Makalah Kel. 8

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“MANUSIA DAN HARAPAN : KEPERCAYAAN DIRI, GAIRAH MENGATASI KESULITAN”

Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah “Wawasan Budaya” yang Diampuh Oleh

Agus Hakri Bokingo, S.Pd., M.Si

Disusun Oleh :

Abdul Qadar (931419087)

Rahmawati Dewi Jusuf (931419167)

Mustaqima (931419026)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhana wa ta’ala karena berkat rahmat dan karunia-
Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat
dalam menambah ilmu dan wawasan kita semua.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Wawasan Budaya.
Dalam membuat makalah ini dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki, kami berusaha
mencari sumber data dari berbagai sumber informasi. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan
kami tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami dan semoga bagi para
pengguna makalah ini.

Sebagai manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan yang membangun sehingga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Gorontalo, Maret 2021

Kelompok 8
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia...........................................................................................................
B. Pengertian Harapan...........................................................................................................
C. Hubungan Manusia dan Harapan.......................................................................................
D. Penyebab Manusia Mempunyai Harapan..........................................................................
E. Kepercayaan Diri...............................................................................................................
F. Cara Meningkatkan Kepercayaan......................................................................................
G. Gairah Mengatasi Kesulitan..............................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan berarti
manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan,
biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau
tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan tersebut. Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti
sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.
Harapan bukan hanya terucap dari mulut saja melainkan dengan usaha dan doa, tanpa usaha
dan doa pasti harapan terbuang dengan sia-sia. Harapan juga harus dibarengi oleh rasa optimis
karena optimis adalah faktor mengharapkan sesuatu yang terbaik dari situasi tertentu. Harapan atau
asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu
kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk
abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar
terwujud. Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada dasarnya
manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manusia?
2. Apa pengertian dari harapan?
3. Apa hubungan manusia dan harapan?
4. Apa penyebab manusia memiliki harapan?
5. Apa pengertian dari kepercayaan diri?
6. Bagaimana cara meningkatkan kepercayaan?
7. Bagaimana cara mengatasi kesulitan?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan
yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah,
ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada
manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu dan sebagainya.
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sanskerta), “mens” (Latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok
atau seseorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

B. Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan
berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan
kita. Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa menggantung semata pada harapan.
Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya
berharap, kita harus bertindak. Berharap yang terbaik belum tentu menghasilkan apa-apa. Bekerja
dan bertindak disertai dengan harapan di dalam hati adalah hal yang membawa hasil.

C. Hubungan Manusia dan Harapan


Sudah kodratnya setiap manusia memiliki harapan dan akan lebih baik jika harapan itu positif
dan tidak berlebihan karna hal itu dapat menyebabkan kekecewaan yang sangat mendalam. Bila
harapan tidak menjadi kenyataan harusnya hal itu bisa menjadi motivasi untuk menjadi lebih
berusaha lagi. Berharap itu harus diiringi doa, keyakinan, ketabahan dan usaha keras agar harapan
itu bisa terwujud dan bila tidak terwujud masih ada rasa keyakinan untuk dapat mewujudkannya.
Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan
meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang
mempunyai harapan tersebut.

D. Penyebab Manusia Mempunyai Harapan


Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, antara lain :
1. Adanya dorongan kodrat
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya
menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton
pertujukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak pun mengharapkan agar penonton tertawa
terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru
sedihlah mereka.

2. Dorongan kebutuhan hidup


Sudah kodratnya manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan
hidup itu dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani
misalnya, makan, minum, pakaian, rumah, (sandang, pangan, papan), ketenangan, hiburan dan
keberhasilan. Untuk memnuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikirnya.

Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakikatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a. Kelangsungan hidup (survival)
Setiap dari kita selalu ingin survive dalam setiap keadaan. Meski sebagian orang lebih
memilih untuk mengakhiri hidupnya meski sebenarnya kontrak hidupnya belum habis.
b. Keamanan (safety)
Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang Nampak, secara moral pun
orang lain dapat member rasa aman. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya,
keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa perlindungan berarti sudah memberikan
keamanan yang diharapkan.
c. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia akan tumbuh
pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi, sebagai manusia yang berakal, kita harusnya
mendahulukan kewajiban ketimbang hak. Termasuk dalam masalah “cinta”. Kalau kita
ingin menuntut hak kita untuk dicintai orang tua kita, kita lebih dulu mencintai mereka,
karena itu kewajiban kita.
d. Diakui lingkungan (status)
Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting,
karena dengan status orang tahu siapa diri kita.
e. Perwujudan cita-cita (self actualization)
Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau
diakui kehebatannya.

