Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PERLINDUNGAN HUTAN

Disusun Oleh:
Nama : Rizal Khasan
NIM : 17/19157SKR
Jurusan : Kehutanan
Acara : Pengenalan Tubuh Serangga
Co. Ass : Nurul Halimah, S.Hut

FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
ACARA I
PENGENALAN TUBUH SERANGGA

A. TUJUAN
1. Mempelajari struktur umum tuhuh serangga
2. Mengenal morfologi hama pada tanaman hutan
3. Dapat membedakan hama pada suatu ordo dengan hama pada ordo yang lain
B. TEMPAT DAN TANGGAL
1. Tempat :
2. Tanggal : 19 Januari 2021
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat:
a. Alat Tulis
b. Preparat
2. Bahan:
a. Ordo Orthoptera (Belalang)
b. Ordo Lepidoptera (Kupu-kupu)
c. Ordo Diptera (Lalat)
d. Ordo Hymenoptera (Lebah)
D. DASAR TEORI
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat
tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di
bumi. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat
tinggi. Fosil-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa Ordovicius.
Fosil kecoa dan capung raksasa primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota
Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada getah juga ditemukan.
Serangga adalah salah satu kelas avertebrata di dalam filum arthropoda yang
memiliki exoskeleton berkitin, bagian tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
kepala, thorax, dan abdomen, tiga pasang kaki yang terhubung ke thorax,
memiliki mata majemuk, dan sepasang antena. Serangga termasuk salah satu
kelompok hewan yang paling beragam, mencakup lebih dari satu juta spesies dan
menggambarkan lebih dari setengah organisme hidup yang telah diketahui.
Serangga sering juga disebut Heksapoda yang berarti mempunyai 6 kaki atau 3
pasang.
Jumlah spesies yang masih ada diperkirakan antara enam hingga sepuluh juta
dan berpotensi mewakili lebih dari 90% bentuk kehidupan hewan yang berbeda-
beda di bumi. Serangga dapat ditemukan di hampir semua lingkungan, meskipun
hanya sejumlah kecil yang hidup di lautan, suatu habitat yang didominasi oleh
kelompok arthropoda lain, krustasea.
Sebagian besar spesies serangga memiliki manfaat bagi manusia. Sebanyak
1.413.000 spesies telah berhasil diidentifikasi dan dikenal, lebih dari 7.000 spesies
baru ditemukan hampir setiap tahun. Tingginya jumlah serangga dikarenakan
serangga berhasil dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya pada habitat
yang bervariasi, kapasitas reproduksi yang tinggi dan kemampuan menyelamatkan
diri dari musuhnya.
Ciri-ciri umum serangga adalah mempunyai appendage atau alat tambahan
yang beruas, tubuhnya bilateral simetri yang terdiri dari sejumlah ruas, tubuh
terbungkus oleh zat khitin sehingga merupakan eksoskeleton. Biasanya ruas-ruas
tersebut ada bagian yang tidak berkhitin, sehingga mudah untuk digerakkan.
Ruas yang membangun tubuh serangga terbagi atas tiga bagian yaitu, kepala
(caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Sesungguhnya serangga terdiri dari
tidak kurang dari 20 segmen. Enam Ruas terkonsolidasi membentuk kepala, tiga
ruas membentuk thoraks, dan 11 ruas membentuk abdomen serangga dapat
dibedakan dari anggota Arthropoda lainnya karena adanya 3 pasang kaki
(sepasang pada setiap segmen thoraks).
E. CARA KERJA
1. Menggambar tubuh serangga belalang dari arah lateral. Perhatikan tubuh yang
beruas–ruas, yang terdiri atas bagian kepala (caput), thorax, dan abdomen.
2. Menganalisa bagian kepala, berupa alat - alat atau organ tubuh, yaitu antenna
majemuk, mata tunggal, frons, gena, vertex, occiput, clypeus, alat mulut
(labrum, mandibulla, maxila dan labium).
3. Menganalisa bagian dada yang terdiri atas prothorax, mesothorax, dan
metathorax.
a. Perhatikan adanya sepasang kaki pada setiap ruas, jika mempunyai dua
pasang sayap, sayap tersebut berada pada meso dan metathorax.
b. Setiap ruas thorax terdiri atas tiga sklerit, yaitu sebelah dorsal disebut
tergum, sebelah ventral disebut sternum. Dan sebelah lateral disebut pleuron.
4. Menganalisa bagian kaki, jumlahnya ada 3 pasang, setiap ruas kaki terdiri atas
coxa, trochanter, femur, tibia, dan tarsus (perhatikan banyaknya ruas yang
menyusun tarsus dan bagaimana susunannya) serta claw.
5. Menganalisa bagian abdomen, terdiri atas 11 ruas, ruas terakhir hanya terdiri
dari alat tambahan, sehingga kebanyakan jumlah ruas abdomen ada 10 ruas.
Sklerit dorsal disebut tergum, sklerit ventral disebut sternum, dan sklerit lateral
disebut pleuron.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Ordo Orthoptera
a. Gambar

