Anda di halaman 1dari 2

6.

Pengaruh antioksidan dalam mencegah penyakit stroke


Stroke didasari oleh faktor resiko yaitu status stress oksidatif dan nitrosatif.
Istilah stress oksidatif sering digunakan untuk menggambarkan situasi konsentrasi
redoks selular. Stress oksidatif terjadi ketika keseimbangan antara prooksidan dan
antioksidan mengalami perubahan akibat produksi senyawa oksigen reaktif (SOR)
yang berlebih dan atau gangguan mekanisme pertahanan antioksidan selular.
Disinilah antioksidan berperan dalam mencegah stroke, Antioksidan sangat
diperlukan oleh tubuh untuk mengatasi dan mencegah stres oksidatif. Stres oksidatif
adalah kondisi ketidakseimbangan antara jumlah radikal bebas yang ada dengan
jumlah antioksidan di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan senyawa yang
mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan dalam orbitalnya, sehingga
bersifat sangat reaktif dan mampu mengoksidasi molekul di sekitarnya (lipid, protein,
DNA, dan karbohidrat). Antioksidan bersifat sangat mudah dioksidasi, sehingga
radikal bebas akan mengoksidasi antioksidan dan melindungi molekul lain dalam sel
dari kerusakan akibat oksidasi oleh radikal bebas atau oksigen reaktif lingkungan,
menjadi hidrogen peroksida (H2O2), yang masih bersifat reaktif. SOD terdapat di
dalam sitosol dan mitokondria.5 Peroksida dikatalisis oleh enzim katalase dan
glutation peroksidase (GPx). Katalase mampu menggunakan sartu molekul H2O2
sebagai substrat elektron donor dan satu molekul H2O2 menjadi substrat elektron
akseptor, sehingga 2 molekul H2O2 menjadi 2 H2O dan O2. 8 Di dalam eritrosit dan
jaringan lain, enzim glutation peroksidase (GPx) mengkatalisis destruksi H2O2 dan
lipid hidroperoksida dengan menggunakan glutation tereduksi (GSH), melindungi
lipid membran dan hemoglobin dari serangan oksidasi oleh H2O2, sehingga
mencegah terjadinya hemolisis yang disebabkan oleh serangan peroksida.8 GSH akan
dioksidasi menjadi GS-SG. Agar GSH terus tersedia untuk membantu kerja enzim
GPx, maka GS-SG ini harus direduksi lagi menjadi GSH. Fungsi ini diperankan oleh
enzim glutation reduktase (GRed).8 H2O2 yang tidak dikonversi menjadi H2O, dapat
membentuk radikal hidroksil reaktif (OH٠) apabila bereaksi dengan ion logam transisi
(Fe2+/Cu+ ). OH٠ bersifat lebih reakif dan berbahaya karena dapat menyebabkan
kerusakan sel melalui peroksidasi lipid, protein dan DNA. Di pihak lain, tubuh tidak
mempunyai enzim yang dapat mengubah OH٠ menjadi molekul yang aman bagi sel.
Tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas bila jumlahnya tidak berlebihan,
dengan mekanisme pertahanan antioksidan endogen. Bila antioksidan endogen tidak
mencukupi, tubuh membutuhkan antioksidan dari luar. Berbagai tanaman maupun
obat sintetis dapat berperan sebagai antioksidan, antara lain bawang-bawangan,
spirulina dan Nasetil sistein (NAC).

7. Pengaruh serat dalam mencegah penyakit degeneratif


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Leveille tahun 1977, bahwa serat
makanan yang diberikan pada pria dan wanita dewasa berusia 70-79 tahun dapat
mencegah terjadinya risiko stroke. Selain itu, Leveille juga menyatakan bahwa serat
makanan mampu mengikat asam empedu, dengan demikian dapat mencegah
penyerapannya kembali dari usus, disamping itu juga meningkatkan konversi
kolesterol dari darah menjadi asam empedu. Produk akhir pencernaan lemak dalam
usus adalah monogliserida, asam lemak, kolesterol, fosfolipid, trigliserida
berantai pendek dan medium. Dalam lumen usus halus senyawa tersebut bergantung
dengan cairan empedu membentuk agregat yang disebut misel. Lignin dan pektin
sebagai penyusun serat makanan mempunyai gugus penukar kation yang mampu
mengikat asam empedu dan berfungsi sebagai emulsifier. Dengan demikian kolesterol
yang berikatan dengan asam empedu dan lignin/pektin tidak dapat diserap usus, tetapi
akan keluar bersama feces

Sumber :
Asri Werdhasari.2014.Peran Antioksidan Bagi Kesehatan.Jurnal Biotek Medisiana
Indonesia . Vol.3.2.2014: 59-68
Hasyim Fachir. 2005.Stres Oksidatif dan Nitrosatif Pada berbagai faktor resiko
stroke.Berkala Ilmu Kedokteran Vol. 37, No. 2
Safitri Hikmatiyah. 2016.Hubungan Magnesium, asupan Serat Dan Penyakit Stroke
Pada Pasien Rawat Jalan Di RS Al - Islam Bandung. Karya Tulis Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai