Anda di halaman 1dari 109

ABSTRAK

Aditya (11140510000203)
Analisis Wacana Cinta Rasul Dalam Lagu M.O.G.S.A.W
Seni adalah keelokan yang menghiasi dunia, Islam mengajarkan bahwa seni
merupakan salah satu nikmat yang harus kita syukuri. Syair / lirik lagu adalah satu
diantara berbagai macam karya seni. Sebuah lirik lagu bisa menyampaikan berbagai
macam pesan baik itu positif ataupun negatif. Di satu sisi, ada lagu-lagu yang berisi puja-
pujaan terhadap Rasul dengan genre death metal, menggunakan Al-Qur‟an sebagai
referensinyanya. Lagu M.O.G.S.A.W adalah salah satunya.
Berdasarkan konteks di atas, penulisan skripsi ini mempunyai pertanyaan mayor.
Pertanyaan mayornya adalah Bagaimana struktur wacana cinta rasul yang terdapat di
dalam lirik lagu M.O.G.S.A.W karya Purgatory yang liriknya ditulis oleh Sandy dilihat
dari teks, kognisi sosial dan konteks sosial?
Rasulullah SAW yang sempurna akhlaknya menjadikan Rasul sosok
panutan bagi umat Islam. Jasa dan pengorbanan yang telah dilakukan Rasul demi
kemaslahatan umat Islam sampai saat ini menjadikan suri tauladan umat Islam,
sehingga banyak umat Islam yang mencintai dan mengagungkan sosok Rasulullah
SAW sampai sekarang. Banyak cara untuk mengekspresikan cinta terhadap Rasul,
salah satunya adalah melalui musik.
Teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Wacana Teun A.
Van Dijk. Menurut Dijk penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada
analisis teks semata, karena teks hanyalah hasil dari suatu praktek produksi yang harus
juga diamati. Dalam hal ini tidak harus dilihat pada analisis teks semata, tetapi dianalisis
bagaimana suatu teks di produksi, sehingga diperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa
semacam itu. Baik struktur teks, kognisi sosial, maupun konteks sosial adalah bagian
yang integral dalam kerangka Van Dijk.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam
mengumpulkan data, penulis akan melakukan wawancara dengan personil Purgatory dan
kemudian menganalisis data temuan tersebut menggunakan pendekatan analisis wacana
Van Dijk, yang terbagi ke dalam tiga tingkatan yaitu analisis level teks, kognisi sosial
serta konteks sosial.
Dalam level teks, elemen tematik menjadi pokok inti pembahasan yang ingin
disampaikan oleh Purgatory dalam lagu M.O.G.S.A.W. Purgatory memasukkan puji-
pujian terhadap Rasul di dalam karyanya yang bergenre death metal. Pada level kognisi
sosial, Purgatory adalah sekelompok orang yang menyukai musik keras dan mendalami
ilmu agama secara bersamaan. Purgatory tetap memilih death metal yakni musik yang
mereka suka untuk mengekspresikan kecintaannya pada Allah dan Rasul.
Pemikiran underground yang dipakai Purgatory dalam berkarya membuat mereka
tidak terlalu memikirkan target pendengar sehingga lirk yang dihasilkan bisa dibuat
sejujur mungkin. Karena dalam ranah underground musisi bebas mengekspresikan
apapun tanpa memikirkan target pendengar.

Kata kunci: Analisis wacana, cinta rasul, death metal, underground, lirik lagu, teks
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji syukur terhadap Allah SWT atas gratisnya

oksigen dan kasih sayang yang dilimpahkan melalui manusia-manusia yang ada

disekeliling penulis tanpa hentinya sehingga penulis bisa menyelesaikan

penelitian ini. Sholawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada juga saya

panjatkan kepada manusia paling berpengaruh yakni Nabi Muhammad SAW,

keluarga, sahabat dan semua pengikutnya yang setia dan beriman terhadap segala

sesuatu dihidup saya.

Penulis sadar bahwa penelitian ini tidak selesai oleh kerja keras penulis

seorang diri, maka dari itu penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-

besarnya kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Suparto, M.Ed., Ph.D. sebagai Wakil Dekan 1,

Dr.Roudhonah, M.Ag. sebagai Wakil Dekan 2, dan Dr. Suhaimi, M.Si

sebagai Wakil Dekan 3.

2. Drs. Masran, M.A, selaku ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam dan Fita Faturrokhmah, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan.

3. Segenap dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi yang telah

memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti. Semoga peneliti bisa

meneruskan apa yang diberikan oleh segenap dosen di kehidupan peneliti.


4. Dr. Roudhonah, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang sabar

membimbing saya baik dalam hal penyelesaian skripsi, tajwid, dan hal di

luar itu.

5. Zakaria, M.Ag. sebagai dosen PA, walau hanya bertemu saat seminar

proposal, beliau tetap menginspirasi saya.

6. Gun Gun Heryanto, S.Ag., M.Si. yang telah memberikan saya kosakata

baru dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan berkesenian peneliti.

Terimakasih untuk memberikan inspirasi terhadap peneliti untuk membuat

karya yang diharapkan mempunyai dampak besar bagi budaya Indonesia.

7. Keluarga peneliti, Bunda, Ayah, dan Riztira Syahrizal yang tiada hentinya

memberikan semangat dan kasih sayang sedari hari pertama peneliti

dilahirkan. Terima kasih saya ucapkan sebesar-besarnya karena telah

merawat dan membimbing peneliti sehingga menjadi pribadi yang dapat

mengapresiasi hal-hal kecil dari Tuhan dan sekeliling, terima kasih.

8. Personil Purgatory, terutama Mas Al yang dengan lapang dada membantu

peneliti mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk melengkapi

penelitian dan juga pembelajaran dalam berkesenian dan beragama,

bahkan beragama di dalam seluruh aspek kehidupan.

9. Ahmad Husni Ismail M.Ag selaku Imam Rowatib dan coordinator imam

dan muadzin Masjid Istiqlal atas pencerahannya terkait batas antara seni

dan agama yang dijelaskan secara meneyeluruh dan dengan kenetralan

serta kontekstual kepada peneliti, sehingga membuat peneliti mempunyai


perspektif baru dalam menganalisa seni dan agama. Serta Pak Wahid yang

menjembatani antara peneliti dengan beliau.

10. Gondangling (gondrong dangdut keliling) Muhammad Kindi Akasya,

Ahmad Luthfi Yahya, dan Sheilla Imelda Putri, dengan tambahan Reza

Murtadho serta Abdul Mukhlis, saya ucapkan terima kasih karena telah

menemani saya sedari pertama kali saya menginjakkan kaki di kota santri

dan kampus santri ini, peneliti ucapkan syukron.

11. Segenap teman-teman KPI angkatan 2014 terutama kelas KPI E karena

telah meramaikan hari-hari peneliti pada saat di kampus selama 4 tahun

yang singkat ini.

12. KKN PENTAS, semoga tetap weharima.

13. Haria Gunawan, Sudrajat Dhanu, Katon Prima Dewangga yang telah

melebarkan perspektif saya dalam banyak hal, ilmu menjadi orang yang

baik dan selalu mengingatkan untuk bersyukur untuk segala hal yang

diberi Tuhan secara cuma-cuma. Trima kasih telah memberikan perspektif

dari agama Hindu dalam hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan untuk

Haria Gunawan dan keluarga.

14. Fadel Muhammad Rezha, Puti Ghina Nuralifa, Dammegi, Faizal Khoidir,

Firdaus Septialdo, dan Rivaldo Rizki Wijaya yang terus mendukung saya

baik lahir dan batin, baik doa dan material, baik waktu dan kehadiran yang

tidak jarang diberikan sejak peneliti duduk di bangku SMA.

15. Dimas Tahir Ahmad dan keluarga yang turut berkontribusi dalam

membiayai peneliti semasa sekolah, kebutuhan sekunder, serta tersier yang


dipenuhi sejak peneliti duduk di bangku SMP. Tengku Anisa, Istri dari

Dimas Tahir Ahmad, karena telah menjadi Istri yang tidak merubah Dimas

Tahir Ahmad sama sekali dan akhirnya menjadi teman baik peneliti juga.

16. Febry Fitriana yang terkasih, yang selalu mendoakan penulis jauh-jauh

dari Beppu, yang selalu menyemangati penulis dalam melakukan apapun

yang disukai, menjadi wanita yang manis dan tidak pantang menyerah,

kasih penulis terus mengalir.

17. Ruslan Gani a.k.a Gaber yang akhirnya menemukan banyak kesamaan

dalam dunia lain memberikan penulis banyak inspirasi dan ilmu yang tidak

akan penulis dapatkan di kampus. Dunia visual yang akhirnya bisa penulis

pelajari secara dalam berkat Gaber.

18. Pembaca skripsi ini, semoga ada hal yang bisa diambil dan diaplikasikan

di kehidupan pembaca.

Jakarta, 12 Oktober 2018

Aditya
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................. iii


ABSTRAK ............................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................................v
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... i
PENDAHULUAN ..................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................................1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................................................................6
1. Batasan Masalah .......................................................................................................6
2. Rumusan Masalah ....................................................................................................6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................................6
1. Tujuan Penelitian......................................................................................................6
2. Manfaat Penelitian....................................................................................................7
D. Kajian Pustaka ...............................................................................................................7
E. Metodologi Penelitian ....................................................................................................8
1. Pendekatan Penelitian...............................................................................................8
2. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................................................9
3. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................................9
4. Tahap Penelitian .....................................................................................................10
F. Sistematika Penelitian ..................................................................................................11
KERANGKA TEORI ..........................................................................................................13
A. Cinta ..........................................................................................................................13
B. Rasul..........................................................................................................................16
C. Cinta Rasul ...............................................................................................................17
D. Lirik Lagu .................................................................................................................19
1. Perbendaharaan Kata ..............................................................................................20
2. Urutan Kata ............................................................................................................20
3. Daya Sugesti Kata ..................................................................................................21
E. Wacana .....................................................................................................................22
F. Model Analisis Wacana Teun A. Van Dijk .............................................................27
a. Teks ........................................................................................................................29
b. Kognisi Sosial ........................................................................................................32
c. Konteks Sosial ........................................................................................................33
PROFIL ................................................................................................................................34
A. Profil Purgatory .......................................................................................................34
B. Karya Yang Diproduksi ...........................................................................................37
C. Profil Lagu M.O.G.S.A.W .......................................................................................39
TEMUAN DATA DAN ANALISA .....................................................................................43
A. Analisis Wacana dalam Teks.......................................................................................43
1. Struktur Makro .......................................................................................................43
2. Superstruktur ..........................................................................................................46
3. Struktur Mikro ................................................................................................ 49
B. Analisis Wacana dalam Kognisi Sosial ...................................................................60
C. Analisis Wacana dalam Konteks Sosial ..................................................................63
PENUTUP ............................................................................................................................69
A. Kesimpulan ...............................................................................................................69
B. Saran .........................................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................72
TRANSKRIP ........................................................................................................................75
LAMPIRAN FOTO .............................................................................................................97
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rasulullah SAW yang sempurna akhlaknya menjadikan Rasul sosok panutan

bagi umat Islam. Jasa dan pengorbanan yang telah dilakukan Rasul demi

kemaslahatan umat Islam sampai saat ini menjadikan suri tauladan umat Islam,

sehingga banyak umat Islam yang mencintai dan mengagungkan sosok Rasulullah

SAW sampai sekarang. Sunnah Rasulullah SAW yang berarti segala sesuatu yang

bersumber dari Rasulullah SAW baik ucapan, perbuatan, maupun penetapan Rasul

memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam, karena Allah SWT menjadikan

sunnah Rasulullah sebagai penjelas dan penjabar dari al-Qur‟an yang merupakan

sumber utama syariat Islam. Oleh karena itu, tanpa memahami sunnah

Rasulullah SAW dengan baik, seseorang tidak mungkin dapat menjalankan agama

Islam dengan benar.

Ar-Rasûl (ar rosul) diambil dari kata al-irsal (al irsal), yang berarti utusan dan

pengarahan. Dengan demikian, rasul berarti delegasi, yaitu orang yang membawa

berita dari orang yang mengutusnya. 1

Mencintai Allah dan Rasul-Nya merupakan kewajiban iman paling agung,

pangkal keimanan paling besar, dan pondasi keimanan paling mulia, bahkan

1
Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul, (Jakarta Timur: Ummul Qura, 2015), h.
24-25.

1
2

kecintaan itu merupakan pangkal dari segala bentuk amal keimanan dan agama,

sebagaimana pembenaran adalah pangkal dari segala bentuk ucapan keimanan. 2

Lantaran kecintaan ini merupakan kewajiban sebagai penyempurna keimanan seorang

hamba dan merupakan hak Rasulullah yang wajib dilaksanakan oleh umatnya, maka

Allah menjadikan kecintaan ini di atas kecintaan seorang manusia terhadap dirinya

sendiri, keluarga, harta, dan seluruh umat manusia.

Seni adalah keelokan yang menghiasi dunia, Islam mengajarkan bahwa seni

merupakan salah satu nikmat yang harus disyukuri. Bagi umat Islam sendiri seni

bukan merupakan hal yang baru, bahkan Al-Qur‟an sendiri diciptakan dalam bahasa

Arab yang maha balaghah (maha seni). Ini membuktikan bahwa keberadaan seni di

tengah-tengah masyarakat tidak dapat dipisahkan lagi dan dapat pula berdampak

dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai penyampai pesan, salah satu

diantaranya adalah melalui lagu yang memiliki keunikan dan caranya tersendiri

dalam menyampaikan pesan yang dibawanya. Musik dapat mempengaruhi orang

yang menikmatinya, musik merupakan ekspresi jiwa manusia tentang keindahan nada

dan irama, keindahan musik akan lebih terasa jika lirik dan syairnya dapat menyentuh

jiwa pendengarnya.

2
Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul, h. 541.
3

Lagu adalah syair yang dinyanyikan secara berirama.3 Dalam kandungan

setiap lagu selalu mengandung curahan pribadi dari penciptanya. 4 Terkadang lirik

lagu mengandung doa atau permintaan, mengandung kritikan, juga gambaran

penderitaan atau kebahagiaan dari penciptanya. Bahasa yang digunakan dalam

penggambaran lagu tersebut mengandung unsur ajakan, utamanya pada lagu religi

untuk mengajak pendengar agar lebih mendekatkan diri pada-Nya.5

Musik tergabung dalam salah satu aliran seni, tidak ada baik buruk, estetika

dijunjung tinggi, bagus atau tidak menjadi takaran. Musik dan lagu menjadi sebuah

media yang tepat dalam karya seni untuk menyampaikan sebuah pesan komunikasi. 6

Lebih lanjut, musik bisa sebagai jalan untuk berinteraksi, musik mampu

mengkondisikan kondisi emosi dengan mudah, menggambarkan suasana hati,

memacu respon emosional dari pendengar atau bisa jadi menciptakan perasaan atau

kesan emosi.7 Banyaknya jenis dan genre dalam musik pada saat ini menjadikan

bervariasinya penyampaian pesan melalui musik. Hubungan antara jenis musik dan

kehidupan penggelutnyapun seakan berhubungan erat. Seperti contohnya genre musik

death metal yang sering dikaitkan dengan hal-hal yang berbau satanis.

3
Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Penerbit Amanah, t.t.), h.
306.
4
Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, h. 322.
5
Indriyani R. Dani dan Indri Guli. Kekuatan Musik Religi Mengurai Cinta Merefleksi Iman
Menuju Kebaikan Universal. (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010)h. 3.
6
Gina Anggriana, “Representasi Perempuan Dalam Lirik Lagu Dangdut Kontemporer,”
(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, 2012”, h. 1.
7
Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998), Cet, ke-1, h.76
4

Islam mempertahankan keagungan musik dan seluruh aspeknya yang dapat

menenangkan pikiran seluruh masyarakat.8 Melalui tradisi pembacaan tilawah dan

nyanyian religius yang berhubungan dengan Rasulullah SAW, seperti halnya tradisi

bernyanyi debaan atau marhabannan serta serangkaian doa, Islam menjadikan musik

sebagai tangga untuk mencapai hadirat Illahi.9

Kecintaan manusia kepada Rasulnya yakni Muhammad SAW banyak

ditunjukkan dengan hal yang bermacam-macam, seperti shalawat, melakukan

berbagai macam hal yang dianjurkan oleh Rasul, dan lain-lain. Namun ada juga

beberapa individu yang menunjukkan kecintaannya kepada Rasul melalui hal yang

sedikit berbeda, salah satunya adalah melalui lagu. Umumnya, orang membuat musik

religi apabila lagu berisi tentang puja-pujaan terhadap Rasul, tetapi berbeda dengan

salah satu grup musik di Jakarta yang menyebut diri mereka Purgatory, mereka

membuat lagu berisi puja-pujaan terhadap Rasul dengan genre death metal.

Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang

berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik

lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned

rhythm guitar), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya

dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) , geraman garau (guttural growl) atau

8
Pandu Priambodo, “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu “Jihad Soldier” Group
Band Tengkorak,” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2013), h. 5.
9
Asep Muhyidin dan Agus Ahmad Safei, Metode Pengembangan Dakwah, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2002), h.214
5

geraman maut (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie

Monster vocals".10

Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangannya pada tahun

1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta. Pergerakkan utama Death Metal

Indonesia berasal dari munculnya inisiatif oleh band Grindcore asal Malang, Rotten

Corpse, yang menggarap untuk pertama kalinya (yang diketahui) musik death metal.

Kemunculan dan permainan Rotten Corpse akan death metal merupakan pertanda

dari lahirnya sebuah individu musik baru, bernama death metal.

Jadi, alasan penulis memilih subjek dengan judul tersebut ialah untuk

mematahkan stereotip mengenai musik death metal dengan Islam. Kaitan antara

musik death metal dengan unsur satanis memang sudah tidak bisa dijauhkan, namun

bukan berarti death metal tidak bisa digunakan untuk media penyebar kebaikan. Grup

musik Purgatory membuktikan itu, mereka dapat memasukkan unsur-unsur Islam di

dalam lagu bergenre death metal. Penulis harap dengan adanya penelitian ini dapat

menginspirasi musisi-musisi yang bergerak di genre apapun bahwa dakwah tidak

melulu di belakang mimbar dan musik bisa menjadi salah satu medianya.

10
“Death Metal” https://id.wikipedia.org/wiki/Death_metal diakses pada tanggal 15 Maret
pukul 19.34
6

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Peneliti membatasi masalah pada skripsi ini hanya pada isi lagu

M.O.G.S.A.W. Yang diteliti yaitu mengenai teks, kognisi sosial dan konteks sosial.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah:

1) Bagaimana struktur wacana kecintaan pada Rasul dengan teks yang

terkandung di dalam lagu M.O.G.S.A.W?

2) Bagaimana struktur wacana kecintaan pada Rasul dengan kognisi

sosial yang terkandung di dalam lagu M.O.G.S.A.W?

3) Bagaimana struktur wacana kecintaan pada Rasul dengan konteks

sosial yang terkandung di dalam lagu M.O.G.S.A.W?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui wacana teks yang disajikan di dalam lagu M.O.G.S.A.W

dilihat dari teks (struktur makro, superstruktur dan struktur mikro). Serta bagaimana

dari segi kognisi sosial serta konteks sosial.


7

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan memberi kontribusi yang positif dalam

berbagai analisis studi tentang komunikasi, khususnya analisis wacana

pada lagu.

b. Manfaat Praktis

Memberi gambaran sebuah karya lirik lagu yang dibuat dengan sangat

matang dan bermakna dalam. Diharapkan mampu membuat para

penulis lirik lagu, puisi atau karya seni lainnya bisa memasukkan

unsur Islam di karya mereka, baik sebagai pesan dakwah yang tersurat

maupun tersirat.