b. Arti : Orthos (Lurus)


Pteron (Sayap)
c. Tipe Antena : Filiform
d. Tipe Mulut : Penggigit atau pengunyah
e. Tipe Larva :-
f. Tipe Metamorphosis : Tidak sempurna
g. Fase Metamorphosis : Telur  Nimfa  Imago
h. Tipe Pupa :-
i. Arti Penting : Hama
j. Kunci Determinasi :
1.(a) sayap ada…………………………………………………………2
2.(a) sayap depan dengan tekstur seperti mika/kulit atau tanduk terutama pada
pangkalsayap, sayap belakang bila ada bersifat
membran………………………………………………………...3
3.(b) ciri-ciri tidak seperti apa 3(a)……………………………………4
4.(b) alat mulut tipe pengunyah, mempunyai mandibel………………6
6.(b) abdomen tidak seperti pada 6(a) atau apabila ada cerci, sayap menutup
sebagian perutnya, jumlah tarsi bervariasi……………7
7.(b) sayap depan seprti mika dengan vena-vena dan saling tumpang tindih
menutup abdomen apabila sedang hinggap, sayap belakang lebar, biasanya lebih
pendek dari sayap depan dengan banyak vena-vena; antena biasanya mempunyai
ruas-ruas lebih dari 12
ruas…………………………………………………..Orthoptera
k. Contoh : Belalang (Valanga nigricornis)
l. Klasifikasi :
i. Kingdom : Animalia
ii. Filum : Arthropoda
iii. Kelas : Insecta
iv. Ordo : Orthoptera
v. Famili : Acrididae
vi. Genus : Valanga
vii. Spesies : Valanga nigricornis
2. Ordo Lepidoptera
a. Gambar

b. Arti : Lepidos (Sisik)


Pteron (Sayap)
c. Tipe Antena : Capitate
d. Tipe Mulut : Penghisap
e. Tipe Larva : Polipoda
f. Tipe Metamorphosis : Sempurna
g. Fase Metamorphosis : Telur  Larva  Pupa  Imago
h. Tipe Pupa : Obtecta
i. Arti Penting : Larva  hama
Imago  penyerbuk
j. Kunci Determinasi :
1.(a) sayap ada…………………………………………………………2
2.(b) semua sayap bersifat membran…………………………………..8
8.(b) dengan 2 pasang sayap………………………………………….14
14.(a) sayap sebagian tertutup oleh sisik…….……………Lepidoptera
k. Contoh : Kupu-kupu (Cerotainia Rhopalocera)
l. Klasifikasi :
i. Kingdom : Animalia
ii. Filum : Arthropoda
iii. Kelas : Insecta
iv. Ordo : Lepidoptera
v. Famili : Nymphalidae
vi. Genus : Cerotainia
vii. Spesies : Cerotainia Rhopalocera
3. Ordo Diptera
a. Gambar

b. Arti : Di (Dua)
Pteron (Sayap)
c. Tipe Antena : Aristate
d. Tipe Mulut : Penjilat
e. Tipe Larva :
f. Tipe Metamorphosis : Sempurna
m. Fase Metamorphosis : Telur  Larva  Pupa  Imago
g. Tipe Pupa :
h. Arti Penting : Hama
i. Kunci Determinasi :
j. Contoh serangga : Lalat (Musca domestica)
k. Klasifikasi :
i. Kingdom : Animalia
ii. Filum : Arthropoda
iii. Kelas : Insecta
iv. Ordo : Diptera
v. Famili : Muscidae
vi. Genus : Musca
vii. Spesies : Musca domestica
3. Ordo Hymenoptera
a. Gambar

b. Arti : Hymen (Membran)


