Aditya (11140510000203)
Analisis Wacana Cinta Rasul Dalam Lagu M.O.G.S.A.W
Seni adalah keelokan yang menghiasi dunia, Islam mengajarkan bahwa seni
merupakan salah satu nikmat yang harus kita syukuri. Syair / lirik lagu adalah satu
diantara berbagai macam karya seni. Sebuah lirik lagu bisa menyampaikan berbagai
macam pesan baik itu positif ataupun negatif. Di satu sisi, ada lagu-lagu yang berisi puja-
pujaan terhadap Rasul dengan genre death metal, menggunakan Al-Qur‟an sebagai
referensinyanya. Lagu M.O.G.S.A.W adalah salah satunya.
Berdasarkan konteks di atas, penulisan skripsi ini mempunyai pertanyaan mayor.
Pertanyaan mayornya adalah Bagaimana struktur wacana cinta rasul yang terdapat di
dalam lirik lagu M.O.G.S.A.W karya Purgatory yang liriknya ditulis oleh Sandy dilihat
dari teks, kognisi sosial dan konteks sosial?
Rasulullah SAW yang sempurna akhlaknya menjadikan Rasul sosok
panutan bagi umat Islam. Jasa dan pengorbanan yang telah dilakukan Rasul demi
kemaslahatan umat Islam sampai saat ini menjadikan suri tauladan umat Islam,
sehingga banyak umat Islam yang mencintai dan mengagungkan sosok Rasulullah
SAW sampai sekarang. Banyak cara untuk mengekspresikan cinta terhadap Rasul,
salah satunya adalah melalui musik.
Teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Wacana Teun A.
Van Dijk. Menurut Dijk penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada
analisis teks semata, karena teks hanyalah hasil dari suatu praktek produksi yang harus
juga diamati. Dalam hal ini tidak harus dilihat pada analisis teks semata, tetapi dianalisis
bagaimana suatu teks di produksi, sehingga diperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa
semacam itu. Baik struktur teks, kognisi sosial, maupun konteks sosial adalah bagian
yang integral dalam kerangka Van Dijk.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam
mengumpulkan data, penulis akan melakukan wawancara dengan personil Purgatory dan
kemudian menganalisis data temuan tersebut menggunakan pendekatan analisis wacana
Van Dijk, yang terbagi ke dalam tiga tingkatan yaitu analisis level teks, kognisi sosial
serta konteks sosial.
Dalam level teks, elemen tematik menjadi pokok inti pembahasan yang ingin
disampaikan oleh Purgatory dalam lagu M.O.G.S.A.W. Purgatory memasukkan puji-
pujian terhadap Rasul di dalam karyanya yang bergenre death metal. Pada level kognisi
sosial, Purgatory adalah sekelompok orang yang menyukai musik keras dan mendalami
ilmu agama secara bersamaan. Purgatory tetap memilih death metal yakni musik yang
mereka suka untuk mengekspresikan kecintaannya pada Allah dan Rasul.
Pemikiran underground yang dipakai Purgatory dalam berkarya membuat mereka
tidak terlalu memikirkan target pendengar sehingga lirk yang dihasilkan bisa dibuat
sejujur mungkin. Karena dalam ranah underground musisi bebas mengekspresikan
apapun tanpa memikirkan target pendengar.
Kata kunci: Analisis wacana, cinta rasul, death metal, underground, lirik lagu, teks
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
oksigen dan kasih sayang yang dilimpahkan melalui manusia-manusia yang ada
penelitian ini. Sholawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada juga saya
keluarga, sahabat dan semua pengikutnya yang setia dan beriman terhadap segala
Penulis sadar bahwa penelitian ini tidak selesai oleh kerja keras penulis
seorang diri, maka dari itu penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Dr. Arief Subhan, M.A, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
2. Drs. Masran, M.A, selaku ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
membimbing saya baik dalam hal penyelesaian skripsi, tajwid, dan hal di
luar itu.
5. Zakaria, M.Ag. sebagai dosen PA, walau hanya bertemu saat seminar
6. Gun Gun Heryanto, S.Ag., M.Si. yang telah memberikan saya kosakata
7. Keluarga peneliti, Bunda, Ayah, dan Riztira Syahrizal yang tiada hentinya
9. Ahmad Husni Ismail M.Ag selaku Imam Rowatib dan coordinator imam
dan muadzin Masjid Istiqlal atas pencerahannya terkait batas antara seni
Ahmad Luthfi Yahya, dan Sheilla Imelda Putri, dengan tambahan Reza
Murtadho serta Abdul Mukhlis, saya ucapkan terima kasih karena telah
menemani saya sedari pertama kali saya menginjakkan kaki di kota santri
11. Segenap teman-teman KPI angkatan 2014 terutama kelas KPI E karena
13. Haria Gunawan, Sudrajat Dhanu, Katon Prima Dewangga yang telah
melebarkan perspektif saya dalam banyak hal, ilmu menjadi orang yang
baik dan selalu mengingatkan untuk bersyukur untuk segala hal yang
dari agama Hindu dalam hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan untuk
14. Fadel Muhammad Rezha, Puti Ghina Nuralifa, Dammegi, Faizal Khoidir,
Firdaus Septialdo, dan Rivaldo Rizki Wijaya yang terus mendukung saya
baik lahir dan batin, baik doa dan material, baik waktu dan kehadiran yang
15. Dimas Tahir Ahmad dan keluarga yang turut berkontribusi dalam
Dimas Tahir Ahmad, karena telah menjadi Istri yang tidak merubah Dimas
Tahir Ahmad sama sekali dan akhirnya menjadi teman baik peneliti juga.
16. Febry Fitriana yang terkasih, yang selalu mendoakan penulis jauh-jauh
yang disukai, menjadi wanita yang manis dan tidak pantang menyerah,
17. Ruslan Gani a.k.a Gaber yang akhirnya menemukan banyak kesamaan
dalam dunia lain memberikan penulis banyak inspirasi dan ilmu yang tidak
akan penulis dapatkan di kampus. Dunia visual yang akhirnya bisa penulis
18. Pembaca skripsi ini, semoga ada hal yang bisa diambil dan diaplikasikan
di kehidupan pembaca.
Aditya
DAFTAR ISI
bagi umat Islam. Jasa dan pengorbanan yang telah dilakukan Rasul demi
kemaslahatan umat Islam sampai saat ini menjadikan suri tauladan umat Islam,
sehingga banyak umat Islam yang mencintai dan mengagungkan sosok Rasulullah
SAW sampai sekarang. Sunnah Rasulullah SAW yang berarti segala sesuatu yang
bersumber dari Rasulullah SAW baik ucapan, perbuatan, maupun penetapan Rasul
memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam, karena Allah SWT menjadikan
sunnah Rasulullah sebagai penjelas dan penjabar dari al-Qur‟an yang merupakan
sumber utama syariat Islam. Oleh karena itu, tanpa memahami sunnah
Rasulullah SAW dengan baik, seseorang tidak mungkin dapat menjalankan agama
Ar-Rasûl (ar rosul) diambil dari kata al-irsal (al irsal), yang berarti utusan dan
pengarahan. Dengan demikian, rasul berarti delegasi, yaitu orang yang membawa
pangkal keimanan paling besar, dan pondasi keimanan paling mulia, bahkan
1
Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul, (Jakarta Timur: Ummul Qura, 2015), h.
24-25.
1
2
kecintaan itu merupakan pangkal dari segala bentuk amal keimanan dan agama,
hamba dan merupakan hak Rasulullah yang wajib dilaksanakan oleh umatnya, maka
Allah menjadikan kecintaan ini di atas kecintaan seorang manusia terhadap dirinya
Seni adalah keelokan yang menghiasi dunia, Islam mengajarkan bahwa seni
merupakan salah satu nikmat yang harus disyukuri. Bagi umat Islam sendiri seni
bukan merupakan hal yang baru, bahkan Al-Qur‟an sendiri diciptakan dalam bahasa
Arab yang maha balaghah (maha seni). Ini membuktikan bahwa keberadaan seni di
tengah-tengah masyarakat tidak dapat dipisahkan lagi dan dapat pula berdampak
Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai penyampai pesan, salah satu
diantaranya adalah melalui lagu yang memiliki keunikan dan caranya tersendiri
yang menikmatinya, musik merupakan ekspresi jiwa manusia tentang keindahan nada
dan irama, keindahan musik akan lebih terasa jika lirik dan syairnya dapat menyentuh
jiwa pendengarnya.
2
Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul, h. 541.
3
setiap lagu selalu mengandung curahan pribadi dari penciptanya. 4 Terkadang lirik
penggambaran lagu tersebut mengandung unsur ajakan, utamanya pada lagu religi
Musik tergabung dalam salah satu aliran seni, tidak ada baik buruk, estetika
dijunjung tinggi, bagus atau tidak menjadi takaran. Musik dan lagu menjadi sebuah
media yang tepat dalam karya seni untuk menyampaikan sebuah pesan komunikasi. 6
Lebih lanjut, musik bisa sebagai jalan untuk berinteraksi, musik mampu
memacu respon emosional dari pendengar atau bisa jadi menciptakan perasaan atau
kesan emosi.7 Banyaknya jenis dan genre dalam musik pada saat ini menjadikan
bervariasinya penyampaian pesan melalui musik. Hubungan antara jenis musik dan
death metal yang sering dikaitkan dengan hal-hal yang berbau satanis.
3
Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Penerbit Amanah, t.t.), h.
306.
4
Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, h. 322.
5
Indriyani R. Dani dan Indri Guli. Kekuatan Musik Religi Mengurai Cinta Merefleksi Iman
Menuju Kebaikan Universal. (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010)h. 3.
6
Gina Anggriana, “Representasi Perempuan Dalam Lirik Lagu Dangdut Kontemporer,”
(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, 2012”, h. 1.
7
Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998), Cet, ke-1, h.76
4
nyanyian religius yang berhubungan dengan Rasulullah SAW, seperti halnya tradisi
bernyanyi debaan atau marhabannan serta serangkaian doa, Islam menjadikan musik
berbagai macam hal yang dianjurkan oleh Rasul, dan lain-lain. Namun ada juga
beberapa individu yang menunjukkan kecintaannya kepada Rasul melalui hal yang
sedikit berbeda, salah satunya adalah melalui lagu. Umumnya, orang membuat musik
religi apabila lagu berisi tentang puja-pujaan terhadap Rasul, tetapi berbeda dengan
salah satu grup musik di Jakarta yang menyebut diri mereka Purgatory, mereka
membuat lagu berisi puja-pujaan terhadap Rasul dengan genre death metal.
Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang
berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik
lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned
rhythm guitar), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya
dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) , geraman garau (guttural growl) atau
8
Pandu Priambodo, “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu “Jihad Soldier” Group
Band Tengkorak,” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2013), h. 5.
9
Asep Muhyidin dan Agus Ahmad Safei, Metode Pengembangan Dakwah, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2002), h.214
5
geraman maut (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie
Monster vocals".10
1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta. Pergerakkan utama Death Metal
Indonesia berasal dari munculnya inisiatif oleh band Grindcore asal Malang, Rotten
Corpse, yang menggarap untuk pertama kalinya (yang diketahui) musik death metal.
Kemunculan dan permainan Rotten Corpse akan death metal merupakan pertanda
Jadi, alasan penulis memilih subjek dengan judul tersebut ialah untuk
mematahkan stereotip mengenai musik death metal dengan Islam. Kaitan antara
musik death metal dengan unsur satanis memang sudah tidak bisa dijauhkan, namun
bukan berarti death metal tidak bisa digunakan untuk media penyebar kebaikan. Grup
dalam lagu bergenre death metal. Penulis harap dengan adanya penelitian ini dapat
melulu di belakang mimbar dan musik bisa menjadi salah satu medianya.
10
“Death Metal” https://id.wikipedia.org/wiki/Death_metal diakses pada tanggal 15 Maret
pukul 19.34
6
1. Batasan Masalah
Peneliti membatasi masalah pada skripsi ini hanya pada isi lagu
M.O.G.S.A.W. Yang diteliti yaitu mengenai teks, kognisi sosial dan konteks sosial.
2. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
dilihat dari teks (struktur makro, superstruktur dan struktur mikro). Serta bagaimana
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
pada lagu.
b. Manfaat Praktis
Memberi gambaran sebuah karya lirik lagu yang dibuat dengan sangat
penulis lirik lagu, puisi atau karya seni lainnya bisa memasukkan
unsur Islam di karya mereka, baik sebagai pesan dakwah yang tersurat
maupun tersirat.