D. Kajian Pustaka

1. Analisis Wacana Kritik Sosial pada Album Efek Rumah Kaca Karya Grup

band Efek Rumah Kaca, karya Fahmi Mubarok (108051000047) Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam. Studi kasus mengenai kritik sosial pada

album musik, sama-sama menggunakan analisis wacana dalam studi kasus,

namun fokus penelitian adalah kritik sosial.

2. Analisis Wacana Nilai Sufistik Lirik Lagu Jika Surga Dan Neraka Tak

Pernah Ada Karya Ahmad Dhani, karya Riztira Syahrizal


8

(1112051000061) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Dalam penelitian

itu analisis wacana menjadi pendekatan yang digunakan dalam studi kasus,

sama dengan studi kasus yang akan saya teliti, namun penelitian tersebut

fokus terhadap nilai sufistik pada lagu terkait.

3. Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lagu Abatasa Karya Grup Band Wali,

karya Zamal Abdul Nasir (208051000035) Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan yang sama, yakni

analisis wacana, namun fokus penelitian merujuk pada pesan dakwah.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

Pendekatan ini digunakan karena bersifat luwes, sangat rinci, tidak rumit dalam

mendefinisikan suatu konsep, serta memberikan kemungkinan bagi perubahan-

perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik dan unik yang

terjadi di lapangan.11

Metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami


fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic
dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
kontek khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.12

11
Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif. (Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa,
2003). Cet. Ke-2. Hal.39.
12
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007). Hal. 6.
9

Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana (Discourse Analysis)

yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai aneka fungsi bahasa

(pragmatik).13 Model yang digunakan oleh peneliti adalah Teun A. Van Dijk.

Menurut penelitian wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks

semata, karena teks hanya hasil dari suatu proses produksi yang harus diamati. 14 Inti

analisis Teun A. Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana ke dalam

kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi teks, kognisi sosial dan konteks

sosial.

2. Subjek dan Objek Penelitian


Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah lirik lagu

M.O.G.S.A.W ciptaan Purgatory yang liriknya ditulis oleh Sandy dan yang menjadi

objek penelitian adalah makna teks, kognisi sosial dan konteks sosial yang terdapat

dalam lirik lagu tersebut.

3. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di studio tempat Purgatory latihan. Venom Studio di

Jl. Kebagusan 4, Ragunan, Hajarta Selatan. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan

dari bulan Juli-Agustus 2018.

13
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002). Hal. 48.
14
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKIS, 2001). Hal.
224.
10

4. Tahap Penelitian
Adapun tahap penelitian pada pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan Data

Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif

ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah kata tambahan seperti dokumen dan

lain-lain.15

1) Wawancara (Interview)

Pengumpulan data dengan menanyakan hal-hal yang berhubungan

dengan lagu M.O.G.S.A.W. Penulis akan mewawancarai pencipta lagu

tersebut yaitu grup musik Purgatory dan penulis lirik yakni Sandy.

b. Mengolah Data

Tahap selanjutnya setelah data terkumpul, maka data diklasifikasikan

berdasaran topik bahasan. Setelah itu peneliti akan menguji keotentikan informasi

yang terdapat di dalamnya, serta memilah dan memilih data yang sesuai dengan objek

penelitian.

c. Menganalisis Data

Dalam penelitian analisis wacana ini, data-data akan disesuaikan

dengan metode yang digunakan Teun A. Van Dijk, yaitu meneliti dari analisis

15
Lofland dan Lofland yang dikutip oleh: Lexu J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004). Hal. 157.
11

teks, kognisi sosisal dan konteks sosial. Data tersebut merupakan data yang

terdapat pada lirik lagu M.O.G.S.A.W karya Purgatory yang liriknya ditulis

oleh Sandy, kemudian ditafsirkan oleh peneliti dengan disesuaikan pada

kerangka dalam analisis wacana.

F. Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah tahap demi tahap penulisan karya ilmiah ini, maka

penulis menyusun ke dalam lima bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub-

bab. Bab-bab yang ada secara umum dan keseluruhannya saling berkaitan antara satu

dengan yang lainnya, yang diawali dari Bab I yaitu pendahuluan sampai Bab V yaitu

penutup yang berupa kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan; yang memuat latar belakang masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penelitian.

BAB II : Landasan Teori; bab ini menerangkan tentang konseptualisasi

analisis wacana, kerangka analisis wacana: teks, kognisi sosial dan

konteks sosial. Serta definisi lirik lagu.

BAB III : Deskripsi Umum; bab ini menerangkan biografi Purgatory secara

lengkap, perjalanan karir, album-album dan lagu-lagu


12

BAB IV : Analisis Wacana (Teun A. Van Dijk) Analisis Wacana Kecintaan

Kepada Rasul Pada Lagu M.O.G.S.A.W dalam Teks. Yang terbagi ke

dalam; Struktur Makro (tematik), Superstruktur (skematik), dan

Struktur Mikro (Semantik, sintaksis, stilistik, retoris).

Analisis Wacana (Teun A. Van Dijk) Analisis Wacana Kecintaan

Kepada Rasul Dalam Lagu M.O.G.S.A.W dalam Kognisi Sosial.

Analisis Wacana (Teun A. Van Dijk) Analisis Wacana Kecintaan

Kepada Rasul Dalam Lagu M.O.G.S.A.W dalam Konteks Sosial.

BAB V : Penutup; berisi kesimpulan dan saran-saran yang bersifat

membangun.
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Cinta

Kata “cinta” berasal dari kata lubhayati dalam bahasa Sansekerta yang berarti

“ia menginginkan”.1 Cinta dalam kamus bahasa Arab ‫ حب‬, (al-hub) yang berarti cinta

atau kasih.2 Cinta bersal dari kata al-mahabbah (kasih sayang) yang makna aslinya

berarti bening dan bersih, apabila diambil dari kata al-habab, al mahabbah dapat

berarti luapan hati dan gejolaknya saat dirundung keinginan untuk bertemu dengan

kekasih.3 Ada pula yang mengartikannya „tenang‟ dan „teguh‟, seperti unta yang

tenang dan tidak mau bangun lagi setelah menderum.4 Jadi, seakan-akan orang yang

mencinta itu telah mantap hatinya terhadap orang yang dicintai dan tidak terbentuk

untuk beralih darinya. 5 Webster mendefinisikan “cinta” sebagai “perasaan melekat

yang sifatnya kuat dan pribadi yang ditimbulkan oleh rasa pengertian atau oleh ikatan

kekerabatan; kasih sayang yang berkobar-kobar”.6 Menurut Dr. Abdullah Nashih

„Ulwan, seorang pakar pendidikan Islam, cinta merupakan sifat dasar atau fitrah yang

1
Krich, A.M, The Anatomy Of Love, diterjemahkan oleh Komunitas Bambu (Jakarta:
Komunitas Bambu, 2009), Hal:283
2
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwar, (Krapyak, Yogyakarta: Unit Pengadaan
Bukubuku Ilmiah Keagamaan, 1984), Hal:247
3
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu,
(Bekasi: PT Darul Falah, 2012), cet. Ke-19, h. 4.
4
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, h. 4.
5
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, h. 4.
6
Krich, A.M, The Anatomy Of Love, Hal:283

13
14

ada di dalam setiap diri manusia secara murni, yang amana rasa cinta tersebut tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.7

Cinta menurut Rabiah adalah perasaan kemanusiaan yang amat luhur, amat

mulia dan agung, cinta yang dapat mengatasi hawa nafsu yang rendah, cinta yang

dilandasi iman yang tulus ikhlas sehingga mampu membawa derajat manusia menuju

ridla ilahi.8 Mengutip buku Ensiklopedi Cinta, Dian Widianti menyebutkan bahwa

seorang psikolog asal Amerika Serikat, Ashley Montagu, memandang cinta sebagai

sebuah perasaan memerhatikan, menyayangi, dan menyukai yang mendalam.

Biasanya rasa cinta itu disertai rasa rindu dan hasrat terhadap sang objek.9

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa cinta merupakan fitrah yang

diturunkan Allah SWT ke dalam hati para hamba-Nya, yang darinya mereka dapat

merasakan kasih sayang dan memiliki komitmen dan dorongan untuk terus menjaga

ikatan cintanya. Selain itu, iman dalam Islam ditegakkan berdasarkan cinta dan kasih

sayang, sebagaimana terlukis indah dalam sabda Rasulullah SAW:

“Demi Dzat yang diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk syurga
sehingga kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman dengan sempurna
hingga kamu saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu

7
Abdullah Nashih „Ulwan, The True Power of Love, (Jakarta: Kaffah Media, 2008), h. 12.
8
Muhammad athiyah khamis, Rabiah el-Adawiyah; penyair wanita sufi, terj. Drs. Aliyuddin
mahjudin, ma, (pustaka firdaus, 1994), hlm. 53
9
Dian Widianti, S. Psi., Ensiklopedia Cinta, (Bandung: DAR! Mizan, 2007), h. 37.
15

yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam
diantara kalian.” (HR Muslim)10

Dalam hadits diatas, Rasulullah SAW menegaskan bahwa jalan menuju

syurga bergantung kepada iman, dan iman bergantung kepada cinta. Maka cinta

adalah syarat dalam iman, rukun dalam aqidah, dan asas dalam agama.

Cinta dapat diekspresikan melalui banyak hal, tidak melulu melalui hal fisik,

namun juga dapat diekspresikan melalui karya seni yang ditujukan untuk sesuatu atau

seseorang. Di dalam dunia yang simbolik ini, cinta menduduki tempat yang menonjol

karena ia terus-menerus dibicarakan dan dinyanyikan. 11 Jadi cinta dapat

diekspresikan salah satunya melalui lagu, itulah yang dilakukan band Purgatory

dalam mengekspresikan cintanya terhadap Rasul dalam lagu M.O.G.S.A.W.

Sebagian orang mengatakan bahwa cinta merupakan wilayah suci yang hanya

bisa dimasuki oleh para penyair, sementara yang lain berkata bahwa jika cinta

ditempatkan di bawah pengamatan sains, maka ia akan dikuliti dari pesona dan

keindahannya.12 Musisi dapat memasuki dimensi cinta yang lain melalui musik.

Dimensi yang tidak bisa ditemukan oleh pengamat-pengamat sains. Maka cinta tidak

sesederhana apa yang sering didengar ataupun dibicarakan, makna cinta sangat dalam

bahkan dengan dimensi yang berbeda apabila diteliti dengan orang yang berbeda.

10
Muhammad „Ali Hasyimi, Syakhshiyatul Muslim: Membentuk Pribadi Muslim Ideal,
(Jakarta: Al-I‟thisom, 2012), h.162.
11
Krich, A.M, The Anatomy Of Love, diterjemahkan oleh Komunitas Bambu, Hal:280-281
12
Krich, A.M, The Anatomy Of Love, diterjemahkan oleh Komunitas Bambu, Hal:280
16

B. Rasul

Rasul dalam kamus bahasa Arab berarti utusan, kurir. 13 Rasul ialah orang

yang menerima wahyu Tuhan untuk disampaikan kepada manusia.14 Dengan

demikian, rasul berarti delegasi, yaitu orang yang membawa berita dari orang yang

mengutusnya.15 Berdasarkan surat An-Naml ayat 35:

َ ُ ‫ظ َر ة ٌ ب ِ َم ي َ ْر ِج ُع ال ْ ُم ْر سَ ل‬
‫ىن‬ ِ ‫َو إ ِ ن ِّي ُم ْر ِس ل َ ة ٌ إ ِ ل َ ي ْ هِ ْم ب ِه َدِ ي َّةٍ ف َن َ ا‬
“Dan sungguh, aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa)

hadiah, dan (aku) akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan

itu”

Dengan demikian, penyebutan rasul adalah dikarenakan Allah telah mengutus

dan mengirim mereka dengan membawa risalah kepada umat mereka, serta

membebankan kepada mereka agar membawa dan menyampaikan risalah tersebut.

Setiap rasul pasti seorang nabi, namun tidak setiap nabi itu seorang rasul,

dengan demikian, jumlah nabi jauh lebih banyak dibanding jumlah rasul. Seorang

rasul memiliki tingkatan lebih tinggi karena menjadi pimpinan ummat, sementara

nabi tidak harus menjadi pimpinan. Berikut adalah ciri atau sifat-sifat para nabi dan

para rasul:

13
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwar, (Krapyak, Yogyakarta: Unit Pengadaan
Bukubuku Ilmiah Keagamaan, 1984), Hal:532
14
https://kbbi.web.id/rasul, diakses pada tanggal 12 Juli 2018
15
Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul, Hal:24-25
17

1. Siddiq, berarti benar dan perkataan dan perbuatan. jadi mustahil jika seorang

nabi dan rasul adalah seorang pembohong yang suka berbohong.

2. Amanah, artinya terpercaya atau dapat dipercaya. Jadi mustahil jika seorang

nabi dan rasul adalah seorang pengkhianat yang suka khianat.

3. Fathanah, adalah cerdas, pandai atau pintar, jadi mustahil jika seorang nabi

dan rasul adalah seorang yang bodoh dan tidak mengerti apa-apa.

4. Tabligh, adalah menyampaikan wahyu atau risalah dari Allah kepada orang

lain. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rasul menyembunyikan dan

merahasiakan wahyu / risalah Allah.16

C. Cinta Rasul

Suatu ungkapan menyatakan bahwa “bukankah pecinta akan melakukan hal-

hal yang disukai oleh yang dicintai?” jadi dengan mencintai Rasulullah SAW maka

kita akan terbawa untuk melakukan hal-hal yang disukai oleh beliau, dan itu artinya

bahwa kita akan berjalan di jalan yang diridhoi Allah SWT. Selain itu, orang yang

mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dengan sungguh-sungguh, maka

beliau akan membalas dengan cintanya pula.

16
Cinta Rasul, Ciri-ciri dan Buktinya, Pustaka Al-Kautsar. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2000). Hal. 25.
18

Menurut Hadits Riwayat Al-Bukhari,

‫ث َم ْن ُكنَّ فِي ِه َو َجدَ َح ََل َو َة‬ ٌ ‫َّللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل َث ََل‬


َّ ‫صلَّى‬ َ ِّ‫َعنْ ال َّن ِبي‬
‫َّللاُ َو َرسُولُ ُه أَ َحبَّ إِ َل ْي ِه ِممَّا سِ َوا ُه َما َوأَنْ ُيحِبَّ ْال َمرْ َء ََل‬ َّ ‫ون‬ َ ‫ان أَنْ َي ُك‬ ِ ‫اْلي َم‬ ِْ
ِ ‫ف فِي ال َّن‬
‫ار‬ َ ‫ّلِل َوأَنْ َي ْك َر َه أَنْ َيعُودَ فِي ْال ُك ْف ِر َك َما َي ْك َرهُ أَنْ ُي ْق َذ‬ ِ َّ ِ ‫ُي ِح ُّب ُه إِ ََّل‬
“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang,maka ia

akan mendapat manisnya iman, yaitu: (1) Hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia

cintai dari selain keduanya, (2) Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya

mencintainya karena Allah, (3) Ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah

Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia tidak mau untuk dilemparkan ke api”. 17

Dengan begitu sudah jelas bahwasana mencintai Rasulullah SAW adalah hal

yang dapat menuntun kita ke jalan yang diridhoi Allah SWT.

“Di antara tanda-tanda mencintai Nabi SAW adalah melaksanakan sunnah-

sunnahnya, menegakkan syariah yang disampaikannya, berharap hidup bersamanya

dan mengorbankan jiwa dan harta untuk membelanya”, kata Al Qadhi „Iyadh

rahimahullah menegaskan.18 Dari pendapat ulama tersebut, tanda-tanda mencintai

Nabi SAW diantaranya adalah berkeinginan keras hidup bersama Nabi SAW,

menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nabi SAW, melaksanakan sunnah dan

17
Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi, Shahih Al-Bukhari, (Jakarta: Pustaka Assunnah),
no.16, hal. 216
18
Syarh Muslim oleh An-Nawawi: II/16
19

menegakkan syari‟ah Nabi SAW, dan kesiapan mengorbankan jiwa dan harta untuk

membela Nabi SAW.19

D. Lirik Lagu

Lirik adalah perkataan-perkataan dalam lagu. Lirik boleh ditulis semasa

musiknya digubah, atau ditulis selepasnya. Musik dipadankan atau ditulis selepas

lagu atau puisinya ditulis. Seseorang yang menulis lirik dipanggil penulis lirik.

Maksud yang diberikan dalam rangkap lirik boleh bersifat tersurat atau tersirat.

Sebagian lirik adalah terlalu abstrak sehingga tidak dapat difahami. 20 Makna lirik

yang tersurat biasanya mudah dipahami, karena terkesan to the point. Namun, makna

lagu yang tersirat lah yang terkadang sulit dimengerti dan tidak semua maksud

penulis lirik bisa sampai dan dimengerti di telinga pendengarnya. Makna dari lirik

lagu juga lebih terkesan subjektif di telinga para penikmatnya. Diperlukan penelitian

mendalam untuk meneliti lebih jauh tentang makna sebuah lirik lagu.

Definisi lirik atau syair lagu dapat dianggap sebagai puisi begitu pula

sebaliknya. Hal serupa juga dikatakan oleh Jan van Luxemburg (1989) yaitu definisi

mengenai teks-teks puisi tidak hanya mencakup jenis-jenis sastra melainkan juga

ungkapan yang bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan-semboyan politik, syair-syair

lagu pop dan doa-doa. Jika definisi lirik lagu dianggap sama dengan puisi; maka

harus diketahui apa yang dimaksud dengan puisi.

19
Cinta Rasul, Ciri-ciri dan Buktinya, Pustaka Al-Kautsar. Hal. 30.
20
http:// ms.MSI.org/wiki/Lirik. Diakses pada 15 Juli 2018. Pukul 20.14 WIB.
20

“Lirik adalah karya sastra yang bersifat curahan perasaan pribadi atau dapat

juga dikatakan sebagai susunan kata sebuah nyanyian.” 21 Seorang pencipta lagu

biasanya mendapatkan inspirasi untuk menciptakan sebuah karya yang biasanya

dalam momen tertentu, seperti perasaan jatuh cinta, patah hati, semangat hidup, kritik

sosial dan masih banyak lainnya. Lagu yang terlahirpun harus memiliki unsur

keaslian karya sendiri, tanpa adanya penjiplakan dari pihak manapun. Karena jika

terdapat kesamaan maka akan mendapatkan sanksi mengenai plagiatisme suatu karya.

