Anda di halaman 1dari 6

J. Akad. Kim.

5(3): 127-132 August 2016


ISSN 2302-6030 (p), 2477-5185 (e)

PENGARUH EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP


KELARUTAN KALSIUM DALAM BATU GINJAL

Effect Of Celery (Apium graveolens L.) Extract Against The Solubility Of


Calcium Kidney Stones

*Evie Kurnia Maya Dewi, Daud Karel Walanda dan Sri Mulyani Sabang
Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas Tadulako, Palu - Indonesia 94118
Recieved 10 June 2016, Revised 11July 2016, Accepted 11August 2016

Abstract
Celery (apium graveolens L.) contains chemicals that can be used as traditional medicine for various
treatments. The research objective is to determine the effect of celery (apium graveolens L.) extractsin
dissolving calcium kidney stones and calcium to determine the relationship between the concentration of
extract of celery (apium graveolens L.) with the solubility of calcium in the kidney stones. Determination
of the solubility of calcium in an extract of celery is by flame fotometer. The concentration of the extract
was varried into 1%, 5%, 10%, 15% and 20%. To a concentration of 1% can dissolve the calcium as
much as 15.104%; concentration of 5% can dissolve the calcium as much as 18.708%; concentration
of 10% can dissolve the calcium as much as 23.683%; concentration of 15% can dissolve the calcium
as much as 28.869%; and to a concentration of 20% can dissolve the calcium as much as 35.048%. It
can be concluded that celeries extract can dissolve calcium of kidney stones.
Keywords: cassava peel (Manihot esculenta Crantz); sacharomyces cerevisiae; ethanol

Pendahuluan
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah mahal, sedangkan kebanyakan masyarakat
seumur dengan peradaban manusia. Tumbuhan memiliki tingkat ekonomi menengah ke
itu sendiri memiliki banyak manfaat termasuk bawah, sehingga tidak semua penderita dapat
untuk obat berbagai penyakit. Penggunaan melakukan pengobatan yang bereaksi dengan
bahan alam sebagai obat cenderung mengalami cepat tersebut. Adanya pengobatan tersebut
peningkatan dengan adanya back to nature membuat obat tradisional menjadi ketinggalan
dan krisis ekonomi berkepanjangan yang zaman, namun kenyataan membuktikan bahwa
mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat obat tradisional mempunyai banyak sekali
terhadap obat-obat modern yang relatif mahal keunggulan selain murah dan mudah didapat,
harganya (Ismadi, 1978). yang lebih penting adalah tidak memiliki efek
Seiring dengan kemajuan dunia kesehatan samping yang nyata, seperti yang ditimbulkan
dan teknologi, cara pengobatan penyakit batu oleh pengobatan alternatif yang lain. Agar
ginjal banyak memberikan alternatif, baik peranan obat tradisional dapat ditingkatkan,
dengan obat-obatan (obat sintesis maupun maka diperlukan upaya pengenalan, penelitian
obat tradisional), operasi dan penyinaran dan penggujian khasiat serta keamanannya
khusus untuk batu ginjal. Banyaknya alternatif (Ismadi, 1978). Terapi medis (penggunaan
pengobatan tersebut para penderita penyakit diuretik dan oabat-obatan lainnya), penggunaan
batu ginjal lebih memilih mengkonsumsi obat- lebih dari obat sintetik yang menghasilkan
obat sintesis, melakukan operasi, dan penyinaran insiden yang lebih tinggi dari reaksi obat yang
yang memiliki daya reaksi yang cepat. Namun merugikan telah memotivasi masyarakat untuk
pengobatan tersebut bukanlah pengobatan kembali ke alam untuk obat yang aman (Rajat
yang murah melainkan pengobatan yang sangat dkk., 2011).
*Korespondensi: Tumbuhan seledri (Apium graveolens L)
Evie Kurnia Maya Dewi merupakan salah satu tanaman berkhasiat yang
Program Studi Pendidikan kimia, Fakultas Keguruan dan banyak digunakan oleh masyarakat, juga sebagai
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
email: evieekurnia@gmail.com penyedap dalam makanan (Rukmana, 1995).
© 2016 - Universitas Tadulako Seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan
127
Volume 5, No. 3, 2016: 127-132 Jurnal Akademika Kimia

dan kencing (diuretik), pereda kejang dkk., 2005).