D. Kajian Pustaka
1. Analisis Wacana Kritik Sosial pada Album Efek Rumah Kaca Karya Grup
2. Analisis Wacana Nilai Sufistik Lirik Lagu Jika Surga Dan Neraka Tak
itu analisis wacana menjadi pendekatan yang digunakan dalam studi kasus,
sama dengan studi kasus yang akan saya teliti, namun penelitian tersebut
3. Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lagu Abatasa Karya Grup Band Wali,
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan ini digunakan karena bersifat luwes, sangat rinci, tidak rumit dalam
perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik dan unik yang
terjadi di lapangan.11
11
Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif. (Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa,
2003). Cet. Ke-2. Hal.39.
12
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007). Hal. 6.
9
yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai aneka fungsi bahasa
(pragmatik).13 Model yang digunakan oleh peneliti adalah Teun A. Van Dijk.
Menurut penelitian wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks
semata, karena teks hanya hasil dari suatu proses produksi yang harus diamati. 14 Inti
analisis Teun A. Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana ke dalam
kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi teks, kognisi sosial dan konteks
sosial.
M.O.G.S.A.W ciptaan Purgatory yang liriknya ditulis oleh Sandy dan yang menjadi
objek penelitian adalah makna teks, kognisi sosial dan konteks sosial yang terdapat
Jl. Kebagusan 4, Ragunan, Hajarta Selatan. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan
13
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002). Hal. 48.
14
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKIS, 2001). Hal.
224.
10
4. Tahap Penelitian
Adapun tahap penelitian pada pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan Data
Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah kata tambahan seperti dokumen dan
lain-lain.15
1) Wawancara (Interview)
tersebut yaitu grup musik Purgatory dan penulis lirik yakni Sandy.
b. Mengolah Data
berdasaran topik bahasan. Setelah itu peneliti akan menguji keotentikan informasi
yang terdapat di dalamnya, serta memilah dan memilih data yang sesuai dengan objek
penelitian.
c. Menganalisis Data
dengan metode yang digunakan Teun A. Van Dijk, yaitu meneliti dari analisis
15
Lofland dan Lofland yang dikutip oleh: Lexu J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004). Hal. 157.
11
teks, kognisi sosisal dan konteks sosial. Data tersebut merupakan data yang
terdapat pada lirik lagu M.O.G.S.A.W karya Purgatory yang liriknya ditulis
F. Sistematika Penelitian
Untuk mempermudah tahap demi tahap penulisan karya ilmiah ini, maka
penulis menyusun ke dalam lima bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub-
bab. Bab-bab yang ada secara umum dan keseluruhannya saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya, yang diawali dari Bab I yaitu pendahuluan sampai Bab V yaitu
BAB III : Deskripsi Umum; bab ini menerangkan biografi Purgatory secara
membangun.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Cinta
Kata “cinta” berasal dari kata lubhayati dalam bahasa Sansekerta yang berarti
“ia menginginkan”.1 Cinta dalam kamus bahasa Arab حب, (al-hub) yang berarti cinta
atau kasih.2 Cinta bersal dari kata al-mahabbah (kasih sayang) yang makna aslinya
berarti bening dan bersih, apabila diambil dari kata al-habab, al mahabbah dapat
berarti luapan hati dan gejolaknya saat dirundung keinginan untuk bertemu dengan
kekasih.3 Ada pula yang mengartikannya „tenang‟ dan „teguh‟, seperti unta yang
tenang dan tidak mau bangun lagi setelah menderum.4 Jadi, seakan-akan orang yang
mencinta itu telah mantap hatinya terhadap orang yang dicintai dan tidak terbentuk
yang sifatnya kuat dan pribadi yang ditimbulkan oleh rasa pengertian atau oleh ikatan
„Ulwan, seorang pakar pendidikan Islam, cinta merupakan sifat dasar atau fitrah yang
1
Krich, A.M, The Anatomy Of Love, diterjemahkan oleh Komunitas Bambu (Jakarta:
Komunitas Bambu, 2009), Hal:283
2
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwar, (Krapyak, Yogyakarta: Unit Pengadaan
Bukubuku Ilmiah Keagamaan, 1984), Hal:247
3
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu,
(Bekasi: PT Darul Falah, 2012), cet. Ke-19, h. 4.
4
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, h. 4.
5
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, h. 4.
6
Krich, A.M, The Anatomy Of Love, Hal:283
13
14
ada di dalam setiap diri manusia secara murni, yang amana rasa cinta tersebut tidak
Cinta menurut Rabiah adalah perasaan kemanusiaan yang amat luhur, amat
mulia dan agung, cinta yang dapat mengatasi hawa nafsu yang rendah, cinta yang
dilandasi iman yang tulus ikhlas sehingga mampu membawa derajat manusia menuju
ridla ilahi.8 Mengutip buku Ensiklopedi Cinta, Dian Widianti menyebutkan bahwa
seorang psikolog asal Amerika Serikat, Ashley Montagu, memandang cinta sebagai
Biasanya rasa cinta itu disertai rasa rindu dan hasrat terhadap sang objek.9
diturunkan Allah SWT ke dalam hati para hamba-Nya, yang darinya mereka dapat
merasakan kasih sayang dan memiliki komitmen dan dorongan untuk terus menjaga
ikatan cintanya. Selain itu, iman dalam Islam ditegakkan berdasarkan cinta dan kasih
“Demi Dzat yang diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk syurga
sehingga kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman dengan sempurna
hingga kamu saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu
7
Abdullah Nashih „Ulwan, The True Power of Love, (Jakarta: Kaffah Media, 2008), h. 12.
8
Muhammad athiyah khamis, Rabiah el-Adawiyah; penyair wanita sufi, terj. Drs. Aliyuddin
mahjudin, ma, (pustaka firdaus, 1994), hlm. 53
9
Dian Widianti, S. Psi., Ensiklopedia Cinta, (Bandung: DAR! Mizan, 2007), h. 37.
15
yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam
diantara kalian.” (HR Muslim)10
syurga bergantung kepada iman, dan iman bergantung kepada cinta. Maka cinta
adalah syarat dalam iman, rukun dalam aqidah, dan asas dalam agama.
Cinta dapat diekspresikan melalui banyak hal, tidak melulu melalui hal fisik,
namun juga dapat diekspresikan melalui karya seni yang ditujukan untuk sesuatu atau
seseorang. Di dalam dunia yang simbolik ini, cinta menduduki tempat yang menonjol
diekspresikan salah satunya melalui lagu, itulah yang dilakukan band Purgatory
Sebagian orang mengatakan bahwa cinta merupakan wilayah suci yang hanya
bisa dimasuki oleh para penyair, sementara yang lain berkata bahwa jika cinta
ditempatkan di bawah pengamatan sains, maka ia akan dikuliti dari pesona dan
keindahannya.12 Musisi dapat memasuki dimensi cinta yang lain melalui musik.
Dimensi yang tidak bisa ditemukan oleh pengamat-pengamat sains. Maka cinta tidak
sesederhana apa yang sering didengar ataupun dibicarakan, makna cinta sangat dalam
bahkan dengan dimensi yang berbeda apabila diteliti dengan orang yang berbeda.
10
Muhammad „Ali Hasyimi, Syakhshiyatul Muslim: Membentuk Pribadi Muslim Ideal,
(Jakarta: Al-I‟thisom, 2012), h.162.
11
Krich, A.M, The Anatomy Of Love, diterjemahkan oleh Komunitas Bambu, Hal:280-281
12
Krich, A.M, The Anatomy Of Love, diterjemahkan oleh Komunitas Bambu, Hal:280
16
B. Rasul
Rasul dalam kamus bahasa Arab berarti utusan, kurir. 13 Rasul ialah orang
demikian, rasul berarti delegasi, yaitu orang yang membawa berita dari orang yang
َ ُ ظ َر ة ٌ ب ِ َم ي َ ْر ِج ُع ال ْ ُم ْر سَ ل
ىن ِ َو إ ِ ن ِّي ُم ْر ِس ل َ ة ٌ إ ِ ل َ ي ْ هِ ْم ب ِه َدِ ي َّةٍ ف َن َ ا
“Dan sungguh, aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa)
hadiah, dan (aku) akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan
itu”
dan mengirim mereka dengan membawa risalah kepada umat mereka, serta
Setiap rasul pasti seorang nabi, namun tidak setiap nabi itu seorang rasul,
dengan demikian, jumlah nabi jauh lebih banyak dibanding jumlah rasul. Seorang
rasul memiliki tingkatan lebih tinggi karena menjadi pimpinan ummat, sementara
nabi tidak harus menjadi pimpinan. Berikut adalah ciri atau sifat-sifat para nabi dan
para rasul:
13
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwar, (Krapyak, Yogyakarta: Unit Pengadaan
Bukubuku Ilmiah Keagamaan, 1984), Hal:532
14
https://kbbi.web.id/rasul, diakses pada tanggal 12 Juli 2018
15
Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul, Hal:24-25
17
1. Siddiq, berarti benar dan perkataan dan perbuatan. jadi mustahil jika seorang
2. Amanah, artinya terpercaya atau dapat dipercaya. Jadi mustahil jika seorang
3. Fathanah, adalah cerdas, pandai atau pintar, jadi mustahil jika seorang nabi
dan rasul adalah seorang yang bodoh dan tidak mengerti apa-apa.
4. Tabligh, adalah menyampaikan wahyu atau risalah dari Allah kepada orang
lain. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rasul menyembunyikan dan
C. Cinta Rasul
hal yang disukai oleh yang dicintai?” jadi dengan mencintai Rasulullah SAW maka
kita akan terbawa untuk melakukan hal-hal yang disukai oleh beliau, dan itu artinya
bahwa kita akan berjalan di jalan yang diridhoi Allah SWT. Selain itu, orang yang
16
Cinta Rasul, Ciri-ciri dan Buktinya, Pustaka Al-Kautsar. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2000). Hal. 25.
18
akan mendapat manisnya iman, yaitu: (1) Hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia
mencintainya karena Allah, (3) Ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah
Dengan begitu sudah jelas bahwasana mencintai Rasulullah SAW adalah hal
dan mengorbankan jiwa dan harta untuk membelanya”, kata Al Qadhi „Iyadh
Nabi SAW diantaranya adalah berkeinginan keras hidup bersama Nabi SAW,
menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nabi SAW, melaksanakan sunnah dan
17
Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi, Shahih Al-Bukhari, (Jakarta: Pustaka Assunnah),
no.16, hal. 216
18
Syarh Muslim oleh An-Nawawi: II/16
19
menegakkan syari‟ah Nabi SAW, dan kesiapan mengorbankan jiwa dan harta untuk
D. Lirik Lagu
musiknya digubah, atau ditulis selepasnya. Musik dipadankan atau ditulis selepas
lagu atau puisinya ditulis. Seseorang yang menulis lirik dipanggil penulis lirik.
Maksud yang diberikan dalam rangkap lirik boleh bersifat tersurat atau tersirat.
Sebagian lirik adalah terlalu abstrak sehingga tidak dapat difahami. 20 Makna lirik
yang tersurat biasanya mudah dipahami, karena terkesan to the point. Namun, makna
lagu yang tersirat lah yang terkadang sulit dimengerti dan tidak semua maksud
penulis lirik bisa sampai dan dimengerti di telinga pendengarnya. Makna dari lirik
lagu juga lebih terkesan subjektif di telinga para penikmatnya. Diperlukan penelitian
mendalam untuk meneliti lebih jauh tentang makna sebuah lirik lagu.
Definisi lirik atau syair lagu dapat dianggap sebagai puisi begitu pula
sebaliknya. Hal serupa juga dikatakan oleh Jan van Luxemburg (1989) yaitu definisi
mengenai teks-teks puisi tidak hanya mencakup jenis-jenis sastra melainkan juga
lagu pop dan doa-doa. Jika definisi lirik lagu dianggap sama dengan puisi; maka
19
Cinta Rasul, Ciri-ciri dan Buktinya, Pustaka Al-Kautsar. Hal. 30.
20
http:// ms.MSI.org/wiki/Lirik. Diakses pada 15 Juli 2018. Pukul 20.14 WIB.