Pteron (Sayap)
c. Tipe Antena :
d. Tipe Mulut : Pengunyah - penghisap
e. Tipe Larva :
f. Tipe Metamorphosis : Sempurna
g. Fase Metamorphosis : Telur  Larva  Pupa  Imago
h. Tipe Pupa :
i. Arti Penting :
j. Kunci Determinasi :
k. Contoh serangga : Lebah (Apis andreniformis)
l. Klasifikasi :
i. Kingdom : Animalia
ii. Filum : Arthropoda
iii. Kelas : Insecta
iv. Ordo : Hymenoptera
v. Famili : Apidae
vi. Genus : Apis
vii. Spesies : Apis andreniformis
G. PEMBAHASAN

Pada praktikum perlindungan acara 1 mengenai pengenalan tubuh


serangga, praktikan dapat mengenal bagian – bagian tubuh serangga serta
klarifikasi, yang diamati pada acara 1 ini jenis serangga belalang, kupu-kupu,
lalat dan lebah. Pada jenis serangga tersebut memiliki manfaat serta kerugian,
belalang adalah sebutan untuk serangga yang tergabung dalam ordo
Orthoptera dan subordo Caelifera. Laman A-Z Animals menyebut bahwa ada
sekitar 11 ribu spesies yang sudah diketahui. Belalang memiliki persebaran
hingga seluas dunia. Pada pendengaran belalang terletak pada bagian
perutnya serta Menghasilkan suara dengan kaki dan sayapnya. Belalang juga
memiliki manfaat sebagai konsumsi cemilan bagi manusia dan kerugian bagi
pertanian dapat merusak tanaman yang mengakibatkan tanaman menjadi
mati.
Kupu-kupu dan ngengat (rama-rama) merupakan serangga yang tergolong
ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik
dan pteron, sayap). Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat
alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya.
Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat
kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau
hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan
membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah
cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Kupu – kupu juga
adalah jenis serannga yang indah, kupu – kupu dapat membantu penyerbukan
pada bunga. Metamorfosi kupu kupu berawal dari telur – ulat – kepompong –
kupu – kupu.
Lalat  adalah jenis serangga dari ordo Diptera (berasal dari bahasa
Yunani di berati dua dan ptera berarti sayap). Perbedaan yang paling jelas
antara lalat dan ordo serangga lainnya adalah lalat memiliki
sepasang sayap terbang dan sepasang halter, yang berasal dari sayap
belakang, pada metatoraks (kecuali beberapa spesies lalat yang tidak dapat
terbang). Satu-satunya ordo serangga lain yang memiliki dua sayap yang
benar-benar berfungsi dan memiliki halter adalah Strepsiptera. Tetapi,
berbeda dengan lalat, halter Strepsitera berada di mesotoraks dan sayap di
metatoraks. Tubuh lalat biasanya pendek dan ramping, telah beradaptasi
dengan gerakan udara. Tagma pertama dari lalat, kepala, terdiri
atas ocelli, antena, mata majemuk, dan bagian-bagian mulut (labrum, labium,
mandibula, dan maksila). Tagma kedua, toraks, menahan sayap dan memiliki
otot-otot terbang pada ruas kedua, yang bentuknya membesar. Ruas pertama
dan ketiga bentuknya lebih kecil. Pada ruas ketiga toraks terdapat halter, yang
membantu menyeimbangkan lalat selama terbang. Adaptasi lebih lanjut untuk
terbang adalah pengurangan jumlah ganglion saraf dan konsentrasi jaringan
saraf di toraks, suatu ciri yang paling berbeda pada infraordo Muscomorpha.
Lalat memiliki kepala yang dapat begergerak dengan mata dan sebagian
besar memiliki mata majemuk yang besar di sisi kiri dan kanan kepalanya,
dengan tiga ocelli kecil di atasnya. Untuk pengendalian arah pandangan,
wilayah jangkauan optik dianalisis oleh sekumpulan neuron yang sensitif
terhadap gerakan. satu bagian dari neuron-neuron ini diduga digunakan untuk
mengestimasi parameter-parameter gerakan sendiri, seperti mengoleng,
berguling, dan berbelok. Neuron-neuron lainnya diduga digunakan untuk
menganalisis materi penglihatan itu sendiri, seperti mengidentifikasi bentuk
suatu figur di tanah dengan menggunakan paralaks gerak. Bentuk antena
beragam, tetapi seringnya pendek untuk mengurangi beban saat terbang.
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena
hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat
demikian. Semua lebah masuk dalam suku
atau familia Apoidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di
dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di
setiap benua, kecuali Antartika.
Sebagai serangga, ia mempunyai pasangan kaki dan dua pasang sayap.
Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah.
Sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang
diproduksi oleh kelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam
badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari. Serangga betina
memiliki peran penting dalam kelompok serangga ini. Perilaku lebah sangat
ditentukan oleh perilaku lebah betina. Beberapa lebah betina spesies tertentu
hidup sendiri (soliter) dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku sosial.
Lebah soliter membangun sendiri sarangnya dan mencari makan untuk
keturunnya tanpa bantuan lebah lain dan biasanya mati atau meninggalkan
sarang pada saat keturunnya belum menjadi lebah dewasa. Kadang kala
beberapa spesies lebah soliter memberi makan dan merawat anaknya tanpa
memberikan cadangan makanan bagi anaknya, bentuk hubungan seperti ini
dikenal dengan istilah subsosial. Sementara pada tahap lebih tinggi, lebah
hidup berkelompok dan saling berbagi tugas sesuai dengan bentuk fisik
masing-masing.
Dalam suatu kelompok (disebut "koloni") terdapat tiga "kasta", yaitu:

1. lebah ratu, berjenis kelamin betina merupakan induk semua lebah dalam
satu koloni dalam satu koloni hanya satu ekor lebah ratu.
2. lebah betina, dikenal sebagai lebah pekerja yang jumlahnya bisa mencapai
puluhan ribu, 30.000 ekor lebah dan yang bibit unggul bisa mencapai sampai
60.000 ekor lebah.
3. lebah jantan, jumlahnya hanya ratusan ekor lebah.
Seekor lebah yang mengumpulkan serbuk sari.
Setiap kasta lebah mempunyai tugas masing-masing. Lebah ratu hanya satu
ekor dalam setiap koloni dan mengawal semua kegiatan lebah betina dan
lebah jantan. Komposisi kromosomnya diploid sehingga dapat menghasilkan
keturunan. Badannya lebih besar karena sejak masih dalam bentuk larva ia
diberi makan susu lebah (royal jelly) yang kaya akan vitamin dan gizi.

H. KESIMPULAN
Dari praktikum Perlindungan Hutan acara 1 : Pengenalan Tubuh Serangga
yang telah dilaksanakan, praktikan dapat menyimpulkan bahwa :
1. Mempelajari struktur umum tubuh serangga dilihat dari pembagian tubuh
serangga serta klarifikasi pada setiap serangga.
2. Mengenal morfologi hama pada tanaman hutan berdasarkan dari
karateristik suatu seranngga dilihat dari suatu aktifitas seranngga yang
dapat menguntukkan atau merugikan pada tanaman hutan apakah terjadi
hama atau tidak dilihat dari sisi serannga dan faktor pendukung dari cuaca.
3. Dapat membedakan hama pada suatu ordo dengan hama pada ordo yang
lain
dengan cara melihat pada suatu bagian serangga pada bagian tubuh, serta
spesies serangga yang diketahui apabila serangga dapat melakukan
aktifitas pada lingkungan dengan bermanfaat atau merugikan.
DAFTAR PUSTAKA

“Pengenalan tubuh serangga” www.wikepedia.co.id


pengenalan.tubuh.serannga
“ Morfologi serangga “ www.morfologi.serangga.co.id

Yogyakarta, 27 Januari 2021


Mengetahui
CO.Ass Praktikan
( Nurul Halimah, S.Hut ) ( Rizal Khasan )

Anda mungkin juga menyukai