Menurut Herman J. Waluyo, setidaknya dalam proses pemilihan kata terdapat

tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: perbendaharaan kata, urusan kata, dan daya

sugesti kata.22 Berikut penjelasannya:

1. Perbendaharaan Kata

Perbendaharaan kata penyair dapat memberikan kekuatan ekspresi dan

menunjukkan ciri khas penyair. Penyair memilih kata-kata berdasarkan pada

beberapa hal, yaitu: makna yang akan disampaikan, tingkat perasaan, suasana

batin dan faktor sosial budayanya.23

2. Urutan Kata

Urutan kata dalam lagu bersifat beku. Artinya, urutan itu tidak dapat

dipindah-pindahkan tempatnya meskipun maknanya tidak berubah oleh

21
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (Jakarta: Balai
Pustaka, 1988). Hal. 205.
22
Herman J. Waluyo. Teori dan Apresiasi Puisi. (Jakarta: Erlangga, 1987). Hal. 72.
23
Atar Semi. Anatomi Sastra. (Padang: Angkasa raya, 2001). Hal. 29.
21

perpindahan tempat itu. Terdapat perbedaan teknik menyusun urutan kata

dalam lagu baik urutan dalam tiap baris maupun urutan dalam suatu bait. Oleh

karena itu, pengurutan kata itu bersifat khas antara masing-masing penyair.24

3. Daya Sugesti Kata

Sugesti ditimbulkan oleh makna kata yang dipandang sangat tepat

mewakili perasaan penyair. Ketepatan pilihan dan ketepatan penempatan

menyebabkan kata-kata itu seolah memancarkan daya yang mampu

memberikan sugesti kepada pendengar untuk ikut bersedih, terharu,

bersemangat dan marah.25

Sedangkan musik adalah bidang seni yang berhubungan dengan alat-alat

musik dan irama yang keluar dari alat musik itu. Bidang musik membahas cara

menggunakan instrumen musik, masing-masing alat musik juga mempunyai nada

tertentu. Disamping itu, seni musik membahas cara membuat not, bermacam aliran

musik misalnya musik vokal atau musik instrumental.26 Musik adalah bunyi yang

diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan

selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermcam-macam:

24
Atar Semi. Anatomi Sastra. Hal. 29.
25
Atar Semi. Anatomi Sastra. Hal. 29.
26
Ahmad Musabikh,”Analisis Isi Lagu Group nasyid Izzatul Islam dalam Dakwah dan jihad”,
Skripsi S1 Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. (Jakarta, UIN
Syarif Hidayatullah, 2006). Hal. 15.
22

a. Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indra pendengar.

b. Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.

c. Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau

kumpulan dan disajikan sebagai musik.27

E. Wacana

Sejak zaman Yunani kuno, bahasa telah menjadi bahan kajian, walaupun

bukan untuk kepentingan kebahasaan dan komunikasi. Pada saat itu bahasa dikaji

karena bahasa dianggap sebagai sebuah alat yang tepat untuk mengungkapkan

konsep-konsep berpikir dan hasil pemikiran filosofis.

Istilah wacana dipakai oleh banyak kalangan mulai dari studi bahasa,

psikologi, politik, komunikasi, sastra dan sebagainya. Dalam pembelajaran, wacana

merupakan disiplin ilmu baru. Pemunculannya sekitar tahun 70-an.

Ditinjau dari kelengkapan unsurnya, wacana merupakan unit bahasa yang

paling lengkap unsurnya. Wacana tidak hanya didukung oleh unsur nonsegmental dan

suprasegmental. Harimurti Kridalaksana dalam kamus linguistiknya mengemukakan

bahwa wacana adalah satuan bahasa terlengkap; dalam hierarkis gramatikal

27
http://.MSI.com/2010/10/macam-macam-genre-musik-di-dunia.html. Diakses pada 27 Juni
2018.
23

merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana tersebut direalisasikan

dalam bentuk karangan yang utuh seperti novel, buku, dan sebagainya. 28

Jadi, wacana merupakan rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang
mengungkapkan suatu hal yang disajikan secara teratur, sistematis dalam satu
kesatuan koheren, yang dibentuk oleh unsur-unsur segmental dalam sebuah
wacana yang paling besar. Sedangkan unsur nonsegmental dalam sebuah
wacana pada hakikatnya berhubungan dengan situasi, waktu, gambaran,
tujuan, makna, intonasi dan tekanan dalam pemakaian bahasa, serta rasa
bahasa yang sering kita kenal dengan istilah konteks. Semuanya itu berada
dalam satu rangkaian ujar maupun rangkaian tindak tutur. 29
Analisis wacana atau discourse analysis adalah suatu cara atau metode untuk

mengkaji wacana yang terdapat atau terkandung di dalam pesan-pesan komunikasi,

baik secara tekstual maupun kontekstual. Analisis wacana berkenaan dengan pesan

komunikasi, yang sebagian diantaranya berupa teks. 30 Analisis wacana hadir di

tengah semakin beragamnya jenis penyampai pesan dalam berkounikasi.

Analisis wacana adalah ilmu yang baru muncul beberapa puluh tahun

belakangan ini, aliran-aliran linguistik selama ini membatasi penganalisaannya hanya

pada soal kalimat, dan barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa memalingkan

perhatian kepada penganalisaan wacana.31 Analisis wacana muncul sebagai suatu

reaksi terhadap linguistik murni yang tidak bisa mengungkap hakikat bahasa secara

sempurna. Analisis wacana mengkaji bahasa secara terpadu, dalam arti tidak terpisah-

pisah seperti dalam linguistik, semua unsur bahasa terikat pada konteks pemakaian.

28
Yoce Aliah Darma. Analisis Wacana Kritis. (Bandung: Yrama Widya, 2009). Hal. 3.
29
Yoce Aliah Darma. Analisis Wacana Kritis. Hal. 3.
30
Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKiS, 2007). Hal. 170.
31
Hamid Hasan Lubis. Analisis Wacana Pragmatik. (Bandung: Angkasa, 1993). Hal. 12.
24

Oleh karena itu, analisis wacana sangat penting untuk memahami hakikat bahasa dan

perilaku berbahasa.

Secara etimologi analisis wacana sebagaimana dikutip Deddy Mulyana

berasal dari bahasa sansekerta wac/wak/vac yang memiliki arti „berkata‟, „berucap‟.

Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana, kata „ana‟ yang

berada di belakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna „membedakan‟.

Dengan demikian kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan. 32

Pengertian wacana tersebut sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dimana

wacana adalah ucapan; perkataan; tutur, keseluruhan tutur yang merupakan suatu

kesatuan, satuan bahasa terlengkap, dan realisasinya tampak pada bentuk karangan

yang utuh.33

Analisis wacana dapat berfungsi sebagai salah satu alternatif dalam

memepelajari makna pesan dari sebuah teks atau karangan. Alternatif tersebut

diupayakan mengingat keterbatasan dari analisis isi. Analisis isi hanya menekankan

pada muatan teks komunikasi yang bersifat nyata. Berbeda dengan analisis wacana,

tidak hanya menekankan pada segi teks saja, tetapi juga memfokuskan pada pesan

dan makna yang tersembunyi. Di samping itu, analisis isi, hanya membahas seputar

32
Deddy Mulyana. Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-Prinsip Analisis
Wacana. (Yogyakarta: Tiara wacana, 2005). Hal. 3.
33
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (Jakarta: Balai
Pustaka, 1988). Hal. 1005.
25

“apa yang dikatakan oleh seseorang” (what) sedangkan analisis wacana

mengungkapkan “bagaimana seseorang mengatakannya (how)”.34

Mengutip Eriyanto dalam bukunya Analisis Wacana, Pengantar Teks Media,

menyatakan bahwa:

“Pengertian satu kalimat dihubungkan dengan kalimat lain dan tidak


ditafsirkan satu persatu kalimat saja. Kesatuan bahasa itu bisa panjang
dan pendek. Sebagai sebuah teks, wacana bukan urutan kalimat yang
tidak mempunyai ikatan sesamanya, bukan kalimat-kalimat yang
dideretkan begitu saja. Ada sesuatu yang mengikat kalimat-kalimat itu
menjadi sebuah teks, dan yang menyebabkan pendengar atau pembaca
mengetahui bahwa ia berhadapan dengan sebuah teks atau wacana dan
sebuah kumpulan kalimat yang dideretkan begitu saja. Studi wacana
dalam linguistik, merupakan reaksi terhadap studi linguistik yang
hanya meneliti aspek kebahasaan dari kata atau kalimat saja. Kata atau
kalimat itu dipelajari secara independen, tidak dihubungkan dengan
kalimat lain. Disini, studi hanya diletakkan pada frase atau kalimat
belaka, tidak dihubungkan dengan relasi antar kalimat sebagai suatu
kesatuan utuh”.35

Menurut J. S. Badudu, wacana merupakan rentetan kalimat yang berkaitan,

yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya.

Membentuk suatu kesatuan sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara

kalimat.

34
Rachmat Kriyantoro. Tekhnis Praktis Riset Komunikasi, cet. Ke-2. (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2006). Hal. 258.
35
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKiS, 2001).
Hal. 3.
26

Teun A. Van Dijk menyatakan bahwa wacana itu sebenarnya adalah bangun

teoritis yang absrak (The abstract theoretical construct) dengan begitu wacana belum

dapat dilihat sebagai perwujudan fisik bahasa. Dan perwujudan bahasa adalah teks.36

Menurut Henry Guntur Tarigan, wacana dipergunakan untuk mencakup bukan

hanya percakapan atau obrolan, tetapi juga pembicaraan di muka umum, tulisan, serta

upaya-upaya formal seperti laporan ilmiah dan sandiwara atau lakon.37 Beliau

memperluas cakupan kajian dari analisis wacana itu sendiri. Sehingga, analisis

wacana menjadi salah satu teori komunikasi yang masih dipakai sebagai teori untuk

menganalisis teks dan jenis komunikasi lainnya.

Analisis wacana lebih bersifat kualitatif, karena dasar metode ini bukan suatu

analisis yang menggunakan perhitungan objektif. Melainkan sangat tergantung pada

kemampuan peneliti dalam menafsirkan objek penelitian. Penelitian ini dipandang

berhasil manakala peneliti mampu memperlihatkan konteks sosial, ekonomi, politik

dan analisis komprehensif, sehingga integrasi sangat dituntut agar penafsiran dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.38

Dari segi analisismya, ciri dan sifat wacana menurut Syamsudin (1992:6)

dapat dikemukakan sebagai berikut:

36
Abdul Rani. Analisis Wacana Sebuah Kajian. (Malang: Bayu Media, 2004). Hal. 4.
37
Alex Sobur. Analisis Teks Media. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001). Hal. 9.
38
Ama Khotimah. Analisis Wacana Ideologi Tandingan Pemberitaan Kritis abu Bakar
Ba’asyir. (Bandung, 2004). Hal. 43.
27

a. Analisis wacana membahas kaidah memaknai bahasa di dalam masyarakat

(rule of use-menurut Woddowson, 1978)

b. Analisis wacana merupakan usaha memaknai tuturan dalam konteks, teks

dan situasi (Firth, 1957)

c. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melali

interpretasi semantic (Beller)

d. Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak

berbahasa (what said from what is done – Labov, 1970)

e. Analisis wacana diarahkan kepada masalah memaknai bahasa secara

fungsional (functional use language – Coulthard, 1977) 39

Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis

wacana merupakan sebuah cara mengkomunikasikan pikiran dalam bentuk lisan

maupun tulisan yang teratur dan sistematis. Baik secara teks, artikel, berita, maupun

opini. Analisis wacana tidak hanya meneliti wacana yang terdapat dalam sebuah teks,

namun juga dari kognisi dan konteks sosialnya.

F. Model Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

Diantara fokus penelitian analisis wacana, penulis menggunakan model Teun

A. Van Dijk, karena metode yang paling banyak digunakan metode lainnya. Hal ini

dikarenakan van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana, sehingga bisa

didayagunakan dan dapat digunakan secara praktis.


39
Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002). Hal. 49.
28

Model Teun A. van Dijk sering disebut “kognisi sosial”. Menurut Dijk

penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata,

karena teks hanyalah hasil dari suatu praktek produksi yang harus juga diamati.

Dalam hal ini tidak harus dilihat pada analisis teks semata, tetapi dianalisis

bagaimana suatu teks di produksi, sehingga diperoleh suatu pengetahuan kenapa teks

bisa semacam itu.

Baik struktur teks, kognisi sosial, maupun konteks sosial adalah bagian yang

integral dalam kerangka Van Dijk. Jika digambarkan, maka skema penelitian dan

metode yang bisa dilakukan dalam kerangka Van Dijk adalah sebagai berikut:

Tabel 1
Kerangka Wacana Teun A. Van Dijk
Struktur Metode

Teks Critical linguistic

Menganalisis bagaimana strategi wacana

yang dipakai untuk menggambarkan

seseorang atau peristiwa tertentu.

Bagaimana strategi tekstual yang dipakai

untuk menyingkirkan atau memarjinalkan

suatu kelompok, gagasan, atau peristiwa

tertentu.
29

Kognisi Sosial Wawancara mendalam

Menganalisis bagaimana kognisi pembuat

teks dalam memahami seseorang atau

peristiwa tertentu yang akan ditulis

Konteks Sosial Studi pustaka, penelusuran sejarah40

Menganalisis bagaimana wacana yang

berkembang dalam masyarakat, proses

produksi dan reproduksi peristiwa

seseorang atau digambarkan.

Pada model Dijk, ada tiga dimensi yang digunakan untuk menganalisa suatu

wacana, diantaranya:

a. Teks

Melalui berbagai karyanya, khusus pada dimensi analisis teks Van Dijk

melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur atau tingkatan yang masing-

masing bagian saling mendukung. 41 Tingkatan itu adalah:

40
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKiS, 2001).
Hal. 275.
41
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 225-227.
30

1) Struktur makro, merupakan makna umum dari suatu teks yang dapat

diamati dari melihat topic dari suatu teks.

2) Superstruktur, yaitu kerangka dari suatu teks, bagaimana struktur dan

elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh.

3) Struktur Mikro, yaitu makna yang dapat diamati dengan menganalisis

kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase yang dipakai, dan

sebagainya.42

Pertama adalah teks. Yaitu menganalisis bagaimana strategi wacana

yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu.

Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk menyingkirkan atau

memarjinalkan suatu kelompok, gagasan atau peristiwa tertentu.

Objek penelitiannya adalah bagaimana struktur teks dan strategi

wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Serta membagi

teks ke dalam struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Adapun

elemen wacananya adalah:

Tabel 2
Elemen Wacana Teun A. Van Dijk
Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen

Struktur Mikro Tematik Topik

42
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 227.
31

(Apa yang dikatakan?)

Superstruktur Skematik Skema

(Bagaimana pendapat

disusun dan dirangkai?)

Struktur Mikro Semantik Latar, detil, maksud,

(Makna yang ingin pra-anggapan,

ditekankan dalam teks?) nominalisasi.

Struktur Mikro Sintaksis Bentuk, kalimat,

(Bagaimana pendapat koherensi, kata ganti.

yang disampaikan?)

Struktur Mikro Stilistik Leksikon

(Pilihan kata yang

dipakai?)

Struktur Mikro Retoris Grafis, metafora,

(Bagaimana dan dengan ekspresi. 43

cara apa penekanan

dilakukan?)

43
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 228.
32

b. Kognisi Sosial

Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai

makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi sosial ini penting

dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memahami teks media. Begini

pandangan Van Dijk:

“Analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur
wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sebuah makna, pendapat
dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks,
kita membutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan
kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi
makna itu diberikan oleh pemakai bahasa, atau lebih tepatnya proses
kesadaran mental dari pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi
suatu berita. Karena pada dasarnya setiap teks dihasilkan lewat kesadaran,
pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa.” 44

Kognisi sosial didasarkan pada anggapan umum yang tertanam yang akan

digunakan untuk memandang peristiwa. Analisis kognisi menyediakan gambaran

yang kompleks tidak hanya pada teks tetapi juga representasi dan strategi yang

digunakan dalam memproduksi suatu teks.45 Proses kognisi dilakukan untuk

mengetahui maksud dan tujuan penulis lirik secara objektif. Bahwa teks tidak berdiri

sendiri, ada proses kognisi penulisnya dibalik terciptanya suatu teks.

Kognisi sosial menjelaskan bagaimana wartawan merepresentasikan

kepercayaan atau prasangka dan pengetahuan sebagai strategi pembentukan teks

peristiwa yang spesifik yang tercermin lewat berita. Pendekatan van Dijk disebut

44
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 260.
45
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 161.
33

sebagai kognisi sosial karena meskipun keyakinan, prasangka itu bersifat personal

dalam diri wartawan tetapi ia diterima sebagai bagian dari anggota kelompok

(socially shared). Semua persepsi dan tindakan, dan pada akhirnya produksi dan

interpretasi wacana didasarkan pada representasi mental dari setiap peristiwa. Hal

inilah yang disebut oleh van Dijk sebagai model. Model menunjukkan pengetahuan,

pandangan individu ketika melihat dan menilai suatu persoalan. Sebuah model adalah

sesuatu yang subjektif dan unik, yang menampilkan pengetahuan dan pendapat ketika

memandang suatu persoalan.46

c. Konteks Sosial

Mempelajari bangun wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu

masalah, dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan

dikonstruksi dalam masyarakat.

Untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti

bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat.

Titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukkan bagaimana makna yang

dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan

legitimasi.47 Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat,

proses produksi dan reproduksi seseorang atau peristiwa yang digambarkan.

46
Martha Augustinos dan Iain Walker. Social Cognition: An Integrated Introduction.
(London: Sage Publication, 1995). Hal. 33.
47
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKiS, 2001).
Hal. 274.
BAB III

PROFIL

A. Profil Purgatory

Purgatory adalah sebuah grup musik death metal asal Jakarta, grup musik ini

dibentuk pada tahun 1992 oleh Lutfi sang gitaris bersama dengan adik kandungnya

yaitu Al yang memainkan drum, namun terbentuk secara resmi pada tahun 1994.1

Nama Purgatory diambil dari salah satu film horor yang berjudul “A

Nightmare on Elm Street” dengan ikon horrornya yaitu Freddy Krueger. Purgatory

sendiri mempunyai arti tempat penyucian dosa atau Neraka Wail dalam ajaran agama

Islam, tempat untuk membersihkan dosa-dosa bagi orang-orang yang berdosa namun

masih ada iman kepada Allah SWT sebelum dimasukan ke dalam Surga. 2

Kakak beradik yang bertempat tinggal di Ciledug, Al dan Luthfi memang

menyukai musik bergenre keras dari sebelum membentuk grup musik. Band-band

seperti Sepultura, Obituary, Blasphereion, Cannibal Corpse, Massacre, dan lain-lain

menjadi referensi bagi Al dan Luthfi dalam bermusik. Dikelilingi musik keras seperti

itu tidak menjadikan alasan sepenuhnya dalam membentuk grup musik atau berkarya

bagi Purgatory. Badar, gitaris Purgatory juga menceritakan bahwa dia rela menempuh

1
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 30 Juli 2018 pukul
19.07.
2
http://1deen.com/entry/purgatory-syiar-islam-dengan-musik-metal. Diakses pada tanggal 16
Juli pukul 19.50

34
35

jalan yang cukup jauh dari Bekasi ke Ciledug karena dia merasa akhirnya ada tempat

dimana dia tidak hanya bermusik, melainkan bisa mendapatkan kebaikan melalui

bermusik bersama Purgatory.3

Purgatory memulai pengalaman rekamannya pada tahun 1995 dengan demo

album hasil produksi sendiri (independen) yang berisi 6 lagu bertajuk “Abyss

Call”. Purgatory mulai dikenal secara umum ketika lagu mereka yang berjudul

“Sakaratul Maut” menjadi salah satu lagu dari album kompilasi “Metal Klinik I”

produksi Rotorcorp Records pada tahun 1998. Pada tahun berikutnya (1999)

Purgatory mengeluarkan full album pertamanya yang berjudul Ambang Kepunahan,

masih spesifik ber-genre Death Metal.4 Hal lain yang unik dari Purgatory ialah logo

yang digunakan oleh band ini ialah logo ambigram, yaitu

suatu seni kaligrafi teks/huruf di mana gambar yang dihasilkan bukan hanya bisa

dibaca dari satu arah, tetapi dari arah sebaliknya.5 Berikut logo tersebut

Gambar 1.1 Logo ambigram

3
Wawancara langsung dengan personil Purgatory
4
http://1deen.com/entry/purgatory-syiar-islam-dengan-musik-metal. Diakses pada tanggal 16
Juli 2018 pukul 19.54
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Purgatory_(grup_musik). Diakses pada tanggal 1 Agustus 2018
pukul 19.53
36

Purgatory mengalami perubahan personil berkali-kali sejak pertama kali

dibentuk, berikut daftar personil Purgatory dari awal terbentuk:

1. Arief - Gitar (1992)

2. Hendri - Bass/Vokal (1992 - 1994)

3. Erick - Gitar (1993)

4. Heila - Gitar (1994)

5. Bobby - Gitar (1994 - masuk kembali 1999)

6. Arie - Vokal (1994 - 2000)

7. Ilan - Bass (1998)

8. Ntie - Bass (2001 - 2005)

9. Angga - Gitar (2006)

10. L.T.F - Gitar (hingga saat ini)

11. Al - Drum (hingga saat ini)

12. Apit – Growl (hingga saat ini)

13. Bone – Bass (hingga saat ini)

14. Sandman – Vokal (hingga saat ini)

15. D'Jackal - DJ/ Sampling/ Programming (hingga saat ini)

16. BadArt – Gitar (hingga saat ini)6

6
https://id.wikipedia.org/wiki/Purgatory_(grup_musik). Diakses pada tanggal 1 Agustus 2018
pukul 20.00
37

B. Karya Yang Diproduksi

Hampir semua lagu yang dirilis Purgatory memiliki lirik lagu bernuansa Islam

genre death metal. Album pertama yang dirilis oleh Purgatory ialah “Abyss Call”

yang diproduksi secara independen oleh Purgatory tanpa menggaet label. Salah satu

lagunya yang berjudul “Sakaratul Maut” memiliki unsur-unsur Islam dalam

menceritakan tentang sakaratul maut itu sendiri, seperti dikatakan drummer Purgatory

dalam wawancara pribadi:

“cerita di belakang sakaratul maut adalah pengalaman kita semua yg


menyaksikan langsung atau tidak langsung terhadap keluarga, teman, sahabat,
tetangga, yg menghadapi sakaratul maut dan itu adalah sesuatu yg akan kita
semua akan hadapi cepat atau lambat, seluruh makhluq akan menghadapi
sakaratul maut, bahkan Izroil sang pencabut nyawa pun akan mati, betapa
ngeri nya derita sakaratul maut bagi manusia2 yg rusak akhlaqnya dan
perbuatan nya selama di dunia, sering kita temuin di ayat2 qur'an tentang
bagaimana kasar nya malaikat mencabut nyawa si kafir, kengerian2 ini dan yg
lain di seputar sakaratul maut lah yg mau kita sampaikan, kengerian yg nyata,
bukan cerita dongeng, bukan legenda, dan seluruh makhluq akan
menghadapinya, pasti.”

Album yang lekat sekali dengan unsur keislaman ialah album keempat yang

rilis pada tahun 2003 dari Purgatory yakni 7:172 yang berarti Qur‟an surat ke 7 ayat

ke 172, dialbum ini juga terdapat lagu M.O.G. S.A.W. Berikut 11 lagu yang berada di

album 7:172:

1. Paranoia

2. Hipocrishit

3. M.O.G.S.A.W
38

4. Sanctimonious

5. Dragdown

6. Pathetic

7. Oblivious Insanity

8. Impious

9. Ground Zero

10. Pathetic (Acoustic Version)

11. M.O.G.S.A.W (Acoustic Version)

Cerita dibalik penggunaan 7:172 untuk penamaan album ialah:

“krn kita belum tau mau pake nama album apa setelah semua
lagu udah jadi dan di akhir2 masa produksi/rekaman, trus kita
perhatiin lagu2 di album itu kebanyakan ngomongin kerusakan moral
manusia, trus kita inget deh bahwa di quran surah al a'raf ayat 172 isi
nya tentang: bahwa seluruh manusia di lahirkan semua dalam keadaan
fitrah dan masing2 manusia di ambil kesaksian nya bahwa ALLAH
adalah satu2nya Tuhan yg layak di sembah, supaya manusia nanti
tidak mengelak di padang masyhar dengan dalih: saya tidak kenal
ALLAH”

Referensi penamaan album dari ayat Al-Qur‟an bukan tanpa dasar untuk

Purgatory, hasil karya yang diciptakan dipertimbangkan baik buruknya melalui

referensi yang kongkrit, yakni kitab suci Al-Qur‟an.

Memasukan unsur agama ke seluruh aspek kehidupan adalah fokus Purgatory

dalam berkarya, underground adalah jalan yang dipilih Purgatory dalam berkarir,

sehingga kuantitas pasar atau pendengar tidak menjadi masalah untuk kelanjutan karir

mereka, itu membuat Purgatory lebih jujur dan eksplisit dalam berkarya dan hal itu
39

juga yang membuat Purgatory tetap menggunakan genre death metal dalam bermusik

dengan lirik yang kuat unsur keislamannya. Purgatoy tidak sendiri dalam

menyebarkan kebaikan yang ada dalam Islam menggunakan genre death metal, ada

grup musik underground lainnya yang juga berkarir di jalan yang sama, yakni grup

musik Tengkorak.

Lima album telah dirilis oleh Purgatory 2 diantaranya dikerjakan secara indie

oleh Purgatory, yakni Abyss Call EP dan Album Beauty Lies Beneath. Album

Sakaratul Maut dan Ambang Kepunahan dikerjakan bersama Musica label dan album

7:172 dikerjakan bersama Progressive Rock Sony, Sony Music label.7

C. Profil Lagu M.O.G.S.A.W

Lagu M.O.G.S.A.W ini diciptakan oleh semua personil Purgatory, namun lirik

Sandy yang menulisnya. 8 Lagu ini ada di dalam album ke 2 Purgatory yaitu 7:172

yang rilis pada tahun 2003 berbarengan dengan lagu Hipocrate. 9 Lagu yang berisi

puji-pujian terhadap Rasul ini tidak dibedakan dengan lagu mereka yang lainnya

dalam segi genre, Purgatory tetap menggunakan genre death metal. Disitu yang

membuat lagu M.O.G.S.A.W ini berbeda dengan lagu-lagu yang berisi pujian

terhadap Rasul lainnya.

7
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp. 19 Agustus 2018 pukul
19.00
8
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp. 19 Maret 2018 pukul
17.00
9
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp. 19 Maret 2018 pukul
19.07
40

Menurut Al salah satu personil Purgatory, alasan mereka tetap menggunakan

genre death metal pada lagu yang berisi puji-pujian terhadap Rasulullah adalah:

“Kami memang suka musik death metal, jadi ketika kami mengekspresikan
sesuatu ya jadinya dengan musik yg kami suka, bukan di sengaja bahwa untuk
menulis lagu ttg Rasulullah SAW harus dengan genre ini atau genre tertentu
yg lain”.10

Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa Purgatory tidak ada keinginan

spesifik untuk menjadikan musik sebagai media dakwah. Menurut Al selaku

drummer Purgatory, Purgatory hanya mencoba memasukan unsur Agama di seluruh

aspek kehidupan seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. 11

Referensi yang didapat oleh Sandy dalam proses menulis lagu M.O.G.S.A.W

tidak hanya dari film, musik, ataupun sosial, tetapi ayat suci juga menjadi salah satu

referensi paling penting dalam menulis lagu ini kata Sandy. 12 Salah satunya ialah

surat Al-Baro‟ah yang menjadi inspirasi dalam menulis lagu M.O.G.S.A.W.

Purgatory memang tidak sembarangan dalam memasukan unsur agama dalam

karyanya. Mereka menggunakan referensi dari sumber agama yag kongkrit, yakni

kitab suci Al-Qur‟an.

10
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp. 12 April 2018 pukul
22.08
11
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 26 Maret 2018 pukul
22.58
12
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 16 Agustus 2018 pukul
14.03
41

Penggunaan bahasa Inggris pada lagu M.O.G.S.A.W yang dapat berpengaruh

pada keutuhan pesan yang disampaikan kepada pendengar ternyata bukan tanpa

alasan, Purgatory memilih menggunakan bahasa Inggris pada lagu M.O.G.S.A.W

karena masalah teknis. Intonasi lirik tidak tepat dengan ritme musik yang intens dan

cepat. Beberapa kata dalam lirik lagu M.O.G.S.A.W apabila diartikan dalam bahasa

Indonesia maka akan menjadi tidak harmonis dengan musiknya. 13 Berikut adalah lirik

lagu M.O.G.S.A.W:

Uhmm, There's no reason to denied you


You're a descent of the world of the Universe
How can't I ain't love you even I never felt your breathe
You're a miracle the poetry of paradise

The M.O.G I can feel all


Your Existance innersoul can I be
One of your love one to serve you
I'll give my life all my life I'm yours your martyr

Alone penceiving in silent dark before going down


And now you'll see what you've done to me
When I'm crying to myself I realized that you're the one
Imagine if you're not mine I will defenetely blind

You change your vision control your LUST believe me


cuz everything will be proved with the truth at the last
Death soon will come God never shows you'll never
know wether you meet the dark or you'll be in the bright

Terjemahan:
Uhmm Tidak ada alasan untuk membantahmu
Kau adalah keturunan dari dunia alam semesta
Bagaimana bisa aku tidak mencintaimu
walaupun aku tidak pernah merasakan nafasmu
Kau adalah keajaiban puisi surga

13
Wawancara langsung dengan personil Purgatory
42

MOG(Messenger Of God)-Pembawa wahyu Allah


aku bisa merasakan semua
keberadaanmu jiwa batin
bisakah aku menjadi salah satu cintamu menjadi pelayanmu

Aku akan memberikan hidupku seluruh hidupku Aku milikmu martirmu


Sendiri mengamati dalam gelap sebelum turun(mati/kuburan)
Dan sekarang Kau akan melihat apa yang telah kamu lakukan padaku
Ketika aku menangisi diriku sendiri aku menyadari bahwa Kau adalah satu-
satunya
Bayangkan jika Kau bukan milikku aku pasti akan buta

Kau mengubah visimu mengendalikan nafsumu percayalah padaku


Karena semuanya akan dibuktikan dengan kebenaran pada akhirnya
Kematian akan segera datang Tuhan tidak pernah menunjukkan diri kau tidak
akan pernah tahu
Apakah Kau akan di dalam gelap(neraka) atau akan di dalam terang(surga)

Ekspresi yang ditunjukan dilirik lagu merupakan ekspresi cinta terhadap

Rasul. Dengan tidak adanya pasar yang ditargetkan oleh Purgatory, maka ekspresi

yang ditumpahkan oleh Purgatory melalui karya-karyanya jujur dan eksplisit. Hal itu

yang dapat dirasakan salah satunya di lagu M.O.G.S.A.W, dengan perpaduan lirik

dan musik serta tujuan, ekspresi yang mereka coba salurkan sangat utuh

tersampaikan.
BAB IV

TEMUAN DATA DAN ANALISA

A. Analisis Wacana dalam Teks

Dengan menggunakan kerangka analisis wacana Teun A.Van Dijk penulis

menganalisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial dalam lirik lagu

M.O.G.S.A.W karya Purgatory.

1. Struktur Makro

Gambaran umum dari suatu teks, atau biasa disebut gagasan inti, dan

ringkasan yang utama dari suatu teks. Elemen ini disebut dengan tematik,

yaitu tema atau topik yang dikedepankan dalam suatu teks/berita. Teks tidak

hanya didefinisikan mencerminkan suatu pandangan tertentu atau topik

tertentu, tetapi suatu pandangan umum yang koheren. Van Dijk menyebut hal

ini sebagai koherensi global (global coherence), yakni bagian-bagian dalam

teks kalau dirunut menunjuk satu titik pada gagasan umum, dan bagian-bagian

itu saling mendukung satu sama lain untuk menggambarkan topik umum

tersebut.1

Adapun tema besar dalam lagu M.O.G.S.A.W ialah ekspresi kecintaan

kepada Rasulullah SAW, hal ini bisa dilihat dalam penggalan lirik :

1
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 230.

43
44

Can i be one of your love one to serve you


I'll give my life all my life I'm yours your martyr alone

Purgatory menjadikan Rasulullah SAW sebagai inspirasi utama dalam

menciptakan lagu ini, itu dikatakan langsung oleh drummer Purgatory yakni

Al dengan wawancara pribadi melalui WhatsApp:

“Rasulullah SAWW adalah panutan kita semua, manusia paling


sempurna baik di fisik maupun akhlak, siapa yg gamau mendapatkan
syafaat dan berdampingan dengan Beliau SAWW di padang masyar
nanti? Jadi kami coba ekspresikan kecintaan kami kepada Beliau
SAWW melalui lagu MOGSAW, emang itu bukan karya yg terbaik
dan sama sekali tidak merepresentasikan Beliau SAWW, itu hanya
secuil karya anak muda yg kepingin mengekspresikan hatinya tentang
Rasulullah SAWW.”2
Sandy selaku penulis lirik juga menceritakan inspirasi-inspirasi yang

dia dapatkan sehingga terciptanya M.O.G.S.A.W:

“Dari semua AL...kalo dari film yg film The Messenger , dari


Al'qur'an banyak ,salah satunya surah Muhammad, surat ke 47”3
Isi kandungan surat Muhammad yang terdiri dari beberapa aspek

yakni keimanan, hukum-hukum dan kesabaran. Surat Muhammad termasuk

golongan surat-surat Madaniyyah. Pada ayat pertama sampai ketiga surat ini,

Allah membandingkan antara hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang

tidak percaya kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan

hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepadanya. Orang-

2
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 4 Juni 2018 pukul
22.07.
3
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 16 Agustus 2018 pukul
14.03.
45

orang yang percaya kepada apa yang dibawa oleh Muhammad SAW

merekalah orang-orang yang beriman dan mengikuti yang hak, diterima Allah

semua amalnya, dan diampuni segala kesalahannya. Adapun orang-orang

yang tidak percaya kepada Muhammad SAW adalah orang-orang yang

mengikuti kebatilan, amalnya tidak diterima, dosa mereka tidak diampuni,

serta kepada mereka dijanjikan azab di dunia dan di akhirat. Sebahagian besar

surat ini mengutarakan tentang peperangan dan pokok-pokok hukumnya, serta

bagaimana seharusnya sikap orang-orang mukmin terhadap orang-orang kafir.

Surat Muhammad ini juga berisi tentang bagaimana bersikap terhadap

tahanan perang, pada ayat keempat tertulis bahwa tahanan perang harus

dibebaskan atau menerima tebusan apabila perang telah usai. Alangkah lebih

baik taat kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang baik dibanding

terciptanya perang dan pertumpahan darah serta terputusnya hubungan

kekeluargaan. Allah memerintahkan untuk berbuat kebaikan di muka bumi

dan menghubungkan tali persaudaraan, yaitu dengan berbuat baik kepada

kaum kerabat melalui ucapan dan perbuatan serta bersedekah kepada mereka.

Penggambaran surga sebagai tempat yang akan dihuni oleh orang-

orang yang takwa melakukan perintah-Nya serta melakukan amal kebaikan,

serta orang yang berpaling dari Allah tidak akan mendapatkan ampunan dari-

Nya dan jahannam adalah tempat huniannya. Allah memperhitungkan

kebaikan orang-orang yang bertakwa, Allah Maha melihat. Serta Allah


46

memerintahkan kita untuk beramal atas harta yang telah diberikan oleh Allah

SWT.

Dengan demikian, struktur makro dalam lirik lagu M.O.G.S.A.W

karya Purgatory yang liriknya ditulis Sandy adalah ekspresi kecintaan kepada

Rasul.

2. Superstruktur

Teks atau wacana pada umumnya memiliki skema atau alur dari

pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-

bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk suatu kesatuan

arti. Yang merupakan elemen superstruktur adalah Skematik. Yaitu adalah

bagaimana bagian dan urutan berita/teks diskemakan dalam teks berita utuh. 4

Meskipun tidak disusun dengan kerangka yang linear seperti halnya karya

ilmiah yang tersiri dari latar belakang, masalah, tujuan, teori, isi, dan

kesimpulan, berita/teks juga mempunyai skema/alurnya tersendiri.

Bagian pertama adalah summary (judul) yaitu: M.O.G.S.A.W. Lalu

yang kedua adalah story, merupakan isi cerita secara keseluruhan. Berikut

adalah lirik lengkap dari lagu M.O.G.S.A.W:

4
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 232.
47

Uhmm, There's no reason to denied you


You're a descent of the world of the Universe
How can't I ain't love you even I never felt your breathe
You're a miracle the poetry of paradise

The M.O.G
I can feel all your existance innersoul
Can I be one of your love one to serve you
I'll give my life all my life I'm yours your martyr

Alone penceiving in silent dark before going down


And now you'll see what you've done to me
When I'm crying to myself I realized that you're the one
Imagine if you're not mine I will defenetely blind

You change your vision control your LUST believe me


cuz everything will be proved with the truth at the last
Death soon will come God never shows you'll never
know wether you meet the dark or you'll be in the bright

Terjemahan:
Uhmm Tidak ada alasan untuk membantahmu
Kau adalah keturunan dari dunia alam semesta
Bagaimana bisa aku tidak mencintaimu
walaupun aku tidak pernah merasakan nafasmu
Kau adalah keajaiban puisi surga

MOG(Messenger Of God)-Pembawa wahyu Allah


aku bisa merasakan semua
keberadaanmu jiwa batin
bisakah aku menjadi salah satu cintamu menjadi pelayanmu

Aku akan memberikan hidupku seluruh hidupku Aku milikmu martirmu


Sendiri mengamati dalam gelap sebelum turun(mati/kuburan)
Dan sekarang Kau akan melihat apa yang telah kamu lakukan padaku
Ketika aku menangisi diriku sendiri aku menyadari bahwa Kau adalah
satu-satunya
Bayangkan jika Kau bukan milikku aku pasti akan buta

Kau mengubah visimu mengendalikan nafsumu percayalah padaku


Karena semuanya akan dibuktikan dengan kebenaran pada akhirnya
48

Kematian akan segera datang Tuhan tidak pernah menunjukkan diri kau
tidak akan pernah tahu
Apakah Kau akan di dalam gelap(neraka) atau akan di dalam
terang(surga)

Lirik lagu di atas jelas bercerita tentang sebuah rasa “Cinta” terhadap

Rasulullah. Mencintai Rasulullah sepenuh hati walaupun tidak pernah

melihatnya, ekspresi rasa cinta yang sangat dalam jelas tercurahkan melalui

potongan lirik tersebut. Besarnya cinta Rasul terhadap umatnya sehingga rasa

cinta itu terus terasa hingga saat ini. Rasa cinta itu membuat kita balik

mencintainya lebih besar lagi walau Rasul sudah tiada. Namun, dibagian akhir

lagu dengan tegas dinyatakan bahwa Allah lah pada akhirnya pemberi

keputusan.

Superstruktur dalam lirik lagu M.O.G.S.A.W terbagi menjadi;

1) summary (judul) : M.O.G.S.A.W

2) skema : Diawali dengan perumpamaan Rasulullah

menurut penulis serta ditambatkan pujian serta rasa cinta terhadapnya.

Dilanjutkan dengan hubungan yang penulis rasakan dengan Rasulullah

dengan nada yang diulang-ulang sehingga pesan itu masuk ke dalam

otak pendengar lagu tersebut. Terutama pesan perumpamaan itu

diletakkan Sandy dalam bagian refrain. Diakhiri dengan jawaban

bahwa akhirnya semua tergantung kita sebagai manusia, Allah satu-


49

satunya yang mempunyai keputusan, Dia-lah yang memperhitungkan

segala sesuatu.

3. Struktur Mikro

Menurut skema Van Dijk yaitu makna lokal dari suatu teks yang dapat

diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks. yaitu

makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi

yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. 5

Adapun elemen penelitiannya yaitu: Pertama, semantik yakni makna

yang ingin ditekankan dalam teks berita. Adapun elemen yang diamati dalam

semantik adalah:

a. Latar

Merupakan bagian teks / berita yang dapat mempengaruhi

semantik (arti) yang akan ditampilkan. Dalam konteks ini, latar yang

ditekankan oleh Sandy dalam lagu M.O.G.S.A.W terlihat dalam lirik:

Uhmm, There's no reason to denied you

Lirik yang singkat, namun padat dan sarat akan makna. Lirik di

atas menggambarkan kepatuhan seorang manusia terhadap apa-apa yang

dilakukan dan diperintahkan Rasul.