20
“Lirik adalah karya sastra yang bersifat curahan perasaan pribadi atau dapat
juga dikatakan sebagai susunan kata sebuah nyanyian.” 21 Seorang pencipta lagu
dalam momen tertentu, seperti perasaan jatuh cinta, patah hati, semangat hidup, kritik
sosial dan masih banyak lainnya. Lagu yang terlahirpun harus memiliki unsur
keaslian karya sendiri, tanpa adanya penjiplakan dari pihak manapun. Karena jika
terdapat kesamaan maka akan mendapatkan sanksi mengenai plagiatisme suatu karya.
tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: perbendaharaan kata, urusan kata, dan daya
1. Perbendaharaan Kata
beberapa hal, yaitu: makna yang akan disampaikan, tingkat perasaan, suasana
2. Urutan Kata
Urutan kata dalam lagu bersifat beku. Artinya, urutan itu tidak dapat
21
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (Jakarta: Balai
Pustaka, 1988). Hal. 205.
22
Herman J. Waluyo. Teori dan Apresiasi Puisi. (Jakarta: Erlangga, 1987). Hal. 72.
23
Atar Semi. Anatomi Sastra. (Padang: Angkasa raya, 2001). Hal. 29.
21
dalam lagu baik urutan dalam tiap baris maupun urutan dalam suatu bait. Oleh
karena itu, pengurutan kata itu bersifat khas antara masing-masing penyair.24
musik dan irama yang keluar dari alat musik itu. Bidang musik membahas cara
tertentu. Disamping itu, seni musik membahas cara membuat not, bermacam aliran
musik misalnya musik vokal atau musik instrumental.26 Musik adalah bunyi yang
diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan
24
Atar Semi. Anatomi Sastra. Hal. 29.
25
Atar Semi. Anatomi Sastra. Hal. 29.
26
Ahmad Musabikh,”Analisis Isi Lagu Group nasyid Izzatul Islam dalam Dakwah dan jihad”,
Skripsi S1 Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. (Jakarta, UIN
Syarif Hidayatullah, 2006). Hal. 15.
22
E. Wacana
Sejak zaman Yunani kuno, bahasa telah menjadi bahan kajian, walaupun
bukan untuk kepentingan kebahasaan dan komunikasi. Pada saat itu bahasa dikaji
karena bahasa dianggap sebagai sebuah alat yang tepat untuk mengungkapkan
Istilah wacana dipakai oleh banyak kalangan mulai dari studi bahasa,
paling lengkap unsurnya. Wacana tidak hanya didukung oleh unsur nonsegmental dan
27
http://.MSI.com/2010/10/macam-macam-genre-musik-di-dunia.html. Diakses pada 27 Juni
2018.
23
dalam bentuk karangan yang utuh seperti novel, buku, dan sebagainya. 28
Jadi, wacana merupakan rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang
mengungkapkan suatu hal yang disajikan secara teratur, sistematis dalam satu
kesatuan koheren, yang dibentuk oleh unsur-unsur segmental dalam sebuah
wacana yang paling besar. Sedangkan unsur nonsegmental dalam sebuah
wacana pada hakikatnya berhubungan dengan situasi, waktu, gambaran,
tujuan, makna, intonasi dan tekanan dalam pemakaian bahasa, serta rasa
bahasa yang sering kita kenal dengan istilah konteks. Semuanya itu berada
dalam satu rangkaian ujar maupun rangkaian tindak tutur. 29
Analisis wacana atau discourse analysis adalah suatu cara atau metode untuk
baik secara tekstual maupun kontekstual. Analisis wacana berkenaan dengan pesan
Analisis wacana adalah ilmu yang baru muncul beberapa puluh tahun
pada soal kalimat, dan barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa memalingkan
reaksi terhadap linguistik murni yang tidak bisa mengungkap hakikat bahasa secara
sempurna. Analisis wacana mengkaji bahasa secara terpadu, dalam arti tidak terpisah-
pisah seperti dalam linguistik, semua unsur bahasa terikat pada konteks pemakaian.
28
Yoce Aliah Darma. Analisis Wacana Kritis. (Bandung: Yrama Widya, 2009). Hal. 3.
29
Yoce Aliah Darma. Analisis Wacana Kritis. Hal. 3.
30
Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKiS, 2007). Hal. 170.
31
Hamid Hasan Lubis. Analisis Wacana Pragmatik. (Bandung: Angkasa, 1993). Hal. 12.
24
Oleh karena itu, analisis wacana sangat penting untuk memahami hakikat bahasa dan
perilaku berbahasa.
berasal dari bahasa sansekerta wac/wak/vac yang memiliki arti „berkata‟, „berucap‟.
Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana, kata „ana‟ yang
Dengan demikian kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan. 32
Pengertian wacana tersebut sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dimana
wacana adalah ucapan; perkataan; tutur, keseluruhan tutur yang merupakan suatu
kesatuan, satuan bahasa terlengkap, dan realisasinya tampak pada bentuk karangan
yang utuh.33
memepelajari makna pesan dari sebuah teks atau karangan. Alternatif tersebut
diupayakan mengingat keterbatasan dari analisis isi. Analisis isi hanya menekankan
pada muatan teks komunikasi yang bersifat nyata. Berbeda dengan analisis wacana,
tidak hanya menekankan pada segi teks saja, tetapi juga memfokuskan pada pesan
dan makna yang tersembunyi. Di samping itu, analisis isi, hanya membahas seputar
32
Deddy Mulyana. Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-Prinsip Analisis
Wacana. (Yogyakarta: Tiara wacana, 2005). Hal. 3.
33
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (Jakarta: Balai
Pustaka, 1988). Hal. 1005.
25
menyatakan bahwa:
kalimat.
34
Rachmat Kriyantoro. Tekhnis Praktis Riset Komunikasi, cet. Ke-2. (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2006). Hal. 258.
35
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKiS, 2001).
Hal. 3.
26
Teun A. Van Dijk menyatakan bahwa wacana itu sebenarnya adalah bangun
teoritis yang absrak (The abstract theoretical construct) dengan begitu wacana belum
dapat dilihat sebagai perwujudan fisik bahasa. Dan perwujudan bahasa adalah teks.36
hanya percakapan atau obrolan, tetapi juga pembicaraan di muka umum, tulisan, serta
upaya-upaya formal seperti laporan ilmiah dan sandiwara atau lakon.37 Beliau
memperluas cakupan kajian dari analisis wacana itu sendiri. Sehingga, analisis
wacana menjadi salah satu teori komunikasi yang masih dipakai sebagai teori untuk
Analisis wacana lebih bersifat kualitatif, karena dasar metode ini bukan suatu
dan analisis komprehensif, sehingga integrasi sangat dituntut agar penafsiran dapat
Dari segi analisismya, ciri dan sifat wacana menurut Syamsudin (1992:6)
36
Abdul Rani. Analisis Wacana Sebuah Kajian. (Malang: Bayu Media, 2004). Hal. 4.
37
Alex Sobur. Analisis Teks Media. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001). Hal. 9.
38
Ama Khotimah. Analisis Wacana Ideologi Tandingan Pemberitaan Kritis abu Bakar
Ba’asyir. (Bandung, 2004). Hal. 43.
27
maupun tulisan yang teratur dan sistematis. Baik secara teks, artikel, berita, maupun
opini. Analisis wacana tidak hanya meneliti wacana yang terdapat dalam sebuah teks,
A. Van Dijk, karena metode yang paling banyak digunakan metode lainnya. Hal ini
Model Teun A. van Dijk sering disebut “kognisi sosial”. Menurut Dijk
penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata,
karena teks hanyalah hasil dari suatu praktek produksi yang harus juga diamati.
Dalam hal ini tidak harus dilihat pada analisis teks semata, tetapi dianalisis
bagaimana suatu teks di produksi, sehingga diperoleh suatu pengetahuan kenapa teks
Baik struktur teks, kognisi sosial, maupun konteks sosial adalah bagian yang
integral dalam kerangka Van Dijk. Jika digambarkan, maka skema penelitian dan
metode yang bisa dilakukan dalam kerangka Van Dijk adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Kerangka Wacana Teun A. Van Dijk
Struktur Metode
tertentu.
29
Pada model Dijk, ada tiga dimensi yang digunakan untuk menganalisa suatu
wacana, diantaranya:
a. Teks
Melalui berbagai karyanya, khusus pada dimensi analisis teks Van Dijk
melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur atau tingkatan yang masing-
40
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKiS, 2001).
Hal. 275.
41
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 225-227.
30
1) Struktur makro, merupakan makna umum dari suatu teks yang dapat
sebagainya.42
wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Serta membagi
Tabel 2
Elemen Wacana Teun A. Van Dijk
Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen
42
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 227.
31
(Bagaimana pendapat
yang disampaikan?)
dipakai?)
dilakukan?)
43
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 228.
32
b. Kognisi Sosial
makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi sosial ini penting
dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memahami teks media. Begini
“Analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur
wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sebuah makna, pendapat
dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks,
kita membutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan
kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi
makna itu diberikan oleh pemakai bahasa, atau lebih tepatnya proses
kesadaran mental dari pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi
suatu berita. Karena pada dasarnya setiap teks dihasilkan lewat kesadaran,
pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa.” 44
Kognisi sosial didasarkan pada anggapan umum yang tertanam yang akan
yang kompleks tidak hanya pada teks tetapi juga representasi dan strategi yang
mengetahui maksud dan tujuan penulis lirik secara objektif. Bahwa teks tidak berdiri
peristiwa yang spesifik yang tercermin lewat berita. Pendekatan van Dijk disebut
44
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 260.
45
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 161.
33
sebagai kognisi sosial karena meskipun keyakinan, prasangka itu bersifat personal
dalam diri wartawan tetapi ia diterima sebagai bagian dari anggota kelompok
(socially shared). Semua persepsi dan tindakan, dan pada akhirnya produksi dan
interpretasi wacana didasarkan pada representasi mental dari setiap peristiwa. Hal
inilah yang disebut oleh van Dijk sebagai model. Model menunjukkan pengetahuan,
pandangan individu ketika melihat dan menilai suatu persoalan. Sebuah model adalah
sesuatu yang subjektif dan unik, yang menampilkan pengetahuan dan pendapat ketika
c. Konteks Sosial
masalah, dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan
bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat.
Titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukkan bagaimana makna yang
46
Martha Augustinos dan Iain Walker. Social Cognition: An Integrated Introduction.
(London: Sage Publication, 1995). Hal. 33.
47
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKiS, 2001).
Hal. 274.
BAB III
PROFIL
A. Profil Purgatory
Purgatory adalah sebuah grup musik death metal asal Jakarta, grup musik ini
dibentuk pada tahun 1992 oleh Lutfi sang gitaris bersama dengan adik kandungnya
yaitu Al yang memainkan drum, namun terbentuk secara resmi pada tahun 1994.1
Nama Purgatory diambil dari salah satu film horor yang berjudul “A
Nightmare on Elm Street” dengan ikon horrornya yaitu Freddy Krueger. Purgatory
sendiri mempunyai arti tempat penyucian dosa atau Neraka Wail dalam ajaran agama
Islam, tempat untuk membersihkan dosa-dosa bagi orang-orang yang berdosa namun
masih ada iman kepada Allah SWT sebelum dimasukan ke dalam Surga. 2
menyukai musik bergenre keras dari sebelum membentuk grup musik. Band-band
menjadi referensi bagi Al dan Luthfi dalam bermusik. Dikelilingi musik keras seperti
itu tidak menjadikan alasan sepenuhnya dalam membentuk grup musik atau berkarya
bagi Purgatory. Badar, gitaris Purgatory juga menceritakan bahwa dia rela menempuh
1
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 30 Juli 2018 pukul
19.07.