E. Kepercayaan Diri
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran
Menurut Thantawy dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri
adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang member keyakinan kuat pada dirinya
untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
Kepercayaan diri sangat dibutuhkan dalam mewujudkan harapan. Kepercayaan diri itu berarti
rasa optimis yang harus dimiliki setiap orang yang memilki harapan, tanpa adanya kepercayaan
diri atau pesimis harapan itu akan sia-sia karna rasa percaya diri atau optimislah yang menjadi
pendorong untuk mewujudkan harapan. Tetapi jangan sampai kepercayaan diri itu berlebihan
karena hal itu bisa membuat seseorang menjadi serakah, segala hal akan ditempuh untuk
mewujudkan harapannya sehingga bisa merugikan orang lain dan juga diri sendiri.

F. Cara Meningkatkan Kepercayaan


Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri
sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri,
menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan
atau dipercayakan kepadanya.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa
saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan
yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu
dipercaya karna ucapannya.
3. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof. Ir,
Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin
bangsa manusia, atau Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, karena semua adalah ciptaan Tuhan.
Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja langsung dikaruniai
kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula.
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun
milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas
adalah negara).
Pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan
adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya
kepada negara/pemerintah.
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepecayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu sangat penting, karena keberadaan manusia
itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan
pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu sangat penting, karena merupakan tali kuat yang
dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong
umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali
pengubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar
mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah
yang selalu menyertai manusia.

G. Gairah Mengatasi Kesulitan


Dimana ada kemauan disitu ada jalan, kalimat ini mengandung makna bahwa masih ada gairah
mengatasi kesulitan. Disaat harapan itu seakan musnah kita tidak boleh langsung putus asa, pasti
masih ada jalan. Seperti kata pepatah “banyak jalan menuju Roma” yang artinya banyak cara
untuk meraih harapan. Jadikan kesulitan itu sebagai tantangan hidup bukan menjadi penghambat,
karna tidak ada jalan yang mulus pasti ada rintangan tetapi jangan jadikan rintangan itu sebagai
penghambat untuk meraih sesuatu yang dituju. Perlu adanya motivasi dalam setiap orang yang
harus ditanamkan dihidupnya, sangat disarankan kalau kita punya motivasi untuk menjalani hidup.
Tanpa motivasi seseorang tidak akan tau arah yang akan ditujunnya ataupun gairah mengatasi
kesulitan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau suatu yang belum
terwujud. Kata orang manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktunya. Maka
apabila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati. Harapan bukanlah
sesuatu yang terucap di mulut saja tetapi juga berangkat dari usaha. Sederhananya, harapan
membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih
baik.
Harapan dan manusia sangat erat hubungannya, hal yang tidak dapat dipisahkan. Untuk
mencapai sebuah harapan, manusia harus lah berusaha keras yang tentunya dibarengi dengan doa.
Harapan itu haruslah harapan yang sepantasnya dan tidak berlebihan, rasa optimis sangatlah
dibutuhkan dalam hal ini. Carilah motivasi yang dapat mendorong untuk mencapai sebuah
harapan.

B. Saran
Dalam setiap kehidupan manusia yang pastinya mempunyai harapan, kita tidak boleh menyerah
untuk mewujudkan harapan tersebut. Karena harapan dan keinginan itu lah yang membuat hidup
kita menjadi lebih berarti di dunia ini, yang terus memberikan dorongan agar kita tetap melakukan
dan memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan.
Selain itu, kita juga harus berpedoman terhadap kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan usaha dan doa yang seimbang, diharapkan kita dapat mewujudkan apa yang kita inginkan
dengan tetap berada dalam norma-norma masyarakat yang berlaku dan tidak merugikan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://rowlandpasaribu.files.wordpress.com

https://www.academia.edu/37325125/ISBD_Manusia_dan_Harapan

https://srisihombing.wordpress.com/11/14/m.

Anda mungkin juga menyukai