(antispasmodik), menurunkan kadar asam urat Batu ginjal dibagi menjadi beberapa antara
darah, antirematik, peluruh kencing (diuretik), lain batu ginjal kalsium, batu asam urat, batu
peluruh kentut (karminatif ), afrodisiak, cystin, batu struvit, dan batu kalium fosfat.
penenang (sedatif ), dan antihipertensi Sekitar 80% penderita merupakan penderita
(Dalimartha, 2000). Kandungan kaliumnya batu ginjal kalsium (Soenanto & Kuncoro,
yang cukup tinggi menyebabkan pengguna 2005). Batu ginjal mempunyai komponen
seledri tidak memerlukan penambahan dasar kalsium 70-80% baik berupa kalsium
kalium dari luar akibat efek diuretik dari oksalat, kalsium fosfat maupun campuran
yang dikonsumsinya (Dalimartha, 2002). oksalat dan fosfat (Purnomo, 2009). Ginjal
Namun, seledri masih jarang digunakan oleh merupakan organ penting pada manusia.
masyarakat untuk memperlancar pengeluaran Ginjal memiliki banyak fungsi seperti pengatur
air seni. Khasiatnya seledri diduga mempunyai keseimbangan air, konsentrasi garam dalam
daya larut yang baik, olehnya itu dapat darah, keseimbangan asam basa darah, ekskresi
menyembuhkan penyakit kencing batu karena bahan buangan dan kelebihan garam (Pearce,
ciri-ciri penderita batu ginjal ini salah satunya 2002).
adalah susah buang air seni. Kalsium yang terdapat dalam batu ginjal
Penyakit batu ginjal juga dikenal sebagai dapat dilarutkan dengan kalium (Hutapea,
Nefrolitiasis. Batu ginjal merupakan masalah 1994). Kalium akan berkompetisi dan
umum di seluruh dunia. Penyakit ini memisahkan ikatan kalsium dengan fosfat/
mempengaruhi sekitar 10% dari populasi oksalat sehingga kalsium batu ginjal menjadi
dunia. Cara terlarut (Suharjo & Cahyono, 2009).
pengobatan ini membutuhkan biaya yang Kandungan kalium dari seledri yang membuat
sangat mahal. Pembentukan dimulai ketika batu ginjal berupa kalsium oksalat terurai,
kristal kalsium oksalat, komponen utama dari karena kalium akan menyingkirkan kalsium dan
batu ginjal, dipertahankan atau disimpan di bergabung dengan senyawa kalsium oksalat,
dalam ginjal, kristal dapat tumbuh membentuk atau urat yang merupakan pembentuk batu
agregat, yang menghalangi aliran urin yang ginjal dengan membentuk senyawa garam yang
menyebabkan peningkatan tekanan di dalam mudah larut dalam air, sehingga batu ginjal
ginjal. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan itu akan terlarut secara perlahan-lahan dan
ketidaknyamanan (Ankur dkk., 2010). ikut keluar bersama urine. Daya melarutkan
Penyakit batu ginjal merupakan penyakit kalium terhadap endapan kalsium oksalat
yang disebabkan oleh adanya sedimen urin dalam disebabkan oleh letak kalium di dalam deret
ginjal dan saluran kemih. Batu tersebut akan volta sebelum letak kalsium, sehingga kalium
lebih cepat terbentuk apabila urin sangat pekat akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung
dan tidak minum cukup banyak air. Keadaan dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat dan
ini akan sangat mendukung kemungkinan senyawa kalsium menjadi larut (Maharani dkk.,
terjadinya pengendapan dari sedimen-sedimen 2012). Kalium juga membantu mengaktivasi
yang terdapat dalam urin sehingga lama- reaksi enzim, seperti piruvat kinase yang dapat
kelamaan akan terbentuk suatu massa padat menghasilkan asam piruvat dalam proses
dan keras menyerupai batu (Pramono, 1988). metabolisme karbohidrat (Winarno, 1992).
Batu ginjal sedimen terbentuk karena beberapa Tulisan ini bertujuan untuk menentukan efek
faktor antara lain minum air putih terlalu ekstrak seledri dalam melarutkan kalsium dari
sedikit, kurang olah raga, keturunan, makan batu ginjal dan untuk mengetahui hubungan
makanan dengan kandungan asam urat tinggi, antara konsentrasi ekstrak seledri dengan daya
mengkonsumsi vitamin yang berlebihan, dan larut kalsium dalam batu ginjal.
infeksi (Mursito, 2003). Sedimen yang ada di
dalam ginjal terbentuk dari bahan-bahan kimia METODE
yang umumnya terdapat di dalam air seni Alat dan Bahan
seperti kalsium, asam urat, fosfat, dan bahan Bahan dan alat yang digunakan dalam
kimia lain (Hardi, 2005). Kira-kira 80 % batu penelitian ini adalah seledri (Apium graveolens
ginjal tersusun atas kalsium oksalat dan kalsium L.) yang berasal dari perkebunan Jono’oge,
fosfat, 10 % struvit (magnesium ammonium kecamatan Biromaru, kabupaten Sigi. Bahan
fosfat), 9 % asam urat dan 1 % sisanya tersusun kegiatan penelitian dan penyiapan contoh
atas sistin atau ammonium asam urat (Coe meliputi Batu ginjal yang di peroleh dari