2
http://1deen.com/entry/purgatory-syiar-islam-dengan-musik-metal. Diakses pada tanggal 16
Juli pukul 19.50
34
35
jalan yang cukup jauh dari Bekasi ke Ciledug karena dia merasa akhirnya ada tempat
dimana dia tidak hanya bermusik, melainkan bisa mendapatkan kebaikan melalui
album hasil produksi sendiri (independen) yang berisi 6 lagu bertajuk “Abyss
Call”. Purgatory mulai dikenal secara umum ketika lagu mereka yang berjudul
“Sakaratul Maut” menjadi salah satu lagu dari album kompilasi “Metal Klinik I”
produksi Rotorcorp Records pada tahun 1998. Pada tahun berikutnya (1999)
masih spesifik ber-genre Death Metal.4 Hal lain yang unik dari Purgatory ialah logo
suatu seni kaligrafi teks/huruf di mana gambar yang dihasilkan bukan hanya bisa
dibaca dari satu arah, tetapi dari arah sebaliknya.5 Berikut logo tersebut
3
Wawancara langsung dengan personil Purgatory
4
http://1deen.com/entry/purgatory-syiar-islam-dengan-musik-metal. Diakses pada tanggal 16
Juli 2018 pukul 19.54
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Purgatory_(grup_musik). Diakses pada tanggal 1 Agustus 2018
pukul 19.53
36
6
https://id.wikipedia.org/wiki/Purgatory_(grup_musik). Diakses pada tanggal 1 Agustus 2018
pukul 20.00
37
Hampir semua lagu yang dirilis Purgatory memiliki lirik lagu bernuansa Islam
genre death metal. Album pertama yang dirilis oleh Purgatory ialah “Abyss Call”
yang diproduksi secara independen oleh Purgatory tanpa menggaet label. Salah satu
menceritakan tentang sakaratul maut itu sendiri, seperti dikatakan drummer Purgatory
Album yang lekat sekali dengan unsur keislaman ialah album keempat yang
rilis pada tahun 2003 dari Purgatory yakni 7:172 yang berarti Qur‟an surat ke 7 ayat
ke 172, dialbum ini juga terdapat lagu M.O.G. S.A.W. Berikut 11 lagu yang berada di
album 7:172:
1. Paranoia
2. Hipocrishit
3. M.O.G.S.A.W
38
4. Sanctimonious
5. Dragdown
6. Pathetic
7. Oblivious Insanity
8. Impious
9. Ground Zero
“krn kita belum tau mau pake nama album apa setelah semua
lagu udah jadi dan di akhir2 masa produksi/rekaman, trus kita
perhatiin lagu2 di album itu kebanyakan ngomongin kerusakan moral
manusia, trus kita inget deh bahwa di quran surah al a'raf ayat 172 isi
nya tentang: bahwa seluruh manusia di lahirkan semua dalam keadaan
fitrah dan masing2 manusia di ambil kesaksian nya bahwa ALLAH
adalah satu2nya Tuhan yg layak di sembah, supaya manusia nanti
tidak mengelak di padang masyhar dengan dalih: saya tidak kenal
ALLAH”
Referensi penamaan album dari ayat Al-Qur‟an bukan tanpa dasar untuk
dalam berkarya, underground adalah jalan yang dipilih Purgatory dalam berkarir,
sehingga kuantitas pasar atau pendengar tidak menjadi masalah untuk kelanjutan karir
mereka, itu membuat Purgatory lebih jujur dan eksplisit dalam berkarya dan hal itu
39
juga yang membuat Purgatory tetap menggunakan genre death metal dalam bermusik
dengan lirik yang kuat unsur keislamannya. Purgatoy tidak sendiri dalam
menyebarkan kebaikan yang ada dalam Islam menggunakan genre death metal, ada
grup musik underground lainnya yang juga berkarir di jalan yang sama, yakni grup
musik Tengkorak.
Lima album telah dirilis oleh Purgatory 2 diantaranya dikerjakan secara indie
oleh Purgatory, yakni Abyss Call EP dan Album Beauty Lies Beneath. Album
Sakaratul Maut dan Ambang Kepunahan dikerjakan bersama Musica label dan album
Lagu M.O.G.S.A.W ini diciptakan oleh semua personil Purgatory, namun lirik
Sandy yang menulisnya. 8 Lagu ini ada di dalam album ke 2 Purgatory yaitu 7:172
yang rilis pada tahun 2003 berbarengan dengan lagu Hipocrate. 9 Lagu yang berisi
puji-pujian terhadap Rasul ini tidak dibedakan dengan lagu mereka yang lainnya
dalam segi genre, Purgatory tetap menggunakan genre death metal. Disitu yang
membuat lagu M.O.G.S.A.W ini berbeda dengan lagu-lagu yang berisi pujian
7
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp. 19 Agustus 2018 pukul
19.00
8
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp. 19 Maret 2018 pukul
17.00
9
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp. 19 Maret 2018 pukul
19.07
40
genre death metal pada lagu yang berisi puji-pujian terhadap Rasulullah adalah:
“Kami memang suka musik death metal, jadi ketika kami mengekspresikan
sesuatu ya jadinya dengan musik yg kami suka, bukan di sengaja bahwa untuk
menulis lagu ttg Rasulullah SAW harus dengan genre ini atau genre tertentu
yg lain”.10
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa Purgatory tidak ada keinginan
Referensi yang didapat oleh Sandy dalam proses menulis lagu M.O.G.S.A.W
tidak hanya dari film, musik, ataupun sosial, tetapi ayat suci juga menjadi salah satu
referensi paling penting dalam menulis lagu ini kata Sandy. 12 Salah satunya ialah
karyanya. Mereka menggunakan referensi dari sumber agama yag kongkrit, yakni
10
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp. 12 April 2018 pukul
22.08
11
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 26 Maret 2018 pukul
22.58
12
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 16 Agustus 2018 pukul
14.03
41
pada keutuhan pesan yang disampaikan kepada pendengar ternyata bukan tanpa
karena masalah teknis. Intonasi lirik tidak tepat dengan ritme musik yang intens dan
cepat. Beberapa kata dalam lirik lagu M.O.G.S.A.W apabila diartikan dalam bahasa
Indonesia maka akan menjadi tidak harmonis dengan musiknya. 13 Berikut adalah lirik
lagu M.O.G.S.A.W:
Terjemahan:
Uhmm Tidak ada alasan untuk membantahmu
Kau adalah keturunan dari dunia alam semesta
Bagaimana bisa aku tidak mencintaimu
walaupun aku tidak pernah merasakan nafasmu
Kau adalah keajaiban puisi surga
13
Wawancara langsung dengan personil Purgatory
42
Rasul. Dengan tidak adanya pasar yang ditargetkan oleh Purgatory, maka ekspresi
yang ditumpahkan oleh Purgatory melalui karya-karyanya jujur dan eksplisit. Hal itu
yang dapat dirasakan salah satunya di lagu M.O.G.S.A.W, dengan perpaduan lirik
dan musik serta tujuan, ekspresi yang mereka coba salurkan sangat utuh
tersampaikan.
BAB IV
menganalisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial dalam lirik lagu
1. Struktur Makro
Gambaran umum dari suatu teks, atau biasa disebut gagasan inti, dan
ringkasan yang utama dari suatu teks. Elemen ini disebut dengan tematik,
yaitu tema atau topik yang dikedepankan dalam suatu teks/berita. Teks tidak
tertentu, tetapi suatu pandangan umum yang koheren. Van Dijk menyebut hal
teks kalau dirunut menunjuk satu titik pada gagasan umum, dan bagian-bagian
itu saling mendukung satu sama lain untuk menggambarkan topik umum
tersebut.1
kepada Rasulullah SAW, hal ini bisa dilihat dalam penggalan lirik :
1
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 230.
43
44
menciptakan lagu ini, itu dikatakan langsung oleh drummer Purgatory yakni
golongan surat-surat Madaniyyah. Pada ayat pertama sampai ketiga surat ini,
tidak percaya kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan
hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepadanya. Orang-
2
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 4 Juni 2018 pukul
22.07.
3
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 16 Agustus 2018 pukul
14.03.
45
orang yang percaya kepada apa yang dibawa oleh Muhammad SAW
merekalah orang-orang yang beriman dan mengikuti yang hak, diterima Allah
serta kepada mereka dijanjikan azab di dunia dan di akhirat. Sebahagian besar
tahanan perang, pada ayat keempat tertulis bahwa tahanan perang harus
dibebaskan atau menerima tebusan apabila perang telah usai. Alangkah lebih
baik taat kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang baik dibanding
kaum kerabat melalui ucapan dan perbuatan serta bersedekah kepada mereka.
serta orang yang berpaling dari Allah tidak akan mendapatkan ampunan dari-
memerintahkan kita untuk beramal atas harta yang telah diberikan oleh Allah
SWT.
karya Purgatory yang liriknya ditulis Sandy adalah ekspresi kecintaan kepada
Rasul.
2. Superstruktur
Teks atau wacana pada umumnya memiliki skema atau alur dari
bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk suatu kesatuan
bagaimana bagian dan urutan berita/teks diskemakan dalam teks berita utuh. 4
Meskipun tidak disusun dengan kerangka yang linear seperti halnya karya
ilmiah yang tersiri dari latar belakang, masalah, tujuan, teori, isi, dan
yang kedua adalah story, merupakan isi cerita secara keseluruhan. Berikut
4
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 232.
47
The M.O.G
I can feel all your existance innersoul
Can I be one of your love one to serve you
I'll give my life all my life I'm yours your martyr
Terjemahan:
Uhmm Tidak ada alasan untuk membantahmu
Kau adalah keturunan dari dunia alam semesta
Bagaimana bisa aku tidak mencintaimu
walaupun aku tidak pernah merasakan nafasmu
Kau adalah keajaiban puisi surga
Kematian akan segera datang Tuhan tidak pernah menunjukkan diri kau
tidak akan pernah tahu
Apakah Kau akan di dalam gelap(neraka) atau akan di dalam
terang(surga)
Lirik lagu di atas jelas bercerita tentang sebuah rasa “Cinta” terhadap
melihatnya, ekspresi rasa cinta yang sangat dalam jelas tercurahkan melalui
potongan lirik tersebut. Besarnya cinta Rasul terhadap umatnya sehingga rasa
cinta itu terus terasa hingga saat ini. Rasa cinta itu membuat kita balik
mencintainya lebih besar lagi walau Rasul sudah tiada. Namun, dibagian akhir
lagu dengan tegas dinyatakan bahwa Allah lah pada akhirnya pemberi
keputusan.
segala sesuatu.
3. Struktur Mikro
Menurut skema Van Dijk yaitu makna lokal dari suatu teks yang dapat
diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks. yaitu
makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi
yang ingin ditekankan dalam teks berita. Adapun elemen yang diamati dalam
semantik adalah:
a. Latar
semantik (arti) yang akan ditampilkan. Dalam konteks ini, latar yang
Lirik yang singkat, namun padat dan sarat akan makna. Lirik di
5
Burhan Bungin. Analisis Data Penelitian Kualitatif. (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada,
2005). Hal. 164.
50
b. Detil
Itulah detil yang coba diutarakan oleh Sandy sebagai penulis lirik lagu
tersebut.
c. Maksud
6
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 238.
51
7
tersembunyi. Dalam konteks lirik lagu, elemen maksud menunjukkan
oleh Sandy. Bahwa kebenaranlah yang akan menuntun kita menuju surga-
1) Koherensi
7
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 240.
8
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 242.
52
The M.O.G
I can feel all your existance innersoul
can I be one of your love one to serve you
I'll give my life all my life I'm yours your martyr
2) Bentuk Kalimat
9
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 251.
53
3) Kata Ganti
you(kamu).
10
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 253.
11
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 254.
54
disitu adalah pencipta lagu ini yaitu Sandy dan personil Purgatory.
Muhammad.12
Rasul.
12
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 17 September 2018
pukul 17.46.
13
Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing. Hal. 82.
56
Bahasa Inggris.
14
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 229.
15
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 259.
57
Tabel 3
Analisis Teks Lagu Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada
Elemen Sub Elemen Temuan
TEMATIK Ekspresi cinta terhadap Can i be one of your love one to serve
Rasul you
I'll give my life all my life I'm yours
your martyr alone
The M.O.G
I can feel all your existance innersoul
Can I be one of your love one to serve
you
I'll give my life all my life I'm yours
your martyr
Detil
You're a descent of the world of the
Universe
How can't I ain't love you even I never
felt your breathe
You're a miracle the poetry of
paradise
your martyr
RETORIS Grafis dan metafora You change your vision control your
lust believe me
cuz everything will be proved with the
truth at the last
Death soon will come God never
shows you'll never
know wether you meet the dark or
you'll be in the bright
menjadi pokok inti pembahasan yang ingin disampaikan oleh penulis. Dalam
ajaran yang diberikan oleh Rasulullah. Yang kedua, Sandy menulikan tentang
agama Islam ke dalam lagu yang bergenre death metal, karena death metal
lekat sekali dengan hal-hal yang berbau satanic di dalam masyarakat dengan
tersebut. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai
makna, tetapi pemaknaan itu diberikan kepada pemakai bahasa sehingga disini
dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur wacana itu sendiri menunjukkan
Para personil Purgatory sebagai pencipta lagu dan Sandy sendiri sebagai
Menggeluti musik keras sedari masih duduk di bangku sekolah membuat Al dan Lutfi
16
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 260.