5
Burhan Bungin. Analisis Data Penelitian Kualitatif. (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada,
2005). Hal. 164.
50

b. Detil

Elemen wacana detil sangat berhubungan dengan kontrol

informasi yang ditampilkan seseorang. Komunikator (dalam hal ini

penulis lirik lagu) akan menampilkan secara berlebihan informasi yang


6
menguntungkan dirinya, begitu juga sebaliknya. Detil yang hendak

disampaikan penulis dalam lagu M.O.G.S.A.W terdapat dalam lirik:

You're a descent of the world of the Universe


How can't I ain't love you even I never felt your breathe
You're a miracle the poetry of paradise

Lirik diatas menjelaskan latar yang terdapat dalam lirik

sebelumnya. Jika di awal lagu penulis menunjukkan kepatuhan terhadap

segala sesuatu yang dilakukan maupun diperintahkan oleh Rasulullah, lalu

muncul detil informasi yang menggambarkan Rasulullah menurut apa

yang dirasakan penulis. Betapa sempurna dan mulianya sosok Rasulullah.

Itulah detil yang coba diutarakan oleh Sandy sebagai penulis lirik lagu

tersebut.

c. Maksud

Elemen wacana maksud, hampir sama dengan elemen detil.

Elemen ini melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan

diuraikan secara eksplisit dan jelas, dam sebaliknya. Informasi yang

merugikan komunikator akan diuraikan secara tersamar, implisit dan

6
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 238.
51

7
tersembunyi. Dalam konteks lirik lagu, elemen maksud menunjukkan

bagaimana secara implisit dan tersembunyi penulis lagu menggunakan

praktik bahasa tertentu untuk menonjolkan basis kebenarannya dan secara

implisit pula menyingkirkan kebenaran yang lain. Elemen maksud ini

terlihat dalam lirik:

Cuz everything will be proved with the truth at the last


Death soon will come God never shows
You'll never know wether you meet the dark or you'll be in
the bright

Dalam lirik di atas terlihat jelas maksud yang ingin disampaikan

oleh Sandy. Bahwa kebenaranlah yang akan menuntun kita menuju surga-

Nya, dengan mengikuti segala sesuatu yang diperbuat maupun yang

dianjurkan oleh Rasulullah lah merupakan jalan menuju kebenaran, tapi

tetap Allah lah yang memutuskan segala sesuatunya.

Elemen kedua dari struktur mikro adalah sintaksis.

1) Koherensi

Adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam

teks. dua buah kalimat yang menggambarkan fakta berbeda dapat

dihubungkan sehingga tampak koheren.8 Ada koherensi yang dapat

ditemukan dalam lirik lagu M.O.G.S.A.W, yaitu:

7
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 240.
8
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 242.
52

The M.O.G
I can feel all your existance innersoul
can I be one of your love one to serve you
I'll give my life all my life I'm yours your martyr

Jalinan antarkata dalam lirik di atas merupakan dua buah fakta

berbeda namun berhubungan. Kalimat di atas lebih tepatnya

bersifat perumpamaan dengan merasakan adanya keberadaan

Rasul di semua unsur kehidupan sebagai pembimbing kehidupan

2) Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah elemen sintaksis yang berhubungan

dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas.9 Bentuk

kalimat ini bukan hanya persoalan teknis kebenaran tata bahasa,

tetapi juga menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat

di dalam teks / lirik lagu itu sendiri. Bentuk kalimat tersebut

tergambar dalam lirik:

Imagine if you're not mine I will defenetely blind

Dalam lirik di atas menggambarkan prisnsip kausalitas (sebab-

akibat). Kalimat di atas merupakan perumpamaan apabila manusia

tidak mengenal Rasulullah maka manusia akan buta dalam

menjalani kehidupan. Itu adalah bentuk kalimat yang terdapat di

dalam lirik lagu M.O.G.S.A.W.

9
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 251.
53

3) Kata Ganti

Merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan

menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan

alat yang dipakai oleh komunikator (dalam konteks ini pencipta

lagu, Sandy) untuk menunjukkan dimana posisi seseorang dalam

wacana.10 Penggunaan kata ganti lumrah terjadi di dalam penulisan

karya-karya sastra ataupun jurnalistik.

Dalam mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat

menggunakan kata ganti “saya” atau “kami” yang menggambarkan

bahwa sikap tersebut merupakan sikap resmi komunikator semata.

Akan tetapi, ketika memakai kata ganti “kita” menjadikan sikap

tersebut sebagai representasi dari sikap bersama dalam suatu

komunitas tertentu. Batas antara komunikator dengan khalayak

dengan sengaja dihilangkan untuk menunjukkan apa yang menjadi

sikap komunikator juga menjadi sikap komunitas secara

keseluruhan.11 Dalam lagu M.O.G.S.A.W terdapat empat bentuk

kata ganti, diantaranya: I(saya), my(saya), me(saya), M.O.G, dan

you(kamu).

10
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 253.
11
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 254.
54

Uhmm, There's no reason to denied you


You're a descent of the world of the Universe
How can't I ain't love you even I never felt your breathe
You're a miracle the poetry of paradise

The M.O.G I can feel all


Your Existance innersoul can I be
One of your love one to serve you
I'll give my life all my life I'm yours your martyr

Alone penceiving in silent dark before going down


And now you'll see what you've done to me
When I'm crying to myself I realized that you're the one
Imagine if you're not mine I will defenetely blind

You change your vision control your LUST believe me


cuz everything will be proved with the truth at the last
Death soon will come God never shows
You'll never know wether you meet the dark or you'll be in
the bright

Kata ganti “I(saya)”, “my(saya)”, dan “me(saya)”, dalam lirik

lagu ini bermakna masing-masing individu pendengar, termasuk

disitu adalah pencipta lagu ini yaitu Sandy dan personil Purgatory.

Sedangkan untuk kata ganti ”M.O.G” kependekan dari

Messenger Of God, yang bermakna Muhammad SAW. Purgatory

sepakat menggunakan singkatan dalam Bahasa Inggris untuk kata

ganti Rasulullah SAW dengan cita-cita apabila lagu ini bisa

tersebar hingga keluar Indonesia maka pesan-pesan yang berusaha

disampaikan Purgatory dapat dipahami oleh seluruh manusia di

penjuru dunia. Namun doa nabi Muhammad sendiri, SAW, tidak

lupa disematkan dalam singkatan untuk memperjelas bahwa


55

pembawa wahyu yang dimaksud Purgatory ialah nabi

Muhammad.12

Dan yang terakahir adalah penggunaan kata ganti

“you(kamu)”. Kata ganti tersebut juga ditujukan pada Nabi

Muhammad SAW, menggambarkan kedekatan hubungan antara

penulis maupun pendengar dengan Rasulullah, penulis

menggunakan kata ganti “you(kamu)” atau “you(dirimu)”

sehingga sanjungan atau pujian-pujian langsung tertuju kepada

Rasul.

Elemen ketiga dalam struktur mikro adalah stilistik. Adalah

bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks. Adapun

elemennya adalah Style, adalah cara yang dilakukan sesorang

pembicara ataupun penulis untuk menyatakan maksudnya dengan

menggunakan bahasa sebagai sarana.13 Pilihan kata-kata yang

dipakai penulis dalam sebuah syair atau lirik lagu bisa

menggambarkan sikap dan ideologi tertentu.

Bahasa dalam kata-kata yang digunakan dalam lagu

M.O.G.S.A.W termasuk jelas namun sedikit rumit untuk dipahami

12
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 17 September 2018
pukul 17.46.
13
Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing. Hal. 82.
56

bagi sebagian orang karena masalah Bahasa yang digunakan yaitu

Bahasa Inggris.

Elemen keempat dalam struktur mikro adalah retoris. Adalah

bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan.14 Karena

dalam suatu wacana, seorang penulis tidak hanya menyampaikan

pesan pokok lewat teks, tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora

yang dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu dari suatu berita /

teks. 15 Metafora tertentu dipakai oleh penulis lirik secara strategis

sebagai ladasan berpikir, alasan pembenar atas pendapat atau

gagasan tertentu terhadap pendengar. Tidak menutup kemungkinan

penulis lagu menggunakan ungkapan sehari-hari, pepatah, petuah

leluhur, kata-kata kuno, bahkan mungkin ungkapan yang diambil

dari ayat-ayat suci, yang semuanya dipakai untuk memperkuat

pesan utama. Dalam lirik di atas metafora muncul di bagian:

You change your vision control your lust believe me


cuz everything will be proved with the truth at the last
Death soon will come God never shows you'll never
know wether you meet the dark or you'll be in the bright

14
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 229.
15
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 259.
57

Tabel 3
Analisis Teks Lagu Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada
Elemen Sub Elemen Temuan

TEMATIK Ekspresi cinta terhadap Can i be one of your love one to serve
Rasul you
I'll give my life all my life I'm yours
your martyr alone

SKEMATIK Summary (Judul) M.O.G.S.A.W

Story (Alur cerita) Uhmm, There's no reason to denied


you
You're a descent of the world of the
Universe
How can't I ain't love you even I never
felt your breathe
You're a miracle the poetry of
paradise

The M.O.G
I can feel all your existance innersoul
Can I be one of your love one to serve
you
I'll give my life all my life I'm yours
your martyr

Alone penceiving in silent dark before


going down
And now you'll see what you've done
to me
58

When I'm crying to myself I realized


that you're the one
Imagine if you're not mine I will
defenetely blind

You change your vision control your


lust believe me
cuz everything will be proved with the
truth at the last
Death soon will come God never
shows you'll never
know wether you meet the dark or
you'll be in the bright
SEMANTIK Latar Uhmm, There's no reason to denied
you

Detil
You're a descent of the world of the
Universe
How can't I ain't love you even I never
felt your breathe
You're a miracle the poetry of
paradise

Cuz everything will be proved with


Maksud the truth at the last
Death soon will come God never
shows
You'll never know wether you meet
the dark or you'll be in the bright
SINTAKSIS Koherensi The M.O.G
I can feel all your existance innersoul
can I be one of your love one to serve
you
I'll give my life all my life I'm yours
59

your martyr

Imagine if you're not mine (sebab) I


Bentuk kalimat :
will defenetely blind (akibat)
Kausalitas

I(saya), my(saya), me(saya), M.O.G,


Kata ganti
dan you(kamu)

STILISTIK Style : Jelas dan Uhmm, There's no reason to denied


mengandung ekspresi you
kecintaan kepada You're a descent of the world of the
Rasulullah Universe
How can't I ain't love you even I never
felt your breathe
You're a miracle the poetry of paradise

RETORIS Grafis dan metafora You change your vision control your
lust believe me
cuz everything will be proved with the
truth at the last
Death soon will come God never
shows you'll never
know wether you meet the dark or
you'll be in the bright

Pada tabel analisis teks lagu M.O.G.S.A.W di atas elemen tematik

menjadi pokok inti pembahasan yang ingin disampaikan oleh penulis. Dalam

bait pertama lagu M.O.G.S.A.W Sandy dengan jelas menuliskan ekspresi

kecintaan terhadap Rasulullah. Yang pertama adalah wujud kepatuhan

seorang manusia terhadap apa-apa yang dianjurkan dan diperintahkan


60

Rasulullah, keinginan untuk menjadi manusia yang patuh terhadap ajaran-

ajaran yang diberikan oleh Rasulullah. Yang kedua, Sandy menulikan tentang

kepasrahan dan ketersediaan manusia untuk menjadi pengikut setia

Rasulullah. Menurut hemat penulis, dibutuhkan sebuah kemampuan dan

pengetahuan yang cukup untuk menggunakan lirik yang mempunyai unsur

agama Islam ke dalam lagu yang bergenre death metal, karena death metal

lekat sekali dengan hal-hal yang berbau satanic di dalam masyarakat dengan

latar musik yang keras.

B. Analisis Wacana dalam Kognisi Sosial

Adalah sebuah merupakan kesadaran mental penulis yang membentuk teks

tersebut. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai

makna, tetapi pemaknaan itu diberikan kepada pemakai bahasa sehingga disini

diperlukan sebuah analisa guna mengetahui bagaimana representasi penulis dalam

memproduksi sebuah teks.16 Dalam pandangan VanDijk, analisis wacana tidak

dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur wacana itu sendiri menunjukkan

atau menandakan sejumlah makna, pendapat dan ideologi.

Para personil Purgatory sebagai pencipta lagu dan Sandy sendiri sebagai

penulis lirik lagu M.O.G.S.A.W, adalah musisi underground di Indonesia.

Menggeluti musik keras sedari masih duduk di bangku sekolah membuat Al dan Lutfi

16
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 260.
61

lekat dengan musik-musik cadas. Namun dasar-dasar agama tetap dipegang teguh

oleh masing-masing personil karena pelajaran agama di luar sekolah tetap disuguhkan

oleh masing-masing Orangtua sedari dini. Beranjak dewasa masing-masing personil

Purgatory mempunyai guru agama atau ulama untuk mempelajari Agama lebih

dalam. Sehingga sisi musik cadas dan agama menjadi seimbang dalam masing-

masing individu personil Purgatory.

“Yg dari awal sih ortu kita masing2, setelah kita dewasa kita
punya guru sendiri2, kita pilih ulama yang paling nyaman, masing2
kita punya guru2 yang berbeda”17

Dengan latar belakang kehidupan beragama dan berkesenian yang demikian,

pandangan-pandangan religius dari para personil Purgatory menjadi banyak dan luas,

begitupun pandangan dalam bermusik dan beragama, bukan bermusik yang religius,

melainkan memasukan unsur agama di semua aspek kehidupan termasuk dalam

bermusik, karena personil Purgatory meyakini apabila ada aspek kehidupan yang

tidak tersentuh oleh agama, maka akan tidak terarah.

Kecintaan personil Purgatory terhadap Nabi dan Rasul juga dapat terlihat dari

semua karya-karya ciptaan mereka. Purgatory membuat lagu dan memberikan judul

karya-karyanya dengan unsur-unsur agama Islam. Seperti contohnya album 7:172

yang berarti Qur‟an surat ke 7 ayat ke 172, dialbum ini juga terdapat lagu M.O.G.

S.A.W. Karya lainnya adalah Jonah atau Nabi Yunus, di dalam lagu ini Purgatory

17
Hasil wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 11 September
2018 pukul 19.15.
62

menyematkan doa Nabi Yunus di akhir lagu, yakni Al-Anbiyaa‟ ayat 87. Karya

lainnya adalah Sakaratul Maut yang bercerita tentang pengingat bahwa sakaratul

maut pasti datang ke setiap manusia.

Selain memiliki ketertarikan mendalami ilmu agama ternyata para personil

Purgatory juga memiliki ketertarikan kepada dunia musik, yaitu sebagai pendengar

setia produk-produk lagu dari penyanyi-penyanyi yang hidup pada masa itu.

“kan purgatory yg awal dulu masih aktif sampe sekarang tinggal gw


sama lutfi, di taun2 91-94 kami bedua sih dengerin nya obituary,
sepultura, blasphereion, autopsy, cannibal corpse, death, malevolent
creation, massacre, dll band2 tua. trus makin ke sini setelah band
purgatory nya terbentuk makin denger2in musik2 selain metal juga yg
pasti sedikit banyak nya mengispirasi kaya' korn, bjork, carparknorth,
extreme, deftones, slipknot, audioslave/ratm, dll lah banyak.”18
Dengan berbagai macam latar belakang yang demikian, terciptalah lagu-lagu

bergenre keras dengan lirik-lirik keagamaan. Bahkan menurut penulis, lagu-lagu

Purgatory mempunyai kekhasan dalam judul dan lirik.

Yang menarik adalah bagaimana Purgatory begitu asyik menggunakan genre

death metal dalam menumpahkan lirik-lirik keagamaan. Karena mungkin, pertama-

tama lagu itu dibuat bukan untuk berdakwah atau semacamnya, namun hanya sekedar

karya anak muda Muslim dengan segala unsur-unsur agama dalam bermusik.

Melainkan bagaimana agar tidak menyimpang dalam bermusik dengan agama.

Termasuk di dalamnya adalah lagu M.O.G.S.A.W.

18
Hasil wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 30 Juli 2018
pukul 23.28.
63

Terlihat bahwa di dalam penulisan lagu Jika M.OG.S.A.W, Purgatory tidak

berorientasi pada keuntungan materiil, namun mengenalkan dan mencoba

mengekspresikan cinta terhadap Rasul kepada pendengar di Indonesia maupun luar

negeri.

C. Analisis Wacana dalam Konteks Sosial

Analisis konteks sosial dimaksudkan untuk melihat konteks atau latar

belakang terbentuknya teks tersebut. Sub teori ini berkaitan dengan situasional yang

terjadi dalam pembuatan lagu. Mempelajari bangunan wacana yang berkembang

dalam masyarakat akan suatu masalah. Dalam hal ini selera musik masyarakat sangat

berkaitan.

Dalam pembuatan M.O.G.S.A.W ini, Sandy dan Purgatory terlepas dari

pengaruh sosial pada saat itu, karena mereka benar-benar menumpahkan ekspresi

kecintaan kepada Rasul dengan pengalaman yang dialami masing-masing personil

dalam membuat lagu. Mereka juga tidak begitu ambil pusing dengan keadaan sosial

pendengar musik karena memiliki pemikiran underground dalam bermusik.

