Anda di halaman 1dari 1

KEUTAMAAN RAMADHAN BERDASARKAN HADITS-HADITS SHAHIH

HR. Abdurrahman ibn Syakhor Ad-Dausi (Abahir/Abu Hurairoh) nama Asli Abdu syams

1. Bulan yang penuh barakah


2. Diwajibkannya puasa
3. Pintu surga dibuka
4. Pintu neraka ditutup

ُ‫صيَا َمهُ يُ ْفتَ ُح فِي ِه أَب َْواب‬ِ ‫ض هَّللا ُ َعلَ ْي ُك ْم‬


َ ‫ك ا ْفتَ َر‬ ٌ ‫ار‬ َ َ‫ان َش ْه ٌر ُمب‬ َ ‫ض‬َ ‫قَ ْد َجا َء ُك ْم َش ْه ُر َر َم‬
ِ ‫ُر َم َخي َْرهَا فَقَ ْد ح‬
‫ُر َم‬ ِ ‫ف َشه ٍْر َم ْن ح‬ ِ ‫ين فِي ِه لَ ْيلَةٌ َخ ْي ٌر ِم ْن أَ ْل‬ ِ َ‫ْال َجنَّ ِة َوتُ َغلُّ فِي ِه ال َّشي‬
ُ ‫اط‬
“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa,
dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu. di
dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan
kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang/terjauhkan (dari kebaikan)” (HR. Ahmad)

7. Penghapus dosa

Ibadah dan amal-amal shalih yang dilakukan di bulan Ramadhan merupakan penghapus dosa dari
Ramadhan sebelumnya hingga Ramadhan saat ini. Ini salah satu keutamaan Ramadhan,
sebagaimana sabda Rasulullah:

ٌ ‫ان ُم َكفِّ َر‬


‫ات َما‬ َ ‫ض‬َ ‫ان إِلَى َر َم‬
ُ ‫ض‬َ ‫ات ْال َخ ْمسُ َو ْال ُج ُم َعةُ إِلَى ْال ُج ُم َع ِة َو َر َم‬
ُ ‫صلَ َو‬ َّ ‫ال‬
‫ب ْال َكبَائِ َر‬
َ َ‫بَ ْينَه َُّن إِ َذا اجْ تَن‬
“Sholat lima waktu, antara shalat Jum’at ke Shalat Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan penghapus
dosa diantara kesuanya, jika dijauhi dosa-dosa besar” (HR. Muslim)

8. Penghapus dosa yang telah lalu

Bukan hanya penghapus dosa antara Ramadhan satu ke Ramadhan berikutnya, bahkan salah satu
keutamaan Ramadhan adalah menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Ini diperoleh jika melakukan
puasa Ramadhan dengan dilandasi iman dan mengharap perhitungan pahala dari Allah semata.

‫ان إِي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬
َ ‫ض‬ َ ‫َم ْن‬
َ ‫صا َم َر َم‬
“Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaq ‘Alaih)

Anda mungkin juga menyukai