61
lekat dengan musik-musik cadas. Namun dasar-dasar agama tetap dipegang teguh
oleh masing-masing personil karena pelajaran agama di luar sekolah tetap disuguhkan
Purgatory mempunyai guru agama atau ulama untuk mempelajari Agama lebih
dalam. Sehingga sisi musik cadas dan agama menjadi seimbang dalam masing-
“Yg dari awal sih ortu kita masing2, setelah kita dewasa kita
punya guru sendiri2, kita pilih ulama yang paling nyaman, masing2
kita punya guru2 yang berbeda”17
pandangan-pandangan religius dari para personil Purgatory menjadi banyak dan luas,
begitupun pandangan dalam bermusik dan beragama, bukan bermusik yang religius,
bermusik, karena personil Purgatory meyakini apabila ada aspek kehidupan yang
Kecintaan personil Purgatory terhadap Nabi dan Rasul juga dapat terlihat dari
semua karya-karya ciptaan mereka. Purgatory membuat lagu dan memberikan judul
yang berarti Qur‟an surat ke 7 ayat ke 172, dialbum ini juga terdapat lagu M.O.G.
S.A.W. Karya lainnya adalah Jonah atau Nabi Yunus, di dalam lagu ini Purgatory
17
Hasil wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 11 September
2018 pukul 19.15.
62
menyematkan doa Nabi Yunus di akhir lagu, yakni Al-Anbiyaa‟ ayat 87. Karya
lainnya adalah Sakaratul Maut yang bercerita tentang pengingat bahwa sakaratul
Purgatory juga memiliki ketertarikan kepada dunia musik, yaitu sebagai pendengar
setia produk-produk lagu dari penyanyi-penyanyi yang hidup pada masa itu.
tama lagu itu dibuat bukan untuk berdakwah atau semacamnya, namun hanya sekedar
karya anak muda Muslim dengan segala unsur-unsur agama dalam bermusik.
18
Hasil wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 30 Juli 2018
pukul 23.28.
63
negeri.
belakang terbentuknya teks tersebut. Sub teori ini berkaitan dengan situasional yang
dalam masyarakat akan suatu masalah. Dalam hal ini selera musik masyarakat sangat
berkaitan.
pengaruh sosial pada saat itu, karena mereka benar-benar menumpahkan ekspresi
dalam membuat lagu. Mereka juga tidak begitu ambil pusing dengan keadaan sosial
karya-karya yang diciptakan oleh Purgatory. Walau begitu Purgatory tetap tegas
menyatakan bahwa bentuk hidayah atau apapun yang dirasakan pendengar tidak
hanya bersumber dari karya Purgatory saja, melainkan ada campur tangan aspek lain
yang membuat pendengar mendapat hidayah atau tersentuh, dan sudah pasti campur
19
Hasil wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 30 Juli 2018
pukul 22.07.
65
tangan Allah adalah yang paling berpengaruh besar, seperti dikatakan personil
“Kasat mata ya sering juga, tapi ya kita gatau juga bener apa engga ya,
tapi pernah ada yag bilang terinspirasi ama Purgatory, kayak yang
tadinya mabok-mabokan sekarang udah engga, dan di temen kita juga
ada gitu loh yang emang dia kita tau banget tuh seperti apa dia
awalnya bahkan dia yang benci banget ama kita, kayak ngapain sih
bawa-bawa agama di metal gitu, tapi kesini dia malah „gue MOGerz‟
gitu, kan kaget jadinya (Badar) dan rata-rata orang yang terlalu
memblokade kita tuh orang-orang yang belum pernah tabayyun rata-
rata, kita ga ngecek kita dulu. (Al) Disini nih kalo kita udah mikir
„wah dia bener gara-gara gua‟ disitu lah ancur kita hahaha (Lutfi) yang
kita takutin itu yang kita hindarin (Al) karena gamungkin gara-gara
kita lah, pasti hidayahnya bukan karena Purgatory aja, pasti masuk
dari banyak sumber (Lutfi) jadi kita kalo ada yang curhat kayak gitu
ya kita coba lupa-lupain aja kayak ah bodoamat (Badar) yang penting
Alhamdulillah dia udah berubah, gitu aja udah (Lutfi) Bukan karena
kita juga pastinya.”20
Lewat lagu M.O.G.S.A.W, salah satu personil Purgatory yang awalnya musisi
dari luar lingkungan Purgatory yang sekarang menjadi gitarisnya, yaitu Badar seorang
yang terdapat di dalam lagu M.O.G.S.A.W tersebut. Dalam konteks ini, Purgatory
menjalankan fungsi dasar komunikasi dalam skala yang besar. Karena dengan adanya
internet saat ini, siapapun dan kapanpun dapat mengakses dan mendengarkan lagu
20
Hasil wawancara langsung dengan personil Purgatory. 12 Agustus 2018.
66
tersebut, siapapun dan kapanpun dapat mendengarkan ekspresi kecintaan dan puja-
Bahkan lagu ini juga membuat Badar tergerak untuk lebih dalam mempelajari
“ya kalo kayak pengalaman gue dulu gitu yak ke scene Jakarta Timur,
ke scene Jakarta Utara, ke scene Bekasi, gue ngerasain deh terakhir
Ciledug kan nah disini maksudnye ada yang bisa gue dapet selain
bermusik gitu, ada efek lain dari selain Purgatory dengan bandnya gitu
kan, dari situlah gue bela-belain kesana, gue ga mikirin biaya kesana,
tapi gimana caranya sampe sana, sampe gue ngelobi temen gue yang
punya motor “eh yuk kesana yuk anterin gue” demi sampe kesana gitu,
tapi kalo gue punya duit ya gue naik angkot gitu. Kadang dulu nih ya
dulu ampe ngirit-ngirit gitu gue. Jadi disana ada tempat yang jadi
guide lo gitu ye, kenapa mesti lo tinggalin, itu masalah lo dengan apa
lo kesana belakangan itu sih yang penting ikhtiar dulu besok gue mau
kesana. (Lutfi) jadi si Badar nih nyeritain salah satu contoh orang yang
apa ya (Badar) itu pas pertama gue kenal Purgatory, kok begini ya
band ya nah itu kan pasti ada first impressionnya, nah itu itu efek
langsungnya sebenernya ya gue sendiri ini yang ngerasain gitu.”21
Selain Badar, salah satu pendengar Purgatory yang bernama Aldo juga
karya Purgatory.
“jujur aja gue udah suka musik-musik keras dari SMP, sekitar tahun
2004-2005an, satanis yang tadinya cuma becanda-becandaan jadi
kebawa. Eh gue ketemu lah nih band namanya Purgatory, serem kan,
gue coba denger, M.O.G.S.A.W tuh lagu pertama, lah kok liriknya
gini, gue kulik deh tuh dari situ, taunya SAWnya itu dari Nabi
Muhammad kan, et kena deh gue tuh disitu setelah gue kulik-kulik,
gue nonton live, gue ngobrol ama personilnya, mulai tuh gue melajarin
21
Hasil wawancara langsung dengan personil Purgatory. 12 Agustus 2018.
67
agama segala macem lebih dalem lagi, Alhamdulillah sih jadi lebih
bener gue sekarang, udah gapernah mabok-mabokan lagi dan segala
macem”22
Bukan hanya lagunya yang mempengaruhi pendengar untuk menggali ilmu
Agama dan kebikan lebih dalam, namun personil Purgatory juga membawa pengaruh
yang tidak kalah besar dalam dampaknya terhadap kehidupan sosial dan agama
pendengarnya. Bahkan perosnil Purgatory telah membuat Badar menjauhkan hal yang
mudharat.
“kalo Badar dulu kan pas dateng ke kita kan masih tindik tuh tindik
item, cie tindik cie tindik besok-besok udah buka hahahaha.”23
Purgatory menjadi salah satu pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan
penggemarnya, Purgatory adalah salah satunya. Bahkan banyak dari MOGerz yang
“pengen ngajak orang banyak buat bersholawat bareng aja sih, kan kita
bikin lagu ttg Beliau SAWW, tiap ending lagu itu kita masukin
sholawat nya, dan sholawat yg kita bawain judulnya sholawat asyghil,
sholawat lawas banget, jaman gw masih umur 7-8 taunan dulu tiap
menjelang adzan maghrib rata2 masjid/musholla di pondok pinang
jaksel (tempat gw masa kecil) pasti mengumandangkan sholawat itu,
seneng bisa bawa sholawat itu lagi ke zaman sekarang, biar trend dan
booming lagi sholawat nya.”24
22
Hasil wawancara langsung dengan Hari, 10 Agustus 2018
23
Hasil wawancara langsung dengan personil Purgatory. 12 Agustus 2018.
24
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 31 Juli 2018 pukul
15.52.
68
sosial, namun lagu ini membawa banyak dampak yang terjadi di kalangan
pendengarnya. Mulai dari sebagai stimulant bagi pendengarnya untuk menggali ilmu
agama lebih dalam, hingga mengikuti secara aktif panutan penulis lagu (Sandy dan
Purgatory) dalam belajar agama. Itulah beberapa dampak sosial yang timbul dari lagu
A. Kesimpulan
penting dalam Islam, betapa mulia dan sempurna fisik serta akhlak
69
70
3. Bentuk kecintaan terhadap Rasul dalam level konteks sosial yaitu saat
B. Saran
melanggar etika, moral, dan aturan yang berlaku sebagai fondasi dari karya seni
itu sendiri. Jika ingin mengkomersilkan karya seni maka estetika sebagai akar seni
tidak bisa sepenuhnya menjadi yang berdiri sendiri, etika harus ikut mengambil
peran dalam hal komersil, karena dampak yang dapat ditimbulkan dari suatu karya
seni tidak terbatas dan tidak dapat diprediksi. Menjunjung tinggi dan mengesakan
estetika dalam berkarya tidak akan jadi masalah apabila karya tersebut adalah
individu.
Jadilah seniman yang bertanggung jawab atas setiap karya seni yang
diciptakan. Budaya terbentuk dari berbagai macam karya seni yang kemudian
Seni sejatinya menyatu dengan Agama, jadi jangan jadikan seni sebagai alasan
nilai-nilai Islami sebagai tintanya, jadikanlah karya seni kalian sebagai referensi
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rani. Analisis Wacana Sebuah Kajian. (Malang: Bayu Media, 2004).
Abdullah Nashih „Ulwan, The True Power of Love, (Jakarta: Kaffah Media, 2008)
Ahmad Musabikh,”Analisis Isi Lagu Group nasyid Izzatul Islam dalam Dakwah
dan jihad”, Skripsi S1 Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi. (Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2006).
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwar, (Krapyak, Yogyakarta: Unit
Pengadaan Bukubuku Ilmiah Keagamaan, 1984)
Alex Sobur. Analisis Teks Media. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001).
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik dan Analisis Framing. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002).
Ali Muhammad Ash-Shallabi Prof. Dr., Iman Kepada Rasul, (Jakarta Timur:
Ummul Qura, 2015)
Ama Khotimah. Analisis Wacana Ideologi Tandingan Pemberitaan Kritis abu
Bakar Ba’asyir. (Bandung, 2004).
Asep Muhyidin dan Agus Ahmad Safei, Metode Pengembangan Dakwah,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2002)
http://.MSI.com/2010/10/macam-macam-genre-musik-di-dunia.html. Diakses
pada 27 Juni 2018.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam
Rindu, (Bekasi: PT Darul Falah, 2012), cet. Ke-19
Indriyani R. Dani dan Indri Guli. Kekuatan Musik Religi Mengurai Cinta
Merefleksi Iman Menuju Kebaikan Universal. (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2010)
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
(Jakarta: Balai Pustaka, 1988).
Krich, A.M, The Anatomy Of Love, diterjemahkan oleh Komunitas Bambu
(Jakarta: Komunitas Bambu, 2009)
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007)
Lofland dan Lofland yang dikutip oleh: Lexu J. Moleong, Metodologi Penelitian
Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004)
Martha Augustinos dan Iain Walker. Social Cognition: An Integrated
Introduction. (London: Sage Publication, 1995).