”krn kami tidak berniat memasukkan unsur agama ke dalam bermusik


untuk mencari perhatian penggemar, lu tau kan band underground,
band idealis, yg: "bodo amat ada yg suka apa enggak, pokoknya gw
mau bikin lagu aja segimana gw nyaman sama lagunya", jadi ya kami
main musik untuk hobi dan berkarya, bukan mencari penggemar dll
seperti band2 komersil pada umumnya., klo masalah unsur agama, ya
memang seharus nya di semua kehidupan kami harus ada unsur
agamanya, bagi kami di situlah qur'an bermanfaat nyata sebagai
bimbingan dan pedoman manusia dari kegelapan menuju terang
64

benderang. Kami bermusik harus ada unsur agamanya, atau dengan


istilah kami: batas2 ALLAH SWT yg ga boleh kami lampaui.
Rasulullah SAWW adalah manusia yg paling mulia kepribadian dan
akhlaq nya di bandingkan.dengan seluruh manusia dari zaman Adam
AS sampai manusia yg terlahir terakhir nanti sebelum qiyamat. Beliau
SAWW mencontohkan kepada umat nya bagaimana memasukkan
unsur agama di seluruh kehidupan kita dit, mau tidur pake unsur
agama, mau mandi pake unsur agama, makan dan minum juga,
berinteraksi sama tetangga juga, adab terhadap orang tua, bekerja,
masak, bercanda, berkendara.. dll dll dll. Seluruuuuhhh kehidupan di
mulai bangun tidur sampe tidur lagi ada tuntunannya, atau bisa kita
sebut.. ada unsur agamanya di situ. Nah di musik juga begitulah kami,
sesederhana itu, kami cuma mau bermusik yg beradab, tentunya
Rasulullah SAWW tidak menuntun umatnya dalam hal bagaimana
cara bermain musik, tapi setidaknya kami meu bermain musik yg tetap
tidak melanggar batas2 ALLAH, seperti: main musik yg begitu terlena
sehingga meninggalkan kewajiban thdp keluarga, atau bahkan sampai
meninggalkan kewajiban terhadap ALLAH, bikin lirik2 lagu yg
bertentangan kebenaran nya dengan kebenaran Al Qur'an, berprilaku
menyimpang mengikuti faham2 tertentu sehingga bertolak belakang
dengan bagaimana seharusnya muslimin berprilaku, dan banyak hal
lain nya. Jadi kami tidak pernah terbesit untuk berda'wah melalui
musik. kami hanya bermain musik sebagaimana orang islam bermain
musik, yg juga takut salah dalam penulisan lirik sehingga kami harus
merujuk kebenaran nya dengan Al Qur'an sebelum kami merilis lagu
tersebut ke khalayak ramai, udah gitu aja, sesederhana itu aja. Kami
belum layak di sebut penda'wah, kami hanya seniman muslim.”19

Namun, tidak sedikit pendengar Purgatory yang merasa tersentuh dengan

karya-karya yang diciptakan oleh Purgatory. Walau begitu Purgatory tetap tegas

menyatakan bahwa bentuk hidayah atau apapun yang dirasakan pendengar tidak

hanya bersumber dari karya Purgatory saja, melainkan ada campur tangan aspek lain

yang membuat pendengar mendapat hidayah atau tersentuh, dan sudah pasti campur

19
Hasil wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 30 Juli 2018
pukul 22.07.
65

tangan Allah adalah yang paling berpengaruh besar, seperti dikatakan personil

Purgatory dalam wawancara

“Kasat mata ya sering juga, tapi ya kita gatau juga bener apa engga ya,
tapi pernah ada yag bilang terinspirasi ama Purgatory, kayak yang
tadinya mabok-mabokan sekarang udah engga, dan di temen kita juga
ada gitu loh yang emang dia kita tau banget tuh seperti apa dia
awalnya bahkan dia yang benci banget ama kita, kayak ngapain sih
bawa-bawa agama di metal gitu, tapi kesini dia malah „gue MOGerz‟
gitu, kan kaget jadinya (Badar) dan rata-rata orang yang terlalu
memblokade kita tuh orang-orang yang belum pernah tabayyun rata-
rata, kita ga ngecek kita dulu. (Al) Disini nih kalo kita udah mikir
„wah dia bener gara-gara gua‟ disitu lah ancur kita hahaha (Lutfi) yang
kita takutin itu yang kita hindarin (Al) karena gamungkin gara-gara
kita lah, pasti hidayahnya bukan karena Purgatory aja, pasti masuk
dari banyak sumber (Lutfi) jadi kita kalo ada yang curhat kayak gitu
ya kita coba lupa-lupain aja kayak ah bodoamat (Badar) yang penting
Alhamdulillah dia udah berubah, gitu aja udah (Lutfi) Bukan karena
kita juga pastinya.”20

Lewat lagu M.O.G.S.A.W, salah satu personil Purgatory yang awalnya musisi

dari luar lingkungan Purgatory yang sekarang menjadi gitarisnya, yaitu Badar seorang

dengan latar belakang pendidikan komunikasi bisa menerima ekspresi kecintaan

terhadap Rasul dan pengaplikasiannya di dalam kehidupan sehari-hari para personil

yang terdapat di dalam lagu M.O.G.S.A.W tersebut. Dalam konteks ini, Purgatory

berhasil menyampaikan ekspresi kecintaannya terhadap Rasulullah dengan lagu

sebagai mediumnya, dan pendengar sebagai komunikannya. Purgatory telah berhasil

menjalankan fungsi dasar komunikasi dalam skala yang besar. Karena dengan adanya

internet saat ini, siapapun dan kapanpun dapat mengakses dan mendengarkan lagu

20
Hasil wawancara langsung dengan personil Purgatory. 12 Agustus 2018.
66

tersebut, siapapun dan kapanpun dapat mendengarkan ekspresi kecintaan dan puja-

pujaan terhadap Rasulullah.

Bahkan lagu ini juga membuat Badar tergerak untuk lebih dalam mempelajari

ilmu Agama dan menggali kebaikan dengan Purgatory.

“ya kalo kayak pengalaman gue dulu gitu yak ke scene Jakarta Timur,
ke scene Jakarta Utara, ke scene Bekasi, gue ngerasain deh terakhir
Ciledug kan nah disini maksudnye ada yang bisa gue dapet selain
bermusik gitu, ada efek lain dari selain Purgatory dengan bandnya gitu
kan, dari situlah gue bela-belain kesana, gue ga mikirin biaya kesana,
tapi gimana caranya sampe sana, sampe gue ngelobi temen gue yang
punya motor “eh yuk kesana yuk anterin gue” demi sampe kesana gitu,
tapi kalo gue punya duit ya gue naik angkot gitu. Kadang dulu nih ya
dulu ampe ngirit-ngirit gitu gue. Jadi disana ada tempat yang jadi
guide lo gitu ye, kenapa mesti lo tinggalin, itu masalah lo dengan apa
lo kesana belakangan itu sih yang penting ikhtiar dulu besok gue mau
kesana. (Lutfi) jadi si Badar nih nyeritain salah satu contoh orang yang
apa ya (Badar) itu pas pertama gue kenal Purgatory, kok begini ya
band ya nah itu kan pasti ada first impressionnya, nah itu itu efek
langsungnya sebenernya ya gue sendiri ini yang ngerasain gitu.”21

Selain Badar, salah satu pendengar Purgatory yang bernama Aldo juga

memberikan pengalamannya yang mendapat pencerahan setelah mendengarkan kaya-

karya Purgatory.

“jujur aja gue udah suka musik-musik keras dari SMP, sekitar tahun
2004-2005an, satanis yang tadinya cuma becanda-becandaan jadi
kebawa. Eh gue ketemu lah nih band namanya Purgatory, serem kan,
gue coba denger, M.O.G.S.A.W tuh lagu pertama, lah kok liriknya
gini, gue kulik deh tuh dari situ, taunya SAWnya itu dari Nabi
Muhammad kan, et kena deh gue tuh disitu setelah gue kulik-kulik,
gue nonton live, gue ngobrol ama personilnya, mulai tuh gue melajarin

21
Hasil wawancara langsung dengan personil Purgatory. 12 Agustus 2018.
67

agama segala macem lebih dalem lagi, Alhamdulillah sih jadi lebih
bener gue sekarang, udah gapernah mabok-mabokan lagi dan segala
macem”22
Bukan hanya lagunya yang mempengaruhi pendengar untuk menggali ilmu

Agama dan kebikan lebih dalam, namun personil Purgatory juga membawa pengaruh

yang tidak kalah besar dalam dampaknya terhadap kehidupan sosial dan agama

pendengarnya. Bahkan perosnil Purgatory telah membuat Badar menjauhkan hal yang

mudharat.

“kalo Badar dulu kan pas dateng ke kita kan masih tindik tuh tindik
item, cie tindik cie tindik besok-besok udah buka hahahaha.”23

Purgatory menjadi salah satu pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan

pendengarnya dalam menularkan kecintaan kepada Rasulullah. Tidak banyak musisi

Indonesia yang berpengaruh besar terhadap kehidupan beragama maupun pribadi

penggemarnya, Purgatory adalah salah satunya. Bahkan banyak dari MOGerz yang

mengikuti pengajian dengan Purgatory

“pengen ngajak orang banyak buat bersholawat bareng aja sih, kan kita
bikin lagu ttg Beliau SAWW, tiap ending lagu itu kita masukin
sholawat nya, dan sholawat yg kita bawain judulnya sholawat asyghil,
sholawat lawas banget, jaman gw masih umur 7-8 taunan dulu tiap
menjelang adzan maghrib rata2 masjid/musholla di pondok pinang
jaksel (tempat gw masa kecil) pasti mengumandangkan sholawat itu,
seneng bisa bawa sholawat itu lagi ke zaman sekarang, biar trend dan
booming lagi sholawat nya.”24

22
Hasil wawancara langsung dengan Hari, 10 Agustus 2018
23
Hasil wawancara langsung dengan personil Purgatory. 12 Agustus 2018.
24
Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 31 Juli 2018 pukul
15.52.
68

Walaupun dalam pembuatannya lagu M.O.G.S.A.W terlepas dari konteks

sosial, namun lagu ini membawa banyak dampak yang terjadi di kalangan

pendengarnya. Mulai dari sebagai stimulant bagi pendengarnya untuk menggali ilmu

agama lebih dalam, hingga mengikuti secara aktif panutan penulis lagu (Sandy dan

Purgatory) dalam belajar agama. Itulah beberapa dampak sosial yang timbul dari lagu

M.O.G.S.A.W di kalangan pendengarnya.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bentuk kecintaan terhadap Rasul yang terdapat di dalam lirik lagu

M.O.G.S.A.W karya Purgatory yang liriknya ditulis oleh Sandy adalah:

1. Bentuk kecintaan terhadap Rasul dalam level teks adalah ekspresi

kecintaan masing-masing personil terhadap Rasul yang ditumpahkan

ke dalam lirik lagu. Surat-surat di dalam Al-Qur‟an yang berkisah

tentang Nabi Muhammad SAW seperti surat Muhammad, serta hadits

dan sunnah-sunnah Rasul menjadi tema / inspirasi dari pembuatan lirik

lagu itu sendiri.

2. Bentuk kecintaan terhadap Rasul dalam level kognisi sosial adalah

didapatkan oleh pembuat dan penulis lirik yaitu para personil

Purgatory yang memang mempunyai ketertarikan tersendiri dengan

betapa indahnya agama Islam dengan segala sesuatu yang di dalamnya,

salah satunya adalah peran Nabi Muhammad SAW yang sangat

penting dalam Islam, betapa mulia dan sempurna fisik serta akhlak

Rasul. Terlihat dari kegiatan religiusnya dimana para personil

Purgatory konsisten dalam mempelajari Agama dengan mempunyai

guru atau ualama-ulama sebagai pengajar dari masing-masing personil

Purgatory. Begitupun dalam berkarya, Purgatory konsisten dengan

lirik-lirik yang berunsur Islam.

69
70

3. Bentuk kecintaan terhadap Rasul dalam level konteks sosial yaitu saat

sampainya ekspresi serta puja-pujaan terhadap Rasul dalam teks

tersebut ke dalam benak pendengarnya. Badar, salah satu pendengar

lagu M.O.G.S.A.W bahkan sampai menjadi salah satu personil

Purgatory karena dia menemukan jalan tengah antara berkarya dan

beragama bersama Purgatory, serta mengikuti kegiatan rutin

pembelajaran agama. Sehingga, walaupun dalam pembuatannya tidak

begitu melibatkan keadan sosial yang terjadi di Indonesia, namun lagu

ini berdampak secara sosial dalam kalangan pendengarnya.

B. Saran

Dalam menciptakan suatu karya seni apapun bentuknya, hendaknya

seniman menjadikan prinsip-prinsip Islami atau prinsip apapun selama tidak

melanggar etika, moral, dan aturan yang berlaku sebagai fondasi dari karya seni

itu sendiri. Jika ingin mengkomersilkan karya seni maka estetika sebagai akar seni

tidak bisa sepenuhnya menjadi yang berdiri sendiri, etika harus ikut mengambil

peran dalam hal komersil, karena dampak yang dapat ditimbulkan dari suatu karya

seni tidak terbatas dan tidak dapat diprediksi. Menjunjung tinggi dan mengesakan

estetika dalam berkarya tidak akan jadi masalah apabila karya tersebut adalah

bentuk spiritualitas dari masing-masing individu dan hanya menjadi milik

individu.

Jadilah seniman yang bertanggung jawab atas setiap karya seni yang

diciptakan. Budaya terbentuk dari berbagai macam karya seni yang kemudian

menjadi jejak-jejak peradaban yang bertahan jauh sampai masa-masa setelahnya.


71

Seni sejatinya menyatu dengan Agama, jadi jangan jadikan seni sebagai alasan

ataupun batasan untuk mempelajari Agama. Buatlah jejak-jejak indah dengan

nilai-nilai Islami sebagai tintanya, jadikanlah karya seni kalian sebagai referensi

yang berbobot dalam masa-masa mendatang.


72

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rani. Analisis Wacana Sebuah Kajian. (Malang: Bayu Media, 2004).

Abdullah Nashih „Ulwan, The True Power of Love, (Jakarta: Kaffah Media, 2008)

Ahmad Musabikh,”Analisis Isi Lagu Group nasyid Izzatul Islam dalam Dakwah
dan jihad”, Skripsi S1 Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi. (Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2006).
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwar, (Krapyak, Yogyakarta: Unit
Pengadaan Bukubuku Ilmiah Keagamaan, 1984)

Alex Sobur. Analisis Teks Media. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001).

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik dan Analisis Framing. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002).
Ali Muhammad Ash-Shallabi Prof. Dr., Iman Kepada Rasul, (Jakarta Timur:
Ummul Qura, 2015)
Ama Khotimah. Analisis Wacana Ideologi Tandingan Pemberitaan Kritis abu
Bakar Ba’asyir. (Bandung, 2004).
Asep Muhyidin dan Agus Ahmad Safei, Metode Pengembangan Dakwah,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2002)

Atar Semi. Anatomi Sastra. (Padang: Angkasa raya, 2001).

Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif. (Jakarta: PT Raja Grafindo


Perkasa, 2003). Cet. Ke-2.
Cinta Rasul, Ciri-ciri dan Buktinya, Pustaka Al-Kautsar. (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2000)
“Death Metal” https://id.wikipedia.org/wiki/Death_metal diakses pada tanggal 15
Maret pukul 19.34
Deddy Mulyana. Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-Prinsip
Analisis Wacana. (Yogyakarta: Tiara wacana, 2005).

Dian Widianti, S. Psi., Ensiklopedia Cinta, (Bandung: DAR! Mizan, 2007)

Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKIS,


2001).
73

Gina Anggriana, “Representasi Perempuan Dalam Lirik Lagu Dangdut


Kontemporer,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Diponegoro, 2012”

Hamid Hasan Lubis. Analisis Wacana Pragmatik. (Bandung: Angkasa, 1993).

Herman J. Waluyo. Teori dan Apresiasi Puisi. (Jakarta: Erlangga, 1987).

https://kbbi.web.id/rasul, diakses pada tanggal 12 Juli 2018

http:// ms.MSI.org/wiki/Lirik. Diakses pada 15 Juli 2018. Pukul 20.14 WIB.

http://.MSI.com/2010/10/macam-macam-genre-musik-di-dunia.html. Diakses
pada 27 Juni 2018.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam
Rindu, (Bekasi: PT Darul Falah, 2012), cet. Ke-19
Indriyani R. Dani dan Indri Guli. Kekuatan Musik Religi Mengurai Cinta
Merefleksi Iman Menuju Kebaikan Universal. (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2010)
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
(Jakarta: Balai Pustaka, 1988).
Krich, A.M, The Anatomy Of Love, diterjemahkan oleh Komunitas Bambu
(Jakarta: Komunitas Bambu, 2009)
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007)
Lofland dan Lofland yang dikutip oleh: Lexu J. Moleong, Metodologi Penelitian
Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004)
Martha Augustinos dan Iain Walker. Social Cognition: An Integrated
Introduction. (London: Sage Publication, 1995).
Muhammad „Ali Hasyimi, Syakhshiyatul Muslim: Membentuk Pribadi Muslim
Ideal, (Jakarta: Al-I‟thisom, 2012)
Muhammad Athiyah Khamis, Rabiah el-Adawiyah; penyair wanita sufi, terj. Drs.
Aliyuddin mahjudin, ma, (pustaka firdaus, 1994)
Pandu Priambodo, “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu “Jihad Soldier”
Group Band Tengkorak,” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2013)

Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKiS, 2007).


74

Rachmat Kriyantoro. Tekhnis Praktis Riset Komunikasi, cet. Ke-2. (Jakarta:


Kencana Prenada Media Group, 2006).

Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998), Cet, ke-1

Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Penerbit Amanah,


t.t.)
Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi, Shahih Al-Bukhari, (Jakarta: Pustaka
Assunnah)

Syarh Muslim oleh An-Nawawi: II/16

Yoce Aliah Darma. Analisis Wacana Kritis. (Bandung: Yrama Widya, 2009).
75

TRANSKRIP

Wawancara dengan Personil Purgatory

Narasumber:

 Lutfi
 Al
 Badar
 Sandy

Peneliti: “Kenapa menggunakan genre death metal untuk menyampaikan lirik

yang berisi puja-pujaan terhadap Rasul?”

Narasumber: “(Luthfi) Jadi purgatory kan kalo officialnye berdiri taun 1994 cika

bakalnya tuh gue sama Al dan temen-temen yang lain udah ngeband taun ‟91,

band yang lagi digandrungin anak-anak muda waktu itu ya metal gitu, ya yang

paling slow tuh GnR ya jaman-jaman itu lah, yang lagi gila-gilanya tuh waktu itu

Metallica, Spultura, nah kalo kita nih kebetulan sukanya lebih spultura keatas gitu

lah ya jadi berawalnya dari situ, lagi trendnya kesitu nah awal-awal kita juga

gaada tuh yang mau apa liriknye ya agak sedikit religi gitu gaada kepikiran

kesana, itu pendewasaan kali ye bisa dibilang pendewasaan pas sampe kesini-sini

baru kesini aja liriknya begitu, (Al) jadi disitu keliatan lah bahwa kita engga ada

niat berdakwah lewat music gitu, kita cuma anak band aja (Badar) sejalan

bekembangnya, pola piker makin dewasa, otomatis kan gitu, (Luthfi) kita

sebenernya ya bisa dibilang naif juga ya mungkin waktu itu kan kalo lagu-lagu

metal tuh lebih cenderungnya kan ke yang horror-horror gitu kan, nah waktu itu

kita sempet bikin lirik-lirik yang soksoksatanic yang gajelas gitu ini apa tapi ya
76

bukan satanic juga sih ada influence dari band-band luar yang ya mereka bikin

lirik itu ya sengeri mungkin ya kayak kita istilahnya kayak sutradara lagi bikin

film horror nah itu terinspirasi banget tuh buat kita-kita waktu itu nah terus makin

kesini tuh makin eh bikin lirik yang agak berguna dikit lah, maksudnya jangan

asal serem doing tapi gaada artinya gitu, terus kita coba diskusiin gitu, coba liat di

Al-Qur‟an juga ada loh kayak masalah neraka, siksa kubur, kayak ada waktu itu

sakaratul maut kan tentang orang pas lagi meninggal, nahkan itu horror tuh,

akhirnya kita coba bikin lirik, ya makin kesini makin ngarahnya jadi kayak ke(Al)

horrornya nyata gitu, ga boong hahaha”

Peneliti: “Kecintaan seperti apasih yang mau ditanamin ke pendengar?”

Narasumber: “(Al) Kalo si, jadi gini, si band underground ini egois banget,

bodoamat mau ngeband gimana kek orang mau suka apa engga yang penting gua

seneng, gitu kan basicnya, nah termasuk si M.O.G.S.A.W ini jadi bukannya

pengen nyampein ke pendengar bahwa gini gini gini, engga, tapi yaudah kita bikin

aja ekspresiin bahwa kita nih satu kubu loh ama Rasulullah, gitu, ngasih tau

gimana kita kangen ama Rasulullah, gimana pengen banget jadi tentaranya, kita

beda jaman banget tapi pengennya sejaman ama beliau, kayak gitu-gitu aja,

cuman gapernah tulis dilirik biar orang nanti ngerti bahwa kita tuh kayak gini tuh,

engga, jadi bikin aja, cuman ekspresi aja, kayak pelukis bikin abstrak aja terserah

lu mau bikin apa yang penting gua seneng gitu.”

Peneliti: “Ada ga sih perasaan ga nyaman atau risih saat bermusik di genre death

metal dengan isi lagu tentang puja-pujaan terhadap Rasul?”