128
Evi Kurnia Pengaruh Ekstrak Seledri (Apium graveolens L.) ................

seorang pasien di RS Undata Palu, Kalsium sudah tepat 50 mL. Setelah itu, serapannya
Fosfat (Ca3(PO4)2 (Merck), Aluminium foil, diukur dengan menggunakan Flame fotometer.
Kalsium (Ca) 1000 ppm (Ajax), Aquadest, Kemudian membuat kurva kalibrasi dengan
Flame Fotometer BWB XP, Ayakan No.53 menggunakan Microsoft Excel.
mesh, Neraca analitik, Magnetik Stirer, Uji Daya Larut
Penangas. Ekstrak seledri dibuat dengan variasi 1%,
5%, 10%, 15%, dan 20%, masing-masing
Cara Kerja dibuat sebanyak 100 mL. Kemudian ekstrak
Pembuatan ekstrak seledri seledri pada konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15%,
Sejumlah herba seledri dicuci hingga bersih, dan 20% diambil masing-masing sebanyak
dipotong-potong, dikeringkan dan di tumbuk 25 mL pada setiap konsentrasi. Lalu serapan
sampai halus. Kemudian menimbang sebanyak kalsium diukur dengan menggunakan Flame
300 gram dan dimasukkan ke dalam gelas fotometer sebagai data sebelum penambahan
kimia. Lalu menambahkan aquadest sampai kalsium fosfat. Setelah itu, kalsium fosfat 0,1
1000 mL, kemudian direbus hingga ekstrak gram ditambahkan ke dalam masing-masing
menjadi 300 mL dan mendinginkannya. Erlenmeyer yang berisi 25 mL ekstrak seledri,
Setelah dingin, ekstrak disaring kedalam wadah lalu menutupnya dengan menggunakan
yang lain dan diperoleh berupa ekstrak pekat. aluminium foil. Kemudian campuran tersebut
Setelah itu ektrak pekat tersebut divariasikan dikocok selama 24 jam dengan menggunakan
menjadi ekstrak (1%, 5%, 10%, 15%, dan alat pengocok (magnetik stirer). Larutan hasil
20%) (Pelani, 2008). pengocokan kemudian didiamkan dan disaring
dengan menggunakan kertas saring. Setelah itu,
Penyiapan Batu Ginjal filtratnya ditampung untuk penentuan kadar
Batu ginjal kalsium oksalat-fosfat sebagai kalsium dengan menggunakan Flame fotometer
sampel digerus hingga menjadi butiran-butiran sebagai data setelah penambahan kalsium fosfat
dalam bentuk serbuk lolos ayakan no. 53 mesh (Pelani, 2008).
sehingga diperoleh serbuk yang homogen.\
Hasil dan Pembahasan
Identifikasi Batu Ginjal Pada penelitian ini seledri (apium graveolens
Untuk identifikasi kalsium batu ginjal dapat L.) diperoleh dari perkebunan Jono’oge,
dilakukan analisis berupa bentuk dan warna Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.
kalsium batu ginjal. Identifikasi yang dilakukan
secara makroskopik dari kalsium batu ginjal, Penentuan Kurva Kalibrasi Standar Ca
meliputi warna, bentuk dan permukaan. Hal Dari hasil pengukuran serapan larutan
ini dilakukan untuk memastikan bahwa batu standar Ca dengan Flame fotometer diperoleh
data sebagai berikut :
ginjal kasium yang digunakan adalah batu
ginjal dari jenis kalsium dengan spesifikasi Tabel 1. Data Serapan Larutan Standar Ca
yang sudah di ketahui. Hasil pengamatan yang
diperoleh batu ginjal yang digunakan pada
penelitian ini adalah jenis batu ginjal kalsium
oksalat-fosfat dengan permukaannya kasar dan
memiliki warna coklat muda.