Muhammad „Ali Hasyimi, Syakhshiyatul Muslim: Membentuk Pribadi Muslim
Ideal, (Jakarta: Al-I‟thisom, 2012)
Muhammad Athiyah Khamis, Rabiah el-Adawiyah; penyair wanita sufi, terj. Drs.
Aliyuddin mahjudin, ma, (pustaka firdaus, 1994)
Pandu Priambodo, “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu “Jihad Soldier”
Group Band Tengkorak,” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2013)
Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998), Cet, ke-1
Yoce Aliah Darma. Analisis Wacana Kritis. (Bandung: Yrama Widya, 2009).
75
TRANSKRIP
Narasumber:
Lutfi
Al
Badar
Sandy
Narasumber: “(Luthfi) Jadi purgatory kan kalo officialnye berdiri taun 1994 cika
bakalnya tuh gue sama Al dan temen-temen yang lain udah ngeband taun ‟91,
band yang lagi digandrungin anak-anak muda waktu itu ya metal gitu, ya yang
paling slow tuh GnR ya jaman-jaman itu lah, yang lagi gila-gilanya tuh waktu itu
Metallica, Spultura, nah kalo kita nih kebetulan sukanya lebih spultura keatas gitu
lah ya jadi berawalnya dari situ, lagi trendnya kesitu nah awal-awal kita juga
gaada tuh yang mau apa liriknye ya agak sedikit religi gitu gaada kepikiran
kesana, itu pendewasaan kali ye bisa dibilang pendewasaan pas sampe kesini-sini
baru kesini aja liriknya begitu, (Al) jadi disitu keliatan lah bahwa kita engga ada
niat berdakwah lewat music gitu, kita cuma anak band aja (Badar) sejalan
bekembangnya, pola piker makin dewasa, otomatis kan gitu, (Luthfi) kita
sebenernya ya bisa dibilang naif juga ya mungkin waktu itu kan kalo lagu-lagu
metal tuh lebih cenderungnya kan ke yang horror-horror gitu kan, nah waktu itu
kita sempet bikin lirik-lirik yang soksoksatanic yang gajelas gitu ini apa tapi ya
76
bukan satanic juga sih ada influence dari band-band luar yang ya mereka bikin
lirik itu ya sengeri mungkin ya kayak kita istilahnya kayak sutradara lagi bikin
film horror nah itu terinspirasi banget tuh buat kita-kita waktu itu nah terus makin
kesini tuh makin eh bikin lirik yang agak berguna dikit lah, maksudnya jangan
asal serem doing tapi gaada artinya gitu, terus kita coba diskusiin gitu, coba liat di
Al-Qur‟an juga ada loh kayak masalah neraka, siksa kubur, kayak ada waktu itu
sakaratul maut kan tentang orang pas lagi meninggal, nahkan itu horror tuh,
akhirnya kita coba bikin lirik, ya makin kesini makin ngarahnya jadi kayak ke(Al)
Narasumber: “(Al) Kalo si, jadi gini, si band underground ini egois banget,
bodoamat mau ngeband gimana kek orang mau suka apa engga yang penting gua
seneng, gitu kan basicnya, nah termasuk si M.O.G.S.A.W ini jadi bukannya
pengen nyampein ke pendengar bahwa gini gini gini, engga, tapi yaudah kita bikin
aja ekspresiin bahwa kita nih satu kubu loh ama Rasulullah, gitu, ngasih tau
gimana kita kangen ama Rasulullah, gimana pengen banget jadi tentaranya, kita
beda jaman banget tapi pengennya sejaman ama beliau, kayak gitu-gitu aja,
cuman gapernah tulis dilirik biar orang nanti ngerti bahwa kita tuh kayak gini tuh,
engga, jadi bikin aja, cuman ekspresi aja, kayak pelukis bikin abstrak aja terserah
Peneliti: “Ada ga sih perasaan ga nyaman atau risih saat bermusik di genre death
Narasumber: “(Al) Pasti, (Luthfi) pasti lah), (Badar) pasti pasti, takut ga sejalan,
takutnya juga nyinggung orang, yakan kita sebenernya banyak orang yang bilang
padahal sebenernye kita kan hidup bukan nyampurin agama, tapi emang otomatis,
kita hidup beragama, kayak gue WhatsApp lo kan, terus kalo lo misalnya lu bilang
resahnya gimana, sama kayak gue tanya elu, lu Sholat kan?Tahajud ga?tahajud
jarang?coba lu bilang ke orang, tahajud lah tiap hari, tahajud tahajud tahajud, tapi
paling berat di kita, kita nyampein sesuatu jangan yang kita ga lakuin gitu, jadi
kita misalkan kita sayang ama Rasulullah pengen jadi pengikutnya, ya emang
Insya Allah kita emang bener-bener pengen, bukannya lu jangan ngerokok tau-
taunya gua gerokok, jangan begitu, itu yang kita perhatiin, jangan nyampein
Peneliti: “Pernah ga sih ada kecaman dari pihak-pihak tertentu dengan bermusik
bukan ulama, karena kalo dia beneran ulama (Luthfi) pasti bijak dia (Al)
kepalanya penuh dengan ilmu, pasti dia gabakal mengecam, yang ngecam-ngecam
tu ya orang-orang kebanyakan yang baru tau dikit langsung ngecam gitu (Badar)
belum tabayyun (Al) belum tabayyun, belum tau sejauh apa nih, baru denger
sedikit langsung „wah haram‟, yang udah-udah orang-orang berilmu yang kita
temuin „terus, terus besarin nama Allah dikarya kalian, terus‟, gitu.”
78
secara utuh?”
teknis (Luthfi) jatohnya ke teknis, jadi kebetulan vokalis kita waktu itu masih
belum pede untuk menyanyikan yang Indonesia dengan style metalnya itu masih,
dia udah nyoba pake Bahasa Indonesia, jadi aneh gitu karena mungkin (Badar)
keterbatasan kata-kata itu sendiri (Luthfi) udah gitu untuk Bahasa Indonesia
dibanding Bahasa Inggris misalnya cukup satu suku kata, di Indonesia itu butuh 3,
lebih lebar gitu, jadi kita untuk ngatur intonasinya tuh agak susah gitu, punya pr
tersendirilah kalo kita pake Bahasa Indonesia, nah waktu itu kita masih belom
sanggup tuh untuk Bahasa Indonesia tuh asiknya gimana akhirnya dengan cara
butuh yang beat satu-satu itu ya pake Bahasa Inggris, jadi lebih ke teknis aja sih
(Sandy) kebutuhan musik (Luthfi) pengennya sih Indonesia (Al)udah gitu dilain
sisi kita mikir, orang-orang jaman itu udah pinter lah, maksudnya kalo emang dia
penasaran dicari pasti artinya gitu, dan bahkan kita juga rilis artinya di facebook
dulu, jadi lagu yang Bahasa Inggris kita translate ke Bahasa Indonesia, lagu yang
Bahasa Indonesia full kita translate ke Bahasa Inggris biar global gitu.”
yang di belakang mimbar gitu, kita kan jamannya udah berubah ya, apalagi udah
jamannya sosial media kan, anak mudanya psikologisnya juga semakin berubah
79
tuh, jadi menurut kita sih ya kayak Al tadi, kita nemenin, berusaha sesanggupnya
kita nemenin gitu, jangan sampe kayak tadi gitu gua ga sholat lu sholat lu sholat
ga? Kita nemenin aja, lu mau main kita ajak baik-baik, jadi y ngeracun aja
ngeracun haha gini misalnya ada orang lagi tidur lu tendang “Sholat ga lu” nah
bisa-bisa lu dihajar yekan jadi temenin lah kalo bisa, jadi ulama kalo bisa jangan
Cuma ngegertak doang tapi gangasih solusi makanya kayak tadi Al bilang sejauh
ini sih kita ketemu ulama yang dia beneran ulama ya fine-fine aja, lanjutkan gitu
berarti kan dia nemenin kita sebagai kita kaum muda juga kan dibandingkan
mereka, jadi efektifnya sih seperti itu, jadi ditemenin dulu lah, jadi kalo dia keras
ditemenin dulu jangan langsung dikasih kontra pergi dia, pasti akan pergi dia
karena ingin berbicara liat segmentasi targetnya gitu, kayak ulama misalnya lagi
pengajian, segmentasi targetnya siapanih lebih banyak siapanih, (Al) jadi kalo
dibilang dakwah kayaknya kejauhan, kita nih masih ngurusin keluarga aja dulu,
kita ngasih tau sikap kita gimana supaya dia ngikut sikap kita gitu kan, kayak
gitu-gitu aja, karena kalo dakwah itu ulama deh jauh banget, bukan kelas kita.
(Lutfi) Cuma ya kita ada kepedulian lah, paling kalo keluarga udah kita tuntun,
kalo kita nongkrong dimana ya kita ajaklah, kalo misalnya ada yang gabener lo
ngapain sih gitu ya gitu aja, lebih ke sikap sih, berusaha sebaik mungkin kita
Narasumber: “(Al) Kalo menurut gue sih ada, ada batesnya kalo lo udah masukin
seni sampe hati menurut gua, kalo lo seni udah sampe hati, lo udah bodoamat,
pokoknya lo ngunggulin seni banget, mau dia kalo lu melukis lu mesti pake darah,
80
seni itu ya make darah, dia mesti ngorbanin darah pasti, mau darah siapa kek dia
pake, tapi kalo misalnya dia berseni ngelukis disuruh pake darah dia tau agama, ah
engga ah ini udah lebay, gitu. (Lutfi) Dan kita begitu, jadi ada batasan-batasan
yang gaakan kita langgar gitu, yang udah jelas apalagi, sebenernya itu tantangan
juga buat kami, contohnya apasih di band, ya bahasa kotor, (Al) itu kan bukan
bagian dari seni, maksudnya bagian dari seni yang menuntut kita untuk seperti itu
tapi kita engga lakuin (Al) tapi kalo di dunia metal jadi kayak lifestylenya itu
sebagian dari seni juga, nah itu yang kita hindarin yang kayak gitu-gitu, yang
kayak (Al) oh gini ada yag porno-porno itu apadeh?jadi ada band metal bahwa
kalo lo mau main musik ini lo harus bikin lirik yang jorok-jorok yang porno tapi
sadis, keji, nah kalo kita suka musik itu terus mau bikin lirik kayak gitu
gimana?kalo misalnya dia gapeduli sama bahwa Allah nyuruh untuk berkata-kata
yang baik ya dia ngikut, pokoknya gue seneng banget nih ama musik ini, nah kalo
kita gabisa, gamau. (Lutfi) Walaupun suka gitu ye, pasti kita hindarin yang kayak
gitu, (Badar)JAdi sebenernya jelas sih ye, ya kayak kita aja gaboleh, bermusik ya
gaboleh minum akohol, ya kita gaminum gitu kan, begitupun di ngeband ya hal-
hal yang gaboleh ya kita ga lakuin gitu. (Lutfi) ya ada cotoh agak alus sih, di part
apa?si doa, kan ada kita bikin lagu tentang Nabi Yunus, Jonah, kita pake namanya
nama global, nama bible, terus kan endingnya ada doa Nabi Yunus tuh, kita
translate ke Bahasa Inggris tapi kita ga teriakin, itu doa loh yakan, masa mau
teriak-teriak,, nah contohnya kayak gitu tuh, tapi udah bukan pake bahasa arab,
ditranslate ke bahasa Inggris terus ya diomongin aja gitu (Sandy) gue bilang yang
misahin seni ama agama adab sih ye, adabnya, disitu tuh tengah-tengahnya, jadi
81
kita kalo seni udah gaada adabnya nah udah salah tuh. (Al) Selama lu misahin
agama ama aspek lain pasti lu bingung, karena menurut gue Allah, agama,
manusia, baru ada aspek lainnya ada seni ada sosial ada budaya, dan lain-lain.
