Anda di halaman 1dari 7

UAS ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

NAMA : NOVA NURNANINGTYAS

NIM : 1821027

SEMESTER :5

PRODI : D3 KEBIDANAN

TAHUN AJARAN : 2020/2021

MATA KULIAH : ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PILIHAN GANDA

1. A
2. C
3. B
4. A
5. D
6. C
7. C
8. A
9. E
10. D
11. C
12. B
13. B
14. A
15. A
16. D
17. C
18. E
19. E
20. E
21. A
22. B
23. D
24. A
25. B
26. E
27. D
28. A
29. D
30. E
31. C
32. D
33. C
34. B
35. D
36. A
37. A
38. E
39. E
40. C
41. D
42. C
43. A
44. E
45. D
46. E
47. D
48. D
49. D
50. B
51. A
52. C
53. E
54. B
55. A
56. A
57. A
58. E
59. E
60. D
61. E
62. C
63. B
64. D
65. E
66. A
67. D
68. A
69. C
70. E
71. C
72. D
73. B
74. D
75. A
76. C
77. B
78. A
79. C
80. D
81. D
82. C
83. A
84. A
85. A
86. D
87. A
88. C
89. B
90. C
91. E
92. B
93. A
94. C
95. A
96. E
97. C
98. C
99. D
100.A

URAIAN
1. Desa X sudah membentuk adanya posyandu sebagai sarana kesehatan khususnya
kesehatan ibu dan anak. Namun, kesadaran ibu hamil terhadap fasilitas posyandu
masih kurang. Bagaimana tindakan anda sebagai bidan komunitas mengatasi masalah
diatas?
Jawab :
- Memberikan penyuluhan dan promosi kesehatan kepada para ibu hamil tentang
pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan khususnya
posyandu, selain itu juga menggait para TOGA (tokoh agama) dan TOMA (tokoh
masyarakat) serta KADER sebagai promotor untuk membantu dalam pembinaan
kepada masyarakat dan untuk membuka kesadaran para ibu hamil sehingga ibu
hamil bisa menjadi lebih kooperatif dan aware terhadap kondisi kehamilannya.
- Selain itu juga mengembangkan berbagai program yang ada di posyandu dan
dilakukan secara rutin agar para masyarakat khususnya ibu hamil menjadi lebih
tertarik untuk datang ke posyandu.

2. Sebut dan jelaskan indikator dari polindes!


Jawab :
1. Fisik
Indikator Polindes yaitu pertama dilihat dari fisik, bangunan Polindes tampak
bersih, tidak ada sampah berserakan, lingkungan yang sehat, Polindes jauh dari
kandang ternak, mempunyai ruangan yang cukup untuk pemeriksaan kehamilan
dan pelayanan KIA, mempunyai ruangan untuk pertolongan persalianan, tempat
yang bersih denga aliran udara/ventilasi yang baik dan terjamin, mempunyai
perabotan dan alat-alat yang memadai untuk pelaksanaan pelayanan.

2.     Tempat tinggal bidan didesa


Keberadaan bidan secara terus menerus/menetap menentukan efektivitas
pelayanan, termasuk efektifitas Polindes, jarak tempat tinggal bidan yang
menetap didesa dengan Polindes akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan di
Polindes, bidan yang tidak tinggal di desa dianggap tidak mungkin melaksanakan
pelayanan pertolongan persalinan di desa.
3.     Pengelolaan Polindes
Pengelolaan Polindes yang baik akan menentukan kualitas pelayanan sekaligus
pemanfaatan pelayanan oleh masyarakat (tarif dan lain-lain)
4.     Cakupan persalinan
Pemanfaatan pertolongan persalinan merupakan salah satu mata rantai upaya
peningkatan keamanan persalinan, tinggi rendahnya cakupan persalinan
dipengaruhi banyak factor, diantaranya ketersediaan sumber dana kesehatan.
5.     Sarana air bersih
Polindes dianggap baik apabila telah tersedia air bersih yang dilengkapi dengan
MCK, tersedianya sumber air (sumur dll)
6.     Kemitraan bidan dan dukun
Merupakan hal yang dianjurkan dalam pelayanan pertolongan persalinan di
Polindes, bidan dan dukun bermitra dalam pelayanan KIA sesuai dengan tugas
dan kewenangan masing-masing.
7.     Dana sehat
Sebagai wahana memandirikan masyarakat untuk hidup sehat yang pada
gilirannya diharapkan akan mampu melestarikan berbagi jenis upaya kesehatn
bersumber daya masyarakat setempat.
8.     Kegiatan KIE untuk kelompok sasaran
KIE (Konseling Informasi Edukasi) merupakan salah satu teknologi peningkatan
PSM (Peran Serta Masyarakat) yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar
mau dan mampu memelihara serta melaksanakan hidup sehat sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya, melalui jalinan komunikasi, informasi dan edukasi
yang bersifat praktis.

3. Kejadian AKI di wilayah kerja X mengalami peningkatan setiap tahunnya. Mayoritas


kelahiran ditolong oleh dukun. Mitra dukun menjadi salah satu solusi untuk
mengurangi angka kematian ibu. Sebagai seorang bidan yang bermitra dengan dukun,
landasan-landasan apa saja yang harus diperhatikan agar mitra tersebut berjalan
dengan baik? Jelaskan!
Jawab :
Prinsip kemitraan bidan dengan dukun antara lain :
- Kesetaraan : saling memahami kedudukan, tugas dan fungsi
- Keterbukaan : saling memahami kemampuan masing-masing, saling menghubungi
- Saling menguntungkan : saling mendorong, mendukung dan menghargai , saling
mendekati, saling bersedia membantu dan dibantu
Dalam hal ini bidan juga berupaya untuk menasehati dukun bahwa sebenarnya bidan
tidak akan mengambil alih pekerjaannya karena tujuan dari bidan adalah menurunkan
AKI/AKB, dan menjelaskan bahwa hubungan bidan dan dukun adalah bersifat
kesetaraan (tidak ada yang dirugikan) dimana masing-masing memiliki peran & tugas
sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.

4. Desa X memiliki satu anggota keluarga yang mengalami masalah kekurangan gizi.
Berkaitan dengan pogram kerja dasawisma, bagaimana peran bidan menanggulangi
masalah tersebut? Siapa saja yang terlibat menangani masalah tersebut?
Jawab :
Dasa wisma adalah kelompok ibu berasal dari 10 KK (kepala keluarga) rumah yang
bertetangga untuk mempermudah jalannya suatu program.
Pengumpulan dana, kuesioner, tertib administrasi, adalah beberapa contoh
tanggungjawab ketua dawis, untuk kemudian hasilnya diteruskan ke ketua PKK.
Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Dalam mengatasi
masalah kekurangan gizi di desa X maka bidan menggait anggota dasa wisma untuk
melaksanakan program dasa wisma yakni usaha perbaikan gizi keluarga yang bisa
dilakukan dengan cara pemberian bantuan bahan makanan bergizi kepada keluarga
desa X tersebut, program ini melibatkan bidan, anggota dasa wisma, kader, dan dapat
pula bermitra dengan camat, kades, pengurus LKMD, tokoh masyarakat, tim
pengelola KIA provinsi / KIA kabupaten ataupun sektor lain.

Anda mungkin juga menyukai