Pembuatan Kurva Kalibrasi


Dari larutan standar Kalsium 1000 ppm
dibuat deret standar sebagai berikut: 0 ppm,
20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, dan 100 Dengan menggunakan persamaan regresi
ppm dengan melakukan pengenceran larutan linier hubungan antara konsentrasi Ca dengan
tersebut. Kemudian labu takar masing-masing serapan diperoleh persamaan y = (1,235) x +
diisi dengan larutan standar kalsium sebanyak 0 8,319 dan nilai r = 0,997
mL, 10 mL, 20 mL, 30 mL, 40 mL, dan 50 mL,
lalu ditambahkan dengan air hingga volumenya Uji belarutan Batu Ginjal
tepat sampai tanda batas 50 mL, kecuali untuk Penentuan Kadar Ca Dalam Ekstrak Seledri\
larutan standar kalsium 50 mL tidak perlu Pada pengukuran serapan Ca dalam ekstrak
ditambahkan dengan air karena volumenya seledri diperoleh data serapan dan konsentrasi

129
Volume 5, No. 3, 2016: 127-132 Jurnal Akademika Kimia

sebagai berikut : kalsium standar secara berturut-turut yaitu


Tabel 2. Data Serapan Variasi Ekstrak Seledri 11,10 ; 32,30 ; 55,30 ; 81,60 ; 105,10 ; dan
Terhadap Konsentrasi Kalsium 131,50.
Selanjutnya melakukan uji kelarutan batu
ginjal, dimana sebelum diujikan dengan batu
ginjal, terlebih dahulu diujikan dengan kalsium
fosfat karena kalsium fosfat salah satu komposisi
batu ginjal. Selain itu juga agar batu ginjal yang
dibutuhkan tidak terlalu banyak, mengingat
karena batu ginjal sulit diperoleh. Dalam uji
kelarutan batu ginjal ini sampel dibuat menjadi
beberapa variasi konsentrasi yaitu konsentrasi
1%, 5%, 10%, 15%, dan 20%. Hal ini
Tabel 3.Data Peningkatan Ca Pada dilakukan untuk mengetahui tingkat kelarutan
Ekstrak Seledri Setelah Pengocokan dengan kalsium dalam batu ginjal, maka perlakuannya
PenambahkanKalsium Fosfat dibuat sama pada setiap sampel hanya saja
konsentrasinya dibedakan. Setelah membuat
konsentrasi ekstrak seledri, selanjutnya
dilakukan dua kali perlakuan dimana
perlakuan pertama sampel belum ditambahkan
kalsium fosfat, sedangkan perlakuan kedua
sampel telah ditambahkan 0,1 gram kalsium
fosfat kemudian dikocok selama 24 jam
menggunakan magnetik stirer. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan kondisi seperti
yang terjadi dalam tubuh, khususnya dalam
Berdasarkan Tabel 3. dapat dibuat kurva organ ginjal yang kemudian bergerak kesaluran
hubungan antara konsentrasi seledri terhadap kemih sebagai tempat biasa ditemukannya batu
peningkatan kadar Ca (%) sebagai berikut ginjal itu sendiri (Lusiyanah, 2011). Setelah
itu larutan didiamkan, selanjutnya disaring
sehingga diperoleh filtratnya kemudian diukur
absorbansinya dengan menggunakan flame
fotometer.
Berdasarkan Tabel 3 dan kurva pada
Gambar 1 diperoleh informasi bahwa dengan
meningkatnya konsentrasi ekstrak seledri
maka semakin banyak kalsium dari batu ginjal
yang terlarut dinyatakan dalam peningkatan
kadar Ca (%), maka dari data pada Tabel 3
ini dapat dilihat bahwa pada konsentrasi 1%
Gambar 1. Kurva Hubungan Antara hingga 20% peningkatan kadar Ca bertambah.
Konsentrasi Seledri (%) Terhadap Peningkatan Meningkatnya konsentrasi ekstrak seledri
Kadar Ca (%). tersebut juga meningkatkan absorbansinya,
dimana kadar kalsium yang terlarut dalam
ekstrak seledri dapat dilihat dari selisih antara
Larutan standar yang digunakan yaitu konsentrasi kalsium sebelum dan sesudah
larutan kalsium standar 1000 ppm, dibuat penambahan batu ginjal (Lusiyanah, 2011).
deret baku dengan konsentrasi 0 ppm, 20 ppm, Nilai selisih konsentrasi yang diperoleh pada