77

Narasumber: “(Al) Pasti, (Luthfi) pasti lah), (Badar) pasti pasti, takut ga sejalan,

takutnya juga nyinggung orang, yakan kita sebenernya banyak orang yang bilang

“udahlah gausah nyampur-nyampurin Agama ama musik”, itu banyak banget,

padahal sebenernye kita kan hidup bukan nyampurin agama, tapi emang otomatis,

kita hidup beragama, kayak gue WhatsApp lo kan, terus kalo lo misalnya lu bilang

resahnya gimana, sama kayak gue tanya elu, lu Sholat kan?Tahajud ga?tahajud

jarang?coba lu bilang ke orang, tahajud lah tiap hari, tahajud tahajud tahajud, tapi

lu nya jarang, gimana perasaan lu?gaenak kan?gamungkin kan?nah itu yang

paling berat di kita, kita nyampein sesuatu jangan yang kita ga lakuin gitu, jadi

kita misalkan kita sayang ama Rasulullah pengen jadi pengikutnya, ya emang

Insya Allah kita emang bener-bener pengen, bukannya lu jangan ngerokok tau-

taunya gua gerokok, jangan begitu, itu yang kita perhatiin, jangan nyampein

sesuatu yang kita ga lakuin, sebates itu aja.”

Peneliti: “Pernah ga sih ada kecaman dari pihak-pihak tertentu dengan bermusik

yang seperti ini?”

Narasumber: “(Al)Kalo jaman sekarang, yang suka mengecam-ngecam itu pasti

bukan ulama, karena kalo dia beneran ulama (Luthfi) pasti bijak dia (Al)

kepalanya penuh dengan ilmu, pasti dia gabakal mengecam, yang ngecam-ngecam

tu ya orang-orang kebanyakan yang baru tau dikit langsung ngecam gitu (Badar)

belum tabayyun (Al) belum tabayyun, belum tau sejauh apa nih, baru denger

sedikit langsung „wah haram‟, yang udah-udah orang-orang berilmu yang kita

temuin „terus, terus besarin nama Allah dikarya kalian, terus‟, gitu.”
78

Peneliti: “Kenapa memilih menggunakan Bahasa Inggris?gatakut pesan ga sampe

secara utuh?”

Narasumber: “(Luthfi)Kalo itu sebenernye pure ke masalah musikalitas (Al)

teknis (Luthfi) jatohnya ke teknis, jadi kebetulan vokalis kita waktu itu masih

belum pede untuk menyanyikan yang Indonesia dengan style metalnya itu masih,

dia udah nyoba pake Bahasa Indonesia, jadi aneh gitu karena mungkin (Badar)

keterbatasan kata-kata itu sendiri (Luthfi) udah gitu untuk Bahasa Indonesia

dibanding Bahasa Inggris misalnya cukup satu suku kata, di Indonesia itu butuh 3,

lebih lebar gitu, jadi kita untuk ngatur intonasinya tuh agak susah gitu, punya pr

tersendirilah kalo kita pake Bahasa Indonesia, nah waktu itu kita masih belom

sanggup tuh untuk Bahasa Indonesia tuh asiknya gimana akhirnya dengan cara

campur-campur aja udah, akhirnya di reffrainnya Bahasa Indonesia, di yang kita

butuh yang beat satu-satu itu ya pake Bahasa Inggris, jadi lebih ke teknis aja sih

(Sandy) kebutuhan musik (Luthfi) pengennya sih Indonesia (Al)udah gitu dilain

sisi kita mikir, orang-orang jaman itu udah pinter lah, maksudnya kalo emang dia

penasaran dicari pasti artinya gitu, dan bahkan kita juga rilis artinya di facebook

dulu, jadi lagu yang Bahasa Inggris kita translate ke Bahasa Indonesia, lagu yang

Bahasa Indonesia full kita translate ke Bahasa Inggris biar global gitu.”

Peneliti: “Dakwah seperti apasih yang efektif buat anak muda?”

Naasumber: “(Badar)Jadi sebenernya sih, menurut gue, bukannye ga efektif ya

yang di belakang mimbar gitu, kita kan jamannya udah berubah ya, apalagi udah

jamannya sosial media kan, anak mudanya psikologisnya juga semakin berubah
79

tuh, jadi menurut kita sih ya kayak Al tadi, kita nemenin, berusaha sesanggupnya

kita nemenin gitu, jangan sampe kayak tadi gitu gua ga sholat lu sholat lu sholat

ga? Kita nemenin aja, lu mau main kita ajak baik-baik, jadi y ngeracun aja

ngeracun haha gini misalnya ada orang lagi tidur lu tendang “Sholat ga lu” nah

bisa-bisa lu dihajar yekan jadi temenin lah kalo bisa, jadi ulama kalo bisa jangan

Cuma ngegertak doang tapi gangasih solusi makanya kayak tadi Al bilang sejauh

ini sih kita ketemu ulama yang dia beneran ulama ya fine-fine aja, lanjutkan gitu

berarti kan dia nemenin kita sebagai kita kaum muda juga kan dibandingkan

mereka, jadi efektifnya sih seperti itu, jadi ditemenin dulu lah, jadi kalo dia keras

ditemenin dulu jangan langsung dikasih kontra pergi dia, pasti akan pergi dia

karena ingin berbicara liat segmentasi targetnya gitu, kayak ulama misalnya lagi

pengajian, segmentasi targetnya siapanih lebih banyak siapanih, (Al) jadi kalo

dibilang dakwah kayaknya kejauhan, kita nih masih ngurusin keluarga aja dulu,

kita ngasih tau sikap kita gimana supaya dia ngikut sikap kita gitu kan, kayak

gitu-gitu aja, karena kalo dakwah itu ulama deh jauh banget, bukan kelas kita.

(Lutfi) Cuma ya kita ada kepedulian lah, paling kalo keluarga udah kita tuntun,

kalo kita nongkrong dimana ya kita ajaklah, kalo misalnya ada yang gabener lo

ngapain sih gitu ya gitu aja, lebih ke sikap sih, berusaha sebaik mungkin kita

bersikap, (Badar) ngajak sekalian nyontohin.“

Peneliti: “Sejauh apasih bates seni dan agama?”

Narasumber: “(Al) Kalo menurut gue sih ada, ada batesnya kalo lo udah masukin

seni sampe hati menurut gua, kalo lo seni udah sampe hati, lo udah bodoamat,

pokoknya lo ngunggulin seni banget, mau dia kalo lu melukis lu mesti pake darah,
80

seni itu ya make darah, dia mesti ngorbanin darah pasti, mau darah siapa kek dia

pake, tapi kalo misalnya dia berseni ngelukis disuruh pake darah dia tau agama, ah

engga ah ini udah lebay, gitu. (Lutfi) Dan kita begitu, jadi ada batasan-batasan

yang gaakan kita langgar gitu, yang udah jelas apalagi, sebenernya itu tantangan

juga buat kami, contohnya apasih di band, ya bahasa kotor, (Al) itu kan bukan

bagian dari seni, maksudnya bagian dari seni yang menuntut kita untuk seperti itu

tapi kita engga lakuin (Al) tapi kalo di dunia metal jadi kayak lifestylenya itu

sebagian dari seni juga, nah itu yang kita hindarin yang kayak gitu-gitu, yang

kayak (Al) oh gini ada yag porno-porno itu apadeh?jadi ada band metal bahwa

kalo lo mau main musik ini lo harus bikin lirik yang jorok-jorok yang porno tapi

sadis, keji, nah kalo kita suka musik itu terus mau bikin lirik kayak gitu

gimana?kalo misalnya dia gapeduli sama bahwa Allah nyuruh untuk berkata-kata

yang baik ya dia ngikut, pokoknya gue seneng banget nih ama musik ini, nah kalo

kita gabisa, gamau. (Lutfi) Walaupun suka gitu ye, pasti kita hindarin yang kayak

gitu, (Badar)JAdi sebenernya jelas sih ye, ya kayak kita aja gaboleh, bermusik ya

gaboleh minum akohol, ya kita gaminum gitu kan, begitupun di ngeband ya hal-

hal yang gaboleh ya kita ga lakuin gitu. (Lutfi) ya ada cotoh agak alus sih, di part

apa?si doa, kan ada kita bikin lagu tentang Nabi Yunus, Jonah, kita pake namanya

nama global, nama bible, terus kan endingnya ada doa Nabi Yunus tuh, kita

translate ke Bahasa Inggris tapi kita ga teriakin, itu doa loh yakan, masa mau

teriak-teriak,, nah contohnya kayak gitu tuh, tapi udah bukan pake bahasa arab,

ditranslate ke bahasa Inggris terus ya diomongin aja gitu (Sandy) gue bilang yang

misahin seni ama agama adab sih ye, adabnya, disitu tuh tengah-tengahnya, jadi
81

kita kalo seni udah gaada adabnya nah udah salah tuh. (Al) Selama lu misahin

agama ama aspek lain pasti lu bingung, karena menurut gue Allah, agama,

manusia, baru ada aspek lainnya ada seni ada sosial ada budaya, dan lain-lain.

Kalo agama adanya disalah satu aspek ini itu pasti jadi terpisah-pisah, gue saatnya

beragama ya beragama, apa istilahnya?sekuler apa separatis gitu ya, apalah

istilahnya gitu, pokoknya dipisah-pisahin lah gitu, kalo misalnya agama ada diatas

terus ke manusia terus baru ke aspek yang lain, pasti ada unsur agama di semua

itu. (Badar) awal nempatin itunya salah yaudah (Lutfi) Nah balik lagi ke lagu

Jonah tadi, sebenernya doa itu adanya di belakang dan kalo musik itu biasanya di

belakang itu kan kita butuh yang klimaks gitu ya,ini kita korbanin, jadi anti

klimaks, tu lagu malah turun. tapi kita bela-belain karena kita tau batesannya gitu,

ye itu contohnya seperti itu. (Badar) nah itu agak halus sih ya (Lutfi) iya halus,

jadi kita bela-belain ceritanya, kan Nabi Yunus kan dakwah, dakwah, dakwah,

dakwah, dicuekin, gaada umat, kabur, sampe klimaksnya doa di dalem perut paus

kan, yaudah lagunya begitu jadi klimaksnya di doa itu gitu, tapi gabisa diteriakin

yaudah gimana udah dijatohin gitu, kita korbanin jadinya mau gamau gitu kan

haha”

Peneliti: “Apa dampak langsung terhadap pendengar dengan membawakan lagu-

lagu seperti ini?”

Narasumber: “(Badar) Sebenernya kita kan ya ekspresi itu tadi ya, kita mau

nyampein, nah kalo hidayah urusan Allah, Alhamdulillah kalo emang ke arah sana

gitu kan, tapi kalo dampak langsung ya sering lah ya termasuk gue, gue juga pun

tadinya kan orang luar gitu kan, kenapa gue bela-belain main dari Bekasi ke
82

Ciledug sampe Ayah tuh kalo nanya “lu mimpi berapa kali ampe main kesini?”

sangking jauhnya, gue satu-satunya orang Bekasi, mereka satu komplek semua

gitu kan, jadi dampak langsungnya ya nih gua, tapi ya itu dia bukan berarti kita

juga nyangka dia pasti itu gegara lagu kita, engga itu urusan Allah, boleh jadi abis

dia denger setelah itu dia merasakan apa kan dia yang tau, pasti kayak gitu. (Lutfi)

Kasat mata ya sering juga, tapi ya kita gatau juga bener apa engga ya, tapi pernah

ada yag bilang terinspirasi ama Purgatory, kayak yang tadinya mabok-mabokan

sekarang udah engga, dan di temen kita juga ada gitu loh yang emang dia kita tau

banget tuh seperti apa dia awalnya bahkan dia yang benci banget ama kita, kayak

ngapain sih bawa-bawa agama di metal gitu, tapi kesini dia malah “gue MOGerz”

gitu, kan kaget jadinya (Badar) dan rata-rata orang yang terlalu memblokade kita

tuh orang-orang yang belum pernah tabayyun rata-rata, kita ga ngecek kita dulu.

(Al) Disini nih kalo kita udah mikir “wah dia bener gara-gara gua” disitu lah

ancur kita hahaha (Lutfi) yang kita takutin itu yang kita hindarin (Al) karena

gamungkin gara-gara kita lah, pasti hidayahnya bukan karena Purgatory aja, pasti

masuk dari banyak sumber (Lutfi) jadi kita kalo ada yang curhat kayak gitu ya

kita coba lupa-lupain aja kayak ah bodoamat (Badar) yang penting Alhamdulillah

dia udah berubah, gitu aja udah (Lutfi) Bukan karena kita juga pastinya (Lutfi)

kalo Badar dulu kan pas dateng ke kita kan masih tindik tuh tindik item, cie tindik

cie tindik besok-besok udah buka hahahaha terus dulu Bonty, emang kita

modelnya gitu, ga pake ngomong apa ngomong apa, dulu ngontrak kan, disitu ada

Bonty, ada Anggi, ada Didi, disitu banyak anak-anak yang nongkrong yang

numpang tinggal bareng gitu lah, itu gaada tuh yang nyuruh Sholat apa gimana
83

tuh gaada, cuma ya si Bonty si Anggi mereka Sholat ya Sholat aja, kan lama-lama

yang lain jadi gaenak gitu, akhirnya ikut Sholat juga, dan nanti kalo udah misah

kemana-mana ya mereka udah terbiasa menjada Sholat gitu, dan kita gabisa bilang

itu gara-gara Bonty gitu (Badar) ya kalo kayak pengalaman gue dulu gitu yak ke

scene Jakarta Timur, ke scene Jakarta Utara, ke scene Bekasi, gue ngerasain deh

terakhir Ciledug kan nah disini maksudnye ada yang bisa gue dapet selain

bermusik gitu, ada efek lain dari selain Purgatory dengan bandnya gitu kan, dari

situlah gue bela-belain kesana, gue ga mikirin biaya kesana, tapi gimana caranya

sampe sana, sampe gue ngelobi temen gue yang punya motor “eh yuk kesana yuk

anterin gue” demi sampe kesana gitu, tapi kalo gue punya duit ya gue naik angkot

gitu. Kadang dulu nih ya dulu ampe ngirit-ngirit gitu gue. Jadi disana ada tempat

yang jadi guide lo gitu ye, kenapa mesti lo tinggalin, itu masalah lo dengan apa lo

kesana belakangan itu sih yang penting ikhtiar dulu besok gue mau kesana. (Lutfi)

jadi si Badar nih nyeritain salah satu contoh orang yang apa ya (Badar) itu pas

pertama gue kenal Purgatory, kok begini ya band ya nah itu kan pasti ada first

impressionnya, nah itu itu efek langsungnya sebenernya ya gue sendiri ini yang

ngerasain gitu. (Lutfi) ya kita cuma perantara aja, kita cuma main band doang.”

Peneliti: “Gimana menepis komentar-komentar orang yang bilang musik bit‟ah

atau semacamnya?”

Narasumber: “(Sandy) gue dengernya musik haram malah bukan bit‟ah lagi

hahaha (Al) diemin aja (Badar) itu mah masih halus itu, belom yang haram lu, gue

pernah nih pengalaman, lagi nongkrong gitu di Pondok Gede udah lama gamain

kesana, terus ada orang nih dateng nih bilang “ah Purgatory gini-gini, apalagi
84

drummernya”, ada gua disitu, ya gue diem aja, tapi ada yang bisikin dia “itu kan

gitarisnya Purgatory”, terus pulang pura-pura sakit perut hahaha (Al) Beneren

pake alesan sakit perut? (Badar) beneran, ini seirus, lagi jadi juri gue waktu itu

ceritanya, langsung itu kan hahaha nah apalagi jamannya Rasulullah mau

dibunuh, nah kita gitu doang masa marah. (Sandy) bahkan ada yang bilang kita

titisan dajjal akhir jaman di Instagram, shalawat pake metal (Badar) karena kan

dia dari kacamata mana yakan nilainya, perspektifnya, ya kalo di pake kacamata

kuda terus ya mana nyampe (Lutfi) ya kayak yang pernah dibilang Cak Nun,

pernah denger tuh gue, nah ini ada piso, ni pisonya piso dapur nih mau diapain,

dia bisa haram bisa jadi halal (Badar) ya kayak ilmu lo deh, lo analisis wacana

mau buat apa gitu kan, kalo lo riset buat riset yang gabaik terus lo sebarin ya

jadinya haram juga gitu (Lutfi) ya pulpen pun bisa jadi haram kalo buat nusuk

orang (Badar) nah piso lo ini kan teori ni kan, mau dipake buat kebaikan apa

keburukan (Lutfi) gampangnya disitu sih, tergantung niatnya seperti apa.”

Peneliti: “Gimana respon di dalam lingkungan musik metal terhadap Purgatory

setelah beralih lirik jadi seperti ini?”

Narasumber: “(Al) gaada sih kita masing-masing aja, kalo kita ngejalin hubungan

baik aja kan itu udah support, jadi gaada musuh-musuhan antar band gitu gaada,

biasa aja (Lutfi) minimal kalo ketemu kita baik-baik, gatau dibelakang hahaha

(Al) kebanyakan orang disekitarnya yang jadi provokator, bukan anak bandnya

(Badar) Rasulullah aja yang segitu kerennya yang kontra banyak, apalagi kita

yang cuma ngeband gini doang hahaha pasti ada lah.”


85

Wawancara dengan Imam Rowatib dan Koordinator Imam dan Muadzin

Masjid Istiqlal

Narasumber:

H. Ahmad Husni Ismail M. Ag,

Peneliti: “Pandangan seni dalam Islam menurut Bapak?”

Narasumber: “Berbicara seni berbicara tentang keindahan, keindahan tentu kana

da keindahan yang bisa dinikmati oleh mata, bisa dinikmati oleh telinga, bisa

dinikmati oleh rasa-rasa yang lain gitu ya, itu kan keindahan. Kalua dilihat dari

rujukan-rujukan teks Al-Qur‟an ataupun hadits tidak ada dalil yang melarang kita

melakukan sesuatu yang bernilai atau mencerminkan seni atau keindahan.

Misalnya yang sering dikutip itu “Allah Maha indah dan menyukai keindahan”,

nah berarti sesuatu yang sifatnya indah , menikmati keindahan, dengan tataran-

tataran tentu yang dibolehkan syariat, boleh-boleh saja kan tentu. Misalnya seni

berpakaian, seni membuat sesuatu, menulis indah, kaligrafi itu kan sangat

menyatu dengan seni Islam, berarti dalam Islam seni itu adalah hal yang boleh-

boleh saja, tentu kebolehan itu akan berkaitan dengan kalo memang itu

menghantarkan kita mengagumi Allah yang Maha Indah, betapa sempurna dan

indahnya ciptaan Allah, menyebabkan kita sering bertasbih, sering bertahmid,

kemudian mudah kita untuk melakukan ruku‟ dan sujud, tentu adalah seni yang

amat dibolehkan, karena itu akan menjadi perantara kita mendekatkan diri kepada

Allah SWT.”
86

Peneliti: “Apa benar Hadits yang mengatakan bahwa Allah itu melaknat seniman

naturalis?”

Narasumber: “Kalo melihat hal yang seperti diutarakan baru saja itu, tentu kita

bisa juga memilah-memilah literatur atau dalil yang melarang membuat lukisan-

lukisan atau pahatan-pahatan yang berkaitan dengan yang bernyawa gitu ya, itu

sangat perlu kita meneliti larangan-larangan itu dalam periode mana? Mungkinkah

larangan itu berada pada periode Mekkah, ketika Nabi sedang membangun aqidah

umat dan ketika itu umat baru saja bersentuhan dengan menyembah patung,

menyembah dewa-dewa, yang mereka personifikasikan dalam bentuk patung

manusia atau patung hewan. Kebiasaaan masyarakat ketika itu dan keyakinan

yang mereka anut sangat banyak yang berkaitan dengan penyembahan kepada

dewa-dewa yang dilambangkan dengan patung-patung itu, boleh jadi itu yang

menyebabkan Nabi mengeluarkan Hadits yang memang jelas melarang membuat,

memahat, atau menggambar sesuatu yang bernyawa, tapi ketika periode

Madinnah, disaat kekhawatiran itu sudah tidak terjadi maka tentu saja boleh.

