Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi mempengaruhi dalam konsep akuntansi manajemen dan teknik
yang diajukan. Dengan tekanan globalisasi yang meningkat dalam kompetisi,
kemajuan teknologi dan tekanan untuk mendapatkan informasi lebih cepat (Siegel
& Sorensen, 1999), Manajemen akuntansi sekarang memainkan peran lebih besar
dalam organisasi. Akuntan manajemen tidak hanya berperan sebagai penyedia
informasi tetapi berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atau setidaknya
untuk membantu manajer membuat keputusan yang lebih baik. Ini ketika
akuntansi manajemen bergerak menuju pengelolaan sumber daya dengan
menerapkan alat analisis proses seperti aktivitas berdasarkan penetapan biaya,
siklus hidup biaya dan manajemen biaya teknologi seperti analisis biaya peluang.
Akuntansi manajemen juga memberikan masukan bagi pengambil
keputusan strategis. Hal ini didukung oleh temuan dalam survei yang dilakukan
oleh Institute of Management Accountant dan Ernst and Young (Garg, Ghosh,
Hudick & Nowacki, 2003). Lingkungan bisnis global ditandai oleh persaingan
yang ketat baik lokal maupun luar negeri dan kebutuhan untuk membuat
keputusan strategis tidak dapat dihindari untuk meningkatkan persaingan di
industri ini. Sebagai ahli strategi, akuntan manajemen secara kritis terlibat dalam
mengambil dan menegosiasikan langkah strategis yang tepat dan juga membantu
manajer menentukan pelanggan terpenting mereka, produk pengganti di pasar,
kemampuan kritis, kecukupan uang untuk didanai oleh strategi (Horngren et al,
2009 ) dan sejenisnya.
Dalam upaya memperkuat akuntan manajemen peran strategis mereka
memusatkan waktu dan usaha mereka dalam menangani akuntansi manajemen
strategis. Dalam rangka mengkonsolidasikan klaim ini, Bapak Udayasri
Kariyawasam, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa Efek dan Dewan Asuransi Sri
Lanka, dalam pidato utama pada upacara wisuda CIMA Achievement pada
tanggal 30 Agustus 2009 di BMICH (Balai Konferensi Internasional
2
Bandaranaike Memorial), mengatakan Bahwa: 'Akuntan manajemen saat ini
meluangkan waktu mereka untuk' akuntansi manajemen strategis ', dengan
maksud untuk memperluas rentang akuntansi manajemen tradisional.
Era globalisasi juga ditandai dengan adanya (1) pergeseran teknologi
dari era hard automation ke era smart tecknology, pergeseran ini berdampak
luar biasa terhadap pekerjaan, sistem pekerja dan sistem manajemen yang
digunakan untuk mengelola sumber daya manusia. Dalam smart teknologi era,
pekerjaan berubah radikal dari yang mengandalkan otot dan ketrampilan, ke
knowledge based work-pekerjaan yang lebih mengandalkan otak dan
pengetahuan, dengan demikian tipe pekerjanya adalah knowledge workers yaitu
pekerja yang menggunakan pengetahuannya untuk menghasilkan produk dan
jasa. Sistem manajemen yang digunakan untuk mengelola knowledge worker
juga sangat berbeda dengan skilled workers.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
c. Dalam pembuatan keputusan hanya menekankan pada pertimbangan
keuangan, namun tidak banyak mempertimbangkan aktivitas-aktivitas
operasi.
5
a. Dimana perusahaan telah menerapkan otomatisasi sedemikian rupa
sehingga biaya tenaga langsung sangat kecil sekali proporsinya dalam
biaya produksi (5%-10%).
b. Dimana perusahaan mempunyai biaya overhead yang sangat besar.
c. Dimana produk yang dihasilkan sudah sangat bervariasi dan proses
produksinya sangat kompleks.
d. Telah menggunakan teknologi komputer yang maju.
6
Balanced Score Card pertama kali diperkenalkan oleh Robert S.
Kaplan dan David Norton pada tahun 1992-an sebagai alat ukur kinerja
manajemen. Sementara alat ukur kinerja tradisional mengukur kinerja
manajemen hanya menggunakan perspektif keuangan, BSC ini mengukur
kinerja perusahaan melalui pendekatan keuangan (financial perspective),
perspektif pelanggan (customer perspective), perspektif bisnis intern
(internal business perspective) dan perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan (learning and growth perspective). Dalam operasionalnya
BSC ini menterjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan dan
ukuran yang dirangkaikan secara terpadu ke dalam empat perspektif tadi.
Dalam perjalanan sejarahnya, BSC yang semula dimaksudkan hanya
sebagai alat ukur kinerja (performance measurement) ternyata telah
bergeser dan akhirnya menjadi suatu sistem manajemen kontemporer.
Sistem manajemen tidaklah muncul secara instan, tetapi merupakan proses
bertahap tahun demi tahun. Dengan BSC maka perusahaan dapat
mengukur strategi secara nyata menentukan strategi sasaran,
menyelaraskan program dan investasi dan membentuk sistem umpan balik.
Yang mempengaruhi perubahan akuntansi manajemen pada masa kini
diantaranya:
- Kemajuan teknologi informasi.
- Implementasi just-in time (JIT) manufacturing.
- Meningkatnya tuntutan mutu.
- Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta
semakin pendeknya daur hidup produk.
7
2. Orientasi Pelanggan
Nilai dari pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat
menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai pelanggan
lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing atau
menciptakan nilai yang sama dengan biaya lebih rendah dari pesaing.
3. Efisiensi
Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun meningkatkan
dimensi tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi
sia-sia. Agar pengukuran efisiensi menjadi bernilaia, biaya harus
diterapkan, di ukur dan dialokasikan dengan tepat.
4. Bisnis secara elektronik (E-Business)
E-Business merupakan transaksi bisnis dan pertukaran infomasi yang
dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
5. Waktu sebagai unsur kompetitif
8
teknologi. Di atas semua itu, manajemen harus memperhatikan trend pasar
dan apa yang diinginkan dan diperlukan oleh pelanggan.
- Pendekatan dinamik. Pendekatan dinamis memandang bahwa kinerja
harus didasarkan pada jangka waktu panjang dan tidak hanya menekankan
pada jangka waktu pendek secara individual.
9
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai
jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko.
Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko
pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan
biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai
mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan
utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup
risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan
ekuitas.
b. Mengkuantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen
risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan
alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari
lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan
berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan
pasar.
10
d. Mengarahkan orientasi profesi akuntan manajemen ke bisnis yang lebih
bersifat strategik, bukan yang bersifat rutin dan operasional.
11