40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, dan 100 ppm. masing-masing konsentrasi dapat dilihat pada
Konsentrasi larutan standar yang bervariasi ini Tabel 3, dimana dari Tabel 3 dapat dibuat
dilakukan agar nantinya diperoleh suatu grafik kurva perbandingan antara konsentrasi seledri
yang memiliki garis linear yang mengikuti (%) terhadap peningkatan kadar Ca (%).
hukum Lambert-Beer yaitu absorbansi Setiap konsentrasi ekstrak seledri yang
berbanding lurus dengan konsentrasi uap atom belum ditambah kalsium posfat dan yang telah
dalam nyala. Absorbansi yang diperoleh dari ditambah kalsium fosfat dianalisis kalsiumnya

130
Evi Kurnia Pengaruh Ekstrak Seledri (Apium graveolens L.) ................

dengan mengunakan flame fotometer, pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan
dari hasil absorbansi yang diperoleh dapat penelitian.
menentukan konsentrasi kalsium pada masing-
masing konsentrasi sampel baik yang sebelum Referensi
ditambah kalsium posfat dan yang telah
ditambah kalsium posfat seperti tertera pada Ankur, C., Amarchand, P., Aadarsh, C., &
Tabel 3. Deepa, I. (2010). Potential of medicinal
plants in kidney, gall and urinary stones.
Kurva pada Gambar 1 menunjukan bahwa International Journal of Drug Development
ektrak seledri dapat melarutkan kalsium and Research, 2(2), 431-447.
dalam kalsium posfat, dimana semakin besar
konsentrasi ekstrak seledri maka semakin Coe, F. L., Evan, A., & Worcester, E. (2005).
banyak kalsium yang terlarut, ini dapat dilihat Kidney stone disease. Journal Clin Inverst,
dari nilai selisih konsentrasinya. Ini disebabkan 115, 2598-2608.
karena adanya efek dari ion sekutu dan ion Dalimartha, S. (2000). Atlas tumbuhan obat
asing. Ion sekutu adalah suatu ion yang indonesia jilid II. Jakarta: PT. Trubus
juga merupakan salah satu bahan endapan. Agriwidya.
Umumnya dapat dikatakan bahwa kelarutan
suatu endapan dapat berkurang jika salah satu Dalimartha, S. (2002). Resep tumbuhan obat
ion sekutu terdapat dalam sampel. Dalam untuk penderita osteoporosis. Jakarta: Penebar
hal ini kalsium merupakan ion sekutunya Swadaya.
karena terdapat pada ekstrak seledri sebelum
maupun sesudah penambahan kalsium posfat, Hardi, S. (2005). Hancurkan batu ginjal dengan
namun karena adanya ion asing pada ekstrak ramuan herbal. Jakarta: Puspa Swara.
seledri tersebut, sehingga dapat meningkatkan
kelarutan kalsium pada kalsium posfat
(Lusiyanah, 2011). Hidayati, A., Yusrin, & Anggraini, H. (2009).
Salah satu faktor yang mempengaruhi Pengaruh frekuensi penggunaan teh daun
kelarutan kalsium yaitu adanya kalium yang tempuyung kering (sonchus arvensis)
terkandung dalam ekstrak seledri. Ion-ion terhadap daya larut kalisum oksalat
kalium yang cukup tinggi, dapat menjaga (CaC2O4). Jurnal Kesehatan, 2(2), 30-37.
keseimbangan elektrolit pada ginjal. Kalium
inilah yang membuat batu ginjal terurai, Hutapea, J. R. (1994). Inventaris tanaman obat
karena kalium akan menyingkirkan kalsium indonesia edisi III. Jakarta: Departemen
dan bergabung dengan senyawa kalsium fosfat Kesehatan Republik Indonesia Badan
yang merupakan pembentuk batu ginjal dengan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
membentuk senyawa garam yang mudah larut
dalam air, sehingga batu ginjal itu akan
terlarut secara perlahan-lahan dan ikut keluar Ismadi. (1978). Kuliah penyegaran nefrologi.
bersama urine dengan reaksi kimia sebagai Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
berikut (Hidayati dkk., 2009). Gadjah Mada.