“Dulu pernah aku larang kalian berziarah kubur, tapi sekarang berziarahlah”, nah

itu kan dulu dilarang kok sekarang boleh? gitu kan, berarti dulu itu kenapa

dilarang, karena masyarakat Mekkah, masyarakat yang tadinya sangat

mengkultuskan dewa atau roh nenek moyang, nah ketika mereka ke kuburan itu

bukan berziarah, tapi mereka itu kembali menyembah roh-roh itu, kan itu yang

dilarang, tapi ketika periode Madinnah aqidah umat itu sudah kuat dan aqidah

para sahabat sudah kuat dan tidak ada kekhawatiran lagi terjadi penyimpagan

aqidah dari sesuatu yang berkaitan dengan benda-benda tadi itu, maka tentu saja
87

itu menjadi boleh. Kayak tadi malah disuruh lagi ama Nabi gitu kan, justru ketika

kita pergi Haji pergi Umrah ada perintah kita untuk berziarah ke makam Nabi

bukan dating untuk menyembah kuburan, bukan dating untuk mengkultuskan

Nabi, tapi kita datang untuk mendekati Nabi sebagai wujud kecintaan kita kepada

Nabi dan mudah-mudahan dengan itu kita dapat mendekatkan spiritualitas kita

dengan spiritualitas Nabi Muhammad SAW. Seperti yang diungkapkan oleh Imam

Syafi‟i misalnya “Aku mencintai orang shaleh walaupun aku bukan kelompok

mereka”, kata Imam Syafi‟i dalam sikap tawaddunya, tentu seperti itu kan semua

ulama juga seperti itu kan. Beliau mengeluarkan dirinya dari kelompok orang

shaleh, kemudian “Mudah-mudahan aku dapat memperoleh syafaat dari mencintai

orang shaleh”, ekspresi mencintai itu kan macem-macem, mncintai itu bisa

membaca riwayat hidupnya, memirip kan perbuatannya, mendekati tempat-tempat

napak tilas kehidupannya. Kenapa kita pergi haji kan napak tilas Nabi Ibrahim,

Nabi Adam yang melakukan tawaf misalnya, Nabi Ibrahim yang ekspresi

penghambaan, kepatuhan, ketundukan yang tidak ada bandingannya dengan kita

manusia biasa, berarti ketika kita pergi haji itu menapak tilaskan perbuatan Nabi,

bentuk cinta kita kepada sosok Nabi Ibrahim dan cinta itu terekspresikan dalam

bentuk melakukan, memiripkan perbuatan kita dengan perbuatan Nabi Ibrahim,

haji kan seperti itu. Kemudian semua napak tilasnya kita ikuti, bagaimana Arafah,

bagaimana Muzdalifah, bagaimana Minna bagaimana Tawaf, kemudian selesai

tawwaf ada perintah kita untuk Sholat sunnah di belakang makam Nabi Ibrahim,

berarti kita harus setelah berhaji harus memiripkan perilaku keseharian kita, tata

cara ibadah kita, kedekatan spiritualitas kita dengan spiritualitas Nabi Ibrahim. Ya
88

cinta muda-mudi mirip juga, tentu seni itu, kembali ke seni lagi ya, seni dalam

Islam tentu seni yang menghantarkan kita menjadi, hati kita menjadi lembut,

kemudian gampang kita berhibaat kepada sesama, gampang kita merasakan

betapa indahnya Allah dan ciptaan Allah SWT, kan itu seni yang tentu saja bukan

hanya boleh tapi itu justru malah yang disuruh, seperti itu.”

Peneliti: “Seperti apa bentuk seni pada zaman Nabi?”

Narasumber: “Di zaman Nabi yang terekspos sampe kepada kita itu kan seni

bersyair, orang Arab itu sangat membanggakan syair dan kebanggaan orang arab

tetang syair itu dikalahkan, diluluhlantahkan oleh turunnya Al-Qur‟an yang

melebihi syair, jadi indahnya melebihi syair, sususanan kata-katanya melebihi

syair da nisi kandungannya tidak bisa dibandingkan dengan syair. Tentu seni

mengarang syair itu sudah dicontohkan oleh orang Arab sudah dicontohkan oleh

Nabi dan bahkan Al-Qur‟an yang memang mengunggulkan dan menonjolkan seni

dalam bersyair itu. Ada hal-hal yang di zaman Nabi itu misalnya ada riwayat yang

menerangkan tentang, ada anak perempuan yang datang membawa rebana atau

dauf ya memukulkan pada hari raya misalnya, kemudian ada juga seseorang yang

bernazar kepada Nabi dan mengucapkan kepada nabi, kalau Nabi kembali dari

peperangan badar atau uhud kalo gasalah, maka dia akan memukul rebana, konon

memukul rebana itu bahkan di mimbar Masjid. Nah itu coba ditelusuri kalo begini

riwayatnya kok anak kecil yang ditonjolkan, anak kecil perempuan datang

memukul rebana, tapi tadi yang kedua itu orang besar, ada yang mengatakan itu

wanita tapi sudah dewasa dan bernazar ingin memukul rebana ketika Nabi

kembali, tentu saja dengan syair-syair pujaan untuk Nabi, saya bertanya anak kecil
89

itu siapa yang membuatkan alat musik kalo bukan orangtua atau orang dewasa di

antara mereka, siapa yang mengajarkan alat musik kalo bukan orang dewasa juga

dikalangan mereka, tentu kebolehan anak kecil menabuh rebana sebagai

keterwakilan alat musik, bukan satu-satunya alat musik yang boleh, itu kan

keterwakilan, berarti bukan suatu alat musik itu menjadi sesuatu yang terlarang,

alat musik seperti itu saja boleh, tentu alat musik yang lain itu menurut saya boleh

dan banyak juga ulama yang membolehkan. Ketika anaknya pintar memainkan

rebana, menabuh rebana tentu ada orangtua yang megajarkan, orangtua tidak akan

pernah mengajarkan cara memukul rebana kepada anaknya, tidak mungkin

membuatkan alat musik untuk dipergunakan oleh anaknya apabila alat musik

terlarang oleh agama. Pasti akan mutlak tidak ada alat musik sama sekali pada

saat itu, kenapa rebana? Boleh jadi rebana adalah alat musik yang paling gampang

diusahakan dibuat oleh orang Arab pada saat itu, karena kulit banyak yakan,

kemudian kedebong kurma dibulatkan dan kulit itu bisa diikat langsung ke

potongan pohon kurma, kan itu berarti alam ketika itu yang memang memberikan

kemudahan hanya membuat jenis alat musik itu, tentu saja alat musik yang lain

mereka belom sampe kesana, coba kemajuan setelah itu kan gambus, orang Arab

kan sampe sekarang senang dengan alat musik gambus dan alat musik gambus itu

untuk mengiringi mereka bershalawat, bernasyid, dan lain sebagainya, nah kalo

itu terlarang dalam pengertian haram yang disepakati oleh seluruh ulama maka

tidak akan pernah ada, berarti ada celah bagi kita untuk melihat sisi kebolehannya

dan kenapa dilarang kan itu harus dipilah-pilah, tentu saja menurut saya kenapa

itu sesuatu dilarang, dilarang itu karena bisa jadi penyebab kita jauh dari Allah
90

dan menyebabkan kita jauh dari Rasulullah, menyebabkan kita jauh dari orang

beriman, menyebabkan kita jauh dari keluarga kita, menyebabkan kita jauh dari

praktis keislaman kita secara keseluruhan, tapi ketika ada alat musik yang

dipergunakan untuk mengiringi lagu-lagu tertentu yang menyebabkan hati kita

menjadi terenyuh, kemudian kita ingat Allah, kita ingat Rasulullah, kemudian kita

ingat perjuangan-perjuangan mereka, kita jadi ingat nasib orang-orang yang

terlantar di sekitar kita, masa itu tidak boleh? tentu itu boleh ya, pasti itu boleh.

Jadi tidak terlepas dari dilaang itu karena apa, khamr atau minum yang

memabukan, judi, mengundi nasib, itu kan hal-hal yang menjauhkan kita dari

Allah, melalaikan kita dari mengingat Allah, melalaikan kita dari ajaran agama

secara keseluruhan maka itu menjadi terlarang. Musik bagi orang-orang tertentum

apalagi dikalangan pesantren, apalagi dikalangan habaib, orang-orang yang dekat

dengan Allah, kalangan sufi, itu justru yang menghantarkan mereka begitu

tersentuh untuk dekat dengan Allah, artinya jiwanya, hatinya merasa tersentuh,

menikmati indahnya ciptaan Allah, mengagumi sempurna ciptaan Allah,

menyadari akan kelemahannya seperti „itiraf yang digubah oleh Abu Nawas,

misalnya gitu ya, sebuah pengkuan dosa, menyadari kelemahan diri, kemudian

menyadari kemahaluasan ampunan Allah, memohon ampun, dan seterusnya.

Tingkatan mereka tentu, penghayatan spiritualitas mereka itu menjadi lebih dalam

dan lebih tinggi dibanding orang yang tidak gandrung kepada seni. Orang yang

tidak suka dengan seni itu cenderung jiwanya gersang, monoton, menghayati

agama kering saja, akan terlihat dari sikap kehidupan kesehariannya mungkin

susah untuk senyum ketika bertemu dengan saudara, susah menyapa, karena
91

kering selalu dilihat agama itu hitam putih saja. Tidak jauh dari semua itu haram,

hanya sedikit yang dibolehkan oleh agama, jadi hal ini seperti ini nampaknya

tidak menjadi kecenderungan pemahaman kita. Tentu aja musik seperti beberapa

waktu lalu kita dengar Hadad Alwi dengan musiknya sebagai pengiring shalawat

pada Nabi, tentu pujian terhadap Nabi dengan keindahan jauh lebih syahdu dan

membekas dalam hati ketimbang pujian yang diungkapkan oleh seseorang dengan

suaranya yang pas-pasan, kemudian tidak enak didengar misalnya gitu ya. Nah itu

kan seni, indah, seni itu identik dengan keindahan, dimasa kita ini kan ada yang

lagi in sekarang kan Nisa Sabyan, terus sebelumnya ada Mayada, ada Maher Zein,

ada Al-Afasy, bahkan dia hafidz Al-Qur‟an dan imam Masjid di Kuwait kalo

gasalah, beliau juga menggubah syair-syair shalawat dan puji-pujian. Orang Arab

yang hidup di masa ini cukup terwakili dengan syair-syair gubahannya dan

mereka cukup bisa disatukan dengan syair-syair gubahan Al-Afasy itu. Ini

kalopun akhirnya ada yang mengatakan musik itu haram atau keindahan itu haram

maka itu haram ikhtilafi bukan haram mutlak ya. Ikhtilaf itu artinya berbeda

pandangan dalam mengambil rujukan dalil ayat ataupun hadits atau pendapat

ulama tentang sesuatu dan ini tidak bisa dilepaskan dari kecenderungan pribadi

masing-masing orang yang akan berkiblat pada pendapat-pendapat ulama itu.

Tentu haram mutlak dengan haram ijtihadi itu akan berbeda, misalnya sekarang

kana da yang mengatakan jenggot itu wajib, kalo jenggot dikatakan wajib maka

orang yang tidak berjenggot itu dijadikan orang yang fasik yang selalu berdosa

terus, kita yang tidak berjenggot dianggap orang fasik karena tidak menjalankan

syariat Allah dan Rasul-Nya. Tapi kalo ini kan hara khilafiah bukan haram mutlak
92

berarti kan kitab boleh saja memilih pendapat ulama yang membolehkan kita tidak

berjenggot. Apalagi ada ulama hadits yang mengatakan bahwa di masa Nabi itu

kan identitas pasukan perang, untuk membedakan pasukan dikalangan kaum

muslimin dan dikalangan kaum musyrik dibedakan dengan jenggotnya. Ketika

masa itu sudah lewat dan sekarang siapapun boleh memanjangkan jenggot dan

jenggot bukan lagi identitas suatu kelompok kaum, maka jenggot itu bukan lagi

menjadi sunnah yang harus kita ikuti kira-kira begitu ya. Sama halnya dengan

sorban dan gamis, sorban dan gamis itu kan pakaian orang Arab yang tercipta dari

kultur budaya Arab yang mereka memang baju gamis sangat cocok dengan alam

mereka, kemudian pake sorban karena mereka sering kena badai, sorban itu bisa

menutup muka dari pasir, debu, panas terik dan sebagainya. Kita yang tinggal di

alam tropis itu kan kurang pas, tentu umat ini kan harus disadarkan pemahaman

keagamaan itu kan tidak betul-betul tekstualis, tentu kita liat konteksnya juga,

mana Hadits yang berbicara tentang Nabi sebagai orang Arab, mana Hadits yang

menyinggung tentang Nabi sebagai Nabi harus dipilih-pilih. Jadi kesimpulan saya

kalo seni itu hal yang boleh dan para sufi itu kan memang orang yang

memfokuskan dirinya untuk terus ta‟aruf, mendekatkan diri kepada Allah,

terkadang mereka berdzikir dengan berputar-putar dan memakai alat musik. Liat

juga Ary Ginanjar misalnya, dia pake alat musik gitu kan untuk bisa

menghantarkan jemaahnya dalam satu perenungan tertentu tentang keindahan

alam semesta, tentang keMahabesaran Allah SWT, dan kadang-kadang awal

pertaubatan itu dari betul-betul menghayati Allah yang Maha indah, ciptaan Allah

begitu indah, begitu sempurna. Seperti itulah seni kira-kira.”


93

Peneliti: “Pendapat Bapak tentang lagu M.O.G.S.A.W?”

Narasumber: “Seperti apapun ekspresi cinta kepada Rasul, selama itu tidak dalam

bentuk kultus, kan yang dilarang itu “jangan kalian mengkultuskan aku seperi

orang Nasrani mengkultukan Isa”, apa bentuk kultusan Nasrani terhadap Isa, Isa

dikatakan sebagai anak Tuhan. Yang terlarang itu kita memuji Nabi

menganggapnya sebagai anak Tuhan, tapi ketika menyanjung Nabi, habis kata-

kata kita untuk menyanjung Nabi, karena memang tidak cukup ungkapan-

ungkapan melalui lisan itu untuk menggambarkan bagaimana sempurnanya Nabi.

Ciptaan Allah secara fisik beliau lebih sempurna dibanding yang lain, akhlaknya

tentu lebih tinggi tidak ada bandingan dengan akhlak kita, gubahan-gubahan syair

dalam ekspresi shalawat yang disanjungkan kepada Nabi itu belom mampu

menggambarkan, merepresentasikan Nabi seutuhnya, karena itu ciptaan Allah

yang paling mulya, manusia yang paling baik akhlaknya, bahkan di dalam

riwayat-riwayat itu pemeran utama di alam semesta ini ialah Nabi Muhammad

SAW. Kenapa alam semesta ini dijadikan karena Nabi Muhammad. Nabi Adam

ketika baru saja diciptakan yang pertama dilihat nama Nabi Muhammad, ketika

dinikahkan dengan Hawa, maharnya shalawat kepada Nabi Muhammad. Tentu

saja iman kita mengatakan bahwa ketika kita sering memuji makhluk lain selain

Nabi Muhammad, ketika kita sering memuji pacar kita, istri kita, Orangtua kita,

guru kita, para ulama kita, siapapun yang paling kita kagumi dan kita sering

membuat bait-bait syair yang beraneka macamdan beribu-ribu bait untuk

mengungkapkan kekaguman kita terhadap sosok itu, maka apakah tidak pantas

kita membuat syair untuk menyanjung Nabi Muhammad? Tentu itu lebih
94

dianjurkan ya lebih dibolehkan. Setinggi-tingginya sanjungan yang kita bisa

ekspresikan kepada Nabi seperti tadi saya katakana, tidak sanggup

mengekspresikan seluruh kesempurnaan yang dimiliki Nabi Muhammad. Jelas

yang terlarang hanya menganggap beliau sebagai anak Tuhan atau penjelmaan

Tuhan, tapi selama Nabi dikatakan sebagai manusia, makhluk Allah yang

memiliki tingkat kesempurnaan diatas rata-rata manusia lain, tentu ungkapan

pujian seperti apapun itu boleh untuk Nabi Muhammad. Namun, mungkin berbeda

kesannya ketika hanya mendengarkan liriknya dengan melihat videonya, tentu

anak muda muslim mungkin tidak membuat video seperti itu ya, tentu disesuaikan

lah. Bagaimana ekspresi mungkin berpakaian sopan, membuat gerakan yang tidak

berlebih-lebihan, atau tidak jingkrak-jingkrak, atau menjerit-jerit mungkin itu saja.

Tapi jika syairnya tentang pujaan kepada Nabi, mengagumi Nabi, ya memang

Beliau lebih pantas dikagumi daripada kita. Seperti itulah kira-kira, tentu saja

boleh ya justru hal seperti itu malah dianjurkan oleh agama.”

Wawancara dengan pendengar Purgatory

Narasumber:

Aldo Mushtafa

Peneliti: “Sejak kapan tau Purgatory?”

Narasumber: “Gue dengerin Purgatory tuh dari sekitar tahun 2010-2011 deh kalo

gasalah”

Peneliti: “Emang suka musik-musik keras atau death metal?”


95

Narasumber: “Emang suka gue ama musik2 keras kayak Slayer, Megadeth gitu-

gitu. Sempet ngeband juga dulu”

Peneliti: “Kenapa suka musik keras?”

Narasumber: “Menurut gue musik2 keras yang underground ya terutama, mereka

jujur dalam berkarya, baik dari segi lirik, pemikiran, maupun musiknya sendiri.

Bodoamat ama pasar, yang penting berkarya.”

Peneliti: “Pertama kali tau Purgatory gimana kesannya?”

Narasumber: “Jujur aja gue udah suka musik-musik keras dari SMP, sekitar tahun

2004-2005an, satanis yang tadinya cuma becanda-becandaan jadi kebawa. Eh gue

ketemu lah nih band namanya Purgatory, serem kan, gue coba denger,

M.O.G.S.A.W tuh lagu pertama, lah kok liriknya gini, gue kulik deh tuh dari situ,

taunya SAWnya itu dari Nabi Muhammad kan, et kena deh gue tuh disitu setelah

gue kulik-kulik, gue nonton live, gue ngobrol ama personilnya, mulai tuh gue

melajarin agama segala macem lebih dalem lagi, Alhamdulillah sih jadi lebih

bener gue sekarang, udah gapernah mabok-mabokan lagi dan segala macem”

Peneliti: “Berarti dampaknya cukup gede ya dari Purgatory?”

Narasumber: “Dari gue pribadi sih gede banget, terutama dalam kehidupan

beragama. Abis gini ya Dit, dulu tuh banyak kan semenjak gue suka musik-musik

keras gitu kan gak karuan tuh mabok2an segala macem, nah orang bilangin gue

tuh kayak langsung nyetop gitu kayak “Sholat, jangan gitu terus, masuk neraka

ntar” lah kan gue gedeg ya diomongin gitu, namanya anak muda dilarang-larang
96

kan kesel. Nah Purgatory apik nih caranya, masukin dakwah-dakwah yang ciamik

di lagu-lagunya, gue sebagai penyuka musik keras ya begini dakwah yang masuk

ke gue hahaha”
97
98

Wawancara dengan salah satu personil Purgatory melalui aplikasi


WhatsApp

Anda mungkin juga menyukai