Kalo agama adanya disalah satu aspek ini itu pasti jadi terpisah-pisah, gue saatnya
istilahnya gitu, pokoknya dipisah-pisahin lah gitu, kalo misalnya agama ada diatas
terus ke manusia terus baru ke aspek yang lain, pasti ada unsur agama di semua
itu. (Badar) awal nempatin itunya salah yaudah (Lutfi) Nah balik lagi ke lagu
Jonah tadi, sebenernya doa itu adanya di belakang dan kalo musik itu biasanya di
belakang itu kan kita butuh yang klimaks gitu ya,ini kita korbanin, jadi anti
klimaks, tu lagu malah turun. tapi kita bela-belain karena kita tau batesannya gitu,
ye itu contohnya seperti itu. (Badar) nah itu agak halus sih ya (Lutfi) iya halus,
jadi kita bela-belain ceritanya, kan Nabi Yunus kan dakwah, dakwah, dakwah,
dakwah, dicuekin, gaada umat, kabur, sampe klimaksnya doa di dalem perut paus
kan, yaudah lagunya begitu jadi klimaksnya di doa itu gitu, tapi gabisa diteriakin
yaudah gimana udah dijatohin gitu, kita korbanin jadinya mau gamau gitu kan
haha”
Narasumber: “(Badar) Sebenernya kita kan ya ekspresi itu tadi ya, kita mau
nyampein, nah kalo hidayah urusan Allah, Alhamdulillah kalo emang ke arah sana
gitu kan, tapi kalo dampak langsung ya sering lah ya termasuk gue, gue juga pun
tadinya kan orang luar gitu kan, kenapa gue bela-belain main dari Bekasi ke
82
Ciledug sampe Ayah tuh kalo nanya “lu mimpi berapa kali ampe main kesini?”
sangking jauhnya, gue satu-satunya orang Bekasi, mereka satu komplek semua
gitu kan, jadi dampak langsungnya ya nih gua, tapi ya itu dia bukan berarti kita
juga nyangka dia pasti itu gegara lagu kita, engga itu urusan Allah, boleh jadi abis
dia denger setelah itu dia merasakan apa kan dia yang tau, pasti kayak gitu. (Lutfi)
Kasat mata ya sering juga, tapi ya kita gatau juga bener apa engga ya, tapi pernah
ada yag bilang terinspirasi ama Purgatory, kayak yang tadinya mabok-mabokan
sekarang udah engga, dan di temen kita juga ada gitu loh yang emang dia kita tau
banget tuh seperti apa dia awalnya bahkan dia yang benci banget ama kita, kayak
ngapain sih bawa-bawa agama di metal gitu, tapi kesini dia malah “gue MOGerz”
gitu, kan kaget jadinya (Badar) dan rata-rata orang yang terlalu memblokade kita
tuh orang-orang yang belum pernah tabayyun rata-rata, kita ga ngecek kita dulu.
(Al) Disini nih kalo kita udah mikir “wah dia bener gara-gara gua” disitu lah
ancur kita hahaha (Lutfi) yang kita takutin itu yang kita hindarin (Al) karena
gamungkin gara-gara kita lah, pasti hidayahnya bukan karena Purgatory aja, pasti
masuk dari banyak sumber (Lutfi) jadi kita kalo ada yang curhat kayak gitu ya
kita coba lupa-lupain aja kayak ah bodoamat (Badar) yang penting Alhamdulillah
dia udah berubah, gitu aja udah (Lutfi) Bukan karena kita juga pastinya (Lutfi)
kalo Badar dulu kan pas dateng ke kita kan masih tindik tuh tindik item, cie tindik
cie tindik besok-besok udah buka hahahaha terus dulu Bonty, emang kita
modelnya gitu, ga pake ngomong apa ngomong apa, dulu ngontrak kan, disitu ada
Bonty, ada Anggi, ada Didi, disitu banyak anak-anak yang nongkrong yang
numpang tinggal bareng gitu lah, itu gaada tuh yang nyuruh Sholat apa gimana
83
tuh gaada, cuma ya si Bonty si Anggi mereka Sholat ya Sholat aja, kan lama-lama
yang lain jadi gaenak gitu, akhirnya ikut Sholat juga, dan nanti kalo udah misah
kemana-mana ya mereka udah terbiasa menjada Sholat gitu, dan kita gabisa bilang
itu gara-gara Bonty gitu (Badar) ya kalo kayak pengalaman gue dulu gitu yak ke
scene Jakarta Timur, ke scene Jakarta Utara, ke scene Bekasi, gue ngerasain deh
terakhir Ciledug kan nah disini maksudnye ada yang bisa gue dapet selain
bermusik gitu, ada efek lain dari selain Purgatory dengan bandnya gitu kan, dari
situlah gue bela-belain kesana, gue ga mikirin biaya kesana, tapi gimana caranya
sampe sana, sampe gue ngelobi temen gue yang punya motor “eh yuk kesana yuk
anterin gue” demi sampe kesana gitu, tapi kalo gue punya duit ya gue naik angkot
gitu. Kadang dulu nih ya dulu ampe ngirit-ngirit gitu gue. Jadi disana ada tempat
yang jadi guide lo gitu ye, kenapa mesti lo tinggalin, itu masalah lo dengan apa lo
kesana belakangan itu sih yang penting ikhtiar dulu besok gue mau kesana. (Lutfi)
jadi si Badar nih nyeritain salah satu contoh orang yang apa ya (Badar) itu pas
pertama gue kenal Purgatory, kok begini ya band ya nah itu kan pasti ada first
impressionnya, nah itu itu efek langsungnya sebenernya ya gue sendiri ini yang
ngerasain gitu. (Lutfi) ya kita cuma perantara aja, kita cuma main band doang.”
atau semacamnya?”
Narasumber: “(Sandy) gue dengernya musik haram malah bukan bit‟ah lagi
hahaha (Al) diemin aja (Badar) itu mah masih halus itu, belom yang haram lu, gue
pernah nih pengalaman, lagi nongkrong gitu di Pondok Gede udah lama gamain
kesana, terus ada orang nih dateng nih bilang “ah Purgatory gini-gini, apalagi
84
drummernya”, ada gua disitu, ya gue diem aja, tapi ada yang bisikin dia “itu kan
gitarisnya Purgatory”, terus pulang pura-pura sakit perut hahaha (Al) Beneren
pake alesan sakit perut? (Badar) beneran, ini seirus, lagi jadi juri gue waktu itu
ceritanya, langsung itu kan hahaha nah apalagi jamannya Rasulullah mau
dibunuh, nah kita gitu doang masa marah. (Sandy) bahkan ada yang bilang kita
titisan dajjal akhir jaman di Instagram, shalawat pake metal (Badar) karena kan
dia dari kacamata mana yakan nilainya, perspektifnya, ya kalo di pake kacamata
kuda terus ya mana nyampe (Lutfi) ya kayak yang pernah dibilang Cak Nun,
pernah denger tuh gue, nah ini ada piso, ni pisonya piso dapur nih mau diapain,
dia bisa haram bisa jadi halal (Badar) ya kayak ilmu lo deh, lo analisis wacana
mau buat apa gitu kan, kalo lo riset buat riset yang gabaik terus lo sebarin ya
jadinya haram juga gitu (Lutfi) ya pulpen pun bisa jadi haram kalo buat nusuk
orang (Badar) nah piso lo ini kan teori ni kan, mau dipake buat kebaikan apa
Narasumber: “(Al) gaada sih kita masing-masing aja, kalo kita ngejalin hubungan
baik aja kan itu udah support, jadi gaada musuh-musuhan antar band gitu gaada,
biasa aja (Lutfi) minimal kalo ketemu kita baik-baik, gatau dibelakang hahaha
(Al) kebanyakan orang disekitarnya yang jadi provokator, bukan anak bandnya
(Badar) Rasulullah aja yang segitu kerennya yang kontra banyak, apalagi kita
Masjid Istiqlal
Narasumber:
da keindahan yang bisa dinikmati oleh mata, bisa dinikmati oleh telinga, bisa
dinikmati oleh rasa-rasa yang lain gitu ya, itu kan keindahan. Kalua dilihat dari
rujukan-rujukan teks Al-Qur‟an ataupun hadits tidak ada dalil yang melarang kita
Misalnya yang sering dikutip itu “Allah Maha indah dan menyukai keindahan”,
nah berarti sesuatu yang sifatnya indah , menikmati keindahan, dengan tataran-
tataran tentu yang dibolehkan syariat, boleh-boleh saja kan tentu. Misalnya seni
berpakaian, seni membuat sesuatu, menulis indah, kaligrafi itu kan sangat
menyatu dengan seni Islam, berarti dalam Islam seni itu adalah hal yang boleh-
boleh saja, tentu kebolehan itu akan berkaitan dengan kalo memang itu
menghantarkan kita mengagumi Allah yang Maha Indah, betapa sempurna dan
kemudian mudah kita untuk melakukan ruku‟ dan sujud, tentu adalah seni yang
amat dibolehkan, karena itu akan menjadi perantara kita mendekatkan diri kepada
Allah SWT.”
86
Peneliti: “Apa benar Hadits yang mengatakan bahwa Allah itu melaknat seniman
naturalis?”
Narasumber: “Kalo melihat hal yang seperti diutarakan baru saja itu, tentu kita
bisa juga memilah-memilah literatur atau dalil yang melarang membuat lukisan-
lukisan atau pahatan-pahatan yang berkaitan dengan yang bernyawa gitu ya, itu
sangat perlu kita meneliti larangan-larangan itu dalam periode mana? Mungkinkah
larangan itu berada pada periode Mekkah, ketika Nabi sedang membangun aqidah
umat dan ketika itu umat baru saja bersentuhan dengan menyembah patung,
manusia atau patung hewan. Kebiasaaan masyarakat ketika itu dan keyakinan
yang mereka anut sangat banyak yang berkaitan dengan penyembahan kepada
dewa-dewa yang dilambangkan dengan patung-patung itu, boleh jadi itu yang
Madinnah, disaat kekhawatiran itu sudah tidak terjadi maka tentu saja boleh.
“Dulu pernah aku larang kalian berziarah kubur, tapi sekarang berziarahlah”, nah
itu kan dulu dilarang kok sekarang boleh? gitu kan, berarti dulu itu kenapa
mengkultuskan dewa atau roh nenek moyang, nah ketika mereka ke kuburan itu
bukan berziarah, tapi mereka itu kembali menyembah roh-roh itu, kan itu yang
dilarang, tapi ketika periode Madinnah aqidah umat itu sudah kuat dan aqidah
para sahabat sudah kuat dan tidak ada kekhawatiran lagi terjadi penyimpagan
aqidah dari sesuatu yang berkaitan dengan benda-benda tadi itu, maka tentu saja
87
itu menjadi boleh. Kayak tadi malah disuruh lagi ama Nabi gitu kan, justru ketika
kita pergi Haji pergi Umrah ada perintah kita untuk berziarah ke makam Nabi
Nabi, tapi kita datang untuk mendekati Nabi sebagai wujud kecintaan kita kepada
Nabi dan mudah-mudahan dengan itu kita dapat mendekatkan spiritualitas kita
dengan spiritualitas Nabi Muhammad SAW. Seperti yang diungkapkan oleh Imam
Syafi‟i misalnya “Aku mencintai orang shaleh walaupun aku bukan kelompok
mereka”, kata Imam Syafi‟i dalam sikap tawaddunya, tentu seperti itu kan semua
ulama juga seperti itu kan. Beliau mengeluarkan dirinya dari kelompok orang
orang shaleh”, ekspresi mencintai itu kan macem-macem, mncintai itu bisa
napak tilas kehidupannya. Kenapa kita pergi haji kan napak tilas Nabi Ibrahim,
Nabi Adam yang melakukan tawaf misalnya, Nabi Ibrahim yang ekspresi
manusia biasa, berarti ketika kita pergi haji itu menapak tilaskan perbuatan Nabi,
bentuk cinta kita kepada sosok Nabi Ibrahim dan cinta itu terekspresikan dalam
haji kan seperti itu. Kemudian semua napak tilasnya kita ikuti, bagaimana Arafah,
tawwaf ada perintah kita untuk Sholat sunnah di belakang makam Nabi Ibrahim,
berarti kita harus setelah berhaji harus memiripkan perilaku keseharian kita, tata
cara ibadah kita, kedekatan spiritualitas kita dengan spiritualitas Nabi Ibrahim. Ya
88
cinta muda-mudi mirip juga, tentu seni itu, kembali ke seni lagi ya, seni dalam
Islam tentu seni yang menghantarkan kita menjadi, hati kita menjadi lembut,
betapa indahnya Allah dan ciptaan Allah SWT, kan itu seni yang tentu saja bukan
hanya boleh tapi itu justru malah yang disuruh, seperti itu.”