Lusiyanah. (2011). Pengaruh konsentrasi ekstrak


akar dari akar kucing (acalypha indica)
terhadap kelarutan kalsium pada batu ginjal.
Kesimpulan
Ekstrak seledri memiliki efek melarutkan Palu: Universitas Tadulako.
kalsium dalam batu ginjal jenis kalsium oksalat-
fosfat. Kelarutan kalsium dalam batu ginjal Maharani, E. T., Mukamorah, A. H., & Susilo,
berbanding lurus dengan konsentrasi ekstrak J. (2012). Analisis kalium dan prosentase
seledri. Sehingga semakin tinggi konsentrasi daya larut kalsium oksalat oleh kalium
ekstrak seledri maka kelarutan kalsium semakin dalam air teh daun sukun (artocarpus altilis).
besar. Semarang: Fakutas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-
besarnya kepada kepala laboran laboratorium Mursito, B. (2003). Ramuan tradisional untuk
Agroteknologi Fakultas Pertanian dan semua gangguan ginjal. Jakarta: Penebar Swadaya.

131
Volume 5, No. 3, 2016: 127-132 Jurnal Akademika Kimia

Pearce, E. C. (2002). Anatomi dan fisiologi stones. International Journal of Research in


untuk paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Ayurveda & Pharmacy, 2(3), 775-785.
Pustaka.
Rukmana, R. (1995). Bertanam seledri.
Pelani. (2008). Pengaruh ekstrak daun alpukat Yogyakarta: Kanisius.
(persea americana mill) terhadap kelarutan
dari kalsium batu ginjal. Skripsi Palu: Soenanto, S., & Kuncoro, S. (2005). Hancurkan
Universitas Tadulako. batu ginjal dengan ramuan herbal. Jakarta:
Puspa Swara.
Pramono, S. (1988). Buku temu risalah
Suharjo, S. B., & Cahyono, B. (2009). Batu
temu ilmiah 1987 fakultas farmasi UGM. ginjal. Yogyakarta: Kanisius.
Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Purnomo, B. B. (2009). Dasar-dasar urologi. Wientarsih, I. (2008). Daun alpukat mampu
Jakarta: CV. Sagung Seto. obati batu ginjal. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Rajat, M., Anu, W., & Sumeet, G. (2011).
New frontiers on nephrolithiasis: Winarno, F. G. (1992). Kimia pangan dan gizi.
phatophysiologi and management of kidney Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

132

Anda mungkin juga menyukai