Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PERLINDUNGAN HUTAN

Disusun oleh :

Nama : Rizal Khasan


NIM : 17/19157/SKR
Jurusan : Kehutanan
Acara V : Morfologi Jamur Makroskopis dan
Mikroskopis
Co. Ass : Nurul Halimah, S.Hut

FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
ACARA V
MORFOLOGI JAMUR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS

A. Tujuan
Mengenal dan memahami tipe morfologi jamur dan sel jamur secara
makroskopis dan mikroskopis.
B. Tempat dan Tanggal
1. Tempat :
2. Tanggal : 16 Februari 2021
C. Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Alat tulis
b. Kertas
2. Bahan :
a. Makroskopis
Ganoderma (jamur akar)
b. Mikroskopis
1) Rhizopus sp.
2) Fusarium sp.
3) Aspergillus sp.
4) Penicellium sp.
5) Phoma sp.
D. Cara Kerja
1. Mengamati dan menganalisa gambar jamur mikroskopis dan makroskopis
yang ada pada buku petunjuk.
2. Menggambar morfologi jamur mikroskopis dan makroskopis.
3. Mengenal dan menuliskan bagian-bagian jamur mikroskopis dan
makroskopis.
4. Mencatat ciri khas, arti penting dan klasifikasinya.
E. Hasil Pengamatan
1. Makroskopis
a. Jamur akar (Ganoderma sp.)
1) Gambar
a

Keterangan :
Badan buah jamur
2) Klasifikasi
a. Kelas : Homobasidiomycetes
b. Ordo : Polyporales
c. Famili : Ganodermataceae
d. Genus : Ganoderma
e. Spesies : Ganoderma sp.
3) Ciri khas
a. Berbentuk seperti kipas
b. Berwarna merah hingga coklat dengan bagian tepi berwarna
putih.
4) Arti penting
a. Menyebabkan busuk akar merah pada tanaman kehutanan
seperti akasia.
b. Menyebabkan busuk akar dan pangkal batang pada tanaman
perkebunan seperti kelapa.
2. Mikroskopis
a. Fusarium (Fusarium sp.)
1) Gambar
a

b
c

Keterangan :
a. Makrokonidium
b. Mikrokonidium
c. Klamidiospora
2) Klasifikasi
a. Kelas : Deuteromycetes
b. Ordo : Moniliales
c. Famili : Tuberculariaceae
d. Genus : Fusarium
e. Spesies : Fusarium sp.
3) Ciri khas
a. Membentuk 3 macam spora dan miselium, yaitu mikrokonidium,
makrokonidium, dan klamidiospora.
b. Perkembangan aseksual dengan spora dan miselium.
c. Berkembang dalam pembuluh xilem tanaman inang berupa
miselium dan spora.
4) Arti penting
a. Penyebab layu daun dan tunas, stain dan decay pada kayu.
b. Hidup sebagai parasit dan saprofit.
c. Penyebab pink mold, perubahan simetris tanaman hutan, dll.
b. Aspergillus (Aspergillus sp.)
1) Gambar

d
c
a
b

Keterangan :
a. Vesikel
b. Konidiofor
c. Sterigmata
d. Konidia
2) Klasifikasi
a. Kelas : Ascomycetes
b. Ordo : Eurotiales
c. Famili : Euratiaceae
d. Genus : Aspergillus
e. Spesies : Aspergillus sp.
3) Ciri khas
Membentuk spora aseksual yang disebut konidium
4) Arti Penting
a. Penyebab noda pada kayu hasil hutan
b. Penyebab busuk pada biji atau benih tanaman hutan
c. Penicellium (Penicellium sp.)
1) Gambar

a
b
c
Keterangan :
a. Konidium
b. Sterigma
c. Konidiofor
2) Klasifikasi
a. Kelas : Ascomycetes
b. Ordo : Eurotiales
c. Famili : Eurotiaceae
d. Genus : Penicellium
e. Spesies : Penicellium sp.
3) Ciri khas
a. Miselium bersekat.
b. Membentuk spora aseksual dengan konidium.
c. Membentuk spora seksual dengan askospora.
d. Membentuk askokarp atau badan buah.
4) Arti penting
Jamur penyebab stain (noda) dan decay (busuk) pada biji atau benih,
green mold (lapuk hijau) pada kayu.
d. Phoma (Phoma sp.)
1) Gambar
a
b c

