Disusun untik memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek Perawatan Mesin Perkakas pada
semester genap 2020/2021 yang diampuh oleh Asrori. ST.MT
Oleh :
MALANG
MARET 2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini
kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman
semuanya dan dosen mata kuliah Praktek Perawatan Mesin Perkakas yang telah banyak
membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan,untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Definisi Dan Fungsi Milling Machine 2
3.2 Saran 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mesin Milling ditemukan oleh Eli Whitney sekitar tahun 1818. Mesin Milling ini
melakukan operasi produksi suku cadang duplikat yang pertama dengan pengendali
secara mekanik arah dan gerakan potong dari perkakas mata potong jamak yang
berputar. Mesin Milling melemparkan logam ketika benda kerja dihantarkan
terhadap suatu pemotong yang berputar. Pemotong Milling memiliki satu deretan
mata potong pada kelilingnya yang masing-masing berlaku sebagai pemotong
tersendiri pada daur putaran. Benda kerja dipegang pada meja yang
mengendalikannya, antaranya terdapat pemotong mesin Milling tersebut.
Mesin Milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas dari
segala mesin perkakas. Permukaan yang datar maupun berlekuk dapat dimesin
dengan penyelesaiandan ketelitian istimewa. Pemotong sudut, celah, roda gigi,dan ceruk
dapat dapat digunakan dengan menggunakan berbagai pemotong. Pahat gurdi, peluas
lubang, dan bor dapat dipegang dalam soket arbor dengan melepaskan pemotong
dan arbor. Karena semua gerakanmeja mempunyai penyetelan mikrometer, maka
lubang dan pemotongan yang lain dapat diberi jarak secara cepat.
Operasi pada umumnya dilakukan oleh ketam, gurdi, mesin pemotong roda gigi, dan
mesin peluas lubang dapat dilakukan pada mesin milling. Mesin ini membuat
penyelesaian dan lubang yang lebih baik sampai pada batas ketelitian dengan jauh lebih
baik daripada mesin sekrap. Pemotong berat dapat diambil tanpa banyak merugikan
pada penyelesaian atau ketepatannya
1.2 Tujuan
1. Mengetahui apa itu mesin milling
2. Mengetahui prinsip kerja mesin Milling
3. Mengetahui bagian-bagian dari mesin milling beserta fungsinya masing-masing.
4. Mengetahui jenis dan macam - macam mesin Milling
BAB II
PEMBAHASAN
1. Step Motor
Step motor adalah motor penggerak eretan, masing-masing eretan mempunyai
step motor sendiri-sendiri, yaitu penggerak sumbu X, penggerak sumbu Y, dan
penggerak sumbu Z. jenis dan ukuran masing-masing step motor adalah sama
2. Motor Utama
Motor utama adalah motor penggerak rumah alat potong (Milling Taper
Spindle) untuk memutar alat potong/tool
3. Eretan (Support)
Eretan adalah gerakan persumbuan jalannya mesin, untuk mesin 3 axis
mempunyai 2 fungsi gerakan kerja, yaitu posisi vertikal dan posisi horizontal.
4. Rumah Alat Potong (Milling Taper Spindle)
Rumah alat potong pada mesin Milling digunakan untuk menjepit penjepit alat
potong (Tool Holder) pada waktu proses pengerjaan benda kerja. Adapun
sumber putaran dihasilkan dari putaran motor utama yang mempunyai
kecepatan putar antara 300-2000 putaran/menit. Pada CNC Milling hanya
memungkinkan menjepit satu alat potong
5. Ragum
Ragum pada mesin CNC Milling digunakan untuk menjepit benda kerja pada
waktu proses penyayatan benda kerja berlangsung.
6. Bagian Pengendali / Kontrol
Bagian pengendali/kontrol merupakan bok kontrol mesin CNC yang berisikan
tombol-tombol dan saklar yang dilengkapi dengan monitor. Pada bok kontrol
merupakan unsur layanan langsung berhubungan dengan operator
Prinsip Kerja
Prinsip kerja NC / CNC secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:
Di atas meja mesin frais plano terpasang kepala spindel dipasang yang bergerak pada rel
secara melintang. Gerakan arah melintang dan vertikal dilakukan spindel mesin tersebut,
sedang gerak horisontal dilakukan oleh meja mesin secara perlahan sesuaidengan
kecepatan yang dipilih. Terdapat mesin dengan beberapa kepala spindel yang bisa bekerja
secara bersamaan, sehingga meningkatkan produktifitasnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berikut beberapa kesimpulan yang mampu penulis rumuskan dari pembahasan materi
ini:
a. Sebagai salah satu mesin yang di gunakan dalam proses produksi, mesin frais
telah mengalami banyak perubahan dari pertama kali diciptakan
b. Mesin Frais / Milling juga memiliki banyak jenis yang di sesuai kann untuk
pengerjaan tertentu
c. Mesinn Frais / Milling harus di operasikan oleh orang-orang yang ahli dan
kompeten di bidang mesin khususnya mesin frais karena akan berakibat fatal jika
mesin frais di operasikan oleh orang yang tidak ahlinya.
3.2 SARAN
Sebaiknya sebelum membuat makalah ini akan lebih baik melakukan praktikum terlebih
dahulu,supaya kami lebih mengerti fungsi dan cara kerja alat ini secara nyata.Dengan
adanya pembuatan makalah tentang mesin frais ini pengetahuan yang didapat hanya
sebatas materi saja, akan tetapi secara prakteknya kami belum terlalu mengerti karena
belum pernah menggunakan mesin frais ini