersih, tidak ada bau mulut
Telinga : fungsi pendengaran normal, tidak ada serumen, bentuk simetris
tidak ada nyeri telinga.
d. Pemeriksaan leher : bentuk leher pasien simetris tidak ada bekas luka dan
tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.
i. Pemeriksaan Genitalia :
Jenis kelamin perempuan tidak ada lesi tidak ada odem, tidak ada kelainan dan
tidak menggunakan selang kateter.
j. Pemeriksaan Anus :
Tidak ada hemoroid/wasir.
7. Pemeriksaan Penunjang : -
C. ANALISA DATA
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan
.
1. Gangguan Rasa Nyaman b.d Gejala Terkait Penyakit (Hipertensi)
2. Nyeri Akut b.d Agen Cidera Biologis.
3. Insomnia b.d Ketidaknyamanan Fisik
E. INTERVENSI
F. IMPLEMENTASI
mempraktekkan.