Keterangan :
a. Konidia
b. Konidia yang berkecambah
c. Piknidia
2) Klasifikasi
a. Kelas : Deuteromycetes
b. Ordo : Sphaeropsidales
c. Famili : Sphaeropsidaceae
d. Genus : Phoma
e. Spesies : Phoma sp.
3) Ciri khas
a. Melakukan perkembangbiakan aseksual yang dikenal sebagai
konidium yang tersusun dalam piknidium (konidium bening).
b. Infeksi melalui luka atau lubang alami seperti stomata, lentisel
atau dapat juga menembus epidermis.
4) Arti penting
a. Menyebabkan bercak pada daun dan kanker batang.
b. Penyebab stain (noda) dan decay (busuk) pada stek tanaman.
F. Pembahasan
Praktikum acara V membahas tentang “ Morfologi Jamur Makroskopis
dan Mikroskopis”. Pada praktikum ini kita membahas mengenai jamur yang
merupakan salah satu tumbuhan heterotrof. Jamur sendiri terbagi menjadi 2
jenis, yaitu jamur mikroskopis dan jamur makroskopis. Jamur mikroskopis
adalah jamur yang tidak bisa dilihat oleh mata secara langsung atau dengan
kata lain membutuhkan alat bantu untuk melihatnya, sedangkan jamur
makroskopis adalah jamur yang bisa dilihat dengan mata secara langsung tanpa
alat bantu.
Secara morfologi, jamur makroskopis yaitu Ganoderma (Ganoderma
sp.), memiliki badan buah jamur yang berukuran besar yang berbentuk seperti
kipas, berwarna merah hingga coklat dengan tepi yang berwarna putih.
Berbeda lagi dengan jamur mikroskopis yang sukar dilihat oleh mata, yang
membutuhkan alat mikroskop untuk mengamatinya. Pada umumnya morfologi
jamur mikroskopis terdiri dari miselium, konidium, konidiofor, vesikel,
sterigma, dan sterigmata. Dapat kita lihat morfologinya lebih jelas dari jenis
jamur yang diamati, seperti jamur Fusarium yang terdiri dari makrokonidium,
mikrokonidium, dan klamidiospora. Aspergillus terdiri dari vesikel, konidiofor,
sterigmata, dan konidia. Setelah itu Penicellium, yang terdiri dari konidium,
sterigma, konidiofor, dan sterigmata. Dan yang terakhir adalah Phoma, dimana
terdiri dari konidia dan piknidia.
Pada dasarnya dari tiap-tiap jenis diatas kita dapat melihat perbedaan
antara makroskopis dan mikroskopis melalui apa yang tampak kasat mata
misalnya pada makroskopis kita dapat langsung melihat gejalanya seperti
perubahan warna pada kayu dan jika mikroskopis kita dapat melihat dari segi
strukturnya seperti bagaimana reproduksinya apakah melalui seksual atau
aseksual juga melalui strukturnya. Dampak dari tiap-tiap jamur ada yang
merugikan dan ada yang menguntungkan, yang merugikan contohnya Phoma
sp. yang menimbulkan bercak dan kanker batang sedangkan Ganoderma sp.
walaupun memiliki dampak negatif tetapi jamur ini merupakan predator dari
jamur Fusarium sp. sebagai dampak positifnya.
G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum acara V praktikan dapat mengambil
kesimpulan bahwa:
1. Secara morfologi, jamur makroskopis yaitu Ganoderma (Ganoderma sp.),
memiliki badan buah jamur yang berukuran besar yang berbentuk seperti
kipas, berwarna merah hingga coklat dengan tepi yang berwarna putih.
2. Morfologi jamur mikroskopis terdiri dari miselium, konidium, konidiofor,
vesikel, sterigma, dan sterigmata.
3. Untuk mengamati jamur mikroskopis kita memerlukan alat bantu seperti
mikroskop, sedangkan untuk mengamati jamur makroskopis kita bisa
mengamatinya dengan mata telanjang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018. Ciri-Ciri Jamur Beserta Klasifikasinya. Dalam
https://blog.ruangguru.com. Diakses pada 2 Maret 2019 pukul 19.48.
Prijono, Agus. 2019. “Petunjuk Praktikum Perlindungan Hutan”. Institut Pertanian
Stiper. Yogyakarta.
Sumardi dan S.M Widyastuti. 2004. Dasar – Dasar Perlindungan Hutan.
Universitas Gajah Mada : Yogyakarta.
Sumardi dan S.M. Widyastuti. 2004. Panduan Praktikum Dasar – Dasar
Perlindungan Hutan.Universitas Gajah Mada : Yogyakarta.

Yogyakarta, 9 Maret 2021


Mengetahui,
Co.Ass Praktikan

(Nurul Halimah, S.Hut) (Rizal Khasan)

Anda mungkin juga menyukai