Narasumber: “Di zaman Nabi yang terekspos sampe kepada kita itu kan seni
bersyair, orang Arab itu sangat membanggakan syair dan kebanggaan orang arab
syair da nisi kandungannya tidak bisa dibandingkan dengan syair. Tentu seni
mengarang syair itu sudah dicontohkan oleh orang Arab sudah dicontohkan oleh
Nabi dan bahkan Al-Qur‟an yang memang mengunggulkan dan menonjolkan seni
dalam bersyair itu. Ada hal-hal yang di zaman Nabi itu misalnya ada riwayat yang
menerangkan tentang, ada anak perempuan yang datang membawa rebana atau
dauf ya memukulkan pada hari raya misalnya, kemudian ada juga seseorang yang
bernazar kepada Nabi dan mengucapkan kepada nabi, kalau Nabi kembali dari
peperangan badar atau uhud kalo gasalah, maka dia akan memukul rebana, konon
memukul rebana itu bahkan di mimbar Masjid. Nah itu coba ditelusuri kalo begini
riwayatnya kok anak kecil yang ditonjolkan, anak kecil perempuan datang
memukul rebana, tapi tadi yang kedua itu orang besar, ada yang mengatakan itu
wanita tapi sudah dewasa dan bernazar ingin memukul rebana ketika Nabi
kembali, tentu saja dengan syair-syair pujaan untuk Nabi, saya bertanya anak kecil
89
itu siapa yang membuatkan alat musik kalo bukan orangtua atau orang dewasa di
antara mereka, siapa yang mengajarkan alat musik kalo bukan orang dewasa juga
keterwakilan alat musik, bukan satu-satunya alat musik yang boleh, itu kan
keterwakilan, berarti bukan suatu alat musik itu menjadi sesuatu yang terlarang,
alat musik seperti itu saja boleh, tentu alat musik yang lain itu menurut saya boleh
dan banyak juga ulama yang membolehkan. Ketika anaknya pintar memainkan
rebana, menabuh rebana tentu ada orangtua yang megajarkan, orangtua tidak akan
membuatkan alat musik untuk dipergunakan oleh anaknya apabila alat musik
terlarang oleh agama. Pasti akan mutlak tidak ada alat musik sama sekali pada
saat itu, kenapa rebana? Boleh jadi rebana adalah alat musik yang paling gampang
diusahakan dibuat oleh orang Arab pada saat itu, karena kulit banyak yakan,
kemudian kedebong kurma dibulatkan dan kulit itu bisa diikat langsung ke
potongan pohon kurma, kan itu berarti alam ketika itu yang memang memberikan
kemudahan hanya membuat jenis alat musik itu, tentu saja alat musik yang lain
mereka belom sampe kesana, coba kemajuan setelah itu kan gambus, orang Arab
kan sampe sekarang senang dengan alat musik gambus dan alat musik gambus itu
untuk mengiringi mereka bershalawat, bernasyid, dan lain sebagainya, nah kalo
itu terlarang dalam pengertian haram yang disepakati oleh seluruh ulama maka
tidak akan pernah ada, berarti ada celah bagi kita untuk melihat sisi kebolehannya
dan kenapa dilarang kan itu harus dipilah-pilah, tentu saja menurut saya kenapa
itu sesuatu dilarang, dilarang itu karena bisa jadi penyebab kita jauh dari Allah
90
dan menyebabkan kita jauh dari Rasulullah, menyebabkan kita jauh dari orang
beriman, menyebabkan kita jauh dari keluarga kita, menyebabkan kita jauh dari
praktis keislaman kita secara keseluruhan, tapi ketika ada alat musik yang
menjadi terenyuh, kemudian kita ingat Allah, kita ingat Rasulullah, kemudian kita
terlantar di sekitar kita, masa itu tidak boleh? tentu itu boleh ya, pasti itu boleh.
Jadi tidak terlepas dari dilaang itu karena apa, khamr atau minum yang
memabukan, judi, mengundi nasib, itu kan hal-hal yang menjauhkan kita dari
Allah, melalaikan kita dari mengingat Allah, melalaikan kita dari ajaran agama
secara keseluruhan maka itu menjadi terlarang. Musik bagi orang-orang tertentum
dengan Allah, kalangan sufi, itu justru yang menghantarkan mereka begitu
tersentuh untuk dekat dengan Allah, artinya jiwanya, hatinya merasa tersentuh,
menyadari akan kelemahannya seperti „itiraf yang digubah oleh Abu Nawas,
misalnya gitu ya, sebuah pengkuan dosa, menyadari kelemahan diri, kemudian
Tingkatan mereka tentu, penghayatan spiritualitas mereka itu menjadi lebih dalam
dan lebih tinggi dibanding orang yang tidak gandrung kepada seni. Orang yang
tidak suka dengan seni itu cenderung jiwanya gersang, monoton, menghayati
agama kering saja, akan terlihat dari sikap kehidupan kesehariannya mungkin
susah untuk senyum ketika bertemu dengan saudara, susah menyapa, karena
91
kering selalu dilihat agama itu hitam putih saja. Tidak jauh dari semua itu haram,
hanya sedikit yang dibolehkan oleh agama, jadi hal ini seperti ini nampaknya
tidak menjadi kecenderungan pemahaman kita. Tentu aja musik seperti beberapa
waktu lalu kita dengar Hadad Alwi dengan musiknya sebagai pengiring shalawat
pada Nabi, tentu pujian terhadap Nabi dengan keindahan jauh lebih syahdu dan
membekas dalam hati ketimbang pujian yang diungkapkan oleh seseorang dengan
suaranya yang pas-pasan, kemudian tidak enak didengar misalnya gitu ya. Nah itu
kan seni, indah, seni itu identik dengan keindahan, dimasa kita ini kan ada yang
lagi in sekarang kan Nisa Sabyan, terus sebelumnya ada Mayada, ada Maher Zein,
ada Al-Afasy, bahkan dia hafidz Al-Qur‟an dan imam Masjid di Kuwait kalo
gasalah, beliau juga menggubah syair-syair shalawat dan puji-pujian. Orang Arab
yang hidup di masa ini cukup terwakili dengan syair-syair gubahannya dan
mereka cukup bisa disatukan dengan syair-syair gubahan Al-Afasy itu. Ini
kalopun akhirnya ada yang mengatakan musik itu haram atau keindahan itu haram
maka itu haram ikhtilafi bukan haram mutlak ya. Ikhtilaf itu artinya berbeda
pandangan dalam mengambil rujukan dalil ayat ataupun hadits atau pendapat
ulama tentang sesuatu dan ini tidak bisa dilepaskan dari kecenderungan pribadi
Tentu haram mutlak dengan haram ijtihadi itu akan berbeda, misalnya sekarang
kana da yang mengatakan jenggot itu wajib, kalo jenggot dikatakan wajib maka
orang yang tidak berjenggot itu dijadikan orang yang fasik yang selalu berdosa
terus, kita yang tidak berjenggot dianggap orang fasik karena tidak menjalankan
syariat Allah dan Rasul-Nya. Tapi kalo ini kan hara khilafiah bukan haram mutlak
92
berarti kan kitab boleh saja memilih pendapat ulama yang membolehkan kita tidak
berjenggot. Apalagi ada ulama hadits yang mengatakan bahwa di masa Nabi itu
masa itu sudah lewat dan sekarang siapapun boleh memanjangkan jenggot dan
jenggot bukan lagi identitas suatu kelompok kaum, maka jenggot itu bukan lagi
menjadi sunnah yang harus kita ikuti kira-kira begitu ya. Sama halnya dengan
sorban dan gamis, sorban dan gamis itu kan pakaian orang Arab yang tercipta dari
kultur budaya Arab yang mereka memang baju gamis sangat cocok dengan alam
mereka, kemudian pake sorban karena mereka sering kena badai, sorban itu bisa
menutup muka dari pasir, debu, panas terik dan sebagainya. Kita yang tinggal di
alam tropis itu kan kurang pas, tentu umat ini kan harus disadarkan pemahaman
keagamaan itu kan tidak betul-betul tekstualis, tentu kita liat konteksnya juga,
mana Hadits yang berbicara tentang Nabi sebagai orang Arab, mana Hadits yang
menyinggung tentang Nabi sebagai Nabi harus dipilih-pilih. Jadi kesimpulan saya
kalo seni itu hal yang boleh dan para sufi itu kan memang orang yang
terkadang mereka berdzikir dengan berputar-putar dan memakai alat musik. Liat
juga Ary Ginanjar misalnya, dia pake alat musik gitu kan untuk bisa
pertaubatan itu dari betul-betul menghayati Allah yang Maha indah, ciptaan Allah
Narasumber: “Seperti apapun ekspresi cinta kepada Rasul, selama itu tidak dalam
bentuk kultus, kan yang dilarang itu “jangan kalian mengkultuskan aku seperi
orang Nasrani mengkultukan Isa”, apa bentuk kultusan Nasrani terhadap Isa, Isa
dikatakan sebagai anak Tuhan. Yang terlarang itu kita memuji Nabi
menganggapnya sebagai anak Tuhan, tapi ketika menyanjung Nabi, habis kata-
kata kita untuk menyanjung Nabi, karena memang tidak cukup ungkapan-
Ciptaan Allah secara fisik beliau lebih sempurna dibanding yang lain, akhlaknya
tentu lebih tinggi tidak ada bandingan dengan akhlak kita, gubahan-gubahan syair
dalam ekspresi shalawat yang disanjungkan kepada Nabi itu belom mampu
yang paling mulya, manusia yang paling baik akhlaknya, bahkan di dalam
riwayat-riwayat itu pemeran utama di alam semesta ini ialah Nabi Muhammad
SAW. Kenapa alam semesta ini dijadikan karena Nabi Muhammad. Nabi Adam
ketika baru saja diciptakan yang pertama dilihat nama Nabi Muhammad, ketika
saja iman kita mengatakan bahwa ketika kita sering memuji makhluk lain selain
Nabi Muhammad, ketika kita sering memuji pacar kita, istri kita, Orangtua kita,
guru kita, para ulama kita, siapapun yang paling kita kagumi dan kita sering
mengungkapkan kekaguman kita terhadap sosok itu, maka apakah tidak pantas
kita membuat syair untuk menyanjung Nabi Muhammad? Tentu itu lebih
94
yang terlarang hanya menganggap beliau sebagai anak Tuhan atau penjelmaan
Tuhan, tapi selama Nabi dikatakan sebagai manusia, makhluk Allah yang
pujian seperti apapun itu boleh untuk Nabi Muhammad. Namun, mungkin berbeda
anak muda muslim mungkin tidak membuat video seperti itu ya, tentu disesuaikan
lah. Bagaimana ekspresi mungkin berpakaian sopan, membuat gerakan yang tidak
Tapi jika syairnya tentang pujaan kepada Nabi, mengagumi Nabi, ya memang
Beliau lebih pantas dikagumi daripada kita. Seperti itulah kira-kira, tentu saja
Narasumber:
Aldo Mushtafa
Narasumber: “Gue dengerin Purgatory tuh dari sekitar tahun 2010-2011 deh kalo
gasalah”
Narasumber: “Emang suka gue ama musik2 keras kayak Slayer, Megadeth gitu-
jujur dalam berkarya, baik dari segi lirik, pemikiran, maupun musiknya sendiri.
Narasumber: “Jujur aja gue udah suka musik-musik keras dari SMP, sekitar tahun
ketemu lah nih band namanya Purgatory, serem kan, gue coba denger,
M.O.G.S.A.W tuh lagu pertama, lah kok liriknya gini, gue kulik deh tuh dari situ,
taunya SAWnya itu dari Nabi Muhammad kan, et kena deh gue tuh disitu setelah
gue kulik-kulik, gue nonton live, gue ngobrol ama personilnya, mulai tuh gue
melajarin agama segala macem lebih dalem lagi, Alhamdulillah sih jadi lebih
bener gue sekarang, udah gapernah mabok-mabokan lagi dan segala macem”
Narasumber: “Dari gue pribadi sih gede banget, terutama dalam kehidupan
beragama. Abis gini ya Dit, dulu tuh banyak kan semenjak gue suka musik-musik
keras gitu kan gak karuan tuh mabok2an segala macem, nah orang bilangin gue
tuh kayak langsung nyetop gitu kayak “Sholat, jangan gitu terus, masuk neraka
ntar” lah kan gue gedeg ya diomongin gitu, namanya anak muda dilarang-larang
96
kan kesel. Nah Purgatory apik nih caranya, masukin dakwah-dakwah yang ciamik
di lagu-lagunya, gue sebagai penyuka musik keras ya begini dakwah yang masuk
ke gue hahaha”
97
98