Anda di halaman 1dari 3

Karya : Slamet

“Cerpen”
Kawan Baru
Aku adalah Dika anak yang baru pindah dari desa peak. Sekarang aku tinggal di desa
layar perahu. Aku tidak menyangka ternyata desa layar perahu itu sangat indah.
Tempatnya yang asli, bukit yang menjulung tinggi, dan daerah yang masih hijau, aku
sangat senang berada di sini.

Di setiap harinya, aku bisa melihat lautan yang luas. dan Jarang sekali aku bisa main
Di tempat tinggalku dulu, dan aku bahkan hampir tidak pernah main dilaut. Aku
hanya bisa main dilaut sama keluargaku, jika waktu liburan telah tiba.

Kebetulan saat di sana, ada tetanggaku yang bernama Rian. Dia juga seumuranku,
dan masih duduk di bangku kelas 5 SD.

Karena aku akan menetap di desa ini, maka aku juga harus pindah sekolah. Dan
kebetulan aku satu sekolah sama Rian yaitu kawan baruku.

Setiap hari aku berangkat kesekolah bersama dengan Rian, dan pulang sekolah pun
selalu bersama. Kami sering bermain di pesisir pantai. Kami hanya membutuhkan
waktu beberapa menit untuk pergi ke pesisir pantai.

Dan saat itu……….

Dika : “Riaaannn ..” aku memanggil kawanku dari depan rumahnya.

Rian : “Iya sebentar” Rian menjawab

Dika : “ayo cepetan kita main”


Rian : “ayo .. ayo ..”

Hampir setiap hari libur kami sering menghabiskan waktu untuk bermain dipinggiran
pantai. Tentunya kami sudah minta izin dengan orang tua kami masing - masing.

Terkadang juga kami menonton film kartun bersama dirumahku maupun dirumah
sahabatku yaitu Rian.

biasanya juga saat kami sedang asik bermain di pantai, ada anak dari kawan kami
sekelas yang biasa datang kesana atau kepantai. dan Namanya Acep.

Dika : “Hai.. Aceepp” Aku meneriak dari arah yang sedikit kejauhan dan
melambaykan tangganku.

Acep pun menoleh dan langsung menghampiri kami berdua.

Acep : “kalian sedang apa?”

Rian : “kami sedang bermain air, sambil cari kerang yang ada dipinggiran pantai”

Acep : “eh.. eh… bagaimana kalau kita bermain lempar batu. Siapa lemparannya
yang paling jauh maka dia pemenangnya.”

Kami pun menggikuti permainan dari kawan kami Acep, dan langsung kami
mengambil batu - batu kecil yang cukup untuk kami lemparkan sejauh yang kami
bisa.

Pertama aku yang paling jauh lempar batu tersebut dan menang, terus disusul oleh
Acep, lalu Rian. Permainan ini sudah cukup menggembirakan buat kami. Menurut
kami bahagia itu sangat sederhana dan meyenangkan.
Dan kami terus mengulang - ngulangi permainan itu sampai kami puas. Kadang juga
Acep yang menang, dan kadang juga Rian, dan kadang - kadang juga aku.

Jadi itulah persahabatan kami yang sungguh menyenangkan. Dan kami bersahabat
sampai kami dewasa.

Anda mungkin juga menyukai